Anda di halaman 1dari 28

2

BAB III

PELAKSANAAN KEWAJIBAN HUKUM PENGELOLAAN

LIMBAH DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

A. Kebijakan Pengelolaan Limbah RSUP Haji Adam Malik Medan

Dalam sistem penegakan hukum lingkungan di Indonesia dikenal melalui

tiga aspek hukum yang dijelaskan dalam UUPPLH Nomor 32 Tahun 2009 yaitu

aspek hukum administrasi, hukum perdata, dan hukum pidana. Aspek hukum

perdata dalam pengelolaan lingkungan hidup merupakan salah satu aspek

penegakan hukum lingkungan. Dengan terjadinya pencemaran dan perusakan

lingkungan, maka akan ada korban pencemaran dan perusakan, dalam arti

sebagai pihak yang dirugikan, dan pihak yang dirugikan dapat berupa orang

perorangan, masyarakat atau negara.

Dalam UUPPLH proses penegakan hukum lingkungan melalui prosedur

perdata diatur dalam Bab XIII Pasal 84 sampai dengan Pasal 93. Aspek-aspek

keperdataan yang tercantum dalam pasal-pasal tersebut berisikan tentang

penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang dapat ditempuh melalui jalur

pengadilan (litigasi) atau jalur diluar pengadilan (non litigasi) berdasarkan

pilihan secara sukarela para pihak yang bersengketa. Ketentuan tersebut

dimaksudkan untuk melindungi hak keperdataan para pihak yang bersengketa.


3

Penanggung jawab pengelola lingkungan hidup di RSUP Haji Adam

Malik, menyampaikan bahwa salah satu upaya untuk menghindari terjadinya

korban pencemaran dan perusakan lingkungan, maka setiap kegiatan usaha wajib

melakukan pengelolaan lingkungan hidup agar tidak terjadi pencemaran dan

perusakan lingkungan dari kegiatan usahanya. Kewajiban pelaku usaha ini

dituangkan dalam perizinan yang dimilik oleh perusahaan tersebut dalam bentuk

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Izin Lingkungan,

Izin Pengendalian Pencemaran Air, Izin Pengendalian Pencemaran Udara dan

Izin Pengelolaan Limbah Bahan, Berbahaya dan Beracun (B3).

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik beralamat di Jalan

Bunga Lau No.17 Medan Tuntungan Telp./Fax. 081361142810 , beroperasi sejak

sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes) sejak tahun 1991, dengan status

Permodalan Perusahaan Daerah. Luas area lokasi kegiatan76.249 M2, memiliki

3662 orang karyawan, mengelola 254 lamar dan 721 tempat tidur. Memiliki

Perizinan Pengelolaan Lingkungan Hidup antara lain sebagai berikut :

1. Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) RSUP Haji Adam Malik

ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota

Medan Nomor: 550/6514/BLH/XII/2015 tanggal 23 Desember 2015 yang

ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.

2. Izin Lingkungan Kegiatan RSUP Haji Adam Malik Jalan Bunga Lau No. 17

Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan

Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan


4

Lingkungan Hidup Kota Medan Nomor : 660/6515/BLH/XII/2015 tanggal 23

Desember 2015 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup

Kota Medan.

3. Izin Pembuangan Air Limbah No. 660/2084/BLH/IV/2016 tanggal 26

April 2016 dengan Permohonan Perpanjangan Izin tanggal 03

Februari 2021.

4. Izin Penyimpanan Sementara, berupa Perpanjangan Izin Penyimpanan

Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Kepada RSUP. H.

Adam Malik Medan Sesuai Surat Nomor 660.2/393K/2017 tanggal 10

Mei 2017.

Kebijakan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup di RSUP Haji Adam

Malik adalah melaksanakan sepenuhnya kewajiban yang tertuang dalam

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH), dengan mengalokasikan

anggaran Pengendalian Pengelolaan Lingkungan pada tahun 2020 untuk :

1. Pengendalian Pencemaran Air sebesar Rp, 134.110.800,

2. Pengendalian Pencemaran Udara Rp. 30.112.400,-, dan

3. Pengelolaan Limbah B3 sebesar Rp. 2.800.000.000,-

Kebijakan penting lainnya adalah membentuk kelembagaan pengelolaan

lingkungan hidup dipimpin oleh Bapak Dr. David Sinarta Ginting, M.Kes, selaku

Kepala Instalasi Kesehatan Lingkugan dan K3 Rumah Ssakit, dibantu oleh dua orang

staf operasional yaitu Ibu Evita H. Tampubolon, SKM, M.Kes, Nomor HP

081361142810 dan Bapak Indra Singarimbun, SKM, M.Kes, Nomor HP


5

081261702575 dan e-mail keslingadm@gmail.com.

B. Pelaksanaan Izin Lingkungan Hidup di RSUP Haji Adam Malik

Dalam upaya mencegah pencemaran lingkungan RSUP Haji Adam Malik

telah melaksanakan ketentuan dalam dokumen lingkungan dan izin lingkungan

yang dimiliki usaha rumah sakit dimaksud. Deskripsi kegiatan (luas area dan

kapasitas produksi dan terpasang) pengelolaan lingkungan terutama aspek

pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan Pengelolaan

LB3 sebagai berikut :

1. Luas Areal Kegiatan adalah 76.249 M2 dengan kegiatan pokok adalah :

a. Pelayanan Medik meliputi Pelayana Gawat Darurat, Pelayanan Rawat

Inap, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Rawat, Pelayanan Kebidanan,

Pelayanan Perinatologi, Pelayanan Jiwa : 254 Kamar, 721 Tempat Tidur,

Senyatanya : 254 Kamar, 44 % Tempat Tidur

b. Pelayanan Non Medik, dan

c. Pelayanan Penunjang

2. Melaksanakan Pengelolaan Lingkungan terutama Aspek Pengendalian

Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah

B3, dan telah melakukan pemantuan Udara Ambien.

3. Melaporkan pelaksanaan dokumen lingkungan/izin lingkungan (terutama

aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan

Pengelolaan LB3) berupa :


6

a. Laporan Triwulan Pengendalian Pencemaran Air dan Pengelolaan Limbah

B3 ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dengan Tembusan

disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

(Laporan TW I, TW II, TW III dan TW IV Tahun 2020.

b. Laporan Semester Berkaitan dengan Pengelolaan dan Pemantuan

Lingkungan berupa Laporan Semester 2 tahun 2020 dan Semester I Tahun

2020 belum memasuki periode Pelaporan Ke Dinas Lingkungan Hidup

Kota Medan dengan Tembusan disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Utara .

c. Sudah memiliki Akun Sistem Informasi Pengelolaan Limbah (SIMPEL)

namun belum melukan pelaoran, namun belum melengkapi data

Pengendalian Pencemaran Air pada SIMPEL.

C. Teknis Pengelolaan Limbah di RSUP Haji Adam Malik

1. Pengelolaan Limbah Cair

RSUP Haji Adam Malik Medan memenuhi Ketentuan Baku Mutu

Air Limbah Bagi Usaha/Kegiatan sesuai dengan Acuan Baku Mutu

PermenLHK RI Nomor: P.68/menlhk-setjen/2016 tentang Baku Mutu

Air Limbah Domestik.

RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki Instalasi Pengelahan Air

Limbah (IPAL) dengan kapasitas IPAL 1 : 300 M3/hari, dan IPAL 2 : 250

M3/hari. Lokasi dan titik koordinat pemantauan Air Limbah dan


7

badan air; (IPAL) 1 : LU03031’01,2” BT 098036’35,0”. IPAL 2 :

LU03031’01,9” BT 098036’34,7”.

Gambar 1 : Foto Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

RSUP Haji Adam Malik Medan Memiliki Sertifikat Hasil Uji dari

Laboratorium terakreditasi, Sesuai (Sertifikat Hasil Uji Air Limbah

Sejak Bulan Januari 2021 s/d Mei 2021) Laboratorium PT. Nusa

Laboratorim Indonesia.

Secara teknis pengelolaan limbah cair, RSUP Haji Adam Malik telah

memenuhi persyaratan yaitu Menggunakan jasa laboratorium eksternal /

internal yang terakreditasi,

a. Memisahkan saluran air limbah dengan limpasan air hujan, Membuat

saluran air limbah yang kedap air

b. Memasang alat pengukur debit (flowmeter), dan


8

c. Memantau pH dan debit harian, Tidak melakukan pengenceran dan

Tidak melakukan by pass air limbah

Pengelolaan Air Limbah Fisika dilakukan dengan dengan sistem

Sedimentasi, Filterisass. Limbah cair secara biologi menggunakan system

Aerob dan Limbah cair secara kimia menggunakan system Desinfektan.

Proses pengelolaan limbah cair dimulai dari Lift Station (Pengumpul Awal

→ Bak Media → Settling Basin (Bak Pengendapan) → Bak Lumpur →

Mesin Press → Triated Water Basin → Ufflow Filter (Saringan )→ Flow

Meter → Desinfection Basin (Kaporisasi) Effluent (Buangan Akhir)

Gambar 2 : Foto Bagan Alur Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


9

2. Pengendalian Pencemaran Udara

a. Dokumen terkait PPU (Pengendalian Pencemaran Udara) :

1) Tata letak (layout), titik koordinat dan foto sumber Emisi;

Tidak memiliki Titik Koordinat Sampling Seluruh Sumber

Emisi Tidak Bergerak, Memiliki 8 Delapan) Sumber emisi

antara lain: Boiler 2 (dua) Unit, 6 (enam) Unit Genset,

Keterangan: 2 (unit tidak beroperasi)

2) Lokasi dan titik koordinat pemantauan ambien dan gangguan

(kebisingan dan kebauan); Memiliki 3 (tiga) lokasi : Area

Halaman Gizi, Area Insenerator, dan Area Depan IRJ

3) Sertifikat hasil uji Emisi, ambien dan gangguan (kebisingan dan

kebauan); ada berupa Sertifikat Hasil Uji Laboratorium PT.

Nusa Laboratorium Indonesia

4) Bukti pelaporan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan melalui SIMPEL; Belum melengkapi data

Pengendalian pencemaran Udara pada SIMPEL

5) Catatan (logbook) waktu pengoperasian seluruh sumber Emisi,

ada Buku Catatan dan Data berupa jam jalan Emisi dan

Penggunaaan Energi sesuai Sumber Emisi ada disampaikan

6) Data laju alir setiap sumber Emisi, ada Tertuang dalam

sertifikat hasil Uji


10

7) Bukti kompetensi personil Pengendalian Pencemaran Udara;

Sertifikat kopetensi belum ada dimiliki. Belum memiliki

personil yang kopeten sesuai yang dibutuhkan.

b. Persyaratan Ketentuan teknis Pengendalian Pencemaran Udara

Persyaratan ketentuan teknis pengendalian pencemaran udara antara

lain adalah :

1) Membuang Seluruh Emisi Melalui Cerobong dengan titik koordinat

Sampling Seluruh Sumber Emisi Tidak Bergerak. Persyaratan

Teknis Cerobong,

2) Memiliki Lubang Sampling, Memiliki Tangga Sampling, Memiliki

platform, Memiliki Sumber Listrik Untuk Pengambilan Sampel,

3) Menggunakan Jasa Laboratorium yang Terakreditasi/yang ditunjuk

oleh Gubernur.

RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki 8 (Delapan) Sumber

emisi antara lain: Boiler 2 (dua) Unit, 6 (enam) Unit Genset,

Keterangan: 2 (unit tidak beroperasi). RSUP Haji Adam Malik Medan

belum memehuni ketentuan teknis, yaitu tidak memiliki Titik Koordinat

Sampling Seluruh Sumber Emisi Tidak Bergerak dan pemantauan

ambien.
11

Gambar 3 : Foto Unit Genset Lokasi Pengendalian Pencemaran Udara

4. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)

Salah satu persyaratan dalam pengelolaan limbah B3 adalah

memiliki Izin Penyimpanan Sementara Berupa Perpanjangan Izin

Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki izin, sesuai dengan

Surat Nomor 660.2/393K/2017 tanggal 10 Mei 2017.

RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki 4 (empat) Tempat

Penyimpanan Sementara (TPS) yang telah memenuhi persyaratan

teknis bangunan dengan titik koordinat : N : 03 31 07,3 dan E : 098

36 23,1.
12

Gambar 3 : Foto Tumpukan Limbah Padat B3 di TPS B3

1. TPS Limbah B3 “A”, ukuran TPS : TPS A : 8,6 m x 3,0 m x 4,5

m. untuk menyimpan berupa limbah padat medis infeksius,

oli/pelumas bekas, minyak kotor, oil grease (minyak gemuk

bekas), filter oil bekas, thinner bekas, lampu bekas atau rusak,

kemasan terkontaminasi limbah B, fasir atau serbuk kayu

terkontaminasi limbah B3, kain majun terkontaminasi Limbah,

Cathrige bekas, tunner, printer dan komputer bekas atau rusak dari

kegiatan sendiri,

2. TPS Limbah B3 “B” : ukuran 8,0 m x 5,0 m x 4,0 m, menyimpan

khusus abu incenarator dari kegiatan sendiri,

3. TPS Limbah B3 C : ukuran 10 m x 15 m x 7,0 m, menyimpan

limbah padat medis infeksius tajam, limbah padat medis infeksius

tumpul, limbah jaringan tubuh (fatologi analogi), limbah

sitoktoksis, limbah laboratorium, limbah padat non medis, lmbah

reagent kimia, obat-obatan kadaluarsa dan rusak, botol infus bekas,


13

kemsan terkontaminasi limbah B3, kemasan terkontaminasi limbah

medis dari kegiatan sendiri,

4. TPS Limbah B3 D : ukuran 5,0 m x 5,0 m x 1,0 m, khusus untuk

sludge IPAL dari kegiatan sendiri

Gambar 4 : Foto Unit Penyimpanan TPS Limbah B3

Secara teknis pengelolaan limbah B3 belum sepenuhnya

memenuhi ketentuan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan Pengelolaan Limbah


14

RSUP Haji Adam Malik mencatat hal-hal yang belum dan sudah

dilakukan sebagai berikut :

1. Belum memiliki bukti kompetensi personil Pengelolaan Limbah

B3; dan belum ada rencana untuk menugaskan staf mengikuti

kompetensi;

2. Belum melakukan pengelolaan limbah yaitu pengisian neraca

belum sesuai dengan kondisi limbah di TPS

3. Sudah melaporkan Pengelolaan Limbah B3 ke Dinas Lingkungan

Hidup Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera

Utara. Laporan yang disampaikan Triwulan (TW) I, TW II, TW III

dan TW IV Tahun 2020 dan Laporan TW I Tahun 2021 belum

dibuat

4. Memiliki Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Untuk Kegiatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun Atas Nama Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik

Sesuai Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan RI Nomor : SK. 113/Menlhk/ Setjen/OLS.3/2/2017

tanggal 22 Pebruari 2017 berlaku 5 Tahun. Sejak Bulan Agustus

2020 tidak difungsikan lagi.

5. Pengangkutan limbah B3, bekerjasama dengan perusahaan yang

memiliki izin pengangkutan yaitu PT. Indostar Cargo

Pegumpul/Pemanfaatan PT. SDLI Nomor SK. 155/Menlhk/Setjen/


15

PSLB.3/2/2016 tanggal 02 Oktober 2017. Izin Pengangkutan atas

nama PT Indostar Cargo Nomor : S.130/VPLB3/ PLB3/ 2/2019,

tanggal 20 Pebruari 2019.

Gambar 5 : Foto Pengangkutan Limbah B3 kerjasama dengan PT.

Indostar Cargo
16

D. Hambatan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah RSUP Haji Adam Malik

Berdasarkan hasil wawacara langsung dengan penanggung jawab

pengelolaan limbah di RSUP Haji Adam Malik Medan, diperoleh informasi

bahwa dalam Pelaksanaan Pengelolaan Limbah di RSUP Adam Malik pada

dasarnya tidak ada hambatan. Hambatan yang ada untuk saat ini hanya terkait

tentang dana atau biaya operasional yang cukup besar untuk mekenis

pengelolaan atau perawatannya. Walaupun demikian kebijakannya manajemen

berusaha agar seluruh pengelolaan limbah RSUP Haji Adam Malik dapat

terlaksana dengan baik berdasarkan regulasi yang sudah ditetapkan oleh Negara

dan dokumen DPLH, Permenkes dan Permen LH terkait .

Dengan kata lain, RSUP Haji Adam Malik mengelola limbah cair, padat

dan limbah B3 berdasarkan regulasi yang ada, maka pengelolaannya di atur dan

dikerjakan dan dikelola dengan baik. Misalnya pengeloaan limbah cair dan

limbah padat, kalau rusak isolator bagaimana pihak ketiga mengangkatnya

RSUP Haji Adam Malik dari sejak berdiri sudah mempunyai dokumen

lingkungan. Dokuemn pertama dalam bentuk Dokumen Upaya Pengelolaan

Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UKS), dan

yang kedua Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidupm (DPLH). Perubahan

dokumen ini terkait dengan adanya perubahan bangunan atau pembangunan

bangunan lebih dari 10.000/segi. Dalam hal ini RSUP Haji Adam Malik taat

dengan aturan yang sudah dituangkan dalam dokumen lingkungan dimaksud.


