Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas Gedangsari II Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori puskesmas


kawasan pedesaan karena aktivitas penduduknya lebih dari 50% disektor agraris: fasilitas
sekolah SLTP, SLTA lebih dari radius 2,5 km: pasar dan perkantoran lebih dari radius 2 km,
tidak memiliki bioskop atau hotel.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan dipuskesmas untuk mendukung terwujudnya
kecamatan sehat dengan prinsip penyelenggaraan puskesmas meliputi : paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat , pemerataan, teknologi tepat guna dan
keterpaduan dan kesinambungan.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Dalam melaksanakan tugas diatas puskesmas menyelenggarakan fungsi UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Peroranangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Puskesmas
berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi , informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat
f. Melaksanakan peningkatan sumber daya manusia puskesmas
g. Memantau pelaksana pembangunan agar berwawasan kesehatan
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
pelayanaan kesehataan dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

1
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b, puskesmas
berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama
inter dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksankan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan
kesehatan
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya, dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai denagn indikasi medis dan sistem rujukan

B.Tujuan

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan dipuskesmas bertujuan untuk


mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat

Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama esensial dan pengembangan


Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatn ibu, anak dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
UKM esensial diselenggarakan oleh tiap puskesmas untuk mendukung pencapaian

2
standart pelayanan minimal kabupaten dan UKM Pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/
atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikadi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia
dimasing-masing puskesmas
UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk :
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan laboratorium
Dalam pelaksanaan UKP tingkat pertama puskesmas sesuai standart prosedur operasional dan
standart pelayanan dan dalam menyelenggarakan UKM dan UKP dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Geografi
UPT Puskesmas Gedangsari II adalah salah satu puskesmas di Kabupaten Gunungkidul
yang memiliki wilayah kerja meliputi 4 (empat) kalurahan, terbagi menjadi 29 (dua puluh
sembilan) padukuhan. Letak UPT Puskesmas Gedangsari II dan wilayahnya berada di
sebelah utara Kabupaten Gunungkidul, pada daerah perbatasan dengan Kabupaten Klaten.
Luas wilayah kerja UPT Puskesmas Gedangsari II yang meliputi 4 (empat) Kalurahan yaitu
32,113 Km².
Batas-batas wilayah Kerja UPT Puskesmas Gedangsari II sebelah :
- Timur dengan Kapanewon Ngawen, Gunungkidul
- Selatan dengan Kapanewon Nglipar
- Barat dengan Kapanewon Patuk
- Utara dengan Kabupaten Klaten
Secara administratif wilayah kerja UPT Puskesmas Gedangsari II terbagi dalam 4 (empat)
kalurahan dengan 29 dusun, 164 RT dan 29 RW. Data geografis dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Data Geografis Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gedangsari II

Variabel Gografis Besaran Angka


Luas Wilayah 32113 Ha
Jumlah Desa 4
Jumlah Dusun 29
Jumlah RW 29
Jumlah RT 164
Jumlah Musim 2 musim (Kemarau dan Penghujan)
Curah Hujan 3,024 mm
Suhu 23 – 370C
Kelembaban Rata-rata Tinggi
Jenis Tanah Kapur dan tanah liat
Ketinggian 700 m
Sumber : Kecamatan Gedangsari Dalam Angka Tahun 2021.

4
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gedangsari II

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Patuk I


Jarak UPT Puskesmas Gedangsari II dengan Kantor Kapanewon Gedangsari yaitu 5 km dan
jarak UPT Puskesmas Gedangsari II ke ibukota Kabupaten Gunungkidul yaitu 25 Km.

B. Demografi
Data demografi penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Data Kependudukan Menurut Kelompok Umur


UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK
NO UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN RASIO
LAKI-
(TAHUN) JENIS
LAKI+PEREMPUAN
KELAMIN
1 2 3 4 5 6
           
1 0-4 707 640 1,347 110.5
2 5-9 709 719 1,428 98.6
3 10 - 14 814 709 1,523 114.8
4 15 - 19 729 684 1,413 106.6
5 20 - 24 790 745 1,535 106.0
6 25 - 29 782 702 1,484 111.4
7 30 - 34 701 661 1,362 106.1
8 35 - 39 716 652 1,368 109.8
9 40 - 44 722 687 1,409 105.1
10 45 - 49 682 665 1,347 102.6
11 50 - 54 629 629 1,258 100.0
12 55 - 59 511 609 1,120 83.9
13 60 - 64 486 535 1,021 90.8
14 65 - 69 407 428 835 95.1
15 70 - 74 297 326 623 91.1
16 75+ 454 663 1,117 68.5
           
KABUPATEN/KOTA 10,136 10,054 20,190 100.8
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY
52  
RATIO)
Sumber : www.kependudukanjogjaprov.go.id,2021

5
Berdasarkan data diatas, jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II
sebesar 20.190 jiwa. Kelompok umur terbesar adalah kelompok umur 20-24 tahun yaitu
1.535
Menurut data PWS KIA UPT Puskesmas Gedangsari II pada tahun 2021 terdapat 247
kelahiran hidup. Data jumlah kelahiran perbulan dapat dilihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3.
Jumlah Kelahiran Perbulan Di UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

NO Bulan Jumlah Kelahiran %


1 Januari 14 5,7
2 Pebruari 14 5,7
3 Maret 23 9,3
4 April 21 8,5
5 Mei 28 11,3
6 Juni 24 9,7
7 Juli 19 7,7
8 Agustus 20 8,1
9 September 27 10,9
10 Oktober 20 8,1
11 Nopember 22 8,9
12 Desember 15 6,1
JUMLAH 247 100
Sumber : PWS KIA ,2021
Berdasarkan data dari program KIA Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021 terdapat
247 kelahiran. Jumlah kelahiran terendah terjadi pada Bulan Januari dan Februari 14 (5,7%),
sedangkan tertingi pada Bulan Mei 28 (11,3%).
Jumlah penduduk menjadi sasaran dalam perencanaan maupun pelaksanaan program-
program bidang kesehatan. Penduduk perdesa di wilayah kerja UPT Puskesmas Gedangsari
II dapat dilihat pada tabel 2.4.

6
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Perdesa UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Watugajah 2043 2038 4081


2 Sampang 1523 1514 3037
3 Serut 2532 2619 5151
4 Tegalrejo 4032 3889 7921
JUMLAH 10130 10060 20190
Sumber : www.kependudukanjogjaprov.go.id.2021
Dari tabel diatas jumlah penduduk laki-laki 10.130 jiwa lebih besar dibanding jumlah
penduduk perempuan 10.060 jiwa

C. Sosial Budaya
Kehidupan sosial di wilayah kerja UPT Puskesmas Gedangsari II masih terjaga cukup
baik. Hal ini terbukti dengan masih eksis dan aktifnya kelompok-kelompok sosial di
masyarakat seperti Posyandu, PKK, Kelompok Tani, Desa Siaga dan lain-lain. Eksistensi
sebuah kelompok sosial tersebut pastilah diperlukan pengorbanan baik waktu dan tenaga
serta kadang-kadang biaya serta mampu bekerjasama dalam kelompok. Hal ini tidak terlepas
dari peran manusia sebagai makhluk sosial. Di wilayah kerja UPT Puskesmas Gedangsari II,
kelompok sosial yang berkaitan dengan kesehatan merata terdapat hampir di setiap desa,
seperti Desa Siaga, Posyandu dan Kelompok Usila. Data mengenai kelompok sosial
berkaitan dengan kesehatan dapat dilihat pada Tabel 2.5
Tabel 2.5
Kelompok Sosial Berkaitan Kesehatan
UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

No Kelompok Jumlah Keterangan


Jumlah kader 160
1 Posyandu Balita 32
(5 kader tiap posyandu)
Jumlah kader 60
2 Posyandu Usila 17
(5 kader tiap posyandu)
3 Posbindu 11
4 Desa Siaga 4
5 Pos UKK 1 Kelompok
6 KTR 16 Padukuhan
7 Dana sehat 29 Padukuhan
8 Toga 0 Kelompok
Sumber : Program Promkes Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah kelompok sosial tertinggi pada posyandu balita
sebanyak 32 posyandu dan terendah kelompok toga, belum terdapat kelompok toga.

Tabel 2.6
Jumlah Sekolah Berdasarkan Jenis Sekolah UPT Puskesmas Gedangsari II tahun 2021

7
No Jenis Sekolah Jumlah
1 PAUD 23
2 TK 14
3 SD 13
4 SMP 3
5 SMA 1
6 PONPES 1
JUMLAH
Sumber : Program Promkes,2021
Dari tabel diatas dapat diketahui jenis sekolah tertinggi yaitu PAUD sebanyak 23 PAUD
sedangkan jenis sekolah terendah pada SMA yaitu 1 SMA

Tabel 2.7
Jumlah KK Perdesa
UPT Puskesmas Gedangsari II tahun 2021
No Desa Jumlah KK %
1 Tegalrejo 2559 36,2
2 Watugajah 1462 20,7
3 Sampang 1091 15,5
4 Serut 1925 27,4
JUMLAH 7.037 100
Sumber: Kecamatan Gedangsari daam Angka, 2021
Dari tabel diatas jumlah KK terbanyak pada Kalurahan Tegalrejo sejumlah 2559 KK
(36,2%), sedangkan jumlah KK terkecil pada Kalurahan Sampang sejumlah 1091 KK
(15,5%).
Luas lahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Gedangsari II terdiri dari sawah dan tegal
seluas 2.056,6 Ha dan pekarangan (termasuk untuk rumah tinggal) seluas 1.154,7 Ha.
Luasnya area sawah dan tegal tersebut menjadikan sebagian penduduk bermata pencaharian
dengan bertani dan beternak. Jenis ternak yang terdapat di wilayah ini yaitu kambing,
domba, ayam potong, ayam buras, itik manila, itik lokal, dan kelinci. Telah menjadi budaya
masyarakat sejak dulu bahwa penempatan kandang ternak biasanya di bagian belakang
rumah menyatu dengan rumah. Hal ini dipandang merugikan dari perilaku hidup bersih dan
sehat sehingga perlu pemikiran yang arif dari berbagai pihak yang terkait.
Jenis tanah tanah wilayah ini sebagian berupa tanah liat dan kapur menimbulkan
masalah minimnya ketersediaan air tanah karena jenis tanah ini tidak mudah meresapkan air
ke dalam tanah. Terdapat juga telaga sebagai sumber air pada musim kering. Keberadaan
kedua sumber air seakan tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat dan telah menjadi
tradisi dan budaya. Namun demikian, dari segi kesehatan dapat menimbulkan masalah

8
apabila tidak ada pemeliharaan yang baik. PAH (Penampungan Air Hujan) yang jarang
dikuras sehingga dapat menjadi tempat perindukan nyamuk sedangkan telaga yang
digunakan secara bersama-sama antara hewan dan manusia menyebabkan sumber air dapat
tidak memenuhi syarat kesehatan. Jenis-jenis sumber air dapat dilihat pada tabel 2.7

Tabel 2.7
Jenis-Jenis Sumber Air Di Wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

No Jenis Sumber air Jumlah


1 Sumur BOR 15
2 SGL (Sumur Gali) 1.767
JUMLAH 1.782
Sumber: Program Kesling UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021
Jenis sumber air terbanyak adalah Sumur Gali (SGL) 1.767, sedangkan untuk sumber air
sumur BOR 15 di wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II .

