Anda di halaman 1dari 23

1 ISO 14001 - KELOMPOK 7

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam tiga dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan cara pandang dunia dalam

melihat masalah lingkungan. Pada tahun enam puluhan masalah lingkungan hanya dipandang
sebagai masalah lokal, pencemaran udara diperkotaan, masalah limbah industri, dan
sebagainya. Pada tahun tujuh puluhan masalah lingkungan dipandang sebagai masalah global
seperti hujan asam, kerusakan lapisan ozon, pemanasan global dan perubahan iklim. Pada
tahun delapan puluhan timbul kesadaran bahwa masalah lingkungan global dapat mengancam
kelangsungan pembangunan ekonomi. Hal ini telah mendorong lahirnya Konsep
Pembangunan Berkelanjutan, yang kemudian diterima oleh hampir seluruh dunia.
Melihat upaya yang makin gencar untuk perlindungan lingkungan, semua negara
sepakat mengenai kewajiban melindungi dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Kenyataan ini telah menempatkan aspek lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam
pola perdagangan barang dan jasa.
Pemenuhan kebutuhan manusia dan perkembangan teknologi yang semakin
meningkat, membuat kalangan industri memusatkan perhatian terhadap dampak lingkungan.
Dalam mengelola dampak lingkungan diperlukan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
yang mampu mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif yang akan ditimbulkan. Dengan
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dalam industri menandakan bahwa industri
tersebut benar-benar peduli dan memperhatikan aspek lingkungan dalam kegiatannya,
sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan terutama masyarakat disekitar kawasan
industri.
1.2
1.
2.
3.
4.
5.

Rumusan Masalah
Apa definisi dari Sistem Manajemen Lingkungan?
Bagaimana karakteristik ISO 14001?
Bagaimana model Sistem Manajemen Lingkungan?
Bagaimana penerapan Sistem Manajemen Lingkungan?
Apa saja persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan?

1.3
1.
2.
3.

Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui definisi Sistem Manajemen Lingkungan.
Untuk mengetahui karakteristik ISO 14001.
Untuk mengetahui model Sistem Manajemen Lingkungan.

2 ISO 14001 - KELOMPOK 7

4.
5.

Untuk mengetahui penerapan dan pengaplikasian Sistem Manajemen Lingkungan.


Untuk mengetahui dan memepelajari persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan.

BAB II
ISI
2.1

Pengertian Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

3 ISO 14001 - KELOMPOK 7

ISO 14000 adalah desain dan implementasi dari kerangka kerja pengelolaan
lingkungan untuk meminimumkan dampak dari kegiatan operasional terhadap lingkungan
yang bersifat sukarela.Namun demikian beberapa konsumen mensyaratkannya. Singkatnya,
aspek dari pengelolaan lingkungan harus dimasukan dalam upaya memperoleh sertifikasi
(Kuhre Lee,1995)
Menurut Sunu, (2001) ISO 14001 merupakan Standar Internasional yang merincikan
persyaratan bagi sebuah sistem manajemen lingkungan (SML), untuk memungkinkan sebuah
perusahaan merumuskan kebijakan dan sasaran dengan mengindahkan persyaratan legislatif
dan informasi tentang dampak lingkungan yang penting. Ia berlaku bagi aspek lingkungan
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang diharapkan mempunyai pengaruh
terhadapnya. Ia pada dirinya tidak menyatakan kriteria kinerja lingkungan yang spesifik.
Semua persyaratan dalam ISO 14001 dimaksudkan untuk dipadukan dalam SML manapun.
ISO 14001 merupakan standar internasional yang berlaku bagi perusahaan manapun yang
ingin :
1.

Menerapkan, memelihara dan meningkatkan suatu SML.

2.

Meyakinkan dirinyannya tentang kesesuainnya dengan kebijakan lingkungan yang


dinyatakannya.

3.

Memperagakan kesesuaiannya kepada pihak lain.

4.

Mengusahakan sertifikasi/registrasi dari sistem manajemen lingkungannya oleh


sebuah organisasi eksternal.

5.

Membuat ketetapan sendiri dan pernyataan sendiri tentang kesesuainnya dengan ISO
14001.

2.2

Karakteristik ISO 14001

Karekteristik ISO 14001 di antaranya adalah :


1.

Generik :
-

Dapat diterapkan untuk seluruh tipe dan ukuran organisasi

Mengakomodir beragam kondisi geografis, sosial dan budaya

2.

Sukarela

3.

Tidak memuat persyaratan kinerja lingkungan (misal, kriteria untuk sarana


pengolahan limbah cair)

4.

Sarana untuk segera sistematis mengendalikan dan mencapai organisasi kinerja


lingkungan yang dikehendaki

4 ISO 14001 - KELOMPOK 7

5.

Memuat kinerja yang fundamental untuk dicapai :


-

Menaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan lingkungan yang


relevan

Komitmen untuk terus menerus memperbaiki sejalan dengan kebijakan


organisasi

6.

Didesain komplemen dengan standar seri Sistem Manajemen Mutu ISO 9000

7.

Dapat digunakan untuk keperluan sertifikasi dan/atau deklarasi sendiri

8.

Dinamis, terhadap :
-

Perubahan di dalam organisasi : sumber daya yang digunakan kegiatan dan


proses yang berlangsung

Perubahan di luar organisasi : peraturan, pengetahuan tentang dampak


lingkungan dan teknologi

9.

Standar SML memuat persyaratan sistem manajemen yang berbasis pada siklus plan,
implement, check and review

10.

Keterkaitan yang erat antar klausul atau elemen standar.

2.3

Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001


Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO

14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan
pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.Manajemen
lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
strategi dan kompetisi. Peragaan penerapan yang berhasil dari ISO 14001 dapat digunakan
perusahaan untuk menjamin pihak yang berkepentingan bahwa SML yang sesuai tersedia
(Sunu,2001).
Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup
tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling memungkinkan. Pengelolaan
lingkungan dalam sertifikasi ISO mungkin hanya merupakan satu langkah kecil, namun
demikian proses ini akan berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya
pengalaman, penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sistem yang diperlukan untuk
sertifikasi yang diharapkan dapat membantu kondisi lingkungan.
Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan limbah berbahaya.
Sertifikasi ISO mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaan bahanbahan kimia berbahaya dan limbah berbahaya.

5 ISO 14001 - KELOMPOK 7

2.4

Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001


Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 mendatangkan banyak

manfaat bagi perusahaan, pegawai, maupun stakeholder lainnya. Manfaat tersebut adalah
(Lee Kuhree, 1995):
1.

Perlindungan terhadap lingkungan


Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup

tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling memungkinkan.Dampak positif
terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan limbah berbahaya. Sertifikasi ISO 14001
mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaaan bahan-bahan kimia
berbahaya dan limbah berbahaya. Program-program seperti ini akan menghasilkan
pembuangan limbah yang tidak berbahaya.
Minimasi limbah yang tidak berbahaya juga akan mempunyai dampak positif yang
penting dan harus menjadi komponen utama. Hal ini akan berdampak pada reduce dan
recycle yang akan memaksimalkan penggunaan sumber daya alami.
2.

Dasar persamaan kompetitif


Sampai saat ini belum ada keseragaman dalam jumlah waktu dan uang yang

digunakan oleh organisasi untuk melindungi dan menjaga lingkungan. Sangat tidak mungkin
menyamaratakan biaya pengawasan lingkungan, namun demikian sertifikasi ISO 14001
paling tidak akan mengurangi perbedaan yang besar antara para pesaing dan karenanya
memberikan kesempatan yang lebih besar pada organisasi yang sadar lingkungan.
3.

Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan


Sebagian besar organissasi yang telah berdiri selama beberapa tahun, kemungkinan

dapat menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang diterapkan.Bila tidak, maka saat
ini mereka pasti telah keluar dari kegiatan bisnis karena tuntutan hukum, publisitas yang
negative, pemberian denda, dan lain-lain.Dengan demikian sertifikat ISO 14001 untuk
pengelolaan lingkungan besar kesempatannya untuk memperoleh dokumen tertulis yang
diperlukan untuk menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah bertindak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4.

Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif


Pengelolaan yang efektif adalah bisnis yang baik, demikian juga dengan perencanaan,

dokumentasi, dan pelaksanaan dari sistem pengelolaan lingkungan.ISO 14001 menerapkan

6 ISO 14001 - KELOMPOK 7

teknik pengelolaan dengan baik. Pengelolaan personil

lingkungan, akuntansi, dan

pengawasan penunjang, pengawasan dokumen, dan sistem lainnya adalah sistem pengelolaan
umum dengan suatu arahan ke bidang lingkungan.
5.

Penurunan biaya
Sertifikasi akan memberikan penghematan biaya dalam jangka panjang terutama

dalam hal pembersihan dan pengawasan lingkungan. Biaya yang dikeluarkan akan ditutupi
oleh peningkatan kepuasan pelanggan, kepercayaan pada organisasi, dan meningkatnya moral
organisasi.
6.

Penurunan kecelakaan kerja


Pencegahan kecelakaan akan berpengaruh pada penurunan tingkat kecelakaan kerja.

Karena pengelolaan lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja sangat berkaitan,
maka ketika yang satu memperoleh manfaat dari perubahan yang ada, hal lainnya juga akan
memperoleh manfaat yang sama. Pada dasarnya, pekerja adalah bagian dari lingkungan
secara keseluruhan. Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan oleh
pekerja akan dapat terjadi jika organisasi memasukkan unsur kesehatan dan keselamatan
kerja dalam rangkaian usaha untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 sebagai pelengkap dari
usaha pengelolaan lingkungan.
7.

Peningkatan hubungan masyarakat


Sebagian besar masyarakat peduli terhadap lingkungan saat ini.Ada beberapa kegiatan

yang berkaitan dengan lingkungan yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk
mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas dan hubungan dengan masyarakat.Salah
satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan tidak membuang limbah dalam
jumlah besar, minimalisasi limbah yang dihasilkan, dan kegiatan yang bersifat proaktif di
bidang lingkungan.

8.

Peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen


Dengan melihat bahwa perusahaan memiliki sertifikat ISO 14001, konsumen akan

merasa bahwa lingkungan mereka telah terlindungi. Hal ini menunjukkan pihak produsen
benar-benar peduli pada lingkungan.Dengan ISO 14001, suatu organisasi dapat meyakinkan
konsumen mereka dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melakukan kegiatan

7 ISO 14001 - KELOMPOK 7

perlindungan terhadap lingkungan dan mempunyai dokumen-dokumen yang cukup untuk


mendukung pernyataan tersebut.
9.

Peningkatan perhatian menejemen puncak


Seluruh proses yang dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 14001 akan

berdampak pada meningkatnya penghargaan positif yang diberikan oleh masyarakat terhadap
pihak manajemen puncak di hampir seluruh seluruh organisasi (Wortham, 1993). Dengan ISO
14001 maka bidang lingkungan dalam organisasi akan lebih dihargai sebagai bagian positif
dan penting dalam kegiatan organisasi.
2.5

Model Sistem Manajemen Lingkungan

Gambar 2.1
Model Sistem Manajemen Lingkungan
Sumber : SNI 19-14001-2005
Sistem Manajemen Lingkungan sesuai standar SNI 19-14001-2005 berdasarkan pada
metodologi yang dikenal sebagai :
Rencanakan Lakukan Periksa Tindaki ( Plan Do Check Act atau PDCA). PDCA
dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
1.

Rencanakan (Plan) : menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk


memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan organisasi.

8 ISO 14001 - KELOMPOK 7

2.

Lakukan (Do)

: menerapkan proses tersebut

3.

Periksa (Check)

: memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan

lingkungan, tujuan, sasaran, persyaratan peraturan perundangang undangan dan


ketentuan lain yang diikuti organisasi, serta melaporkan hasilnya.
4.

Tindaki (Act)

: melaksanakan tindakan untuk menigkatkan kinerja sistem

manajemen lingkungan secara berkelanjutan


Sistem manajemen lingkungan ISO 14001 mempunyai lima prinsip yang saling
terkait, bertujuan untuk melakukan penyempurnaan berkelanjutan. Kelima prinsip tersebut
adalah :
1.

Prinsip 1 : Komitmen dan Kebijakan


Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki
komitmen terhadap SML.

2.

Prinsip 2 : Perencanaan
Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan yang
ditetapkannya sendiri.

3.

Prinsip 3 : Penerapan dan Operasi


Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangkan kemampuan dan
mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mentaati kebijakan lingkungan, tujuan
dan sasaran manajemen.

4.

Prinsip 4 : Pemeriksaan dan Koreksi


Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengoreksi kinerja lingkungannya.

5.

Prinsip 5 : Kaji Ulang Manajemen


Organisasi harus mengkajiulang dan terus- menerus memperbaiki Standard
Manajemen Lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkungan
yang telah dicapai.

2.6

Ruang Lingkup Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001


Ruang ISO 14001 (SNI-14001-2005) menetapkan persyaratan Sistem Manajemen

Lingkungan untuk memungkinkan organisasi mengembangkan dan menerapkan kebijkan dan


tujuan yang mempertimbangkan persyaratan peraturan perundang- undangan dan ketentuan

9 ISO 14001 - KELOMPOK 7

lain yang diikuti organisasi dan informasi mengenai aspek lingkungan penting. Standar ini
berlaku untuk aspek lingkungan yang diidentifikasi oleh organisasi sebagai aspek yang dapat
dikendalikan dan aspek yang dapat dipengaruhi.Di dalam standard ini dinyatakan kriteria
kinerja lingkungan yang spesifik.
Standar internasional ISO 14001 dapat diterapkan oleh setiap organisasi yang menginginkan :
1.

Menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan Sistem Manajemen


Lingkungan

2.

Memastikan kesesuaian organisasi dengan kebijakan lingkungannya

3.

Menunjukan kesesuaian dengan standar ini

2.7

Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan

2.7.1

Persyaratan Umum
Sistem manajemen lingkungan memberikan proses terstruktur untuk mencapai

peningkatan yang berkelanjutan, yang laju dan jangkaunnya akan ditentukan oleh perusahaan,
dilihat dari segi ekonomi dan keadaaan lain. Walaupun beberapa peningkatan dalam kinerja
lingkungan dapat diharapkan dengan diadopsinya suatu pendekatan yang sistematis,
hendaknya dipahami bahwa Sistem Manajemen Lingkungan adalah sebuah alat

yang

memungkinkan perusahaan mencapai dan mengendalikan secara sistematis tingkat kinerja


lingkungan yang ditetapkan sendiri. Penetapan dan pengoperasian sebuah Sisrem Manajemen
Lingkungan, pada dirinya tidak selalu menghasilkan penurunan seketika dari dampak
lingkungan yang merugikan, bahkan biasanya secara bertahap (Sunu,2001).
2.7.2

Kebijakan Lingkungan
Tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan lingkungan biasanya terletak pada

manajemen

puncak

perusahaan.Manajemen

perusahaan

bertanggung

jawab

untuk

menerapkan kebijakan dan memberi masukan dalam perumusan dan perubahan kebijakan
(Sunu, 2001).
Berdasarkan Standar ISO 14001 (SNI-19-14001-2005), Manajemen puncak harus
menentukan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan dalam
lingkup sistem manajemen lingkungannya .
1.

Sesuai dengan sifat,ukuran, dan dampak lingkungan dari kegiatan produk jasanya

2.

Mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran

10 ISO 14001 - KELOMPOK 7

3.

Mencakup suatu komitmen untuk menaati peraturan perundang-undangan yang


berlaku dan persyaratan lain yang diikuti organisasi yang terkait dengan aspek
lingkungannya

4.

Menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran


lingkungan.

5.

Didokumentasikan, diterpakan, dan dipelihara

6.

Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama organisasi

7.

Tersedia untuk masyarakat


Kebijakan lingkungan adalah jiwa dari SML karena memuat nilai atau komitmen dari

pimpinan puncak secara resmi dan sebagai penggerak berlangsung dan berkembangnya
sistem manajemen lingkungan. Sangat penting bagi perusahaan untuk menjamin bahwa
komitmen-komitmen dalam kebijakan lingkungan ditemui dalam bentuk penerapan klausaklausa lain dari standar oleh semua karyawan.
2.7.3

Perencanaan

2.7.3.1 Aspek Lingkungan


Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek
lingkungan dari kegiatan,produk, dan jasanya. Sehingga organisasi tersebut dapat
mengendalikan dan dengan prosedur ini diharapkan mempunyai suatu pengaruh, agar dapat
menetukan hal- hal yang mempunyai dampak penting pada lingkungan.Organisasi harus
menjamin aspek- aspek yang berkaitan dengan dampak penting ini dipertimbangkan dalam
menyusun tujuan lingkungannya. Organisasi harus mengemban informasi ini agar selalu
mutakhir (Sunu,2001).
Dalam materi pelatihan audit Lingkungan oleh kementrian lingkungan Hidup (2006)
menyatakan bahwa ada delapan aspek lingkungan yang dipertimbangkan dalam melakukan
identifikasi aspek lingkungan adalah :
1

Emisi ke udara

Buangan ke badan air

Buangan ke tanah

Penggunaan bahan baku

Penggunaan energi

Pancaran radiasi energi

Limbah dan produk samping

Atribut fisik

11 ISO 14001 - KELOMPOK 7

2.7.3.2 Persyaratan Peraturan Perundang- Undangan dan Lainnya


Sesuai SNI 19-14001-2005, organisasi atau perusahaan harus menetapkan,
menerapkan dan memelihara prosedur untuk :
1.

Mengidentifikasi

dan

memperoleh

informasi

tentang

persayratan

peraturan

perundang- undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi,
yang terkait dengan aspek lingkungannya.
2.

Menentukan bagaimana persyaratan tersebut berlaku terhadap aspek lingkungannya.


Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan peraturan perundang- undangan
yang berlaku dan persayratan lainnya yang diikuti organisasi atau perusahaan tersebut
diperhitungkan dalam penetapan, penerapan, dan pemeliharaan Sistem Manajemen
Lingkungannya.
Sunu (2001) menyebutkan bahwa perusahaan seharusnya merumuskan dan

memelihara prosedur untuk mengidentifikasi, mempunyai akses dalam memahami semua


persyaratan perundang- undangan dan lainnya yang berlaku, yang secara langsung
diakibatkan oleh aspek lingkungan.
Jenis peraturan yang dituntut dalam peraturan yang perlu diidentifikasi ada pada
semua tingkatan pemerintahan dan berlaku untuk seluruh segmen lingkungan. Ini
mencangkup ketentuan yang meliputi proteksi terhadap, air, udara, lahan, kehidupan hewanhewan liar, sumberdaya kesehatan dan keselamatan kerja, kesadaran masyarakat, dan subyeksubyek lainnya (Kuhre Lee, 1995).
Adapun prosedur yang perlu diterapkan dalam mengidentifikasi peraturan persyaratan
yang telah ditetapkan adalah:
1.

Membuat dampak lingkungan dari daerah daerah utama dan jenis limbah yang
dihasilkan.

2.

Memeriksa daftar badan atau tingkatan pemerintahan yang mengeluarkan peraturan

3.

Memeriksa sumber- sumber bahan cetakan lainnya

4.

Menghubungi badan yang bersangkutan dan meminta salinan peraturan yang mereka
miliki

5.

Memeriksa dokumen awal, mulai dari daftar isi, pembukaan peraturan, dan kebagian
lain yang relevan

6.

Memeriksa dokumen secara rinci dan menganalisis peraturan yang ada

2.7.3.3 Tujuan, Sasaran, dan Program

12 ISO 14001 - KELOMPOK 7

Sasaran dapat mencakup komitmen untuk mengurangi limbah dan penurunan sumber
daya, mengurangi atau meniadakan pelepasan polutan ke lingkungan, mendesain produk
untuk meminimumkan dampak lingkungan pada produksi, penggunaan dan pembuangan,
mengendalikan dampak lingkungan sumber bahan baku, meminimumkan tiap dampak
lingkungan penting yang merugikan dari pengembangan baru, dan meningkatkan kepedulian
kepedulian lingkungan pada karyawan dan masyarakat. Kemajuan menuju sasaran pada
umunya dapat diukur dengan memakai indikator kinerja lingkungan seperti jumlah bahan
baku dan energi yang digunakan, jumlah emisi, dan lain- lain (Sunu,2001).
Menurut Lee Kuhre (1995), suatu perbedaan yang jelas harus dibuat antara kebijakan,
tujuan dan sasaran. Yang dimaksud dengan kebijakan adalah suatu komitmen pada tingkat
yang lebih tinggi dan bersifat umum dan dapat mencakup hal- hal seperti perlindungan
lingkungan.Tujuan adalah suatu rencana yang luas yang dapat membantu pencapaian
kebijakan seperti minimisasi limbah. Sasaran adalah sesuatu yang bersifat kuantitatif yang
dipakai mengukur keberhasilan tujuan, seperti 50 ton/tahun dari limbah yang didaur
ulang.Tujuan dan sasaran harus disusun bersamaan dengan jadwal waktu untuk
pencapainnya dan direferensikan pada laporan pra penilaian . Manajemen perlu
memperhatikan batas waktu penyelesaian untuk tiap masalah.Jika ditemui masalah, rencana
tindakan harus disesuaikan agar sasaran dapat tercapai.
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran, hal yang lebih penting untuk dilaksanakan
adalah bagaimana mencapai pelaksanaan kebijakan, tujuan, dan sasaran secara sinkron.Oleh
karena itu dibutuhkan kreativitas, energi, dan kemauan untuk mencapainya. Salah satu saran
yang diberikan adalah menetapkan rencana tindakan(action plan).
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program untuk mencapai tujuan
dan sasarannya. Program ini harus mencakup :
1.

Pemberian tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan
tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut

2.

Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

2.7.4

Penerapan dan Operasi

2.7.4.1

Sumber Daya, Peran Tanggung Jawab, dan Kewenangan


Manajemen harus memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk

menetapkan,

menerapkan,

memelihara

dan

meningkatkan

sistem

manajemen

lingkungan.Sumber daya termasuk sumber daya manusia dan keterampilan khusus, sarana
operasional, teknologi, dan sumberdaya keuangan. Peranan, tanggung jawab, dan

13 ISO 14001 - KELOMPOK 7

kewenangan harus ditentukan, didokumentasikan dan dikomunikasikan guna memfasilitasi


manajemen lingkungan yang efektif .( SNI 19-14001-2005).
Sunu (2001) menyatakan bahwa, manajemen puncak organisasi harus menunjuk satu
orang atau lebih wakil manajemen tertentu, yang tidak tergantung pada tanggung jawab
lainnya, yang harus mempunyai peran, tanggung jawab, dan kewenangan yang ditetapkan
untuk :
1.

Memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan, dan


dipelihara sesuai dengan persyaratan standar ini.

2.

Melapor kepada manajemen puncak mengenai kinerja sistem manajemen lingkungan


untuk kajian , termasuk rekomendasi perbaikan.
Sebagai bagian dari komitmen untuk menerapkan SML ini, pimpinan puncak

hendaknya menunjuk wakil manaejemn tertentu dengan tanggung jawab dan wewenang yang
ditetapkan.Pimpinan puncak hendaknya juga menjamin bahwa sumber daya yang memadai
disediakan untuk menjamin bahwa sistem manajemen lingkungannya diterapkan dan
dipelihara.Juga penting bahwa tanggung jawab kunci dari SML ditetapkan dengan baik dan
dikomunikasikan kepada personel yang relevan.
Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi , konsultan membimbingtim ISO untuk
membuat dan menyelesaikan prosedur yang dibutuhkan, kebijakan,sasaran, target serta
program manajemen lingkungan. Pimpinan puncakberpartisipasi dengan jalan memberikan
persetujuan pada setiap prosedur yangdibuat serta terlibat aktif dalam proses penyusunan
kebijakan, sasaran, targetserta program manajemen lingkungan (Metasari,Nur).
2.7.4.2

Kompetensi, Pelatihan, dan Kesadaran


Organisasi harus memastikan setiap orang yang bertugas untuk atau atas nama

organisasi yang berpotensi menyebabkan satu atau lebih dampak lingkungan penting yang
diidentifikasi oleh organisasi, mempunyai kompetensi yang berasal dari pendidikan, pelatihan
atau pengalaman yang memadai dan organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait
dengan kompetensi tersebut (SNI 19-14001-2005).
Perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihannya dan harus meminta bahwa
semua personel yang pekerjaannya mungkin menciptakan dampak penting bagi lingkungan,
telah menerima pelatihan yang memadai. Perusahaan hendaknya menetapkan dan memelihara
prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihannya(Sunu,2001).
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk membuat karyawan dan
anggota tiap fungsi dan tingkatan yang relevan menyadari :

14 ISO 14001 - KELOMPOK 7

1.

Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur lingkungan dan dengan


persyaratan SML

2.

Dampak penting terhadap lingkungan yang actual, atau potensial dari kegiatan kerja
mereka dan manfaat lingkungan dari kinerja pribadi yang ditingkatkan.

3.

Peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan
prosedur lingkungan dengan persyaratan SML, termasuk persyaratan tanggap darurat.

4.

Konsekuensi potensial terhadap penyimpangan dari prosedur operasi yang ditentukan.


Dalam SNI 19- 14001-2005, dinyatakan bahwa organisasi harus mengidentifikasi

keperluan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan dan Sistem Manajemen
Lingkungan. Organisasi harus memberikan pelatihan atau cara lain untuk memenuhi
keperluan tersebut dan menyimpan rekaman terkait.
2.7.4.3 Komunikasi
Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan organisasi
harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk:
a.

Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang beragam di organisasi tersebut

b.

Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang terkait dari pihak


eksternal yang berkepentingan.
Hasil pemantauan, audit dan tinjauan manajemen sistem manajemen lingkungan

sebaiknya dikomunikasikan ke seluruh bagian perusahaan yang bertanggung jawab atas


kinerja. Pemberian informasi kepada karyawan dan pihak terkait memberikan cara untuk
memotivasi karyawan dan mendorong pemahaman masyarakat atas usaha- usaha perusahaan
untuk menyempurnakan kinerja lingkungan (Sunu,2001).
Lee Kuhre (1995) juga menyatakan bahwa tidak ada organisasi yang beroperasi dalam
suatu system yang tertutup, karena organisasi harus berkomuniakasi dengan dunia luar,
komponen dunia luar tersebut adalah konsumen, media, dan masyarakat umum.
2.7.4.4

Dokumentasi
Bentuk dari SML yaotu berupa dokumentasi yang harus memenuhi persyaratan ISO

14001 dan kebutuhan sesuai kondisi perusahaan.perpaduan keduanya harus didesain menjadi
alat bantu dan alat kendali yang efektif. Proses dan prosedur operasional sebaiknya
didokumentasikan dan dimutakhirkan (updated)bila perlu. Adanya dokumentasi SML
membantu kepedulian karyawan tentang apa yang diperlukan untuk mencapai sasaran

15 ISO 14001 - KELOMPOK 7

lingkungan perusahaan dan memungkinkan evaluasi kinerja system dan lingkungan (Sunu,
2001)
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup (SNI 19 -14001-2005) :
1.

Kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan

2.

Penjelasan lingkup sistem manajemen lingkungan

3.

Penjelasan undur- unsur utama sistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya


serta rujukan kepada dokumen terkait

4.

Dokumen, termasuk rekaman, yang diisyaratkan oleh standar ini

5.

Dokumen termasuk rekaman, yang ditentukan oleh organisasi sebagai dokumen


penting untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses secara
efektif yang terkait dengan aspek lingkungan penting.

2.7.4.5

Pengendalian Dokumen
Sunu (2001), menyatakan bahwa dokumen yang telah ditetapkan harus dikendalikan

untuk menjamin bahwa hanya dokumen yang berlaku (sah) yang digunakan dalam
menjalankan aktivitasnya sesuai dengan SML. Perusahaan dapat menetapkan dan memeilhara
prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang dimintaoleh standar ISO 14001 untuk
menjamin bahwa :
1.

Dokumen dapat ditemukan

2.

Dokumen ditinjau secara berkala, direvisi bila perlu dan disetujui untuk
kecukupannya oleh pihak yang berwenang.

3.

Versi terakhir dari dokumen yang relevan tersedia disemua tempat dilaksanakannya
operasi yang perlu demi berfungsinya SML secara efektif.

4.

Dokumen kadaluarsa segera disingkirkan dari semua tempat penerbitan dan tempat
penggunaan.

5.

Dokumen kadaluarsa manapun yang disimpan untuk keperluan hukum dan /atau
pemeliharaan pengetahuan teridentifikasi dengan sesuai.
Dokumen yang diperlukan oleh Sistem Manajemen Lingkungan dan standar ini harus

dikendalikan.Rekaman adalah jenis dokumen khusus dan harus dikendalikan mengikuti


persyaratan dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan. Organisasi harus menetapkan,
menerapkan, dan memelihara prosedur untuk (SNI 19-14001-2005) :
1.

Menyetujui dokumen sebelum diterbitkan

2.

Meninjau

dan

(reapprove)dokumen.

memutakhirkan

seperlunya

serta

menyetujui

ulang

16 ISO 14001 - KELOMPOK 7

3.

Memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen terakhir dapat diidentifikasi

4.

Memastikan agar versi dokumen yang berlaku tersedia ditempat penggunaan.

5.

Memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat segera diidentifikasi secara mudah

6.

Memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak eksternal yang ditetapkan oleh
organisasi sebagai dokumen penting untuk perencanaan dan operasi sistem
manajemen lingkungan, diidentifikasi dan penyebarannya dikendalikan.

7.

Mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa dan menerapkan identifikasi yang cocok


pada dokumen tersebut bila masih disimpan untuk maksud tertentu.

2.7.4.6

Pengendalian Operasional
Dalam penerapan pengendalian operasioanl dibuat prosedur yang dipelihara untuk

menjamin bahwa kebijakan,sasaran, dan target lingkungan terpenuhi. Kegiatan- kegiatan


pengendalian operasional dibagi menjadi tiga kategori (Sunu,2001):
1.

Kegiatan untuk mencegah pencemaran dan pelestarian sumber daya dalam proyek
modal baru, perubahan proses dan manajemen sumber daya, dan produk baru serta
pengemasan.

2.

Kegiatan manajemen sehari- hari untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan


internal dan eksternal dan untuk menjamin efisiensi dan efektifitas

3.

Kegiatan manajemen strategis untuk mengantisipasi dan menanggapi persyaratan


lingkungan yang berubah.
Dalam SNI 19-14001-2005, organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan

operasi yang terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi, sesuai dengan
kebijakan,tujuan dan sasaran lingkungan, agar operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi
tertentu, dengan:
1.

Menetapkan,

menerapkan

dan

memelihara

prosedur

terdokumentasi

untuk

mengendalikan situasi yang tidak sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran
lingkungan apabila prosedur tersebut tidak ada.
2.

Menetapkan kriteria operasi dalam prosedur

3.

Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan aspek


lingkungan penting yang dapat diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan
oleh organisasi serta mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang berlaku
kepada pemasok, termasuk kontraktor

2.7.4.7

Kesiagaan dan Tanggap Darurat

17 ISO 14001 - KELOMPOK 7

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk


mengidentifikasi potensi situasi darurat dan kecelakaan, yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan serta bagaimana organisasi akan menanggapinya. Organisasi harus melakukan
tindakan terhadap situasi darurat dan kecelakaan yang terjadi serta mencegah atau mengatasi
dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan.Organisasi harus meninjau prosedur kesiagaan
dan tanggap darurat secara berkala dan apabila diperlukan organisasi menyempurnakan
prosedur tesbut, khususnya setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat.Organisasi juga
harus menguji prosedur tersebut secara berkala apabila dapat dilaksanakan (SNI 19-140012005).
Kesiagaan dan tanggap darurat harus dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi agar
kemungkinan kejadian yang timbul tidak mengakibatkan dampak lingkungan seperti
(Sunu,2001) :
1.

Tumpahan

2.

Kebocoran

3.

Kebakaran

4.

Kesalahan operasional

5.

dll

2.7.5

Pemeriksaan

2.7.5.1 Pemantauan dan Pengukuran


Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk secara
berkala memantau dan mengukur karakteristik pokok operasinya yang dapat menimbulkan
dampak lingkungan penting.Prosedur tersebut harus termasuk pendokumentasian informasi
untuk memantau kinerja, pengendalian operasional yang berlaku dan pemenuhan tujuan dan
sasaran lingkungan organisasi.
Organisasi harus memastikan agar peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi
atau diverifikasi, digunakan dan dipelihara serta organisasi harus menyimpan rekaman yang
terkait (SNI19-14001-2005).
Menurut Hadiwiardjo 1997 dalam Anggraeni, 2009 menyatakan bahwa sistem
pemantauan dan pengukuran sebaiknya mencakup :
1.

Prosedur untuk memantau dan mengukur karakteristik operasi dan kegiatan secara
berkala yang dapat mempunyai dampak penting terhadap lingkungan

2.

Mekanisme untuk merekam informasi yang menelusuri kinerja, pengendalian


operasional yang relevan, dan kesesuaian dengan tujuan dan sasaran

18 ISO 14001 - KELOMPOK 7

3.

Prosedur untuk mengkalibrasi peralatan pemantauan, metode untuk menjamin bahwa


rekaman kalibrasi disimpan untuk jangka waktu tertentu yang sudah ditentukan

4.

Prosedur untuk melakukan evaluasi secara berkala sesuai dengan perundang-ndangan


dan peraturan lingkungan.

2.7.5.2 Evaluasi Penataan


Sesuai dengan komitmen terhadap penataan, organisasi harus menetapkan,
menerapkan dan memelihara prosedur untuk secara berkala mengevaluasi penataan terhadap
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi harus mengevaluasi penataan terhadap ketentuan lain yang diikuti
organisasi. Organisasi dapat menggabungkan evaluasi tersebut dengan evaluasi terhadap
penataan peraturan perundang-undangan, atau menetapkan prosedur yang terpisah (SNI-1914001-2005).
2.7.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
Tindakan koreksi dan pencegahan ketidaksesuaian dilakukan untuk mengetahui
penyebab ketidaksesuaian dan menetapkan tindakan koreksi yang harus dilakukan serta
melakukan tindakan pencegahan agar ketidaksesuaian yang sama tidak terluang
kembali.tindakan koreksi dan pencegahan apapun yang dilakukan untuk mencegah penyebab
ketidaksesuaian yang actual dan potensial harus sesuai dengan besarnya masalah dan
seimbang dengan dampak lingkungan yang dijumpai (Sunu,2001).
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
menangani ketidaksesuaian yang potensial maupun yang nyata terjadi serta melaksanakan
tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. Prosedur tersebut harus menjelaskan
persyaratan untuk (SNI-19-14001-2005):
1.

Mengidentifikasi

dan

melaksanakan

koreksi

terhadap

ketidaksesuaian

dan

melaksanakan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan yang timbul.


2.

Menyelidiki ketidaksesuaian, menemukan penyebabnya dan melaksanakan tindakan


untuk menghindari terulangnya ketidaksesuaian.

3.

Mengevaluasi keperluan untuk melaksanakan tindakan pencegahan ketidaksesuaian


dan

menerapkan

tindakan

yang

memadai

untuk

menghindari

terjadinya

ketidaksesuaian.
4.

Merekam hasil tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan

5.

Meninjau efektifitas tindakan perbaikan atau tindakan pencegahan yang telah


dilaksanakan.

19 ISO 14001 - KELOMPOK 7

Tindakan yang memadai terkait dengan besarnya masalah dan dampak lingkungan
yang dihadapi.Organisasi harus memastikan agar dokumentasi sistem manajemen lingkungan
disesuaikan.
2.7.5.4 Pengendalian Rekaman
Organisasi harus menerapkan dan memelihara rekaman yang diperlukan untuk
menunjukkan pemenuhan persyaratan sistem manajemen lingkungannya serta hasil yang
dicapai.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk
pengindentifikasian, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention), dan
pembuangan rekaman. Rekaman harus tetap terbaca, teridentifikasi, dan terlacak (SNI-1914001-2005).
Rekaman adalah sebagai bukti (evidence) dari operasi yang sedang berjalan dari SML
dan sebaiknya mencakup :
1.

Persyaratn peraturan perundang-undangan

2.

Izin

3.

Aspek lingkungan dan dampak yang terkait

4.

Kegiatan pelatihan lingkungan

5.

Data pemantauan

6.

Rincian dari ketidaksesuaian peristiwa, keluhan, tindakan lanjut

7.

Audit lingkungan dan tinjauan manajemen

Dengan demikian akan diperoleh rentang informasi yang rumit. Manajemen rekaman
ini yang efektif sangat penting untuk keberhasilan penerapan SML. Sifat kunci dari
manajemen informasi lingkungan yang baik mencakup cara identifikasi, pengumpulan,
pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan, pencarian kembali, umur penyimpanan, dan
pemusnahan dokumen dan rekaman SML terkait (Sunu,2001).
2.7.5.5 Audit Internal
Dalam SNI-19-14001-2005, organisasi harus memastikan bahwa audit internal
terhadap Sistem Manajemen Lingkungan dilaksanakan pada jangka waktu yang direncanakan
untuk :
a)

Menentukan apakah audit internal terhadap sistem manajemen lingkungan:


1.

Memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungan


termasuk persyaratan standar ini ; dan

2.

Telah diterapkan dan dipelihara secara memadai, serta

20 ISO 14001 - KELOMPOK 7

b)

Menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen.


Program audit harus direncanakan, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasidengan

mempertimbangkan tingkat kepentingan berbagai operasi dari sisi lingkungan serta hasil
audit sebelumnya.
Prosedur audit harus ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara yang memuat :
1.

Tanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan dan pelaksanaan audit, pelaporan
hasil dan penyimpanan rekaman terkait

2.

Penentuan kriteria, lingkup, frekuensi, dan metode audit


Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan objektivitas dan

kenetralan proses audit .


Manajemen audit mempunyai tujuan dan karakteristik sebagai berikut:
1.

Untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai efektifitas suatu unit atau
fungsi

2.

Pengukuran efektifitas didasarkan pada bukti-bukti dan standar-standar.


Standar-standar yang digunakan untuk evaluasi dikelompokkan sebagai berikut :
1)

UU dan Peraturan Pemerintah

2)

Standar perusahaan meliputi : strategi, rencana, dan program yang disetujui;


kebijakan dan prosedur yang ditetapkan; struktur organisasi yang sudah
disetujui; anggaran perusahaan; tujuan perusahaan yang ditetapkan

3.

Standar dan praktek industri

4.

Prinsip organisasi dan manajemen

5.

Praktek manajemen yang sehat, proses dan teknik yang digunakan oleh perusahaanperusahaan maju. Kalau tidak ada perusahaan yang tertulis, pemikiran dan falsafah
pimpinan dapat digunakan sebagai standar untuk penilaian.
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara program dan prosedur untuk

menyelenggarakan audit SML secara berkala, untuk (Sunu,2001) :


1.

Menentukan apakah sistem manajemen lingkungannya :

Memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungan


termasuk persyaratan ISO 14001

2.

Telah diterapkan dan dipelihara dengan benar

Memberikan informasi hasil-hasil audit kepada manajemen

2.7.6 Tinjauan Manajemen


Manajemen puncak harus menunjang sistem manajemen lingkungan organisasi, pada
jangka waktu tertentu, untuk memelihara kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem yang

21 ISO 14001 - KELOMPOK 7

berkelanjutan.Tinjauan harus termasuk mengkaji kesempatan untuk perbaikan dan keperluan


untuk melakukan perubahan pada sistem manajemen lingkungan, termasuk kebijakan
lingkungan, tujuan dan sasaran lingkungan.Rekaman tinjauan manajemen harus disimpan.
Masukan kepada tinjauan manajemen harus temasuk :
1.

Hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap persyaratan peraturan dan
perundang-undangan dan persyaratan lain yang diikuti organisasi

2.

Komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan termasuk keluhan

3.

Kinerja lingkungan organisasi

4.

Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran

5.

Status tindak perbaikan dan pencegahan

6.

Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya

7.

Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan perundangundangan dan persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan

8.

Rekomendasi perbaikan

Hasil tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan dan tindakan terkait
dengan perubahan pada kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan serta unsur lain sistem
manajemen lingkungan, sesuai dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan (SNI-1914001-2005).
Proses tinjauan manajemen harus menjamin bahwa informasi yang berlaku
terkumpulkan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasinya. Tinjauan ini harus
didokumentasikan. Tinjauan manajemen harus menanggapi kemungkinan kebutuhan akan
perubahan pada kebijakan, sasaran, dan unsure lain dari SML, dipandang dari sudut hasil
audit SML, keadaan yang berubah dan komitmennya pada peningkatan yang berkelanjutan
(Sunu,2001).

BAB III
PENUTUP

22 ISO 14001 - KELOMPOK 7

3.1

Kesimpulan
ISO 14001 merupakan Standar Internasional yang merincikan persyaratan bagi

sebuah sistem manajemen lingkungan (SML), untuk memungkinkan sebuah perusahaan


merumuskan kebijakan dan sasaran dengan mengindahkan persyaratan legislatif dan
informasi tentang dampak lingkungan yang penting.
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO
14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan
pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen
lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
strategi dan kompetisi.
Sistem Manajemen Lingkungan sesuai standar SNI 19-14001-2005 berdasarkan pada
metodologi yang dikenal sebagai : Rencanakan Lakukan Periksa Tindaki ( Plan Do
Check Act atau PDCA).
3.2

Saran
Sistem Manajemen Lingkungan sebaiknya diterapkan di setiap organisasi, selanjutnya

setiap organisasi tersebut hendaknya membuat sasaran program manajemen lingkungan yang
lebih spesifik dan terukur sehingga mudah dalam melakukan evaluasi keefektifan program
kerja di perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2005. SNI-19-14001-2005 : Sistem Manajemen Lingkungan-Persyaratan dan
Panduan Penggunaan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

23 ISO 14001 - KELOMPOK 7

Kuhre, W., Lee.1995. Sertifikasi ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkugan.Trenhalindo.


Jakarta.
Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. PT.
Grasindo. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai