Anda di halaman 1dari 43

BAB I

A. Latar Belakang

Pembengunan Kesehatan Masyarakat Desa/Kota (PKMD/K) yang dilaksanakan

merupakan tugas mahasiswa yang merupakan bentuk kerja sama Akademi Analis

Kesehatan Manggala Yogykarta dengan Dinas Kesehata dalam rangka kesuksesan. Pada

prinsipnya Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa/Kota (PKMD/K)

menyelenggarakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif atas dasar ‘’dari

masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat’’.

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa/Kota (PKMD/K) adalah rangkaian

kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya agar

masyarakat bisa mengenal dan menyelsaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh

masyarakat itu sendiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari integral dari pembangunan

nasional umumnya dan pembangunan desa/kelurahan pada khususnya.

Pembangunan Kesehtan Masyarakat Desa/Kota (PKMD/K) sebagai bentuk

operasional dari PRIMARY HEALTH CARE di Indonesia merupakan strategi dala

mencapai Indonesia sehat 2012. Untuk mencapai tahap tinggal landas dalam

pembangunan kesehatan, salah satu prakondisi yang harus dicapai adalah makin

ditingkatkannya keterlibatan masyarakat dalm mengatur kesehatannya sendiri, baik

dalam pengambilan keputusan, perencanaan maupun pelaksanaan.

Dalm upaya menigkatkan proses belajar mengajar bagi mahasiswa tingkat akhir

Akademi Analis Kesehatan, dipandang perlu unutk diberikan pengetahuan dan wawasan
agar memiliki penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipraktekkan secara

utuh di lapangan.

Pelaksanaan pendidikan serta proses pembelajaran yang tidak terbatas dalam kelas

saja. Pengajaran yang berlangsung pada pendidikan ini lebih ditekankan pada pengajaran

yang menerobos di luar kelas, bahkan di luar institusi pendidikan seperti lingkungan

kerja, dalam atau kehidupan masyarakat.

Sesuai dengan system nasional, salah satu pendekatan dalam rangka mencapai

derajat kesehatan yang optimal, yaitu dengan melaksanakan pengembangan kesehatan

melalui Puskesmas. Sebagai pusat pengembangan kesehatan, Puskesmas berfungsi untuk

mengembangkan dan membina kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat

dalam bentuk kegiatan pkok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

Puskesmas Pandak II adalah salah satu Puskesmas yang mempunyai pelayanan

komprehensif dan pada dasarnya lebih menutamakan pada pelayanan

penyembuhan dan pemulihan penyakit bersifat sederhana. Puskesmas Pandak II juga

merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang mempunyai peran kesehatan kepada

masyarakat sehingga Puskesmas diperlukan unutuk meningkatkan sumber daya manusia

dan partisipasi masyarakat dalam pebinaan yang disesuaikan dengan keadaan sosial

ekonomi masyarakat.

Kegiatan Pembangunan Masyarakat Desa/Kota (PKMD/K) dilaksanakan unutuk

melatih dan memberikan bekal kepada mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan

di luar gedung dengan tenaga kesehatan lainnya. Lahan praktek sebagai tempat belajar

mengajar utama untuk menigkatkan teori yang telah diberikan dalam perkuliahan dan
juga sebagai wahana bersosialisasi di masyarakat serta mampu menginventarisasi

masalah kesehatan yang ada di lapangan.

Untuk itu pada semester terkhir sesuai dengan kurikulum Akadei Analis Kesehtan,

diselenggarakan Praktek Pembangunan Kesehatan MAsyarakat Desa (PKMD) di wilayah

Bantul.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menigkatkan kemampuan masyarakat untuk bisa menolong diri sendiri dibidang

kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melaksanakan peran dan fungsinya di masyarakat dalam hal

pelayanan kesehatan umumnya dan pelayanan laboratorium khususnya.

b. Mahasiswa mampu berkomunikasi dan koordinasi dengan tenaga kesehatan

lainnya dalam menyelsaikan masalah kesehatan di masyarakat.


BAB II

A. Gambaran Umum Puskesmas

1. Kondisi Geografi

Puskesmas Pandak II terletak di wilayah kecamatan Pandak di jalan Jogja

Srandakan dengan wilayah kerja meliputi 2 desa yaitu Caturharjo dan Triharjo, desa

Caturharjo terdiri dari dari 14 dusun dan desa Triharjo terdiri dari 10 dusun. Secara

tipologi 40% merupakan daerah pegunungan dan 60% dataran. Dengan luas wilayah dan

kepadatan penduduk secara lengkap dapat dilihat pada table di bawah ini.

Table 1.

Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Pandak II

No. Desa Luas Wilayah (Km2) Kepadatan Penduduk


1. Cautrharjo 593 10.698
2. Triharjo 6.43 12.005
Jumlah 12.36 22.703
Sumber data: Kecamatan Pandak dalam Angka Tahun 2012

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pandak II adalah sebagai berikut di

bawah ini:

1. Sebelah Utara : Desa Wijirejo Kecamatan Pandak

2. Sebelah Timur : Desa Gilangharjo dan Kec. Bambanglipuro

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Sanden

4. Sebelah Barat : Kecamatan Srandakan

2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Pandak II sebesar 22.619 jiwa dengan jumlah

Kepala Keluarga (KK) sebesar 6.115, dengan perincian sebagai berikut di bawah ini.

Tabel 2.

Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di

desa Caturharjo

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Total


(1) (2) (3) (4)
0– 4 401 365 766
5–9 395 364 759
10 – 14 391 381 772
15 – 19 409 372 781
20 – 24 380 355 735
25 – 29 391 398 789
30 – 34 342 351 693
35 – 39 372 425 797
40 – 44 430 427 857
45 – 49 412 397 809
50 – 54 353 342 695
55 – 59 269 272 541
60 -64 158 211 369
65 – 69 171 197 368
70 – 74 197 253 450
75 + 228 289 517
Kecamatan 5.299 5.399 10.698
Sumber data: Kecamatan Pandak dalam Angka Tahun 2012
B. Sarana dan Prasarana

Jenis sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas Pandak II dibagi menjadi

dua bagian, meliputi:

1. Pelayanan di dalam Gedung

Pelyanan Kesehatan Puskesmas Pandak II di dalam Gedung meliputi:

a. Pemeriksaan Umum

b. Unit Gawat Darurat

c. Kesehatan Gigi dan Mulut


d. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

e. Keluarga Berencana (KB)

f. Laboratorium

g. Kesehatan Jiwa

h. Kesehatan Mata

i. PUSTU

j. Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)

2. Pelayanan di dalam Gedung

Pelyanan Kesehatan Puskesmas Pandak II di luar Gedung meliputi:

a. Pos pelayanan Terpadu (Posyandu) Balita

b. Posyandu Usila

c. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

d. Peleayanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat

e. PHN (Public Health Nurse/Perawat Kesehatan Masryarakat)

f. Visum

g. POS UKK

C. Visi Puskesmas Pandak II

Terwujud puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pilihan pertama.

D. Misi Puskesmas Panadak II

1. Puskesmas sebagai pusat penggerek pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Puskesmas sebagai pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan berperan aktif

dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan.


3. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan stara pertama baik pelyanan kesehtan

perorangan maupun kesehatan masyarakat.

4. Puskesmas sebagai bagian dari upya memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,

keluaraga dan masyarakat.

E. Manfaat dan Tujuan

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah untuk

mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan

kesdaran, kemapmpuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat

tinggal di wilayah kerja Puskemas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya dalm rnagka mewujudkan Indonesia Sehat 2012.

F. Strategi

Guna mencapai visi Puskesmas Pandak II, maka dilakukan:

1. Peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan petugas.

2. Peningkatan sarana dan prasarana enunjang puskesmas.

3. Membangun sekaligus meningkatkan kerja sama lintas sektoral di segala tatanan

pemerintahan ataupun tatanan masyarakat baik di wilayah kerja maupun wilayah

yang terkait.

4. Membangun kemitraan dengan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat,

pemerribtah baik dlam bidang sector kesehatan maupun sektor non kesehatan.

G. Program Puskesmas

Program-program
BAB III

KEGIATAN PRAKTEK PKMD

DI PUSKESMAS PANDAK II

A. Puskesmas merupakan suatu organisasi fungsional yang memberikan pelayanan

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.

B. Waktu dan Tempat

Kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa/Kelurahan (PKMD/K) dilaksanakan

tnggal 4-27 Maret 2013 dan bertempat di Puskesmas II Bantul.

C. Jenis Kegiatan

Adapun jenis kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama mengikuti Pembangunan

Kesehatan Masyarakat Desa/Kelurahan (PKMD/K) di Puskesmas Pandak II antara lain:

1. Kegitan di dalam gedung

a. Kegiatan di labotarorium

b. Mengikuti alur kegiatan dibagian pendaftaran

c. Mengikuti pelayanan dibagian obat dan farmasi

d. Mengikuti alur pelayanan dibagian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA/KB)

e. Mengikuti orientasi program-program kesehatan

f. Mengikuti pelayanan di Puskesmas Pembantu

2. Kegitan di luar gedung

a. Mengikuti kegiatan POSYANDU balita dan usila masing-masing dusun di desa.

b. Mengikuti kegiatan PUSKESLING (Puskesmas Keliling)


D. Kegiatan Pelayanan di Dalam Gedung

1. Kegiatan di Laboratorium

Kegiatan yang dilakukan dibagian Laboratorium yaitu membantu menerima pasien

dan membantu melakukan pemeriksaan sampel pasien. Adapun bentuk kegiatan yang

dilakukan oleh mahasiswa di Laboratorium Puskesmas Pandak II adalah sebagai

berikut:

a. Pengambilan Bahan Sampel

Jenis bahan sampel yang digunakan untuk pemeriksaan di laboratorium

Puskesmas Pandak II antara lain:

1. Darah Kapiler

Pengambilan darah kapiler pada orang dewasa diambil pada ujung jari manis

atau jari tengah di bagian tepi.

Alat-alat:

 Lancet/autoclick

 Kapas alkohol 70%

Cara Pengambilan:

 Siapkan alat lancet steril/autoclick

 Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70%

 Biarkan cairan alkohol mongering sendiri

 Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak bergerak

 Tusuk dengan lancet steril/auto klik pada tepi ujung jari

 Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering atau tissue,

kemudian tetes darah berikutnya dapat dipakai untuk pemeriksaan.


2. Darah Vena

Alat-alat:

 Kapas alkohol

 Spuit

 Torniquite

Cara pengambilan:

 Diletakkan lengan pasien lurus kemudian pasien disuruh mengepal

 Cari daerah yang akan ditusuk dengan menggunakan ujung jari telunjuk kiri

untuk mengetahui letak vena.

 Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol dan biarkan mongering.

 Pegang semprit dengan tangan tangan kanan dan ujung telunjuk menekan

ujung semprit.

 Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri di ats pembuluh darah

agar pembuluh darah tidak bergerak, kemudian tusuklah jarum denga sisis

menghadap ke atas dengan membentuk sudut 25ᵒC.

 Dengan tangan kanan penghisap se,prit ditarik pelan-pelan sehingga darah

masuk ke dalam semprit.

 Pasien disuruh menekan bekas tempat tusukan dengan kapas selama

beberapa menit.

 Dilepaskan jarum dari sempritnya dan dialirkan darah kedalam wadah/tabung

yang tersedia.

3. Dahak

Pasien dating sendiri dengan membawa dahak sampel dahak


4. Urin

Pasien dating sendriri dengan membawa urin di pot plastik atau pasien diberi

pot plastik sebagai tempat untuk menampung urin.

b. Pemeriksaan sampel

Adapun jenis pemeirksaan yang dikerjakan di laboratorium Puskesmas Pandak II

sebagai berikut:

Reagen:

 Anti A

 Anti B

Alat-alat:

 Objek glass

 Batang pengaduk

Cara kerja:

 Siapkan alat lancet steril/auto click.

 Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol 70%.

 Biarkan cairan alkohol mongering sendiri.

 Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak bergerak.

 Tusuk dengan lancet steril/auto click pada tepi ujung jari dengan kedalaman 4-

5mm.

 Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering atau tissue,

kemudian tetes darah berikutnya dapat dipakai untuk pemeriksaan.

 Pada objek glass diteteskan satu tetes darah pada 2 tempat.

 Tetesan darah pertama ditambah 1 tetes Anti A


 Tetesan darah kedua ditambah 1 tetes Anti B.

 Dicampur dengan cara diaduk menggunakan batang pengaduk.

 Diamati terbentuknya aglutinasi.

Tabel . Interpretasi Hasil:

Golongan Darah Anti A Anti B


A + -
B - +
AB + +
O - -

2. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)

Metode pemeriksaan : Sahli

Tujuan : Untuk mengetahui kadar hemoglobin

Prinsip :

Hemoglobin darah diubah menjadi hetamin dengan eprtolongan larutan

HCl, lalu kadar dari asam hematin diukur dengan membandingkan warna

yang terjadi dengan warna standar atau skala warna.

Bahan pemeriksaan : Darah kapiler

Alat-alat :

 Hemoglobinometer Sahli

 Pipet Sahli

 Batang Pengaduk

 Pipet tetes

Reagen :

 HCl 0,1 N

 Aqudest
Cara Kerja :

 Tabung Haemometer diisi tiga tetes HCl 0,1 N

 Siapakan alat lancet steril/autoclick.

 Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alcohol 70%.

 Biarkan cairan alkohol mongering.

 Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak

bergerak.

 Tusuk dengan lancet steril/autoclick pada tepi ujung jari dengan

kedalaman 4-5 mm.

 Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering atau

tisu, kemudian tetes darah berikutnya dapat dipakai untuk

pemeriksaan

 Hisap darah kapiler dengan pipet sahli sampai tepat 20µl.

 Hapus kelebihan darah yang melekat yang ujung pipet dengan tissue,

masukkan darah kedalam tabung yang telah berisi larutan HCl 0,1 N.

 Tunggu 5 menit untyk pembentukan asam hematin.

 Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquadest tetes demi

tetes, campur dengan batang pengaduk sampai terbentuk warna yang

sama dengan standar warna.

Nilai normal :

Laki-laki : 14-18 gr%

Perempuan : 12-16 gr%


3. Pemeriksaan Hitung lekosit (AL)

Prinsip :

Darah diencerkan, lalau dihitung jumlah leukosit yang ada dalam volume

tertentu.

Metode : Pengenceran engan Pipet Thoma

Bahan : Darah Kapiler

Reagen : Larutan Turk

Alat-alat :

Pipet Thoma

1. Bilik hitung

2. Deck glass

3. Mikroskop

4. Hand Counter

5. Pipet ukur 5ml

6. Tabung reaksi

7. Pipet Pasteur

Cara Kerja :

1. Disiapkan alat alancet steril.

2. Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alcohol 70%.

3. Biarkan cairan alkohol mongering sendiri.

4. Dipegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak

bergerak.

5. Ditusuk dengan lancet steril/autoclick pada tepi ujung jari.


6. Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering,

kemudian tetes darah berikutnya dapat dipakai untuk pemeriksaan.

7. Kemudian darah diambil dengan pipet Thoma sampai tanda 0,5µl.

8. Ditambah larutan Turk sampai tanda 11µl, dilakukan pencampuran.

9. Disiapkan bilik hitung yang sebelumnya telah ditutup dengan deck

glass.

10. Darah diisikan ke dalam bilik hitung sampai merata.

11. Hitung sel leukosit yang terdapat dalam 4 kotak besar.

Perhitungan :

AL = Jumlah sel x 50

Nilai normal : 5-11 ribu/mm3

4. Pemeriksaan Hitung Trombosit (AT)

Prinsip :

Trombosit dengan pewarnaan Giemsa akan menyerap zat warna basa,

warna ungu kemerahan. Jumlah trombosit ditetapkan dalam satuan

sel/mm3.

Metode : Indirect (fonio)

Bahan : Darah Kapiler

Alat-alat :

a) Bilik hitung

b) Deck glass

c) Mikroskop
d) Pipet ukur 5 ml

e) Tabung reaksi

f) Pipet Pasteur

Cara kerja :

a) Disiapkan lancet steril/autoclick.

b) Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alcohol 70%.

c) Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak bergerak.

d) Ditusuk dengan lancet steril/autoclick pada tepi ujung jari.

e) Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering,

kemudian tetes darah berikutnya dapat dipakai untuk pemeriksaan.

f) Darah diambil dibuat hapusan dan dilakukan pewarnaan Giemsa,

keringkan.

g) Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100 x.

h) Dihitung jumlah trombosit dalam ± 1000 eritrosit.

Perhitungan :

N
AT = x AE/mm3
± 1000 Eritrosit

Nilai normal : 150.000 – 450.000 sel/mm3


5. Pemeriksaan Hitung Eritrosit (AE)

Prinsip :

Darah diencerkan, lalu dihitung jumlah leukosit yang ada dalam volume

tertentu.

Bahan : Darah kapiler

Alat-alat :

a) Bilik hitung

b) Pipet Eritrosit

c) Deck glass

d) Mikroskop

e) Hand counter

Reagen : Larutan Hayem

Cara kerja :

a) Darah dihisap dengan pipet eritrosit sampai tanda 0,5 µl.

b) Ditambah larutan Hayem sampai angka 11 µl.

c) Siapkan bilik hitung yang telah ditutup dengan deck glass.

d) Darah diisikan ke dalam bili hitung.

e) Dihitung jumlah eritrosit pada bagian tengah bilik hitung dengan

mikroskop perbesaran 10x.

Perhitungan : jumlah sel x 10.000.

Nilai normal : 4,5-5,5 juta/mm3


6. Pemeriksaan Laju Endapan Darah (LED)

Prinsip :

Darah yang berantioagulan dimasukan kedalam pipet atau lubang khusus

(Westergreen) yang diletakkan tegak lurus dan hasil dibaca (dalam

mm/jam) setelah satu jam. Akan terjadi kecepatan mengendapnya sel-sel

darah terutama eritrosit.

Bahan : Darah kapiler

Alat-alat :

a) Spuit 3 ml

b) Tabung Westergreen

Cara kerja :

a) Dibuat pengenceran Natrium citrate 3,8% : darah = 1:4.

b) Diambil Natrium citrate 0,4 dan darah 1,6 ml dicampur.

c) Darah dimasukkan kedalam pipet Westergreen selama 60 menit.

d) Tinggi plasma dibaca dari 0 sampai plasma dengan endapan darah dan

dinyatakan dalam mm/jam.

Nilai normal :

laki-laki : 0-10 mm/jam

Perempuan : 0-20 mm/jam


7. Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit (HJL)

Prinsip :

Sediaan hapusan darah telah diwarnai dihitung 100 leukosit dan

dilaporkan dalam persentase masing-masing jenis leukosit.

Alat-alat :

a) Obyek glass

b) Kaca penggeser

c) Pipet Pasteur

d) Mikroskop

Reagen : Cat Giemsa, Aquadest, Metanol Absolut

Cara Kerja :

a) Satu tetes darah diletakkan di atas obyek glass.

b) Dibuat apausan darah tipis, dibiarkan mongering di udara.

c) Apusan darah difiksasi dengan cara digenangi methanol absolute

selama 1 menit.

d) Setelah kering, digenangi cat giemsa yang telah diencerkan dengan air (

1:10) selama 15 menit.

e) Cat dicuci dengan air mengalir.

f) Setelah kering, diperiksa dengan mikroskop, sel leukosit dihitung tiap

jenisnya sampai 100 sel.

Nilai normal:

Basofil : 0-1% N.segmen : 36-66%


Eosinofil : 1-4% Limfosit : 22-40%

N.batang : 2-5% Monosit : 4-8%

8. Pemeriksaan Tes Kehamilan (PP Test)

Prinsip :

Reaksi HCG dalam urin wanita hamil dengan anti HCG pada reagen akan

membentuk reaksi antigen-antibodi.

Metode : Direk

Bahan : Urine

Reagen : Stick PP Test

Cara kerja :

a) Urin ditampung pada pot urin.

b) Dimasukkan kedalamnya batang stick sampai urine naik ke atas.

c) Angkat dan lihat hasilnya dengan meletakkan sejajar.

d) Lihat adanya garis merah.

Interpretasi hasil :

1 garis : Negatif (-)

2 garis : Positif (+)

Tidak ada garis merah : Invalid


9. Pemeriksaan Gula Darah

Prinsip :

Stick glukosure dalam alat glukometer ditetesi darah, maka akan terbaca

kadar gula dalam darah

Bahan : darah

Alat-alat :

a) Autoclick

b) Kapas alkohol

c) Glukometer

d) Tissue

Reagen : Stick Glukosure

Cara kerja :

a) Stick glukosure dimasukkan dalam glucometer.

b) Diambil sampel darah kapiler dengan autoclick.

c) Tetesan pertama dihapus dengan tissue.

d) Tetesan kedua diteteskan pada stick

e) Hasil dinyatakan dalam mg/dl

10. Pembuatan Hapusan BTA

Untuk pemeriksaan BTA dilakukan dengan preparat setengah jadi, unutk

pemeriksaan selanjutnya dilakukan rujukan.


