MALARIA
PERTEMUAN KE-2
JENIS MALARIA
Plasmodium falciparum
(Welch, 1897)
Plasmodium malariae
(Grassi dan Feletti,
1890)
Plasmodium
Jenis spesies plasmodium
penginfeksi manusia
◼ Plasmodium falsifarum
◼ Plasmodium vivaks
◼ Plasmodium ovale
◼ Plasmodium malariae
◼ Plasmodium knowlesi
Plasmodium falciparum (Welch, 1897)
menyebabkan malaria
falciparum atau malaria
tertiana maligna/malaria
tropika/malaria
pernisiosa.
Toksonomi
Plasmodium falciparum mempunyai sifat – sifat
tertentu yag berbeda dengan species lainnya, sehingga
diklasifikasikan dalam subgenus laveran. Plasmodium
falciparum mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
O Kingdom : Haemosporodia
O Divisio : Nematoda
O Subdivisio : Laveran
O Kelas : Spotozoa
O Ordo : Haemosporidia
O Genus : Plasmodium
O Species : Falcifarum
Penemu
Alfonse Laveran
Nama penyakit
P.falciparum menyebabkan penyakit malaria falsifarum.
Hospes
Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan
nyamuk Anopheles betina menjadi hopses definitifnya atau
merupakan vektornya.
Distribusi geografik
Parasit ini ditemukan didaerah tropic, terutama di Afrika dan
Asia Tenggara. Di Indonesia parasit ini terbesar di seluruh
kepulauan.
Morfologi
O Trofozoit muda, berbentuk cincin, terdapat dua butir
kromatin, bentuk marginal, sel darah merah tidak
membesar.
O Skizon, pigmen menggumpal di tengah. Skizon muda berinti
< 8 dan skizon tua berinti 8-24.
O Makrogametosit, berbentuk pisang agak langsing, inti padat
di tengah, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru kelab.
O Mikrogametosit, berbentuk pisang gemuk, inti tidak padat,
pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru pucat kemerah-
merahan.
Perbedaan dari sisi Tropozoid
Plasmodium
perbedaan Plasmodium vivax falciparum
erytrosit yang
terinfeksi membesar tetap
seperti cincin
bentuk besar/ amoeboit seperti cincin/ring
Penjelasan
Reproduksi secara aseksual terjadi di dalam tubuh
manusia secara skizogoni (pembelahan diri dalam tubuh
inang tetap) dan pada tubuh nyamuk Anopheles betina
secara sporogoni (pembentukan spora pada inang
sementara). Sedangkan reproduksi secara seksual
terjadi melalui peleburan gamet. Ketika nyamuk Anopheles
betina menggigit manusia, maka air liur nyamuk tersebut
akan masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam air
liur tersebut terkandung zat anti pembekuan darah dan sel-
sel Plasmodium yang disebut sporozoit.
Lanjutan
O Sporozoit selanjutnya akan ikut dalam aliran darah menuju ke sel
hati. Dalam sel hati, sporozoit melakukan pembelahan
berkalikali membentuk merozoit. Merozoit selanjutnya akan
menginfeksi sel darah merah hingga rusak dan pecah. Merozoit-
merozoit tersebut sebagian akan menginfeksi sel darah merah
lainnya, dan sebagian lagi akan membentuk gametosit.
menyebabkan malaria
vivax atau malaria
tertiana benigna.
Plasmodium ovale
(Stephens, 1922) menyebabkan
malaria ovale atau
malaria tertiana
benigna ovale.
Plasmodium malariae (Grassi
dan Feletti, 1890)
menyebabkan malaria
malariae atau malaria
kuartana.
Struktur Tubuh Plasmodium malariae
• Plasmodium memiliki struktur
tubuh berbentuk bulat panjang
yang dapat mencapai 10 mm.
Tropozoit muda
Berbentuk cincin, terdapat
dua buah kromatin, bentuk
marginal, sel darah merah tidak
membesar, tampak sebagian Gambar Bentuk skizon Plasmodium falciparum.
sitoplasma parasit berada di terhadap retikulosit, Plasmodium falciparum
bagian tepi dari eritrosit ( bentuk tidak pandang umur sel, dan Plasmodium
accole atau form appliqué). Pada malariae mengutamakan sel-sel tua.
bentuk tropozoit lanjut
mengandung bintik-bintik
Vektor
• tempat perindukan di rawa, sepanjang pantai berair asin atau
Anopheles air tawar campur air asin terutama yang banyak mengandung
sundaicus alga.
• Termasuk night biter (pukul 20-24), tempat istirahat di luar dan
dalam rumah, mampu terbang 5 km dari perindukan.
Anopheles •di tempat berair yang banyak ditumbuhi tanaman, baik sekitar
barbirostris rumah maupun sawah. Termasuk day biter.
ANOPHELES SUNDAICUS ANOPHELES ACOITUS
VEKTOR
Cara infeksi
Keluhan yang biasanya muncul sebelum gejala demam adalah gejala prodromal,
seperti sakit kepala, lesu, nyeri tulang (arthralgia), anoreksia (hilang nafsu makan),
perut tidak enak, diare ringan dan kadang merasa dingin di pungung.
Keluhan utama yang khas pada malaria disebut “trias malaria” yang terdiri dari 3
stadium yaitu :
1. Stadium menggigil
Pasien merasa kedinginan yang dingin sekali, sehingga menggigil. Nadi cepat tapi
lemah, bibir dan jari-jari tangan biru, kulit kering dan pucat. Biasanya pada anak
didapatkan kejang. Stadium ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam.
2. Stadium puncak demam
Pasien yang semula merasakan kedinginan berubah menjadi panas sekali. Suhu
tubuh naik hingga 41o C sehingga menyebabkan pasien kehausan. Muka
kemerahan, kulit kering dan panas seperti terbakar, sakit kepala makin hebat, mual
dan muntah, nadi berdenyut keras. Stadium ini berlangsung 2 sampai 6 jam.
3. Stadium berkeringat
Pasien berkeringat banyak sampai basah, suhu turun drastis bahkan
mencapai dibawah ambang normal. Penderita biasanya dapat tidur
nyenyak dan saat bangun merasa lemah tapi sehat. Stadium ini
berlangsung 2 sampai 4 jam.
Pemeriksaan fisik yang ditemukan lainnya yang merupakan gejala
khas malaria adalah adanya splenomegali, hepatomegali dan anemia.
Anemia terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
Sel darah merah yang lisis karena siklus hidup parasit
Hancurnya eritrosit baik yang terinfeksi ataupun tidak di dalam limpa
Hancurnya eritrosit oleh autoimun
Pembentukan heme berkurang
Produksi eritrosit oleh sumsum tulang juga berkurang
Fragilitas dari eritrosit meningkat
Cara perhitungan parasitemia:
1. diamati pada mikroskop
2. dihitung jumlah eritrosit total dalam 1 luas lapang pandang
3. dihitung juga jumlah eritrosit terinfeksi dalam 1 luas lapang
pandang yang sama
4. diamati lagi pada luas lapang pandang yang lain, dihitung
lagi sperti cara 2. dan 3. ulangi langkah ini hingga
mencapai jumlah eritrosit total = 1000
5. dari jumlah eritrosit total =1000 dan dengan menghitung
jumlah total eritrosit terinfeksi dalam 1000 eritrosit
(sejumlah Y), maka dapat dihitung persen parasetemia sbb:
%parasitemia = (Y/1000)x 100
catatan : penentuan lapang pandang harus di lihat secara
zigzag bisa secara horizontal ataupun vertical
Diagnosis
O Klorokuin
O Sulfadoksin
O Pirimetamin
O Kina
O Tetrasiklin
O minosiklin
PENCEGAHAN PENYAKIT
1. Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi
dengan kelambu berinsektisida.
2. Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
3. Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun
lainnya.
4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
5. Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.
6. Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak
menyebar.
7. Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas
sarang nyamuk.
8. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang
bergantungan serta genangan air.
9. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva
(bubuk abate) pada genangan air atau menebarkan ikan atau hewan
(cyclops) pemakan jentik.
41
Any question ?