Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG

BERESIKO TINGGI

No.Dokumen : /PKM-UR/SOP/I/2017
PUSKESMAS
PEMERINTAH
UJONG RIMBA
KABUPATEN PIDIE
Disetujui Oleh
SOP Tanggal Terbit : 5 Januari 2017 Kepala Puskesmas Ujong Rimba

No. Revisi :
dr.Marhamah
Halaman : 1/2 NIP 19821012200904 2 003
1.Pengertian Pemeriksaan yang beresiko tinggi adalah suatu pemeriksaan laboratorium
yang mempunyai resiko tinggi terhadap petugas laboratorium, seperti
pemeriksaan dari bahan infeksius.
2. Tujuan Mengetahui pemeriksaan yang beresiko tinggi di laboratorium Puskesmas
nusa penida I
3.Kebijakan 1. SK KepalaPuskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016
Tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur unit Laboratorium
UPT. Puskesmas Nusa Penida I.
2. SK KepalaPuskesmas Nusa Penida I No. 55 Tahun 2016Tentang
Pengendalian Mutu Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I
4.Referensi 1.PetunjukPemeriksaanLaboratoriumPuskesmas, DepartemenKesehatan RI,
Th. 1991
2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes Dep.Kes
RI, Jakarta Tahun 1999.
5.Alat dan bahan
6.Prosedur a. Pemeriksaan terhadap bahan yang beresiko tinggi harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
b. Mempersiapkan tempat,ruangan,APD dan mengetahui prosedur
penanganan terhadap bahan yang beresiko tinggi sesuai SOP.
c. Pemeriksaan dilakukan pada tempat khusus seperti lemari /
kabinet asam yang dilengkapi excause fan, berdinding beton,
meja porselin yang permukaannya datar.
d. Alat pelindung diri harus berada dekat pemeriksaan.
e. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti ; jas lab,
sarung tangan, masker, kaca mata pelindung (gogle), dan
sepatu tertutup.
f. Memberlakukan semua spesimen sebagai bahan yang
infeksius.
g. Pengelolaan limbah sesuai protap yang berlaku
h. Melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan ruangan.
i. Mencatat setiap tindakan yang dilakukan
j. Melaporkan segala kegiatan kepada penanggung jawab
laboratorium.

A. Pemeriksaan sampel dahak/sputum untuk pemeriksaan BTA

1. Petugas harus memakai alat pelindung diri seperti jas kerja, sarung
tangan, masker
2. Ventilasi ruangan harus terbuka, matikan pendingin ruangan dan jendala
di buka.
3. Tidak boleh mengerjakan sampel sputum dengan arah angin yang
berlawanan atau menyalakan kipas angin.
4. Setelah selesai pemeriksaan, lakukan desinfektan tempat kerja dan
ruangan. Wadah tempat sputum diberikan desinfektan terlebih dahulu
kemudian dimasukan ke penampungan limbah medis hasil pemeriksaan
untuk segera di musnahkan.
5. Biarkan ruangan dalam keadaan terbuka selama 1 jam atau seharian,
untuk sirkulasi udara segar.

B. Pemeriksaan sampel serum HIV

1. Petugas laboratorium harus memakai alat pelindung diri seperti jas kerja,
sarung tangan dan masker.
2. Jangan sampai ada tumpahan atau percikan sampel
3. Semua alat pemeriksaan seperti tip pipet,pipet tetes,tabung darah, cup
tabung, tissue, harus di buang pada wadah khusus yang sudah di berikan
label dan tertutup rapat.
4. Kemudian ditampung pada wadah limbah medis hasil pemeriksaan untuk
segera di musnahkan.
5. Bersihkan tempat kerja, ruangan dan peralatan yang digunakan dengan
desinfektan dan lakukan sterilisassi tempat kerja.

7.BAGAN ALIR Bahan beresiko tinggi

Pemakaian alat pelindung diri seperti ; jas kerja,


sarung tangan dan masker

Penanganan dan pengolahan bahan yang beresiko tinggi

Desinfektan dan sterilisasi tempat kerja dan


ruangan

Lakukan kebersihan higine


8.Hal-hal yang
perlu diperhatikan

9.Unit terkait 1. Laboratorium


2. RawatJalan
3. RawatInap
4. UGD

10.Dokumen
terkait

11.Rekaman historis

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan tgl.

Anda mungkin juga menyukai