Anda di halaman 1dari 19

Manufacture : APEX Instrument,Inc. No.

Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 1 dari 19

ISOKINETIC-APEX
USEPA Method 17
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 2 dari 19

Perakitan Alat
 Console dengan Umbilical Cable

Hubungkan selang sampel gas Hubungkan selang pitot (warna


dengan console hitam & putih) dengan console

Hubungkan konektor thermocouple Hubungkan kabel power dengan


(sesuai nama) dengan console console

 Impinger Set

Siapkan glass impinger case Siapkan impinger glassware


Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 3 dari 19

Pasangkan botol dengan cap yang Pasangkan glass assembly GS-500V1,


telah dipasangkan dengan seal GS-500V2, GS-500V3 dengan cap yang
telah dipasangkan dengan seal

Pasangkan glass assembly dengan Rangkai seperti gambar di atas.


botol secara berurutan: (1) GS-500V1, Urutan pengisian (1) Air 100ml, (2) Air
(2) GS-500V2, (3) GS-500V1, 100ml, (3) kosong, (4) silica gel 200-
(4) GS-500V3 300 gram

 Probe Temperature Controller

Pasang temperature controller pada


bagian pangkal dari probe sheath
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 4 dari 19

Sambungkan konektor thermocouple Sambungkan konektor power dari


“probe” dari probe sheath dengan probe sheath dengan temperature
temperature controller controller

Sambungkan selang pitot dari Sambungkan konektor thermocouple


umbilical cable dengan port yang “stack” dari umbilical cable dengan
ada pada probe sheath (jangan port yang ada pada probe sheath
sampai terbalik antara + dan -)

Sambungkan konektor thermocouple


“probe” dari umbilical cable dengan
port yang ada pada temperature
controller
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 5 dari 19

Sambungkan konektor thermocouple Sambungkan ujung selang sampel


“exit” dari umbilical cable dengan port umbilical cable pada impinge case
yang ada pada ujung umbilical cable

Sambungkan ujung dari unheated Sambungkan ujung dari unheated


sample line pada bagian pangkal dari sample line pada impinge case
probe liner
Thimble
filter

nozzle Filter
holder

Masukkan 30x100mm thimble filter


pada filter holder aseembly kemudian
sambungkan dengan nozzle Sambungkan filter holder assembly
pada probe sheath seperti pada
gambar
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 6 dari 19

Method 1 : Penentuan titik lintas sampling


Method pertama adalah langkah pertama untuk melaksanakan sampling partikulat
dari cerobong atau emisi tidak bergerak. Aliran udara dan konsentrasi partikulat pada
cerobong tidak seragam, sehingga perlu ditetapkan dititik mana saja kita melaksanakan
pengambilan sample, agar sample yang kita ambil dapat mempresentasikan keadaan
cerobong yang sebenarnya.
Method ini digunakan untuk mengetahui
 Berapa banyak titik lintas sampling pada cerobong
 Berapa jarak antar titik lintas sampling pada cerobong
 Dimana saja letak titik lintas sampling pada cerobong

 Penentuan jumlah titik sampling

(A) Ujung cerobong


dengan lubang
sampling
(B) Lubang sampling
dengan awal dari
hilangnya gangguan
pada cerobong
Gunakan perbandingan
jarak (A) dan (B) untuk
menentukan banyaknya
titik lintasan yang akan
digunakan.
Contoh : Perbandingan
diameter (A) 2, dan (B) 8,
maka banyaknya titik
sampling adalah :12
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 7 dari 19

 Penentuan jarak antar titik sampling


Setelah kita mengetahui jumlah titik sampling yang akan digunakan, kita dapat
menentukan jarak tiap titik sampling. Dengan bantuan table di bawah ini. Contoh :
berdasarkan perhitungan di atas titik sampling yang akan kita gunakan sebanyak 12.

2 port sample 1 port sample

Apabila pada cerobong terdapat


1 lubang (port) sampling, maka
yang digunakan adalah 12 titik.
Apabila terdapat 2 lubang (port),
maka, gunakan 6 titik pada tiap
lubang sampling (total titik
sampling tetap 12)
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 8 dari 19

Tandai probe berdasarkan jarak


yang telah ditentukan sesuai
table di atas

Method 2 : Penentuan Velocity


Method 2 digunakan untuk menentukan velocity atau laju alir di dalam cerobong,

Perhitungan velocity di dalam


cerobong menggunakan tabung pitot yang
terhubung pada manometer. Tabung pitot
berfungsi untuk mengukur beda tekanan
pada tiap titik sampling ΔP = Pi - Pw. selain
perbedaan tekanan, nilai suhu dari tiap titik
sampling juga diukur. Nilai dari perbedaan
tekanan dan nilai suhu dihitung
menggunakan persamaan di bawah,
sehingga kita dapat menentukan velocity
atau laju alir pada cerobong tersebut.
Beda tekanan dan suhu pada tiap
titik sampling (berdasarkan traverse point
method 1) dibaca dan dicatat.
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 9 dari 19

Untuk memperoleh nilai velocity pada method 2, kita membutuhkan data traverse
point dari method 1, nilai berat molekul gas kering dari method 3, dan nilai kadar air dari
method 4.

Perhitungan velocity menggunakan persamaan di bawah ini :


Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 10 dari 19

Tekanan Statis.

1. Masukkan pitot type-S ke dalam cerobong, masukan sampai pertengahan


diameter dari cerobong
2. Putar pitot 90° sampai pembacaan pada manometer zero atau “nol”
3. Tahan pitot pada posisi tersebut, kemudian cabut selang positive (+) pada
manometer di console, baca perubahan skala pada manometer dan catat
sebagai tekanan statis negative (-).
4. Jika pembacaan manometer melewati tanda zero “0”. Sambungkan kembali
selang posiive (+) dan lepaskan selang negative (-).baca perubahan skala
pada manometer dan catat sebagai tekanan statis positive (+).

Method 3 : Analisis Gas untuk Menentukan Berat Molekul Kering


Method 3 digunakan untuk mencari data berat molekul kering dengan mengukur
kadar persen konsentrasi dari dari gas Carbon Dioxide (CO2), Oxygen (O2), dan Carbon
Monoxide (CO) jika lebih dari 0.2%. Nitrogen (N2) dihitung sebagai sisa gas. Perhitungan
berat molekul kering bisa menggunakan persamaan dibawah ini :
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 11 dari 19

Method 4 : Kadar Air Cerobong


Method 4 digunakan untuk menentukan kadar air di dalam cerobong, ada dua cara
untuk menentukan kadar air di dalam cerobong

 Reference method, untuk pengukuran yang akurat


 Approximation method, pengukuran berdasarkan estimasi. Metode ini
cukup membantu untuk pelaksanaan sampling isokinetik sebelum
pengukuran kadar debu.
A. Preparation
1. Isi impinger pertama dan kedua dengan air (H2O) 100ml, impinger ketiga
dikosongkan, impinger keempat diisi dengan silica gel 200-300 gram
2. Kemudian timbang semua impinger
B. Sampling
1. Rakit impinger dan semua rangkaian alat sampling
2. Nyalakan Probe Heater dan (jika tersedia) filter heating. Setting pada
temperature 120°C (248°F). biarkan sampai suhu stabil. Tempatkan juga
es batu pada box impinger (impinger harus terendam es)
3. Masukan probe kedalam cerobong, nyalakan pompa dan lakukan sampling
dengan flow rate ≤21lpm (0.75 cfm) sampai volume tercapai sekitar 0.283
m3 (10 cf).
4. Tambahkan lagi es batu, suhu dalam impinge box harus dijaga ≤20°C
(68°F), jika perlu tambahkan garam untuk menjaga suhu.
C. Sample recovery
1. Buka rakitan impinger dan timbang tiap impinger, kemudian catat
2. Hitung nilai persen kadar air pada cerobong
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 12 dari 19

Method 5 : Penetapan Kadar Partikulat dari Cerobong


Sebelum memulai tahapan method 5 sampling partikulat, kita harus menentukan
ukuran nozzle yang tepat dan menentukan K factor, sehingga sampling yang kita lakukan
dapat mencapai isokinetic 100%. Langkah-langkah untuk mendapatkan data tersebut.

 Hitung rata-rata velocity gas di tiap titik sampling (Δpavg). pengukuran ini
dilaksanakan sebelum memulai sampling
 Hitung nilai persen kadar air pada cerobong (method 4)
 Hitung nilai berat molekul gas kering (Md) (method 3)
 Hitung tekanan gas (Ps). Pengukuran ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan
sampling, atau jika tekanan statis pada cerobong terlalu kecil (karena lubang
sampling terlalu dekat ujung keluar cerobong)
 Lihat sertifikat kalibrasi console untuk mendapatkan data factor kalibrasi source
sampler console orifice (ΔH@)
 Lihat suhu meter pada console (Tm). suhu pada meter naik sekitar 14°C (25°F) diatas
suhu udara ambient karena adanya panas dari pompa vacuum
 Ukur tekanan meter (Pm). sama seperti tekanan barometric.

Persamaan untuk menghitung diameter nozzle yang akan digunakan untuk sampling
:

Setelah dilakukan perhitungan untuk menentukan


ukuran nozzle yang tepat. Pilih nozzle dengan diameter
yang paling sesuai atau mendekati perhitungan.
Contoh: berdasarkan perhitungan gunakan nozzle dengan
diameter 12.5” tapi di kotak hanya ada nozzle dengan
diameter 12” atau 14”. Maka gunakan nozzle dengan
diameter 12”
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 13 dari 19

Persamaan untuk menentukan K factor :

K factor digunakan untuk menentukan seberapa besar hisapan dari pompa vacuum yang
akan kita gunakan. ΔH = K x ΔP

A. Pre-Test Preparation (sebelum mengunjungi site)


1. Periksa filter, lihat apakah filter berlubang atau tidak? Beri label filter agar
tidak tertukar, selalu bawa filter cadangan.
2. Simpan filter dalam desicator pada suhu 20°±5.6°C dan tekanan ambient
selama ≥24 jam. Kemudian timbang menggunakan timbangan analitik (±
0.1 mg)
3. Bersihkan Probe LInears dan Probe Nozzles menggunakan sikat,
pembersihan pertama menggunakan air, kemudian bilas menggunkan air
distilasi/deionized, setelah itu dibersihkan kembali menggunakan reagent-
grade acetone. Biarkan hingga kering. Periksa apakah masih ada kotoran
atau debu yang menempel, kemudian tutup atau lindungi agar Probe Linear
tidak terkontaminasi oleh debu atau kotoran. Untuk nozzle simpan pada
kotak yang telah disediakan.
4. Bersihkan glassware (tempat filter, impinger, tabung U penghubung
impinger), bersihkan dengan sabun, kemudian bilas menggunkan air
distilasi/deionized, setelah itu dibersihkan kembali menggunakan reagent-
grade acetone. Biarkan hingga kering. Periksa apakah masih ada kotoran
atau debu yang menempel, kemudian tutup atau lindungi agar glassware
tidak terkontaminasi oleh debu atau kotoran. Catatan : untuk method
tertentu seperti dioxin furan atau metal, impinger dibersihkan dengan
prosedur tertentu.
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 14 dari 19

B. Persiapan Pengukuran
1. Tentukan cerobong yang akan disampling dan lakukan pengukuran
dimensi, tinggi, diameter dalam cerobong (sesuai dengan method 1),
pertimbangkan juga factor keamanan pelaksanaan sampling, flatform,
sumber arus listrik.
2. Tentukan tekanan gas, temperature pada tiap titik sampling, data akan
digunakan untuk perhitungan velocity (sesuai dengan method 2)
3. Tentukan konsentrasi gas Carbon Dioxide (CO2), Oxygen (O2), dan Carbon
Monoxide (CO) pada cerobong dan lakukan perhitungan unuk menetapkan
berat molekul kering pada cerobong (sesuai dengan method 3)
4. Tentukan persen kadar air dari cerobong (sesuai dengan method 4)
5. Pilih panjang probe yang cocok, panjang probe harus bisa mencapai semua
titik sampling di dalam cerobong
6. Lakukan perhitungan untuk memilih ukuran nozzle yang sesuai, dan
lakukan perhitungan untuk mendapatkan K factor. Catatan : Jangan
merubah ukuran nozzle selama pelaksanaan sampling.
7. Tentukan waktu pelaksanaan sampling, di tiap titik sampling ≥ 2menit.

C. Persiapan Alat Sampling


1. Tandai probe berdasarkan method 1 untuk membedakan jarak tiap titik
sampling. Gunakan isolasi tahan panas atau cat putih, yang tahan panas.
2. Pasang nozzle pada filter assembly, filter assembly ke ujung probe,
sambungan probe dengan unheated sample line, dan unheated sample line
ke impinge box.
3. Persiapkan impinger
i. Impinger 1 & 2 : isi denga air masing2 100 ml
ii. Impinger ketiga dibiarkan kosong
iii. Impinger keempat : silica gel 200-300 gram
4. Timbang tiap impinger menggunakan timbangan. Catat hasil timbangan
tersebut
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 15 dari 19

5. Rakit impinger yang telah ditimbang. Pada box impinger, hubungkan tiap
impinger sesuai dengan gambar di bawah.

6. Gunakan pinset atau sarung tangan yang bersih untuk menempatkan


thimble filter pada filter assembly, lakukan dengan hati-hati, jangan sampai
filter tersebut berlubang, robek, atau terkontaminasi oleh debu lingkungan..
Dan pasang kembali filter assembly menggunakan O-ring (pastikan tidak
terjadi kebocoran, dan sambungan telah terpasang dengan kencang)

7. Rakit probe dengan filter assembly dan nozzle, dan console dengan
impinger box. Lakukan leak-test untuk mengetahui apakah ada kebocoran
dari rangkaian yang telah kita pasang.
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 16 dari 19

D. Pelaksanaan Sampling
1. Buka dan bersihkan sampling port
2. Zeroing manometer ΔP dan ΔH.
3. Catat angka pada dry gas meter (DGM)
4. Lepaskan penutup nozzle, pastikan heater untuk Hot Box / Filter dan probe
telah disetting dan dinyalakan,
5. Tutup Coarse Valve dan buka penuh Fine Increase Valve. Tampatkan
nozzle pada samping point (traverse point 1), catat waktu sampling, baca
ΔP pada manometer dan tentukan ΔH berdasarkan perhitungan
menggunakan K factor. Kemudian segera hidupkan pompa dan adjust flow
dengan cara mensetting ΔH, gunakan Coarse valve terlebh dahulu,
kemudian gunakan Fine Increase valve untuk mengadjust dengan skala
lebih kecil.
6. Saat probe masuk ke dalam sampling port, tutup sampling port
menggunakan handuk / karung (atau bahan yang tahan panas untuk
cerobong dengan suhu tinggi).

7. Catat ΔH, pompa vacuum dan suhu pada cerobong, DGM, filter box, probe
dan impinger exit.
8. Lakukan di setiap sampling point, pompa tidak usah di matikan kecuali
pindah sampling port, hati2 ujung probe, nozzle dan pitot jangan sampai
terbentur dengan cerobong.
i. Suhu pada probe dan sample oven box filter harus diperhatikan
sesuai dengan settingan yang telah ditetapkan
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 17 dari 19

ii. Perhatikan ΔP selama pelaksanaan sampling, dan jika ada


perubahan ΔP lebih dari 20%, catat perubahan tersebut
iii. Sewaktu-waktu periksa level zeroing pada manometer, adjust ulang
jika dibutuhkan.
iv. Catat pembacaan DGM pada saat awal sampling dan akhir sampling
di tiap titik sampling, atau saat sampling terhenti (contoh : saat
pindah sampling port)
v. Tambahkan es batu pada impinger cold box saat pembacaan suhu
di impinger exit <20°C
9. Pada saat akhir sampling, tutup coarse valve, keluarkan probe dan nozzle
dari cerobong, matikan pompa dan heaters, kemudian catat pembacaan
akhir dari DGM.
10. Biarkan probe sampai suhunya turun, seka atau bersihkan bagian luar dari
probe dan nozzle (tutup nozzle untuk mencegah kontaminasi partikulat dari
luar). Buka pintu sample box agar suhunya cepat turun
11. Sebelum menurunkan atau memindahkan sampling train ke tempat yang
bersih, lepaskan sambungan probe dengan sampling box. Umbilical cable
dengan sampling box dan console.

E. Sample Recovery

Sample recovery dilakukan untuk melindungi sample debu partikel yang


terperangkap di dalam probe dan nozzle, sehingga akurasi hasil sampling dapat
dijaga,

1. Isi botol sample bersih dengan 200 ml acetone yang akan digunakan untuk
membilas probe dan nozzle, beri tanda “Acetone Blank”
2. Bongkar atau lepaskan rangkaian nozzle dengan probe, periksa apakah
ada suatu ketidaknormalan (contoh : nozzle penyok, atau probe berlubang),
catat apabila menemukan ketidak sesuaian
3. Container No : 1 – Filter
i. Gunakan pinset atau sarung tangan bersih untuk mengambil filter
dari filter holder, pindahkan ke dalam petri dish,
ii. Gunakan sikat nylon bristle (DB-3) dan/atau sharp-edged blade (LS-
1), secara hati-hati pindahkan debu partikel yang masih menempel
di filter holder ke dalam petri dish.
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 18 dari 19

4. Container No :2- Bilasan Aceton.


i. Recover semua debu partikel yang masih menempel pada
permukaan bagian dalam dari nozzle, probe, bagian depan dari filter
holder.
ii. Sebelum membersihkan bagian depan dari filter holder, bersihkan
sambungan terlebih dahulu dari silicone grease
iii. Bilas dengan acetone, kemudian disikat mengggunakan sikat nylon
bristle, dan bilas kembali sampai tidak terlihat adanya debu partikel,
iv. Untuk probe liner, urutan bilas, sikat, bilas dengan acetone, lakukan
3x untuk glass liners, dan 6x untuk metal liners

5. Container No.3 – Silica Gel. Lihat apakah ada perubahan warna pada silica
gel, kemudian catat hasil pengamatan

Setelah sampling selesai dilaksanakan, kita harus menghitung nilai volume


hisapan pompa yang sebenarnya Vm(std) , persamaan untuk menghitung nilai volume
tersebut :
Manufacture : APEX Instrument,Inc. No. Dokumen : 001/APXM17/III/2018

Type Instrumen : XCF-170V Console No. Revisi : 01

Judul : SOP APEX Isokinetic Method 17 Halaman : 19 dari 19

Persamaan untuk menghitung isokinetic :

Buku Panduan ini dibuat untuk memudahkan pengoperasian, untuk lebih mendalami pengoperasian
alat, silahkan baca manual asli,

Anda mungkin juga menyukai