ABSTRAK
Makanan yang tidak aman akan menjadi penyebab terjadinya gangguan kesehatan
pada masyarakat salah satunya oleh perilaku higiene sanitasi yang buruk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri Escherichia coli
pada saus makanan yang dijual di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah
SurakartaPerilaku higiene sanitasi yang buruk dapat meningkatkan kemungkinan
adanya pencemaran makanan dan menjadikan makanan tersebut menjadi tidak
aman untuk dikonsumsi. Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional.
Sampel penelitian terdiri dari 21 saus cabai makanan yang dijajakan di sekitar
kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Identifikasi bakteri Escherichia
coli dilakukan di laboratorium dengan metode kualitatif melalui tahap
pengkayaan, isolasi dan identifikasi melalui uji biokimia fermentasi karbohidrat,
Sulfide Indole Motility dan Simmons Citrate. Semua pengujian dilakukan
sebanyak 2 kali. Hasil menunjukkan dari 21 sampel saus terdapat 7 sampel yang
menunjukkan adanya bakteri Escherichia coli. Perilaku higinene sanitasi
ABSTRACK
Unsafe food increases the comunity health issue risk, one of them is behavior
higiene poor sanitation. This study aims to discover the existence of Escherichia
coli bacteria on food sauce on sold around Muhammadiyah University of
Surakarta. The method used in this research is a descriptive observational study.
Purposive random sampling is used to collect 21 chilli sauce samples.
Identification of Escherichia coli is obtained through laboratoy qualitative method
tests, which are: enrichment, isolation and biochemichal identification tests with
carbohydrates fermentation, Sulfide Indole Motility and Simmons Citrate. All of
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
the tests stated above were done twice to ensure the results. The result of 21 sauce
samples, there are 7 sauce samples contaminated Escherichia coli.
92
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
93
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
94
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
95
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
96
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
97
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
98
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
99
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, F., Pambayun, R., Febry, F. (2009). Higiene dan Sanitasi Pada
Pedagang Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di
Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang. Naskah Publikasi. Universitas
Sriwijaya.
Aminah, S dan Hidayah, N. (2006). Pengetahuan Keamanan Pangan Penjual
Makanan Jajanan Di Lingkungan Sekolah Kelurahan Wonogiri Kecamatan
Semarang Selatan Kota Semarang. Jurnal Litbang Universitas
Muhammadiyah Semarang. 4 (3): 18-25.
Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2016). Laporan Tahunan Badan
POM RI Tahun 2015. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Badan Pusat Statistik. (2016). Provinsi Jawa Tengah dalam Angka. Jawa Tengah:
Badan Pusat Statistik.
Fathonah, S. (2005). Higiene dan Sanitasi Makanan. Semarang: Unnes Press.
Garcia, T.E., Cerna, J.F., Thompson, M.R, Lopez-Saucendo, C. (2002). Faecal
Contamination and Enterotoxigenic Escherichia Coli in Street-vended Chili
Sauce in Mexico and Its Public Health Relevance. Epidemiology and
Infection. 129(1): 223-226.
Gea, S.I. (2009). Hygiene Sanitasi dan Analisis Cemaran Mikroba yang Terdapat
Pada Saus Tomat dan Saus Cabai Isi Ulang yang Digunakan Di
Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara.
Hastutiek, P dan Fitri, L.E. (2007). Potensi Musca domestica Linn. sebagai Vektor
Beberapa Penyakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya.13 (3): 125-136.
Huda, M dan Tuntun, M. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Jumlah Mikroba Pada Kecap Manis Isi Ulang Yang Digunakan Penjual
Bakso Di Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung. Jurnal Analis
Kesehatan. 4(1): 355-365.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes). (2011). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene
Sanitasi Jasa Boga. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kepriana, V. (2016). Hubungan Antara Higiene Dan Sanitasi Dengan Jumlah
Angka Kuman Pada Sambal Di Warung Tenda Kota Pontianak Tahun 2016.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Mansaudah, K.L., Fatimah, Kojong, N. (2014). Analisis Cemaran Bakteri
Coliform pada Saus Tomat Jajanan Bakso Tusuk yang Beredar di Manado.
Jurnal Ilmiah Farmasi. 3(2): 37-44.
Radji, M. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa Farmasi &
Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
100
D. L. Wardani & Z. Setiyaningrum/Jurnal Kesehatan 12 (2) 2019, 91-101
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan.
Sucipto, C.D. (2016). Keamanan Pangan Untuk Kesehatan Manusia. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. (2017). Mahasiswa. Diakses : 23
November 2017. Http://www.ums.ac.id/id/mahasiswa
Winarno, F.G. (2008). Kimia Pangan Dan Gizi Edisi Terbaru Cetakan 1. Bogor:
M-Brio Press.
World Health Organization (WHO). (2011). Initiative to estimate the Global
Burden of Foodborne Diseases: Information and publications. Diakses : 24
Mei 2017.
Http://www.who.int/foodsafety/foodborne_disease/ferg/en/index7.html.
101