A. Latar Belakang
merupakan tugas mahasiswa yang merupakan bentuk kerja sama Akademi Analis
Kesehatan Manggala Yogykarta dengan Dinas Kesehata dalam rangka kesuksesan. Pada
menyelenggarakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif atas dasar ‘’dari
kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya agar
masyarakat bisa mengenal dan menyelsaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat itu sendiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari integral dari pembangunan
mencapai Indonesia sehat 2012. Untuk mencapai tahap tinggal landas dalam
pembangunan kesehatan, salah satu prakondisi yang harus dicapai adalah makin
Dalm upaya menigkatkan proses belajar mengajar bagi mahasiswa tingkat akhir
Akademi Analis Kesehatan, dipandang perlu unutk diberikan pengetahuan dan wawasan
agar memiliki penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipraktekkan secara
utuh di lapangan.
Pelaksanaan pendidikan serta proses pembelajaran yang tidak terbatas dalam kelas
saja. Pengajaran yang berlangsung pada pendidikan ini lebih ditekankan pada pengajaran
yang menerobos di luar kelas, bahkan di luar institusi pendidikan seperti lingkungan
Sesuai dengan system nasional, salah satu pendekatan dalam rangka mencapai
dalam bentuk kegiatan pkok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang mempunyai peran kesehatan kepada
dan partisipasi masyarakat dalam pebinaan yang disesuaikan dengan keadaan sosial
ekonomi masyarakat.
di luar gedung dengan tenaga kesehatan lainnya. Lahan praktek sebagai tempat belajar
mengajar utama untuk menigkatkan teori yang telah diberikan dalam perkuliahan dan
juga sebagai wahana bersosialisasi di masyarakat serta mampu menginventarisasi
Untuk itu pada semester terkhir sesuai dengan kurikulum Akadei Analis Kesehtan,
Bantul.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Kondisi Geografi
Srandakan dengan wilayah kerja meliputi 2 desa yaitu Caturharjo dan Triharjo, desa
Caturharjo terdiri dari dari 14 dusun dan desa Triharjo terdiri dari 10 dusun. Secara
tipologi 40% merupakan daerah pegunungan dan 60% dataran. Dengan luas wilayah dan
kepadatan penduduk secara lengkap dapat dilihat pada table di bawah ini.
Table 1.
bawah ini:
2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Pandak II sebesar 22.619 jiwa dengan jumlah
Kepala Keluarga (KK) sebesar 6.115, dengan perincian sebagai berikut di bawah ini.
Tabel 2.
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
desa Caturharjo
Jenis sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas Pandak II dibagi menjadi
a. Pemeriksaan Umum
f. Laboratorium
g. Kesehatan Jiwa
h. Kesehatan Mata
i. PUSTU
b. Posyandu Usila
f. Visum
g. POS UKK
2. Puskesmas sebagai pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan berperan aktif
kesdaran, kemapmpuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskemas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
F. Strategi
yang terkait.
pemerribtah baik dlam bidang sector kesehatan maupun sektor non kesehatan.
G. Program Puskesmas
Program-program
BAB III
DI PUSKESMAS PANDAK II
C. Jenis Kegiatan
Adapun jenis kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama mengikuti Pembangunan
a. Kegiatan di labotarorium
1. Kegiatan di Laboratorium
dan membantu melakukan pemeriksaan sampel pasien. Adapun bentuk kegiatan yang
berikut:
1. Darah Kapiler
Pengambilan darah kapiler pada orang dewasa diambil pada ujung jari manis
Alat-alat:
Lancet/autoclick
Cara Pengambilan:
Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak bergerak
Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering atau tissue,
Alat-alat:
Kapas alkohol
Spuit
Torniquite
Cara pengambilan:
Cari daerah yang akan ditusuk dengan menggunakan ujung jari telunjuk kiri
Pegang semprit dengan tangan tangan kanan dan ujung telunjuk menekan
ujung semprit.
Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri di ats pembuluh darah
agar pembuluh darah tidak bergerak, kemudian tusuklah jarum denga sisis
beberapa menit.
yang tersedia.
3. Dahak
Pasien dating sendriri dengan membawa urin di pot plastik atau pasien diberi
b. Pemeriksaan sampel
sebagai berikut:
Reagen:
Anti A
Anti B
Alat-alat:
Objek glass
Batang pengaduk
Cara kerja:
Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak bergerak.
Tusuk dengan lancet steril/auto click pada tepi ujung jari dengan kedalaman 4-
5mm.
Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering atau tissue,
Prinsip :
HCl, lalu kadar dari asam hematin diukur dengan membandingkan warna
Alat-alat :
Hemoglobinometer Sahli
Pipet Sahli
Batang Pengaduk
Pipet tetes
Reagen :
HCl 0,1 N
Aqudest
Cara Kerja :
Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak
bergerak.
Tetesan darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering atau
pemeriksaan
Hapus kelebihan darah yang melekat yang ujung pipet dengan tissue,
masukkan darah kedalam tabung yang telah berisi larutan HCl 0,1 N.
Nilai normal :
Prinsip :
Darah diencerkan, lalau dihitung jumlah leukosit yang ada dalam volume
tertentu.
Alat-alat :
Pipet Thoma
1. Bilik hitung
2. Deck glass
3. Mikroskop
4. Hand Counter
6. Tabung reaksi
7. Pipet Pasteur
Cara Kerja :
4. Dipegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak
bergerak.
glass.
Perhitungan :
AL = Jumlah sel x 50
Prinsip :
sel/mm3.
Alat-alat :
a) Bilik hitung
b) Deck glass
c) Mikroskop
d) Pipet ukur 5 ml
e) Tabung reaksi
f) Pipet Pasteur
Cara kerja :
c) Pegang ujung jari manis atau jari tengah pasien supaya tidak bergerak.
keringkan.
Perhitungan :
N
AT = x AE/mm3
± 1000 Eritrosit
Prinsip :
Darah diencerkan, lalu dihitung jumlah leukosit yang ada dalam volume
tertentu.
Alat-alat :
a) Bilik hitung
b) Pipet Eritrosit
c) Deck glass
d) Mikroskop
e) Hand counter
Cara kerja :
Prinsip :
Alat-alat :
a) Spuit 3 ml
b) Tabung Westergreen
Cara kerja :
d) Tinggi plasma dibaca dari 0 sampai plasma dengan endapan darah dan
Nilai normal :
Prinsip :
Alat-alat :
a) Obyek glass
b) Kaca penggeser
c) Pipet Pasteur
d) Mikroskop
Cara Kerja :
selama 1 menit.
d) Setelah kering, digenangi cat giemsa yang telah diencerkan dengan air (
Nilai normal:
Prinsip :
Reaksi HCG dalam urin wanita hamil dengan anti HCG pada reagen akan
Metode : Direk
Bahan : Urine
Cara kerja :
Interpretasi hasil :
Prinsip :
Stick glukosure dalam alat glukometer ditetesi darah, maka akan terbaca
Bahan : darah
Alat-alat :
a) Autoclick
b) Kapas alkohol
c) Glukometer
d) Tissue
Cara kerja :
Obyek glass
a) Ose bulat
b) Tissu
c) Lampu spiritus
Bahan : dahak/sputum
Cara kerja :
b) Ambil sedikit dahak pada bagian yang kental dengan memakai ose bulat
c) Oleskan hingga merata pada obyek glass, keringkan pada suhu kamar.
Prinsip :
Batang stick self dimasukkan dalam urin. Perubahan warna yang terjadi
Bahan : urin
Prinsip :
Berat jenis unsure-unsur sedimen organic dan non organic lebih besar pada
berat jenis urin sehingga dengan sentrifugasi makan zat-zat tersebut akan
mengendap.
Metode : mikroskop
Bahan : Urin
Alat-alat :
a) Centrifuse
b) Tabung centrifuse
c) Pipet Pasteur
d) Obyek glass
e) Mikroskop
petugas pendaftaran
dengan keluhan.
7) Petugas mencari buku riwayat pengobatan pasien pada filling
lain.
nama, umur, KK, tempat tanggal lahir, nomor register dan alamat
tempat tinggal.
masing.
tersedia.
1. Pengertian PKMD
b. Khusus
sendiri.
pembangunan desa.
1. Ciri-ciri PKMD
Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat Desa (PKMD)
yang telah dilaksanakan di Puskesmas Pandak II mulai tanggal 4-28 Maret 2013, maka
kesimpulan yang dapat kami ambil antara lain :
1. Lokasi Puskesmas sudah cukup strategis karenaterletak di pinggir jalan besar dan
terletakdi tengah-tengah wilayah kerja puskesmas.
2. Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Pandak II sebagian besar masih manual,
namun cukup memadai untuk pelayanan pemeriksaan Laboratorium meskipun
ruangannya relatif kecil.
3. Kegiatan PKMD di masyarakat Kecamatan Pandak II sudah terlaksana dengan baik
sesuai dengan kegiatan luar gedung.
4. Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan pasien, sehingga dapat
menggabungkan teori yang diperoleh di Kampus dengan praktek langsung di
lapangan.
5. Pelaksanaan program-program kesehatan yng telah diselengarakan Puskesmas seperti
PUSKESLING, POSYANDU balita dan usila, serta dibangunya PUSTU dapat
membantu mengatasi dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
6. Dalam pelaksanaannya pengembangan PKMD, diperlukan pastisipasi masyarakat
secara aktif dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan.
Saran
Setelah melaksanakan kegiatan PKMD di Puskesmas Pandak II Bantul dari tanggal 4-28
Maret 2013, maka kami menyarankan sebagai berikut :
KABUPATEN BANTUL
darah.
2. Kegiatan di Laboratorium :
2. Kegiatan di Laboratorium :
2. Kegiatan di Laboratorium :
2. Kegiatan di Laboratorium :
2. Kegiatan di Laboratorium :
Data Pasien Laboratorium dari Tanggal 4-27 Maret 2012
Hmt: 35 %
AT: 296.000/mm
HJL:
- Basofil: 0 %
- Eosinofil: 1 %
- N. Stab: 3 %
- N. Segmen: 58 %
- Limfosit: 34 %
- Monosit: 4 %
12 Maret 2013 - - - -
13 Maret 2013 1. Sumiyem Jalakan Hb: 11,8 gr%
Sedimen:
HbsAg: (-)
HbsAg: (-)
Sedimen:
HJL:
- Basofil: 0 %
- Eosinofil: 2 %
- N. Stab: 2 %
- N. Segmen: 42%
- Limfosit: 22%
- Monosit: 2 %
- Glukosa: (-)
- Protein: (-)
Sedimen:
- Erytrosit: 0-2
- Lecosit: 0-2
- Epitel: (-)
- Kristal: (-)
PPTest: (-)
PPTest: (-)
HJL:
Monosit: 2%
20 Maret 2013 1. Rian Puji Ngabean Protein urin: (-), Hb: 10,4 gr%
HbsAg: (-)
HbsAg: (-)