Anda di halaman 1dari 67

Perlindungan Lingkungan

& Higiene
Oleh:
Dominggus M
Tujuan Pelatihan
Mampu mengidentifikasi potensi bahaya dari faktor lingkungan &
kesehatan proyek konstruksi
Mampu menganalisis bahaya dan membuat rencana pengelolaan
lingkungan & kesehatan di proyek konstruksi
Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, sinar matahari, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.
Rumusan ini dapat diterapkan dalam pengertian lingkungan
kerja konstruksi.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup,
Lingkungan Hidup sebagai kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain
Peraturan Pemerintah No.27 tahun 2012 tentang perijinan
lingkungan.

Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap


orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh
izin Usaha dan/atau Kegiatan.Perijinan inilah yang harus
dilakukan oleh pemilik lahan atau kegiatan sebelum kegiatan
dilaksanakan.

AMDAL adalah kewajiban pemilik bangunan atau pemilik


lahan atau pengguna jasa, sedangkan UKL dan UPL adalah
kewajiban bagi kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan
AMDAL, dalam hal ini penyedia jasa yang melakukannya
MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN
PROYEK KONSTRUKSI
 EMISI UDARA  PENGGUNAAN BAHAN &
 PEMBUANGAN LIMBAH ENERGI
CAIR DAN DOMESTIK  KEAMANAN PROSES & PAKAI
 PENYEDIAAN AIR BERSIH  KESELAMATAN MASYARAKAT
 GANGGUAN  KESEHATAN KARYAWAN
– KEBISINGAN
– BAU
– RADIASI
– SINAR
– TEMPARATUR
– GETARAN
 FASILITAS UMUM
 PERENCANAAN PHISIK
 AMDAL & RKL UPL
 PRODUK SISA DAN GAGAL
 KEMASAN
ASPEK UTAMA LINGKUNGAN KERJA
Penerapan higiene industri ada 3 aspek utama
1. Pengenalan Lingkungan Kerja
2. Penilaian Lingkungan Kerja
3. Pengendalian Lingkungan Kerja

2
Pengenalan lingkungan Kerja
1. Secara kualitatif mengetahui kemungkinan
bahaya potensial dari ..proses produksi
2. Menentukan lokasi potensi bahaya , alat,
.dan metode pengujian
3. Mengetahui jumlah pekerja terpapar atau
terpajan

3
Penilaian lingkungan Kerja
Dapat dilakukan pengukuran, pengambilan
sampel, analisis di laboratorium. Sehingga dapat
ditentukan :
1. Kondisi lingkungan Kerja
2. Perlu/tidaknya teknologi pengendalian
3. Ada/tidaknya korelasi kecelakaan dan PAK
dengan lingkungan
4. Dokumen untuk inspeksi
4
Pengendalian lingkungan.kerja
Penerapan metode teknik tertntu untuk menurunkan tingkat
faktor bahaya lingk. Sampai batas ditolerir bagi pekerja.
Pengujian lingk. Kerja, tujuan :
1. Menentukan paparan pekerja oleh faktor lingk. Kerja
2. Efektivitas alat pengendali di perusahaan
3. Meneliti tempat kerja dg memperhatikan keluhan TK dan
gangguan kesehatan pekerja
4. Untuk riset pengembangan ilmu
5. Tercapai upaya peningkatan derajat kesehatan pekerja dan
produktifitas pekerja

7
LIMBAH…….
SISA DARI SUATU AKTIVITAS
PEKERJAAN YANG HARUS
DITANGANI SECARA BENAR
AGAR MANUSIA, FLORA DAN FAUNA
TIDAK TERKENA DAMPAKNYA.
TEMPAT PENAMPUNGAN LIMBAH
NO WARNA TEMPAT JENIS LIMBAH CONTOH
PENAMPUNGAN LIMBAH

1. HITAM/GELAP BAHAN BERBAHAYA & TONER BEKAS


BERACUN ( B3 )

2. HIJAU NON-B3 METAL, KACA,


NON ORGANIK KARET

3. KUNING NON-B3 KERTAS, SISA


ORGANIK MAKANAN
Landasan Hukum
1. UU No. 4/1982, Ketentuan-2 Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. UU No. 23/1997, Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. PP No. 19/1994, Pengelolaan Limbah Bahan Beracun & Berbahaya
4. PP No. 18/1999, Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)
5. PP No. 20/1990, Pengendalian Pencemaran Air
6. PP No. 51/1993, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
7. PP No. 27/1999, Analisis Dampak Lingkungan
8. PP No. 19/1999, Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Laut
9. PP No. 41/1999, Pengendalian Pencemaran Udara
10. PP No. 74/2001, Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
11. PP No. 63/2000, Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaat-an Radiasi Pengion.
12. Keppres No. 2/2002, Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
13. Staatblad 1949 No 337, Ordonansi Bahan Berbahaya
14. Permenaker No.PER 03/MEN/1985, K3 Pemakaian Asbes
15. Permeneg. LH No.11/2006, Jenis rencana usaha &/ kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
AMDAL
16. Permeneg Lingkungan Hidup No.13 2010 UKLH dan UPLH serta Surat Pernyataan Kesanggupan.
17. SK Meneg. LH, No.Kep-11/MENLH/3/1994: Proyek Konstruksi yang Wajib Melakukan
AMDAL
18. SK Meneg. LH 127/2002, PROPER
19. SK Meneg. LH 122/2004, Baku Mutu Limbah Cair (Pupuk)
20. SE Menaker No 01/1978, Nilai Ambang Batas Kebisingan & Iklim Kerja
21. SE Menaker No 02/1978, Nilai Ambang Batas Bahan Kimia
22. SE Menaker No 01/1979, Penyediaan Ruangan untuk Makan dan Kantin bagi Tenaga Kerja 
23. SE Menaker No SE-01/MEN/1997, Nilai Ambang Batas faktor Kimia Udara di Lingkungan
Kerja
24. Keputusan Kepala Bapedal No. 205/1996, Pedoman Teknis Pengen-dalian Pencemaran Udara
Sumber Tidak Bergerak
SK Meneg LH, No. Kep-11 / MENLH / 3 / 1994:
Proyek-proyek Konstruksi yang Wajib Melakukan AMDAL:

1. Pemb. Bendungan > 15 m, atau luas genangan > = 100 Ha


2. Pemb. Irigasi, luas yang diairi > = 2000 Ha
3. Pemb. Rawa Pasang Surut / Lebak luas > 5.000 Ha
4. Pengamanan Pantai, di kota besar >= 500.000 penduduk
5. Perbaikan sungai di kota besar > = 500.000 penduduk
6. Kanal Banjir di kota besar panjang > = 5 km, lebar >= 20 m
7. Kanalisasi selain no.6 panjang > 25 km atau lebar > 25 km
8. Pemb Jalan tol dan jalan layang
9. Pemb Jalan raya panjang > 25 km
10. Pemb & peningkatan jalan di luar daerah milik, berfungsi arteri /
kolektor panjang > 5 km atau luas >= 5 ha
11. Pengolahan sampah dengan incinerator> = 800 ton / ha
12. Pemb & peningkatan jalan di luar daerah milik, berfungsi arteri /
kolektor panjang > 5 km atau luas >= 5 ha
Proyek Konstruksi yang
Wajib Melakukan AMDAL (lanjutan)
13. Pembuangan sampah sistim control landfill & sanitary landfill > = 800 ton/ha
14. Pembuangan sampah sistim open dumping >= 80 ton/ha
15. Pemb. sistim drainage dengan saluran di kota, panjang> 5 km
16. Pemb. IPAL untuk permukiman luas > = 5 ha
17. Pembangunan sewerage pelayanan > 2.500 ha
18. Pengambilan air danau, sungai, mata air /sumber air lain, debit > 2 m3/det
19. Pembangunan perumahan & permukiman luas >= 200 ha
20. Peremajaan kota, luas > = 5 ha
21. Gedung bertingkat / apartemen tinggi > = 60 m

Selain tsb, kegiatan proyek berikut ini, wajib dilengkapi


AMDAL yaitu :
1. Lokasi berbatasan langsung dengan kawasan lindung
2. Dapat mengubah fungsi dan/atau peruntukan suatu kawasan lindung.
3. Berada dalam kawasan lindung menurut perundang-undangan yang berlaku.
Contoh UKL Konstruksi :
Penggunaan material ramah lingkungan secara maksimal
Pengurangan polusi kebisingan,
Pengurangan polusi gas buang,
Pengurangan polusi debu,
Penerapan prinsip 5 R (ringkas, rapi, resik, rajin, rawat),
Sortifikasi material & pengelolaan limbah,
Pengurangan air limbah dan pengendalian limbah B3

Contoh Kegiatan Pendukung :


1. Patroli Lingkungan
2. Rapat Lingkungan
3. Inspeksi Pengukuran Dampak Lingkungan.
4. Audit Lingkungan
GETARAN
KEBISINGAN
GETARAN

BAU
NAB : kadar yang dihadapi pekerja tanpa
menunjukan gangguan kesehatan/ penyakit/
kelainan dalam pekerjaan sehari-hari waktu
kerja 8 jam/hari atau 40 jam seminggu

5
PERBANDINGAN

PENGARUH WAKTU KERJA ISBB / BEBAN KERJA …..derajat C

RINGAN (100-200) SEDANG >200-350 BERAT >350-500


KERJA ISTIRAHAT
Kcal/jam Kcal/jam Kcal/jam

TERUS MENERUS (8 JAM) 30 26.7 25

75% 25% 30.6 28 25.9

50% 50% 31.4 29.4 27.9

25% 75% 32.2 31.1 30


Rencana Manajemen Lingkungan Konstruksi
Umum  Kebijakan Pengelolaan Lingkungan  Peraturan internal perusahaan
 Struktur Organisasi  Komite Lingkungan
 Tugas & Tanggung-jawab  Monitoring kinerja
 Pelatihan Lingkungan  Promosi kesadaran lingkungan
Tindakan  Sumber-sumber Polusi  Pengukuran pengurangan
Pengurangan  Para penerima yang sensitiv  Monitoring
 Standar / Persyaratan  Rencana Tanggap Darurat
Pengelolaan  Pengukuran pengurangan limbah  Sistem pemilihan jenis limbah
Limbah  Sasaran limbah  Aliran limbah
Rekaman  Inventaris lisensi, ijin-ijin dll  Invent. keluhan, inspeksi eksternal
 Laporan Inspeksi mingguan
 Rekaman ringkasan ketidak sesuaian

Sasaran UKL, misalnya:


Pemborosan material maksimal 1 %
Jenis Limbah proyek
1. Limbah cair : air kotor, minyak, bahan, pelumas dlsb.
2. Limbah padat : puing beton/bata/dinding, sisa asbes/kayu/ kertas/plastik, tanah,
potongan berbagai jenis logam dlsb.
3. Limbah Kimia : bahan cat, campuran kimia untuk beton, bahan pembersih ( HCl
), dlsb.
4. Limbah Gas : asap mesin dan peralatan bertenaga BBM/BBG, uap zat pelarut
cat, gas etylene (terhisap ke paru-paru) dlsb

Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


1. Pemesanan, transportasi, penyimpanan, dan penggunaan serta
pembuangan limbah B3 harus direncanakan, dilaksanakan dan
dikontrol sesuai syarat-syarat dan standar yang ditetapkan.
2. Setiap jenis bahan B3 harus dilengkapi dengan lembar data
keselamatan bahan (MSDS), sebagai petunjuk penggunaan,
pencegahan dan penanggulangan jika terjadi pemaparan.
Pengurangan Pencemaran Udara
– Tindakan standar :

Fasilitas pembersihan roda Menutup bahan berdebu Vacuum cleaner untuk


pekerjaan berdebu

– Tindakan khusus :

Pelarangan alat berasap Menutup muatan truk


Pengelolaan Limbah Konstruksi
– Tindakan standar :

Penyortiran material konstruksi


dan material bongkaran

Pemulihan Sisa Material


(pemanfaatan & penghematan)

 Rekaman material konstruksi & bongkaran (Tabel Aliran Limbah)


 Pengendalian penggunaan kayu
 Pemulihan pengemasan material
2 x 45 MENIT

MAMPUKAH KITA
SEPERTI DIBAWAH INI ?
Ingat-ingat……..
 Setiap “lingkungan kerja” harus diindetifikasi potensi bahaya dan
lakukan pencegahan dan pengendalian
 BAHAYA KESEHATAN KERJA ada di tempat kerja, berdampak pada
pekerja yang dapat berupa :
 gangguan kesehatan, umumnya bersifat biasa sampai kronis
 Penyakit akibat kerja,
 Kematian.
 Tujuan pengelolaan lingkungan adalah pengurangan pemborosan
material, pengurangan jumlah limbah merugikan & peningkatan
kesehatan pekerja (reduce, reuse, recircle,)
 Cara efektif, adalah melibatkan pekerja dalam pengelolaan lingkungan,
pastikan mereka memahami bahaya pencemaran lingkungan terhadap
kesehatan dan keselamatannya
 Untuk menegakkan disiplin, maka harus ada penghargaan prestasi dan
sanksi pelanggaran.
Pengurangan Pencemaran Suara (Kebisingan)

– Tindakan standar :

Penyaring Suara

Penggunaan Alat tak Bersuara


Pukulan (Non-percussive)
Pengurangan Polusi Air Buangan
– Tindakan standar :

Meminimalisir penggunaan air dengan


Pengolahan Air Limbah
(Wastewater treatment) menggunakan air limbah olahan

Sistem pengumpulan aliran


permukaan
Industrial Hygiene, tujuan
 Mempelajari sanitasi perusahaan dalam
kaitannya dengan K3 yang akan
mempengaruhi produktifitas kerja
 Kaitan kesehatan kerja dengan dilakukan
diagnosis penyakit dan pengobatan

 Pencegahan : perbaikan lingkungan kerja


dan peningkatan derajat kesehatan
1
BERBAGAI JENIS PENCEMARAN
PENCEMARAN KIMIA GAS BUANG

PENCEMARAN BIOLOGIS PENCEMARAN KIMIA GAS

PENCEMARAN SUARA PAPARAN B3 SANGAT


GENSET BERBAHAYA BAGI
KESEHATAN
PEKERJA
Dalam lingkungan Kerja dikenal faktor :
1. FISIK (suhu, penerangan, kebisingan .)
2. KIMIA (gas, uap debu ..)
3. BIOLOGIK (virus, bakteri ...)
4. FISIOLOGIK (waktu kerja, cara kerja ..)
5. PSIKOLOGIK/PSIKOSOSIAL (hub. Kerja, stres)

6
FAKTOR LINGKUNGAN &
KESEHATAN• Kebisingan  Tuli
 Buta
• Pencahayaan  Depresi, kelelahan
• Tekanan  Kanker
BAHAYA PHISIK • Radiasi  Kelelahan
• Suhu ekstrim  Jaringan otot rusak
• Getaran  Silikosis, asbestosis
 dll
• Partikulat
>Mudah Meledak Iritasi kulit
• Zat Gas >Mudah Terbakar Keracunan
BAHAYA KIMIA >Beracun
• Zat Padat >Iritan
Catat pancaindera
• Zat Cair >Korosif
Kanker
>Alergen Alergi, dll
• Virus  PENYAKIT MENULAR
BAHAYA BIOLOGI • Serangga  INFEKSI
 BISA / RACUN
• Bakteri  ALERGI
• Jamur, dll  dll

• Salah posisi  Sakit punggung


BAHAYA ERGONOMI • Gerakan janggal  Terkilir
• Gerak monoton  Carpal syndrome
• Ketaksesuaian tata letak  Cacat permanen

BAHAYA PSIKIS • Stress,  Sakit depresi dll


• Tidak konsentrasi, dsb
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. GOLONGAN PHISIK
Suara bising dan gaduh yang menyebabkan tuli
Tekanan suara tinggi yang berubah-ubah
Suhu yang tinggi dan sebaliknya, suhu yang rendah
Getaran yang dapat menggganggu sirkulasi darah, syaraf
Penerangan yang kurang dan sebaliknya yang terlalu kuat, sinar infra
merah dapat merusak lensa mata, sinar ultra violet menimbulkan
peradangan
Radiasi sinar radio aktif menyebabkan sakit tumor atau kanker

2 MENTAL PSIKOLOGIK
Ketegangan kerja karena tidak cocok dengan bakat/pendidikan
Tidak dapat bekerjasama dengan teman sekerja
Beban kerja atau tanggungjawab yang terlalu berat
3. .
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA
3. FATAL PHISICAL
Mengangkut barang terlalu berat
Cara kerja yang tidak benar
Kelelahan phisik karena kesalahan konstruksi/mesin/alat
Kerja dengan berdiri terus menerus menyebabkan varises

4. HAYATI
Cacing, serangga
Bakteri, virus
Jamur menimbulkan penyakit kulit/panu dll
Getah, tumbuhan menyebabkan penyakit kulit

5. KIMIA
Gas berbahaya seperti amoniak, CO dan H2S
Uap logam dapat menimbulkan penyakit kulit
Semen menimbulkan sakit kulit
Cat dapat menimbulkan sakit dada
Debu dapat menimbulkan sakit paru-paru
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA
6. Tukang kayu
Banyak keluhan nyeri pinggul dan tulang belakang
Degenerasi tulang pinggang akibat beban yang terus menerus hingga
kondisi tubuh tidak berubah dan sukar digerakan
Gangguan dilutut, adanya rasa nyeri dilutut, sampai terjadi degenerasi

7. Tukang batu
Peradangan kulit akibat kontak dengan semen
Kelelahan pinggang hingga nyeri

8. Tukang Las
Retina radang bahkan luka - katarak dan lensa mengeruh
Gangguan pernafasan, uap las
Kelainan kulit akibat panas
PENYAKIT AKIBAT KERJA
9 Tukang cat dan kapur
Gejala batuk sampai gangguan pernafasan
Peradangan kulit - Penyakit ginjal
Gangguan pencernaan, mual-mual sampai peradangan

10 Pekerja bahan peledak


Sesak nafas, pingsan saat pengambilan bahan
Keracunan asam nitrat

11 Pekerja Foto-copy
Gangguan pernafasan akibat tinta dan bubuk hitam
Penyakit Mata karena sinar terang masuk terus menerus
10
PENYAKIT AKIBAT KERJA TERUS MENERUS
12 Operator Traktor, Crane, Roller
Keletihan leher dan bahu
Nyeri tulang belakang sampai ketungkai kaki

13 Pekerja Alat getar Vibrating, Temper, Chain saw


Nyeri jari tangan dan kaki - Nyeri tulang belakang
Gangguan tulang belakang

14 Operator Genset, Tiang pancang, Stone crusher


Gangguan pendengaran sampai tuli
Gangguan pernafasan jika tempat tertutup
15 Petugas Survey
16 Petugas komputer
1. Pemeriksaan awal kesehatan bagi setiap
karyawan, pekerja Proyek & pemeriksaan
periodik;
2. Adanya asuransi kesehatan & asuransi
kecelakaan;
3. Team work building, faktor psikososial
( stress, kelelahan);

4. Ketersediaan poliklinik, kantin, barak pekerja, kantor


kontraktor, kantor direksi/pengawas, workshop
pembesian/bekisting , tempat pembuangan sampah, MCK
dll;
5. Menu makanan, kebersihan dapur/KM/WC/semua
bangunan & lingkungan;
6. Pembuangan limbah konstruksi & dampak pada lingkungan;
7. Dampak Kebisingan , debu terhadap lingkungan;
8. Fasilitas sanitasi, air bersih;
9. Ergonomi furniture & peralatan kerja;

PROGRAM KESEHATAN & LINGKUNGAN KERJA


STRESS-DEPRESI-BUNUH DIRI,
……….AKIBAT DARI
• BEKERJA DALAM TEKANAN
• LINGKUNGAN KERJA TIDAK SEHAT
• WAKTU ISTIRAHAT TIDAK CUKUP
• CARA KERJA YANG SALAH
MENJAMIN
Tujuan MATERI : KEPASTIAN..pekerja
• TERHINDAR DARI BAHAYA KESEHATAN
• TERHINDAR DARI PENURUNAN TINGKAT KESEHATAN
• TERCAPAINYA STANDAR KESEHATAN

Gambar mana yang terkait dengan kesehatan ?


KODE KEMASAN PLATIK
KULTUR BERUBAH DENGAN PEMAHAMAN SOSIALISASI
TERUS MENERUS …TENTANG KESEHATAN…………….

• DIMULAI DARI DIRI SENDIRI………………….


• INTERAKSI-KEPEDULIAN SESAMA…….PEKERJA
• ADANYA…….STANDAR KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
MENGAPA PRODUKTIFITAS MENURUN ?
BISA JADI…. AKIBAT DARI……

• KELELAHAN PHISIK-MERIANG-DEMAM
• KETIDAK NYAMANAN KERJA
• WAKTU ISTIRAHAT TIDAK CUKUP
PENERANGAN TIDAK CUKUP &
TIDAK TEPAT POSISINYA…
BISA
BERAKIBAT……..
• MATA SILAU
• MATA BERAIR
• BADAN CEPAT
LELAH

DIRUANGAN KANTOR DIAREA LAPANGAN


MENGAPA DIRUANG KERJA TERTUTUP JIKA
MENDADAK….. AC MATI
..MENGAKIBATKAN SESAK NAFAS

TIDAK ADA SIRKULASI UDARA…..


VENTILASI TIDAK BERFUNGSI…..
OKSIGEN LAMA KELAMAAN HABIS……..
BAHAYA PENGGUNAAN ALAT KERJA YANG
BERGETAR
BERAKIBAT…
• NGILU – PEGAL – PUSING
• …..ATURAN PAKAI ALAT DILANGGAR…….
• ……ATURAN ISTIRAHAT PEKERJA DILANGGAR
• ….ADA BATAS KEMAMPUAN DAN SYARAT TUBUH
YANG DILUPAKAN
SAAT PENERIMAAN PEKERJA

• PERNYATAAN PEKERJA …..PERTANYAAN BERIKUT INI…


APAKAH ANDA MEMPUNYAI ALERGI TERHADAP LOGAM,
KARET, BAHAN KIMIA, DEBU, BAU-BAUAN ?.............

AC  polusi, batuk, pilek…..penularan lewat udara


Karpet, Wall Paper  berdebu, berjamur, gatal, apek……
Bahan kimia yang digunakan di Kantor  Photocopy, tinta printer,dll
 Pusing, cepat lelah, cepat marah 
metabolisme terganggu  penyakit jantung, hipertensi dan stroke

Formaldehyde  tidak berwarna terdapat pada plywood/kayu


lapis penat dan lelah
Kaca  perubahan dan sirkulasi udara
menunjang penipisan ozon sinar ultra violet tidak dapat
disaring secara maksimal penyakit kanker kulit dan
komplikasi rumit lainnya.
SESAK NAFAS-PUSING-PINGSAN
RUANGAN YANG JARANG DIGUNAKAN

• SEBELUM MASUK BUKA DULU PINTU, BIARKAN


UDARA MENGALIR
• GUNAKAN MASKER BILA PERLU
• BISA PUSING, SESAK, KEMATIAN MENDADAK
• NYALAKAN BLOWER, UDARA SEGAR MASUK
SOSIALISASI & TINDAKAN PREVENTIF
PENYAKIT & KESEHATAN KERJA…KAPAN ?

• PENYAMPAIAN KEJADIAN DAN AKIBATNYA


• LOKASI-LOKASI MANA YANG RAWAN
• MANA SAJA KELOMPOK KERJA RAWAN
• LAKUKAN LEWAT UPACARA K3
• LAKUKAN LEWAT MEETING APA SAJA
Alur Pembuangan Sampah…
KesehatanPekerja Housekeeping
Sampah-sampah dikumpulkan
oleh Mandor dan Subkontraktor mengangkut semua sampah
pada Lokasi yang sudah Yang sudah terkumpul untuk
ditentukan Team Housekeeping Dibuang ke Bak Sampah Besar
• Ditegaskan dalam SPK/Kontrak • Pekerja Housekeeping 6-10 orang
apakah dikerjakan langsung atau tiap 7000 m2 diatur
diganti Beban Biaya pendatangannya sesuai dengan
• Sanksi diberikan TEGAS. Sebelum Schedule Manpower
dibayarkan, DUB/BAP tidak akan • Dikontrol ketat oleh Pelaksana
diproses Housekeeping
Sampah yang sudah terkumpul
• Setiap Pelaksana menekan kesetiap didalam Bak Sampah Besar
Mandor danSubkontraktor untuk Diangkut oleh Truk Sampah
Proyek Bersih, Rapisisa-sisa
membersihkan dan Sehat
pekerjaannya
Untuk dibuang keluar Lokasi
• Produktivitas tidak terganggu
• Buat Jadwal Truk Sampah dan
• Mengurangi terjadinya kecelakaan
Kontrol Ritase Truk Sampah
• Efisiensi Biaya • Kontrol Truk Sampah Sebelum
• Tumbuhnya disiplin Pekerja Masuk dan sesudah keluar
• Efisiensi Jumlah Pekerja yang dipakai Lokasi Proyek
• Manajemen Housekeeping lebih baik • Biaya Sampah harus dibebankan
kesemua elemen yang terlibat
dalam proyek baik Mandor
Moment penting ..SAFETY & HEALTHY TALK

Safety & Healthy Talk untuk Tukang Besi, Tukang Cor, Harian Kantor dan Finishing

Safety & Healthy Talk untuk Tukang Kayu di Los Kerja Kayu Proyek
TARGET TEMPAT KERJA…ditetapkan

Tersedia Stop Kontak di Los Kerja Formwork disusun dengan RAPI Besi Ditutup Terpal
Besi tidak
tertimbun
Diberi Rambu-rambu K3 Tanah

Hasil Pabrikasi ditata


Rapi
Lokasi Kerja Bersih dan Rapi Formwork ditata dan dipilah Besi dipilah menurut ukuran Los Kerja Rapi dan Bersih

Lokasi Kantor ada Penghijauan, Penerangan Cukup, Ruang Rapat Rapi dan Kantor Bersih
PENCEGAHAN KERUGIAN TERHADAP
LINGKUNGAN DAN TEMPAT KERJA
SAMPAH

Alur Pembuangan Sampah-sampah dikumpulkan oleh Mandor dan


Subkontraktor pada Lokasi yang sudah
ditentukan Team Housekeeping
Sampah Action Plan :
 Ditegaskan dalam SPK/Kontrak apakah dikerjakan langsung atau
diganti Beban Biaya
 Sanksi diberikan TEGAS. Sebelum dibayarkan, DUB/BAP tidak
akan diproses
 Setiap Pelaksana menekan kesetiap Mandor dan Subkontraktor
untuk membersihkan sisa-sisa pekerjaannya

Pekerja Housekeeping mengangkut semua sampah


yang sudah dikumpulkan untuk dibuang ke Bak
Sampah Besar
Action Plan :
 Pekerja Housekeeping 6-10 orang tiap 7000 m2 diatur
pendatangannya sesuai dengan Schedule Manpower
 Dikontrol ketat oleh Pelaksana Housekeeping

Sampah yang Sudah Terkumpul didalam Bak Sampah


Besar Diangkut oleh Truk Sampah untuk dibuang
keluar Lokasi Proyek
Action Plan :
 Buat Jadwal Truk Sampah dan Kontrol Ritase Truk Sampah
 Kontrol Truk Sampah sebelum masuk dan sesudah keluar Lokasi
Proyek
 Biaya Sampah harus dibebankan ke semua elemen yang terlibat
dalam proyek baik Mandor maupun Subkontraktor

Proyek Bersih, Rapi dan Sehat


Action Plan :
 Produktivitas tidak terganggu
 Mengurangi terjadinya kecelakaan
 Efisiensi Biaya
 Tumbuhnya disiplin Pekerja
 Efisiensi Jumlah Pekerja yang dipakai
 Manajemen Housekeeping lebih baik
PENCEGAHAN KERUGIAN TERHADAP
LINGKUNGAN DAN TEMPAT KERJA
Bahan Kimia Berbahaya
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia; fisika
atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga
kerja, instalasi dan lingkungan.
Terdiri :
 Bahan beracun

 Bahan reaktif

 Bahan mudah meledak

 Bahan oksidator

 Cairan mudah terbakar

 Gas mudah terbakar

Pengaruh Terhadap Kesehatan
1. Iritasi
2. Korosif
3. Alergi
4. Aspiksian
5. Keracunan sistemik
6. Kanker
7. Kerusakan / kelainan janin
8. Pneumokoniosis
9. Efek Bius
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Bahaya

1. Daya racun
2. Cara bahan kimia masuk kedalam tubuh
3. Konsentrasi macam dan lama paparan
bahan kimia
4. Efek kombinasi bahan kimia
5. Kerentanan
Lembar Data Keselamatan Bahan
berisikan keterangan :

Identitas Bahan dan Perusahaan Sifat Fisika dan Kimia


Komposisi Bahan Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
Informasi Toksikologi
Identifikasi Bahaya
Informasi Ekologi
Tindakan P3K Pembuangan Limbah
Tindakan Penanggulangan Pengangkutan Bahan
Kebakaran Informasi Perat.Peruu yang
Tindakan Mengatasi Kebocoran berlaku
& Tumpahan Informasi Lain yang Diperlukan.
Penyimpanan & Penanganan
Bahan
Pengendalian Pemajanan &
APD
8
LABEL
berisikan tentang :

 Nama produk  Instruksi Kebakaran


 Identifikasi Bahaya  Instruksi Tumpahan atau
 Tanda Bahaya dan Bocoran
Artinya  Instruksi Pengisian dan
 Uraian Risiko dan Penyimpanan
Penanggulangannya  Referensi
 Tindakan Pencegahan  Nama, Alamat dan No.
 Instruksi apabila Terkena Telp. Pabrik Pembuat atau
atau Terpapar Distributor
9
PENEMPATAN LABEL:
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)

Ditempatkan pada tempat yang mudah diketahui oleh :


 Tenaga Kerja
 Pegawai Pengawas
Peraturan Barak Pekerja
TATA TERTIB DAN SANKSI
UNTUK PENGHUNI BARAK PEKERJA
SANKSI
No. TATA TERTIB
DENDA TINDAKAN ADM/ HUKUMAN
1 Dilarang membawa/ menyimpan senjata api dan senjata tajam (pisau, Pelanggar diberi peringatan tertulis dan
golok, clurit dsb.). alat disita.
2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

2 Pergunakan penerangan listrik dan air dengan baik, hidupkan dan Rp. 100.000 per mandor pada bulan 2x berturut-turut melakukan tindakan yg
matikan sesuai kebutuhan. yang berjalan sama (boros air dan listrik) akan
dikenakan denda kepada Mandor yang
bersangkutan.
3 Tidak diperkenankan menggunakan peralatan listrik dengan daya Denda 50% dari jumlah tagihan listrik 2x dapat surat peringatan atas temuan
yang besar (diatas 250watt) dan merubah/ merusak jaringan/ instalasi bulan tersebut ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.
listrik.
4 Menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempat sampah Jika ditemukan sampah dibuang tidak Pelanggar diberi peringatan tertulis.
yang sudah disediakan. pada tempatnya, maka kontraktor akan 2x dapat surat peringatan atas temuan
membersihkan dengan tenaga harian ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.
dan biaya pembersihan yang dikeluarkan
akan dibebankan kepada semua
penghuni Barak Pekerja.
5 Dilarang buang air besar dan air kecil sembarangan selain di tempat Rp. 100.000 per mandor pada bulan Pelanggar diberi peringatan tertulis.
yang telah disediakan. yang berjalan 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

6 Wajib menjaga kesopanan dan ketertiban dengan warga sekitar dan Pelanggar diberi peringatan tertulis.
sesama penghuni Barak Pekerja. 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

7 Dilarang berbicara tidak sopan dan berteriak keras-keras. 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

8 Dilarang memakai pakaian yang tidak sopan di depan umum. Pelanggar diberi peringatan tertulis.
2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

9 Dilarang duduk-duduk dipinggir jalan umum sehingga mengganggu Pelanggar diberi peringatan tertulis.
lalu-lintas orang dan kendaraan. 2x dapat surat peringatan atas temuan
ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

10 Dilarang menyalakan api dalam Barak Pekerja untuk


keperluan Semua biaya yang diakibatkan oleh 2x dapat surat peringatan atas temuan
memasak, memanggang, menghidupkan lilin. kebakaran, akan ditanggung oleh ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.
Mandor/ Sub Kontraktor.
11 Dilarang menerima atau membawa teman wanita/ pacar ke dalam 2x dapat surat peringatan atas temuan
Barak Pekerja. ini akan dikeluarkan dari Barak Pekerja.

12 Dilarang melubangi dinding Barak atau merusak bangunan dan Mengganti kerugian senilai barang yang Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
fasilitas Barak Pekerja. dirusak Pekerja.
13 Dilarang merubah atau menambah bangunan dan instalasi listrik/ air Perusahaan Sub Kontraktor/ Mandor Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
tanpa ijin tertulis dari Petugas Safety dan General Affairs. dikenai denda Rp. 1.000.000 Pekerja.
14 Dilarang minum minuman keras/ Narkoba atau Mabuk, Berjudi, Perusahaan/ Mandor dikenai denda Rp. Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
berkelahi didalam maupun diluar Barak Pekerja. 1.000.000 Pekerja dan diproses sesuai dengan
hukum yang berlaku/ Kepolisian.

15 Dilarang melakukan tindak kriminal. Memberikan ganti rugi sesuai Pelanggar akan dikeluarkan dari Barak
kesepakatan dengan pihak yang Pekerja dan diproses sesuai dengan
dirugikan dan biaya administrasi hukum yang berlaku/ Kepolisian.
pengurusan.
SAFETY PROGRAM
(Program-Program K3L)

Pengobatan Massal

Fogging
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai