BAB I
PENDAHULUAN
sejahtera.
Mengajar (PBM).
1
2
telah ditentukan.
Desa
Puskesmas
.
3
(customer focus)
5
Siko.
sehat, sehat adalah investasi, sehat adalah pilar kesehatan dan sehat
tentang kesehatan.
Nasional (SJSN).
A. LETAK GEOGRAFIS
Makasar
Utara. Seluas 14,38 km2. Data luas wilayah kelurahan dapat dilihat
B. MUSIM
Selatan yang sering kali diselingi dengan dua kali masa pancaroba
di setiap tahunnya.
C. KEADAAN PENDUDUK
hunian.
11
penduduk.
F. KEPADATAN PENDUDUK
menular.
G. DEPENDENCI RASIO
indicator ini terlihat bahwa pada tahun 2015 penduduk usia kerja
Utara.
(305 KK).
pernafasan atas (ISPA) yaitu 47%, diikuti Commond Cold 15,8 dan
demam (6,9).
ini:
tahun 2014
golongan umur 1-4 tahun, 5-14 tahun dan 15-44 tahun. Data ini
bangunan.
Berikut dapat dilihat keadaan status gizi pada bayi dan balita
dan pada tahun 2013 telah ada alat laboratorium yang lebih
malaria (DDR), dahak (BTA) dan kerokan kulit (BTA), juga dapat
kolesterol total, trigliserida darah, asam urat, fungsi hati dan fungsi
reagen yang tidak selalu ada, dan reagen yang ada memiliki masa
berjumlah 114 orang. Jumlah ini terdiri dari 94 orang PNS,17 orang
September 2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
20
21
Bilirubin Total, Bilirubin Direk, GOT, GPT, Fotafase Alkali, Gamma GT,
Pengujian ini berasal dari akhir abad ke-19 dengan penggunaan tes
kemungkinan memarnya.
Cubital.
(Koesnaidi, 2010).
b. Daerah edema
c. Hematoma
b. Untuk anak kecil dan bayi diambil ditumit (heelstick) pada 1/3
sianosis setempat
25
mengenai vena.
d. Pra Analitik
1) Persiapan pasien :
dan ramah
lengannya
2) Alat
1. Tourniquet
2. Rak tabung
26
3) Bahan
a) Disposible syringe
c) Kapas alkohol
d) Kapas kering
e. Analitik :
5) Dikencangkan tourniquet
keatas
27
menit.
f. Pasca Analitik :
sesuai SOP.
pemeriksaan.
c. Pra Analitik
1) Persiapan pasien :
2) Alat
1. Pen blood
3) Bahan :
1. Lancet
2. Kapas alkohol
3. Kapas kering
d. Analitik :
untuk pemeriksaan.
29
jandalan.
e. Pasca Analitik :
sesuai SOP.
(Riyanto B. 2011).
sel/µl
dari 3 yaitu :
rujukan : 82 – 92 fL
Nilai rujukan : 27 – 31 pg
32 - 37 %.
suatu tabung.
c. Pra analitik
1) Alat
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Pipet westegren
5. Standar LED
6. Timer
2) Bahan
1. Dispo syringe 3 cc
3. Alkohol swab
4. Kapas kering
6. Sampel
d. Analitik
dihomogenkan.
hasilnya.
e. Pasca analitik
Nilai rujukan :
1) Laki-laki : 0 – 10 mm/jam
2) Perempuan : 0 – 20 mm/jam
c. Pra analitik
1) Alat
1. Alat POCT
2. Pen blood
2) Bahan
2. Kapas alcohol
3. Kapas kering
4. Lancet
d. Analtik
Cara kerja :
didesinfeksi
35
10 detik
e. Pasca analitik
Interpretasi hasil :
1. Glukosa darah
2. Asam Urat
tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup,
2009).
lewat urin. Sementara pada pria, asam uratnya lebih tinggi karena
dalam tabung tertutup. Kadar asam urat dalam serum atau plasma
3,5 – 7,0 mg/dl, perempuan 2,5 – 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi
38
panik > 12 mg/dl, dan untuk anak-anak 2,5 – 5,5 mg/dl, serta
3. Kolesterol
ikan, margarin, keju, dan susu. Makanan yang berasal dari nabati,
darah pasien
c. Pra analitik
1) Alat
a) Pen blood
b) Alat POCT
2) Bahan
a) Lancet
c) Kapas kering
d. Analitik
Cara kerja :
e. Pasca analitik
Nilai normal :
darah pasien
c. Pra analitik
1) Alat
a) Pen blood
b) Alat POCT
2) Bahan
a) Lancet
41
c) Kapas kering
d) Strip kolesterol
d. Analitik
Cara kerja :
e. Pasca analitik
darah pasien
c. Pra analitik
1) Alat
a) Pen blood
b) Alat POCT
2) Bahan
b) Kapas kering
d. Analitik
Cara kerja :
e. Pasca analitik
Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
dan bau urin diperiksa, serta pH, protein, keton, glukosa dan bilirubin
2012).
1. Jumlah urin
cairan tubuh
2. Bau urin
busuk
3. Derajat keasaman
normal adalah 4,8 – 7,4. pH di bawah 7,0 disebut asam (acid) dan
4. Berat jenis
memakai refraktometer
5. Kejernihan
Nyatakan dengan melihat dari salah satu yaitu jernih, agak keruh,
6. Warna
7. Protein urin
8. Glukosa
semacam itu terdapat suatu zat dalam reagens yang berubah sifat
urin. Ini penting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan
ialah urin sewaktu yang segar atau urin yang dikumpulkan dengan
penglihatan kecil atau LPK. Selain itu dipakai lensa objektif besar
kuantitatif, yaitu jumlah rata-rata per LPK untuk silinder dan per
sedimen dibagi atas dua golongan yaitu unsur organik dan tak
sperma, bakteri, parasit dan yang tak organik tidak berasal dari
sesuatu organ atau jaringan seperti urat amorf dan Kristal (Dinda
Amalia, 2012).
urine pasien.
dalam urin.
47
c. Pra analitik
1) Persiapan pasien :
2) Alat
3) Bahan
1. Strip urine
2. Tissue
3. Indikator urine
d. Analitik
e. Pasca Analitik
Interpretasi hasil :
++ : Warna hijau
Herman, 2008).
menginfeksi manusia :
1. Plasmodium Falciparum
49
2. Plasmodium Vivax
hari.
3. Plasmodium Ovale
4. Plasmodium Malariae
30 hari .
50
timori.
dalam Methanol.
c. Pra Analitik
1) Alat
a) Mikroskop
b) Rak pewarnaan
c) Pipet tetes
d) Gelas ukur
51
e) Pen blood
2) Bahan
a. Methanol
b. Kapas alcohol
c. Kertas saring whatman no.2
d. Lanset
e. Kapas kering
f. Larutan giemsa 3%
g. Minyak Imersi
h. Aquades
i. Objek glass
3) Uji Mutu Giemsa
4) Pembuatan Giemsa 3%
terdapat giemsa
c) Homogenkan
52
d. Analitik
pembesaran 100×.
sampai mengering.
pembesaran 100×.
e. Pasca Analitik
Interpretasi hasil :
malaria
malaria
53
c. Pra Analitik
1) Alat
1. Mikroskop
2. Rak pewarnaan
2) Bahan
1. Oil imersi
2. Objek glass
3. Tusuk gigi
4. Bunsen
5. Korek api
6. Karbol fuchsin
7. Asam alkohol
8. Methilen blue
9. Tissue
d. Analitik
Cara kerja :
10 menit
e. Pasca analitik
Interpretasi Hasil
pandang
pandang
pandang
57
pandang
2011).
usia lebih dini, yaitu pada fase paling produktif dalam kehidupan (30-
negara Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Mexico. Kasus
2003).
cara tidak tepat, 58% menyuntik insulin dengan dosis yang tidak
tidak tepat, 75% tidak mau makan sesuai dengan anjuran, kurang
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri penderita
Diabetes Militus.
yang rasional.
yang rasional.
Lansia
1. Penyuluhan
2. Pembagian Liflet
2.8.5 Keterkaitan
1. Kelurahan Siko
61
2. Lansia
BAB III
HASIL PRAKTIK
Tanggal 16 17 18 19 20 21
Pemeriksaan
1 Pengambilan sampel
Darah vena - 5 5 4 4 5 24
Darah kapiler - 13 14 13 5 9 54
Sputum - 3 1 3 1 - 8
2 Pemeriksaan imunoserologi
HIV - 4 4 2 1 5 15
Sifilis - 4 3 2 2 5 16
Narkoba - - - - - 1 1
hCG - - 1 - - 2 3
3 Pemeriksaan Imuno-Hematologi
Golongan darah - 4 1 - - - 5
5 Pemeriksaan Parasitologi
Malaria - 15 8 9 5 8 45
Glukosa - 4 2 3 3 4 16
Asam urat - 3 2 2 - - 7
62
63
Kolesterol - 4 2 3 2 2 13
7 Pemeriksaan mikrobiologi
BTA - 3 1 3 1 - 8
Kusta - - - - 1 - 1
Pemeriksaan 23 24 25 26 27
1 Pengambilan sampel
Darah vena 4 9 6 4 7 30
Darah kapiler 15 14 7 10 4 50
Sputum - 3 - 5 4 12
2 Pemeriksaan imunoserologi
HIV 5 5 1 - 2 13
Sifilis 5 1 3 - 2 12
hCG 2 - - - 2
3 Pemeriksaan imunohematologi
Golongan darah 2 1 - - 1 4
5 Pemeriksaan parasitologi
Malaria 13 5 5 6 3 32
Glukosa 8 5 3 9 1 26
Asam urat - 3 2 - 2 7
Kolesterol 3 2 2 - 2 9
7 Pemeriksaan mikrobiologi
BTA - 5 - 1 3 9
Kusta - - - - - 0
Urat)
65
narkoba)
kecelakaan kerja bagi laboran/ seorang analis. Selain itu pada saat
yaitu dilepas tabung vacum terlebih dahulu setelah itu needle dan
holder.
Perawatan Siko.
66
darah dan akan membuat pasien kesakitan karena ditusuk dua kali.
sesuai SOP yaitu dilepas tabung vacum terlebih dahulu setelah itu
hanya menggunakan 2 pot dahak, dimana 1 pot untuk pagi dan 1 pot
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari
kerokan kulit.
67
68
Melitus.
4.2 Saran