D. Musim Dan Pola Penyakit


Wilayah kerja UPT Puskesmas Gedangsari II mempunyai 2 musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Penyakit yang berkaitan dengan musim yaitu DBD yang biasanya akan
muncul pada awal musim penghujan. Pada tahun 2021, wilayah Puskesmas Gedangsari II
terdapat 3 (tiga) penderita DBD.
Penyakit lain yang sering muncul dan frekuensinya berfluktuasi setiap bulannya
seperti penyakit diare dan ISPA

E. Hasil Penilaian Kinerja UPT Puskesmas Gedangsari II 2021


Hasil Penilaian kinerja UPT Puskesmas Gedangsari II 2021 dapat dilihat di lampiran

9
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Umur Harapan Hidup (UHH)


Salah satu indikator derajat kesehatan adalah umur harapan hidup. Indikator tersebut
di wilayah Kabupaten Gunungkidul dan termasuk UPT Puskesmas Gedangsari II tergolong
cukup baik. Umur harapan hidup menurut hasil survey yang dilakukan BPS Kabupaten
Gunungkidul seperti pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Angka Harapan Hidup


Menurut Jenis Kelamin di Kab.Gunungkidul

Laki-laki dan
Tahun Laki-laki Perempuan Perempuan
2012 71,43 75,42 73,37
2013 71,44 75,43 73,38
2014 71,45 75,44 73,39
2015 71,68 75,69 73,69
2016 - - 73,76
2017 - - 73,82
2018 - - 73,92
2019 - - 74,03
2020 - - 74,12
2021 - - 74,19

Sumber : BPS Gunungkidul, 2021


Indikator Angka Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indicator untuk
mengetahui derajat kesehatan masyarakat, dari tabel 3.1 dari tahun ketahun AHH semakin
meningkat artinya derajat kesehatan penduduk kabupaten gunungkidul memiliki
kecenderungan terus meningkat. Peningkatan usia harapan hidup juga dapat dijadikan

10
sebagai gambaran keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan social
ekonomi pada tahun 2016 AHH penduduk Gunungkidul mencapai 73.76 th dan th 2020
angkanya sudah meningkat menjadi 74,12 th. Angka ini bermakna bahwa anak yang lahir
pada tahun 2020 diperkirakan akan hidup rata-rata sampai umur 74,12 th. Hal yang menarik
adalah pelayanan kesehatan di kabupaten gunungkidul juga mempengaruhi angka harapan
hidup, pelayanan dari tingkat puskesmas yang baik akan mempengaruhi pula panjang usia,
selain itu, udara yang belum tercemar juga mempengaruhi secara kasat mata, banyak
masyarakat digunungkidul yang sudah diusia senja namun masih giat bekerja disawah. Hal
itu merupakan salah satu contoh yang membuktikan bahwa angka harapan hidup di bumi
Handayani masih tergolong tinggi
B. Mortalitas (Angka Kematian)
Angka kematian yang disajikan disini adalah angka kematian bayi dan angka
kematian ibu karena hal ini berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan menjadi tolok ukur
derajat kesehatan. Adapun selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2. Angka Kematian Penduduk


Di Wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

Capaian Capaian
Standar Standar Gedangsari II Gedangsari II
Mortalitas
Nasional Kabupaten Tahun Tahun
2020 2021
Angka
Kematian < 40/1000 0 2 2
Neonatus
Angka
Kematian 45/1000 0 0 0
Bayi
Angka Kematian Ibu 150/100.000 0 0 0
Sumber : PWS KIA, 2021

Di wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II pada tahun 2021 terdapat 2 (dua) kematian
neonatal dari 246 persalinan. Apabila dibandingkan dengan standar nasional maka hasil
tersebut sudah cukup baik. Hasil capaian tersebut memperlihatkan kinerja tenaga kesehatan
dalam program AMP dapat dinilai berhasil. Keberhasilan kinerja nakes dalam menekan hal
tersebut dicapai lewat beberapa program yang dijalankan seperti kunjungan neonatus
(K1/K4), pertemuan trikomponen rutin setiap bulan dan program lainnya.

C. Morbiditas (Angka Kesakitan)


Berikut ini adalah 10 besar penyakit yang terdapat di Puskesmas Gedansari II selama
tahun 2021 Seperti pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. 10 Besar Penyakit
UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021
Kode
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
ICD-X
1 Nasofaringitis akut (common cold) J00 3.229

11
2 Hipertensi esensial (primer) I10 2.486
3 Sakit kepala (pusing) R51 2.122
4 Supervision of other normal pregnancy Z34.8 1.900
5 Examination for admission to educational Z02.0 9.64
6 General medical examination Z00.0 877
7 Surveilance of contraceptive drug Z30.4 861
8 Reumatisme M79.0 849
9 Dispepsia K30 849
10 Gangguan erupsi gigi K00.6 798
Sumber : Output data simpus Puskesmas Gedangsari II, 2021
Dari tabel diatas dapat diketahui penyakit tertinggi pada penyakit Nasofaringitis akut
yaitu 3.229 kasus sedangkan penyakit terendah pada Gangguan erupsi gigi sebanyak 798
kasus.
D. Status Gizi
Masalah gizi di masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kompleknya masalah tersebut sehingga diperlukan keterpaduan
program dalam penanggulangannya. Adapun masalah gizi di masyarakat yang selalu diamati
dan menjadi indikator keberhasilan program gizi di masyarakat adalah :
a. Status gizi balita pada masalah KEP dan Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk Kurang
Energi Kronis Wanita Usia Subur (KEK-WUS).
b. Kadar Hemoglobin dalam darah (<1 mg) pada masalah AGB.
c. Serum Vitamin A pada masalah KVA.
d. Grade pada palpasi gondok dan tiroid stimulating hormon (TSH) Tes T3–T4 pada darah
dan urine ekskresion index (UEI) pada masalah GAKY.

Adapun hasil pendataan masalah gizi di wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II


Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4. Cakupan Pemantauan Status Gizi


UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

Standar Capaian Capaian


Standar Kab
Indikator Gizi Nasional Gedangsari II Gedangsari II
(%)
(%) 2020 2021
Gizi Buruk <5 <1 2 (0.20) 0
Gizi Kurang < 20 < 20 43 (4,30) 32 (3,37)
Gizi Baik > 80 > 78 844 (84,32) 802 (84,51)
Gizi Lebih <3 1 20 (2,0) 21 (2,21)
Obesitas 8 (0,80) 11 (1,16)
Sumber: Laporan Program Gizi, 2021
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2021 prosentase balita gizi buruk
dan kurang berdasar indeks BB/TB mengalami penurunan. Surveilance dan intervensi gizi
yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan generasi penerus bangsa
dan masyarakat.

12
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Capaian Capaian
A. Target
Indikator Tahun 2020 Tahun 2021
(%)
(%) (%)
Kunjungan Ibu hamil (KI) 100 100 100
Kunjungan Ibu hamil (K4) 100 87,43 95,72
Persalinan oleh Nakes 100 100 100
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
1. Upaya Kesehatan Ibu
a. Kunjungan Ibu Hamil
Kunjungan kepada ibu hamil (K1 dan K4) adalah salah satu upaya untuk
mengurangi masalah kesehatan pada ibu dan bayi. Cakupan K1 dan K4 menjadi
salah satu indikator keberhasilan sehingga program tersebut diharapkan selalu
terpantau. Adapun hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Cakupan K1 dan K4 UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

SSumber: PWS KIA 2021

Berdasar hasil data tersebut maka dapat dilihat bahwa capaian K1 dan linakes
sudah memenuhi capain target. Capaian K4 belum mencapai target dikarenakan
beberapa hal antara lain, adanya persalinan prematur dan keguguran.
b. Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan sudah memenuhi target yang. Keberhasilan tersebut
ditunjang oleh kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh
nakes disamping itu kesadaran dukun bayi untuk selalu melaporkan kejadian
persalinan dan menjadi pendamping persalinan.

13
2. Upaya Kesehatan Anak
a. Pelayanan Kesehatan Neonatus, Bayi dan Balita
Sasaran 2020 pelayanan
2021
Cakupan KIA
(%) (%)
Kunjungan neonatus 1 (KN1) 100 98,38
Kunjungan neonatus 3 kali (KN lengkap) 94,22 93,93
Pelayanan Kesehatan Bayi 41,50 94,4
(0-12 bulan), balita dan anak prasekolah. Pelayanan dilaksanakan melalui kegiatan
preventif, promotif dan kuratif. Hasil kegiatan upaya pelayanan kesehatan anak
ditampilkan dalam tabel berikut 4.2.

Tabel 4.2. Cakupan Program Kesehatan Anak


UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

Sumber data : PWS KIA, 2021


Berdasar hasil data tersebut maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2021 capaian
KN1 dan KN lengkap tidak dapat mencapai 100%. Begitu juga capaian pelayanan
kesehatan bayi baru tercapai 82,08% dikarenakan pada indikator pelayanan kesehatan
bayi terdapat indikator pelayanan SDDTK pada bayi minimal 4 kali. Indikator
SDIDTK minimal 4 kali ini yang belum dapat terpenuhi sepenuhnya..

b. Pelayanan Anak Usia Sekolah (SD/MI)


Skrining atau penjaringan kesehatan untuk siswa sekolah dasar dan sederajat
sebagai sasaran utama adalah siswa kelas I SD/MI. Pada masa pandemic covid-19 ini
Cakupan panjaringan kesehatan pada murid SD kelas I di wilayah kerja UPT
Puskesmas Patuk I pada tahun 2021 sebanyak 1.757 siswa 93,5%.(dengan mengisi
mobscreen)
Kegiatan skrining disekolah bisa dilaksanakan dengan kegiatan UKGS (Upaya
Kesehatan Gigi Sekolah) maupun BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

14
B. Imunisasi
Program imunisasi yang dilakukan yaitu imunisasi dasar yang meliputi imunisasi BCG,
DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B. Cakupan Imunisasi pada tahun 2021 dapat dilihat
pada Tabel 4.3
Tabel 4.3. Cakupan Imunisasi
di Wilayah Puskesmas UPT Gedangsari II Tahun 2021

Jumlah Jumlah Yang Persentase


No Jenis Imunisasi
Sasaran Diimunisasi (%)
1 DPT-HB-Hib3 294 294 100
2 POLIO 4* 294 292 99,3
3 CAMPAK/MR 294 293 99,7
Jumlah Imunisasi
Lengkap 294 289 98,3
Sumber : Program Imunisasi UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

Berdasarkan data di atas maka target capaian imunisasi lengkap sudah terpenuhi.
Hal ini disebabkan oleh petugas dan instansi swasta secara teratur melaporkan hasil
imunisasi kepada petugas puskesmas dan yang menjadi nilai tambah dari program
imunisasi adalah seluruh desa sudah UCI/United Child Imunitation ini berarti 100% bayi
diwilayah desa tersebut sudah imunisasi lengkap.
C. Pemberantasan Penyakit
1. Pemberantasan Penyakit Menular
a. DBD dan Malaria
Penyakit malaria sudah tidak pernah muncul di wilayah Kecamatan Gedangsari.
Penyakit DBD bukan penyakit endemis wilayah ini, kasus DBD di wilayah UPT
Puskesmas Gedangsari II pada tahun 2021 terdapat 3 (tiga) penderita. Upaya
penanggulangan sudah dilakukan oleh masyarakat dengan penggerakan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan penyuluhan kepada masyarakat agar semakin
sadar akan PHBS dan pentingnya kesehatan lingkungan, karena penyakit ini
merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Penyebab munculnya penyakit DBD
adalah lingkungan kurang sehat dimana masih ada jentik nyamuk khususnya tempat
penampungan air. Kegiatan penanggulangan dan pencegahan oleh puskesmas dengan
meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), abatisasi selektif, fogging serta
penyuluhan rutin.

b. Diare
Penyakit diare adalah terjadinya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja,
melembek sampai mencair disertai bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya
dan lazimnya 3 (tiga) kali atau lebih dalam sehari.

15
Penyakit diare adalah pengeluaran tinja yang konsistensi dan frekuensinya lain
dari biasanya, konsistensinya menjadi lebih cair dan lebih sering atau pengeluaran
tinja yang konsistensinya cair dan frekuensinya lebih dari 3 kali sehari
Faktor penyebab terjadinya penyakit diare adalah peradangan usus oleh agent
penyebab seperti bakteri, virus, parasit, keracunan makanan, kurang gizi,
imunodefisiensi, musim dan geografis serta faktor lain seperti kurangnya sarana
sanitasi dan hygiene, pemberian MP-ASI yang tidak sesuai.
Diare dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Sedangkan pada diare
noninfeksi penyebab yang sering muncul adalah malabsorbsi, alergi, keracunan,
imunodefisiensi atau sebab lain seperti obat dan khemoterapi.
Penyebab diare secara klinis dikelompokkan menjadi 6 golongan, adalah :

1. Infeksi yang dapat disebabkan oleh Bakteri, Virus, Parasit


2. Alergi
3. Malabsorbsi,
4. Keracunan oleh bahan-bahan kimia dan keracunan oleh bahan makanan
5. Imuno defisiensi
6. Sebab-sebab lain seperti : kurangnya sarana air bersih, pemberian makan
pendamping yang tidak sesuai, kurangnya kebersihan perorangan, kurangnya fasilitas
sanitasi, faktor musim dan lain-lain.

Adapun kasus diare dilayani diwilayah UPT Puskesmas Gedangsari II tahun


2021 dapat dilihat dari tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4. Kasus Diare Dilayani


di UPT Puskesmas Gedangsari II tahun 2021

DIARE
MENDAPAT
JUMLAH TARGET DILAYANI MENDAPAT ORALIT
PENEMUAN ZINC
SEMUA SEMUA
BALITA BALITA BALITA
UMUR UMUR
SEMUA
BALITA JML % JML % JML % JML % JML %
UMUR
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
82 26 82 100.1 25 95.1 1 1.2 13 52.0 0 0.0
140 48 140 100.0 47 98.2 2 1.4 21 44.7 0 0.0
215 97 215 99.9 92 94.7 0 0.0 30 32.6 0 0.0
113 40 113 100.4 40 100.5 0 0.0 11 27.5 0 0.0
                       
550 211 550 100.1 204 96.6 3 0.5 75 36.8 0 0.0

Sumber : Pemegang program Disumber program diare, 2021

Berdasarkan data tersebut, perlu optimalisasi pencatatan pelaporan data

16
penanganan diare sesuai standar. Pemberian oralit dan tablet zinc merupakan standar
program untuk penanganan diare.

d. Kusta
Di wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II pada tahun 2021 ada 2 penderita kusta
dan selesai pengobatan, kasus baru tersebut ditemukan pada tahun 2020 penderita
kusta baru.

e. TB Paru
Penemuan TB paru di UPT Puskesmas Gedangsari II dibedakan menjadi 2 yaitu TB
tidak dengan konfirmasi bakteriologi dan histologis (kasus suspek) dan TB dengan
konfirmasi bakteriologi dan histologis (BTA +). Adapun suspek TB pada tahun 2021
berjumlah 41 penderita dan yang BTA + berjumlah 16 penderita.

f. Penyakit HIV
Wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II pada tahun 2021 ditemukan 0 penyandang
HIV /AIDS. Upaya Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS dengan
ABAT (Aku Bangga Aku Tahu), bekerjasama dengan lintas sektoral untuk
mengadakan survey pengetahuan HIV/AIDS serta lebih banyak mengadakan
sosialisasi tentang HIV/AIDS.

2. Penyakit tidak menular


Penyakit tidak menular banyak diderita oleh penduduk golongan usia lansia.
Penyakit tidak menular pada tahun 2021 di wilayah Gedangsari II khususnya Hipertensi
dan Diabetes Melitus adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Pelayanan Kesehatan Hipertensi dan Diabetes Melius
UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

Mendapatkan pelayanan
No Penyakit Jumlah Penderita
Kesehatan sesuai standar
1. Hipertensi 2371 913 (38,5%)
2. Diabetes Melitus 476 312 (65,5%)
Sumber: Laporan Program PTM, 2021
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masih banyak penderita hipertensi dan diabetes
melitus belum mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Hal ini dikarenakan
kesadaran masyarakat penderita hipertensi dan DM yang kurang untuk mengakses
pengobatan rutin. Selain itu geografis di wilayah Gedangsari menjadi hambatan bagi
mayarakat untuk mengakses pelayanan. Terutama karena penderita Hipertensi dan

17
diabetes adalah lansia.

D. Sanitasi Dasar dan Pembinaan Kesehatan Lingkungan


1. Sanitasi Dasar
Sanitasi berkaitan dengan kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah maupun
penggunaan air bersih.
Tabel 4.7 Kepemilikan Sarana Kesehatan Lingkungan
UPT Puskesmas Gedangsari II 2021

No Jenis Jumlah KK yang Jumlah KK Hasil


memiliki yang diperiksa
%

1 Persediaan air 7.102 7.102 100


bersih

2 Jamban Sehat 6.517 7.102 92


Sumber : Program KesLing Puskesmas Gedangsari II, 2021

Dari tabel diatas dapat diketahui kepemilikan sarana kesehatan lingkungan


persediaan air bersih sudah 100%. Kepemilikan jamban sehat belum memenuhi target
tahun 2021 dikarenakan adanya jamban cemplung dan sebagian besar masyarakat
kurang mampu/faktor kemiskinan. Upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan untuk
memenuhi target yaitu dengan stimulasi, sedangkan dari puskesmas menyelenggarakan
pelatihan pembuatan jamban.

2. Pembinaan Kesehatan Lingkungan


Situasi kesehatan lingkungan di Puskesmas Gedangsari II berdasar data yang
diperoleh dari petugas KesLing disajikan pada tabel berikut
Tabel 4.9.
Kualitas Lingkungan
UPT Puskesmas Gedangsari II
Tahun 2021

Target
NO Jenis Jumlah KK Jumlah KK yang Hasil
2020
yang diperiksa memenuhi standar/ (%)
%
sehat

1 Rumah Sehat 7102 224 3 100

2 Kantor Sehat 4 4 100 100

3 Pasar Sehat 0 0 0 0

4 Sekolah 17 16 94 100

18
5 Rumah Ibadah 12 12 100 100

6 Puskesmas 1 1 100 100


Sumber : Program KesLing Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

Dari tabel diatas dapat diketahui kwalitas lingkungan tertinggi pada kantor
sehat, rumah ibadah dan puskesmas yaitu mencapai 100% sedangkan pasar belum
punya. Dari tabel diatas dapat diketahui juga belum tercapainya kriteria TTU sehat
karena sebagian besar masyarakat kurang tahu kriteria TTU sehat dan keluarga belum
menghuni rumah sehat karena sebagian masyarakat kurang mampu/ faktor kemiskinan.
Upaya pemecahan masalah/ rencana tindak lanjut yang dilakukan agar
memenuhi target tahun 2021 yaitu dengan sosialisasi TTU sehat dan
penyuluhan/stimulasi.

E. Perbaikan Gizi Masyarakat


Program perbaikan gizi diarahkan pada bayi, balita dan ibu hamil/nifas karena
merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan. Program perbaikan gizi
meliputi pemberian vitamin A, Fe dan kapsul Iodium. Adapun data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10. Cakupan Pemberian Vit.A, Fe dan Iodium
UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021

No Intervensi Taget Kab Capaian 2021


(%) (%)
1. Distribusi Vitamin A
Balita 100 100
Ibu nifas 100 100
2. Bumil mendapat Fe
Fe1 100 100
Fe3 100 91.44

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat distribusi Vit.A pada balita dan ibu nifas sudah
mencapai target sasaran yaitu 100%. Capaian Fe 3 belum dapat mencapai target, baru
tercapai 91.44%.
F. Akses Dan Mutu Pelayanan Pengobatan / Perawatan Kesehatan
1. Akses terhadap Pelayanan Kesehatan
Pelayanan pengobatan atau perawatan kesehatan adalah pilar pokok penunjang
keberhasilan dalam pelayanan kesehatan tidak terkecuali di puskesmas. Kegiatan

19
pelayanan pengobatan di puskesmas dilaksanakan melalui kegiatan rawat jalan yang
dilakukan di dalam gedung maupun luar gedung.
a. Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas
Kunjungan rawat jalan puskesmas meliputi kunjungan rawat jalan di puskesmas,
pelayanan di posyandu balita dan usila. Pasien yang berkunjung ke puskesmas
meliputi pasien umum atau bayar, BPJS PBI dan Non PBI, gratis

2. Sistem Manajemen Mutu Pelayanan dengan Akreditasi Puskesmas


a. Manajemen dan Kebijakan
Sejak 27 Juli 2017 Puskesmas Gedangsari II mendapat sertifikat sebagai Fasiltas
Kesehatan Tiingkat Pertama yang Terakreditasi Utama. Dengan adanya sistem
akreditasi di Puskesmas, diharapkan Puskesmas dapat memenuhi standar minimal
pelayanan, meningkatkan mutu pelayanan, dan menjaga keselamatan pasien.

3. Kebijakan Puskesmas
a) Manual Mutu UPT Puskesmas Gedangsari II
Manual mutu merupakan pedoman bagi UPT Puskesmas Gedangsari II.
Manual mutu menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu di UPT
Puskesmas. Manual mutu adalah suatu dokumen yang digunakan untuk :
1) Mendokumentasikan kebijakan dan sasaran mutu sebagai bukti dari
komitmen pimpinan puncak.
2) Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh personel
UPT puskesmas.
3) Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu yang
terdokumentasi.
4) Memberikan gambaran bahwa UPT puskesmas memiliki kebijakan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang telah ditentukan.
b) Visi UPT Puskesmas Gedangsari II :
Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Gedangsari II
c) Misi UPT Puskesmas Gedangsari II :
1) Memberi pelayanan sesuai standar operasional
2) Melayani pasien sebagai manusia seutuhnya
3) Melengkapi sarana prasarana pelayanan
4) Memperluas cakupan dan jangkauan pelayanan
5) Meningkatkan mutu secara berkelanjutan

20
6) Meningkatkan kerjasama lintas sector

d) Strategi Pencapaian
1) Mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu.
2) Mengusulkan dan mengikutsertakan SDM pada pendidikan dan pelatihan
secara intensif dan sesuai kompetensinya.
3) Pengusulan dan pemakaian alat secara tepat guna dan sesuai prosedur.
4) Menjaga peralatan yang ada agar tetap standar dan terjaga akurasinya.
5) Berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektoral secara periodik
dan kontinyu.
e) Budaya Kerja
Budaya kerja UPT Puskesmas Gedangsari II adalah HIDUP :
Harmonis Fungsi Puskesmas dalam UKP, UKM, dan ADMEN bisa
berjalan selaras dengan arah tujuan Puskesmas.

Inovatif Selain melaksanakan program rutin ada upaya kegiatan


inovasi yang menunjang program pokok Puskesmas

Dinamis Dalam pelaksanaan kegiatan semua karyawan penuh


semangat, komuniktif, kooperatif dan up to date terhadap
ilmu dan informasi program kesehatan.

Unggul Mampu bersaing dengan FKTP lain dan menjadi faskes


pilihan di wilayah terdekat.

Profesional Melaksanakan pelayanan sesuai standar yang ditetapkan dan


dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten.

f) Mutu Kinerja
Dalam rangka perbaikan penyelenggaraan pelayanan pada UPT
Puskesmas Gedangsari II dilaksanakan survei kepuasan masyarakat di UPT
Puskesmas Gedangsari II semua unsur pelayanan nilai rata-rata unsur pelayanan
Baik. Untuk itu maka harus di pertahankan dan di tingkat kan untuk menjaga kualitas
pelayanan terhadap masyarakat di UPT Puskesmas Gedangsari II Kabupaten
Gunungkidul. Dan hal yang terpenting yang harus dilaksanakan adalah perbaikan
terhadap unsur yang mempunyai nilai paling rendah yaitu unsur Waktu Penyelesaian
Pelayanan. Dalam pelayanan, kadang pasien tidak Cuma periksa satu poli bisa lebih
dari satu,serta kadang ada dalam satu family folder anggota keluarga yg periksa lebih
dari satu,jadi menunggu family folder dulu yang digunakan di poli satunya,akhirnya
anggota keluarga yg lain menunggu terlalu lama. Nilai IKM unit pelayanan publik

21
( gabungan) 80,40 hal ini menggambarkan bahwa penilaian masyarakat terhadap
unit pelayanan puskesmas Gedangsari II pada umumnya baik dan sudah merasa puas
dengan unsur-unsur pelayanan tersebut.

b. Informasi dan IPTEK Kesehatan


Informasi kesehatan di puskesmas dihasilkan dari kegiatan program dan
lintas sektor terkait. Pengumpulan data dilaksanakan melalui pencatatan dan
pelaporan rutin serta kegiatan surveilans juga hasil survey dari luar.
Pengolahan data dan analisa dilakukan oleh puskesmas sehingga menjadi sebuah
informasi yang mudah dimengerti dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Penyebarluasan informasi melalui pertemuan-pertemuan di tingkat kecamatan
maupun desa ataupun lewat multimedia.
Pengelolaan data dan informasi melalui sistem informasi merupakan hal
yang dibutuhkan dalam perkembangan dunia saat ini. UPT Puskesmas Patuk I
sudah menggunakan sistem informasi SMARTHEALTH yang sudah bridging
dengan Pcare BPJS.

c. Administrasi Kesehatan
Penyelenggaraan administrasi kesehatan berpedoman pada azas dan
desentraslisasi. Perencanaan pembangunan disusun oleh puskesmas dan
disampaikan ke Dinas Kesehatan. Pelaksanaan pembangunan kesehatan dilakukan
oleh puskesmas bersama masyarakat dengan memberdayakan masyarakat di
bidang kesehatan melalui upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
Upaya kesehatan dilaksanakan melalui upaya preventif, promotif, kuratif
dan rehabilitatif dengan mengedepankan upaya preventif dan promotif selaras
dengan paradigma yang dikembangkan departemen kesehatan yaitu paradigma
sehat. Pengawasan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
untuk melihat keberhasilan program.

