Anda di halaman 1dari 5

Tugas III dan IV HI (Resume Hoover Dam dan Gore Tex)

Nama : Resti Ayu Lestari


NIM : 25314707

A. Resume Hoover Dam


Untuk membentuk atau menentukan suatu hygiene industry, diperlukan 3 hal penting:

1. Identifikasi bahaya/risiko

No. Unit kerja Kegiatan Bahaya


1. Tebing Canyon - Meledakkan tebing - Kebisingan karena suara
ledakan
- Pencemaran udara yang
dapat mengganggu
pernafasan

- Meratakan tebing tanpa alat - Cedera bagian anggota tubuh


pengaman yang cukup (hanya yang tidak terlindung APD
topi dan tali yang tidak
- Kematian karena tertimpa
memenuhi standar
jatuhan/longsoran dari tebing
keselamatan)
2. Di dalam terowongan - Melubangi terowongan - Kelelahan tingkat tinggi
pengalihan aliran air sungai menggunakan alat sederhana karena pekerjaan non stop
colorado (palu,pacul dll) siang dan malam
- Kepanasan karena tidak
adanya ventilasi yang cukup
di dalam terowongan (suhu
mencapai 140oF atau 60oC)
- Cedera pada karyawan
karena penggunaan alat yang
sangat sederhana untuk
melubangi tebing yang keras
- Hanyut karena banjir apabila
terowongan belum bisa
difungsikan sebelum musim
dingin datang

- Penggunaan alat berat untuk - Kebisingan karena suara


melubangi terowongan karena yang ditimbulkan alat berat
berkurangnya jumlah tenaga
- Emisi CO yang berlebihan
kerja secara besar-besaran
menyebabkan penyakit
pneumonia pada pekerja
- Gangguan pernafasan karena
tidak adanya ventilasi udara
- Dehidrasi, karena tidak
tersedianya air bersih di
lingkungan kerja
Tugas III dan IV HI (Resume Hoover Dam dan Gore Tex)
No. Unit kerja Kegiatan Bahaya
3. Pembangunan hoover dam - Pengecoran dam
- Pekerja tertimbun beton cair
- Pekerja kejatuhan wadah
pengangkut beton cair yang
hanya menggunakan sistem
rel sederhana

4. Camp keluarga pekerja - Kegiatan rumah tangga - Munculnya penyakit yang


disebabkan oleh tidak
tersedianya sanitasi yang
baik dan air bersih

2. Evaluasi bahaya/risiko
Berdasarkan identifikasi bahaya/risiko di atas, dapat dilihat bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh
proses pembangunan hoover dam cukup banyak. Bahaya ini dapat diminimalisir jika
perusahaan/kontraktor bangunan bertanggung jawab terhadap para pekerjanya. Pekerja tidak
dianggap sebagai robot yang bisa diprogram untuk meyelesaikan suatu pekerjaan. Jika dibawakan
ke kondisi sekarang (tahun 1970 s.d sekarang) di Indonesia, maka pekerjaan pembangunan hoover
dam ini sudah melanggar peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Peraturan yang dilanggar itu
diantaranya adalah UU No. 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. per.02/men/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
UU No. 01 tahun 1970 mewajibkan kepada pengurus (penanggung jawab perusahaan) untuk
memeriksakan kesehatan para pekerjanya secara berkala ke dokter. Selain itu, penanggung jawab
perusahaan diwajibkan pula untuk menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang:

a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja;
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

Kewajiban-kewajiban pengurus perusahaan ini, tidak dipenuhi sama sekali oleh Crowe. Crowe tetap
saja memaksakan kehendaknya untuk segera menyelesaikan pembangunan hoover dam lebih
cepat dari tenggat waktu yang diberikan. Ketidak pedulian Crowe juga terlihat dari banyaknya
jumlah korban jiwa (rata-rata 1 orang meninggal dalam 2 hari) dalam pembangunan bendungan ini.
Bagi Crowe, tidak tegas dalam menindak para pekerja yang membangkang sama artinya dengan
membuang-buang waktu dan uang sampai 2 x lipat. Di belakang itu semua, posisi tawar Crowe
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan para pekerjanya. Walaupun hamper semua pekerja
Tugas III dan IV HI (Resume Hoover Dam dan Gore Tex)
melakukan mogok kerja karena merasa hak-haknya tidak dipenuhi, Crowe tetap percaya diri akan
mendapatkan tanaga kerja yang lebih banyak lagi, mengingat jumlah orang yang membutuhkan
kerja pada saat itu sangat banyak.

3. Pengontrolan terhadap bahaya/risiko yang mungkin dan sudah terjadi


Ada beberapa pengontrolan terhadap bahaya/risiko dalam pembangunan Hoover Dam,yaitu
1. Pengendalian Engineering
Pengendalian Engineering memiliki kemampuan untuk mengisolasi pekerja dari bahaya.
Alternatif yang dapat dilakukan adalah:
a. Memberikan pembatas atau pemisah terhadap bahaya maupun pekerja seperti pekerja
dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang memenuhi standar keselamatan untuk
membatasi diri dari risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi;
b. Mengurangi kesempatan kontak sumber bahaya dengan pekerja seperti membatasi jam
kerja dalam bekerja (standar 7 jam/hari);
c. Pembuatan ventilasi untuk mengurangi kontaminasi udara, untuk kenyamanan, kestabilan
suhu dan mengontrol kontaminan.
2. Pengendalian Administratif
Pengendalian Administrstif merupakan pengendalian yang mengandalkan sikap dan kesadaran
pekerja.
Contoh pengendalian administrative yang bisa dilakukan adalah:
a. Rotasi dan penempatan pekerja untuk mengurangi tingkat paparan emisi;
b. Pendidikan dan pelatihan, akan membantu pekerja untuk mengambil keputusan dalam
menghadapi bahaya dalambekerja;
c. Penaatan dan kebersihan masing-masing pekerja untuk menghindari/mencegah timbulnya
penyakit menular;
d. Perawatan/pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hal ini berguna untukme record data
perkembangan/penurunan kesehatan pekerja;
e. Jadwal kerja. Jadwal kerja dibuat seoptimal mungkin. Contohnya,untuk wilayah kerja yang
memiliki tingkat paparan lebih tinggi,maka dilakukan pada saat jumlah pekerja sedikit.

Daftar Pustaka

UU No. 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. per.02/men/1980 tentang pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.

Ratnasari, Septa Tri. 2009. Analisis Risiko. Universitas Indonesia :Jakarta.


Tugas III dan IV HI (Resume Hoover Dam dan Gore Tex)

B. Gore Tex
1. Umum
Sejarah Gore tex dimulai pada tahun 1958 ketika Wilbert Gore mengidentifikasi kemungkinan
pemasaran polytetrafluoroethylene, atau PTFE. Tahun 1969, putra Gore yang bernama Bob
menemukan bahwa PTFE bisa direnggangkan untuk membentuk material yang kuat dan berpori.
Penemuan ini melalui experiment yang panjang menggunakan temperatur tinggi dan teknik stretch
yang lambat. Singkat cerita, akhirnya bahan ini disebut sebagai Gore-tex. Gore tex merupakan
bahan kimia yang inert, mempunyai koefisien gesek yang kecil, sehingga halus. Gore tex bersifat
air permeable, kuat, hydrophobic.

Fig. 1 Serat Gore Tex

Gore tex tergolong kepada bahan waterproof breathable yang memiliki 2 fungsi umum yaitu :
a. menolak pengendapan yg disebabkan oleh gangguan dari luar seperti air hujan, salju, sehingga
membuat sang pemakai dan pakaian dalamnya tetap kering.
b. memberikan jalan keluar bagi uap tubuh (yg jika didiamkan akan menjadi keringat) serta
menjaga suhu tubuh agar tetap nyaman dalam beraktifitas ketika hujan.

PTFE merupakan polimer yang dikenal juga dengan sebutan perfluorocarbon resin. Pada
perfluorocarbon resin, semua atom karbon dikelilingi oleh atom fluorin. Ikatan Carbon-
Flourinmerupakanikatan yang sangat kuat sehingga oksigen dan ultraviolet sangat susah
menembusnya sehingga bahan gore tex ini merupakan bahan yang inert dan tahan lama.
Tugas III dan IV HI (Resume Hoover Dam dan Gore Tex)

2. Kegunaan Gore Tex


Gore tex dapat digunakan untuk:
a. Bahan untuk membuat jaket tahan air tapi tetap bisa mengeluarkan uap/keringat,sehingga para
pengguna tetapmerasa nyaman. Biasanya digunakan oleh mereka yang suka berolahraga
ataupun naik gunung.

Fig. 2 Skema Kerja Gore Tex

b. Memproduksi ribbon cabble yang merupakan produk pertama dari gore tex. Penggunaan gore
tex untuk ribbon cabble dimungkinkan karena listrik bisa berpindah dengan baik melalui rongga
udara di gore tex.
c. Menggantikan jaringan manusia. Sebagai contoh, beberapa arteri bisa digantikan oleh gore tex
karena gore tex bersifat kuat, biocompatible dan bisa membawa darah pada tekanana nadi tanpa
tersumbat.
d. Material implant sudah lebih dari 700.000 rumah sakit menggunakan teknik ini tanpa adanya
kasus keluhan dari pasien.
e. Untuk memperlambat proses pengeringan
f. Sebagai barier yang resistent

3. Daftar Pustaka

Purinton Nancy dan Susan Filter. 1992. Gore-Tex: An Introduction to the Material and Treatments.
Paper Conservator, Conservation Center for Art and Historic Artifacts: USA

http:/kaskus/apa-itu-waterproof-breathable.htm. akses tanggal 03 September 2014.

Anda mungkin juga menyukai