MANAJEMEN LINGKUNGAN
Oleh :
Muhammad Deny
Sasaran Pelatihan
• Mampu mengidentifikasi potensi bahaya K3 dari
faktor lingkungan konstruksi
• Mampu membuat rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan konstruksi
2
BUDAYA K3-Lingkungan
DIPENGARUHI OLEH…….
• BUDAYA ORGANISASI
( ORGANIZATIONAL/CULTURE ) 80 %
• PERILAKU INDIVIDU ( INDIVIDUAL BEHAVIOR ) 20 %
KECENDERUNGAN ……..
MENYALAHKAN ORANG,
PERLU PERUBAHAN POLA PIKIR
K3-L……
APAKAH ORGANISASI SUDAH SIAP BER –K3-L ???
PENGERTIAN DASAR LINGKUNGAN HIDUP
UKL & UPL adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung-jawab usaha dan atau
kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL.
(Kepmeneg. LH No. 86/2002, ttg Pedoman Pelaksanaan UKL& UPL)
11
Rencana Manajemen Lingkungan Konstruksi
Umum Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Peraturan internal perusahaan
Struktur Organisasi Komite Lingkungan
Tugas & Tanggung-jawab Monitoring kinerja
Pelatihan Lingkungan Promosi kesadaran lingkungan
Tindakan Sumber-sumber Polusi Pengukuran pengurangan
Pengurangan Para penerima yang sensitiv Monitoring
Standar / Persyaratan Rencana Tanggap Darurat
Pengelolaan Pengukuran pengurangan limbah Sistem pemilihan jenis limbah
Limbah Sasaran limbah Aliran limbah
Rekaman Inventaris lisensi, ijin-ijin dll Invent. keluhan, inspeksi eksternal
Laporan Inspeksi mingguan Rekaman ringkasan ketidak sesuaian
PENCEMARAN SUARA
GENSET PENCEMARAN BIOLOGIS PAPARAN B3 SANGAT
BERBAHAYA BAGI
KESEHATAN PEKERJA
15
BERBAGAI JENIS PENCEMARAN
PENCEMARAN KIMIA GAS BUANG
PP 41. Pengendalian Bagian Bagian
Kelima
Baku Tingkat Gangguan dan
Ambang Batas Kebisingan
Pasal 10
(4) kendaraan bermotor ditetapkan
dengan mempertimbangkan aspek
kenyamanan terhadap manusia
dan/atau aspek teknologi.
e) penggunaan bahan baku dan sumber daya alam (seperti penggunaan tanah,
penggunaan air);
17
created by : Anas Zaini Z. Iksan 18
TUNJUKKAN SUMBER BAHAYA
i) Perubahan sementara pada proses (misal perubahan pola rotasi tanaman yang
menyebabkan pupuk dibuang ke air),
20
Ketentuan Pidana ;
Tindak pidana dalam undang-undang ini
merupakan kejahatan
• Mengakibatkan orang luka
• Sengaja, dilampauinya baku mutu dan/atau bahaya kesehatan
udara ambien, baku mutu air, manusia
baku mutu air laut, atau kriteria • Pidana minimal 4 tahun, paling
baku kerusakan lingkungan
hidup; lama 12 tahun, dan
• Pidana minimal 3 tahun, paling • Denda minimal 4 milyar rupiah,
lama 10 tahun, dan dan paling banyak 12 milyar
rupiah
• Denda minimal 3 milyar rupiah,
dan paling banyak 10 milyar • Mengakibatkan orang luka berat
rupiah atau mati
• Pidana minimal 5 tahun, paling
lama 16 tahun, dan
• Denda minimal 5 milyar rupiah,
dan paling banyak 15 milyar
rupiah
PASAL 98
Ketentuan Pidana ;
Tindak pidana dalam undang-undang ini
merupakan kejahatan
• Lalai; dilampauinya baku mutu • Mengakibatkan orang luka
udara ambien, baku mutu air, dan/atau bahaya kesehatan
baku mutu air laut, atau kriteria manusia
baku kerusakan lingkungan • Pidana minimal 2 tahun, paling
hidup; lama 6 tahun, dan
• Pidana minimal 1 tahun, paling • Denda minimal 2 milyar rupiah,
lama 3 tahun, dan dan paling banyak 6 milyar
• Denda minimal 1 milyar rupiah, rupiah
dan paling banyak 3 milyar • Mengakibatkan orang luka berat
rupiah atau mati
• Pidana minimal 3 tahun, paling
lama 9 tahun, dan
99 • Denda minimal 3 milyar rupiah,
Pasal dan paling banyak 9 milyar
rupiah
APA ITU AMDAL …..
• ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN YANG HARUS DI
KELOLA SECARA BENAR SESUAI PERUNDANG-
UNDANG SEHINGGA DAMPAK YANG DITIMBULKAN
AMAN DAN MASIH DALAM AMBANG BATAS
SEHINGGA TIDAK TERJADI DAMPAK TERHADAP
MAKHLUK HIDUP, FLORA DAN FAUNA DAN
LINGKUNGAN SEKITARNYA.
APA YANG TERJADI……
• DI PEKERJAAN KONSTRUKSI ?
MENGAPA PERLU DIKELOLA ?
• Disebabkan sering terjadinya penyakit akibat kerja
yang menimbulkan kerugian, seperti berikut :
Kematian
Kehilangan Fungsi Panca Indera
Kehilangan kenyamanan/kenikmatan
Stress/gangguan kejiwaan.
Produktivitas kerja menurun
Kualitas lingkungan semakin turun
mis: udara tercemar, air tidak layak pakai,
cuaca tidak menentu, dll.
MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN
YANG TAMPAK JELAS
• EMISI UDARA • PENGGUNAAN BAHAN
• PEMBUANGAN LIMBAH CAIR • PENGGUNAAN ENERGI
• PENYEDIAAN AIR MINUM DAN • KEAMANAN
PENGOLAHAN LIMBAH PROSES/KESELAMATAN
DOMESTIK MASYARAKAT
• GANGGUAN ( STAKEHOLDERS )
o KEBISINGAN • KESEHATAN DAN
o BAU KESELAMATAN KARYAWAN
o RADIASI
• FASILITAS
• PERENCANAAN PHISIK
• ANALISA DAMPAK
LINGKUNGAN ( AMDAL )
• PRODUK BUANGAN
• PENGEMASAN
MASALAH LINGKUNGAN SPESIFIK
• MUTU BUANGAN/AIR • ALAT ANGKUT
• EMISI UDARA/BAU • ALAT ANGKAT
• KEBISINGAN
• LIMBAH
• AIR TANAH
• TANGGAP DARURAT
• MINIMISASI LIMBAH
• KONVERSI ENERGI
• BAHAN BAKU RAMAH
LINGKUNGAN
• AKTIVITAS PEMASOK YANG
RAMAH LINGKUNGAN
APA ITU LIMBAH
• Sisa dari suatu aktivitas pekerjaan yang harus ditangani secara
benar agar tenaga kerja, flora dan fauna tidak terkena
dampaknya.
PENANGANAN LIMBAH
Tujuannya :
Memastikan bahwa semua limbah yang ditimbulkan dari
aktivitas perusahaan dikendalikan dan menjamin pengendalian
limbah tidak mencemari lingkungan dan mengacu kepada
standar perundang-undangan yang berlaku
JENIS-JENIS LIMBAH
• LIMBAH BAHAN • LIMBAH NON BAHAN
BERBAHAYA & BERBAHAYA &
BERACUN ( B3 ) BERACUN ( NON-B3 )
JENIS-JENIS LIMBAH
• LIMBAH CAIR NON B3
• Semua limbah cair domestik dari toilet langsung dibuang ke saluran khusus
langsung ke septiktank
• Sedangkan dari aktivitas lainnya dapat dibuang langsung ke saluran air kotor
umum
• LIMBAH PADAT B3
• Kemasan bekas bahan kimia, aki bekas, filter oli bekas, pasir/kain
majun/serbuk gergaji yang sudah terkontaminasi bahan kimia, harus
disimpan ditempat khusus dilengkapi dengan simbol dan label sebelum
disimpan sementara dan kemudian diserahkan ke pengumpul yang telah
memiliki ijin dan bapedal
PENAMPUNGAN LIMBAH
• AIR SISA PENCUCIAN ALAT-ALAT
( Laboratorium, klinik, kuas cat, kemasan bahan kimia, dsb )
• Ditampung di bak penampungan sementara untuk dinetralisasi sebelum
dibuang ke saluran air umum, dipastikan ph-nya berkisar antara 6-9
Kotak Sampah 3
Warna
Hijau = Organik
Kuning = Anorganik
Proyek KUP Hitam = Sampah B3
PENANGANAN SAMPAH
Sampah tidak boleh
dibakar.
Karena menyebabkan
polusi udara dan kerusakan
lingkungan sekitarnya
“BAHAN BARBAHAYA BERACUN (B3)”
Pengaruh b3 terhadap kesehatan baik akut atau kronis tergantung dari
konsentrasi dan lama paparan yang terjadi, dengan effek b3 dapat
dikategorikan antara lain :
1. Menyebabkan Iritasi.
2. Menyebabkan Korosif.
3. Menimbulkan Alergi.
4. Menyebabkan Sulit Bernafas.
5. Menimbulkan Keracunan.
6. Menyebabkan Kanker.
7. Menyebabkan Kerusakan / Kelainan Janin.
8. Menyebabkan pnemokoniosis.
9. Menyebabkan efek bius.
37
PENANGANAN LIMBAH B3
• PENYIMPANAN LIMBAH B3 SEMENTARA
Drum atau kemasan penampung harus diberi tanda atau label. Misalnya :
bahan beracun, korosif, mudah terbakar, infeksius, dll
Harus terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan
Tersedia ventilasi yang cukup
Permukaannya harus kedap air
Dilengkapi penanganan tumpahan ( termasuk pembuatan tanggul penahan )
Diperbolehkan maksimal 90 hari
Kecuali jumlah limbah yang dihasilkan kurang dari 50 kg/hari bisa lebih
dari 90 hari dengan persetujuan bapedal
PENANGANAN LIMBAH B3
• PEMBUANGAN LIMBAH B3
Hanya oleh pihak pengumpul atau pengolah yang memiliki izin dari
kementerian lingkungan hidup
( Klh )
Setiap institusi memiliki izin berbeda sesuai dengan kriteria limbah yang
ditangani
Harus dilengkapi dengan manifest sebagai bukti transfer limbah dari
perusahaan sebagai penghasil limbah ke pengumpul/pengolah limbah
• PENANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN
Memastikan persyaratan penyimpanan sementara dan pembuangan limbah
dilaksanakan dan dita’ati
PENANGANAN MATERIAL BERBAHAYA
Barang berbahaya adalah barang-barang yang mudah terbakar, mudah meledak
dan beracun, baik yang berbentuk padat, bubuk, cair maupun gas serta bahan radio
aktif (radiasi).
Melakukan identifikasi terhadap sumua material dan unsur yang berbahaya seperti
asbes, cat, semen, bahan pelarut dan material berbahaya lainnya
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti : masker, kaca mata
pelindung, sepatu bot, helm, sarung tangan dsb.
PENANGANAN MATERIAL BERBAHAYA
(Lanjutan)
• Memberikan pelatihan kepada pekerja antara lain meliputi : prosedur penanganan
material berbahaya dengan benar, potensi bahaya yang ada, penggunaan alat
pelindung diri dengan benar, penjelasan mengenai petunjuk yang tercantum dalam
kemasan / wadahnya dan cara penyimpananannya.
• Pastikan bahwa semua kemasan / tempat bahan kimia terdapat identitas yang jelas
(label, petunjuk dsb)
• Mencegah kontak antara anggota badan dengan semen yang basah agar tidak terjadi
infeksi pada kulit.
PENANGANAN MATERIAL BERBAHAYA
(Lanjutan)
• Melakukan inspeksi penanganan material berbahaya dan mencatat hasilnya, jika
ditemukan kondisi berbahaya seperti kebocoran, tumpahan atau tindakan yang
berbahaya dalam penanganan material berbahaya segera melaporkan kepada
pelaksana terkait, untuk diadakan tindakan pengamanan.
• Pekerja harus mengetahui lokasi penempatan bak air bersih dan peraltan safety
lainnya yang diperlukan, sebelum melakukan pekerjaan.
• Material yang berbahaya yang sudah tidak terpakai harus disingkirkan atau disimpan
ditempat yang aman dan diberi perlindungan atau proteksi.
Retrieve
Refine Reduce Reuse Recycle Recovery To
Energy
Merubah Menggunakan
Mengurangi Menggunakan Mengambil Memanfaatkan
material / Kembali
Volume & Kembali Material yang Limbah
merancang alat Limbah
Resiko limbah Limbah Bermanfaat Sebagai
u/ membesarkan Untuk
>mengembang Untuk Dari Bahan
Reuse, Recycle, Proses
gkan Teknologi Proses yang Limbah bakar
Dan Recovery Tertentu
Industri sama
44
Pengurangan Pencemaran Udara
– Tindakan
standar :
45
Pelarangan alat berasap Menutup muatan truk
Pengurangan Pencemaran Suara (Kebisingan)
– Tindakan
standar :
Penyaring Suara
47
Pengelolaan Limbah Konstruksi
– Tindakan
standar : Pemulihan Sisa Material
(pemanfaatan & penghematan)
http://qhseconbloc.wordpress.com/msds/
MSDS (Material Safety Data Sheet)
• Bagaimanakah cara membuat MSDS ?
MSDS berisi informasi mengenai sifat-sifat fisik
maupun sifat kimia dari suatu zat mulai dari
penyimpanan, penanganan, pemakaian, pembuangan
zat kimia, dampak bagi lingkungan dll.
53