BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam tiga dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan cara pandang dunia dalam
melihat masalah lingkungan. Pada tahun enam puluhan masalah lingkungan hanya dipandang
sebagai masalah lokal, pencemaran udara diperkotaan, masalah limbah industri, dan
sebagainya. Pada tahun tujuh puluhan masalah lingkungan dipandang sebagai masalah global
seperti hujan asam, kerusakan lapisan ozon, pemanasan global dan perubahan iklim. Pada
tahun delapan puluhan timbul kesadaran bahwa masalah lingkungan global dapat mengancam
kelangsungan pembangunan ekonomi. Hal ini telah mendorong lahirnya Konsep
Pembangunan Berkelanjutan, yang kemudian diterima oleh hampir seluruh dunia.
Melihat upaya yang makin gencar untuk perlindungan lingkungan, semua negara
sepakat mengenai kewajiban melindungi dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Kenyataan ini telah menempatkan aspek lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam
pola perdagangan barang dan jasa.
Pemenuhan kebutuhan manusia dan perkembangan teknologi yang semakin
meningkat, membuat kalangan industri memusatkan perhatian terhadap dampak lingkungan.
Dalam mengelola dampak lingkungan diperlukan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
yang mampu mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif yang akan ditimbulkan. Dengan
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dalam industri menandakan bahwa industri
tersebut benar-benar peduli dan memperhatikan aspek lingkungan dalam kegiatannya,
sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan terutama masyarakat disekitar kawasan
industri.
1.2
1.
2.
3.
4.
5.
Rumusan Masalah
Apa definisi dari Sistem Manajemen Lingkungan?
Bagaimana karakteristik ISO 14001?
Bagaimana model Sistem Manajemen Lingkungan?
Bagaimana penerapan Sistem Manajemen Lingkungan?
Apa saja persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan?
1.3
1.
2.
3.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui definisi Sistem Manajemen Lingkungan.
Untuk mengetahui karakteristik ISO 14001.
Untuk mengetahui model Sistem Manajemen Lingkungan.
4.
5.
BAB II
ISI
2.1
ISO 14000 adalah desain dan implementasi dari kerangka kerja pengelolaan
lingkungan untuk meminimumkan dampak dari kegiatan operasional terhadap lingkungan
yang bersifat sukarela.Namun demikian beberapa konsumen mensyaratkannya. Singkatnya,
aspek dari pengelolaan lingkungan harus dimasukan dalam upaya memperoleh sertifikasi
(Kuhre Lee,1995)
Menurut Sunu, (2001) ISO 14001 merupakan Standar Internasional yang merincikan
persyaratan bagi sebuah sistem manajemen lingkungan (SML), untuk memungkinkan sebuah
perusahaan merumuskan kebijakan dan sasaran dengan mengindahkan persyaratan legislatif
dan informasi tentang dampak lingkungan yang penting. Ia berlaku bagi aspek lingkungan
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang diharapkan mempunyai pengaruh
terhadapnya. Ia pada dirinya tidak menyatakan kriteria kinerja lingkungan yang spesifik.
Semua persyaratan dalam ISO 14001 dimaksudkan untuk dipadukan dalam SML manapun.
ISO 14001 merupakan standar internasional yang berlaku bagi perusahaan manapun yang
ingin :
1.
2.
3.
4.
5.
Membuat ketetapan sendiri dan pernyataan sendiri tentang kesesuainnya dengan ISO
14001.
2.2
Generik :
-
2.
Sukarela
3.
4.
5.
6.
Didesain komplemen dengan standar seri Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
7.
8.
Dinamis, terhadap :
-
9.
Standar SML memuat persyaratan sistem manajemen yang berbasis pada siklus plan,
implement, check and review
10.
2.3
14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan
pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.Manajemen
lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan
strategi dan kompetisi. Peragaan penerapan yang berhasil dari ISO 14001 dapat digunakan
perusahaan untuk menjamin pihak yang berkepentingan bahwa SML yang sesuai tersedia
(Sunu,2001).
Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup
tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling memungkinkan. Pengelolaan
lingkungan dalam sertifikasi ISO mungkin hanya merupakan satu langkah kecil, namun
demikian proses ini akan berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya
pengalaman, penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sistem yang diperlukan untuk
sertifikasi yang diharapkan dapat membantu kondisi lingkungan.
Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan limbah berbahaya.
Sertifikasi ISO mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaan bahanbahan kimia berbahaya dan limbah berbahaya.
2.4
manfaat bagi perusahaan, pegawai, maupun stakeholder lainnya. Manfaat tersebut adalah
(Lee Kuhree, 1995):
1.
tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling memungkinkan.Dampak positif
terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan limbah berbahaya. Sertifikasi ISO 14001
mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaaan bahan-bahan kimia
berbahaya dan limbah berbahaya. Program-program seperti ini akan menghasilkan
pembuangan limbah yang tidak berbahaya.
Minimasi limbah yang tidak berbahaya juga akan mempunyai dampak positif yang
penting dan harus menjadi komponen utama. Hal ini akan berdampak pada reduce dan
recycle yang akan memaksimalkan penggunaan sumber daya alami.
2.
digunakan oleh organisasi untuk melindungi dan menjaga lingkungan. Sangat tidak mungkin
menyamaratakan biaya pengawasan lingkungan, namun demikian sertifikasi ISO 14001
paling tidak akan mengurangi perbedaan yang besar antara para pesaing dan karenanya
memberikan kesempatan yang lebih besar pada organisasi yang sadar lingkungan.
3.
dapat menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang diterapkan.Bila tidak, maka saat
ini mereka pasti telah keluar dari kegiatan bisnis karena tuntutan hukum, publisitas yang
negative, pemberian denda, dan lain-lain.Dengan demikian sertifikat ISO 14001 untuk
pengelolaan lingkungan besar kesempatannya untuk memperoleh dokumen tertulis yang
diperlukan untuk menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah bertindak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4.
pengawasan penunjang, pengawasan dokumen, dan sistem lainnya adalah sistem pengelolaan
umum dengan suatu arahan ke bidang lingkungan.
5.
Penurunan biaya
Sertifikasi akan memberikan penghematan biaya dalam jangka panjang terutama
dalam hal pembersihan dan pengawasan lingkungan. Biaya yang dikeluarkan akan ditutupi
oleh peningkatan kepuasan pelanggan, kepercayaan pada organisasi, dan meningkatnya moral
organisasi.
6.
Karena pengelolaan lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja sangat berkaitan,
maka ketika yang satu memperoleh manfaat dari perubahan yang ada, hal lainnya juga akan
memperoleh manfaat yang sama. Pada dasarnya, pekerja adalah bagian dari lingkungan
secara keseluruhan. Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan oleh
pekerja akan dapat terjadi jika organisasi memasukkan unsur kesehatan dan keselamatan
kerja dalam rangkaian usaha untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 sebagai pelengkap dari
usaha pengelolaan lingkungan.
7.
yang berkaitan dengan lingkungan yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk
mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas dan hubungan dengan masyarakat.Salah
satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan tidak membuang limbah dalam
jumlah besar, minimalisasi limbah yang dihasilkan, dan kegiatan yang bersifat proaktif di
bidang lingkungan.
8.
merasa bahwa lingkungan mereka telah terlindungi. Hal ini menunjukkan pihak produsen
benar-benar peduli pada lingkungan.Dengan ISO 14001, suatu organisasi dapat meyakinkan
konsumen mereka dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melakukan kegiatan
berdampak pada meningkatnya penghargaan positif yang diberikan oleh masyarakat terhadap
pihak manajemen puncak di hampir seluruh seluruh organisasi (Wortham, 1993). Dengan ISO
14001 maka bidang lingkungan dalam organisasi akan lebih dihargai sebagai bagian positif
dan penting dalam kegiatan organisasi.
2.5
Gambar 2.1
Model Sistem Manajemen Lingkungan
Sumber : SNI 19-14001-2005
Sistem Manajemen Lingkungan sesuai standar SNI 19-14001-2005 berdasarkan pada
metodologi yang dikenal sebagai :
Rencanakan Lakukan Periksa Tindaki ( Plan Do Check Act atau PDCA). PDCA
dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
1.
2.
Lakukan (Do)
3.
Periksa (Check)
Tindaki (Act)
2.
Prinsip 2 : Perencanaan
Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan yang
ditetapkannya sendiri.
3.
4.
5.
2.6
lain yang diikuti organisasi dan informasi mengenai aspek lingkungan penting. Standar ini
berlaku untuk aspek lingkungan yang diidentifikasi oleh organisasi sebagai aspek yang dapat
dikendalikan dan aspek yang dapat dipengaruhi.Di dalam standard ini dinyatakan kriteria
kinerja lingkungan yang spesifik.
Standar internasional ISO 14001 dapat diterapkan oleh setiap organisasi yang menginginkan :
1.
2.
3.
2.7
2.7.1
Persyaratan Umum
Sistem manajemen lingkungan memberikan proses terstruktur untuk mencapai
peningkatan yang berkelanjutan, yang laju dan jangkaunnya akan ditentukan oleh perusahaan,
dilihat dari segi ekonomi dan keadaaan lain. Walaupun beberapa peningkatan dalam kinerja
lingkungan dapat diharapkan dengan diadopsinya suatu pendekatan yang sistematis,
hendaknya dipahami bahwa Sistem Manajemen Lingkungan adalah sebuah alat
yang
Kebijakan Lingkungan
Tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan lingkungan biasanya terletak pada
manajemen
puncak
perusahaan.Manajemen
perusahaan
bertanggung
jawab
untuk
menerapkan kebijakan dan memberi masukan dalam perumusan dan perubahan kebijakan
(Sunu, 2001).
Berdasarkan Standar ISO 14001 (SNI-19-14001-2005), Manajemen puncak harus
menentukan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan dalam
lingkup sistem manajemen lingkungannya .
1.
Sesuai dengan sifat,ukuran, dan dampak lingkungan dari kegiatan produk jasanya
2.
3.
4.
5.
6.
Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama organisasi
7.
pimpinan puncak secara resmi dan sebagai penggerak berlangsung dan berkembangnya
sistem manajemen lingkungan. Sangat penting bagi perusahaan untuk menjamin bahwa
komitmen-komitmen dalam kebijakan lingkungan ditemui dalam bentuk penerapan klausaklausa lain dari standar oleh semua karyawan.
2.7.3
Perencanaan
Emisi ke udara
Buangan ke tanah
Penggunaan energi
Atribut fisik
Mengidentifikasi
dan
memperoleh
informasi
tentang
persayratan
peraturan
perundang- undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi,
yang terkait dengan aspek lingkungannya.
2.
Membuat dampak lingkungan dari daerah daerah utama dan jenis limbah yang
dihasilkan.
2.
3.
4.
Menghubungi badan yang bersangkutan dan meminta salinan peraturan yang mereka
miliki
5.
Memeriksa dokumen awal, mulai dari daftar isi, pembukaan peraturan, dan kebagian
lain yang relevan
6.
Sasaran dapat mencakup komitmen untuk mengurangi limbah dan penurunan sumber
daya, mengurangi atau meniadakan pelepasan polutan ke lingkungan, mendesain produk
untuk meminimumkan dampak lingkungan pada produksi, penggunaan dan pembuangan,
mengendalikan dampak lingkungan sumber bahan baku, meminimumkan tiap dampak
lingkungan penting yang merugikan dari pengembangan baru, dan meningkatkan kepedulian
kepedulian lingkungan pada karyawan dan masyarakat. Kemajuan menuju sasaran pada
umunya dapat diukur dengan memakai indikator kinerja lingkungan seperti jumlah bahan
baku dan energi yang digunakan, jumlah emisi, dan lain- lain (Sunu,2001).
Menurut Lee Kuhre (1995), suatu perbedaan yang jelas harus dibuat antara kebijakan,
tujuan dan sasaran. Yang dimaksud dengan kebijakan adalah suatu komitmen pada tingkat
yang lebih tinggi dan bersifat umum dan dapat mencakup hal- hal seperti perlindungan
lingkungan.Tujuan adalah suatu rencana yang luas yang dapat membantu pencapaian
kebijakan seperti minimisasi limbah. Sasaran adalah sesuatu yang bersifat kuantitatif yang
dipakai mengukur keberhasilan tujuan, seperti 50 ton/tahun dari limbah yang didaur
ulang.Tujuan dan sasaran harus disusun bersamaan dengan jadwal waktu untuk
pencapainnya dan direferensikan pada laporan pra penilaian . Manajemen perlu
memperhatikan batas waktu penyelesaian untuk tiap masalah.Jika ditemui masalah, rencana
tindakan harus disesuaikan agar sasaran dapat tercapai.
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran, hal yang lebih penting untuk dilaksanakan
adalah bagaimana mencapai pelaksanaan kebijakan, tujuan, dan sasaran secara sinkron.Oleh
karena itu dibutuhkan kreativitas, energi, dan kemauan untuk mencapainya. Salah satu saran
yang diberikan adalah menetapkan rencana tindakan(action plan).
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program untuk mencapai tujuan
dan sasarannya. Program ini harus mencakup :
1.
Pemberian tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan
tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut
2.
Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
2.7.4
2.7.4.1
menetapkan,
menerapkan,
memelihara
dan
meningkatkan
sistem
manajemen
lingkungan.Sumber daya termasuk sumber daya manusia dan keterampilan khusus, sarana
operasional, teknologi, dan sumberdaya keuangan. Peranan, tanggung jawab, dan
2.
hendaknya menunjuk wakil manaejemn tertentu dengan tanggung jawab dan wewenang yang
ditetapkan.Pimpinan puncak hendaknya juga menjamin bahwa sumber daya yang memadai
disediakan untuk menjamin bahwa sistem manajemen lingkungannya diterapkan dan
dipelihara.Juga penting bahwa tanggung jawab kunci dari SML ditetapkan dengan baik dan
dikomunikasikan kepada personel yang relevan.
Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi , konsultan membimbingtim ISO untuk
membuat dan menyelesaikan prosedur yang dibutuhkan, kebijakan,sasaran, target serta
program manajemen lingkungan. Pimpinan puncakberpartisipasi dengan jalan memberikan
persetujuan pada setiap prosedur yangdibuat serta terlibat aktif dalam proses penyusunan
kebijakan, sasaran, targetserta program manajemen lingkungan (Metasari,Nur).
2.7.4.2
organisasi yang berpotensi menyebabkan satu atau lebih dampak lingkungan penting yang
diidentifikasi oleh organisasi, mempunyai kompetensi yang berasal dari pendidikan, pelatihan
atau pengalaman yang memadai dan organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait
dengan kompetensi tersebut (SNI 19-14001-2005).
Perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihannya dan harus meminta bahwa
semua personel yang pekerjaannya mungkin menciptakan dampak penting bagi lingkungan,
telah menerima pelatihan yang memadai. Perusahaan hendaknya menetapkan dan memelihara
prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihannya(Sunu,2001).
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk membuat karyawan dan
anggota tiap fungsi dan tingkatan yang relevan menyadari :
1.
2.
Dampak penting terhadap lingkungan yang actual, atau potensial dari kegiatan kerja
mereka dan manfaat lingkungan dari kinerja pribadi yang ditingkatkan.
3.
Peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan
prosedur lingkungan dengan persyaratan SML, termasuk persyaratan tanggap darurat.
4.
keperluan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan dan Sistem Manajemen
Lingkungan. Organisasi harus memberikan pelatihan atau cara lain untuk memenuhi
keperluan tersebut dan menyimpan rekaman terkait.
2.7.4.3 Komunikasi
Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan organisasi
harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk:
a.
Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang beragam di organisasi tersebut
b.
Dokumentasi
Bentuk dari SML yaotu berupa dokumentasi yang harus memenuhi persyaratan ISO
14001 dan kebutuhan sesuai kondisi perusahaan.perpaduan keduanya harus didesain menjadi
alat bantu dan alat kendali yang efektif. Proses dan prosedur operasional sebaiknya
didokumentasikan dan dimutakhirkan (updated)bila perlu. Adanya dokumentasi SML
membantu kepedulian karyawan tentang apa yang diperlukan untuk mencapai sasaran
lingkungan perusahaan dan memungkinkan evaluasi kinerja system dan lingkungan (Sunu,
2001)
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup (SNI 19 -14001-2005) :
1.
2.
3.
4.
5.
2.7.4.5
Pengendalian Dokumen
Sunu (2001), menyatakan bahwa dokumen yang telah ditetapkan harus dikendalikan
untuk menjamin bahwa hanya dokumen yang berlaku (sah) yang digunakan dalam
menjalankan aktivitasnya sesuai dengan SML. Perusahaan dapat menetapkan dan memeilhara
prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang dimintaoleh standar ISO 14001 untuk
menjamin bahwa :
1.
2.
Dokumen ditinjau secara berkala, direvisi bila perlu dan disetujui untuk
kecukupannya oleh pihak yang berwenang.
3.
Versi terakhir dari dokumen yang relevan tersedia disemua tempat dilaksanakannya
operasi yang perlu demi berfungsinya SML secara efektif.
4.
Dokumen kadaluarsa segera disingkirkan dari semua tempat penerbitan dan tempat
penggunaan.
5.
Dokumen kadaluarsa manapun yang disimpan untuk keperluan hukum dan /atau
pemeliharaan pengetahuan teridentifikasi dengan sesuai.
Dokumen yang diperlukan oleh Sistem Manajemen Lingkungan dan standar ini harus
2.
Meninjau
dan
(reapprove)dokumen.
memutakhirkan
seperlunya
serta
menyetujui
ulang
3.
Memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen terakhir dapat diidentifikasi
4.
5.
Memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat segera diidentifikasi secara mudah
6.
Memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak eksternal yang ditetapkan oleh
organisasi sebagai dokumen penting untuk perencanaan dan operasi sistem
manajemen lingkungan, diidentifikasi dan penyebarannya dikendalikan.
7.
2.7.4.6
Pengendalian Operasional
Dalam penerapan pengendalian operasioanl dibuat prosedur yang dipelihara untuk
Kegiatan untuk mencegah pencemaran dan pelestarian sumber daya dalam proyek
modal baru, perubahan proses dan manajemen sumber daya, dan produk baru serta
pengemasan.
2.
3.
operasi yang terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi, sesuai dengan
kebijakan,tujuan dan sasaran lingkungan, agar operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi
tertentu, dengan:
1.
Menetapkan,
menerapkan
dan
memelihara
prosedur
terdokumentasi
untuk
mengendalikan situasi yang tidak sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran
lingkungan apabila prosedur tersebut tidak ada.
2.
3.
2.7.4.7
Tumpahan
2.
Kebocoran
3.
Kebakaran
4.
Kesalahan operasional
5.
dll
2.7.5
Pemeriksaan
Prosedur untuk memantau dan mengukur karakteristik operasi dan kegiatan secara
berkala yang dapat mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
2.
3.
4.
Mengidentifikasi
dan
melaksanakan
koreksi
terhadap
ketidaksesuaian
dan
3.
menerapkan
tindakan
yang
memadai
untuk
menghindari
terjadinya
ketidaksesuaian.
4.
Merekam hasil tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan
5.
Tindakan yang memadai terkait dengan besarnya masalah dan dampak lingkungan
yang dihadapi.Organisasi harus memastikan agar dokumentasi sistem manajemen lingkungan
disesuaikan.
2.7.5.4 Pengendalian Rekaman
Organisasi harus menerapkan dan memelihara rekaman yang diperlukan untuk
menunjukkan pemenuhan persyaratan sistem manajemen lingkungannya serta hasil yang
dicapai.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk
pengindentifikasian, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention), dan
pembuangan rekaman. Rekaman harus tetap terbaca, teridentifikasi, dan terlacak (SNI-1914001-2005).
Rekaman adalah sebagai bukti (evidence) dari operasi yang sedang berjalan dari SML
dan sebaiknya mencakup :
1.
2.
Izin
3.
4.
5.
Data pemantauan
6.
7.
Dengan demikian akan diperoleh rentang informasi yang rumit. Manajemen rekaman
ini yang efektif sangat penting untuk keberhasilan penerapan SML. Sifat kunci dari
manajemen informasi lingkungan yang baik mencakup cara identifikasi, pengumpulan,
pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan, pencarian kembali, umur penyimpanan, dan
pemusnahan dokumen dan rekaman SML terkait (Sunu,2001).
2.7.5.5 Audit Internal
Dalam SNI-19-14001-2005, organisasi harus memastikan bahwa audit internal
terhadap Sistem Manajemen Lingkungan dilaksanakan pada jangka waktu yang direncanakan
untuk :
a)
2.
b)
mempertimbangkan tingkat kepentingan berbagai operasi dari sisi lingkungan serta hasil
audit sebelumnya.
Prosedur audit harus ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara yang memuat :
1.
Tanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan dan pelaksanaan audit, pelaporan
hasil dan penyimpanan rekaman terkait
2.
Untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai efektifitas suatu unit atau
fungsi
2.
2)
3.
4.
5.
Praktek manajemen yang sehat, proses dan teknik yang digunakan oleh perusahaanperusahaan maju. Kalau tidak ada perusahaan yang tertulis, pemikiran dan falsafah
pimpinan dapat digunakan sebagai standar untuk penilaian.
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara program dan prosedur untuk
2.
Hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap persyaratan peraturan dan
perundang-undangan dan persyaratan lain yang diikuti organisasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan perundangundangan dan persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan
8.
Rekomendasi perbaikan
Hasil tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan dan tindakan terkait
dengan perubahan pada kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan serta unsur lain sistem
manajemen lingkungan, sesuai dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan (SNI-1914001-2005).
Proses tinjauan manajemen harus menjamin bahwa informasi yang berlaku
terkumpulkan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasinya. Tinjauan ini harus
didokumentasikan. Tinjauan manajemen harus menanggapi kemungkinan kebutuhan akan
perubahan pada kebijakan, sasaran, dan unsure lain dari SML, dipandang dari sudut hasil
audit SML, keadaan yang berubah dan komitmennya pada peningkatan yang berkelanjutan
(Sunu,2001).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
ISO 14001 merupakan Standar Internasional yang merincikan persyaratan bagi
Saran
Sistem Manajemen Lingkungan sebaiknya diterapkan di setiap organisasi, selanjutnya
setiap organisasi tersebut hendaknya membuat sasaran program manajemen lingkungan yang
lebih spesifik dan terukur sehingga mudah dalam melakukan evaluasi keefektifan program
kerja di perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2005. SNI-19-14001-2005 : Sistem Manajemen Lingkungan-Persyaratan dan
Panduan Penggunaan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.