Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah
mewujudkan kesejanteraan bangsa, dimana kesehatan merupakan aspek penting dalam
mewujudkan kesejahteaan tersebut. Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2009
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun social yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.
Selanjutrnya dalam pasal 4 dan pasal 14 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan dapat disimpulkan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara optimal karena itu merupakan hak semua orang.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan dengan pendekatan Promotif ( peningkatan
kesehatan), preventif ( pencegahan), kuratif ( pengobatan) dan rehabilitative ( pemulihan
kesehatan) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Puskesmas berperan menyelenggarkan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat penberdayaan
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat
esensial meliputi pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya kesehatan masyarakat esensial harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal kabupaten/kota bidang kesehatan. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan
upaya yang sifatnya inovatif dan bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu
yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan
rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas
secara efektif dan efisien.
2

Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, penggerakan,


pelaksanaan, pengendalian ,pengawasan dan penilaian. Seluruh kegiatan tersebut
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk
kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien,
efektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan rencana tahunan ini adalah untuk memberikan
arahan dan pedoman pelaksanaan menyusun perencanaan kegiatan tahunan
berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui deskripsi situasi internal dan eksternal UPT Puskesmas ABCD
b. Mengetahui masalah-masalah yang berkaitan dengan Program kegiatan pokok
dan kegiatan pengembangan di UPT puskesmas ABCD
c. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun
berikutnya dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah
kesehatan masyarakat
d. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya
alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber

C. Visi dan Misi


1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan
Visi : “Terwujudnya pembangunan kesehatan menuju masyarakat yang
bermartabat, nyaman dan sejahtera.”
Misi :
a. Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta
lingkungannya
b. Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berjenjang, prima dan
profesional
d. Menyelenggarakan manajemen kesehatan dengan sumber daya yang
berkualitas
3

2. Visi dan Misi Puskesmas


Berdasarkan kondisi sampai saat ini dan tantangan yang masih akan dihadapi
dalam beberapa tahun mendatang serta dengan mempertimbangkan modal dasar
yang dimiliki, maka Visi Puskesmas ABCD adalah : “Terwujudnya kecamatan
ABCD Sehat menuju masyarakat yang bermartabat, nyaman dan sejahtera.”

Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kesehatan tersebut diatas,


maka telah ditetapkan 5 misi sebagai berikut :
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan secara optimal di
wilayah Kerja Puskesmas ABCD
2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat dan meningkatkan kemandirian hidup sehat.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berjenjang, prima, amanah dan
profesional.
4. Melaksanakan manajemen kesehatan dengan sumber daya yang berkualitas
5. Menggalang dan meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor untuk
mempercepat pembangunan kesehatan.
4

BAB II
ANALISIS SITUASI

A. DATA UMUM
Data umum menggambarkan keadaan UPT Puskesmas ABCD secara external
seperti geografis dan demografis.

1. Geografi
UPT Puskesmas ABCD merupakan salah satu dari 67 Puskesmas di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten ABCD. Secara geografis UPT Puskesmas ABCD terletak
di sebelah Utara Kabupaten ABCD, dengan luas wilayah 7,663,43 Km2 atau 7,663,43
Ha terletak diantara 60 56’49”– 7045’00” Lintang Selatan dan 107025’8’’–10807’30” Bujur
Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Puskesmas Cilimus Kecamatan Bayongbong

 Sebelah Timur berbatasan dengan Puskesmas Pasundan KecamatanABCD Kota

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Guntur KecamatanKota Wetan

 Sebelah Barat berbatasan dengan Puskesmas BojongLoa Kecamatan ABCD

Secara administrasi UPT Puskesmas ABCD mempunyai wilayah kerja di Dua

Belas Desa, yaitu:

1. Desa ABCD
2. Desa Pasanggrahan
3. Desa Margalaksana
4. Desa Dawungsari
5. Desa Dangiang
6. Desa Sukamukti
7. Desa Mekarmukti
8. Desa Ngamplang
9. Desa Ngamplangsari
10. Desa Desakolot
11. Desa Mangkurayat
12. Desa Sukahati
5

Tabel.1
Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas ABCD
Rata-rata waktu Jumlah Sekolah Jumlah Fasilitas Kesehatan
Luas Jarak terjauh tempuh dari
Jumla Jumla
Wilay dari Kelurahan/Desa
h h Jumla
No Nama Desa ah Kelurahan/D ke Puskesmas
RT/R Ruma h KK
(dala esa ke Roda 2 Roda 4 TK/ SD/ SMP/ SM Pontr Pust Polin Poskes Lain-lain
W h
m Ha) Puskesmas PAU MI MTs A en u des des dr/Bidan/BPsw
D asta
1. 173 8/34 1101 1719 500 M 7 Menit 10 5 4 1 1 2 1 3
ABCD
,42 Menit
2. Pasangraha 327 7/33 910 3385 1 Km 10 Menit 15 2 4 1 1 4
n ,5 Menit
3. Margalaksa 142 11/32 950 1613 2 Km 15 Menit 20 2 4 2 4 1
na Menit
4. 234 7/31 957 1077 6 Km 25 Menit 30 3 4 1 2
Dawungsari
,57 Menit
6

5. 426 9/35 690 1212 7 Km 35 Menit 40 2 3 1


Dangiang ,01 Menit
6
6 322 14/47 869 1420 5 Km 30 Menit 35 3 4 3 1 1 2
Sukamukti
,1 Menit
7 358 14/47 1100 2225 6 Km 40 Menit 1 Jam 1 3 1
Mekarmukti
,77
8 164 9/24 908 1630 2,5 Km 10 Menit 15 6 4 1 1 1
Ngamplang
,1 Menit
9 Ngamplang 132 9/29 567 1851 6 Km 10 Menit 15 3 6 2 2 1 4
sari ,13 Menit
10 187 12/22 666 1267 5 Km 15 Menit 20 2 2 1
Desakolot
Menit
11 Mangkuray 280 15/44 1593 2875 7 Km 70 Menit 75 3 7 2 1 6
at ,08 Menit
12 393 12/43 1160 1912 9 Km 90 Menit 1 Jam 9 7 2 2 1 3
Sukahati
,97
302 126/4 1147 2218 41 49 14 12 4 3 1 26
8,5 21 1 6
6
7

2. Demografi
Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas ABCD pada tahun 2018 tercatat 66.392 jiwa.

Tabel. 2
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas ABCD Tahun 2018
Jumlah
No Nama Desa Laki-Laki Perempuan
Penduduk

1. ABCD 2.908 2.745 5.653


2. Pasangrahan 2.737 2.706 5.443
3. Margalaksana 2.643 2.492 5.135
4. Dawungsari 1.788 1.685 3.473
5. Dangiang 1.905 1.836 3.741
6 Sukamukti 2.514 2.452 4.966
7 Mekarmukti 3.227 3.048 6.275
8 Ngamplang 2.846 2.799 5.645
9 Ngamplangsari 3.004 2.791 5.795
10 Desa kolot 2.257 2.181 4.438
11 Mangkurakyat 4.612 4.571 9.183
12 Sukahati 3.406 3.239 6.645
Jumlah 33.847 32.545 66.392
Sumber: Profil UPT Puskesmas ABCD Tahun 2017
Tabel.3
Jumlah Penduduk dan Sasaran Program
UPT Puskesmas ABCD Tahun 2018
N Jumlah Ibu Ibu Bersalin/
Nama Desa Bayi Balita
o Penduduk Hamil Nifas
1. ABCD 5.653 124 118 112 677
2. Pasangrahan 5.443 119 114 108 652
3. Margalaksana 5.135 112 107 102 615
4. Dawungsari 3.473 76 73 69 416
5. Dangiang 3.741 82 78 74 448
6 Sukamukti 4.966 109 104 99 595
7 Mekarmukti 6.275 137 131 125 752
8 Ngamplang 5.645 123 118 112 676
9 Ngamplangsari 5.795 127 121 115 695
10 Desa kolot 4.438 97 93 88 532
11 Mangkurakyat 9.183 201 192 183 1100
12 Sukahati 6.645 145 139 132 796
Jumlah 66171 1.452 1.386 1320 7956
8

2. DATA KHUSUS
Data khusus adalah data yang menggambarkan keadaan UPT Puskesmas ABCD
secara internal seperti data ketenagaan, data saran penunjang, data peralatan yang ada
di Puskesmas dan data Pembiayaan yang ada di Puskesmas ABCD.
Tabel. 4
Data Ketenagaan Kesehatan
UPT Puskesmas ABCD Tahun 2018
No Jenis Ketenagaan Jumlah Status Pegawai
1. Magister Administrasi
2. Dokter Umum 2 PNS
3. Dokter Gigi
4 Sarjana Kesmas 2 1 PNS/1 pegawai BLUD non PNS
5 Sarjana Farmasi/Apoteker 1 TKK
6 Asisten Apoteker 1 PNS
7 D1 Apotek
8 Ners 4 1 PNS, 3 pegawai BLUD non PNS
4. Sarjana Keperawatan 7 4 PNS, 3 pegawai BLUD non PNS
5. D3 Perawat 2 PNS
6. D4 Bidan 8 PNS
7. D3 Bidan 15 6 PNS, 3 PTT, 6 pegawai BLUD non PNS
8. D3 Gizi 0
9. D3 Gigi 2 1 PNS/ pegawai BLUD non PNS
10. D3 Sanitasi 1 PNS
12. Analis Laboratorium 1 PNS
Jumlah 47

Pada tabel 4 diatas dapat di lihat bahwa masih ada tenaga kesehatan yang masih di butuhkan,
jika dibandingkan dengan kebutuhan sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014 bahwa di UPT
Puskesmas ABCD masih membutuhkan tenaga dokter gigi, ahli gizi, perawat ( S1 ), analis lab.

Tabel. 5
Jumlah Ketenagaan Non Kesehatan
UPT Puskesmas ABCD
Tahun 2018
No Jenis Ketenagaan Jumlah Status Pegawai
1. Sarjana Ekonomi 2 2 Pegawai BLUD Non PNS
2. SLTA Sederajat 7 1 PNS, 6 Pegawai BLUD Non PNS
Jumlah 9

Melihat data ketenagaan yang ada di UPT Puskesmas ABCD, masih belum sesuai dengan
standar yang ditetapkan di dalam Permenkes no 75 tahun 2014. Berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja, UPT Puskesmas ABCD masih membutuhkan tenaga dokter gigi,
perawat dan tenaga analis. Diharapkan melalui rekruitment pegawai BLUD non pns yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten ABCD, kebutuhan tenaga ini dapat terpenuhi.
9

TABEL. 6
Keadan Sarana Penunjang
UPT Puskesmas ABCD Tahun 2017

No Jenis Sarana Prasarana Juml Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
ah
1. Puskesmas Pembantu 3 1 2
2. Polindes 1 1
3. Rumah Dinas Dokter
4. Rumah Dinas Bidan 1
5. Rumah Dinas Perawat 1
6. Puskesmas Keliling roda 4 1
7. Ambulance
8. Sepedah motor 2 1
Sarana Penunjang
a.Komputer 10
b.Mesin Tik 1
c.Telepon 1
d.Laptop 6

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sarana penunjang yang ada di UPT Puskesmas
ABCD sudah cukup memadai. Namun jika dilihat kembali sarana penunjang tersebut sudah ada
dalam keadaan rusak sedang dan rusak berat seperti puskesmas pembantu. Sarana
ambulance belum ada, karena yang ada saat ini adalah satu buah kendaraan puskesmas
keliling yang penggunaan nya sering digunakan untuk pelayanan perorangan (merujuk).
Sedangkan untuk sarana penunjang seperti komputer dan laptop sudah dilengkapi di tahun
2017.
10

BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Analisis Data
1. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah tempat untuk berlindung/bernaung dan tempat untuk


beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani
maupun social.
Tabel. 1
Cakupan Rumah Sehat
UPT Puskesmas ABCD
Tahun 2017
No. Desa sasaran Hasil % Target Kesenjangan
1. ABCD 1802 1445 80.19 75 (5.19)
2. Pasangrahan 1512 1141 75.46 75 (0.46)
3. Margalaksana 1239 953 76.92 75 (1.92)
4. Dawungsari 1077 813 75.49 75 (0.49)
5. Dangiang 1093 823 75.30 75 (0.30)
6 Sukamukti 1424 1073 75.35 75 (0.35)
7 Mekarmukti 1793 1382 77.08 75 (2.08)
8 Ngamplang 1040 786 75.58 75 (0.58)
9 Ngamplangsari 1584 1297 81.88 75 (6.88)
10 Desa kolot 1762 1331 75.54 75 (0.54)
11 Mangkurakyat 2503 1940 77.51 75 (2.51)
12 Sukahati 1826 1406 77.00 75 (2.00)
Puskesmas 18655 14390 77.14 75 (2.14)

Dilihat dari tabel diatas untuk cakupan rumah sehat sudah mencapai target. Hal ini
menunjukan bahwa 77.14% rumah yang ada di UPT Puskesmas ABCD sudah
memenuhi faktor penting dalam rumah sehat antara lain sirkulasi udata yang lancat,
penerangan sinar yang memadai, air bersih, pembuangan limbah yang terkontror
dan ruangan tidak tercemar. Namun walaupun sudah mencapai target tetap harus
dilaksanakan renacana kegiatan untuk lebih meningkatkan cakupan rumah sehat
antara lain kegiatan stop buang air besar sembarangan, cara pengelolaan sampah
dan penggunaan air bersih.

e. Sarana Air Bersih


Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktifitas
mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Beberapa sarana air bersih yang lazim dipergunakan di masyarakat antara lain
sumur gali, perpipaan, sumur pompa tangan, penampungan air hujan, perlindungan
mata air dan air PDAM
11

Tabel. 2
Cakupan Sarana Air Bersih
UPT Puskesmas ABCD
Tahun 2017
No. Desa sasaran Hasil % Target Kesenjangan
1. ABCD 73 60 82.19 80 (2.19)
2. Pasangrahan 43 35 81.40 80 (1.40)
3. Margalaksana 61 52 85.25 80 (5.25)
4. Dawungsari 59 48 81.36 80 (1.36)
5. Dangiang 46 39 84.78 80 (4.78)
6 Sukamukti 55 47 85.45 80 (5.45)
7 Mekarmukti 67 54 80.60 80 (0.60)
8 Ngamplang 69 59 85.51 80 (5.51)
9 Ngamplangsari 53 44 83.02 80 (3.02)
10 Desa kolot 52 42 80.77 80 (0.77)
11 Mangkurakyat 98 80 81.63 80 (1.63)
12 Sukahati 40 33 82.50 80 (2.50)
Puskesmas 716 593 82.82 80 (2.82)

Dilihat dari tabel diatas bahwa 82.82% masyarakat di UPT Puskesmas ABCD sudah
menggunakan sarana air bersih. Sarana air bersih yang banyak digunakan adalah
PDAM dan mata air. Sebagai rencana kegiatan pada tahun berikutnya adalah
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan air bersih
melalui penyuluhan.

f. Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkanya. Syarat jamban sehat adalah tidak
mencemari air, tidak mencemari tanah permukaan, bebas dari serangga, tidak
menimbulkan bau dan nyaman digunakan, aman digunakan oleh pemakainya,
mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya dan tidak
menimbulkan pandangan yang kurang sopan.
Tabel. 3
Cakupan Jamban Sehat
UPT Puskesmas ABCD
Tahun 2017
No. Desa sasaran Hasil % Target Kesenjangan
1. ABCD 1802 1445 80.19 75 (5.19)
2. Pasangrahan 1512 1151 76.12 75 (1.12)
3. Margalaksana 1239 1013 81.76 75 (6.76)
4. Dawungsari 1077 863 80.13 75 (5.13)
5. Dangiang 1093 823 75.30 75 (0.30)
6 Sukamukti 1424 1133 79.56 75 (4.56)
12

No. Desa sasaran Hasil % Target Kesenjangan


7 Mekarmukti 1793 1442 80.42 75 (5.42)
8 Ngamplang 1040 796 76.54 75 (1.83)
9 Ngamplangsari 1584 1217 76.83 75 (2.81)
10 Desa kolot 1762 1371 77.81 75 (9.12)
11 Mangkurakyat 2503 2201 87.93 75 (12.93)
12 Sukahati 1826 1536 84.12 75 (9.12)
Puskesmas 18.655 14.991 80.36 75 (5.36)

Dilihat dari tabel diatas untuk cakupan jamban sehat sudah mencapai target, hal ini
menunjukan bahwa jamban yang digunakan dimasyarakat sudah sesuai dengan
syarat jamban sehat. Akan tetapi rencana tidak lanjut tetap dilakukan agar semua
masyarakat dapat memiliki jamban sehat dengan cara penyuluhan dan kunjungan
rumah.

g. Tempat-tempat Umum
Tempat-tempat umum ( TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua orang)
dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik
secara insidentil maupun terus menerus. Suatu tempat dikatakan tempat umum bila
memenuhi kriteria : diperuntukan masyarakat umum, mempunyai bangunan
tetap/permanen, termpat tersebut ada aktivitas pengelola, pengunjung/pengusaha,
pada tempat tersebut tersedia fasilitas kerja pengelola dan fasilitas sanitasi seperti
penyediaan air bersih, bak sampah, WC/Urinoir, kamar mandi dan pembuangan
limbah.
Tabel. 4
Cakupan TTU
UPT Puskesmas ABCD
Tahun 2017
No. Desa sasaran Hasil % Target Kesenjangan
1. ABCD 12 10 83.33 75 (8.33)
2. Pasangrahan 10 8 80.00 75 (5.00)
3. Margalaksana 9 8 88.89 75 (13.89)
4. Dawungsari 8 7 87.50 75 (12.50)
5. Dangiang 8 6 75.00 75 0
6 Sukamukti 9 7 77.78 75 (2.78)
7 Mekarmukti 8 7 87.50 75 (12.50)
8 Ngamplang 7 6 85.71 75 (10.71)
9 Ngamplangsari 7 6 85.71 75 (10.71)
10 Desa kolot 7 6 85.71 75 (10.71)
11 Mangkurakyat 13 10 76.92 75 (1.92)
12 Sukahati 10 8 80.00 75 (5.00)
Puskesmas 108 89 82.41 75 (7.41)
13