17

Ketaatan RSUP H. Adam Malik dalam pengelolaan lingkungan ini

dibuktikan dengan hasil penilaian Program Peringkat Kinerja Perusahaan

(PROPER) pada peringkat “Biru” oleh Kantor Kementrian Lingkungan Hidup

RI. RSUP Haji Adam Malik, memproses menuju PROPER yang baik, maka saat

ini PROPER yang terakhir adalah PROPER warna BIRU, yang artinya taat

terhadap peraturan dan pengelolaan yang di tetapkan oleh kementrian lingkungan

hidup.

Sejak 3 tahun terakhir kementerian lingkungan hidup tidak melakukan

lagi PROPER terhadap Rumah Sakit. Namun tetap di pantau melaui laporan

secara online dan secara pengamatan di lapangan oleh Badan Lingkungan Hidup

Kota Medan, terutama dalam pengelolaan limbah cair dan limbah B3.

Limbah cair RSUP Haji Adam Malik Medan dikelola atau diolah dengan

system lumpur aktif, yang dimulai dengan tahap sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan (seluruh limbah cair di ruangan dikumpulkan dibak atau

wadah yang namanya live station (bak pengumpul).

2. Bak baper basin atau bak homogenisasi (pencampuran), jadi semua di

campurkan agar menjadi 1 warna, setelah dari bak baperbasin di alirkan

menuju

3. Bak SFPEL (Reaktor 1 dan 2) yang berfungsi untuk bakteri bersama lumpur

bekerja memproses limbah cair tersebut.


18

BAB IV

UPAYA MENGATASI HAMBATAN PENGELOLAAN LIMBAH

DI RSUP H ADAM MALIK

A. Efektifitas Pelaksanaan Pengelolaan Limbah RSUP Haji Adam Malik.

Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Limbah di RSUP Adam Malik pada

dasarnya tidak ada hambatan. Penanggung jawab pengelola lingkungan RSUP

Haji Adam Malik menyampaikan bahwa, hambatan yang ada untuk saat ini hanya

terkait tentang dana atau biaya operasional yang cukup besar untuk mekenisme

pengelolaan atau perawatannya.

Walaupun demikian kebijakan manajemen tetap berusaha agar seluruh

pengelolaan limbah RSUP Haji Adam Malik dapat terlaksana dengan baik

berdasarkan regulasi yang sudah ditetapkan oleh Negara, serta aturan yang

tertuang dalam dokumen DPLH dan Perizinan Pengelolaan Lingkungan Hidup

yang dimiliki RSUP Haji Adam Malik Medan

B. Kesesuaian dengan Izin dengan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Tim Pelaksana Lapangan

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara,

No.188.4/1541/Dis.LH-SU/VI/2021, tanggal 15 Juni 2021 terdapat beberapa

aspek yang belum sesuai antara izin yang dimiliki dengan pelaksanaan

pengelolaan lingkungan di lapangan antara lain sebagai berikut :


19

1. Dokumen/Izin Lingkungan

a. Memiliki Dokumen Lingkungan Berupa Dokumen Evaluasi Lingkungan

Hidup (DELH) berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup

KotaMedan Nomor : 550/6514/ BLH/XII/2015 tanggal 23 Desember 2015

yang ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan

b. Memiliki Izin Lingkungan Kegiatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)

H. Adam Malik Jalan Bunga Lau No. 17 Kelurahan Kemenangan Tani

Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

Sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan

Nomor : 660/6515/BLH/ XII/2015 tanggal 23 Desember 2015 yang

ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan

c. Sudah Membuat Laporan Tw I untuk pengendalian pencemaran air dan

Pengelolaan Limbah B3 Namun belum disampaikan ke Dinas Lingkungan

Hidup Kota Medan, dengan Tembusan ke Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi dan KLHK memalui Akun SIMPEL

d. Sudah memiliki Akun SIMPEL namun belum dilakukan pelaporan

e. Belum sepenuhnya memenuhi ketentuan terhadap pelaksanaan

Kepemilikan Dokumen/Izin Lingkungan yang dimiliki, dalam

aspek pelaporan melalui Akun SIMPEL


20

2. Aspek PPA

a. Memiki Izin Pembuangan Air Limbah No. 660/2084/BLH/IV/2016

tanggal 26 April 2016 dengan Permohonan Perpanjangan Izin tanggal 03

Februari 2021.

b. Terdapat saluran air limbah yang bocor yang bersumber dari saluran

proses Loundry

3. Aspek PPU

a. Memiliki 8 Delapan) Sumber emisi antara lain: Boiler 2 (dua) Unit, 6

(enam) Unit Genset, Keterangan: 2 (unit tidak beroperasi).

b. Belum memenuhi ketentuan teknis, yaitu Tidak memiliki Titik Koordinat

Sampling Seluruh Sumber Emisi Tidak Bergerak dan pemantauan ambien

4. Aspek PLB3

a. Memiliki Izin Penyimpanan Sementara Berupa Perpanjangan Izin

Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Kepada RSUP. H. Adam Malik Medan Sesuai Surat Nomor

660.2/393K/2017 tanggal 10 Mei 2017

b. Belum sepenuhnya memenuhi ketentuan Pengelolaan Limbah

Bahan Berbahaya Beracun sesuai dengan ketentuan yang berlaku


21

C. Upaya Mengatasi Hambatan Pengelolaan Lingkungan

Dalam upaya memenuhi kewajiban pengelolaan lingkungan

berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan perizinan

lingkungan yang dimilik, manajemen RUSP Haji Adam Malik Medan melakukan

berbagai tindakan antara lain sebagai berikut :

No. Kriteria Penilaian Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Sudah Membuat Laporan Tw I untuk


pengendalian pencemaran air dan
Pengelolaan Limbah B3 Namun belum
disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup
Kota Medan, dengan Tembusan ke Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi dan KLHK
Dokumen/Izin
1 memalui Akun SIMPEL
Lingkungan
 Sudah memiliki Akun SIMPEL, berupaya
untuk mengaktifkan pelaporan melalui akun
yang sebelumnya belum dilakukan
 Berupaya memenuhi ketentuan terhadap
pelaksanaan Kepemilikan Dokumen/Izin
Lingkungan yang dimiliki
Melakukan perbaikan saluran air limbah yang
Aspek Pengendalian
4 bocor yang bersumber dari saluran proses
Pencemaran Air (PPA)
Loundry
Berupaya memenuhi ketentuan teknis, yaitu
Aspek Pengendalian
Tidak memiliki Titik Koordinat Sampling
6 Pencemaran Udara
Seluruh Sumber Emisi Tidak Bergerak dan
(PPU)
pemantauan ambien
Berupaya sepenuhnya memenuhi
Aspek Pengelolaan ketentuan Pengelolaan Limbah Bahan
7
Limbah B3 (PLB3) Berbahaya Beracun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Sumber : Wawancara dengan Pengelola LH, RSUP H Adam Malik
22

Hasil dari berbagai upaya yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban

pengelolaan lingkungan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

dan perizinan lingkungan yang dimilik, manajemen RUSP Haji Adam Malik

Medan mendapat Peringkat Biru dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan

Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Lingkungan

Hidup pada tahun 2016.


23

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

penulis, maka penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa dalam konteks pengaturan hukum pengelolaan limbah dalam

pencegahan pencemaran lingkungan hidup di Indonesia, Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup telah menetapkan kewajiban hukum pengelolaan limbah rumah sakit

dalam pencegahan pencemaran lingkungan hidup dituangkan dalam bentuk

perizinan lingkungan yang diterbitkan bagi setiap penanggung jawab usaha

termasuk dalam hal ini di RSUP Haji Adam Malik Medan.

2. Bahwa pelaksanaan pengelolaan limbah dalam pencegahan pencemaran

lingkungan hidup di RSUP Haji Adam Malik dilakukan dalam bentuk

pelaksanaan kewajiban yang tertuang dalam dokumen lingkungan, aspek

pengendalian pencemaran air (PPA), aspek pengendalian pencemaran udara

(PPU) dan aspek Pengelolaan Limbah B3 (PLB3).

3. Bahwa hambatan pelaksanaan pengelolaan limbah rumah sakit dalam

pencegahan pencemaran lingkungan hidup di RSUP Haji Adam Malik terkait

minimnya dana yang dialokasikan untuk biaya operasional pengelolaan

limbah dan perawatan peralatan yang cukup besar jumlahnya.


24

4. Bahwa untuk penyelesaian hambatan pengelolaan limbah rumah sakit dalam

pencegahan pencemaran lingkungan hidup, manajemen RSUP Haji Adam

Malik berupaya memenuhi segala kewajiban pengelolaan lingkungan

berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan perizinan

lingkungan yang dimiliki sehingga mendapat Peringkat “Biru” dalam

Penilaian Kinerja Perusahan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dari

KLHK

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran yang Penulis

berikan yaitu sebagai berikut :

1. Bahwa diharapkan kepada pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat

mematuhi ketentuan hukum yang telah berlaku dan tercantum pada Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup agar kewajiban hukum pengelolaan limbah rumah sakit

dalam pencegahan pencemaran lingkungan hidup dituangkan dalam bentuk

perizinan lingkungan yang diterbitkan bagi setiap penanggung jawab usaha

terlaksana dengan baik.

2. Bahwa manajemen RSUP Adam Malik Medan agar tetap melaksanakan

kewajiban hukum pengelolaan lingkungan dan mempertahankan peringkat

Biru Penilaian Kinerja Perusahaan, jika memungkinkan ditingkatkan pada

peringkat yang lebih tinggi sebagai bagian dari upaya perlindungan dan

pengelolaan hukum agar tidak terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan


25

3. Bahwa diharapkan kepada pengelolaan rumah sakit agar lebih

memperhatikan limbah infeksius dan limbah B3 dan melakukan pengelolaan

berdarakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik

Indonesia Nomor : P.56/MENLHK-Setjen/2015 mengatur tentang tata cara

dan persyaratan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dari fasilitas pelayanan kesehatan guna menghindari adanya korban

pencemaran dan perusakan, dalam arti sebagai pihak yang dirugikan, dan

pihak yang dirugikan dapat berupa orang perorangan, masyarakat atau negara

yang akan berakibat pada terjadi sengketa lingkungan.

4. Bahwa dalam aspek-aspek keperdataan tentang penyelesaian sengketa

lingkungan hidup dapat ditempuh melalui jalur pengadilan (litigasi) atau jalur

diluar pengadilan (non litigasi) berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak

yang bersengketa, untuk melindungi hak keperdataan para pihak yang

bersengketa.
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Adrian Sutedi, S.H., M.H, 2017, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan
Publik, Jakarta, Sinar Grafika.

Arifin, Syamsul, 2012. Hukum Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup Di Indonesia, Jakarta, PT. Sofmedia.

Egi Agfira Noor, S.H., M.H , 2021, Pertanggung Jawaban Rumah Sakit Terhadap
Limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) Penulis Editor Dr. Ifrani, S.H.,
M.H Nurmaya Safitri, S.H ISBN: 978-623-94287-4-7 Penyunting :
Nurmaya Safitri, S.H Cetakan I: Februari 2021 Diterbitkan oleh PT.
Borneo Development Project

Helmi, SH.MH, Dr. 2012, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup, Jakarta, Sinar
Grafika.

Masrudi Muchtar, S.H.,M.H, 2016, Hukum Kesehatan Lingkungan, Penerbit


PUSTAKA BARU PRESS, Yogyakarta, ISBN Buku 978-602-0874-326

Ridwan HR, Dr, 2016, Hukum Admintrasi Negara, Jakarta, Rajawali.

Ramlan, SH, M.Hum, 2012, Hukum Perizinan, Medan, Ratu Jaya.

Siti Sundari Rangkuti, 2010, Lampiran Pada Pengantar Hukum Perizinan,


Surabaya, Kerjasama Hukum Indonesia-Belanda,

Sjachran Basah, 2010, Pencabutan Izin Salah Satu Sanksi Hukum Administrasi,
Makalah Pada Penataan Hukum Administrasi dan Lingkungan di
Fakultas Hukum Unair, Surabaya.

Sjachran Basah, 2010, Sistem Perizinan Sebagai Instrumen Pengendali


Lingkungan, Makalah Pada Seminar Hukum Lingkungan, Jakarta.

Sajchran Basah, November, 2011. Perizinan di Indonesia, Makalah untuk


Penataan Hukum Administrasi dan Lingkungan, Fakultas Hukum Unair
SurabayaSuparto Wijoyo, 2010, Refleksi Matarantai Pengaturan Hukum
Pengelolaan Lingkungan Secara Terpadu, Surabaya, Airlangga University
Press.
Utama, Indra, Dr, M.Si, (2019), Proper Instrumen Pengawasan Untuk
Pengendalian Pencemaran Air Dan Udara, Materi Presentasi Pada
Acara Pembinaan Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja Di Grand Kanaya
Hotel Medan 30 Oktober 2019

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang – Undang R.I No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah No.27 tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan

Peraturan Pemerintah 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolahan Bahan Berbahaya


Dan Beracun.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentangTata Cara


Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang


Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang


Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit

C. INTERNET

Absori, Muhamad Latif, 2020, Kebijakan Hukum Dalam Pengelolaan Limbah


Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3): Studi Implimentasi Pengelolaan
Limbah Medis Di Rumah Sakit Salatiga; Journal of Indonesian Law
Volume 1, Nomor 1, Juni 2020: p. 91-117. DOI: 10.18326/jil.v1i1.91-117
Website: https://e-journal.iainsalatiga.ac.id/ index.php/jil/index 91, diakses
pada tanggal 21 Oktober 2021, pukul 19.15 WIB

Edi Krisharyanto, 2001, Beberapa Aspek Hukum Rumah Sakit Dalam


Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
http://jurnal-perspektif.org/index.php/perspektif/article/view/ 541 diakses
pada tanggal 20 Oktober 2021, pukul 17.50 WIB
Novie, 2012, Kimia Lingkungan, Total Suspended Solid (TSS),
https://environmentalchemistry.wordpress.com/2012/01/11/total-suspended-solid-
tss-2/ diakses pada tanggal 20 Maret 2022, pukul 16.15 WIB

PPKP, 2015, Modul Mengidentisikasi Kualitas Air, Pusat Pendidikan Kelautan


dan Perikanan, 2015, http://www.pusdik.kkp.go.id/uploads/files/
Mengidentifikasi_Parameter_Kualitas_Air1.pdf diakses pada tanggal 20
Maret 2022, pukul 16.55 WIB

Riska Oktifani Putri Beru Karo, 2019, Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat
di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2019, Program Studi S1
Kesehan,tan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara 2019, https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24764,
diakses pada tanggal 17 Oktober 2021, pukul 15.45 WIB

Sutanto, Eka Intan Kumala Putri, Bambang Pramudya, Suyud Warno Utomo;
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 19 (1), 2020, 51 – 61 DOI :
10.14710/jkli.19.1.51-61 Atribut Penilaian Keberlanjutan Pengelolaan
Lingkungan Rumah Sakit Menuju Green Hospital di Indonesia,
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/26090/ 16848 ,
diakses pada tanggal 17 Oktober 2021, pukul 14.45 WIB

Solihin Niar Ramadhan, Bima Rizki Nurahman, Trian Christiawan, 2014, Aspek
Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan, Dosen : Dr. Hj. Efa Laela Fakhriah,
S.H., M.H. Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran, Bandung, 2014,
https://www.academia.edu/9789457/
Makalah_Aspek_Hukum_dalam_Pelayanan_Kesehatan, diakses pada
tanggal 21 Oktober 2021, pukul 14.45 WIB

Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli, https://dlh.banglikab.go.id/index.php/baca-


artikel/85/6-Upaya-Pencegahan-atas-Pencemaran-Lingkungan.html,
diakses pada tanggal 17 Oktober 2021, pukul 10.45 WIB

Informasi Berita Terkini Indonesia, http://www.hariansumutpos.com/


2011/12/20558/adam-malik-pirngadi-bantah-dinilai-buruk.htm, diakses
pada tanggal 17 Oktober 2021, pukul 10.30 wib

Training Proper; http://www.trainingproper.com/all-about-kriteria-peringkat-


proper-emas-hijau-biru-merah-dan-hitam/ diakses pada tanggal 17 Oktober
2021, pukul 14.45 WIB

Wa Atima, 2015, BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air Dan Baku Mutu
Air Limbah, Program Studi Pendidikan Fakultas Biologi, Jurnal Biology Science
& Education 2015 https://core.ac.uk/download/pdf/229361024.pdf diakses pada
tanggal 20 Maret 2022, pukul 15.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai