Si NIP : 199110212020122017 Angkatan : III (Tiga) – Gelombang II Instansi : MAN 2 Kota Tidore Kepulauan
TUGAS ANALISIS ISU PADA MAN 2 KOTA TIDORE KEPULAUAN
‘’PRO DAN KONTRA PELAKSANAAN VAKSIN COVID-19
TERHADAP SISWA-SISWI DI MAN 2 KOTA TIDORE KEPULAUAN”
1. Identifikasi dan Deskripsi tentang Vaksin Covid-19
Vaksinasi merupakan suatu pencegahan medis yang sudah tidak asing di telinga masyarakat modern saat ini. Vaksinasi dianggap sebagai salah satu terobosan mutakhir dalam dunia kesehatan karena bersifat prefentif dan kabarnya banyak menyelamatkan nyawa manusia. Selain vaksin kita juga mengenal imunisasi, perbedaan mendasar antara vaksin dan imunisasi adalah, imunisasi merupakan proses dimana tubuh manusia menjadi kebal terhadap penyakit tertentu, dan vaksinasi memicu meningkatnya system kekebalan tubuh terhadap penyakit. Imunisasi tidak harus selalu melalui vaksin, seseorang yang sudah pernah tertular penyakit dan berhasil sembuh, maka secara natural tubuhnya imun terhadap penyakit tersebut di kemudian hari. Salah satu upaya untuk menekan angka kasus COVID-19 yang kian meningkat adalah dengan penyediaan vaksin COVID-19 dari pemerintah. Hingga saat ini, pemberian vaksin COVID-19 adalah solusi yang dinilai paling jitu untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID- 19. Namun, perlu diingat juga bahwa upaya pencegahan COVID-19 tersebut tentunya tetap harus disertai protokol kesehatan, misalnya dengan selalu menjaga jarak fisik, menjauhi kerumunan atau tempat yang ramai, mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan. Kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia menimbulkan berbagai isu yang justru membuat masyarakat resah. Beredar informasi di dunia maya bahwa vaksin COVID-19 tidaklah aman digunakan atau mengandung bahan yang tidak halal. Selain itu, masih banyak lagi informasi keliru yang beredar dan perlu diluruskan. Adapun fakta penting yang harus diketahui tentang vaksin Covid-19 adalah : vaksin Covid-19 aman dan halal digunakan, vaksin covid-19 yang akan diedarkan bukan untuk uji klinis, vaksin covid-19 tidak mengandung sel Vero, dan vaksin membentuk herd immunity. 2. Penyebab-penyebab Penolakan Vaksin Covid-19 di Lingkungan Sekolah Sejak awal kemunculan virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19, banyak masyarakat yang tidak memercayai keberadaannya. Beberapa orangtua siswa menganggap bahwa virus korona hanyalah propaganda, konspirasi, hoaks, hingga upaya mencari keuntungan dengan menebar ketakutan. Ketidakpercayaan terhadap virus, otomatis membuat para orangtua juga tidak percaya terhadap vaksin. Itu sebabnya, tak sedikit orangtua yang justru menolak vaksin Covid-19. Adanya berita hoax tentang vaksin Covid-19 yang berkaitan dengan komposisi adalah, bahwa vaksin Covid 19 mengandung bahan berbahaya diantaranya boraks, formalin, sel vero, bahkan ada yang menyebutkan vaksin dibuat dari janin bayi laki-laki. Adapun hoax tentang efek samping adalah kematian, kemandulan, memperbesar alat vital pria, dan memodifikasi DNA manusia. Hoax pada penolakan vaksin adalah tidak bersedianya Ikatan Dokter Indonesia selaku organisasi para dokter tidak bersedia untuk divaksin untuk pertama kali. Disimpulkan bahwa terdapat berita hoax tentang vaksin Covid 19 telah beredar di Indonesia pada kurun November 2020 sampai dengan Januari 2021. Adanya berita hoax ini mengakibatkan jumlah siswa yang diizinkan oleh orang tuanya untuk melakukan vaksinasi di lingkungan MAN 2 Kota Tidore Kepulauan hanya 52 siswa dari 305 siswa. Penyebab lain yang membuat orangtua enggan divaksin adalah kurangnya informasi terkait vaksin Covid-19. Keterbatasan informasi mengenai jenis vaksin, ketersediaan vaksin, sasaran vaksin, keamanan vaksin, efektivitas vaksin, persyaratan vaksin Covid-19, hingga efek samping yang mungkin ditimbulkan setelah vaksin membuat orangtua ragu jika anaknya menjalani vaksinasi. Kurangnya informasi orangtua juga berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Survei Penerimaan Vaksin Covid-19 di Indonesia menunjukkan keyakinan agama turut memengaruhi penolakan terhadap Covid-19. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan dan nilai yang dianut, termasuk persepsi terhadap vaksinasi hingga perihal kehalalan vaksin Covid-19. Orang-orang terdekat dan media sosial turut memengaruhi seseorang dalam melakukan vaksinasi. Jika orang di sekitar Anda atau paparan konten media sosial lebih banyak menampilkan hal buruk tentang vaksin, kemungkinan besar Anda juga tidak mau divaksin covid. 3. Dampak yang terjadi Jika Tidak Dilakukan Vaksin Covid-19 di Lingkungan Sekolah Dampak menolak vaksin Covid-19 bagi individu Vaksinasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh menciptakan kekebalan terhadap virus tertentu. Terdapat beberapa akibat kesehatan yang muncul jika seseorang enggan divaksin, termasuk vaksin Covid-19, yakni: - Lebih berisiko tertular dan menularkan - Berpotensi mengalami gejala yang lebih berat saat terinfeksi - Memperbesar risiko kematian Vaksinasi Covid-19 diketahui dapat membantu menurunkan risiko mengalami berbagai akibat di atas. Dengan begitu, risiko kematian akibat Covid-19 juga dapat menurun. Dampak vaksin Covid-19 terhadap lingkungan Tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri, menolak vaksin Covid- 19 juga dapat mempercepat dan memperluas penularan penyakit. Akibatnya, peningkatan kasus Covid-19 dapat terus terjadi. Hal ini berpotensi memperpanjang berlangsungnya pandemi Covid-19.Selain itu, seperti yang telah dibahas sebelumnya, vaksin bertujuan membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Selain menciptakan kekebalan kelompok, cara ini juga dapat membantu melindungi orang-orang yang tidak dapat menerima vaksin, seperti orang dengan penyakit penyerta (komorbid) dengan kondisi tertentu, hingga anak- anak. Apabila banyak orang yang menolak vaksinasi Covid-19, risiko kematian pada kelompok yang rentan menjadi lebih besar. 4. Rekomendasi Penyelesaian Isu Mendengarkan alasan mereka Ragu-ragu dan rasa takut muncul karena berbagai alasan. Dengarkan alasan tersebut dengan sepenuh hati. Bantu mengatasi ketakutan tersebut Jangan menganggap remeh ketakutan tersebut. Sebaiknya, pahami ketakutan itu sebagai suatu hal yang wajar dan dapat diatasi bersama. Lalu, cari jalan keluar untuk mengatasi ketakutan tersebut. Gunakan kata-kata dan intonasi yang menenangkan saat berbicara dengan mereka. Berikan data-data ilmiah Berikan pula penjelasan dengan menggunakan data-data ilmiah yang sudah terbukti kebenarannya. Pastikan untuk menggunakan sumber yang terpercaya, misalnya dari ahli, dokter spesialis, atau hasil penelitian. Buktikan informasi hoaks Sebagian orangtua enggan anaknya divaksin karena percaya pada berita hoask. Untuk meyakinkan mereka, harus buktikan bahwa informasi itu adalah kabar bohong dan dengan menunjukkan fakta yang benar. Beri contoh nyata Beberapa orangtua juga tidak mau anaknya divaksin karena takut akan bahaya dan efek samping yang muncul. Jelaskan kepada mereka bahwa vaksin aman digunakan dan efek samping yang muncul cenderung ringan dan berbeda-beda pada setiap orang. Untuk meyakinkan, beri contoh orang-orang terdekat yang sudah divaksin. Tunjukkan bahwa vaksin dapat membantu untuk mencegah dan mengurangi gejala Covid-19 serta mempercepat herd immunity. Minta bantuan orang yang dipercaya Meminta bantuan orang terdekat atau orang yang dipercaya untuk membujuk orangtua agar anaknya mau divaksin. Bantu untuk mendapatkan vaksinasi Bantu mereka untuk mendapatkan akses pada vaksinasi. Para guru mendaftarkan siswa ke lokasi terdekat mendapatkan vaksin. Temani siswa-siswa saat akan divaksin dan buat suasana menyenangkan agar vaksinasi berjalan dengan lancar. 5. Teknik Analisis Isu Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu: a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga sekarang; b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya; c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang; d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.