Anda di halaman 1dari 52

Spesies Plasmodium

 Plasmodium falciparum (Malaria


Tropika)
 Plasmodium vivax (Malaria
Tertiana)
 Plasmodium malarie (malaria
kuartana)
 Plasmodium ovale (jarang,
Indonesia Timur, Afrika )
Plasmodium falciparum

 Nama Penyakit : Malaria falsifarum


 Vektor : Nyamuk Anopheles
 Hospes : Manusia
 Epidemiologi : Afrika dan Asia
Tenggara
TAKSONOMI
KINGDOM PROTISTA

Filum Apicomplexa

Kelas Aconoidasida

Ordo Haemosporida

Famili Plasmodiidae

Genus Plasmodium

Spesies Plasmodium falciparum


Morfologi
Tropozoit

 Bentuk cincin, koma, tanda seru, lidah api.


 Bentuk cincin dua inti.
 Bentuk accole (posisi di tepi eritrosit).
 Inti : merah, melebar, padat.
 Sitoplasma : kebiruan, melebar.
 Tampak pigmen : kuning kecoklatan.
 Tampak titik mourer.
Skizon

 Inti : jumlah inti >10, berwarna merah, kecil padat, setiap


inti dikelilingi sitoplasma.
 Sitoplasma : kebiruan, tebal menyertai masing-masing
inti.
 Pigmen menggumpal, warna tengguli kehitaman.
 Parasit tidak memenuhi seluruh eritrosit.
Gametosit
Mempunyai bentuk khas menyerupai pisang

 Makrogametosit
 Inti : merah, padat.
 Sitoplasma : ujung meruncing warna biru.
 Pigmen : di sekitar inti, berbentuk batang, warna coklat kehitaman.
 Mikrogametosit
 Inti : merah, menyebar.
 Sitoplasma : biru kemerahan melebar.
 Pigmen : menyebar, berbentuk batang, warna coklat kehitaman.
Gambar Morfologi
Siklus Hidup

 Pada tubuh manusia


Terjadi siklus hidup aseksual yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap skizogoni, skizogoni
eksoeritrositik, skizogoni eritrositik dan, gametogoni. Tahap skizogoni dan eksoeritrositik
berlangsung dalam sel-sel hati, sedangkan tahap skizogoni eritrositik dan gametogoni berlangsung
dalam sel-sel eritrosit.

 Pada tubuh nyamuk


Di dalam lambung nyamuk, 1 makrogametasit tumbuh menjadi 1 makrogamet yang kemudian
membentuk tonjolan kecil tempat masuk mikrogametosit.
Gejala

 Demam  Splenomegali
 Menggigil  Anemia
 Berkeringat  Diare
 Sakit Kepala  Muntah-muntah
 Athralgia
 Mialgia
Cara Penularan

 Secara alamiah / natural infection


Terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles
 Secara tak alamiah
1) Malaria bawaan (congenital)
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan, karena ibunya menderita malaria.
Penularan terjadi melalui tali pusat atau plasenta
2) Secara mekanik
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik
3) Secara oral / mulut
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung.
Diagnosis

Diagnosis malaria falcifarum dapat dengan menemukan parasit trofozoit muda (


bentuk cincin ) tanpa atau dengan stadium gametosit dalam sediaan darah tepi. Pada
autopsy dapat ditemukan pigmen dan parasit dalam kapiler otak dan alat-alat dalam.
 Pemeriksaan Darah Tepi dengan Mikroskop
 Pemeriksaan ELISA (Enzim Linked Immunosorbant Assay)
 Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)
 Pembuatan Slide Darah Malaria
Cara pengambilan sampel

1. Waktu Pengambilan : Pada


puncak demam, dan sebelum
pemberian obat anti malaria.
2. Pengambilan Darah Kapiler
3. Pengambilan Darah Vena
Pencegahan

o Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi dengan kelambu
berinsektisida.
o Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
o Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun lainnya.
o Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.
o Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk.
Pengobatan/Terapi

 Penatalaksanaan malaria secara garis besar mempunyai 3 komponen penting


yaitu terapi spesifik dengan kemoterapi anti malaria, terapi supportif
(termasuk perawatan umum dan pengobatan asimptomatik).
 Plasmodium falciparum ada yang resisten terhadap klorokuin. Obat lain yang
dapat diberikan yaitu kombinasi sulfadoksin dengan pirimetamin,kina,
antibiotik tetrasiklin, minosiklin.
Spesies Plasmodium
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium malariae
Taksonomi
KINGDOM PROTISTA

Filum Aplicomplexa
Kelas Aconoidasida
Ordo Haemosporida
Famili Plasmodidae
Genus Plasmodium
Spesies Plasmodium malariae
Plasmodium malariae
 Nama penyakit : Malaria Kuartana,
Malaria Malariae
 Hospes definitif : Nyamuk Anopheles
 Hospes perantara : Manusia
 Epidemiologi : frekuensi malaria
malariae di Indonesia sangat rendah hingga
tidak merupakan masalah kesehatan
masyarakat.
Malaria
 Malaria merupakan suatu penyakit akut dan
bisa kronik, yang disebabkan oleh protozoa
obligat intraseluler yang hidup intra sel dari
genus plasmodium.

 Penularan malaria disebabkan oleh nyamuk


Anopheles
Morfologi
 Skizon muda : Inti kurang dari 8, pigmen kasar, dan tersebar.
 Skizon tua : Inti 8-12 tersusun seperti bunga, pigmen berkumpul
ditengah.
• Bentuk Pita :
Sitoplasma seperti pita, melebar, inti membesar, pigmen kasar tersebar.
• Trofozoit muda :
Sel darah merah tidak membesar, berbentuk cincin, jarang
terlihat titik ziemann
 Makrogametosit :
Sel darah merah tidak membesar, Sitoplasma
bulat, inti padat, batas jelas, size lebih kecil
dari sel darah merah letak di tepi
• Mikrogametosit :
Sel darah merah tidak membesar, Sitoplasma bulat, Inti
difus ditengah,Pigmen kasar tersebar
Siklus Hidup
 Pada tubuh manusia
Terjadi siklus hidup seksual yang terdiri dari empat
tahapan skizogoni, skizogoni eksoeritrositik,
skozogoni eritrositik, dan gametogoni. Tahapan
skizogoni dan skizogoni eksoeritrositik dalam sel-
sel hati, sedangkan skozogoni eritrositik dan
gametogoni dalam sel erirosit.
 Pada tubuh nyamuk
Didalam lambung nyamuk , 1 makrogametosit
tumbuh menjadi makrogamet yang kemudian
membentuk tonjolan kecil tempat masuk
mikrogametosit.
Gejala
 Demam
 Menggigil
 Berkeringat
 Sakit kepala
 Diare
 Malaise
Cara Penularan
o Secara alamiah
Terjadi melalui gigitan nyamuk anoheles
o Secara tak alamiah
1. Malaria bawaan
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan, karena ibu
menderita malaria. Penularan melalui tali pusat
atau plasenta
2. Secara meklanik
Terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik
Diagnosis

 Menemukan parasit dalam sediaan darah


yang dipulas dengan giemsa.
 Hitung parasit pada p.malariae rendah,
hingga memerluksan ketelitian untuk
menemukan parasit ini.Seringkali parasit
P.malariae ditemukan dalam sediaan darah
tipis secara tidak sengaja, pada penderita
tanpa gejala.
Cara Pengambilan Sampel

1. Waktu pengambilan : pada puncak demam,


sebelum pemberian obat antimalaria
2. Pengambilan darah kapiler
3. Pengambilan darah vena
Cara Pencegahan
 Pencegahan (preventif) dengan memakan obat
antimalaria (chloroquine)
 Menggunakan kelambu yang telah diolesi
insektisida
 Menyemprot nyamuk dalam ruangan secara
teratur
 Memasang kawat kassa pada lubang ventilasi
 Menempatkan kandang ternak terpisah dari
rumah tangga
Pengobatan
 Pengobatan malaria ringan dapat dengan
pemberian obat oral, sedangkan malaria berat
membutuhkan terapin infus (intravena) atau
penggantian cairan tubuh di RS.
 Pemberian obat antimalaria Chloroquine
 Namun ada bebrapa yang resisten terhadap
chloroquine, diberikan Artesunate-Sulfadoxine,
Artesunate-amodiaquine, Artesunate-piperquine.
PLASMODIUM OVALE

 Merupakan spesies protozoa parasit yang


menyebabkan penyakit disebut malaria
ovale.
 Merupakan salah satu dari beberapa spesies
Plasmodium parasit yang menginfeksi
manusia.
 Hospes definitif : Nyamuk Anopheles dan
Hospes perantara : Manusia
KLASIFIKASI TAKSONOMI

