Anda di halaman 1dari 14

Human Immunodeficiency Virus

Infection and Acquired Immune


Deficiency Syndrome (HIV/AIDS)
Disusun oleh:
• Hawariyyin Ayudia Chaerani
• Riva Aulia
• Shifa Khoirunnisa

TLM-2B
Poltekkes Kemenkes Banten
HIV/AIDS
Infeksi HIV merupakan penyakit akibat
virus (human immunodeficiency virus),
sedangkan AIDS adalah penyakit yang
menunjukkan sindrom defisiensi imun
seluler akibat infeksi HIV. Penyakit AIDS
pertama kali ditemukan di Amerika
Serikat (AS) pada tahun 1981 sebagai
penyakit baru pada laki-laki homoseksual.
Di Asia, kasus pertama dilaporkan di
Thailand pada tahun 1988.
Infeksi HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV
(human immunodeficiency virus). Virus HIV
termasuk subfamili Lentivirinae dari famili
Retroviridae.
Secara sederhana sel HIV terdiri dari dari :
• Inti = RNA dan enzim transkriptase reversi
(polimerase), protease, dan integrase.
• Kapsid = antigen p24.
• Sampul (antigen p17) dan tonjolan
glikoprotein (gp120 dan g41).
Pada awal infeksi sebagian penderita tidak menunjukkan gejala awal sampai
beberapa tahun sesudah masuknya virus ke dalam tubuhnya. Selama waktu
tersebut virus HIV dalam jumlah besar sudah terdapat di dalam cairan
genitalnya.

Dengan menurunnya sistem imun, berbagai komplikasi mulai


terlihat yaitu:
- Pembesaran kelenjar limfe - Bercak kulit
- Badan tidak berenergi - Radang pelvis pada perempuan
- Berat badan menurun - Hilangnya daya ingat
- Demam dan berkeringat - Mengalami herpes
- Menderita infeksi jamur (dimulut maupun di vagina)
Pemeriksaan Laboratorium HIV/AIDS
A. Virologic-based Assay
Pemilihan tes virologis harus mempertimbangkan dua hal, yaitu
sensitivitas dan spesifitasnya.
- PCR HIV DNA
- PCR HIV RNA
- HIV peripheral blood lymphocyte coculture
B. Serology-based Assay
Diagnosis AIDS setelah usia 18 bulan biasanya ditegakkan dengan
memeriksa antibodi terhadap virus atau komponen virus
(metode serologis).
- Enzyme-linked Immunoassay (EIA)
- Imunofluoresensi
- West Bolt
- Rapid diagnostic test
Pemeriksaan
funduskop

Pemeriksaan Pemeriksaan
kulit mulut

Pemeriksaan
Fisik
HIV/AIDS

Pemeriksaan Kelenjar
neurologis getah bening

Pemeriksaan
kelamin dan
dubur
Pengobatan HIV/AIDS
Sampai saat ini belum ada obat-obatan
yang dapat menghilangkan HIV dari dalam
tubuh individu.
Untuk menahan lajunya tahap
perkembangan virus beberapa obat yang ada
adalah antiretroviral (ARV) dan infeksi
oportunistik. Obat antiretroviral adalah obat yang
dipergunakan untuk retrovirus seperti HIV guna
menghambat perkembangbiakan virus.
Penatalaksanaan Penyakit HIV/AIDS
HIV positif belum tentu langsung
mendapatkan pengobatan ARV. Ada
pemeriksaan lanjutan berupa tes CD4 untuk
mengetahui sejauh mana daya tahan tubuh
ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Dahulu,
jika hasil tes CD4 < 200, penderita baru
mendapatkan obat ARV. Namun, sekarang,
jika hasil tes CD4 < 350, sebaiknya penderita
langsung mulai pengobatan dengan ARV.

Anda mungkin juga menyukai