Anda di halaman 1dari 53

SKRIPSI

HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DANGAN


KOLESTEROL LDL PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD MAYJEN
H.A THALIB KERINCI

Oleh :
Nita Ulan sari
NIM : 2010263071

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN/TLM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG
2021
No AlumniUniversitas Rahmatia Rahmi No Alumni
a) Tempat/Tgl :Lolo kecil, 25-02-1999; b).Nama Orang Tua:
(Ayah) Tarmizi (Ibu) Nilmawati; c).Program Studi : DIV Analis
Kesehatan/TLM; d). Fakultas : Ilmu Kesehatan; e). No NIM :
2010263071; f). Tgl Lulus : ; g). Predikat Lulus : ; h). IPK : ; i).
Lama Studi : 1 Tahun; j). Alamat: Lolo kecil, Kec. Bukit
kerman

HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DANGAN KOLESTEROL


LDL PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD MAYJEN H.A THALIB
KERINCI

SKRIPSI
Oleh :Nita Ulan Sari
Pembimbing: 1. Endang Suriani, M. Kes , 2. Renowati, M Biomed

Abstrak

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak di jumpai pada


masyarakat dan berhubungan dengan penyakit lainnya. Banyak faktor penyebab
terjadinya hipertensi salah satunya adalah peningkatan kadar kolesterol total dan
kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan
kadar kolesterol total dengan kadar LDL pada pasien hipertensi. Penelitian ini
bersifat observasi analitik dengan populasi seluruh pasien hipertensi, diambil
sebanyak 30 pasien. Pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar LDL
menggunakan metode CHOD-PAP dengan menggunakan alat Chemistry
Analyzer. hasil penelitian mendapatkan rata-rata kadar kolesterol total pada
pasien penyakit hipertensi 228,10 ± 58.25, sedangkan rata-rata kadar LDL
didapatkan 145,23 ± 46,78, telah dilakukan uji korelasi dan didapatkan nilai p=
0,140 (pvalue > 0,05) tidak adanya hubungan yang signifikan antara kadar
koleserol total denga kadar LDL pada pasien hipertensi.

Kata Kunci : Hipertensi, Kolesterol total, Kolesterol LDL

ii
Skripsi ini telah di pertahankan di depan sidang penguji dan di nyatakan lulus
Pada Agustus 2021. Abstrak telah di setujui oleh penguji
Tanda
Tangan 1 2 3
Nama Endang Renowati,M. Sudiyanto,Amd.A.,SE,M.PH
Terang Suriani, M. Kes Biomed

Mengetahui,

Ketua Program Studi : Renowati, M. Biomed

iii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN TOTAL CHOLESTEROL LEVELS
AND CHOLESEROL LDL IN HYPERTENSIVE PATIENTS AT MAYJEN
H.A THALIB HOSPITAL KERINCI
By :
Nita Ulan Sari ( nitaulansari5@gmail.com )

Hypertension is a health problem that is often encountered in the community and


is associated with other diseases. Many factors cause hypertension, one of which
is an increase in total cholesterol levels and LDL levels. This study aims to further
examine the relationship between total cholesterol levels and LDL levels in
hypertensive patients. This study is an analytical observation with a population of
all patients with hypertension, taken as many as 30 patients. Examination of total
cholesterol levels and LDL levels using the CHOD-PAP method using a
Chemistry Analyzer. The results of the study found that the average total
cholesterol level in patients with hypertension was 228.10 ± 58.25, while the
average LDL level was 145.23 ± 46.78, correlation test was carried out and p
value = 0.140 (p-value> 0.05). ) there is no significant relationship between total
cholesterol levels with LDL levels in hypertensive patients.

Said Key : Hypertension , Cholesterol total cholesterol LDL

iv
SKRIPSI

Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kolesterol LDL Pada Pasien


Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh :
Nita Ulan Sari
NIM : 2010263071

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN/TLM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG
2021

v
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

Judul : Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kolesterol LDL


Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib
Kerinci

Nama Mahasiswa : Nita Ulan Sari

NIM : 2010263071

Program Studi : Diploma IV Analis Kesehatan/TLM

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan dihadapan dalam ujian

komprehensif skripsi,
skripsi yang merupakan salah satu syarat menyelesaikan

Pendidikan Diploma IV Analis Kesehatan/TLM pada Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Perintis Indonesia.

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Endang Suriani, SKM,


SKM M. Kes Renowati,
Renowati M. Biomed
NIDN : 10103576021 NIDN: 1001077301

vi
SKRIPSI

Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kolesterol LDL Pada Pasien


Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci

Disusun Oleh :
Nita Ulan Sari
Nim: 2010263071

Telah diujikan di depan penguji Skripsi


Program Studi Diploma IV Analis Kesehatan/Teknologi Laboratorium Medik
Universitas Perintis Indonesia

Pada tanggal, 21 Agustus 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Endang Suriani, SKM, M. Kes Renowati, M. Biomed


NIDN : 10103576021 NIDN: 1001077301

Penguji

Sudiyanto,Amd.A.,SE,M.PH
NIDN : 1012128901

Ketua Program Studi DIV AK/TLM Ketua Jurusan Analis Kesehatan/TLM

Renowati, M.Biomed Endang Suriani, M.kes


NIK : 10103573040 NIK : 10103576021

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

vii
Dr. Rer. Nat. Ikhwan Resmala Sudji, M.Si
Nik : 10103579145
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini


Nama : Nita Ulan Sari
NIM : 1713353045

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ditulis dengan judul
“Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan LDL Pada Pasien Hipertensi Di
RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci” adalah kerja/karya sendiri dan bukan
merupakan duplikat dari hasil karya orang lain, kecuali kutipan yang sumbernya
dicantumkan. Jika kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka status kelulusan
menjadi batal dengan sendirinya.

Padang, 21 Agustus 2021


menyatakan

Nita Ulan Sari

viii
BIODATA

Nama : Nita Ulan Sari

Tempat, tanggal lahir : Lolo Kecil, 25 Februari 1999

Agama : Islam

Jenis kelamin : Wanita

Alamat : Simpang Tiga Lolo Kecil

Riwayat pendidikan DIII Teknologi Laboratorium Medis


STIKes Perintis Padang Tahun 2020

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan LDL Pada Pasien

Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci”

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk Mengetahui hubungan kadar

kolesterol total dengan kolesterol LDL pada pasien Hipertensi RSUD Mayjen H.A

Thalib Kabupaten Kerinci Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak

mendapat bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yohandes, SH, MH selaku Ketua Yayasan Perintis Padang.

2. Bapak Yendrizal Jafri S. kp., M.Biomed selaku Rektor Universitas Perintis

Indonesia.

3. Bapak Dr.rer. nat Ikhwan Resmala Sudji, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Perintis Indonesia.

4. Ibu Endang Suriani, SKM, M. Kes, sebagai ketua fakultas ilmu kesehatan dan

sekaligus dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga,

saran, motivasi, dan arahan yang sangat luar biasa kepada penulis.

5. Ibu Renowati, M.Biomed selaku Ketua Program Studi Diploma IV Analis

Kesehatan/TLM Universitas Perintis Indonesia, sekaligus sebagai

pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan saran untuk

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Prodi D-IV Analis Kesehatan / Teknologi Laboratorium

Medik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis.

x
7. Terima kasih untuk Ayah dan Ibu serta kakak dan adik yang telah memberikan

semangat, dorongan dan doa yang tulus kepada penulis dalam mempersiapkan

diri untuk menjalani dan melalui semua tahap-tahap pembuatan skripsi ini.

8. Kepada kawan-kawan seperjuangan DIV Analis Kesehatan/TLM angkatan

2020 yang telah memberikan dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam pembuatan skripsi ini dan penulis berharap skripsi ini

dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Padang, 21 Agustus 2021

Nita Ulan Sari

xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
ABSRACT .............................................................................................. ii
ABSTRAK.............................................................................................. iii
HALAMAN JUDUL .............................................................................. iv
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. vii
BIODATA .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 pumusan Masalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................................. 3
1.4.2 Bagi Institusi ............................................................................ 3
1.4.3 Bagi Tenaga Teknisi Laboratorium ........................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Hipertensi .......................................................................................... 5
2.1.1 Definisi Hipertensi ................................................................. 5
2.1.2 Jenis-jenis Hipertensi ............................................................. 5
2.1.3 Faktor Risiko Hipertensi ........................................................ 6
2.1.4 Klasifikasi Hipertensi dan Gejala Hipertensi .......................... 6
2.2 Hiperlipedemia .................................................................................. 10
2.2.1 Penyebab Hiperlipidemia ....................................................... 10
2.3. Kolesterol ......................................................................................... 11
2.3.1 Fungsi Kolesterol ................................................................... 12
2.3.2 Metabolisme Lipoprotein ....................................................... 12
2.3.3 Pembentukan Kolesterol......................................................... 13
2.3.4 Manfaat .................................................................................. 13
2.3.5 Klasifikasi .............................................................................. 14
2.3.6 Penyebab Kadar Kolesterol Tinggi Di Darah .......................... 15
2.4 LDL Kolesterol .................................................................................. 16
2.4.1 Faktor Risiko ......................................................................... 16
2.5 Kerangka Teori................................................................................... 17
2.6 Hipotesis ............................................................................................ 17

xii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 18
3.2 Tempat dan Watu Penelitian ............................................................... 18
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 18
3.3.1 Populasi ................................................................................. 18
3.3.2 Sampel ................................................................................... 18
3.3.3 Besar Sampel ......................................................................... 18
3.3.4 Kriteria Sampel ...................................................................... 19
3.4 variabel Penelitian .............................................................................. 19
3.5 Definisi Operasional .......................................................................... 19
3.6 Alat dan Bahan ................................................................................... 20
3.7 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data ...................................... 20
3.7.1 Pengumpulan Data ................................................................. 20
3.7.2 Pengolahan Data .................................................................... 20
3.7.3 Analisa Data ........................................................................... 21
3.8 Prosedur Penelitian ............................................................................ 21
3.7.1 Persiapan Penelitian ............................................................... 21
3.7.2 Persiapan Pemeriksaan ........................................................... 21
3.8 Prosedur Pemeriksaan ........................................................................ 21

BAB IV
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 24
4.1.1 Karakteristik Umum Subjek Penelitian ........................................... 24
4.1.2 Hubungan Koleserol Total Dengan LDL ......................................... 25

BAB V
5.1 Pembahasan ....................................................................................... 26
5.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan LDL ........................................... 27

BAB VI
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 29
6.2 Saran.................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Klasifikasi Hipertensi Pada Orang Dewasa ................................ 8
Tabel 1.2 Klasifikasi Hiperlipidemia Primer............................................... 8
Tabel 1.3 Kadar Kolesterol Total ................................................................ 12
Tabel 1.4 Kadar HDL Kolesterol ................................................................ 12
Tabel 1.5 Kadar LDL Kolesterol ................................................................ 13
Tabel 1.6 Interprestasi Nilai Korelasi ......................................................... 19
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian ........................................................ 22
Tabel 4.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan LDL .................................... 23

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Responden Penelitian .......................................................... 33


Lampiran 2. Hasil Uji SPSS ............................................................................ 34
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian .................................................................... 35
Lampiran 4. Surat Balasan Penelitian .............................................................. 36
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 37

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang disebut juga dengan hipertensi

arteri adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.

Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya

untuk mengedarkan melalui pembuluh darah. Hipertensi juga dapat diartikan

sebagai suatu keadaan peningkatan tekanan darah, dimana sistoliknya di atas 140

mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada umum nya hipertensi tidak

mempunyai penyebab yang spesifik (Ramdhani 2014). Hipertensi merupakan

penyakit dengan multi faktor. Secara umum penyebab kejadian hipertensi adalah

umur, jenis kelamin, perilaku, tingginya kadar kolesterol darah dan diabetes

mellitus. Faktor risiko hipertensi yang lain adalah konsumsi alkohol, dan riwayat

merokok (Rahmat, 2014). Penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam

keadaan masyarakat yang ada di Indonesia maupun dibeberapa Negara yang ada

di dunia (Ramdhani, 2014).

Menurut Riskesdas, 2013 di Indonesia prevalensi tertinggi berada di

provinsi Bangka Belitung sekitar 30,9 %, sedangkan Prevelensi hipertensi di

Provinsi jambi meningkat dalam lima tahun terakhir. Dalam laporan Riskesdas

2018 menunjukan prevalensi hipertensi di provinsi jambi berdasarkan hasil

pengukuran pada penduduk 28,99%.

Salah satu faktor risiko hipertensi yang dapat diubah adalah kolesterol

yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang kurang tepat (Nuriska dan

Saraswati, 2011). Asupan makanan berupa lemak dan karbohidrat di konsumsi

dengan jumlah berlebih maka dapat berpotensi menimbulkan obesitas dan

1
berbagai macam komplikasi di dalam tubuh. Lemak yang berlebihan merupakan

faktor penyebab utama kegemukan, tekanan darah tinggi dan hiperlipedemia,

aterosklerosis, dan komplikasi yang lain. Kolesterol merupakan salah satu

komponen lemak itu sendiri (Nuriska dan Saraswati, 2011).

Kolesterol juga merupakan senyawa kimia yang penting untuk

menjalankan fungsi tubuh seperti pencernaan, pembuatan hormon, pembuatan

dinding sel, dan perlindungan ujung-ujung saraf. dalam menjalankan fungsinya

apabila kolesterol dalam tubuh berlebih akan menimbulkan kelainan metabolisme

lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam

plasma. Kelebihan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan

penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis

(Hasdianah dkk, 2014).

Pada keadaan yang berat dimana terjadi sumbatan total dari pembuluh

darah maka akan terjadi kerusakan organ. Lipoprotein densitas tinggi (HDL) akan

membawa kolesterol bebas dari pembuluh darah ke hati sehingga diameter

pembuluh akan melebar, sedangkan bila kadar lipoprotein densitas sangat rendah

(VLDL) dan lipoprotein densitas rendah (LDL) tinggi maka akan terjadi hal

sebaliknya yang akan memperberat penyempitan pembuluh darah dan akan

menyebakkan terjadinya peningkatan tekanan darah (hipertensi) (Herwati dkk,

2014).

Menurut penelitian (Rahmat dkk, 2012). Kadar kolesterol total memiliki

hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini juga sesuai

dengan penelitian yang dilakukan (Maryati, 2013), didapatkan hubungan yang

bermakna dengan kejadian hipertensi.

2
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui

tentang hubungan kolesterol total dengan LDL pada pasien hipertensi di RSUD

Mayjen H.A Thalib Kerinci.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada hubungan kolesterol total dengan LDL pada pasien hipertensi

di RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menentukan hubungan kadar kolesterol total dengan kolesterol LDL

pada pasien Hipertensi RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci .

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kadar kolesterol total pada pasien Hipertensi di

RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci .

b. Untuk mengetaui kadar kolesterol LDL pada pasien hipertensi di

RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci .

c. Untuk mengetahi hubungan kadar kolesterol total dengan kolesterol

LDL pada pasien hipertensi di RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten

Kerinci tahun 2021.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Sarana memperluas wawasan dan mempraktikkan ilmu yang telah

diperoleh selama menempuh pendidikan di jurusan DIV Teknologi Laboratorium

Medis Universitas Perintis Indonesia.

3
1.4.2 Bagi Institusi

Sebagai sumbangsih ilmiah bagi jurusan Teknologi Laboratorium Medis

Universitas Perinis Indonesia mengenai hubungan kadar kolesterol total dengan

tekanan darah pada pasien hipertensi di RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten

kerinci 2021.

1.4.3 Bagi Tenaga Teknis Laboratorium

Sebagai informasi dan masukan tentang hubungan kadar kolesterol total

dengan tekanan darah pada pasien hipertensi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan

hipertensi arteri dimana kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri

meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari

biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah

melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik tergantung apakah otot jantung

berkontraksi (systole) atau berelaksasi (diastole). Tekanan darah normal pada

istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100-140 mmHg dan diatolik

60-90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90

mmHg (Ramdhani, 2014).

Tekanan darah manusia meliputi tekanan darah sistolik, tekanan darah

waktu jantung menguncup dan tekanan darah diastolic, yakni tekanan darah saat

jantung istirahat atau relaksasi. Penentuan batasan hipertensi ini sangat penting

karena akan menjadi cut off point untuk memperoleh prevalensi hipertensi

dipopulasi.

2.1.2 Jenis-Jenis Hipertensi

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis yakni hipertensi primer (esensial) dan

hipertensi sekunder. Adapun perbedaannya adalah

a. Hipertensi primer

Hipertensi primer disebut juga sebagai hipertensi idiopatik karena

hipertensi ini memiliki penyebab yang belum diketahui. Penyebab yang

belum jelas atau belum diketahui tersebut sering dihubungkan dengan

5
faktor gaya hidup yang kurang sehat. Hipertensi primer merupakan

hipertensi yang paling banyak terjadi, yaitu sekitar 90% dari kejadian

hipertensi (Bumi, 2017).

b. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain

seperti ginjal, kelainan hormonal, atau penggunaan obat tertentu (Bumi,

2017).

2.1.3 Faktor Risiko Hipertensi

Hipertensi dapat dipicu oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang memiliki

potensi menimbulkan masalah atau kerugian kesehatan biasanya disebut faktor

risiko. Pada kejadian hipertensi, faktor risiko terbagi menjadi dua kelompok yaitu

faktor risiko yang tidak dapat di ubah dan faktor risiko yang dapat di ubah (Bumi,

2017).

Faktor risiko kejadian hipertensi yang tidak dapat di ubah terdiri dari

usia, jenis kelamin, dan keturunan (genetik) (Bumi, 2017).

a. Usia

Usia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi yang tidak

dapat di ubah. Pada umum nya, semakin bertambahnya usia maka semakin

besar pula terjadinya risiko hipertensi. Hal tersebut disebabkan oleh

perubahan struktur pembuluh darah seperti penyempitan lumen, serta

dinding pembuluh darah menjadi kaku dan elastisiasnya berkurang

sehingga meningkatnya tekanan darah. Menurut beberapa penelitian,

terdapat kecendrungan bahwa pria dengan usia 45 tahun lebih rentan

6
mengalami peningkatan tekanan darah, sedangkan wanita cenderung

mengalami peningkatan tekanan darah pada usia di atas 55 tahun.

b. Obesitas

Obesitas adalah suatu keadaan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh.

Obesitas dapat diketahui dengan menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT).

IMT adalah perbandingan antara berat badan dalam kilogram dengan

tinggi badan dalam meter kuadrat. Biasanya pengukuran IMT dilakukan

pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas. Seseorang dikatakan mengalami

obesitas jika perhitungan IMT berada di atas 25 kg/m obesitas dapat

memicu terjadinya hipertensi akibat terganggunya aliran darah. Dalam hal

ini, orang dengan obesitas biasanya mengalami peningkatan kadar lemak

dalam darah (hiperlipidemia) sehingga berpotensi menimbulkan

penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis).

Penyempitan terjadi akibat penumpukan plak ateromosa yang berasal dari

lema. Penyempitan tersebut memicu jantung untuk bekerja memompa

darah lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang dibutuhkan oleh

tubuh dapat terpenuhi. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah

meningkat.

c. Merokok

Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya

hipertensi. Merokok dapat menyebabkan denyut jantung dan kebutuhan

oksigen untuk disuplai ke otot jantung mengalami peningkatan. Bagi

penderita yang mengalami aterosklerosis atau penumpukan lemak pada

pembuluh darah, merokok dapat memperparah terjadinya hipertensi dan

7
berpotensi pada penyakit generative lain seperti stroke dan penyakit

jantung. Rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti nikotin

misalnya, zat ini dapat diserap oleh pembuluh darah kemudian diedarkan

melalui aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Akibatnya otak akan

bereaksi dengan memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk

melepaskan epinefrin. Hormone inilah yang akan mengalami

penyempitan. Penyempitan pembuluh darah otak akan memaksa jantung

untuk bekerja lebih berat sehingga bisa terjadi stroke.

Selain itu, karbonmonoksida yang terdapat dalam rokok diketahui dapat

mengikat hemoglobin dalam darah dan mengentalkan darah. Hemoglobin

sendiri merupakan protein yang mengandung zat besi dalam darah sel

merah. yang berfungsi mengangkut oksigen. Dalam hal ini

karbomonoksida menggantikan ikatan oksigen dalam darah sehingga

memaksa memompa jantung untuk memasukkan oksigen yang cukup

dalam organ dan jaringan tubuh. Hal inilah yang dapat meningkatkan

tekanan darah.

d. Kolesterol darah

Faktor pemicu hipertensi salah satunya asupan makanan yang

mengandung lemak berlebih yang disebut dengan hiperkolesterolemia

merupakan penyakit gangguan metabolisme kolesterol yang disebabkan

oleh kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kandungan

kolesterol didalam serum yang tinggi disebut dengan hiperkolesterolemia

yang diketahui meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung

koroner (Bumi, 2017).

8
e. Faktor keturunan

Keturuna atau genetik juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya

hipertensi yang tidak dapat di ubah. Risiko terkena hipertensi akan lebih

tinggi pada orang dengan keluarga dekat yang memiliki riwayat hipertensi.

Selain itu, faktor keturunan juga dapat berkaitan dengan metabolisme

pengaturan garam (NaCl) dan rennin membrane sel.

f. Jenis kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi

yang tidak dapat di ubah. Dalam hal ini, pria cenderung lebih banyak

menderita hipertensi dibandingkan wanita. Hal tersebut terjadi karena

adanya dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang kurang sehat jika

dibandingkan dengan wanita. Akan tetapi, prevelensi hipertensi pada

wanita mengalami peningkatan setelah memasuki usia menopause. Hal

tersebut disebabkan oleh adanya perubahan hormonal yang dialami wanita

yang telah menopause.

2.1.4 Klasifikasi Hipertensi dan Gejala Hipertensi

Klasifikasi hipertensi dibagi menjadi 4 katagori dimana ada normal, pre-

hipertensi, hipertensi stadium 1 dan hipertensi stadium 2. Hipertensi ringan atau

sedang umumnya tidak menimbulkan gejala yang terlihat apabila tekanan darah

tinggi dirasakan semakin berat atau suatu keadaan yang krisis dari tekanan darah

itu sendiri.

Gejala hipertensi yang semakin berat dan kian lama dirasakan akan

menanpakkan gejala seperti: sakit kepala, nyeri perut, muntah, anoreksia,

gelisah,berat badan turun, sering merasa pusing yang terkadang dirasakan sangat

9
berat.adapun pada gejala hipertensi yang semakin kronis akan muncul gejala-

gejala seperti: ensefalopati hipertensif, hemiplegic, gangguan penglihatan dan

pendengaran.

Tabel 1.1 Klasifikasi Hipertensi Pada Orang Dewasa

Katagori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 mmHg <80 mmHg


Pre-hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2 ≥160 mmHg ≥100 mmHg
(sumber: ramdhani dkk, 2014).

2.2 Hiperlipidemia

Menurut Pe et al, 2018 hiperlipedemia merupakan suatu keadaan dimana

kadar lipid meningkat didalam darah . hiperlipedemia dibagi pula menjadi 2 tipe.

Yaitu:

Hiperlipidemia primer ini biasanya terjadi dikarenakan akibat dari masalah

genetik, yaitu seperti mutasi dalam protein reseptor, yang mungkin bisa terjadi

karena disebabkan oleh monogenik ataupun poligenik. Tipe ini bisa juga terjadi

sebagai akibat dari perubahan pola makan dan kurang aktifitas fisik.

Hiperlipedemia sekunder ini sifatnya berulang, yaitu terjadi sebagai akibat

dari penyakit lain. Contohnya seperti diabetes mellitus, alkoholisme kronik dan

penggunaan obat-obatan. Seperti kartikosteroid dan kontrasepsi oral (estrogen dan

gestagen) (Folowiyo, 2015).

10
2.2.1 Penyebab Hiperlipedemia

Adapun penyebab hiperlipedemia yaitu yang paling utama adalah

perubahan gaya hidup. Yaitu dengan asupan lemak yang lebih dari 40% kalori,

lemak jenuh 10% dari kalori dan asupan kolesterol lebih besar dari 300 mg/hari.

Kadar kolesterol normal merupakan hasil dari gaya hidup yang tidak sehat, diet,

dan kondisi laiinya, yaitu seperti kelebihan berat badan (obesitas), merokok,

mengkonsumsi alkohol dan kurangnya aktifitas fisik. Adapun penyakit yang dapat

menyebabkan kadar kolesterol meningkat yaitu diantaranya sindrom ovarium

polikistik, dan penyakit ginjal (Folawiyo, 2015).

2.3 Kolesterol

Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang dapat

membentuk membran sel dan lapisan eksernal lipoprotein plasma. Koleserol

berbentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang

sebagai kolesterol ester. Koleserol ester merupakan bentuk dari penyimpanan

koleserol yang bisa ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Apabila kadar

kolesterol tinggi, maka akan menyebabkan pengendapan lemak di dalam arteri

koroner yang bisa menghambat aliran darah dan maupun iksigen (Anindito dkk,

2012).

Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah ini apabila kadar kolesterol

tinggi maka akan membentuk endapan yang mempersempit arteri koroner. Di

samping itu juga kolesterol mempunyai makna penting karena bisa menjadi

prekusor bagi sebagian besar senyawa steroid. Contohnya seperti kartikosteroid,

hormone seks, asam empedu dan vitamin D (Murray dkk, 2009).

11
2.3.1 Fungsi Kolesterol

Kolesterol sangat dibutuhkan oleh manusia karena fungsinya sebagai

pembentukan hormon testosterone pada laki-laki dan estrogen pada perempuan,

pembentukan hormone steroid seperti asam empedu, asam folat, hormon-hormon

adrenal korteks. Di samping itu juga kolesterol berfungsi sebagain pembentukan

vitamin D dan sebagai sumber energy (Poedjiadi dkk, 2011).

Lemak merupakan suatu zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Lemak termasuk salah satu sumber energy yang memberikan kalori paling tinggi

bagi tubuh. Tetapi kolesterol dalam jumlah yang banyak dapat sangat berbahaya

bagi tubuh, karena bisa memicu terjadinya aterosklerosis (Jawi, 2011).

Menurup Panil 2007 walaupun kolesterol mempunyai efek buruk bagi

tubuh, namun ada juga fungsi dari kolesterol tersebut bagi tubuh. Adapun fungsi

kolesterol tersebut yaitu sebagai pembentukan membrane sel, sintesa hormon

steroi dan sintesa asam empedu.

2.3.2 Metabolisme Lipoprotein

Lipid berasal dari makanan yang disebut eksogen dan disentesa diluar

yang disebut endogen. Lipid termasuk senyawa yang tidak larut dalam air.

Pengangkutnya dalam tubuh terbentuk komplek dengan protein yang disebut

lipoprotein. Lipoprotein tersusun atas inti yang terdiri dari kolesterol ester dan

trigliserida serta bagian yang mudah larut, terdiri dari protei, fosfolipid dan

kolesterol bebas (Pusparini, 2006).

Kolesterol diabsorbsi di usus lalu ditransfor dalam bentuk kilomikron.

Untuk menuju kehati, kolesterol dibawa oleh VLDL membentuk LDL melalui

perantara IDL . LDL membawa kolesterol ke jaringan perifer. Sisa-sisa kolesterol

12
di perifer akan diikat dengan HDL yang akan dibawa ke hati untuk mencegah

terjadinya penumpukkan dalam jaringan. Kolesterol yang ada di hati tersebut akan

dirubah menjadi asam emedu dan sebagiaanya lagi dikeluarkan melalui feses

(Poediadi, 2009).

2.3.3 Pembentukan Kolesterol

Menurut Panil, 2007 koleserol hanya disentesa oleh binatang dan tidak

terdapat didalam minyak dan tumbuh-tumbuha. Adapun sumber dari kolesterol

tersebut terbagi dibagi menjadi dua, yaitu :

Sumber eksogen ini merupan sumber kolesterol yang berasal dari

makanan. Yaitu makan yang kaya akan kolesterol. Contohnya seperti kacang-

kacangan, telur, otak, usus dan hati.

Sumber endogen ini merupakan sumber kolesterol yang disentesa sendiri

oleh tubuh dalam korteks adrena. Prekusor dari kolesterol endogen ini berasal dari

asetil koA. Asetil koA merupakan suatu zat ysng intermediet metabolism glukosa.

Semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai

dengan kenyataan bahwa banyak struktur membrane dari seluruh sel sebagian

disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol ini (Guyton dan Hall, 2009).

2.3.4 Manfaat

Sejauh ini manfaat kolesterol non membran yang paling banyak dalam

tubuh adalah untuk membentuk asam folat di dalam hati. Sebanyak 80 %

kolesterol dikonversi menjadi asam kolat. Kolesterol berkonjugasi dengat zat lain

membentuk garam empedu, yang membantu pencernaan dan absorbsi lemak

(Guyton dan Hall, 2009).

13
Sebagian kecil dari kolesterol bisa dipakai oleh kelenjar adrenal untuk

membenuk hormone adrenokortikal. Seperti ovarium, membentuk progesterone

dan estrogen , dan testis untuk membentuk testosterone. Kelenjar-kelenjar ini juga

dapat membentuk sterol sendiri dan kemudian membentuk hormone dari sterol

tersebut (Guyton dan Hall, 2009).

2.3.5 Klasifikasi

Kolesterol total merupakan penjumlahan dari kolesterol yang terkandung

dalam LDL, HDL dan lipoprotein lainnya. Kadar kolesterol darah yang tinggi

dapat mengakibatkan terjadinya endapan kolesterol dalam dinding pembuluh

darah (Kurniawati, 2015).

Tabel 1.2 Kadar Kolesterol Total

Kriteria Kadar
Normal <200 mg/dl
Agak Tinggi 200-239 mg/dl
Tinggi >245 mg/dl
(Sumber : Hasdinah, 2014).

Pembentukan kolesterol HDL ini dimaksudkan untuk menfasilitasi

kolesterol yang berlebih di perifer untuk diangkut menuju hepar sebagai cadangan

energi. Pengaruh penurunan kadar HDL pada risiko koroner lebih besar dari pada

peningkatan kadar kolesterol total (Wemas dkk, 2016).

Tabel 1.3. Kadar HDL Kolesterol

Kriteria Kadar
Normal <35 mg/dl
Agak Tinggi 35-45 mg/dl
Tinggi >45 mg/dl
(Sumber : Hasdinah, 2014).

14
Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan di

dinding pembuluh darah yang akan mempersulit jalannya darah. Kadar kolesterol

yang tinggi salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner. Kolestero LDL

dapat menyebabkan pengapuran pembuluh koroner yang dapat mengirim ataupun

menimbun kolesterol di pembuluh koroner (Iskandar dkk, 2017).

Tabel 1.4 Kadar LDL Kolesterol

Kriteria Kadar
Normal <130 mg/dl
Agak Tinggi 130-159 mg/dl
Tinggi >160 mg/dl
(Sumber: Hasdianah, 2014)

Kolesterol VLDL terdiri dari protein (8-10)% dan kolesterol (85-90)%.

VLDL terbentuk di hati dan sebagian dibentuk di usus. Kolesterol yang memiliki

trigliserida dalam jumlah banyak bila dibandingkan kolesterol dan protein. LDL

dan VLDL itu hampir sama, namun yang membedakan adalah VLDL. VLDL

memiliki kandungan terbesarnya ialah trigliserida (Affanti dkk, 2015).

2.3.6 Penyebab Kadar Kolesterol Tinggi Di Darah

Kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh makanan yang di konsumsi

(termasuk lemak jenuh). Jika kadar kolesterol berlebih di dalam tubuh, maka

kolesterol dapat menumpuk didinding pembuluh darah arteri koroner sehingga

menyempit. Disamping itu, kekurangan asam amino akibat asupan protein yang

rendah, kekurangan antioksidan dan mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan

kolesterol (Hartati, 2014).

15
2.4 LDL olesterol

LDL disebut juga kolesterol jahat (bad cholesterol). LDL dibentuk dari

VLDL dan IDL. Yang berfungsi untuk membawa kolesterol ke sel. LDL dibentuk

dari jalur endogen. Setelah masuk kedalam sel, kemudian partikel LDL akan

dipecah oleh lisosom dan kolesterol yang dilepaskan akan digunakan untuk

pembentukan membrane sel atau untuk sintesis steroid (Pusparini, 2006).

2.4.1 Faktor Risiko

Peningkatan kadar lipoprotein, teutama kadar kolesterol LDL, sejalan

dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria lebih memiliki kadar

yang lebih tinggi, tetapi setelah monopause kadarnya pada wanita mulai

meningkat. Adapun faktor lain yang data menyebabkan tingginya kadar lemak

tertentu (misalnya VLDL dan LDL) yaitu seperti : riwayat keluarga, obesitas,

kurang berolah raga, merokok, mengonsumsi alkohol, diabetes mellitus yang tidak

terkontrol dengan baik, dan yang paling utama ialah faktor makanan (Afanti dan

Candra, 2015).

16
2.5 Kerangka Teori

Pasien Hipertensi

Kadar koleterol total Kadar low density lipoprotein

aterosklerosis

Pembuluh arteri koroner

Aliran darah ke jantung akan terganggu

Atheroma akan terlepas dari pembuluh darah


dan akan memicu terbentuknya bekuan
darah ( Trombus)

Penyakit jantung koroner

2.6 Hipotesis

Adanya hubungan kolesterol total dengan LDL pada pasien hipertensi

17
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan observasional analitik

desain cros sectional. Dimana kedua variable dilihat secara bersamaan yaitu kadar

kolesterol total dengan kadar LDL pada pasien hiertensi di RSUD Mayjen H.A

Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2021.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Juni di Intalasi

Laboratorium Klinik RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua pasien hipertensi yang di diagnosa

oleh klinisi dan ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan laboratorium.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memenuhi kritera inklusi.

3.3.3 Besar Sampel

Sesuai dengan tujuan peneliti ingin meneliti hubungan rasio kolesterol

total dengan LDL pada pasien penyakit hipertensi, jumlah objek penelitian ini

ditetapkan dengan menggunakan rumus besar sampel uji korelasi, dari rumus

tersebut total sampel yang digunakan sebesar 30 sampel (Dahlan, 2010).

18
3.3.4 Kriteria Sampel

3.3.4.1 Kriteria inklusi

1. Penderita penyakit hipertensi yang telah didiagnosa oleh klinisi

2. pasien yang berpuasa selama 10-12 jam

3.3.4.2 Kriteria Ekslusi

1. pasien yang meng onsumsi obat-obatan

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen kolesterol total dan kolesterol LDL

3.4.2 variabel dependen

Variable dependen yaitu penyakit hipertensi .

3.5 Definisi Operasional

Definisi Operasion Cara Ukur


Alat Ukur Hasil Skala
Ukur
1 Kadar Koleserol Total Metode Chemistry Mg/dl Rasio
adalah Jumlah kolesterol CHOD-PAP Analyzer,
yang ada di semua
lipoprotein yang bersirkulasi
di dalam darah. Kadar
kolesterol total dalam darah
1. Normal: <200 mg/dl
2 Tidak Normal: ≥200
mg/dl
2 Kadar LDL yaitu hasil Metode Chemistry Mg/ Rasio
pengukuran kadar kolesterol CHOD-PAP Analyzer, dl
total, HDL, trigliserida
(Kasron, 2012).

19
3.6 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sentrifus, mikropipet

ukuran 100 μl dan 1000 μl dan sfigmomanometer (alat untuk mengukur tekanan

darah).

Bahan yang digunakan yaitu Kit Reagen kolesterol total, reagen untuk

pemeriksaan HDL, reagen untuk pemeriksaan trigliserida. tabung vakutainer

kuning, Aquades, sampel (serum), tissue, yellow tip dan blue tip.

3.7 Pengumpulan, Pengolahan Dan Analisa Data


3.7.1 Pengumpulan Data

3.7.1.1 Data Primer

Data kolesterol total dan LDL pasien didapat dari hasil pengukuran

kolesterol total, kolesterol HDL, dan trigliserida yang dilakukan oleh peneliti di

laboratorium RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci.

3.7.1.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu meliputi informasi tentang umur dan jenis kelamin

pasien didapat dari rekam medik (buku status pasien).

3.7.2 Pengolahan Data

Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik yaitu untuk

mengetahui adanya hubungan kolesterol total dengan LDL pada pasien penyakit

hipertensi dengan mengukur kadar kolesterol total, dan LDL. Kemudian data yang

diperoleh di analisa menggunakan uji korelasi.

20
3.7.3 Analisa Data

Pada penelitian ini, analisa data menggunakan program uji statistic SPSS

dengan menggunakan uji korelasi. Yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara kedua variable tersebut.

Tabel 3.1 : Interprestasi Nilai Korelasi

No Besar nilai rxy Interprestasi


1 0,00-<0.199 Korelasi sangat rendah
2 0,20-<0,40 Korelasi rendah
3 0,40-<0,599 Korelasi cukup
4 0,60-<0,799 Korelasi kuat
5 0,80-<1,00 Korelasi sangat kuat
(sumber: Kustiani, 2018).

a. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-

masing variable yaitu kadar kolesterol dan kadar low density lipoprotein pada

variabel independen serta penyakit hipertensi

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan rasio

kolesterol total dan LDL. Karena data kolesterol total dan LDL merupakan data

rasio, maka terlebih dahulu mencari rasionya. Setelah rasio didapatkan lalu

dilanjutkan uji korelasi, suatu uji dikatakan bermakna apabila α<0,05.

3.8 Prosedur Pemeriksaan

a. Prosedur persiapan pasien

pasien diharuskan puasa selama 8-12 jam dan menghindari makanan yang

banyak mengandung kolesterol, selama puasa pasien di perbolehkan

meminum air putih dan tidak boleh melakukan aktifitas berat selama

21
puasa.

b. Prosedur pengambilan darah vena

Prosedur pengambilan darah vena adalah dipasang tourniquet kira-kira 10

cm di atas lipat siku, lakukan perabaan pada area vena untuk memastikan

posisi vena. Didensifeksi area yang akan di tusuk dengan menggunakan

kapas alcohol 70% dan biarkan kering dengan sendirinya. Bila sudah

didensinfeksi jangan disentuh area yang sudah diberikan. Tusuk bagian

vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Apabila darah sudah

terlihat pada indicator, tarik tangkai spuit hingga penuh masuk ke dalam,

spuit buka pembendung kemudian tangan pasien di beri plaster. Sampel

diambil sebanyak 3-5 CC pada darah vena dan di masukkan pada tabung

vakutainer kuning.

c. Prosedur mendapatkan serum

darah yang sudah di ambil di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm

selama 15 menit untuk memisahkan serum dan plasma. Sampel yang telah

disentrifugasi di ambil serumnya untuk dilakukan pemeriksaan kolesterol

total.

d. Prosedur Pemeriksaan Kolesterol Total, HDL, Trigliserida


Cara kerja pemeriksaan kolesterol menggunakan alat easyra:

Di hidupkan alat easyra dengan menekan tombol on/of di bagian belakang

alat, di tunggu alat melakukan proses star up, alat siap digunakan, di

jalankan QC kolesterol total, kalau tidak ada QC yang masuk range control

ulangi lagi QC, reagen yang digunakan medica, di sediakan serum pasien

yang di periksa, di masukkan serum tersebut pada rak sampel alat easyra,

22
di ketik ID pasien klik pemeriksaan yang di butuhkan. Di ketik identitas

pasien , star dan alat akan bekerja automatis sampai hasil keluar pada

printer alat, dan di lakukan pencatatan pada buku arsip laboratorium klinik.

e. Pemeriksaan kadar LDL

Kadar LDL di hitung dari hasil pengurangan kolesterol total dengan HDL,

lalu dikurangi trigliserida dibagi lima

23
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakterisik Umum Subjek Penelitian

Telah dilakukan penelitian observasi analitik dengan desain cross

sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel yang sesuai

dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat

hubungan kolesterol total dengan low density lipoprotein pada pasien hipertensi

penelitian ini dilakukan pada bulan maret sampai dengan juli 2021. Karakteristik

responden secara umum dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin,


Kadar Kolesterol Total, LDL Pada pasien Hipertensi

Mean ± SD Min Maks n Persen%


Umur (Tahun) 71,4 ± 6,73 59 83
Jenis kelamin
Laki-Laki 17 56,7
Perempuan 13 43,3
Kadar 228,10 ± 58,25 118 321
Kolesterol
Total
Kadar LDL 145,23 ± 46,78 53 221
30 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Kadar kolesterol total rata-rata

228,10 ± 58,25, kadar terendah 118 mg/dl dan tertinggi 321 mg/dl. Kadar LDL

rata-rata145,23 ± 46,78 , kadar terendah 53 mg/dl dan tertinggi 221 mg/dl. Umur

penderita penyakit hipertensi rata-rata 71.4 ± 6.73 SD tahun, umur terendah 59

24
tahun dan tertinggi 83 tahun. Pasien hipertensi cenderung lebih banyak laki-laki

17 orang (56,7%).

4.1.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan LDL pada Pasien Hipertensi


Sebelum dilakukan uji untuk melihat hubungan variable, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-wilk.secara

statistic di dapatkan data terdistribusi normal nilai p > 0,05. Selanjutnya untuk

melihat hubungan kolesterol total dengan LDL pada pasien hipertensi digunakan

uji korelasi pearson.

Tabel 4.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan LDL Pada Pasien Hiertensi

Variabel Mean ± SD P value Koefisiensi


korelasi
Kadar 228,10 ± 58,25 0,140 0,276
kolesterol Total
Kadar 145,23 ± 46,78
kolesterol LDL

Dari tabel di atas di ketahui bahwa nilai p= 0,140 (pvalue > 0,05), ini

berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol total

dengan kadar kolesterol LDL. Sementara untuk nilai r di peroleh sebesar 0,276

(positif), ini berarti hubungan kadar kolesterol total dengan kadar kolesterol LDL

mempunyai kekuatan hubungan sedang, artinya apabila kadar kolesterol total

meningkat, kadar kolesterol LDL juga ikut meningkat.

25
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Sesuai subjek Penelitian di dapatkan Nilai kolesterol total pada pasien

penyakit hipertensi rata-rata 228,10 ± 58,25 SD. Nilai normal kolesterol total

yaitu <200 g/dl berarti terjadi sedikit peningkatan. Hal ini disebabkan karna

adanya penyumbatan di arteri koroner. Kadar low density lipoprotein rata-rata

145,23 ± 46,78 SD , nilai normal LDL yaiu <130 mg/dl dan diikuti dengan kadar

kolesterol total yang meningkat merupakan faktor risikon terjadinya penyakit

hipertensi

Sesuai subjek penelitian rata-rata umur penderita penyakit hipertensi 71,4

± 6,73 SD tahun. Sesuai penelitian Cebters for disease Control and Prevention

(2011) bahwa penderita hipertensi sebagian besar berusia ≥65 tahun. Hal ini

disebabkan proses degenerative dan meningkatnya paparan agen berbahaya

seperti kolesterol, serta proses terjadinya aterosklerosis berperan penting seiring

dengan bertambahnya usia (Roth et all, 2010).

Penderita penyakit hipertensi sebagian besar (56,7%) berjenis kelamin

laki-laki, sesuai penelitian Ma’rufi dan Rosita (2014) sebagian besar laki-laki

(71,8%), laki-laki mempunyai faktor lebih besar berisiko penyakit hipertensi. Gay

(2005) laki-laki dua kali lebih besar menderita penyakit hipertensi dibandingkan

perem puan, kondisi ini hampir terjadi 10 tahun lebih dini pada laki-laki yang

disebabkan estrogen dan endogen bersifat protektif pada perempuan, namun

setelah menopause insiden penyakit hipertensi meningkat dengan cepat dan

sebanding dengan insiden pada laki-laki.

26
5.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan LDL Pada Pasien Penyakit
Hipertensi
Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji korelasi person untuk

mengetahui hubungan kolesterol total dengan low density lipoprotein pada pasien

hipertensi. Setelah dilakukan uji korelasi didapatkan (p=0.05>0.140) dengan

koefisien korelasi cukup kuat 0.276. hasil uji dikatakan bermakna apabila nilai

p<0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara hubungan kolesterol total dengan low density lipoprotein pada

pasien hipertensi

Semakin tinggi kolesterol total semakin tinggi pula kolesterol LDL. Hal ini

sesuai dengan penelitian Idemudia yang melakukan penelitian hubungan

kolesterol total dan LDL pada pasien hipertensi, dan mendapatkan hasil korelatif

yang positif (r=0,609). Kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol jahat

disebabkan peranan nya membawa kolesterol total ke banyak jaringan di dalam

tuuh. Sehingga memberikan peluang terjadinya penumpukan kolesterol di

berbagai jaringan tubuh, termasuk diantaranya dalam pembuluh darah. Uji LDL

umumnya dilakukan sebagai bagian dari pengukuran kolesterol total , LDL adalah

lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan

hipertensi arteri dimana kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri

meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari

biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.

Kolesterol berbentuk kolesterol bebas dan kolesterol gabungan dengan

asam lemak rantai panjang dengan kolesterol ester. Kolesterol merupakan bentuk

27
dari penyimpangan kolesterol yang bisa ditemukan di jaringan tubuh. Kolesterol

yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan lemak di arteri koroner yang dapat

menghambat aliran darah (Anindito dkk, 2012).

28
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan

Dilihat dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini, maka dapat di ambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata – rata kadar kolesterol total pada pasien penyakit hipertensi 228,10 ±

58,25

2. Rata – rata kadar LDL pada pasien penyakit hipertensi 145,23 ± 46,78

3. Rata –rata umur penderita hipertensi 71.4 ± 6.73 SD

4. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara kolesterol total dengan

LDL pada pasien penyakit hipertensi dengan tingkat hubungan sedang

29
6.2 Saran

Diharapkan adanya peneliti lanjutan tentang hubungan kolesterol total

dengan LDL pada pasien penyakit hipertensi dengan menggunakan sampel yang

jauh lebih banyak lagi.

30
Daftar Pustaka

Anies. (2015). Kolestrol Dan Penyakit Jantung Koroner. Cetakan I .Yogyakarta:


Penerbit Buku AR-Ruzz Media.

Ramdhani, S. (2014) Ramuan Ajaib Berkhasiat Dahsyat Tumpas Asam Urat ,


Diabetes, Hipertensi.Cetakan I .Yogyakarta:Penerbit Buku Pinang Merah
Rahmat, F., Delmi, S., & Husnil, K. (2014). Artikel Penelitian Hubungan Kadar
Profil Lipid dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Etnik
Minangkabau di Kota Padang , 3(2), 206–211
Nuriska, A.S. And Saraswati, I. M. R. (2011) .‘Hubungan Kadar Kolesterol Total
Dengan Hipertensi Sistolik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Relationship Between Total
Cholesterol Level And Systolic Hypertension In Patients With Type 2
DiabetesMellitusInThe’.Online
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/12638/8661.Diakses
tanggal 24 juni 2021.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Jakarta

Hasdianah, H. And Sentot, S. I. (2014) Patologi & Patofisiologi Penyakit.Edisi


1.Yogyakarta : Penerbit Buku Nuha Medika

Herwati And Sartika, W. (2014) .Jurnal Kesehatan Masyarakat. Terkontrolnya


Tekanan Darah Penderita Hipertensi Berdasarkan Pola Diet Dan
Kebiasaan
Olahraga Dipadang Tahun 2011.Vol : 8(1), Pp. 8–14. hal.8

Maryati, H. (2017). Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah


Penderita
Hipertensi Di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso
Kabupaten Jombang, 8, 128–137 Online:(.
ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/4030/4758).
Diakses tanggal 23 Juni 2021.

Femmy, P. I. (2011). Prevalensi dan Determinan Hipertensi Di Posyandu Lansia


Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2010. Online :
lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440270-S-
PdfFemmy%20Imelia%20Pical). Diakses tanggal 24 juni 2021.

Bumi, M. (2017).Berdamai Dengan Hipertensi. Cetakan I. Jakarta : Penerbit


Buku Bumi Medika
Guyton, AC, dan Hall, JE, 2009. Text book of medical pysicology. Phidelphia:
Elseviersaunders

31
Wenas MF. Jim EL. Panda AL, 2017. Hubungan rasio kadar kolesterol total
terhadap HDL ( Hight Deensity Lipoprotein)dengan kejadian sindrom
koroner akut di RSUP Prof. Dr.R.D. Kandau Manado, Jurnal e-
clinic/articeleo 89/ 17988
Iskandar , Hadi A, Alfirdiansyah, 2017. Faktor risiko terjadinya penyakit jantung
koroner pada pasien rumah sakit umum meuraxa banda aceh., Aceh
nutritionjournal , Vol.2, No.1.http://ejournal.poltekesaceh.ac.id/indeks.php
an/rticle/ download/34/29.diakses pada 24 juni202, 01:02
Hasdaniah,suprapto, sentot I., 2014, Patologi dan Fisiologi :Penyakit,
Yogyakarta : Nuha Medika
Hartati, Agnes sri., 2014, Biokimia kesehatan, Yogyakarta : Nuha Medika.
Pusparini, 2006, Low density lipoprotein padat kecil sebagai faktor risiko
aterosklerosis. Journal fakultas kedokteran Universitas Trisakti,
Vol,25,No.2.http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkparticle/view/12915.D
iakses pada 29 Juni 2021.

32
Lampiran 1.
Data Responden Penelitian
Tabel Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Dan LDL Pada Pasien
Hipertensi di RSUD MAYJEN H.A Kerinci.

No KODE UMUR JENIS HASIL LDL


SAMPEL (TAHUN KELAMIN PEMERIKSAAN (mg/dl)
) (L/P) KOLESTEROL
TOTAL (mg/dl)
1 MY 66 L 211 100
2 SF 69 P 294 211
3 JL 71 L 190 198
4 HR 81 P 250 129
5 PW 69 L 203 176
6 AM 76 L 315 170
7 SM 68 L 267 193
8 PR 75 L 123 97
9 YL 73 L 200 53
10 SE 65 P 289 92
11 ER 68 L 217 145
12 RS 63 L 275 81
13 DN 80 P 258 178
14 JM 82 L 279 111
15 YT 69 P 234 135
16 TK 68 L 211 114
17 ST 59 P 176 75
18 BS 79 L 267 193
19 ID 83 P 321 158
20 SM 67 L 212 159
21 HZ 77 P 165 93
22 UI 68 L 276 216
23 AR 75 P 123 155
24 AM 79 L 118 194
25 SR 68 P 226S 135
26 AL 61 P 269 194
27 MH 82 L 307 221
28 LS 72 P 216 141
29 AJ 65 L 129 150
30 JH 64 P 222 90
Mean 71,4 314.7333 200.0667

33
Lampiran 2. Hasil Uji SPSS

Correlations
TOTAL KOLESTEROL
KOLESTEROL LDL
TOTAL KOLESTEROL Pearson Correlation 1 .276
Sig. (2-tailed) .140
N 30 30
KOLESTEROL LDL Pearson Correlation .276 1
Sig. (2-tailed) .140
N 30 30

34
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian

35
Lampiran 4. Surat Balasan Penelitian

36
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

Pengambilan Sampel

Pemipetan Serum

37
Mengetik ID pasien pada komputer

masukkan serum tersebut pada rak sampel alat easyra

38

Anda mungkin juga menyukai