1. Identifikasi bahaya/risiko
2. Evaluasi bahaya/risiko
Berdasarkan identifikasi bahaya/risiko di atas, dapat dilihat bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh
proses pembangunan hoover dam cukup banyak. Bahaya ini dapat diminimalisir jika
perusahaan/kontraktor bangunan bertanggung jawab terhadap para pekerjanya. Pekerja tidak
dianggap sebagai robot yang bisa diprogram untuk meyelesaikan suatu pekerjaan. Jika dibawakan
ke kondisi sekarang (tahun 1970 s.d sekarang) di Indonesia, maka pekerjaan pembangunan hoover
dam ini sudah melanggar peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Peraturan yang dilanggar itu
diantaranya adalah UU No. 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. per.02/men/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
UU No. 01 tahun 1970 mewajibkan kepada pengurus (penanggung jawab perusahaan) untuk
memeriksakan kesehatan para pekerjanya secara berkala ke dokter. Selain itu, penanggung jawab
perusahaan diwajibkan pula untuk menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja;
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kewajiban-kewajiban pengurus perusahaan ini, tidak dipenuhi sama sekali oleh Crowe. Crowe tetap
saja memaksakan kehendaknya untuk segera menyelesaikan pembangunan hoover dam lebih
cepat dari tenggat waktu yang diberikan. Ketidak pedulian Crowe juga terlihat dari banyaknya
jumlah korban jiwa (rata-rata 1 orang meninggal dalam 2 hari) dalam pembangunan bendungan ini.
Bagi Crowe, tidak tegas dalam menindak para pekerja yang membangkang sama artinya dengan
membuang-buang waktu dan uang sampai 2 x lipat. Di belakang itu semua, posisi tawar Crowe
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan para pekerjanya. Walaupun hamper semua pekerja
Tugas III dan IV HI (Resume Hoover Dam dan Gore Tex)
melakukan mogok kerja karena merasa hak-haknya tidak dipenuhi, Crowe tetap percaya diri akan
mendapatkan tanaga kerja yang lebih banyak lagi, mengingat jumlah orang yang membutuhkan
kerja pada saat itu sangat banyak.
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. per.02/men/1980 tentang pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
B. Gore Tex
1. Umum
Sejarah Gore tex dimulai pada tahun 1958 ketika Wilbert Gore mengidentifikasi kemungkinan
pemasaran polytetrafluoroethylene, atau PTFE. Tahun 1969, putra Gore yang bernama Bob
menemukan bahwa PTFE bisa direnggangkan untuk membentuk material yang kuat dan berpori.
Penemuan ini melalui experiment yang panjang menggunakan temperatur tinggi dan teknik stretch
yang lambat. Singkat cerita, akhirnya bahan ini disebut sebagai Gore-tex. Gore tex merupakan
bahan kimia yang inert, mempunyai koefisien gesek yang kecil, sehingga halus. Gore tex bersifat
air permeable, kuat, hydrophobic.
Gore tex tergolong kepada bahan waterproof breathable yang memiliki 2 fungsi umum yaitu :
a. menolak pengendapan yg disebabkan oleh gangguan dari luar seperti air hujan, salju, sehingga
membuat sang pemakai dan pakaian dalamnya tetap kering.
b. memberikan jalan keluar bagi uap tubuh (yg jika didiamkan akan menjadi keringat) serta
menjaga suhu tubuh agar tetap nyaman dalam beraktifitas ketika hujan.
PTFE merupakan polimer yang dikenal juga dengan sebutan perfluorocarbon resin. Pada
perfluorocarbon resin, semua atom karbon dikelilingi oleh atom fluorin. Ikatan Carbon-
Flourinmerupakanikatan yang sangat kuat sehingga oksigen dan ultraviolet sangat susah
menembusnya sehingga bahan gore tex ini merupakan bahan yang inert dan tahan lama.
Tugas III dan IV HI (Resume Hoover Dam dan Gore Tex)
b. Memproduksi ribbon cabble yang merupakan produk pertama dari gore tex. Penggunaan gore
tex untuk ribbon cabble dimungkinkan karena listrik bisa berpindah dengan baik melalui rongga
udara di gore tex.
c. Menggantikan jaringan manusia. Sebagai contoh, beberapa arteri bisa digantikan oleh gore tex
karena gore tex bersifat kuat, biocompatible dan bisa membawa darah pada tekanana nadi tanpa
tersumbat.
d. Material implant sudah lebih dari 700.000 rumah sakit menggunakan teknik ini tanpa adanya
kasus keluhan dari pasien.
e. Untuk memperlambat proses pengeringan
f. Sebagai barier yang resistent
3. Daftar Pustaka
Purinton Nancy dan Susan Filter. 1992. Gore-Tex: An Introduction to the Material and Treatments.
Paper Conservator, Conservation Center for Art and Historic Artifacts: USA