Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN SEMESTER

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


RUMAH SAKIT UMUM SINAR HUSNI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Sinar Husni adalah Rumah Sakit Swasta yang termasuk
kategori Rumah Sakit Kelas C dan berlokasi di Jalan Veteran Gang Utama Pasar
V Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.
RSU Sinar Husni memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 2008 Kegiatan
operasional Rumah Sakit Selain menimbulkan dampak positif kemungkinan juga
menimbulkan dampak negatif terhadap komponen lingkungan air, udara, tanah
serta masyarakat sekitarnya. Untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap
lingkungan diwajibkan melakukan pengolahan dan pemantauan lingkungan
disekitar lokasi kegiatannya.
Sebagai rasa tanggung jawab pihak rumah sakit terhadap pengelolaan dan
pemantauan lingkungan akibat adanya kegiatan rumah sakit dan untuk memenuhi
kewajiban dalam memenuhi peraturan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. Kep 86/Men LH/2002 & permenkes No. 875/Men
Kes/SK/VII/2001 Tentang Penyusunan dokumen upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

B. TUJUAN
PEMRAKARSA
1. Legal :Syarat bagi perizinan/perpanjangan izin usaha/kegiatan
yang tidak wajib AMDAL
2. Logis :Referensi untuk menilai apakah suatu usaha/kegiatan
mempunyai pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya
3. Teknis :Pedoman bagi pihak
4. Moral :Sebagai bukti keberpihakan pemrakarsa kegiatan
terhadap pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup.
MARSYARAKAT :
Dipergunakan sebagai social control untuk memaksimalkan dampak positif dan
meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan RS
tersebut.

PEMERINTAH :
Dipergunakan sebagai pedoman untuk menilai kemajuan pelaksanaan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan yang akan dan telah dilakukan oleh pihak RS.

C. IDENTITAS USAHA DAN / ATAU KEGIATAN

1. Nama Usaha dan/atau kegiatan : Rumah Sakit Umum Sinar Husni


2. Nama Pemilik : Drs. H. M.Arif Husni, M.pd
3. Alamat Pemilik : Jl. Utama Pasar V Helvetia
4. Jenis Usaha dan /atau kegiatan : Pelayanan Kesehatan
5. Alamat Usaha dan /atau kegiatan
a. Jalan : Jl. Veteran Gg. Utama Ps. V Helvetia
Lab. Deli
b. Lingkungan :-
c. Kelurahan :-
d. Kecamatan : Labuan Deli
e. Kota : Medan
f. Kode Pos : 20373
g. No.Telp : 061-8463432 / 061-8457705
6. Luas Areal (Skala Besaran) Usaha dan/atau Kegiatan
a. Status Lahan : Hak Guna Bangunan
b. Perincian Penggunaan Areal/ Lahan

No Jenis Penggunaan Luas Area Keterangan


. M2 %
1. Lahan Tertutup Luas Lahan yang
A. Bangunan Utama 936 19,86 tertutup oleh
 Ruang Administrasi bangunan Rumah
 Ruang Rekam Medik Sakit
 Ruang Poli Klinik
 Ruang Penyakit Dalam
 Ruang Kesehatan Anak
 Ruang Radiologi
 Ruang Pelayanan Gawat
Darurat
 Ruang Isolasi
 Ruang ICU
 Ruang Apotek
 Dapur
 Ruang Cuci
 Ruang Jenazah
 Ruang Asrama
B. Rumah Direktur/ Staff 50 1,06
C. Asrama 800 17,00
D. Masjid 12 0,25
E. Pos Sekuriti 6 0,12

2. Lahan terbuka
- Rumput hijau dan taman 1000 21,22 Luas lahan yang
- Lapangan parkir 957 20,31 tidak tertutup oleh
a. Jalan 950 20,16 bangunan rumah
sakit
3. Luas Lahan Total 4,711 100

7. Penjelasan Tentang Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup: Rumah


Sakit

a. Jenis Dokumen Pengelolaan : Dokumen Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup yang dimiliki Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
b. Dokumen yang disahkan oleh : Badan Pengendalian Dampak
Instansi Lingkungan Daerah
c. Tanggal dan Tahun Pengesahan : 17 Desember 2014
8. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)/ Usaha dan atau kegiatan

a. Cara Pengelolaan Air Limbah : Sistem Biofilter Anaerob Aerob


yang diterapkan
b. Bahan Kimia yang digunakan : Chlorine, Enzym, Bakteri
dalam pengelolaan limbah cair
c. Skema Pengelolaan Air Limbah : Terlampir
d. Kapasitas : 15 M3 /hari
e. Alat ukur debit limbah yang : Flowmeter
dimiliki
f. Usaha untuk memanfaatkan : -
limbah cair yang terolah atau
mendaur ulangnya
g. Lampiran design IPAL : Terlampir

9. Surat izin Usaha dan izin Pengelolaan lingkungan Hidup yang dimiliki

1. 1. Surat
persetujuan revisi dokumen : Nomor : APDL.T/528/XII/2014
UKL/UPL Tanggal : 19 Desember 2014

2. 2. Surat izin penyelenggaraan Rumah : Nomor : 6359/440/DS/SIRS/XII/2014


Sakit Tanggal : Desember 2014

3. 3. Surat perjanjian antara PT.ARAH : Nomor : 0123-3/PKS/DSA/AEI-MDN/XII/18


ENVIROMENTAL tentang pengolahan Tanggal : 27 Desember 2018
limbah padat medis

4. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) : Nomor : 1086/440/SIMRS/DS/2008


Tanggal : Maret 2008
BAB II
PROGRAM KERJA
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

A. PROGRAM KERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan rumah sakit yang sangat kompleks tidak saja memberikan dampak
positif bagi masyarakat sekitarnya tetapi juga mungkin dampak negatif berupa
pencemaran akibat proses kegiatan maupun limbah yang dibuang tanpa
pengelolaan yang benar. Dalam kegiatan operasional, rumah sakit senantiasa
berusaha untuk mengelola setiap perubahan lingkungan akibat aktivitas yang
dilakukan. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi
dampak-dampak yang akan timbul dan mempengaruhi komponen-komponen
lingkungan akibat aktifitas dan kegiatan yang dilakukan di rumah sakit.
Berdasarkan evaluasi dampak dapat diketahui adanya komponen-komponen
lingkungan yang terkena dampak, baik yang positif maupun yang negatif dari
kegiatan operasional rumah sakit. Oleh karena itu perlu diperhatikan komponen
lingkungan yang terkena dampak, sumber dampak, usaha mencegah dan
menanggulangi dampak negatif serta meningkatkan dampak positif.
Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak dari kegiatan
operasional rumah sakit meliputi komponen fisika-kimia, biologi, sosial ekonomi,
dan sosial budaya serta kesehatan masyarakat. Maka dari pada itu rumah sakit
harus tetap konsisten untuk melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan yang
telah direncanakan.
Rumah Sakit Umum Sinar Husni selalu berupaya untuk menanggulangi
dampak yang terjadi akibat kegiatan rumah sakit dengan cara menyusun peraturan
untuk program kinerja pengelolaan lingkungan rumah sakit dan menyesuaikannya
dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur pengelolaan dan
pemantauan yang harus dilakukan oleh rumah sakit.
Tabel 2.1 MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP RUMAH SAKIT UMUM SINAR HUSNI

Program Pengelolaan Dampak


Jenis Dan Lokasi
No Sumber Dampak Instansi
Ukuran Dampak Program Pengelolaan Pengelolaan Pengelola
Pengawas
1 Limbah Udara :
Udara Ambient  Pengerasan jalan dan halaman disekitar Lahan sekitar  Pihak BLH Kota
a. Kegiatan pengunjung keluar  Penurunan kualitas rumah sakit dengan menggunakan cone Rumah Sakit. Rumah Medan
masuk kendaraan di halaman udara. block. Sakit.
parkir.  Parameter : SO2, NO2,  Membangun TPS yang memenuhi  Dinas
b. Kegiatan lalu lintas di depan NH3, H2S, Co, PM10, persyaratan dan diangkut ke TPA setiap Kebersihan
rumah sakit. O3, suhu, dan hari oleh Dinas Kebersihan. Kota Medan
c. Kendaraan bermotor. kebisingan.  Menanam pohon-pohon pelindung
d. Pembakaran sampah. disekitar rumah sakit.
e. Pembusukan sampah.  Tidak melakukan pembakaran sampah.
f. Aktifitas pengunjung, pasien dan
karyawan rumah sakit.
g. Pemakaian gen set.

Udara Indoor
a. Kegiatan pelayanan medik dan
non medik.  Pembersihan ruangan dengan dipel Seluruh BLH Kota
b. Aktifitas pengunjung, penghuni memakai desinfektan 3x sehari (pagi, ruangan  Pihak Medan
dan pegawai rumah sakit.  Penurunan kualitas Siang dan sore). Rumah Sakit. Rumah
c. Kondisi sanitasi bangunan dan udara.  TPS yang memenuhi persyaratan dan Sakit.
sistem ventilasi.  Parameter : Suhu, diangkut ke TPA setiap hari oleh dinas  Dinas
d. Aktifitas pengunjung, pasien dan Kelembaban, kebersihan. Kebersihan
karyawan rumah sakit. Pencahayaan, PM10,  Ventilasi udara atau exhause fan yang Kota
Kebisingan memenuhi persyaratan. Medan.
 Pemasangan AC atau kipas angin.
 Pemasangan tanda dilarang merokok.
 Memberlakukan jam berkunjung.
2 Kebisingan
Kebisingan Ambient
a. Kegiatan keluar masuk kendaraan  Peningkatan kebisingan  Menempatkan genset terpisah dari Seluruh  Pihak BLH Kota
di halaman parkir. di luar Rumah Sakit. bangunan Rumah Sakit dengan ruangan Rumah Medan
b. Kegiatan lalu lintas di depan konstruksi khusus kedap suara. Rumah Sakit. Sakit.
rumah sakit.
c. Pemakaian gen set.

Kebisingan Indoor
a. Kegiatan pelayanan medik dan  Ruangan perawatan selalu diupayakan  Pihak
non medik.
 Peningkatan kebisingan tertutup untuk mengurangi kebisingan. Seluruh Rumah
b. Kondisi sanitasi bangunan dan  Memakai AC yang menghasilkan ruangan
di dalam rumah sakit. Sakit. BLH Kota
sisitem ventilasi.
 Terganggunanya pasien sumber kebisingan yang standart. Rumah Sakit. Medan
c. Aktifitas pengunjung, pasien, dan  Memberlakukan jam berkunjung.
yang sedang dirawat.
karyawan Rumah Sakit.

3 Pencahayaan:
Cahaya buatan (lampu) dan Menimbulkan gangguan  Intensitas pencahayaan alam maupun Seluruh  Pihak Dinas
Cahaya alam (ventilasi/jendela) kepada pasien dan buatan. Bagian Rumah Kesehatan
yang kurang memenuhi syarat aktifitas tenaga medis  Penempatan bola lampu yang sesuai Rumah Sakit Sakit. Kota
seluruh ruangan rumah sakit. maupun paramedis dan sehingga menghasilkan penyinaran yang Medan
pegawai Rumah Sakit. optimal.
 Bola lampu yang mulai tidak berfungsi
segera diganti dengan bola lampu yang
menghasilkan intensitas cahaya yang
sesuai untuk tempatnya masing-masing.
 Penambahan lampu untuk ruangan yang
intensitas pencahayanya kurang.
 Jendela dari kaca transparan agar
cahaya alam bisa masuk

Limbah cair :
4 Limbah Cair Infeksius
a. Ruang Poliklinik.  Pencemaran fisika, Limbah Cair Infeksius
b. Laundry. kimia, bakteriologis  limbah disaluran menggunakan saluran  IGD  Pihak BLH Kota
c. Ruang Operasi. khususnya terhadap tertutup, kedap air, dan dapat mengalir  Poliklinik Rumah Medan
d. Ruang Bersalin. badan air penerima. dengan lancar langsung ke bak-bak  Ruang Sakit.
e. Kamar Mandi Dan Wc. Tolak ukur limbah cair : kontrol, septic tank dan instalasi bersalin
f. Perawatan Pasien. Permen LH No. 68 pengolahan air limbah (IPAL).  Ruang
g. Kegiatan Kebersihan Setiap Tahun 2016 tentang  limbah infeksius diolah dalam IPAL. operasi
Ruangan. Baku Mutu Air Limbah  pengawasan yang baik dan sudah terlatih.  Ruang
Usaha dan/atau  perbaikan sesuai dengan persyaratan yang perawatan
Kegiatan Fasilitas berlaku. pasien
Pelayanan Kesehatan.  khusus limbah yang berasal dari kamar  Laundry
 Penurunan kesehatan mandi, sebelum dibuang terlebih dahulu  Kamar
masyarakat dan dilakukan pre treatment. mandi dan
penghuni rumah sakit.  kualitas efluent limbah rumah sakit yang WC
akan dibuang kelingkungan (badan  Pencucian
air/sungai) harus memenuhi persyaratan peralatan
baku mutu limbah sesuai dengan  Bak
peraturan perundang-undangan yang Control
berlaku.  Septick
Limbah Cair Non Infeksius tank
a. Ruang Administrasi /Perkantoran.
Limbah Cair Non Infeksius  IPAL
b. Ruang Dapur Dan Kantin,  limbah yang berasal dari dapur disalurkan
Pencucian Alat-Alat Masak, Alat- ke grase trap yang berfungsi untuk
menangkap lemak, memfilter buangan-
Alat Makan Dan Dari Makanan buangan padat dan sebagai bak control
Itu Sendiri. sebelum dibuang ke drainase kota.
 disalurkan dengan menggunakan saluran
tertutup, kedap air, dan dapat mengalir
dengan lancar.
 pengawasan yang baik
 perbaikan sesuai dengan persyaratan yang
berlaku.

5 Limbah Padat:
Klinis
a. Pelayanan perawatan dan  Pencemaran udara fisik,  Sampah dari seluruh bagian rumah sakit  Seluruh  Pihak BLH Kota
laboratorium. kimia, dan diangkut ke TPS 3x1 hari dan sewaktu - bagian rumah Rumah Medan
b. Tempat pembuangan sampah bakteriologis. waktu jika 2/3 bagian telah terisi sakit. Sakit
sementara.  Meningkatnya populasi sampah  Seluruh  Dinas
c. Obat kadaluarsa. vektor penyakit .  Memisahkan sampah klinis dan non tempat Kebersih
 Kecelakan kerja akibat klinis pengumpul an Kota
Non klinis benda tajam.  Memusnahkan sampah klinis di sampah. Medan
a. Dapur/kantin. incenerator, sedangkan sampah non  Seluruh
b. Kebersihan ruangan. klinis ke tempat pembuangan akhir tempat
c. Pengunjung. sampah pembuangan
d. Kebersihan halaman (sampah  Penyediaan tempat pengumpulan sampah
halaman). sampah yang memenuhi syarat di setiap sementara.
ruangan
 Melapisi tempat pengumpulan sampah
sesuai dengan peraturan yang berlaku
 TPS sampah non klinis dikosongkan
dan diangkut ke TPA 1x24 jam.
 TPS sampah klinis diangkut dan
dimusnahkan di incenerator selambat-
lambatnya 1x24 jam.
 Menyediakan tempat pembuangan
sampah sementara yang memenuhi
syarat.
6 Infeksi Nosokomial :
a. Banyaknya pasien yang dirawat Infeksi silang dari Meningkatkan tingkat hygienis dan Seluruh bagian  Pihak Dinas
dan menjadi sumber infeksi bagi penderita lain atau infeksi kebersihan perorangan maupun rumah sakit rumah sakit Rumah Kesehatan
pasien lain maupun lingkungan dengan di dengan cara : Sakit Kota
lingkungannya. temukannya organisme  Melakukan kegiatan-kegiatan yang Medan
b. Kontak langsung antara pasien pathogen. berbentuk penghilangan kuman
yang menjadi sumber infeksi penyebab infeksi.
dengan pasien lainnya dan antara  Peningkatan tingkat hygienis dan
petugas rumah sakit yang kebersihan perorangan maupun rumah
terkontaminasi oleh kuman sakit.
dengan pasien yang dirawatnya.
c. Kondisi pasien yang lembah
akibat penyakit yang dideritanya.
d. Penggunaan peralatan medis dan
non medis yang terkontaminasi.
e. Udara dan air yang tercemar
mikroorganisme.
f.
7 Kualitas Air Bersih :
a. Belum terpenuhinya persyaratan Permenkes RI No. 32  Pengawasan yang baik dan teliti dalam  Tandon-  Pihak Dinas
kualitas air bersih yang Tahun 2017 Tentang penyedian air bersih pada setiap kegiatan. tandon Rumah Kesehatan
digunakan. standar baku mutu  Penyediaan fasilitas cuci tangan dengan (reservoir) air. Sakit Kota
b. Kurang atau tidak terjaganya kesehatan lingkungan dan antiseptic pada setiap ruangan.  Jaringan Medan
kebersihan pada tandon persyaratan kesehatan air  Menjaga kebersihan tandon (reservoir) instalasi.
(reservoir) dan saluran distribusi untuk keperluan higiene air.  Seluruh
air. sanitasi, kolam renang,  Melakukan perbaikan sesuai dengan bagian
solus per aqua, dan persyaratan yang berlaku. fasilitas air
pemandian umum.  Penyedian air bersih yang lancar dan bersih di
cukup memenuhi untuk kegiatan seluruh rumah sakit.
penghuni rumah sakit.
 Menjaga kebersihan reservoir.
8 Pengelolaan Linen :
Penumpukan dan Pencemaran  Lokasi laundry ditempatkan pada lokasi Seluruh bagian  Pihak BLH Kota
pengangkutan linen kotor. mikroorganisme terhadap yang mudah dijangkau oleh unit kegiatan rumah sakit Rumah Medan
air dan linen. dan jauh dari ruangan pasien dan tidak terutama yang Sakit
 Infeksi Nosokomial. berada di jalan lintas. berkaitan
 Menyediakan ruangan yang terpisah langsung dengan
sesuai dengan kegunaannya (linen kotor, aktifitas laundry
linen bersih, gudang dan kreta linen.
 Lantai harus kuat, tidak licin, kedap air
dan mudah untuk dibersihkan
 Pengawasan kebersihan ruang laundry
 Pemilahan pengelolaan linen antara linen
dari ruang perawatan penyakit tidak
menular, linen kotor dan linen bersih.
 Linen dikelola melalui tahapan
dekontaminasi baik dengan menggunakan
desinfektan maupun air panas.
9 Pengelolaan Makanan Dan
Minuman:
a. Bahan makanan dan minuman. Infeksi berupa gangguan  Bahan makanan dan makanan/ minuman Seluruh ruangan  Pihak Dinas
b. Penyimpanan bahan makanan dan kesehatan sistem jadi harus diperiksa secara fisik dan fasilitas Rumah Kesehatan
minuman. pencernaan, keracunan secara periodik. penyimpanan, Kota
Sakit
c. Penyajian makanan. makanan pada pasien,  Peyimpanan bahan makanan dan pengolahan, Medan
d. Tempat pengolahan makanan. Bagian Gizi
karyawan dan konsumen makanan/minuman jadi sesuai dengan distribusi,
e. Penyaji makanan. lainnya prosedur yang telah di tetapkan. maupun Dan Dapur.
f. Peralatan. Ukuran dampak adalah  Menjaga kebersihan makanan dll. peralatan
kandungan kimia yang makanan.
beracun dan bakteriologis.
10 Vektor penyakit:
Sanitasi rumah sakit yang rendah  Gangguan dan  Menjaga kebersihan sarana penampungan Seluruh ruangan  Pihak Dinas
antara lain: penularan penyakit oleh air. rumah sakit. Rumah Kesehatan
a. Gangguan dan penularan penyakit vektor penyakit baik  Mempergunakan bahan pestisida yang Sakit Kota
oleh vektor penyakit baik mekanik maupun toxisitasnya rendah. Medan
mekanik maupun biologis. biologis.  Memasang perangkap serangga.
b. Saluran air yang kurang lancar.  Menimbulkan kerugian
c. Tempat penampungan sampah ekonomi.
yang tidak memenuhi syarat
kebersihan.
11 Lingkungan Sosial Ekonomi
Dan Budaya:
Sosial  Gangguan terhadap  Meningkatkan kepedulian rumah sakit Di dalam dan  Pihak Dinas
a. Keramaian. keamanan dan terhadap masyarakat sekitar dengan diluar areal Rumah Kesehatan
b. Kegiatan domestik (suara dan ketentraman masyarakat memberikan dispensi biaya, kegiatan rumah sakit. Kota
Sakit
tangisan yang timbul akibat sekitar RS. penyuluhan kesehatan, kegiatan sosial, Medan
pasien meninggal).  Penerimaan tenaga memberikan akses ekonomi, memberikan
Ekonomi kerja, penanganan orang prioritas pada masyarakat sekitar, yang
Terciptanya lapangan kerja. sakit lebih dekat, layak dalam rekruitmen pegawai.
timbulnya unit-unit  Adanya jalur khusus untuk membawa
Budaya usaha. jenasah oleh keluarganya.
Pengelolaan kesehatan secara  Peralihan kebiasaan
medis, modren dan menurut mengelola kesehatan
standart. secara tradisional
kepada cara modren.
 Adanya keluhan dari
masyarakat akibat
kegiatan rumah sakit.
12 Kesehatan masyarakat :
a. Kondisi pengelolaan limbah Pencemaran udara, Pencegahan dan penanggulangan Sekitar rumah  Pihak Dinas
padat, cair dan gas rumah sakit. Timbal (Pb), yang pencemaran akibat kegiatan rumah sakit sakit. rumah sakit Kesehatan
b. Lalu lintas kendaraan bermotor. dirasakan oleh sesuai dengan standart yang ditetapkan Kota
masyarakat. oleh peraturan yang berlaku. Medan
B. PROGRAM KERJA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Upaya pengelolaan lingkungan yang telah diuraikan terlebih dahulu merupakan


usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi dampak yang akan terjadi sebagai akibat
dari kegiatan operasional rumah sakit.
Untuk mengetahui hasil kinerja dari pengelolaan lingkungan yang sedang
maupun yang telah dilaksanakan maka perlu dilakukan pemantauan lingkungan.
Pemantauan lingkungan sangat penting untuk dilakukan karena dengan dilakukannya
pemantauan lingkungan, pihak rumah sakit dapat mengetahui keunggulan dan
kelemahan mekanisme kerja dari sistem pengelolaan lingkungan, memonitor
perubahan lingkungan serta dapat mendeteksi secara dini kerusakan/gangguan pada
sistem operasi dan dampaknya terhadap kualitas lingkungan.
Dengan dilakukannya pemantauan lingkungan, maka pengelola lingkungan
rumah sakit dapat memprediksi secara akurat terhadap dampak kegiatan dan
menyempurnakan sistem pengelolaan lingkungan yang telah dijalankan.
Rumah Sakit Umum Sinar Husni selalu berupaya untuk melakukan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
Untuk melakukan pemantauan terhadap lingkungan, terlebih dahulu harus
diketahui sumber dampak yang mempengaruhi pencemaran lingkungan di rumah
sakit.
Adapun dampak yang mungkin terjadi di lingkungan rumah Sakit Umum Sinar
Husni, dikelompokkan berdasarkan sumber dampak yang di pantau, yaitu:
1. Limbah gas ( mempengaruhi kualitas udara )
2. Intensitas kebisingan
3. Pencahayaan
4. Limbah cair
5. Limbah padat
6. Infeksi nosokomial
7. Kualitas air bersih
8. Pengelolaan linen
9. Pengelolaan makanan
10. Vektor penyakit
11. Sosial, ekonomi dan budaya
12. Kesehatan masyarakat
Tabel 2.2 MATRIKS PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RUMAH SAKIT UMUM SINAR HUSNI

Komponen Ukuran Dan


Jenis Dampak Yang Program
No Lingkungan Tolak Ukur Lokasi Pemantauan Frekuensi Pelaksana
Dipantau Pemantauan
Yang Dipantau Pemantauan
1 Limbah Udara:

Udara Ambient SO2, NO2, NH3,  KepMenKes Nomor : Sekitar rumah sakit 1 Tahun sekali Pengukuran langsung Pihak Rumah
Peningkatan kualitas H2S, PM10, Co, 07 tahun 2019 dan jalan sekitar yang dan pengambilan Sakit dan
udara (fisika dan kimia) di O3, Suhu, tentang kesehatan dilalui kendaraan. sampel udara.  BTKLPP
luar ruangan rumah sakit. kebisingan lingkungan rumah Sekitar lokasi
sakit. perumahan penduduk
belakang rumah sakit.

Udara Indoor
Peningkatan kualitas Suhu ,  KepMenKes Nomor : Seluruh ruangan 1 Tahun sekali Pengukuran langsung Pihak Rumah
fisika, kimia dan biologis kelembaban 07 tahun 2019 rumah sakit. dan pengambilan Sakit dan
udara di dalam ruangan (humidity), tentang kesehatan sampling di lapangan BTKLPP
rumah sakit. pencahayaan, lingkungan rumah dan dianalisis di
debu dan sakit. laboratorium.
kebisingan.
2 Kebisingan :
Kebisingan Ambient
a. Kegiatan keluar masuk Intensitas  Keputusan Menteri Sekitar rumah sakit. 1 Tahun sekali Pengukuran langsung Pihak Rumah
kendaraan dihalaman kebisingan dB(A) Negara Lingkungan Areal parkir rumah dilapangan dengan Sakit dan
parkir. di luar ruangan Hidup Nomor : Kep sakit. menggunakan sound BTKLPP
b. Kegiatan lalu lintas rumah sakit. 048/MENLH/11/  Jalan raya sekitar level meter.
didepan rumah sakit. 1996 tentang baku rumah sakit.
c. Pemakaian gen set. tingkat kebisingan.

Kebisingan indoor
Intensitas Keputusan Menteri Seluruh ruangan 6 bulan sekali  Pihak
Pengukuran langsung Rumah
a. Kegiatan pelayanan Kesehatan Nomor : rumah sakit.
kebisingan dB(A) dilapangan dengan Sakit dan
medik dan non medik. 718/Menkes/Per/IX/19
di dalam ruangan menggunakan sound BTKLPP
b. Kondisi sanitasi bangunan 87.
RS level meter.
dan sistem ventilasi.
c. Aktifitas pengunjung,
pasien, pasien dan
karyawan rumah sakit.
3 Pencahayaan:

a. Cahaya buatan (lampu) Intensitas KepMenKes Nomor Seluruh bagian rumah 1 Tahun sekali  Pihak
Pengukuran langsung Rumah
dan pencahayaan 07 Tahun 2019 sakit. dengan menggunakan Sakit dan
b. Cahaya alam (jendela). (LUX) Tentang Kesehatan Lux meter. BTKLPP
Lingkungkungan
Rumah Sakit.
4 Limbah Cair :

Pencemaran fisika, kimia, Suhu, pH, TSS,  PerMenLHK No. IGD 1 bulan sekali Pengambilan sampel  Pihak Rumah
dan bakteriologis TDS, COD, BOD, P.68/Menlhk/Setjen  Poliklinik dan dianalisis Sakit dan
khususnya terhadap badan Deterjen, /Kum.1/8/2016  Bersalin laboratorium. BTKLPP
air penerima. mikroorganisme, Tentang Baku Mutu Ruang operasi
Total Coliform Air Limbah Ruang perawatan
Domestik Rumah pasien
Susun, Penginapan, Laundry
Asrama, Pelayanan Kamar mandi dan WC
Kesehatan,
 Pencucian peralatan
Lembaga
 Jaringan perpipaan
Pendidikan,
Perkantoran,
Perniagaan, Pasar,
Rumah Makan,
Balai Pertemuan,
Arena Rekreasi,
Pemukiman,
Industri, Ipal
Kawasan, Ipal
Permukiman, Ipal
Perkantoran,
Pelabuhan,
Bandara, Stasiun
Kereta Api,
Terminal.

5 Infeksi Nosokomial :

Infeksi silang dari Jumlah kuman Pedoman teknis Seluruh bagian rumah Setiap hari Pengambilan sampel  Pihak Rumah
penderita lain atu infeksi pengelolaan makanan sakit. dan dilakukan Sakit
lingkungan yaitu dan pencegahan pencacahan.  Dinas Kesehatan
masuknya kuman infeksi nosokomial, Kota Medan
penyakit yang berasal dari Depkes RI 1996.
benda/bahan yang ada
disekitarnya. Penularan
bisa melalui :
a. Penggunaan peralatan
medis dan non medis
yang terkontaminasi.
b. Udara atau air yang telah
tercemar oleh
mikroorganisme.
c. Transfusi darah atau
kontak langsung dengan
penderita lain.

6 Limbah Padat:
Klinis :
 Pelayanan keperawatan. a. Volume dan berat Kep. Dirjen PPM dan Seluruh bagian rumah Setiap hari Pengambilan sampel Pihak Rumah
 Laboratorium. limbah padat. PLP Nomor : HK. sakit. dan dilakukan Sakit
 Produkfarmasi b. Pemisahan dan 00.06.6.44 Tahun 1993 pencacahan. BLH Kota Medan
kadaluarsa. pewadahan Tentang Persyaratan Dinas Kesehatan
 Tempat sampah, TPS dan limbah padat Teknis Tata Cara Kota Medan
pengangkutan sampah ke menurut jenisnya. Penyehatan  Dinas Kebersihan
TPA pihak ke tiga untuk Lingkungan Rumah Kota Medan
pemusnahan di Sakit.
incenerator.
Non klinis:
Sampah kantor.
Sampah dapur dan kantin.
Sampah pengunjung.
Sampah halaman.
7 Kualitas Air :
a. Air yang belum Fisik: PerMenKes RI no 32 Wadah-wadah 6 bulan sekali Pengambilan sampel Pihak Rumah
memenuhi. persyaratan Bau, TDS, Tahun 2017 Tentang penampungan air dan dianalisis di Sakit dan PT.
air bersih. kekeruhan dan Standar Baku Mutu (reservoir). laboratorium Sucofindo
b. Tempat penampunga xn warna Kesehatan  Instalasi perpipaan.
sementara (reservoir). Kimia: Lingkungan 
dan Seluruh tempat
c. Saluran pendistribusian. Hg, As, Fe, F, Cd, dirumah sakit yang
Sehingga dapat terjadi Persyaratan
dan kesadahan terdapat fasilitas air
gangguan terhadap total, Cr, Cl, Mn, Kesehatan Air Untuk
bersih.
kesehatan pasien, NO3, NO2, Se, Zn, Keperluan Higiene
karyawan, maupun CN, SO4, Pb, Sanitasi, Kolam
pengunjunga rumah sakit kimia organik, Renang, Solus Per
terutama terjadinya deterjen, organik Aqua, dan
infeksi. total Pemandian Umum.
Biologi:
Coliform total
8 Pengelolaan Linen :
Gangguan terhadap Angka kuman Pedoman Sanitasi Seluruh bagian 6 bulan sekali Pengambilan sampel Pihak Rumah
tenaga kerja yang Rumah Sakit ruangan rumah sakit dan dianalisis di Sakit
menangani linen serta Indonesia, Depkes RI : terutama yang laboratorium.  BLH Kota Medan
terhadap pasien yang 1997 Tentang berkaitan langsung  Dinas Kesehatan
menggunakan linen yang Pengelolaan Linen di dengan aktifitas Kota Medan
terkontaminsai terhadap Rumah Sakit. laundry.
pasien lainnya yang
berasal dari penumpukan
dan pengangkutan linen
kotor.
9 Pengelolaan Makanan
Dan Minuman :
Infeksi, gangguan Angka kuman Depkes RI Nomor : Seluruh ruang fasilitas 6 bulan sekali Pengambilan sampel Dinas Kesehatan
kesehatan sistem 712/Menkes/Per/XI/ penyimpanan dan dianalisis Kota Medan
pencernaan, keracunan 1986 tentang makanan, pengolahan, dilaboratorium.
makanan, pasien, Persyaratan Kesehatan pendistribusian,
karyawan dan konsumen Jasa Boga Dan maupun peralatan
lainnya yang ada di rumah Petunjuk makanan.
sakit. Pelaksanaannya.

10 Vektor Penyakit :
Gangguan dan penularan Kepadatan vector SK. Dirjen PPM dan Seluruh ruangan 3 bulan sekali Perhitungan langsung Pihak Rumah
penyakit oleh vektor PLP Depkes RI Nomor rumah sakit. dilapangan. Sakit
penyakit baik mekanik :281-  Dinas Kesehatan
maupun biologi. 11/PD.03.04.LPPH.19 Kota Medan
89.
11 Lingkungan Sosial,
Ekonomi Dan Budaya :
a. Perilaku sosial Sikap dan repon  Ada dan tidaknya Didalam dan diluar 6 bulan sekali Wawancara dan Pihak Rumah
masyarakat disekitar masyarakat, keluhan masyarakat area rumah sakit. kuisioner. Sakit
rumah sakit yang di tandai tingkat keamanan terhadap keberadaan  Dinas Kesehatan
dengan tingkat keamanan dan kesejahteraan rumah sakit. Kota Medan
dan ketentraman masyarakat.  Kompisisi tenaga kerja
masyarakat. setempat dengan
b. Adanya penerimaan daerah lain.
tenaga kerja, serta  Peningkatan
timbulnya unit-unit usaha kesejahteraan dan
sebagai akibat dari penghasilan
keberadaan rumah sakit masyarakat sekitar
c. Peralihan kebiasaan terhadap keberadaan
mengelola kesehatan dan kegiatan rumah
secara tradisional kepada sakit.
cara mengelola kesehatan  Peningkatan budaya
yang lebih modren yang masyarakat sekitar
ditandai dengan tingkat rumah sakit.
keparcayaan masyarakat
kepada rumah sakit
12 Kesehatan Masyarakat :
Terjadinya pencemaran Kuantitas Tingkat kesehatan Sekitar rumah sakit 6 bulan sekali Wawancara dan/atau Dinas Kesehatan
lingkungan yang
dirasakan oleh masyarakat penderita dan masyarakat sekitar kuisioner juga Kota Medan
di sekitar rumah sakit. jenis penyakit. rumah sakit. dilakukan pengamatan
dan pencacahan.
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN

A. PENGGUNAAN LAHAN

Lahan yang digunakan untuk RSU Sinar Husni adalah lahan yang dikuasai oleh rumah sakit
seluas 4.711 m2 dengan surat izin mendirikan bangunan Nomor Tanggal maret 2008 dengan no
1086/440/SIMRS/DS/2008.
Dalam rencana tata guna lahan dan kawasan terbangun pada Rencana Umum Tata Ruang Kota
Medan Tahun 2005, kawasan yang di peruntukkan untuk rumah sakit merupakan kawasan yang
dikembangkan dengan kegiatan utama pusat bisnis (CBD), pusat pemerintah, perumahan,
perindustrian, hutan kota, dan pusat penelitian, oleh sebab itu kegiatan rumah sakit ini sesuai
dengan rencana umum tata ruang kota medan tahun 2005.

B. JENIS PELAYANAN
Rumah Sakit Umum Sinar Husni merupakan Rumah Sakit Umum Kelas C yang Telah
memenuhi klasifikasi Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Sinar Husni mempunyai 2 (dua) jenis pelayanan perawatan yaitu
pelayanan rawat jalan dan rawat inap.

C. FASILITAS PELAYANAN RSU SINAR HUSNI

1. Adapun fasilitas yang tersedia di RSU SINAR HUSNI, yaitu :

a. Pelayanan IGD 24 jam


b. Pelayanan Ambulance 24 jam
c. Pelayanan Apotik Sinar Husni 24 Jam
d. Rawat jalan 24 jam
e. Rawat inap 24 jam
f. Pemeriksaan Laboratorium Klinik 24 jam
g. Pelayanan Rontgen 24 jam
h. Pemeriksaan USG 08.00-22.00 jam
i. Pelayanan Kamar Bedah 24 jam
j. Pelayanan Kamar Bersalin 24 jam
k. Pelayanan Kamar Bayi 24 jam
l. Pelayanan ICU / RR 24 jam
(Sumber : Data RSU Sinar Husni 2018)

2. Dapat kami tambahkan bahwa RSU SINAR HUSNI mempunyai :

- dr.Spesialis Kandungan & Kebidanan -3 orang


- dr.Spesialis Penyakit Dalam -2 orang
- dr.Spesialis Bedah -2 orang
- dr.Spesialis Saraf -1 orang
-dr.Spesialis Anak -2 orang
-dr.Spesialis Anastesi -1 orang
-dr.Spesialis THT -1 orang
- dr. Spesialis Kulit & Kelamin -1 orang
- dr.Spesialis Paru - 1 orang
- dr. Spesialis Mata - 1 orang
- dr. Patologi Radiologi - 1 orang
- dr.Spesialis Jantung - 1 orang
- dr.Spesialis Patologi Klinik - 1 orang
(Sumber : Data RSU Sinar Husni 2018)
3. Fasilitas Ruangan :

No Ruang Ketersedia Jmlh


an Ruangan
1 Kelas Super VIP Ada 3
2 Kelas VIP Ada 9
3 Kelas I Ada 10

Kelas II Ada 9
4
5 Kelas III Ada 6
6 Kelas Anak Ada 1
7 Kelas Khusus Ada 2
Total tempat tidur semua * 103 tt
Sumber :
Manajemen RSU Sinar Husni 2018

D. JUMLAH KARYAWAN
Jumlah karyawan Rumah Sakit Umum Sinar Husni adalah orang. Secara terperinci akan dijelaskan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.6 Jumlah Karyawan

No. Jenis Tenaga Jumlah

1 Tenaga Medis 1. Dokter Umum 6


2. Dokter Spesialis 15

2 Tenaga Para Medik 1. D IV Kebidanan -


( Perawat ) 2. D III Keperawatan 20
3. D III Kebidanan 16
4. SPK -
5. Perawat Mata -
6. Perawat Gigi -
7. S1 Apoteker 1
3 Tenaga Para Medik (Non 1. Asisten Apoteker
Perawat) 2. Petugas Loundry 3
Ahli Gizi 1
3. Fisiotherapi (Akfis) -
4. ATRO (Penata rontgen) 2
5. Sanitasi 1
Tenaga Adm. Sarjana 2
4. Tenaga Non Medik
Tenaga Umum 46
( Bagian Umum )
Jumlah 144

Sumber: Profil RSU Sinar Husni 2018


E. SARANA KEADAAN DARURAT

1. Sarana Yang Ada Dalam Persiapan Penanggulangan Darurat

Tabel 3.7 Sarana Dalam Persiapan Penanggulangan Darurat

Berfungsi
No Sarana Yang Ada Jumlah
Ada Tidak

1. IGD 1 
2. Ambulans 3 
3. Alat Pemadam Kebakaran 15 APAR 

 IGD : Instalasi Gawat Darurat RSU Sinar Husni terletak dibagian depan pintu masuk Rumah Sakit
Sinar Husni dengan pintu masuk tersendiri sesuai dengan ketentuan dari DepKes seperti yang
terdapat pada Self Assesment Akreditasi IGD. IGD Rumah Sakit Umum Sinar Husni melayani 24
jam yang dibagi dalam 3 shift: pagi, sore dan malam.
 Ambulans : Mobil Ambulan RSU Sinar Husni yang berfungsi untuk menangani pasien terletak di
dekat dengan IGD RSU Sinar Husni, hal ini dilakukan agar jika terjadi keadaan darurat mobil
ambulan dengan cepat dapat dipergunakan.
 Alat pemadam kebakaran: RSU Sinar Husni telah menyediakan alat pemadam kebakaran ringan
sebanyak 15 buah yang menyebar di seluruh ruangan rumah sakit sehingga kemungkinan jika
terjadi kebakaran di rumah sakit, api dapat dengan cepat di padamkan.

F. PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN AIR

Penggunaan air bersih pada RSU Sinar Husni berasal dari air Sumur Bor dengan jumlah
pemakaian 22,63M2/hari. Pemakaian air dari Sumur Bor sebesar 22,63M3/hari, digunakan untuk
ruangan operasi, perawatan, dapur, laundry, kantor, penyiraman taman dan kebersihan lainnya.
Untuk pemakaian air kegiatan RSU Sinar Husni dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.9 Penyediaan Dan Penggunaan Air


No Jenis kegiatan Air Sumur Volume
Bor (M3/hari)
1 Operasi Dan Isolasi  1,5 M3/hari
2 Perawatan  11,03 M3/hari

3 Dapur  2,8M3/hari
4 Laundry  3,5 M3/hari
5 Kantor Dan Non Medis  3,6 M3/hari

6 Taman  0,2 M3/hari


Jumlah 22,63M3/hari
Sumber: RSU Sinar Husni Tahun 2018
BAB IV
PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH

A. LIMBAH CAIR
Limbah cair Rumah Sakit Sinar Husni dilakukan pengolahan terlebih dahulu pada IPAL
sebelum di buang ke badan air/sungai.

1. Cara Pengelolaan Limbah Cair Infeksius:

Adapun limbah cair Rumah Sakit Umum Sinar Husni yang tergolong infeksius berasal dari:
a. Pelayanan Perawatan Pasien e. Ruang Poliklinik
b. Ruang Operasi f. Ruang Bersalin
c. Ruang Rontgen g. WC Seluruh Ruang
d. Laundry h. Ruangan CCSD

Limbah infeksius tersebut sangat berbahaya jika di buang ke perairan umum jika tidak
dilakukan pengelolaan terlebih dahulu. Maka dari pada itu pihak rumah sakit telah melakukan
pengelolaan limbah infeksius pada instalasi pengolahan limbah dengan sistem biofilter Anaerob-
aerob yang kapasitasnya 5 M3/hari.

Adapun cara pengelolaan limbah infeksius tersebut adalah :


 Limbah cair infeksius dari ruangan disalurkan langsung ke bak pengumpul dengan menggunakan
saluran tertutup dan kemudian di proses di IPAL
 Pada bak pengumpul di sediakan Grace trap yang berfungsi untuk menangkap sampah.
 Limbah cair yang berasal dari WC seluruh ruangan rumah sakit akan disalurkan ke septic tank
yang kemudian limpasan air septick tank akan disalurkan ke bak pengumpul. Dari bak pengumpul
air limbah akan di olah di IPAL.

2. Cara Pengelolaan Limbah Cair Non Infeksius

 Limbah yang berasal dari hujan, kantor dan non medis lainnya disalurkan langsung ke sungai.
LIMBAH PADAT
Limbah padat Rumah Sakit Umum Sinar Husni terdiri dari limbah padat medis dan limbah
padat non medis. Untuk limbah padat medis di kumpulan pada plastik berwarna kuningdan tempat
yang tahan tusuk( jerigen/kerdus) sedangkan limbah padat non medis di kumpulkan pada plastik
berwarna hitam.
Adapun cara pengelolaan limbah padat Rumah Sakit Umum Delima Medan adalah sebagai
berikut :
a. Sampah medis dan sampah non medis pada ruangan dipisahkan sesuai dengan peruntukannya
yaitu:
 Tempat khusus/tahan tusuk untuk sampah infeksius tajam
 Kantong warna kuning untuk sampah infeksius tak tajam
 Kantong warna hitam untuk sampah padat non infeksius
b. Sampah dari ruangan diangkut dan di kumpulkan pada TPS. Untuk sampah infeksius, sampah
kimia farmasi dan sampah radiologi di tempatkan pada TPS Infeksius sedangkan sampah non
infeksius di tempatkan pada Troly tempat pengumpulan sampah non Infeksius yang terletak di
sebelah kanan depan Rumah Sakit Umum Sinar Husni.
c. Sampah infeksius, kimia, farmasi, dan radiologi kemudian akan di musnahkan dengan
menggunakan incenerator melalui kerjasama dengan PT.Arah Enviromental sedangkan untuk
sampah non infeksius akan diangkut dan di proses lebih lanjut melalui kerjasama dengan Dinas
Kebersihan Kota Medan .

B. LIMBAH UDARA
Untuk memenuhi kualitas udara agar tidak mencemari lingkungan rumah sakit dan lingkungan
sekitar, Rumah Sakit Umum Sinar Husni telah melakukan pengelolaan lingkungan. Adapun
pengelolaan yang telah dilakukan adalah:

1. Kualitas udara ambien:


 Pengerasan jalan dan halaman disekitar rumah sakit dengan menggunakan cone block.
 Sampah non infeksius sebelum diangkut ke TPA setiap hari oleh Dinas Kebersihan di kumpulkan
dalam troly tertutup, kuat.
 Menanam pohon-pohon pelindung disekitar rumah sakit.
 Membuat cerobong asap pada sumber tidak bergerak yaitu pada mesin genset.
 Seluruh aliran air limbah dibuat dengan saluran tertutup dan melakukan pengolahan air limbah
 Tidak melakukan pembakaran sampah.
 Menyediakan lahan terbuka hijau (menanam berbagai bunga dan rumput hijau)

2. Kualitas udara indoor:


 Pembersihan ruangan dengan dipel memakai desinfektan 3x sehari (pagi, Siang,sore).
 Menyediakan tempat pewadahan sampah yang memenuhi persyaratan dan diangkut ke TPA setiap
hari oleh Petugas Pengangkut sampah.
 Ventilasi udara atau exhause fan yang memenuhi persyaratan.
 Kontrol lampu disetiap ruangan.
 Pemasangan AC atau kipas angin.
 Pemasangan tanda dilarang merokok.
 Memberlakukan jam berkunjung
 Denah IPAL : Terlampir
Penjelasan Skema Pengelolaan Limbah Cair Infeksius Rumah Sakit Umum Sinar Husni

Pada gambar di atas di atas ditampilkan pandangan burung ( penampang atas) dari bak-bak IPAL
RSU Sinar Husni. Rancangan IPAL tata letaknya dibuat kompak, efisien di lahan yang
secukupnya. Bangunan IPAL dirancang bertingkat berdampingan. Aliran air digerakkan oleh
mesin-mesin pompa/kompresor listrik. Dioperaasikan secara semi manual dan dikontrol oleh
petugas.
1. Dengan merujuk gambar diatas dapat dipantau bahwa cairan limbah dapat ditampung di
kolam penampung awal (sum pit) yaitu berfungsi sebagai bak penampung selanjutnya air
limbah akan dipompakan ke unit IPAL. Ada lima pipa PVC ukuran 3 inci bermuara di sum
pit (1). Pipa-pipa tersebut secara gravitasi mengalirkan air limbah dari semua fasilitas
pelayanan di Rumah Sakit Umum Sinar Husni. Ukuran sum pit panjang 1,5 m, lebar 1 m,
dalam 1 m. secara praktis air yang ditampung di bak ini Kedap Resapan.
2. Apabila permukaan air tampungan sum pit sudah mencapai ketinggian tertentu, air
dipompakan ke “Bak Aerasi” (2). Bak aerasi berukuran panjang 3,8 m, lebar 1,5 m, tinggi
2,5 m. Pada bak ini kompresor bekerja mengaduk sekaligus aerasi air limbah, yang lebih
dahulu dipisahkan dari endapan kasar di bak Sum Pit. Equalisasi dengan Enzim pembiak
bakteria aerobic, anaerobic berlangsung pada bak aerasi. Mesin kompresor diaktifkan untuk
melaksanakan proses aerasi dan equalisasi dihidupkan berprioda 2 atau 3 kali per hari. Pada
dinding bak ini dipasang pipa PVC yang berfungsi sebagai pipa penyalur ke bak Coagulasi
dan flokulasi. Level cairan memenuhi bak Aerasi pada ketinggian 60 cm di bawah bibir
bak. Bila ketinggian ini sudah dicapai, air limbah dicurahkan secara manual ke bak
berikutnya yaitu bak coagulasi dan flokulasi ( 3 & 4 ) yang berada di sekitar 1 meter
dibawah level pipa tersebut. Proses penyaluran dari bak aerasi dilaksanakan dengan
memutar elbow pipa penyalur untuk selanjutnya akan dicurahkan ke bak coagulasi dan
flokulasi.
3. Pada Bak coagulasi dan flokulasi ( 3 & 4 ) proses klorinasi berlangsung dengan
penambahan khlor menggunakan khlor cair 1/2 Liter/1 m3 yang berfungsi untuk
membunuh mikroorganisme pathogen. Pada kedua bak tersebut disediakan sistem
pengaliran bertahap dari bak 3 ke bak 4. Selanjutnya air akan disalurkan dengan bantuan
mesin pompa dan pipa 1 inci untuk selanjutnya akan dicurahkan ke bak Sendimentasi
.Pengaliran diatur naik turun melalui lubang-lubang tertentu untuk mengaktifkan aliran
yang lebih panjang. Sehingga endapan yang tersisa akan tertinggal di bak sendimentasi
tersebut.
4. Air yang endapannya sudah diendapkan, selanjutnya mengalir secara manual ke bak
declorinasi arang (9) yang berfungsi untuk menyaring zat sisa khlor. Selanjutnya air
dipompakan ke tabung filtrasi amoniak ( 10 ) dengan mesin pompa listrik. Mesin ini akan
mengalir secara otomatis produknya yaitu air bersih hasil olahan ke bak kontrol ( 11 ). Bak
kontrol dihubungkan dengan bak “ Fish Pound” ( 12 ) yang berfungsi sebagai kontrol
biologis terhadap produk “ Recycle” air limbah Rumah Sakit.
5. Air secara otomatis akan mengalir melalui aparatus “ Flow Meter” ( 13 ) ke penampungan
air recycle ( 14 ) sebelum selanjutnya mengalir ke badan air yaitu Sungai Deli. ( 15 )
Skema 4.2 Pengelolaan Limbah Padat RSU Sinar Husni

Limbah Padat RSU Sinar Husni

Limbah Padat Medis: Limbah Padat Non


Medis

Limbah Padat LimbahPadat Limbah Padat Limbah Padat Non Limbah Padat Non
Limbah Padat
Infeksius Tajam: Infeksius Tak Tajam Radiologi Medis Basah Medis Kering
Kimia Dan Farmasi
(Jarum)

Tempat Kantong Warna Kantong Warna Kantong Warna Kantong Warna Kantong Warna
Khusus/Tahan Tusuk Kuning Merah coklat Hitam Hitam
(jerigen/kerdus)

Tempat Pembuangan Sampah Sementara Tempat Pembuangan Sementara Yang


Disediakan Dinas Kebersihan Kota Medan

Pemusanahan Dengan Incenerator Oleh Pengangkutan Dan Pengolahan Oleh


PT. ARAH ENVIROMENTAL INDONESIA Dinas Kebersihan Kota Medan
Tabel 4.1 Jenis Dan Penanganan Limbah Di Rumah Sakit Umum Sinar Husni

No. Jenis Kegiatan Jenis limbah Penanganan

I LIMBAH PADAT Limbah padat klinis tajam : jarum suntik, Dikumpulkan dalam wadah yang kuat diangkut ke TPS
1. Perawatan pecahan ampul, vial, botol, set infus dan infeksius dan di musnahkan di incenerator.
 Rawat inap pipet
 Rawat jalan a. Limbah padat klinis tidak tajam : kain a. Dikumpulkan dalam container kuning yang dilapisi kantung
kasa,kapas, pembalut, botol infus dan plastik berwarna kuning, diangkut ke TPS sampah medis dan
obat/cairan kadaluwarsa. dimusnahkan di incenerator.
b. Limbah padat non klinis : sisa makanan, b. Dikumpulkan dalam container hitam yang dilapisi kantung
bekas kemasan (karton, plastik) plastik berwarna hitam, diangkut ke TPS sampah non medis
kemudian diangkut oleh dinas kebersihan kota medan.

2. Ruang Operasi a. Limbah padat klinis tajam: jarum suntik,


Dan a. Dikumpulkan dalam wadah yang kuat diangkut ke TPS
Instalasi Gawat Darurat hipodermik, pipet, IV set,
infeksius dan dimusnahkan di incenerator.
apparatus,pecahan ampul, vial, botol, set
infus dan pipet.
b.
b. Limbah padat klinis tidak tajam c.:
jaringan tubuh,/ organ, anggota badan, d. Dikumpulkan dalam container kuning yang dilapisi dengan
darah, cairan tubuh (sisa operasi) dan kantung plastik berwarna kuning diangkut ke TPS sampah
plasenta, kain kasa, kapas,pembalut dan medis dan dimusnahkan di incenerator.
bahan/materi yang terkontaminasi. e.
c. f.
g.
3. Farmasi Limbah klinis : obat kadaluarsa dan sisa
h. Dikumpulkan dalam container kuning yang dilapisi kantung
obat pasien plastik berwarna kuning diangkut ke TPS sampah medis dan
a. dimusnahkan di incenerator
b. Limbah non klinis : sampah karton dan Dikumpulkan dalam container berwarna hitam yang dilapisi
sampah kemasan plastik berwarna hitam, diangkut ke TPS sampah non medis
dan diangkut oleh dinas kebersihan kota medan.
4.
5. Perkantoran Sampah domestik: sampah kemasan, Dikumpulkan dalam kontainer berwarna hitam yang dilapisi
kertas, dan sisa makanan plastik berwarna hitam, diangkut ke TPS sampah non medis
6. Dapur Sampah domestik : sampah sisa makanan kemudian diangkut oleh dinas kebersihan kota medan.
dan sisa kemasan Dikumpulkan dalam kontainer hitam yang dilapisi plastik
berwarna hitam, diangkut ke TPS sampah non medis kemudian
diangkut oleh dinas kebersihan kota medan.
7. Radiologi Limbah klinis : film rusak
 Dikumpulkan dalam kontainer berwarna merah yang dilapisi
plastik berwarna merah, diangkut ke TPS sampah medis,
kemudian dimusnahkan di incenerator.
8. Taman, sirkulasi jalan Sampah domestik : sampah dari aktifitas
pengunjung, tempat parkir, kebersihan halaman dan taman rumah
 Dikumpulkan dalam kontainer berwarna hitam yang dilapisi
dan pekarangan rumah sakit.
plastik berwarna hitam, diangkut ke TPS sampah non medis
sakit.
kemudian diangkut oleh dinas kebersihan kota medan.
Limbah cair : a. Limbah infeksius
Disalurkan ke bak pengumpul dan di olah di IPAL
a. Rawat inap & isolasi b. Limbah infeksius
b. K. Operasi &ICU c. Limbah infeksius a. Disalurkan ke bak pengumpul dan di olah di IPAL
c. Laboratorium d. Limbah infeksius b. Disalurkan ke bak pengumpul dan di olah di IPAL
d. Radiologi e. Limbah infeksius c. Disalurkan ke bak pengumpul dan di olah di IPAL
e. Laundry f. Limbah infeksius d. Disalurkan ke bak pengumpul dan di olah di IPAL
f. Limpasan septic tank g. Limbah domestik e. Disalurkan ke bak pengumpul dan di olah di IPAL
g. Kantor dan non medis h. Limbah domestik f. Disalurkan ke bak pengumpul dan di olah di IPAL
h. Kantin dan dapur i. Limbah domestik g. Disalurkan ke Grace Trap dan dialirkan ke parit kota
i. Taman dan lain-lain Limbah domestik h. Disalurkan ke Grace Trap dan dialirkan ke parit kota
i. Meresap ke dalam tanah

Catatan :
1. limbah yang di olah di IPAL adalah :
a. Rawat inap & isolasi
b. K. Operasi &ICU
c. Laboratorium 2. Limbah yang tidak diolah di IPAL adalah :
d. Radiologi a. Taman dan lain-lain
e. Laundry
f. Limpasan septic tank
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. LIMBAH CAIR
A.1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 5.1 Hasil Analisa Limbah Cair Bulan Januari 2019

Satuan Baku Hasil analisa


No Mutu
Parameter Inlet Outlet Keterangan
A Fisika :
o
1 Suhu C 38 - - Memenuhi BML

2 TDS mg/l 2000 - - Memenuhi BML

3 TSS mg/l 30 5 5 Memenuhi BML

B Kimia :
1 pH - 6-9 6,84 7,02 Memenuhi BML
2 Ammoniasebagai NH3-N Mg/l 10 5,358 1,222 Memenuhi BML
3 BOD Mg/l 30 45,75 14,25 Memenuhi BML
4 COD Mg/l 100 142,9 44,53 Memenuhi BML
5 Minyak dan lemak Mg/l 5 - - Memenuhi BML
6 T.coliform MPNl/100ml 3000 >16000 110 Memenuhi BML

Tabel 5.2 Hasil Analisa Limbah Cair Bulan Februari 2019

Satuan Baku Hasil analisa


No Mutu
Parameter Inlet Outlet Keterangan
A Fisika :
o
1 Suhu C 38 - - Memenuhi BML

2 TDS mg/l 2000 - - Memenuhi BML

3 TSS mg/l 30 36 17 Memenuhi BML


B Kimia :
1 pH - 6-9 6,37 7,01 Memenuhi BML
2 Ammoniasebagai NH3-N Mg/l 10 7,896 0,799 Memenuhi BML
3 BOD Mg/l 30 90,56 47,36 Tdk memenuhi BML
4 COD Mg/l 100 283,0 148,0 Tdk Memenuhi BML
5 Minyak dan lemak Mg/l 5 - - Memenuhi BML
6 T.coliform MPNl/100ml 3000 >16000 2400 Memenuhi BML

Tabel 5.3 Hasil Analisa Limbah Cair Bulan Maret 2019


Satuan Baku Hasil analisa
No Mutu
Parameter Inlet Outlet Keterangan
A Fisika :
o
1 Suhu C 38 - - Memenuhi BML

2 TDS mg/l 2000 - - Memenuhi BML

3 TSS mg/l 30 45 25 Memenuhi BML

B Kimia :
1 pH - 6-9 8,23 7,41 Memenuhi BML
2 Ammoniasebagai NH3-N Mg/l 10 - - Memenuhi BML
3 BOD Mg/l 30 143,0 125,0 Tdk Memenuhi BML
4 COD Mg/l 100 428 352 Tdk Memenuhi BML
5 Minyak dan lemak Mg/l 5 - - Memenuhi BML
6 T.coliform MPN/100ml 3000 >16000 <1,8 Memenuhi BML

Tabel 5.4 Hasil Analisa Limbah Cair Bulan April 2019


Satuan Baku Hasil analisa
No Mutu
Parameter Inlet Outlet Keterangan
A Fisika :
o
1 Suhu C 30 - Memenuhi BML

2 TDS mg/l 2000 - Memenuhi BML

3 TSS mg/l 30 - Memenuhi BML


B Kimia :
1 pH - 6-9 - Memenuhi BML
2 Ammoniasebagai NH3-N Mg/l 10 - Memenuhi BML
3 BOD Mg/l 30 - Memenuhi BML
4 COD Mg/l 100 - Memenuhi BML
5 Minyak dan lemak Mg/l 5 - Memenuhi BML
6 T.coliform MPN/100 ml 3000 Memenuhi BML

Tabel 5.5 Hasil Analisa Limbah Cair Bulan Mei 2019


Satuan Baku Hasil analisa
No Mutu
Parameter Inlet Outlet Keterangan
A Fisika :
o
1 Suhu C 38 - Memenuhi BML

2 TDS mg/l 2000 - Memenuhi BML

3 TSS mg/l 30 - Memenuhi BML

B Kimia :
1 pH - 6-9 - Memenuhi BML
2 Ammoniasebagai NH3-N Mg/l 10 - Memenuhi BML
3 BOD Mg/l 30 - Memenuhi BML
4 COD Mg/l 100 - Memenuhi BML
5 Minyak dan lemak Mg/l 5 - Memenuhi BML
6 T.coliform MPN/100 ml 3000 -

Tabel 5.6 Hasil Analisa Limbah Cair Bulan Juni 2019


Satuan Baku Hasil analisa
No Mutu
Parameter Inlet Outlet Keterangan
A Fisika :
o
1 Suhu C 38 - - Memenuhi BML

2 TDS mg/l 2000 - - Memenuhi BML

3 TSS mg/l 30 - Memenuhi BML

B Kimia :
1 pH - 6-9 - Memenuhi BML
2 Ammoniasebagai NH3-N Mg/l 10 - Memenuhi BML
3 BOD Mg/l 30 - Memenuhi BML
4 COD Mg/l 100 - Memenuhi BML
5 Minyak dan lemak Mg/l 5 - Memenuhi BML
6. T.coliform MPN/100ml 3000 - Memenuhi BML

1. TSS
Total suspended solid (TSS) merupakan jumlah berat dalam Mg/L kering lumpur yang ada di
dalam air limbah setelah mengalami proses penyaringan. Total suspended solid (TSS) yang
tinggi dapat menghalangi masuknya sinar matahari kedalam air, sehingga akan menggangu
peroses fotosintesis menyebabkan turunnya oksigen terlarut yang dilepas ke dalam air oleh
tanaman.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 batas maksimum TSS
yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan adalah 30 Mg/L.

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium seperti yang telah tertera pada tabel dapat
diketahui bahwa: TSS inlet/outlet air limbah pada bulan :

Bulan Inlet Outlet


Januari 5 5
Februari 36 17
Maret 45 25
April
Mei
Juni

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Parameter TSS air limbah pada hasil
pengolahan air limbah Rumah Sakit Umum Sinar Husni pada bulan Januari, Februari, Maret,
April, Mei, dan Juni telah memenuhi baku mutu air limbah.

2. PH ( derajat keasaman)
Derajat keasaman atau pH merupakan suatu indeks kadar ion hidrogen (H+) yang mencirikan
keseimbangan asam dan basa. Nilai pH pada suatu perairan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap organisme perairan sehingga seringkali dijadikan petunjuk untuk menyatakan baik
buruknya suatu perairan.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 batas pH yang
diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan adalah 6-9.

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium seperti yang telah tertera pada tabel diatas
dapat diketahui bahwa: pH inlet/outlet air limbah pada bulan :

Bulan Inlet Outlet


Januari 6,84 7,02
Februari 6,37 7,01
Maret 8,23 7,41
April
Mei
Juni

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Parameter pH air limbah pada hasil
pengolahan air limbah Rumah Sakit Umum Sinar Husni pada bulan Januari, Februari, maret,
April, Mei, dan Juni telah memenuhi baku mutu air limbah.

3. Amonia Sebagai NH3-N


Amonia Sebagai NH3-N adalah dihasilkan dari dekomposisi senyawa organic yang
mengandung nitrogen dan hidrolisis urea di air limbah. Konsentarasi ammonium di permukan
dan air tanah biasanya rendah. Analisa amoniak dapat dilakuakan dengan metode trimetri
Kadar maksimum Amonia Sebagai NH3-Nair limbah yang diperbolehkan dibuang ke
lingkungan menurut Menteri Lingkungan Hidup No.05 Tahun 2014 adalah 10 Mg/L.

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium seperti yang telah tertera pada tabel diatas
dapat diketahui bahwaAmonia Sebagai NH3-Npada inlet/outlet pada bulan :

Bulan Inlet Outlet


Januari 5,358 1,222
Februari 7,896 0,799
Maret - -
April - -
Mei - -
Juni - -

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Parameter Amonia Sebagai NH3-N air
limbah pada hasil pengolahan air limbah Rumah Sakit Umum Sinar Husni pada bulan Juli,
Agustus, September, Oktober, November, dan Desembertelah memenuhi baku mutu air limbah.

4. BOD sebagai O2
BOD sebagai O2 atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang
menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri)
untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobic. BOD sebagai O2
merupakan parameter utama untuk menentukan tingkat pencemaran perairan.
Kadar maksimum BODsebagai O2 air limbah yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan
menurut Menteri Lingkungan Hidup No.05 Tahun 2014 adalah 30 Mg/L.

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium seperti yang telah tertera pada tabel diatas
dapat diketahui bahwa BOD sebagai O2 pada inlet/outlet pada bulan :

Bulan Inlet Outlet


Januari 45,75 14,25
Februari 90,56 47,36
Maret 143,0 125,0
April
Mei
Juni

Dari hasil Pemeriksaan tersebut dapat diketahui bahwa Parameter BOD sebagai O2 air
limbah pada hasil pengolahan air limbah Rumah Sakit Umum Sinar Husni pada bulan Januari,
Februari, Maret, April, Mei, dan Juni telah memenuhi baku mutu air limbah.

5. COD sebagai O2
(Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksida
(misal: Kalium Dikromat) untuk menguraikan bahan organik. Uji COD sebagai O2
sebagai alternatif uji penguraian beberapa komponen yang stabil terhadap reaksi biologi atau
tidak dapat diurai/dioksidasi oleh mikroorganisme. COD sebagai O2 merupakan parameter utama
dalam menentukan tingkat pencemaran perairan selain COD sebagai O2.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 batas maksimum
COD sebagai O2 yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan adalah 100 Mg/L.

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium seperti yang telah tertera pada tabel diatas
dapat diketahui bahwa: COD sebagai O2 inlet/outlet air limbah pada bulan :

Bulan Inlet Outlet


Januari 142,9 44,53
Februari 283,0 148,0
Maret 428 352
April
Mei
Juni
Dari hasil Pemeriksaan tersebut dapat diketahui bahwa Parameter COD sebagai O2 air limbah
pada hasil pengolahan air limbah Rumah Sakit Umum Sinar Husni berada pada bulan Januari,
Februari, Maret, April, Mei dan Juni telah memenuhi baku mutu air limbah.

6. Minyak dan Lemak


Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 batas maksimum TDS
yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan adalah 5 Mg/L.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium seperti yang telah tertera pada tabel dapat
diketahui bahwa: TSS inlet/outlet air limbah pada bulan :

Bulan Inlet Outlet


Januari - -
Februari - -
Maret - -
April - -
Mei - -
Juni - -

7. Total Coliform
Total colifrom adalah bakteri yang selalu hadir dalam saluran pencernaan hewan termasuk
manusia dan di temukan di kotoran mereka. Pencemaran air yang di sebabkan oleh kontaminasi
tinja adalah masalah serius karna potensi tertular penyakit dari pathogen.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 batas maksimum total
coliform yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan adalah 3000 Apm/100ml.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium seperti yang telah tertera pada tabel diatas
dapat diketahui bahwa: pH inlet/outlet air limbah pada bulan :

Bulan Inlet Outlet


Januari >16000 110
Februari >16000 2400
Maret >16000 <1,8
April
Mei
Juni

Dari hasil Pemeriksaan tersebut dapat diketahui bahwa Parameter total coliform air limbah
pada hasil pengolahan air limbah Rumah Sakit Umum Sinar Husni berada pada bulan Januari,
Februari, Maret, April, Mei, dan Juni telah memenuhi baku mutu air limbah.
B. LIMBAH PADAT

Adapun Limbah padat medis dan non medis yang dihasilkan dari kegiatan operasional rumah sakit umum
Sinar Husni periode Januari - Juni 2019 adalah tercantum pada tabel sebagai berikut : Terlampir volume
pengelolaan limbah padat medis
Dari hasil pemantauan yang telah dilakukan bahwa semua limbah padat medis tersebut di
serahkan ke PT.Arah Enviromental Indonesia untuk dilakukan pemusnahan pada incenerator.
Sedangkan volume untuk limbah padat non medis adalah diserahkan ke petugas pengangkut
dari dinas kebersihan kota medan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. LIMBAH CAIR
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap kualitas limbah cair di Rumah Sakit Umum Sinar
Husni Pada Periode Januari – Juni 2019 parameter air limbah yang diolah pada bak anaerob-
aerob sebagian sudah memenuhi baku mutu air limbah, Parameter Detergen pada bulan Januari
sampai Juni telah memenuhi baku mutu air limbah. Pada laporan semester ini RSU Sinar Husni
Bulan Januari – Juni tidak melakukan pemeriksaan pada Parameter SUHU dan TDS. Untuk
laporan pemantauan kualitas limbah cair pada parameter tersebut kami akan melakukan upaya
perbaikan dan akan kami laporkan pada pelaporan laporan semester UKL/UPL 2019, dan pada
bulan Januari – Juni ini parameter SUHU, TDS, Lemak & Minyak, Amonia dikarenakan Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kehabisan reagent untuk
pemeriksaan parameter tersebut.
Untuk tindak lanjut berikutnya pengelola lingkungan Rumah Sakit Umum Sinar Husni akan
memperhatikan baku mutu dan proses pengolahan, dan pemeliharaan IPAL dan berusaha untuk
mempertahankan kondisi pengelolaan air limbah yang baik agar tetap memenuhi baku mutu
sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup.

B. LIMBAH PADAT

Berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan terhadap pengelolaan sampah mulai dari
pewadahan, pengangkutan dan pemusnahan sudah baik. Untuk Periode Januari Sampai Juni
2019 Rumah Sakit Umum Sinar Husni telah menyediakan TPS B3.
Begitu juga dalam hal pemusnahan sampah medis, telah bekerja sama dengan pihak Ke III
sehingga pengelolaan sampah Rumah Sakit Umum Sinar Husni lebih baik, lebih efisien dan
terarah untuk kedapannya sehingga kemungkinan besar sampah rumah sakit tidak akan ada lagi
yang mencemari lingkungan rumah sakit dan lingkungan sekitar.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sampah di Rumah
Sakit Umum Sinar Husni peduli terhadap lingkungan dan berada pada tingkat cukup
memuaskan.

C. KUALITAS UDARA

Kinerja pengelolaan kualitas udara di lingkungan Rumah Sakit Umum Sinar Husni sudah
dalam keadaan baik. Dikarenakan sedang dalam proses melakukan uji udara emisi dan udara
ambien BTKLPP. Akan tetapi Rumah Sakit Sinar Husni terus melakukan upaya perbaikan
lingkungan untuk menjaga kualitas udara melalui efisiensi ruang terbuka hijau.
Untuk tindak lanjut Rumah Sakit Umum Sinar Husni akan melakukan uji udara emisi dan
udara ambien untuk menjamin kualitas udara pada laporan semester UKL/UPL 2019.
D. KUALITAS AIR
Kinerja pengelolaan kualitas Air Bersih di lingkungan Rumah Sakit Umum Sinar Husni
sudah pada posisi baik. Akan tetapi Rumah Sakit Umum Sinar Husni terus melakukan upaya
pencegahan terjadinya kontaminasi air bersih melalui pemantauan terhadap reservoir tempat
penampungan air bersih yaitu dilakukan pembersihan setiap satu minggu sekali.
Untuk tindak lanjut berikutnya Rumah Sakit Umum Sinar Husni akan melakukan uji kualitas
air bersih untuk menjamin kualitas air bersih pada laporan semester UKL/UPL 2019

Neraca Penanganan limbah padat RSU Sinar Husni

Jenis Kegiatan Jenis Limbah Jlh/Vol Rencana Penanganan


Penghasil (kg)/hari
limbah/cemaran
LIMBAH PADAT
A. Ruang Perawatan 1. Limbah klinis tajam 0.32 Ditampung dalam safety
Rawat inap  Jarum box/container khusus
Rawat jalan Hipodermik selanjutnya akan diangkut pada
 Pecahan Ampul pihak ke III PT. ARAH
ENVIROMENTAL
2. Limbah infeksius 0.23 Ditampung dalam kantung
 Plester kuning dalam kontainer khusus
 Kasa selanjutnya akan diangkut pada
 Kantung Urine pihak ke III PT. ARAH
ENVIROMENTAL
3. Linbah Non Klinis 1,5 Ditampung dalam kantong
 Sisa makanan plastik hitam dan akan diangkut
 Sisa kemasan oleh dinas kebersihan kota
medan.
B. Operasi dan 1. Limbah klinis tajam 0.3 Ditampung dalam safety
Tindakan Darurat  Jarum box/container khusus
Hipodermik selanjutnya akan diangkut pada
 Pecahan Ampul pihak ke III PT. ARAH
 Pisau Bedah ENVIROMENTAL

2. Limbah infeksius 0,3 Ditampung dalam kantung


 Plester kuning dalam kontainer khusus
 Kasa selanjutnya akan diangkut pada
 Jaringan pihak ke III PT. ARAH
ENVIROMENTAL
C. Apotik 1. Limbah klinis 0.3 Diangkut oleh pihak ke III PT
 Obat Kadaluarsa ARAH ENVIROMENTAL dan
 Sisa Obat Pasien dibuat Berita Acara

2. Limbah non klinis 1,2 Dibuang ke TPS Bersama


 Karton dengan limbah domestik dan
 Sisa Kemasan diangkut oleh Dinas
Kebersihan Kota Medan ke
TPA

C. Dapur, loundry dan  Sampah domestik 3 Dibuang ke TPS bersama


kantor  Sampah makanan dengan limbah domestik dan
 Sampah bahan diangkut oleh Dinas
makanan Kebersihan Kota Medan ke
 Sisa kemasan TPA
 Kertas & sisa
peralatan kantor
Diagram Alir Pengelolaan Sampah padat RSU Sinar Husni

Rumah Sakit Umum Sinar Husni

Unit Medis Unit Penunjang Unit Penunjang


Medis Non Medis

 Rawat Inap  Laboratorium  Laundry


 Rawat Jalan  Radiologi  Rekam medis
 Rawat Darurat  Farmasi  Farmasi
 Dapur  Kesehatan
 Kamar Operasi Lingkungan

Sampah padat Sampah padat non


klinis dimasukan klinis dimasukan
ke dalam kantong ke dalam kantong
plastik kuning plastik hitam

TPS Medis TPS Non Medis

Di kirim ke pihak ke III Dinas kebersihan kota


PT ARAH TPA
ENVIROMENTAL
Diagram Neraca Air Untuk Kegiatan Operasional Rumah Sakit Umum Sinar Husni
Air Tanah
450 m3/bulan

Laboratorium Klinik, Ruang Laundry Kantor & Dapur Taman


& Radiologi Operasi, Isolasi Perawatan 65 m3 non medis 60 m3 60 m3
25 m3 & UGD 25 m3 200 m3 50 m3

Limbah non Limbah Limbah Limbah Limbah Limbah


klinis Klinis, Klinis klinis WC Non non klnis
Laboratorium Operasi & Kamar Laundry Klinis Dapur
& Radiologi UGD mandi R. 65 m3 50 m3 60 m3
25 m3 25 m3 Perawatan
200 m3

IPAL Saptic Tank Meresap


315 m3 110 m3 Ke Tanah
25 m3
Bagan Alur Laundry/Pencucian Pakaian

Pengutipan pakaian kotor dari ruangan

Kotor (sedang) Kotor (sangat)

Perendaman Penyiraman
dengan deterjen

Perendaman
dengan Deterjen
Pencucian(Brushing)

Pencucian (Brushing)

Pembilasan dengan air


Pembilasan dengan air

Penjemuran
Bagan Alur Pendistribusian Makanan Pasien

Penerimaan bahan
makanan
Bahan Bahan
Kering Kering

Penyimpanan Penyimpanan
pada suhu ditempat dengan
ruangan 27oC suhu 4oC

Pencucian

Peracikan

Pengolahan

Anda mungkin juga menyukai