Anda di halaman 1dari 15

BARU

Tak perlu kau ajak aku bicara


tak akan pernahku mendengarnya
ini aku yang dulu bahkan tak dapat sebelah dengar dari telingamu
tak perlu bersolek berwangi bunga
tak akan mampu luluhkan hatiku
ini aku yang dulu bahkan tak dapat sebelah mata dari pandanganmu
Nikmatilah kejutanku
ini aku yang baru
Nikmatilah rasa itu
tak lagi dikuasamu
tak perlu gelitik aku tertawa
tak lagi kulihat ada yang lucu
ini aku yang dulu namanya terus jadi sisipan setiap leluconmu
Nikmatilah kejutanku
ini aku yang baru
Nikmatilah rasa itu
tak lagi dikuasamu
Nikmatilah kejutanku
Nikmatilah rasa itutak lagi dikuasamu
Dari dulu kamu tahu waktu aku demi kamu
Dulu lalu tinggal dulu inilah aku yang baru
Nikmatilah kejutanku
ini aku yang baru
Nikmatilah rasa itu

tak lagi dikuasamu


Nikmatilah kejutanku
Nikmatilah rasa itu tak lagi dikuasaimu

BUMERANG
Dia biarkan aku jatuh cinta
lalu dia pergi seenaknya
dihantui lagu tapi tak peduli
gegabah jadi alasannya
Pandangan yang takkan ku lupa
Lama sudah aku tak punya
Lalu dia pergi menunggu dipaksa
dirayu untuk bicara
Sudah jauh kini aku berjalan tinggalkan dirimu
Takku lihat lagi apa yang membutakan oh ragamu
Sementara kau sibuk dengan permainanmu
Dengan hati yang lain nama yang lain
Sibuk merakit bumerang tuk menyerangmu
berbalik menyerangmu
Dia bilang telah salah langkah
Kekaguman keliur arah
Puisi dan Lagu yang sering aku tulis
hanya itu yang dia mau
Tapi hati
sudah jauh kini aku berjalan tinggalkan dirimu
tak ku lihat lagi apa yang membutakan ragamu
Sementara kau sibuk dengan permainanmu
Dengan hati yang lain nama yang lain
Sibuk merakit bumerang tuk menyerangmu
berbalik menyerangmu
tak ada maaf untuk dia
nanti aku kan membalasnya
dia harus tahu cinta ini benar
bukan hanya mahluk biasa
dia harus tahu cinta ini benar
bukan hanya mahluk biasa

BUNGA TIDUR
Bekas gincu di sudut bibir kiri
di depan cermin sabtu pagi
aku tak tahu milik siapa
cukup jauh dari mabuk rasanya
aku tak bermimpi
entahlah ini pertanda apa
sering malu karena sujud
hanya bila tertekan
duhai pria yang mengaku-ngaku dewasa
konon kabar membeku
didirikan kadang tak mampu
ini dia si jago pemandu
bila kau pikir aku sekuat itu
dua empat tujuh aku bahagia
kau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmu
mustahil tak bercelah
di depan cermin aku bicara dengan pantulanku
bunga tidur bisa membawamu terkubur
jauh dari sekedar akar hantui pikiran
kadang aku jatuh cinta
kadang naik si pitam
kadang gelap malam

kadang semua tuli


kau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmu
kau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmu
selamaku melihat engkau senang
yang lainnya kusimpan sendiri
DIORAMA
Aku patung, mereka patung
Cangkir teh hangat namun kaku dan dingin
Meja-meja kayu mengkilap
Wajahmu dibasahi air mata yang dilukis
Tubuh kaku tidak bergerak
Ingin hapus air matamu tapi aku tak bias
Patung-patung kayu mengkilap
Pikiran mereka kosong memikul peran
Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia
Tapi kita dalam diorama
Harusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarah
Tapi kita dalam diorama
Diorama, diorama
Sakit hatimu karena aku
Sakit membekas dalam, jadi bagian sejarah
Tak ada kesempatan untuk berkilah
Untuk selamanya masa itu menguasaimu
Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia

Tapi kita dalam diorama


Harusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarah
Tapi kita dalam diorama
Diorama
Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia
Tapi kita dalam diorama
Harusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarah
Tapi kita dalam diorama
Diorama, diorama
GAJAH
setidaknya punya tujuh puluh tahun
tak bisa melompat kumahir berenang
bahagia melihat kawan yang berenang
berkumpul bersama sampai ajal
besar dan berani berperi sendiri
yang aku hindari hanya semut kecil
otak ini cerdas kurakit bernafas
wajahmu tak akan pernah kulupa
waktu kecil dulu mereka mengatakan
mereka panggilku gajah
kini ku beri tahu puji dalam olokan
mereka ingatku marah
jabat tanganku panggil aku gajah
kau temanku kau doakan aku
punya otak cerdas aku harus sanggup

bila jatuh gajah lain membantu


tubuhmu disitu pasti rela jadi tamengku
kecil kita tak tahu apa-apa
wajar terlalu cepat marah
kecil kita tak tahu apa-apa
yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
kau temanku kau doakan aku
punya otak cerdas aku harus sanggup
bila jatuh gajah lain membantu
tubuhmu disitu pasti rela jadi tamengku
kau temanku kau doakan aku
punya otak cerdas aku harus sanggup
bila jatuh gajah lain membantu
tubuhmu disitu pasti rela jadi tamengku

JANGAN CINTAI AKU APA ADANYA


Tak sulit mendapakanmu
Karna sejak lama kaupun mengincarku
Tak perlu lama-lama
Tak perlu banyak tenaga
Ini terasa mudahh..
Kau terima semua kurangku
Kau tak pernah marah bila ku salah

Kau selalu memuji apapun hasil tanganku


Yang tidak jarang payah
Jangan cintai aku
apa adanya
jangaaaaan
tuntutlah sesuatu
biar kita jalan kedepan
aku ingin lama jadi petamu
Aku ingin jadi jagoanmu
JATUH CINTA
Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku
Apa yang kini harus ku lakukan
Wajahnya selalu ada di pikiran
Ooo tiba-tiba aku suka
Senyumnya selalu terbayang-bayang
Caranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesona
Dia punya semua yang ku damba
Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Senyumnya selalu terbayang-bayang

Caranya bicara ooo aku suka


Dia punya semua pesona
Dia punya semua yang ku damba
Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Seolah dia menari di mataku
KISAH SEBENTAR
Denganmu senang hati terasa
Bangun dari mimpiku tahu aku tak sendiri
Matahari pun serasa lebih cerah
Dengan kecup manismu ku mulai melangkah
Ku nikmati tiap detikku dengan namamu di hatiku
Ku rasa bahagia dan hati berbunga-bunga
Kau buatku tergila-gila, tunduk hati aku setia
Selayaknya sihir kau buatku terjatuh
Tapi tak berlangsung lama
Kau tinggalkan aku
Kau pergi berjejak tanya
Ayo ingat kata-katamu
Kau tak akan tinggalkan aku
Ayo ingat kata-katamu

Selamanya kamu hanya untuk aku


Ayo ingat kata-katamu
Sayang cinta kamu segalanya
Ayo ingat kata-katamu
Selamanya kamu hanya untuk aku
Ayo ingat kata-katamu
Kau tak akan tinggalkan aku
Ayo ingat kata-katamu
Selamanya kamu hanya untuk aku
Ayo ingat kata-katamu
Sayang cinta kamu segalanya
Ayo ingat kata-katamu
Selamanya kamu hanya untuk aku
Ayo ingat kata-katamu
Kau tak akan tinggalkan aku
Ayo ingat kata-katamu
Selamanya kamu hanya untuk aku
Ayo ingat kata-katamu
Sayang cinta kamu segalanya
Ayo ingat kata-katamu
Selamanya kamu hanya untuk aku
Selamanya kamu hanya untuk aku
Selamanya kamu hanya untuk aku
Selamanya kamu hanya untuk aku
Denganmu senang hati terasa
MERDU UNTUKMU
Ku ingin bernyanyi, melekat di telingamu
Bingkai seisi semesta, semua yang bisa bernyanyi
Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai beragam nada agar semua merdu untukmu
Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai seisi semesta, semua yang bisa bercerita
Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai beragam nada agar semua merdu untukmu
Ku ingin bernyanyi, melekat di telingamu
Bingkai seisi semesta, semua yang bisa bercerita
Ku ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimu
Bingkai beragam nada agar semua merdu untukmu
Merdu untukmu, merdu untukmu

SEPATU
Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia
Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Cinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu
SEWINDU
Sudah sewindu ku di dekatmu
Ada di setiap pagi, di sepanjang hari
Tak mungkin bila engkau tak tahu
Bila ku menyimpan rasa yang ku benam sejak lama

Setiap pagi ku menunggu di depan pintu


Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Jujur memang sakit di hati
Bila kini nyatanya kau memilih dia
Takkan lagi ku sebodoh ini
Larut di dalam angan-angan tanpa tujuan
Oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu

TEMAN HIDUP
Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa

Dia yang selalu ada untukku


Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu
Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu
Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja
TEMAN PESTA
Di satu pesta tak ada yang datang
Hanya kau sendirian
Musik menghentak kamu kesepian
Dan tak ada yang datang
Hei huu hei huu hei huu
Dimana temanmu, dimana duniamu (dimana)
Yang selalu sejalan

Tak semua seperti yang kau inginkan (inginkan)


Coba kau ingat aku
Aku jatuh cinta pada kekuranganmu
Aku yang selalu punya waktu untukmu
(aku teman pestamu) ku ingin kau bahagia
(aku teman pestamu) ku ingin menghiburmu
(aku teman pestamu) berdansa menari kan ku lakukan
(aku cinta padamu) ku bisa kau andalkan
Mungkin terdengar konyol
Semua ku lakukan asalkan kau bahagia
Dengar kau punya aku
Pesta takkan selalu menyenangkan
Beri ku kesempatan tuk membuktikan
Aku teman pestamu, aku teman pestamu
Aku teman pestamu, aku cinta padamu
(aku teman pestamu) ku ingin kau bahagia
(aku teman pestamu) ku ingin menghiburmu
(aku teman pestamu) berdansa menari kan ku lakukan
(aku cinta padamu) ku bisa kau andalkan
TUAN NONA KESEPIAN
Tuan kesepian, tak punya teman
Hatinya rapuh tapi berlagak tangguh
Nona tak berkawan, tak pernah rasakan cinta
Sungguh pandai berkhayal, mimpi itu alamnya
Mereka berdua bertemu di satu sudut taman kota
Berkata tapi tak bicara, masing-masingnya menganalisa
(nona berkata)
Tuan apa yang salah padamu
Mengapa wajahmu ada seribu
Tuan apa yang salah padamu
Seakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)
Nona apa yang salah padamu

Apa enaknya tenggelam dalam khayal


Nona apa yang salah padamu
Kau tahu ku tak punya hati
Kau masih saja menanti
(nona berkata)
Tuan apa yang salah padamu
Mengapa wajahmu ada seribu
Tuan apa yang salah padamu
Seakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)
Nona apa yang salah padamu
Apa enaknya tenggelam dalam khayal
Nona apa yang salah padamu
Kau tahu ku tak punya hati
Kau masih saja menanti
Mereka terlarut dalam ego
Hati tertutup terdengar kataku
Berkata tapi tak berkaca
Semua orang hanya angin lalu
Nona jatuh cinta pada tuan
Tuan menunggu yang lain
Nona tak peduli walau tuan
Tak pernah peduli sekitarnya
Nona jatuh cinta pada tuan
Tuan menunggu yang lain
Nona tak peduli walau tuan
Tak pernah peduli sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai