Anda di halaman 1dari 18

KRITERIA PENILAIAN PROPER 2019

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

oleh :
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara

Disampaikan pada :
Penguatan Kapasitas PROPER Provinsi
Bogor, 9 April 2019
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak

Titik Penaatan
(cerobong emisi)

KepMen No.13 thn 1995 Persyaratan Teknis


Permen No. 07 thn 2007 Cerobong
Permen No. 21 thn 2008
Permen No. 13 thn 2009
Permen No. 4 thn 2014
Parameter Data
Permen No. 19 thn 2017
Emisi Udara Primer

Pemenuhan
Pedoman Teknis BMEU
Pengendalian
Pencemaran
Udara
Kepdal No. 205/1996 Pelaporan
Manual / CEM

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 2


Pengendalian Pencemaran Udara Ambien, Kebisingan dan Kebauan

Pengendalian
Pencemaran
Udara Titik Penaatan
PP No.41 / 1999 (lokasi sesuai dengan
dokumen lingkungan )
Kebisingan
Kepmen LH No. 48 Parameter
tahun 1996 Emisi Udara

Kebauan
Permen No. 50 Tahun
Pelaporan
1996

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 3


KRITERIA PENILAIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA 2019

KETAATAN TERHADAP KETAATAN TERHADAP


KETAATAN TERHADAP
PEMANTAUAN PEMANTAUAN
SUMBER EMISI
AMBIEN KEBISINGAN

KETAATAN
TERHADAP
KETAATAN TERHADAP KETAATAN TERHADAP
PEMENUHAN KETAATAN TERHADAP
PARAMETER
BAUKU MUTUBAKU PEMANTAUAN
KETENTUAN TEKNIS
EMISIMUTU
UDARA KEBAUAN

KETAATAN TERHADAP
KETAATAN TERHADAP
JUMLAH DATA
PEMENUHAN BAUKU
PERPARAMETER
MUTU EMISI UDARA
YANG DILAPORKAN

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat


Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 4
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP SUMBER EMISI

Pemantauan Manual : Pemantauan Manual:


Memantau semua sumber Tidak semua sumber emisi
emisi 100%. dipantau atau pemantauan ---
<100%.

Pemantauan CEMS: Pemantauan CEMS:


Memantau sumber emisi yang Tidak memantau sumber
wajib CEMS 100% emisi wajib CEMS 100%.

CATATAN
Industri Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ) dan Agro Industri:
Sumber emisi dari proses non pembakaran dari unit produksi, pemantauan udara emisi dapat dilakukan secara bergantian yang diw akili satu cerobong
dari tiap unit produksi sehingga semua sumber emisi dapat dipantau

Agroindustri
1.Pengering (dryer) di industri agro wajib dipantau
2.Tungku bakar indsutri sawit wajib pantau serta memenuhi BMUE Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995

Sumber emisi tidak wajib pantau


1.Cerobong yang mengalirkan udara masuk, udara keluar dan kegiatan yang mengeluarkan uap air
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat
2.Genset yang berkapasitas kurang dari <100 HP (76,5 KVA), beroperasi <1000 jam/tahun, yang digunakan untuk kegiatan darurat yang beroperasi
5
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
kurang 200 jam/tahun atau yang digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las
3.Cerobong gas buang pada laboratorium
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PARAMETER BAKU MUTU

Pemantauan Manual : Pemantauan Manual:


Memantau 100% parameter Memantau < 100%
sesuai peraturan parameter sesuai peraturan ---

Pemantauan CEMS:
Pemantauan CEMS: Tidak memantau seluruh
Memantau seluruh parameter parameter yang diwajibkan
yang diwajibkan dalam peraturan dalam peraturan

CATATAN
1.Industri yang tidak mempunyai BMUE spesifik, mengacu pada baku mutu AMDAL atau UKL-UPL
2.Bagi industri yang tidak mencantumkan BMUE dalam AMDAL atau UKL-UPL menggunakan baku mutu lampiran VB, Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
3.Untuk Genset mengacu lampiran I huruf a Permen LH Nomor 13 Tahun 2009
4.Bagi emisi dari kegiatan proses pembakaran < 25 MW atau satuan lain yang setara yang menggunakan bahan bakar gas, tidak wajib mengukur parameter
SO2 dan total partikulat jika kandungan sulfur dalam bahan bakar ≤ 0,5% berat.
5.Sumber emisi yang memliki izin pemanfaatan atau pengolahan wajib memantau seluruh parameter sesuai dengan izin emisi yang diperoleh
6.Wajib mengukur kecepatan alir dari setiap sumber emisi yang dipantau #kriteria baru
Khusus Untuk Industri Agro
1.Sumber emisi pengering (dryer) dan kamar asap pada industri karet, pembakaran langsung parameter SO2, NO2, Partikulat, NH3, s edangkan pembakaran
tidak langsung parameter partikulat dan NH3, dengan baku mutu emisi mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
2.Sumber emisi pengering (dryer) pada industri selain industri karet, pembakaran langsung parameter SO2, NO2, dan Partikulat, s edangkan pembakaran tidak
langsung parameter partikulat dengan baku mutu emisi mengacu pada
Kriteria Lampiran
PROPER VB-Kepmen
2019 LH Nomor 13 Tahun 1995.
Direktorat
6
3.Kamar asap pada pengolahan ikan, parameter yang diukur SO2, NO2, dan Partikulat denganKLHK
Pengendalian Pencemaran Udara BME mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13
Tahun 1995.
CATATAN (lanjutan) :

Khusus untuk industri wajib CEMS #kriteria baru


1. Kegiatan Migas
Unit proses pembakaran parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, CO dan Laju Alir, partikulat dan CO2
Unit perekahan katalitik parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, CO dan Laju Alir, partikulat dan CO2
Unit pengolahan ulang sulfur sistem claus parameter terpasang CEMS yaitu: SO2 dan laju alir
Unit absorber dari Refinary Unit dan Liquid Natural Gas parameter terpasang CEMS yaitu: Hidrokarbon dan laju alir
Laju alir dari sumber emisi untuk pentawaran pada kegiatan proses pemisahan gas di daratan (onshore)

2. Rayon
Unit proses parameter terpasang CEMS yaitu: CS2 dan H2S

3. Pupuk
Prilling tower parameter terpasang CEMS yaitu: ammonia (NH3)
Unit Asam nitrat pada industri amonium nitrat parameter terpasang CEMS yaitu: NOx
Unit asam sulfat pada industri asam fosfat dan hasil samping parameter terpasang CEMS yaitu : SO2

4. Pulp and Paper


Tungku Recovery parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat, total sulfur tereduksi
Tungku Tanur Putar Pembakaran parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat, total sulfur tereduksi
Tungku Pelarutan Lelehan parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat, total sulfur tereduksi
Digester parameter terpasang CEMS yaitu: TRS (total sulfur tereduksi)
Unit Pemutihan parameter terpasang CEMS yaitu: clorin dan clorin dioksida

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat


Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 7
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
CATATAN (lanjutan) :
5. Besi Baja
 Penanganan Bahan Baku (Raw Material Handling) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Tanur Oksigen Basa (Basic Oxygen Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Tanur Busur Listrik (Electric Arc Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Dapur Pemanas (Reheating Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Dapur Proses Pelunakan Baja (Annealing Fumace) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat
 Proses Celup Lapis Metal (Acid Pickling & Regenaration) parameter terpasang CEMS yaitu: total partikulat dan HCl (Hydroclorid Acid Fume)

6. Tambang
 Proses pengolahan, jika energy yang digunakan sama dengan atau lebih besar dari 25 MW parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx,
Opasitas, O2, dan Laju Alir

7. Semen
 Proses tanur / tungku parameter terpasang CEMS yaitu: partikulat, SO2, NOx
 Proses tanur / tungku dengan memanfaatkan limbah B3 parameter terpasang CEMS yaitu: partikulat, SO2, NOx, CO
 Proses dengan Refuse Derived Fuel (RDF) parameter terpasang CEMS yaitu: partikulat, SO2, NOx, HF, CO

8. Pembangkit dan proses penunjang


 PLTU parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir
 PLTG parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir
 PLTGU parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir
 PLTD parameter terpasang CEMS yaitu: SO2, NOx, Opasitas, O2, CO dan Laju Alir

9. Carbon Black
 Proses Dryer parameter terpasang CEMS yaitu : SO2, NOx dan total partikulat

CATATAN #kriteria baru


 Proses penunjang produksi <25 MW dengan kandungan sulfur >2% dan beroperasi secara terus menerus parameter
terpasang CEMS yaitu SO2, NOx, Opasitas, O2, dan Laju Alir

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 8


KRITERIA KETAATAN TERHADAP
JUMLAH DATA PERPARAMETER YANG DILAPORKAN

Melaporkan data secara periodik: Melaporkan Secara Periodik : Melaporkan data palsu dan
Pemantauan manual : Pemantauan Manual : menyebabkan pencemaran
1)Melaporkan pengukuran secara manual paling sedikit 1.Data pemantauan manual <100% selama periode lingkungan
dilakukan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, kecuali proses penilaian.
pembakaran dengan: 2.Tidak melakukan perhitungan neraca massa bagi
i.kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan paling kegiatan pengolahan nikel mate #kriteria baru
sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; 3.Melaporkan perhitungan beban emisi sesuai
dengan Baku Mutu Emisi (BME) yang dinyatakan
ii.kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan dilakukan
dalam beban emisi (industri carbon black dan rayon).
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
#kriteria baru
iii.kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit
4.Melaporkan perhitungan beban emisi udara
1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan; #kriteria baru
iv.Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian 5.Melaporkan data pemantauan emisi melalui
paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun. SIMPEL (Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan
2)Melaporkan perhitungan neraca massa bagi kegiatan Bidang Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau
pengolahan nikel mate #kriteria baru Kegiatan) #kriteria baru
3)Melaporkan perhitungan beban emisi sesuai dengan Baku
Mutu Emisi (BME) yang dinyatakan dalam beban emisi (industri
carbon black dan rayon). #kriteria baru
4)Melaporkan perhitungan beban emisi udara #kriteria baru
5)Melaporkan data pemantauan emisi melalui SIMPEL (Sistem
Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan) #kriteria baru

9
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP
JUMLAH DATA PERPARAMETER YANG DILAPORKAN

Pemantauan CEMS : Pemantauan CEMS :


a.Data pelaporan CEMS dianggap sahih: a.Data pemantauan CEMS setiap 3 bulan
i.Pemantauan CEMS, setiap 3 bulan tersedia data < 75% dari seluruh data
tersedia data paling sedikit 75% dari seluruh pemantauan, dengan pengukuran harian
data pemantauan rata-rata harian (100%) minimal 18 jam.
ii.Data CEMs rata-rata harian dianggap valid b.Tidak melaporkan seluruh parameter
dalam izin pemanfaatan dan / atau
apabila dalam sehari minimal tersedia 18
pengolahan
jam pengukuran, (data pemantauan
c.Tidak melaporkan hasil perhitungan
dilampirkan).
beban emisi #kriteria baru
b.Melaporkan seluruh parameter sesuai d.Tidak melaporkan data pemantauan
dalam izin pemanfaatan dan/atau emisi melalui SIMPEL #kriteria baru
pengolahan
c.Melaporkan perhitungan beban emisi
udara #kriteria baru
d.Melaporkan data pemantauan emisi
melalui SIMPEL (Sistem Pelaporan
Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan
Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan)
#kriteria baru

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 10


KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

Pemantauan Manual: Pemantauan Manual:


1.Memenuhi Konsentrasi 1.Pemantauan manual
Parameter Baku Mutu Emisi Udara memenuhi baku mutu ---
(BMEU) 100% untuk pemantauan parameter <100% tiap
manual tiap sumber emisi. sumber emisi.
2.Memenuhi beban emisi 2.Tidak memenuhi beban
parameter yang dipersyaratkan emisi parameter yang
dalam peraturan (carbon black, dipersyaratkan #kriteria baru
rayon, nikel matte) #kriteria baru

Pemantauan CEMS:
Pemantauan CEMS:
1.Pemantauan CEMS data
1.Bagi pemantauan yang
hasil pemantauan
wajib CEMS, yaitu: data hasil
memenuhi <95% ketaatan
pemantauan memenuhi ≥
dari data rata-rata harian
95% ketaatan dari data rata-
selama 3 bulan waktu
rata harian yang dilaporkan
operasi.
dalam kurun waktu 3 bulan
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat
waktu operasi. 11
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS (1)

Ketentuan CEMS : Ketentuan CEMS : Membuang emisi gas buang


1.Menaati semua persyaratan teknis cerobong 1.Tidak menaati persyaratan teknis cerobong tidak melalui cerobong dan
2.Bagi industri yang wajib memasang CEMS, peralatan 2.Tidak memasang CEMS bagi industri yang wajib menyebabkan terjadinya
CEMS beroperasi normal memasang CEMS pencemaran lingkungan
3.Memasang dan mengoperasikan CEMS bagi industri: unit 3.Peralatan CEMS tidak beroperasi normal
regenerator katalis (unit Perengkahan katalitik alir); unit 4.Tidak memiliki sistem jaminan mutu (Quality
pentawaran sulfur; proses pembakaran dengan kapasitas > Assurance) dan Pengendalian Mutu (Quality
25 MW dan apabila kandungan sulfur > dari 2% untuk Control) pada peralatan CEMS #kriteria baru
seluruh kapasitas; peleburan baja; pulp dan kertas; pupuk; 5.Tidak memperbaiki peralatan CEMS dalam
semen; carbon black , Pertambangan dan Pengolahan waktu 1 tahun
sampah secara termal 6.Tidak melakukan sertifikasi kalibrasi peralatan
4.Jika CEMS rusak wajib melaksanakan pemantauan CEMS setiap tahun. #kriteria baru
manual kualitas emisi : 7.Pengukuran emisi tidak dilakukan sesuai
a. setiap 3 (tiga) bulan sekali selama 1 tahun dengan peraturan yang berlaku (isokinetik)
periode penilaian #kriteria baru
b. Apabila tahun kedua CEMS tetap tidak
beroperasi maka pemantauan manual setiap
1 (satu) bulan sekali. #kriteria baru
5.Memiliki sertifikasi kalibrasi peralatan CEMS oleh
eksternal yang berkompeten setiap 1 (satu) tahun sekali.
#kriteria baru
6.Peralatan CEMS wajib memiliki sistem jaminan mutu
(Quality Assurance) dan Pengendalian Mutu (Quality
Control) #kriteria baru
7.Semua sumber emisi non fugitive emisi harus dibuang
melalui cerobong

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 12


KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS (2)

Ketentuan yang tidak wajib CEMS: Ketentuan yang tidak wajib CEMS:
1.Menaati semua persyaratan teknis cerobong 1.Tidak menaati semua persyaratan teknis
2.Menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi atau cerobong.
yang ditunjuk oleh gubernur #kriteria baru 2.Tidak melakukan koreksi oksigen bagi sumber
emisi yang wajib dilakukan koreksi oksigen
3.Pengukuran emisi dilakukan sesuai dengan Kepdal 205
#kriteria baru
tahun 1996 tentang pedoman teknis pengendalian
pencemaran udara sumber tidak bergerak, Permen 06 Lain-lain :
tahun 2009 tentang laboratorium lingkungan (metoda 1.Tidak melaporkan perhitungan gas rumah kaca
pengujian SNI, atau metode pengujian lain yang setara bagi industri sesuai dengan peraturan yang
seperti US-EPA, pengukuran secara isokinetik) berlaku #kriteria baru
4.Bagi sumber emisi yang baku mutunya terdapat koreksi 2.Tidak memiliki personel pengendalian
oksigen, hasil pengukuran emisi wajib terkoreksi dengan pencemaran udara yang tersertifikasi #kriteria
oksigen #kriteria baru baru
3.Tidak mencatat penggunaan genset jam/bulan
Lain-lain : yang berfungsi sebagai cadangan (back up)
#kriteria baru
1.Melakukan perhitungan gas rumah kaca yang dihasilkan
4.Tidak mencatat penggunaan boiler jam/bulan
bagi industri sesuai dengan peraturan yang berlaku yang berfungsi sebagai cadangan #kriteria baru
#kriteria baru 5.Tidak melakukan audit energi #kriteria baru
2.Memiliki personel pengendalian pencemaran udara
yang tersertifikasi #kriteria baru
3.melakukan pencatatan penggunaan genset jam/bulan CATATAN
yang berfungsi sebagai cadangan (back up) #kriteria baru 1. Sumber emisi yang mengukur parameter partikulat wajib memenuhi kaidah 2D dan
4.Melakukan pencatatan penggunaan boiler jam/bulan 8D
yang berfungsi sebagai cadangan #kriteria baru 2. Cerobong unit genset dengan diameter cerobong < 10 cm tidak diwajibkan memiliki
5.Memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu lubang sampling
yang ditentukan 3. Untuk kawasan industri wajib menghitung gas rumah kaca yang dihasilkan dalam
satu kawasan #kriteria baru
4. Seluruh perusahaan wajib CEMS terintegrasi ke KLHK dengan SISPEK 13 (sistem
informasi pemantauan emisi industi kontinyu) pada tahun kedua (2021)
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN AMBIEN

1. Memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan


2. Memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan
3. Dokumen lingkungan yang tidak mengatur parameter pemantauan mengacu kepada PP 41
tahun 1999

1. Tidak memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan


2. tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan
3. Tidak memantau seluruh parameter sebagaiman tercantum dalam PP 41 tahun 1999

1. Tidak memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan


2. tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan
3. Tidak memantau seluruh parameter sebagaiman tercantum dalam PP 41 tahun 1999

Catatan :
1.Untuk pengukuran partikulat (TSP, PM10, PM2,5) dilakukan 24 jam sesuai dengan
PP 41 tahun 1999
2. Untuk oksidan (O3) dilakukan pengukuran pada waktu maksimum yaitu jam 11.00-14.00
waktu setempat

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 14


KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN KEBISINGAN

Memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan

Tidak memantau seluruh lokasi pematauan sesuai dengan dokumen


lingkungan

---
---

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 15


KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN KEBAUAN

1. Memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan


2. Memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan

1. Tidak memantau seluruh lokasi pematauan sesuai dengan dokumen lingkungan


2. Tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan

---

Catatan :
1.Untuk industri rayon wajib mengukur parameter CS2 dan H2S

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 16


RUMUS PERHITUNGAN BEBAN PENCEMARAN

a)Kriteria existing: mengukur konsentrasi parameter (baku mutu)


b)Kriteria terbaru: mengukur laju alir dan menghitung beban

E = C x Q x [Op.Hrs] x 0,0036
( 21  O 2 bm )
Cterukur 
( 21  O 2 terukur )
Q=vxA

dimana:
E = Beban pencemaran (kg/tahun)
C = konsentrasi terkoreksi (mg/Nm3)
Q = laju alir emisi volumetric (m3/detik)
Op.Hrs = waktu operasi sumber emisi (jam/tahun)
0,0036 = faktor konversi dari mg/detik ke kg/jam
Cterukur = konsentrasi emisi sebelum dikoreksi dengan O2 (mg/Nm3)
O2bm = koreksi O2 yang ditetapkan dalam baku mutu (%)
O2terukur = oksigen hasil pengukuran emisi (%)
v = laju alir (m/detik)
A = luas penampang cerobong (m2)

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK 17


TERIMA KASIH
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
“Gedung B Lantai 3”
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13410

http://ppkl.menlhk.go.id
http://simpel.menlhk.go.id

Kriteria PROPER 2019 - Direktorat


18
Pengendalian Pencemaran Udara KLHK

Anda mungkin juga menyukai