Anda di halaman 1dari 24

KRITERIA PENILAIAN PROPER 2019

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

oleh :
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara

Disampaikan pada :
SOSIALISASI PROPER
Pekanbaru, 22 April 2019
Pengendalian Pencemaran Udara

Titik Penaatan
(cerobong emisi)

KepMen No.13 thn 1995 Persyaratan Teknis


Permen No. 07 thn 2007 Cerobong
Permen No. 21 thn 2008
Permen No. 13 thn 2009
Permen No. 4 thn 2014
Parameter Data
Permen No. 19 thn 2017
Emisi Udara Primer

Pemenuhan
Pedoman Teknis BMEU
Pengendalian
Pencemaran
Udara
Kepdal No. 205/1996 Pelaporan
Manual / CEM

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 2


Pengendalian Pencemaran Udara Ambien, Kebisingan dan Kebauan

Titik Penaatan
Pengendalian
Pencemaran (lokasi sesuai dengan
Udara dokumen lingkungan )
PP No.41 / 1999
Parameter
Kebisingan Emisi Udara
Data
Kepmen LH No. 48
Primer
tahun 1996
Pemenuhan
BMEU
Kebauan
Permen No. 50 Tahun
1996 Pelaporan

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 3


KRITERIA PENILAIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA 2019

KETAATAN TERHADAP KETAATAN TERHADAP


KETAATAN TERHADAP
PEMANTAUAN PEMANTAUAN
SUMBER EMISI
AMBIEN KEBISINGAN

KETAATAN
TERHADAP
KETAATAN TERHADAP KETAATAN TERHADAP
PEMENUHAN KETAATAN TERHADAP
PARAMETER
BAUKU MUTUBAKU PEMANTAUAN
KETENTUAN TEKNIS
EMISIMUTU
UDARA KEBAUAN

KETAATAN TERHADAP
KETAATAN TERHADAP
JUMLAH DATA
PEMENUHAN BAUKU
PERPARAMETER
MUTU EMISI UDARA
YANG DILAPORKAN

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat


Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 4
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP SUMBER EMISI

Pemantauan Manual : Pemantauan Manual:


Memantau semua sumber emisi Tidak semua sumber emisi
100%. dipantau atau pemantauan ---
<100%.

Pemantauan CEMS: Pemantauan CEMS:


Memantau sumber emisi yang Tidak memantau sumber emisi
wajib CEMS 100% wajib CEMS 100%.

CATATAN
Industri Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ) dan Agro Industri:
Sumber emisi dari proses non pembakaran dari unit produksi, pemantauan udara emisi dapat dilakukan secara bergantian yang diwakili satu cerobong
dari tiap unit produksi sehingga semua sumber emisi dapat dipantau

Agroindustri
1. Pengering (dryer) di industri agro wajib dipantau
2. Tungku bakar indsutri sawit wajib pantau serta memenuhi BMUE Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995

Sumber emisi tidak wajib pantau


1. Cerobong yang mengalirkan udara masuk, udara keluar dan kegiatan yang mengeluarkan uap air
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat
2. Genset yang berkapasitas kurang dari <100 HP (76,5 KVA), beroperasi <1000 jam/tahun, yang digunakan untuk kegiatan darurat yang beroperasi
5
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
kurang 200 jam/tahun dan yang digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las
3. Cerobong gas buang pada laboratorium
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PARAMETER BAKU MUTU

Pemantauan Manual : Pemantauan Manual:


Memantau 100% parameter Memantau < 100% parameter
sesuai peraturan sesuai peraturan ---

Pemantauan CEMS:
Pemantauan CEMS: Tidak memantau seluruh
Memantau seluruh parameter parameter yang diwajibkan
yang diwajibkan dalam dalam peraturan
peraturan

CATATAN
1. Industri yang tidak mempunyai BMUE spesifik, mengacu pada baku mutu AMDAL atau UKL-UPL
2. Bagi industri yang tidak mencantumkan BMUE dalam AMDAL atau UKL-UPL menggunakan baku mutu lampiran VB, Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
3. Untuk Genset mengacu lampiran I huruf a Permen LH Nomor 13 Tahun 2009
4. Bagi emisi dari kegiatan proses pembakaran < 25 MW atau satuan lain yang setara yang menggunakan bahan bakar gas, tidak wajib mengukur
parameter SO2 dan total partikulat jika kandungan sulfur dalam bahan bakar ≤ 0,5% berat.
5. Sumber emisi yang memliki izin pemanfaatan atau pengolahan wajib memantau seluruh parameter sesuai dengan izin emisi yang diperoleh
6. Wajib mengukur laju alir dari setiap sumber emisi yang dipantau #kriteria baru
Khusus Untuk Industri Agro
1. Sumber emisi pengering (dryer) dan kamar asap pada industri karet, pembakaran langsung parameter SO2, NO2, Partikulat, NH3, sedangkan
pembakaran tidak langsung parameter partikulat dan NH3, dengan baku mutu emisi mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
2. Sumber emisi pengering (dryer) pada industri selain industri karet, pembakaran langsung parameter SO2, NO2, dan Partikulat, sedangkan pembakaran
tidak langsung parameter partikulat dengan baku mutuKriteria
emisi mengacu
PROPERpada
2019Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
- Direktorat
6
3. Kamar asap pada pengolahan ikan, parameter yang diukur SO2, NO2, dan Partikulat dengan
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK BME mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13
Tahun 1995.
CATATAN (lanjutan) :

Khusus untuk industri wajib CEMS #kriteria baru


1. Kegiatan Migas
 Unit proses pembakaran parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, CO dan Laju Alir, partikulat dan CO2
 Unit perekahan katalitik parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, CO dan Laju Alir, partikulat dan CO2
 Unit pengolahan ulang sulfur sistem claus parameter terpasang CEMS yaitu: SO2 dan laju alir
 Unit absorber dari Refinary Unit dan Liquid Natural Gas parameter terpasang CEMS yaitu: Hidrokarbon dan laju alir
 Laju alir dari sumber emisi untuk pentawaran pada kegiatan proses pemisahan gas di daratan (onshore)

2. Rayon
 Unit proses parameter terpasang CEMS yaitu: CS2 dan H2S

3. Pupuk
 Prilling tower parameter terpasang CEMS yaitu: ammonia (NH3)
 Unit Asam nitrat pada industri amonium nitrat parameter terpasang CEMS yaitu: NOx
 Unit asam sulfat pada industri asam fosfat dan hasil samping parameter terpasang CEMS yaitu : SO2

4. Pulp and Paper


 Tungku Recovery parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat, total sulfur tereduksi
 Tungku Tanur Putar Pembakaran parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat, total sulfur tereduksi
 Tungku Pelarutan Lelehan parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat, total sulfur tereduksi
 Digester parameter terpasang CEMS yaitu: TRS (total sulfur tereduksi)
 Unit Pemutihan parameter terpasang CEMS yaitu: clorin dan clorin dioksida

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat


Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 7
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
CATATAN (lanjutan) :
5. Besi Baja
 Penanganan Bahan Baku (Raw Material Handling) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Tanur Oksigen Basa (Basic Oxygen Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Tanur Busur Listrik (Electric Arc Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Dapur Pemanas (Reheating Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Dapur Proses Pelunakan Baja (Annealing Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Proses Celup Lapis Metal (Acid Pickling & Regenaration) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat dan HCl (Hydroclorid Acid Fume)

6. Tambang
 Proses pengolahan, jika energy yang digunakan sama dengan atau lebih besar dari 25 MW parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx,
Opasitas, O2, dan Laju Alir

7. Semen
 Proses tanur / tungku parameter terpasang CEMS yaitu: partikulat, SO2, NOx
 Proses tanur / tungku dengan memanfaatkan limbah B3 parameter terpasang CEMS yaitu: partikulat, SO2, NOx, CO
 Proses dengan Refuse Derived Fuel (RDF) parameter terpasang CEMS yaitu: partikulat, SO2, NOx, HF, CO

8. Pembangkit dan proses penunjang


 PLTU parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir
 PLTG parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir
 PLTGU parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir
 PLTD parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir

9. Carbon Black
 Proses Dryer parameter terpasang CEMS yaitu : SO2, NOx dan total partikulat

CATATAN #kriteria baru


 Proses penunjang produksi <25 MW dengan kandungan sulfur >2% dan beroperasi secara terus menerus parameter
terpasang CEMS yaitu SO2, NOx, Opasitas, O2, dan Laju Alir

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 8


KRITERIA KETAATAN TERHADAP
JUMLAH DATA PERPARAMETER YANG DILAPORKAN

Melaporkan data secara periodik: Melaporkan Secara Periodik : Melaporkan data palsu dan
Pemantauan manual : Pemantauan Manual : menyebabkan pencemaran
1) Melaporkan pengukuran secara manual paling sedikit 1. Data pemantauan manual <100% selama lingkungan
dilakukan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, kecuali proses periode penilaian.
pembakaran dengan: 2. Tidak melakukan perhitungan neraca massa
i. kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan bagi kegiatan pengolahan nikel mate #kriteria
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; baru
3. Melaporkan perhitungan beban emisi sesuai
ii. kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan
dengan Baku Mutu Emisi (BME) yang
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
dinyatakan dalam beban emisi (industri carbon
tahun;
black dan rayon). #kriteria baru
iii.kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling 4. Melaporkan perhitungan beban emisi udara
sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan; #kriteria baru
iv.Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan 5. Melaporkan data pemantauan emisi melalui
pengujian paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun. SIMPEL (Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan
2) Melaporkan perhitungan neraca massa bagi kegiatan Bidang Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau
pengolahan nikel mate #kriteria baru Kegiatan) #kriteria baru
3) Melaporkan perhitungan beban emisi sesuai dengan Baku
Mutu Emisi (BME) yang dinyatakan dalam beban emisi
(industri carbon black dan rayon). #kriteria baru
4) Melaporkan perhitungan beban emisi udara #kriteria baru
5) Melaporkan data pemantauan emisi melalui SIMPEL (Sistem
Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan) #kriteria baru
9
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP
JUMLAH DATA PERPARAMETER YANG DILAPORKAN

Pemantauan CEMS : Pemantauan CEMS :


a. Data pelaporan CEMS dianggap sahih: a. Data pemantauan CEMS setiap 3 bulan
i. Pemantauan CEMS, setiap 3 bulan tersedia data < 75% dari seluruh data
tersedia data paling sedikit 75% dari pemantauan, dengan pengukuran harian
seluruh data pemantauan rata-rata minimal 18 jam.
harian (100%) b. Tidak melaporkan seluruh parameter
ii.Data CEMs rata-rata harian dianggap dalam izin pemanfaatan dan / atau
pengolahan
valid apabila dalam sehari minimal
c. Tidak melaporkan hasil perhitungan
tersedia 18 jam pengukuran, (data
beban emisi #kriteria baru
pemantauan dilampirkan). d. Tidak melaporkan data pemantauan
b. Melaporkan seluruh parameter sesuai emisi melalui SIMPEL #kriteria baru
dalam izin pemanfaatan dan/atau
pengolahan
c. Melaporkan perhitungan beban emisi
udara #kriteria baru
d. Melaporkan data pemantauan emisi
melalui SIMPEL (Sistem Pelaporan
Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan
Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan)
#kriteria baru

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 10


KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

Pemantauan Manual: Pemantauan Manual:


1. Memenuhi Konsentrasi 1. Pemantauan manual
Parameter Baku Mutu Emisi memenuhi baku mutu ---
Udara (BMEU) 100% untuk parameter <100% tiap sumber
pemantauan manual tiap emisi.
sumber emisi. 2. Tidak memenuhi beban emisi
2. Memenuhi beban emisi parameter yang
parameter yang dipersyaratkan dipersyaratkan #kriteria baru
dalam peraturan (carbon black,
rayon, nikel matte) #kriteria
baru

Pemantauan CEMS:
Pemantauan CEMS:
1. Pemantauan CEMS data hasil
1. Bagi pemantauan yang wajib
pemantauan memenuhi <95%
CEMS, yaitu: data hasil
ketaatan dari data rata-rata
pemantauan memenuhi ≥
harian selama 3 bulan waktu
95% ketaatan dari data rata-
operasi.
rata harian yang dilaporkan
dalam kurun waktu 3 bulan
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat
waktu operasi. 11
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS (1)

Ketentuan CEMS : Ketentuan CEMS : Membuang emisi gas buang


1. Menaati semua persyaratan teknis cerobong 1. Tidak menaati persyaratan teknis cerobong tidak melalui cerobong dan
2. Bagi industri yang wajib memasang CEMS, peralatan 2. Tidak memasang CEMS bagi industri yang menyebabkan terjadinya
CEMS beroperasi normal wajib memasang CEMS pencemaran lingkungan
3. Memasang dan mengoperasikan CEMS bagi industri: 3. Peralatan CEMS tidak beroperasi normal
unit regenerator katalis (unit Perengkahan katalitik 4. Tidak memiliki sistem jaminan mutu
alir); unit pentawaran sulfur; proses pembakaran (Quality Assurance) dan Pengendalian Mutu
dengan kapasitas > 25 MW dan apabila kandungan (Quality Control) pada peralatan CEMS
sulfur > dari 2% untuk seluruh kapasitas; peleburan #kriteria baru
baja; pulp dan kertas; pupuk; semen; carbon black , 5. Tidak memperbaiki peralatan CEMS dalam
Pertambangan dan Pengolahan sampah secara waktu 1 tahun
termal 6. Tidak melakukan sertifikasi kalibrasi
4. Jika CEMS rusak wajib melaksanakan pemantauan peralatan CEMS setiap tahun. #kriteria baru
manual kualitas emisi : 7. Pengukuran emisi tidak dilakukan sesuai
a. setiap 3 (tiga) bulan sekali selama 1 tahun dengan peraturan yang berlaku (isokinetik)
periode penilaian #kriteria baru
b. Apabila tahun kedua CEMS tetap tidak
beroperasi maka pemantauan manual setiap
1 (satu) bulan sekali. #kriteria baru
5. Memiliki sertifikasi kalibrasi peralatan CEMS oleh
eksternal yang berkompeten setiap 1 (satu) tahun
sekali. #kriteria baru
6. Peralatan CEMS wajib memiliki sistem jaminan
mutu (Quality Assurance) dan Pengendalian Mutu
(Quality Control) #kriteria baru
7. Semua sumber emisi non fugitive emisi harus
dibuang melalui cerobong

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 12


KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS (2)

Ketentuan yang tidak wajib CEMS: Ketentuan yang tidak wajib CEMS:
1. Menaati semua persyaratan teknis cerobong 1. Tidak menaati semua persyaratan teknis
2. Menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi cerobong.
atau yang ditunjuk oleh gubernur #kriteria baru 2. Tidak melakukan koreksi oksigen bagi sumber
emisi yang wajib dilakukan koreksi oksigen
3. Pengukuran emisi dilakukan sesuai dengan Kepdal
#kriteria baru
205 tahun 1996 tentang pedoman teknis
pengendalian pencemaran udara sumber tidak Lain-lain :
bergerak, Permen 06 tahun 2009 tentang 1. Tidak melaporkan perhitungan gas rumah
laboratorium lingkungan (metoda pengujian SNI, kaca bagi industri sesuai dengan peraturan
atau metode pengujian lain yang setara seperti yang berlaku #kriteria baru
US-EPA, pengukuran secara isokinetik) 2. Tidak memiliki personel pengendalian
4. Bagi sumber emisi yang baku mutunya terdapat pencemaran udara yang tersertifikasi
koreksi oksigen, hasil pengukuran emisi wajib #kriteria baru
terkoreksi dengan oksigen #kriteria baru 3. Tidak mencatat penggunaan genset
jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan
(back up) #kriteria baru
Lain-lain :
4. Tidak mencatat penggunaan boiler jam/bulan
1. Melakukan perhitungan gas rumah kaca yang yang berfungsi sebagai cadangan #kriteria
dihasilkan bagi industri sesuai dengan peraturan baru
yang berlaku #kriteria baru 5. Tidak melakukan audit energi #kriteria baru
2. Memiliki personel pengendalian pencemaran udara
yang tersertifikasi #kriteria baru
3. melakukan pencatatan penggunaan genset CATATAN
jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan (back 1. Sumber emisi yang mengukur parameter partikulat wajib memenuhi kaidah 2D dan
up) #kriteria baru 8D
4. Melakukan pencatatan penggunaan boiler 2. Cerobong unit genset dengan diameter cerobong < 10 cm tidak diwajibkan memiliki
jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan lubang sampling
#kriteria baru 3. Untuk kawasan industri wajib menghitung gas rumah kaca yang dihasilkan dalam
5. Memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu satu kawasan #kriteria baru 13
yang ditentukan
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN AMBIEN

1. Memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan


2. Memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan
3. Dokumen lingkungan yang tidak mengatur parameter pemantauan mengacu kepada
PP 41 tahun 1999

1. Tidak memantau seluruh lokasi pematauan sesuai dengan dokumen lingkungan


2. Tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan
3. Tidak memantau seluruh parameter sebagaiman tercantum dalam PP 41 tahun
1999

Catatan :
1. Untuk pengukuran partikulat (TSP, PM10, PM2,5) dilakukan 24 jam sesuai dengan
PP 41 tahun 1999
1. Untuk oksidan (O3) dilakukan pengukuran pada waktu maksimum yaitu jam 11.00-
14.00 waktu setempat

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 14


KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN KEBISINGAN

Memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan

Tidak memantau seluruh lokasi pematauan sesuai dengan dokumen


lingkungan

---
---

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 15


KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN KEBAUAN

1. Memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan


2. Memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan ---

1. Tidak memantau seluruh lokasi pematauan sesuai dengan dokumen lingkungan


2. Tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan

Catatan :
1. Untuk industri rayon wajib mengukur parameter CS2 dan H2S

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 16


RUMUS PERHITUNGAN BEBAN PENCEMARAN

a) Kriteria existing: mengukur konsentrasi parameter (baku mutu)


b) Kriteria terbaru: mengukur laju alir dan menghitung beban

E = C x Q x [Op.Hrs] x 0,0036
(21  O 2 b m)
Cterukur 
(21  O 2 teru ku r)
Q=vxA

dimana:
E = Beban pencemaran (kg/tahun)
C = konsentrasi terkoreksi (mg/Nm3)
Q = laju alir emisi volumetric (m3/detik)
Op.Hrs = waktu operasi sumber emisi (jam/tahun)
0,0036 = faktor konversi dari mg/detik ke kg/jam
Cterukur = konsentrasi emisi sebelum dikoreksi dengan O2 (mg/Nm3)
O2bm = koreksi O2 yang ditetapkan dalam baku mutu (%)
O2terukur = oksigen hasil pengukuran emisi (%)
v = laju alir (m/detik)
A = luas penampang cerobong (m2)

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 17


DATA FORM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
(1) Ketaatan terhadap Sumber Emisi (Cerobong)

18
DATA FORM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
(2-3-4) Ketaatan Terhadap Jumlah Parameter Yang Dipantau, Pelaporan dan
Pemenuhan Baku Mutu Emisi

19
DATA FORM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
(4) Data Perhitungan Beban Emisi GRK

20
Perhitungan Beban Pencemaran Emisi

Parameter PM
Pemakaian Fuel (Gallons) EF* Emisi PM (ton)
No. Unit %wt Sulphur TOTAL
HFO HGO Fuel Gas (lb/103gal) HFO HGO Fuel Gas
1 Crude Distilling Unit ( CDU I / 1100 ) 3,031,932.72 0.00 7,911,577.36 0.035 3.54165 5.37 0.00 14.01 19.38
2 Hydrotreater I ( HDT I / 1200 ) 0.00 0.00 519,100.48 0.035 3.54165 0.00 0.00 0.92 0.92
Hydrodesulphurizer I (HDS I /
3 1300) 0.00 0.00 773,013.37 0.035 3.54165 0.00 0.00 1.37 1.37
4 Platformer I ( PLTF I / 1400 ) 0.00 0.00 4,009,783.03 0.035 3.54165 0.00 0.00 7.10 7.10
22,229,315.0
5 Crude Distilling Unit ( CDU II / 011 ) 2 0.00 6,249,688.76 0.035 3.54165 39.36 0.00 11.07 50.43
6 Naptha Hydrotreater (NHT II / 012) 339,662.19 0.00 731,841.97 0.035 3.54165 0.60 0.00 1.30 1.90
7 A. H. Unibon ( Unit 013 ) 228,671.45 0.00 1,224,097.60 0.035 3.54165 0.40 0.00 2.17 2.57
8 Platformer II ( PLTF II / 014 ) 180,992.38 0.00 11,972,419.55 0.035 3.54165 0.32 0.00 21.20 21.52
9 Thermal Distillate ( THDT II / 018 ) 265,126.73 0.00 832,165.33 0.035 3.54165 0.47 0.00 1.47 1.94
14,200,872.6
10 Visbreaker ( Unit 019 ) 5 0.00 2,830,668.36 0.035 3.54165 25.15 0.00 5.01 30.16
11 High Vaccum Unit I ( HVU I / 2100 ) 44,798.83 0.00 767,121.24 0.035 3.54165 0.08 0.00 1.36 1.44
12 Hot Oil System I ( HOS I / 2500 ) 405,764.07 0.00 1,913,995.96 0.035 3.54165 0.72 0.00 3.39 4.11
13 High Vaccum Unit II (HVU II / 021) 723,353.09 41,933.23 4,059,162.49 0.035 3.54165 1.28 0.07 7.19 8.54
14 Hot Oil System II ( HOS II / 025 ) 2,396,284.84 277,752.54 5,061,621.96 0.035 3.54165 4.24 0.49 8.96 13.70
15 Hydro Treating Unit III ( Unit 260 ) 0.00 0.00 1,270,044.39 0.035 3.54165 0.00 0.00 2.25 2.25
16 Naphtha Hydrotreater PX (Unit 82) 1,281,187.34 0.00 1,444,163.38 0.035 3.54165 2.27 0.00 2.56 4.83
17 Platformer CCR PX ( Unit 84 ) 1,457,944.17 0.00 20,985,768.70 0.035 3.54165 2.58 0.00 37.16 39.74
18 Sulfolane PX ( Unit 85 ) 625,174.10 0.00 3,888,453.73 0.035 3.54165 1.11 0.00 6.89 7.99
19 Tatoray PX ( Unit 86 ) 282,165.51 0.00 2,773,692.25 0.035 3.54165 0.50 0.00 4.91 5.41
20 Xylene PX ( UNIT 87 ) 3,208,814.59 0.00 15,966,828.00 0.035 3.54165 5.68 0.00 28.27 33.96
21 Isomar PX ( UNIT 89 ) 1,677,809.31 0.00 6,647,821.28 0.035 3.54165 2.97 0.00 11.77 14.74
21,237,882.5
22 Utilities I ( Unit 50 ) 5 0.00 0.00 0.035 3.54165 37.61 0.00 0.00 37.61
23 Utilities I ( Boiler 52 B - 201 ) 9,124,230.23 0.00 6,474,104.19 0.035 3.54165 16.16 0.00 11.46 27.62
49,098,398.8
24 Utilities II ( Unit 05 ) 8 0.00 5,251,618.14 0.035 3.54165 86.94 0.00 9.30 96.24
25 Utilities II ( Unit 520B-301 ) 4,653,586.23 0.00 2,265,678.51 0.035 3.54165 8.24 0.00 4.01 12.25
26 Utilities II ( Unit 520B-401 ) 5,602,767.18 0.00 5,050,073.68 0.035 3.54165 9.92 0.00 8.94 18.86
TOTAL EMISI PM PT. xxxx DARI SUMBER PEMBAKARAN 466.60
21
DATA FORM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
(5) Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis
Apabila Bapak/Ibu Peserta ingin
menyampaikan pertanyaan, tanggapan dan
saran, dapat menghubungi Direktorat PPU
melalui :

e-mail : ppustb.klhk@gmail.com

Subject : PROPER 2019

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 23


TERIMA KASIH
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
“Gedung B Lantai 3”
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13410

http://ppkl.menlhk.go.id
http://simpel.menlhk.go.id

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat


24
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK

Anda mungkin juga menyukai