22
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana dan Prasarana Kesehatan UPT Puskesmas


a. Sarana pelayanan : Sarana Kesehatan merupakan input bagi berlangsungnya sistem
pelayanan kesehatan, sarana pelayanan yang dimiliki puskesmas Gedangsari II antara
lain alat kesehatan (Alat medis, alat penunjang medis (Neibulazer, EKG), alat non
medis) yang disesuaikan standar pelayanan. Adapun untuk pemeliharaannya dilakukan
kalibrasi berkala sehingga mutu pelayanan dan keselamatan pasien bisa terjaga.
b. Prasarana :
Adapun fasilitas fisik bangunan yang dimiliki UPT Puskesmas Patuk I terdiri dari:
1. Gedung rawat jalan terdiri dari ruang pendaftaran, ruang klinik umum, ruang
tindakan, ruang klinik gigi, ruang klinik KIA/KB, ruang obat, ruang laboratorium,
ruang UPD (Unit Pertolongan Darurat), ruang konsultasi, kamar mandi.
2. Gedung administrasi terdiri dari ruang kepala puskesmas, aula, ruang program,
mushola, dapur, kamar mandi karyawan, gudang.
3. Puskesmas pembantu terdiri dari 3 (Pustu Sampang, Serut, Tegalrejo)
4. Fasilitas transportasi terdiri dari ambulance 2 = 1 ambulance baru dan 1 pusling,
sepeda motor 2.
5. Rumah dinas terdiri dari 3 bangunan
B. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah mereka yang bekerja di instalasi kesehatan dan berlatar
belakang pendidikan kesehatan. Tenaga kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Gedangsari

23
II terdiri dari :
Tabel 5.1
Jumlah Tenaga Kesehatan UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021
No Jabatan Jumlah Petugas
1 Kepala Puskesmas (Dokter Gigi) 1
2 Ka Subbag TU
3 Dokter Umum 3
4 Apoteker 1
5 Perawat 6
6 Bidan 7
7 Perawat gigi 0
8 Asisten Apoteker 1
9 Analis Kesehatan 1
10 Sanitarian 1
11 Promosi Kesehatan 1
12 Perekam medis 1
13 Gizi 2
14 TU 4
15 Sopir + jaga malam 2
16 Cleaning service 2
Sumber : Kepegawaian, Tahun 2021

C. Pembiayaan Kesehatan
Pembayaran pelayanan kesehatan masyarakat ternyata diperoleh angka bahwa
pembayaran langsung dari masyarakat yang dikenal dengan out of payment (OOP)
mendominasi pembiayaan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Patuk I

Tabel 5.2
Daftar Pembiayaan Kesehatan UPT Puskesmas Gedangsari II Tahun 2021
No Sumber Pembiayaan Th.2021
1 BOK 448.750.000
2 BLUD 1.156.357.992
Sumber : Bendahara Penerimaan,Bendahara Pengeluaran, Bendahara BOK, Bendahara
Jaminan Kesehatan, Tahun 2021

D. Sumber Daya Kesehatan Lainnya


1. Posyandu
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan bisa kita lihat antara lain dari

24
kegiatan Posyandu. Posyandu yang ada di masyarakat adalah posyandu Balita dan
Posyandu Lansia. Kegiatan posyandu yang banyak dilakukan dimasyarakat adalah
penimbangan Balita yang didukung dengan program peningkatan Gizi berupa pemberian
makanan tambahan (PMT). Penjaringan kasus gizi buruk pada Balita banyak ditemukan
melalui kegiatan penimbangan di Posyandu. Selain itu kegiatan pemberian vitamin A dan
Fe juga banyak disalurkan melalui Posyandu. Jumlah Posyandu Balita aktif yang terdaftar
di puskesmas Gedangsari II sebanyak 30 posyandu Balita.
2. Desa Siaga
Desa siaga aktif menjadi salah satu indikator dari Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan, sejak ditetapkan SPM tahun 2003. Untuk itulah beberapa tahun
terakhir diupayakan capaian target dari Desa Siaga diwilayah Patuk I. Jumlajh Desa Siaga
di wilayah Gedangsari II sebanyak 4 desa dan telah semua desa dikategorikan dengan
Desa Siaga aktif.

BAB IV
PENUTUP

Demikian profil ini dibuat sebagai gambaran hasil pembangunan di bidang kesehatan pada
UPT Puskesmas Gedangsari II tahun 2022 Hasil pelaksanaan program pembangunan kesehatan
tahun 2021 di wilayah UPT Puskesmas Gedangsari II diharapkan dapat membantu mewujudkan
masyarakat sehat mandiri.
Profil puskesmas ini dibuat sebagai gambaran umum, namun masih banyak data yang belum
tersaji secara detail di dalamnya karena berbagai keterbatasan. Saran dan masukan yang bersifat
membangun sangat kami harapkan sehingga pembuatan profil untuk tahun yang akan datang
akan lebih baik lagi.
Semoga profil dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat dipakai
sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan.
A. Kesimpulan
Pelayanan kesehatan di Puskemas sudah berjalan baik, capaian kinerja perlu dilakukan
evaluasi secara rutin untuk mengenali penyebab permasalahan dan tindak lanjutnya.
B. Saran
 Penambahan SDK
 Penambahan sarana dan prasarana

25
26

Anda mungkin juga menyukai