Dilihat dari tabel diatas untuk cakupan TTU sudah mencapai target, hal ini
menunjukan bahwa TTU yang digunakan dimasyarakat sudah sesuai dengan syarat
TTU. Akan tetapi rencana tidak lanjut tetap dilakukan agar semua masyarakat dapat
memiliki TTU sesuai dengan kriteria dengan cara penyuluhan dan kunjungan
rumah.

h. Tempat pengolahan makanan


Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan diolah, tempat
pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur mempunyai peranan yang penting
dalam proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan
sekitarnya harus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi
persyaratan sanitasi. Pengelolaan makanan yang higienis ditentukan oleh beberapa
faktor, antara lain faktor lingkungan, faktor manusia dan faktor makanan.

Tabel. 5
Cakupan TPM
UPT Puskesmas ABCD
Tahun 2017
No. Desa sasaran Hasil % Target Kesenjangan
1. ABCD 2 2 100 75 (25.00)
2. Pasangrahan 3 3 100 75 (25.00)
3. Margalaksana 3 2 67 75 8.33
4. Dawungsari 2 2 100 75 (25)
5. Dangiang 2 1 50 75 25
6 Sukamukti 2 1 50 75 25
7 Mekarmukti 1 1 100 75 (25)
8 Ngamplang 2 1 50 75 25
9 Ngamplangsari 2 1 50 75 25
10 Desa kolot 1 1 100 75 (25)
11 Mangkurakyat 4 3 75 75 0
12 Sukahati 1 1 100 75 (25)
Puskesmas 25 19 76 75 (1.00)

Dilihat dari tabel diatas untuk cakupan TPM sudah mencapai target, hal ini
menunjukan bahwa TPM yang digunakan dimasyarakat sudah sesuai dengan
syarat TPM. Akan tetapi rencana tidak lanjut tetap dilakukan agar semua
masyarakat dapat memiliki TPM sesuai dengan kriteria dengan cara penyuluhan
dan kunjungan rumah.
14

B. Akar Masalah
15

B. Akar Masalah

Cakupan Desa ODF Masih Rendah

Sarana Metode

sarana kurangnya penyuluhan tentang


penyebaran ODF
informasi kurang
Kurangnya kerjasama lintas
sektoral

Cakupan Desa O

kondisi geografis Kemitraan


jadwal yang belum
yang sulit dengan lintas
masih adanya terkoordinasi
program kurang
kebiasaan
masyarakat yang kurangnya dukungan
tidak mendukung dan peran serta Kemitraan
masyarakat untuk desa dengan lintas
Desa ODF
ODF masih kurang sektoral kurang

Lingkungan Dana Manusia


16

C. Pemecahan Masalah

Upaya Program/ Penyebab masalah Alternative pemecahan masalah Pemecahan Masalah Terpilih
No
Kesehatan Cakupan
1 Kesling Jamban Kurangnya pengetahuan dan kesadaran  Penyuluhan Sanitasi Masyarakat  Penyuluhan Sanitasi
Keluarga masyarakat tentang pentingnya jamban (CLTS) Masyarakat (CLTS)
(JAGA) keluarga  Inspeksi Sanitasi JAGA  Inspeksi Sanitasi JAGA

2 Sarana Air Kurangnya pengetahuan dan kesadaran  Penyuluhan Sanitasi Masyarakat  Penyuluhan Sanitasi
Bersih (SAB) masyarakat tentang pentingnya sarana (CLTS) Masyarakat (CLTS)
air bersih  Inspeksi Sanitasi SAB  Inspeksi Sanitasi SAB

3 Sarana Kurangnya pengetahuan dan kesadaran  Penyuluhan Sanitasi Masyarakat  Penyuluhan Sanitasi
pembuangan masyarakat tentang pentingnya sarana (CLTS) Masyarakat (CLTS)
Air Limbah pembuangan air limbah  Inspeksi Sanitasi SPAL  Inspeksi Sanitasi SPAL
(SPAL)
17
18

Anda mungkin juga menyukai