 Kingdom : Protista
 Subkingdom : Protozoa
 Phylum : Apicomplexa
 Class : Sporozoasida
 Order : Eucoccidiorida
 Family : Plasmodiidae
 Genus : Plasmodium
 Species : Plasmodium ovale
Epidemiologi Plasmodium
ovale
 Terdapat di daerah tropis Afrika bagian barat, di
daerah pasifik barat dan beberapa bagian lain
didunia.
 Di indonesia parasit ini terdapat dipulau Owi
sebelah Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timur
 WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 300-500
juta kasus malaria terjadi dan lebih dari 1 juta
orang meninggal karena malaria Plasmodium
ovale.
Marfologfi

1. Bentuk Cincin :
- Ukuran 1/3 eritrosit
- Bentuk cincin padat,
- Kromatin massa padat berbatas tegas,
- Pigmen pada stadium ini tidak ada.
2. Bentuk Tropozoit
- Ukuran kecil,
- Bentuk padat,
- Kromatin mempunyai kelompok besar
irregular,
- Pigmen bentuk kasar, warna kuning coklat dan
jumlahnya sedang.
- Penyebaran parikel kasar tersebar.
3. Bentuk Skizon
- Ukuran hampir mengisi eritrosit,
- Bentuk berpigmen,
- Merozoit 6-12, dan rata-rata 8, ukuran besar,
- Pigmen terkumpul ditengah ( kuning coklat ).
4. Bentuk Mikrogametosit
- Waktu timbul 12 – 14 hari,
- Jumlah dalam darah sedikit,
- Ukuran besar eritrosit, berbentuk bulat padat,
- Sitoplasma biru pucat,
- Kromatin dan pigmen seperti P. vivax
5. Bentuk Makrogametosit
- Waktu timbul 12 – 14 hari,
- Jumlah dalam darah sedikit,
- Ukuran sebesar eritrosit berbentuk bulat padat,
- Sitoplasma biru tua,
- Kromatin dan pigmen seperti P. vivax
SIKLUS HIDUP
 Patologis klinis :
• Mirip dengan malaria vivax tetapi
penyembuhannya lebih cepat.
• Deman, suhu badan dapat memcapai 40,6c
• Menggigil
• Anemia
• Splenomegali
 Diagnosis : menemukan parasit dalam sediaan
darah.
PENCEGAHAN

1. Menjaga kebersihan perseorangan dan


lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat
bersarangnya parasit.
2. Memutuskan rantai siklus hidup parasit tersebut.
3. Menghindari gigitan nyamuk.
Pengobatan
 Berdasarkan atas aktivitasnya, obat anti malaria dapat
dibagi menjadi :
• Gametosida : untuk membunuh bentuk seksual
plasmodium (misalnya klorokuin, kuinin dan
primakuin).
• Sporontosida : untuk menghambat ookista (misalnya
primakuin, kloroguanid).
• Skozintisida : untuk memberantas bentuk skizon
jaringan dan hipnozoit (misalnya primakuin dan
pirimetamin).
• Skizontisida darah : untuk membunuh skizon yang
berada di dalam darah (misalnya klorokuin, kuinin,
meflokuin, halofantrin, pirimetamin, sulfadoksin,
sulfon dan tetrasiklin).
Plasmodium vivax

 Nama penyakit : Malaria tersiana,


Malaria vivaks
 Hospes definif : Nyamuk Anopheles
 Hospes perantara : Manusia
Taksonomi

 Domain : Eukaryota
 Kingdom : Chromalveolata
 Superphylum : Alveolata
 Phylum : Apicomplexa
 Class : Aconoidasida
 Ordo : Haemosporida
 Family : Plasmodiidae
 Genus : Plasmodium
 Spesies : Plasmodium vivax
MORFOLOGI
Trofozoit Muda
 Bentuk cincin 1/3 eritrosit
 Eritrosit membesar
 Titik Schuffner mulai tampak
Trofozoit Tua (Matang)
 Bentuk amoeboid (masih terdapat vakuol)
 Eritrosit membesar
 Titik Schuffner jelas
Skizon Muda
 Inti membelah, jumlah 4-8
 Eritrosit membesar
 Titik Schuffner jelas
Skizon Tua (Matang)
 Jumlah inti 12 -24 (padat)
 Pigmen kuning tengguli berkumpul
 Eritrosit membesar
 Titik Schuffner masih tampak pada bagian pinggir eritrosit
Makrogametosit
 Inti kecil, padat, merah, di pinggir
 Pigmen sekitar inti - Protoplasma biru
 Titik Schuffner masih di pinggir
Mikrogametosit
 Inti difus di tengah
 Pigmen menyebar
 Protoplasma biru kemerahan
 Eritrosit membesar
 Titik Schuffner masih di pinggir

Anda mungkin juga menyukai