Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

LINGKUNGAN HIDUP RKL / RPL

TAHUN 2020
RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP
Jl. Lintas Sumatera, Sei Dadap Kab. Asahan, Sumatera Utara Kode Pos : 21272
Telp. 082166064110

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


KATA PENGANTAR

Upaya Kesehatan Lingkungan merupakan upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan


kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
baik dari aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial. Penyelenggara Kesehatan Lingkungan ini
diselenggarakan melalui upaya penyehatan, pengamanan, dan pengendalian, yang dilakukan
terhadap lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas
umum. Salah satu tempat dan fasilitas umum tersebut adalah Rumah Sakit.

Rumah Sakit Umum Sei Dadap adalah bagian dari PT. Sri Pamela Medika Nusantara yang
merupakan anak Perusahaan dari PTPN III. Rumah Sakit Umum Sei Dadap didirikan pada
tahun 1980 dibawah naungan PTPN V Kebun Sei Dadap, tahun 1997 status berubah menjadi
Rumah Sakit sesuai surat keputusan direksi nomor : III.BD/SKPTS/04/1997, Tanggal 29
September 2017 serah terima swakelola Rumah Sakit PTPN III Ke PT. Sri Pamela Medika
Nusantara (sesuai AHU 30949.40.100.2014). RSU Sei Dadap adalah RS tipe D sesuai dengan
no izin 503/IRS/DPMPPTSP/1606/XII/2017 Dengan luas lahan 18.800 m2.

Berdasarkan dalam peraturan Permenkes 07 tahun 2019 tentang persyaratan Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit yang harus menyusun laporan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup atau RKL/RPL yang akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Asahan sebagai Laporan.

Penyusunan laporan ini dilaksanakan dengan tujuan agar pihak-pihak yang terkait dan
berkepentingan atas terlaksananya Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit dan mempunyai
Laporan pertriwulan tertulis resmi, baku mutu dan standard yang menjadi komitmen yang
disepakati bersama didalam melakukan kegiatan Rumah Sakit.

Komitmen yang disepakati bersama tersebut dimaksudkan untuk dapat mencegah dan
menanggulangi dampak negatif yang timbul serta mengembangkan dan memaksimalkan
dampak positif dari kegiatan Rumah Sakit yang sudah berjalan dan yang direncanakan.
Dengan demikian laporan ini bersifat rinci dalam melaksanakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup di Rumah Sakit.

Diucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini.

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit merupakan Sarana Pelayanan Kesehatan tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.

Dalam rangka penyehatan lingkungan rumah sakit untuk mencegah terjadinya


pencemaran lingkungan dan penularan penyakit akibat limbah yang dihasilkan kegiatan
rumah sakit dan industri lainnya, maka Pemerintah membuat:
1. Peraturan Menteri Kesehatan No.986/Menkes/Per/XI/1992, tertanggal 14 November
1992, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
2. Keputusan Dirjend PPM & PLP No.00.06.64.44, tertanggal 18 Februari 1993, tentang
Persyaratan dan Petunjuk Tekhnis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.07 tahun 2019 tertanggal 19 Februari 2019
tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit yang mana Rumah Sakit harus
mempunyai unit sanitasi tersendiri di rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Sei Dadap adalah salah satu rumah sakit yang bergerak di bidang
pelayanan kesehatan yang tidak terlepas dari kegiatan rutinitasnya yang dapat
menghasilkan limbah, sehingga dapat membuat tercemarnya lingkungan rumah sakit.

Kegiatan-kegiatan di rumah sakit yang dapat menimbulkan tercemarnya lingkungan


rumah sakit adalah Unit Gawat Darurat, Kegiatan Rawat Inap, Rawat Jalan, Radiologi,
Kamar Operasi, Laboratorium, Farmasi dan Gizi serta Loundry.

Adapun limbah yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1. Limbah padat yang berupa sampah medis dan non medis;
2. Limbah cair yang berupa air pembuangan dari UGD, Kegiatan Rawat Inap, Rawat
Jalan, Radiologi, Kamar Operasi, Laboratorium, Farmasi, loundry, Gizi dan kamar
mandi;
3. Limbah gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan lingkungan rumah sakit dan
penduduk sekitarnya.

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


Untuk menanggulangi masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan – kegiatan
rumah sakit tersebut diatas maka perlu dibentuk suatu unit khusus di rumah sakit untuk
menanggulangi masalah lingkungan rumah sakit, yaitu unit kesehatan lingkungan rumah
sakit atau sanitasi rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang sehat bagi Rumah Sakit baik dari aspek
fisik, kimia, biologi maupun sosial;
b. Melindungi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat
di sekitar rumah sakit dari faktor risiko lingkungan;
c. Mewujudkan rumah sakit ramah lingkungan.

2. Tujuan Khusus
a. Menjadikan Rumah Sakit Umum Sei Dadap menjadi rumah sakit percontohan di
bidang kesehatan lingkungan (Sanitasi) disekitar dan khususnya di Asahan;
b. Melindungi pasien, keluarga pasien/pengunjung, petugas sanitasi lingkungan /
penanganan limbah dan petugas RS dari polusi / pencemaran udara di lingkungan
RS.

C. IDENTITAS RUMAH SAKIT


1. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Sei Dadap
2. Nama Penanggung Jawab : dr. Afni Mulkan Hasibuan
3. Jabatan : Kepala Rumah Sakit
4. Jenis Usaha dan / atau Kegiatan : Rumah Sakit (Pelayanan Jasa Kesehatan)
5. Alamat Rumah Sakit : Jalan Lintas Sumatera, Asahan
a. Kelurahan/Desa : Sei Dadap
b. Kecamatan : Sei Dadap
c. Kabupaten/Kota : Asahan
d. Kode Pos : 21272
e. Nomor Telepon : 082166064110
f. e-mail : rs@seidadap.spmedika.co.id
6. Luas Areal (Skala Besaran) Usaha dan/atau Kegiatan :
a. Status Lahan : Hak Milik

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


b. Perincian Penggunaan Areal/Lahan;
NO. JENIS PENGGUNAAN LUAS AREAL KETERANGAN
2
M %
1. Lahan Tertutup -
- Bangunan Rumah Sakit 4.480 23,83
- Ruang Genset 84,6 0,45
- IPAL 338,4 1,80
- TPS 169,2 0,90
2. Lahan Terbuka : -
- Area Parkir 6.535 34,79
- Ruang Terbuka Hijau 7.074 37,63
3. Luas Lahan Total : 18.800 100,00

7. Penjelasan tentang Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, adalah :


a. Jenis Dokumen Pengelolaan Lingkungan Yang dimiliki : Dokumen UKL-UPL
b. Dokumen di syahkan oleh Instansi : DLH - Asahan
c. Tanggal dan Tahun Pengesahan : 21 Desember 2017

8. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


a. Cara pengolahan air limbah yang diterapkan adalah system Biodetox, dimana pada
pengoperasian IPAL ditambahkan alat berupa aerator. Aerator berfungsi sebagai
sumber utama oksigen yang sangat diperlukan oleh bakteri untuk mengolah
limbah;
b. Kapasitas IPAL Rumah Sakit Umum Sei Dadap yaitu : 1.000 Liter;
c. Alat ukur debit limbah yang dimiliki Rumah Sakit Umum Sei Dadap adalah 2
(dua) buah Flow Meter yang diletakkan pada titik penaatan sampling inlet dan
outlet IPAL;
d. Skema IPAL. (Skema IPAL terlampir)

9. Rumah Sakit Umum Sei Dadap hanya memiliki Izin Penyimpanan Sementara Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun Rumah Sakit bekerja sama dengan PT. Arah Environmental.
(MOU Limbah B3 terlampir)

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


BAB II
PROGRAM KINERJA
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
YANG SUDAH DILAKUKAN

A. KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Upaya Pengelolaan Lingkungan ideal yang perlu dikembangkan adalah pengolahan
sebelum buangan terbentuk yang kemudian baru dilakukan pengolahan ataupun
pembuangan akhir limbah. Sebelum melakukan upaya pengolahan tersebut, ada beberapa
faktor lain yang justru sangat berperan dalam keberhasilan pengolahan lingkungan yaitu :
1. Adanya komitmen puncak pimpinan Rumah Sakit;
2. Meningkatkan kesadaran di tempat kerja untuk menjaga keberhasilan lingkungan
intern maupun ekstern Rumah Sakit;
3. Mematuhi dan memahami jenis, sumber, kualitas dan tipe buangan/limbah yang
dihasilkan;
4. Membuat prosedur-prosedur pengolahan limbah.

B. KINERJA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


Rencana pemantauan lingkungan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Sei Dadap
antara lain :
1. Pengelolaan Limbah Gas;
2. Pengelolaan Kebisingan;
3. Pengelolaan Pencahayaan;
4. Pengelolaan Limbah Cair;
5. Pengelolaan Limbah Padat Infeksius/Medis dan Non Infeksius/Non Medis;
6. Pengelolaan Kualitas Air Bersih;
7. Pengelolaan Linen.

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


1.1. Pengelolaan Limbah Gas
Pengelolaan Limbah Gas yang dapat mempengaruhi kualitas udara diluar dan
didalam lingkungan Rumah Sakit untuk itu Rumah Sakit melakukan berbagai cara,
yaitu :
 Penanaman tumbuh-tumbuhan dan Pengambilan sampah dari ruangan ke TPS
setiap hari;
 Penyediaan tong-tong sampah di seluruh ruangan dan taman;
 Membersihkan ruangan-ruangan dengan hati-hati untuk menghindari
menyebarnya debu-debu.

1.2. Pengelolaan kebisingan diluar dan didalam Rumah Sakit


 Pembatasan jumlah pengunjung yang izin masuk keruangan perawatan dan
penertiban tata cara kunjungan.

1.3. Pengelolaan pencahayaan didalam ruangan maupun diluar ruangan Rumah


Sakit
 Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan silau
dan intensitasnya;
 Penempatan bola lampu sedemikian rupa sehingga menghasilkan penyinaran
yang optimal dan selalu dibersihkan;
 Bola lampu yang sudah tidak berfungsi (mati) akan segera diganti;
 Jaringan instalasi listrik harus sering diperiksa kondisinya untuk menjaga
keamanannya;
 Penambahan lampu untuk ruangan yang pencahayaannya kurang.

1.4. Pengelolaan Limbah Cair yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit
 Air limbah yang dihasilkan Rumah Sakit diolah dalam Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL);
 Limbah yang berasal dari seluruh WC dan kamar mandi yang ada di ruangan
Rumah Sakit ditampung ke septictank;
 Kualitas effluent Limbah Rumah Sakit yang akan dibuang ke lingkungan harus
memenuhi persyaratan dan baku mutu yang sesuai dengan Kep. Men.
Lingkungan Hidup No. Kep. 58/MENLH/12/1995. Tentang Baku Mutu Limbah
Cair bagi Rumah Sakit.

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


1.5. Pengelolaan Limbah Padat Infeksius/Medis dan Non Medis Rumah Sakit
 Penyediaan tong-tong sampah yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air,
memiliki tutup yang mudah dibuka dan ditutup kembali;
 Memisahkan antara Limbah Padat Infeksius/Medis dan Non Infeksius/Non
Medis;
 Sampah non klinis bekerja sama dengan Pemda setempat;
 Pengambilan sampah (limbah padat) medis dari ruangan ketempat TPS dan
diserahkan kepada pihak ketiga yaitu PT. Arah Environmental.
(Logbook dan Neraca Limbah terlampir)

1.6. Pengelolaan Kualitas Air Bersih


 Penyediaan air bersih cukup memenuhi untuk kegiatan seluruh penghuni rumah
sakit;
 Penyediaan fasilitas air bersih yang lancar.
1.7. Pengelolaan Linen
 Menyediakan ruang linen kotor, ruang linen bersih, tempat kereta linen;
 Menjaga kebersihan ruang laundry, petugas dan alat-alat laundry;
 Pemilahan pengelolaan linen dari ruang perawatan penyakit menular dengan
linen dari ruang perawatan penyakit tidak menular.

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


BAB III
PRODUKSI/AKTIVITAS

A. RUMAH SAKIT

1. Jumlah tempat tidur


Adapun jumlah tempat tidur untuk tiap-tiap kelas di Rumah Sakit Umum Sei Dadap
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

NO. Jenis Ruang Kapasitas Tempat Tidur

1 VIP 2

2 Kelas I 5

3 Kelas II 34

4 Kelas III 9

5 IGD 3
TOTAL 53

2. Jumlah Rata-rata Pemakaian Tempat Tidur


Adapun jumlah rata-rata pemakaian tempat tidur di Rumah Sakit Umum Sei Dadap
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

KELAS KAPASITAS TEMPAT JUMLAH RATA-RATA PEMAKAIAN


RS TIDUR TEMPAT TIDUR

IZIN RIIL HARI BULAN TRIWULAN

D 53 53 4 130 390

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


BAB IV
DATA LIMBAH DAN HASIL PEMERIKSAAN
A. IDENTIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIFITAS (OPERASIONAL) DAN
DOMESTIK
Berdasarkan Ketentuan : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-
58/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit.
1. Hasil Pemeriksaan Tanggal 26 Oktober 2020
UNSUR SATUAN BAKU HASIL ACUAN METODA
PARAMETER MUTU* ANALISA
TSS (Total Padatan Mg/ l 30 8 SNI 06-6989.3-2004
Tersuspensi)
Amoniak Bebas Mg/ l 10 2,1 Colorometri
BOD Mg/ l 30 15,7 SNI 6989.72:2009
COD Mg/ l 100 46,5 SNI 6989.2:2009
Minyak Dan Lemak Mg/ l 5 0,06 SNI 06-6989.10-
2004
pH 6-9 7,6 SNI 06-6989.11-
2004

NB : (data terlampir)

2. Hasil Pemeriksaan Tanggal 23 Desember 2020


UNSUR SATUAN BAKU HASIL ACUAN METODA
PARAMETER MUTU* ANALISA
TSS (Total Padatan Mg/ l 30 9 SNI 06-6989.3-2004
Tersuspensi)
Amoniak Bebas Mg/ l 10 2,3 Colorometri
BOD Mg/ l 30 12,1 SNI 6989.72:2009
COD Mg/ l 100 45,1 SNI 6989.2:2009
Minyak Dan Lemak Mg/ l 5 0,2 SNI 06-6989.10-
2004
pH - 6-9 6,4 SNI 06-6989.11-
2004
NB : (data terlampir)

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


BAB V
PENGOLAHAN LIMBAH

A. PENGOLAHAN LIMBAH
NO NAMA / JENIS SUMBER LIMBAH PENGOLAHAN LIMBAH
LIMBAH IPAL TPS B3 TPS

1. Limbah Cair - Rawat Inap V


Infeksius - Ruang OK V
- IGD V
- Laboratorium V
- Laundry V
- Poliklinik
2. Limbah Cair Non - Dapur V
Infeksius
3. Limbah Benda - Ruang Perawatan V
Tajam - Ruang OK V
- IGD V
- Laboratorium V
4. Limbah Padat - Ruang Perawatan V
Infeksius - Ruang OK V
- IGD V
- Laboratorium V
- Apotek V
- Loundry V
5. Limbah/Sampah - Ruang Perawatan V
Domestik - Laboratorium V
- Apotek V
- Dapur V
- Laundry V
- Ruang Administrasi V

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


BAB VI
KOMPONEN LINGKUNGAN
YANG BERKAITAN DENGAN, ATAU BERPOTENSI
TERKENA DAMPAK LINGKUNGAN

1. FISIKA-KIMIA
a. Kualitas Udara
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah penurunan kualitas udara yang ditandai dengan
meningkatnya beberapa parameter gas buangan. Gas-gas tersebut akan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan hidup pada Operasional Rumah Sakit Umum Sei Dadap
berupa penurunan kualitas udara yang pada gilirannya akan berakibat pada kesehatan
karyawan, kesehatan pengunjung serta masyarakat di sekitarnya.
b. Limbah cair
Jenis dampak yang ditimbulkan berupa pencemaran fisik, kimia, bakteriologis
khususnya terhadap badan air penerima. Selain itu perlu diperhatikan dampak bakteri-
bakteri pathogen yang umumnya merugikan dan dapat menimbulkan infeksi pada
masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung (Infeksi seperti Hepatitis,
Conjunctivitis, dan Cytomegalovirus, Diphetheria, Tuberkolosis, Herpes Simplex,
Staphylococous maupun virus infeksi saluran pernapasan, Meningitis, dan pertussis).
c. Limbah Padat/Sampah
Jenis dampak yang ditimbulkan berupa pencemaran udara yang berasal dari proses
dekomposisi sampah. Keberadaan limbah padat rumah sakit berkaitan dengan potensi
penyakit yang dapat ditimbulkan karenanya. Jenis dampak yang ditimbulkan berupa
pencemaran udara dari proses dekomposisi sampah sehingga menimbulkan:
 Pencemaran udara;
 Menganggu dan menurunkan nilai estetika serta pemandangan;
 Menimbulkan bau busuk;
 Meningkatnya keasaman (pH) disekitarnya;
 Meningkatnya perkembangan hama penyakit dan vektor penyakit;
 Mengganggu sistem pernapasan.

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


d. Infeksi Nosokomial
Jenis dampak yang ditimbulkan yaitu infeksi silang dari penderita lain atau infeksi
lingkungan yaitu masuknya kuman yang berasal dari benda/bahan yang ada di
sekitarnya. Penularan bisa melalui transfusi darah, atau kontak langsung dengan
penderita lainnya. Ukuran dampak yaitu ditemukannya mikroorganisme pathogen di
udara dalam ruangan, air bersih yang dikonsumsi atau pada peralatan.

e. Kualitas Air Bersih Yang Digunakan


Jenis dampak yang ditimbulkan yaitu gangguan terhadap kesehatan pasien, karyawan
maupun pengunjung rumah sakit terutama terjadinya infeksi, selain akibat dari
ditemukannya mikroba dalam saluran air sehingga dapat mengurangi kapasitas
saluran, menimbulkan rasa bau, merubah warna air, menyebabkan korosi.

f. Pengelolaan Linen
Jenis dampak berupa gangguan terhadap tenaga kerja yang menangani linen serta
terhadap pasien yang menggunakan linen yang terkontaminasi dan terhadap pasien
lainnya yang diakibatkan oleh pengangkutan linen sepanjang koridor (menebarkan
mikroba ke seluruh rumah sakit).

2. SOSIAL
Opini/persepsi dan sikap masyarakat luar dan karyawan RSU Sei Dadap tentang
pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup, memperlihatkan bahwa persepsi
masyarakat terhadap kegiatan operasional RSU Sei Dadap relatif positif. Hal ini
dikarenakan keberadaannya mempunyai andil yang cukup besar bagi penduduk sekitar
dengan terbukanya kesempatan berusaha serta mempermudah pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020


BAB VII
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemantauan lingkungan yang telah dilakukan pada periode Triwulan IV-
2020 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Upaya Pengelolaan dan Pamantauan Lingkungan telah dilakukan sesuai dengan yang
tertuang dalam Dokumen UKL & UPL.
b. Berdasarkan hasil Pemantauan Kualitas Lingkungan pada Triwulan IV-2020 diperoleh
hasil sebagai berikut :
1. Kualitas limbah cair pada bulan Oktober-Desember 2020 sudah memenuhi syarat baku
mutu sesuai KepMenLH No. 58 Tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi
kegiatan RS;
2. Seluruh limbah non B3 yang dihasilkan masih dapat tertampung di TPS yang telah
disediakan di lokasi kegiatan Rumah Sakit;
3. Pengangkutan limbah B3 oleh rekanan dilakukan secara rutin sehingga tidak terjadi
penumpukan melebihi kapasitas TPS yang ada.

Sei Dadap, Januari 2021

Desi Satria, A.Md.KL


Kesehatan Lingkungan

Laporan Pemantauan Pelaksanaan RKL & RPL Triwulan IV – 2020

Anda mungkin juga menyukai