Alat-alat :

Obyek glass

a) Ose bulat

b) Tissu

c) Lampu spiritus

Bahan : dahak/sputum

Cara kerja :

a) Bersihkan obyek glass hinggatidak ada kotoran kandungan lemaknya.

b) Ambil sedikit dahak pada bagian yang kental dengan memakai ose bulat

dan letakkan pada obyek glass.

c) Oleskan hingga merata pada obyek glass, keringkan pada suhu kamar.

d) Fiksasi dengan lampu spiritus hingga mongering.

e) Preparat yang telah difiksasi dibungkus dengan kertas tissue.

f) Preparat siap dikirim untuk dirujuk.

11. Pemeriksaan Urin Rutin

Prinsip :

Batang stick self dimasukkan dalam urin. Perubahan warna yang terjadi

pada sick dicocokan dengan warna standar.

Bahan : urin

Alat-alat : tabung reaksi, tabung centrifuge

Reagen : stick self


Cara kerja :

a) Urin dimasukkan dalam tabung reaksi/centrifuge.

b) Dimasukkan kedalamnya batang stick.

c) Stick diangkat, ditekan pada tissue dengan posisi miring.

d) Perubahan warna pada stick dicocokan dengan warna standar.

12. Pemeriksaan Sedimen Urin

Prinsip :

Berat jenis unsure-unsur sedimen organic dan non organic lebih besar pada

berat jenis urin sehingga dengan sentrifugasi makan zat-zat tersebut akan

mengendap.

Metode : mikroskop

Bahan : Urin

Alat-alat :

a) Centrifuse

b) Tabung centrifuse

c) Pipet Pasteur

d) Obyek glass

e) Mikroskop

3. Kegiatan di Ruang Pendaftaran, Ruang BP Umum, Ruang Pengambilan,

Obat/Farmasi, Ruang Kesehatan Ibu dan Aanak (KIA/KB)

1) Kegiatan di Bagian Pendaftaran

Kegiatan di bagian pendaftaran yaitu membantu mendaftar warga

masyarakat yang berobat di Puskesmas Pandak II sesuai dengan


permintaan, misalnya : Pemeriksaan Umum, Kesehatan Ibu dan

anak/Keluarga Berencana (KIA/KB), Pemeriksaan Gigi, Konsultasi

Dokter, Permintaan Rujukan dan Pemeriksaan Laboratorium.

Adapun laur pendaftaran pasien adalah sebagai berikut :

1) Pasien yang berkunjung ke Puskesmas membawa kartu berobat

yang berisi identitas dan nomor register pasien. Contoh : Kartu

Jaminan berupa Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS),

Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA), Jaminan Kesehatan

Sosial (JAMKESOS) dan Askes HI.

2) Pasien mengambil nomor antrian dan menunggu panggilan dari

petugas pendaftaran

3) Kemudian petugas akan memanggil sesuai nomor urut yang telah

diambil untuk mendaftarkan diri.

4) Apabila sudah dipanggil maka pasien datang menyerahkan kartu

berobat dan nomor antrian.

5) Petugas menerima kartu berobat serta nomor register dan kemudian

pasien ditanyai siapa yang akan diperiksa.

6) Petugas mendaftar pasien dengan menulis nama pasien, nomor

register, tanggal berobat pada kartu dan pasien harus membayar

retribusi sebesar Rp 5.500,00 untuk pasien umum sedangkan pasien

yang memakai askes HI dan JPKM tidak ditarik retribusi, dibagian

ini pasien akan diarahkan menuju Poli yang ditentukan sesuai

dengan keluhan.
7) Petugas mencari buku riwayat pengobatan pasien pada filling

cabinet/rak penyimpanan file.

8) Petugas menulis nama pasien, tanggal periksa dan jumlah retribusi

yang harus dibayar pada kuitansi pembayaran.

9) Petugas mencatat identitas pasien pada buku register.

10)Selanjutnya buku riwayat pengobatan dan kartu resep diserahkan

pada bagian Poli tempat pasien akan diperiksa misalnya : Poli

Umum, Poli Gigi, KIA/KB,Poli MTBS, Laboratorium, dan lain-

lain.

11)Untuk pasien yang baru pertama kali berkunjung ke puskesmas

tersebut, dibuatkan kartu baru yang berisi identitas pasien yaitu

nama, umur, KK, tempat tanggal lahir, nomor register dan alamat

tempat tinggal.

12)Identitas pasien ditulis pada buku riwayat pengobatan dengan

dibedakan antara pasien dalam wilayah/kecamatan dengan luar

wilayah/kecamatan sesuai warna buku.

b. Kegiatan di Ruang BP Umum

1. Menanyakan keadaan pasien dan mengukur tekanan darah

2. Mengisi buku register sesuai status pasien

3. Mengukur berat badan dan tinggi badan pada pasien

4. Pemeriksaan dokter dan resep

c. Kegiatan di Ruang Poli Obat/Farmasi


Kegiatan dibangun Polio bat atau farmasi yaitu membantu melayani

pemberian obat kepada pasien yang telah diperiksa di Poli masing-

masing.

1. Lembar resep penderita/pasien diletakkan pada tempat yang telah

tersedia.

2. Membaca dan mengambil obat sesuai terapi dosis yang terdapat

dalam lembar resep.

3. Member obat pada penderita/pasien sambil memberitahukan

peraturan penggunaan obat.

d. Kegiatan di Ruang Kesehatn Ibu dan Anak (KIA/KB)

Kegiatan di bagian ini yaitu membantu melayani pasien yang

membutuhkan pelayanan medis sebagai berikut :

1. Melakukan pengisian PMS bagi ibu hamil.

2. Membantu penimbangan bayi dan balita.

Kegiatan Pelayanan di Luar Gedung (Kegiatan PKMD)

1. Pengertian PKMD

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa/Kelurahan atau yang lazim

dengan PKMD adalah lembaga kesehatan bagi masyarakat yang

melaksanakan pembangunan kesehatan berdasarkan Dari, Oleh dan

Untuk masyarakat dimana secara teknis langsung dibina oleh

kecamatan sesuai bidang tugasnya dalam pembangunan kesehatan

masyarakat untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Pembinaan PKMD


a. Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri mereka

sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu

hidup dan kesejahteraan masyarakat.

b. Khusus

1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang

dimilikinya untuk monolong mereka sendiri dalam meningkatkan

mutu hidup mereka.

2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat serta

aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka

sendiri.

3) Menghasilkan lebih baynyak tenaga-tenaga masyarakat setempat

yang mampu, terampil, serta mau berperan aktif dalam kegiatan

pembangunan desa.

4) Kesehatan masyarakat semakin menigkat dalam arti antara lain

memenuhi berbagai indikator seperti :

a) Angka kematian menurun.

b) Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi.

c) Tidak ada warga masyarakat yang menderita gizi kurang,

terutama anak-anak balita.

1. Ciri-ciri PKMD

a. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan

prakarsa masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai


dengan kegiatan unutk mengatasi maslah kesehatan yang

memang dirasakan oleh masyarakat snediri sebagai kebutuhan.

b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara

musyawarah dan mufakat.

c. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan

swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal

kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat.

d. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melngkapi dan

menunujang, tidak mengakibatkan ketergantungan

Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarkat setempat


1. Strategi Pembinaan PKMD
a. Bentuk tim Pembina PKMD disemua tingkat (Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan).
b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dilaksanakan
oleh instansi diinformasikan dulu sehingga tidak terjadi
tumpang tindih.
c. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan di masyarakat
berdasarkan proporsi kebutuhan masyarakat setempat.
d. Seluruh kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
pembinaan sampai pengembangan dilakukan oleh masyarakat
sendiri dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas
program dan lintas sektor.
e. Wadah PKMD adalah PLKM yaitu salah satu seksi yang
membidangi kesehatan/kesejahteraan masyarakat dari dan untuk
masyarakat.
f. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, dari
dan untuk masyarakat.
g. Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah adalah suatu
pendekatan, bukan program yang berdiri sendiri.

2. Hal-hal yang Diperlukan Dalam Pelaksanaa Kegiatan PKMD


a. Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yangbenar
tentang kesehatan dan tentang program-program yang
dilaksankan oleh pemerintah.
b. Harus ada kepekaan dari para Pembina untuk memahami
aspirasi yang tumbuh di masyarakat dan dapat berperan secara
wajar dan tepat.
c. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan
berkesinambungan baik antar Pembina maupun antara Pembina
dan masyarakat sehingga muncul arus pemikiran yang
mendukung kegiatan PKMD.
d. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan
terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat
mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri sendiri, dalam
meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
3. Kegiatan PKMD di Desa Triharjo dan Caturharjo
a. Desa Triharjo
1) Mengikuti kegiatan Posyandu Balita : mengukur berat badan
balita.
2) Mengikuti kegiatan Posyandu Usila : mengukur berat badan
usila, mengukur tekanan darah, membantu melayani
pengobatan, membantu menulis buku registrasi pasien usila
yang berobat, melakukan pemeriksaan glukosa darah.
3) Mengikuti penyuluhan kesehatan tentang lepstospirosis di
Posyandu Usila.
b.Desa Caturharjo
1) Mengikuti kegiatan Posyandu Balita : mengukur berat badan
balita.
2) Mengikuti kegiatan Posyandu Usila : mengukur berat badan
usila, megukur tekanan darah, membantu melayani
pengobatan, membantu menulis buku registrasi pasien usila
yang berobat, melakukan pemeriksaan glukosa darah.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat Desa (PKMD)
yang telah dilaksanakan di Puskesmas Pandak II mulai tanggal 4-28 Maret 2013, maka
kesimpulan yang dapat kami ambil antara lain :
1. Lokasi Puskesmas sudah cukup strategis karenaterletak di pinggir jalan besar dan
terletakdi tengah-tengah wilayah kerja puskesmas.
2. Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Pandak II sebagian besar masih manual,
namun cukup memadai untuk pelayanan pemeriksaan Laboratorium meskipun
ruangannya relatif kecil.
3. Kegiatan PKMD di masyarakat Kecamatan Pandak II sudah terlaksana dengan baik
sesuai dengan kegiatan luar gedung.
4. Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan pasien, sehingga dapat
menggabungkan teori yang diperoleh di Kampus dengan praktek langsung di
lapangan.
5. Pelaksanaan program-program kesehatan yng telah diselengarakan Puskesmas seperti
PUSKESLING, POSYANDU balita dan usila, serta dibangunya PUSTU dapat
membantu mengatasi dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
6. Dalam pelaksanaannya pengembangan PKMD, diperlukan pastisipasi masyarakat
secara aktif dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan.

Saran

Setelah melaksanakan kegiatan PKMD di Puskesmas Pandak II Bantul dari tanggal 4-28
Maret 2013, maka kami menyarankan sebagai berikut :

1. Mahasiswa masih perlu banyak belajar mengenai profesinya dalam pelayanan di


masyarakat.
2. Perlu diupayakan peningkatan sarana dan prasarana laboratorium kesehatan agar dapat
memberikan pelayanan yang lebih cepat, akurat dan bermutu.
3. Peningkatan higiene sanitasi di laboratorium seperti pencucian alat-alat, penyimpanan
reagen dan pemeriksaan yang aseptis perlu ditingkatkan agar mencegah terjadinya
kontminasi dari bahan berbahaya dan menurunkan resiko penularan penyakit akibat
kerja.
4. Keramah-tamahan,sopan santun dan kekeluargaan haruslah tetap dijaga agar pasien
dapat terjalin keharmonisan antar sesama pegawai serta kenyamanan dalam pelayanan
pasien.
LAMPIRAN
LEMBAR HASIL KEGIATAN PEMBENGUNAN KESEHATAN

MASYARAKAT DESA (PKMD) DI PUSKESMAS PANDAKK II

KABUPATEN BANTUL

NO. HARI, TANGGAL URAIAN KEGIATAN

1. Senin, 4 Maret 2013 1. Perkenalan

2. Membantu dibagian pendaftaran

3. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan asam

urat, PPTest dan GDS.

2. Selasa, 5 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan asam

urat dan pemeriksaan golongan darah

3. Rabu, 6 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan Hb,

HbsAg, GDS, PPTest dan golongan darah.

4. Kamis, 7 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan GDS,

Hb, PPTest, asam urat, cholesterol, HJL, HMT,

AT, dan AL.

5. Jum’at, 8 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan GDS.


6. Sabtu, 9 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan PPTest.

3. Puskesmas keliling LANSIA di Ciren.

7. Senin, 11 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan Hb,

PPTest, BTA, dan kholesterol.

3. Puskesmas Keliling LANSIA di Gunturan.

8. Selasa, 12 Maret 2013 Libur

9 Rabu, 13 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan Hb,

HbsAg, Urin lengkap, Sedimen, dan GDS.

. Kamis, 14 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan Hb,

asam urat, AL,HJL,AT, urin lengkap, golongan

darah dan PPTest.

10. Jum’at, 15 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan PPTest,

cholesterol, Hb, AL, AT, Hmt, HJL, dan GDS.

3. Memebntu di ruang obat.

11. Sabtu, 16 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan Hb,

PPTest, dan kholseterol.


12. Senin, 18 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan AL,

AT, Hmt, HJL, PPTest, GDS dan Hb.

13. Selasa, 19 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemriksaan GDS,

asam urat, kholeterol, Hb, PPTest, dan golongan

darah.

14. Rabu, 20 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan Protein

urin, Hb, Hbs Ag, golongan darah dan GDS.

3. Puskesmas keliling LANSIA di Yuwono.

15. Kamis, 21 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium : Pemeriksaan

16. Jum’at, 22 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium :

17. Sabtu, 23 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium :

18. Senin, 25 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium :

19. Selasa, 26 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium :

20. Rabu, 27 Maret 2013 1. Membantu dibagian pendaftaran

2. Kegiatan di Laboratorium :
Data Pasien Laboratorium dari Tanggal 4-27 Maret 2012

Tanggal N Nama Pasien Alamat Jenis Pemeriksaan

4 Maret 2013 1. Mujimah Gumulan Asam urat: 3,4 mg/dl

2. Tukiyem Tunjungan GDS: 178 mg/dl

3. Wahyu Wulandari Karanganom PPTest: (+)

4. Supartinah Ngabean GDS: 196 mg/dl

5. Zamromah Tegal layang GDS: 117 mg/dl

5 Maret 2013 1. Supriyadi Nglarang Asam urat: 2.0 mg/dl

2. Sutarno Samparan Gol darah: O

3. Budiyanto Jigudan Asam urat: 7,4 mg/dl

4. Mujiman Siyangan Gol darah: O

6 Maret 2013 1. Sumani Ciren HbsAg: (-)

2. Ngadiyem Yuwono GDS: 134 mg/dl

3. Dwi Endarti Ngabean HbsAg: (-), Hb: 11,4 gr%

4. Fitri Tirto HbsAg: (-), Hb: 12,6 gr%

5. Ambarwati Nglarang HbsAg: (-), Hb: 10,8 gr%

6. Suridiyem Tirto GDS: 195 mg/dl, AU: 3,5 mg/dl

7. Ada Fitrianingsih Driyan Hb: 12,0 gr%, PPTest: (-)

8. Agus Setyawan Brobudur Hb: 14,0 gr%, Gol darah: B

9. Widaryanti Banyu Urip Hb: 12,3, Gol darah: O PPTest:

10. Slamet Patmoko Karang Gede (+)


Hb: 14,2, Gol darah: B

7 Maret 2013 1. Poniyen Kuroboyo GDS: 175 mg/dl

2. Yeni Gumulan Hb: 11,9 gr%

3. Mawarti Jalakan PPTest: (-)

4. Wagiyem Bogem Asam Urat: 3,0 mg/dl,

Kholesterol: 184 mg/dl

5. Laila Bogem AL: 10.650/mm

Hmt: 35 %

AT: 296.000/mm

HJL:

- Basofil: 0 %

- Eosinofil: 1 %

- N. Stab: 3 %

- N. Segmen: 58 %

- Limfosit: 34 %

- Monosit: 4 %

8 Maret 2013 1. Mujinah Kuroboyo GDS: 444 mg/dl

9 Maret 2013 1. Puji Astuti PPTest: (-)

11 Maret 2013 1. Ika Suprikasih Polodadi Hb: 13,0 gr%

2. Kamiyem Jigudan PPTest: (+)

3. Mujinah Gumulan Kholesterol: 181 mg/dl

4. Madyo Utomo Ngabean BTA

12 Maret 2013 - - - -
13 Maret 2013 1. Sumiyem Jalakan Hb: 11,8 gr%

2. Fitriana Sari Tegal Layang HbsAg: (-)

3. Rundini Ngelarang HbsAg: (-), Hb: 11,6 gr%

4. Isti Asih Tegal Layang HbsAg: (-), Hb: 11,4 gr%

5. Sri Sundari Trimurti Glukosa urin: (-), Protein urin: (-)

6. Ermi Nurhayati Glagahan Hb: 11,2 gr%

7. Sulasmi Gunturan Hb: 11,0 gr%, HbsAg: (-)

8. Ngadiyem Yuwono GDS: 202mg/dl, Glukosa urin: (-)

Protein urin: (++)

Sedimen:

Lecosit: 10-15, Eritrosit: 10-15,

Epitel: (+), kristal: (-)

9. Suradiyem Tirto Kholesterol: 163 mg/dl,

Hb: 11,6 gr%

10. Septi Riska Jigudan Gol darah: B, Hb: 10,0 gr%,

HbsAg: (-)

11. Harjiyah Gumulan Gol darah: A, GDS: 170 mg/dl

HbsAg: (-)

12. Kartinem Jigudan Glukosa urin: (-), Protein urin: (-)

Sedimen:

Lekosit: 1-10, Eritrosit: 7-10

Epitel: (+), Kristal: (+)

14 Maret 2013 1. Isti Winarni Bogem Hb: 10 gr%


2. Siswo Utomo Jigudan Asam Urat: 2,2 mg/dl

3. Dimas Yuwono Hb: 11,2 gr%, AL: 7.800/mm

AT: 350.000/mm Hmt: 399 %

HJL:

- Basofil: 0 %

- Eosinofil: 2 %

- N. Stab: 2 %

- N. Segmen: 42%

- Limfosit: 22%

- Monosit: 2 %

4. Maryono Siyangan Urin :

- Glukosa: (-)

- Protein: (-)

Sedimen:

- Erytrosit: 0-2

- Lecosit: 0-2

- Epitel: (-)

- Kristal: (-)

5. Rohidarmiyah Banyu Urip Hb: 13,0 gr%, Gol darah: O

6. M. Sanusi Perum Hb: 13,0 gr%, Gol darah: O

7. Walfini Jalakan Hb: 11,4 gr%, Gol darah: O

PPTest: (-)

8. Siswanto Jatim Hb: 15,2 gr%, Gol darah: O


9. Mujadi Banyu Urip Asam Urat: 4,7 mg/dl

10. Kasminah Gentan Hb: 11,0 gr%, Gol darah: O

PPTest: (-)

15 Maret 2013 1. Rosma Taufiqa H Jigudan PPTest: (-)

2. Repon Jigudan Kholesterol: 170 mg/dl

3. Rendi Siyangan Hb: 11,8 gr%, AL: 5600/mm

AT: 280.000/mm, Hmt: 36%

HJL:

Eosinofil: 1%, N.seg: 48%,

N.Stab: 2%, Limfost: 46%,

Monosit: 3%, Basofil: 0%

4. Samiyem Karisad Hb: 10,4 gr%, GDS: 129 mg/dl

5. Dwi Nur Paten, Sentolo PPTest: (-)

16 Maret 2013 1. Windi Gunting Hb: 11,0 gr%

2. Mujiah Gunting Hb: 11,6 gr%

3. Puji Astuti Siyangan PPTest: (-)

4. Ngatini Gluntung PPTest: (-)

5. Surahinah Yuwono Kholesterol: 150 mg/dl

18 Maret 2013 1. Indri Jigudan PPTest: (+)

2. Ismo Wiyono Gunturan GDS: 500 mg/dl

3. Ngatinah Cengkiran Hb: 10,2 gr%

4. Alglozali AL: 10.400/mm,

AT: 290.000/mm, Hmt: 31%


HJL:

Basofil: 0%, N.Stab: 2%,

N.Segmen: 55%, Limfosit: 40%,

Monosit: 2%

20 Maret 2013 1. Rian Puji Ngabean Protein urin: (-), Hb: 10,4 gr%

HbsAg: (-)

2. Sri Wahyuni Tunjungan HB: 11,0 gr%, Gol darah: O,

HbsAg: (-)

3. Marsiyati Tegal Layang GDS: 156 mg/dl, Hb: 11,0 gr%

Gol darah: A, HbsAg: (-)

4. Murjiah Ngabean GDS: 129 mg/dl

5. Yuli Purwanto Ngabean GDS: 319 mg/dl

21 Maret 2013 1. Winarsih Dampulan Asam urat: 3,8 mg/dl

2. Sudarmi Ngabean GDS: 235 mg/dl

3. Ngatinah Siyangan Hb: 9,8 gr%

Anda mungkin juga menyukai