Anda di halaman 1dari 4

Resti Ayu Lestari

25314707
Industrial Higiene

KECELAKAAN DAN SAFETY DIVING

I. Pendahuluan
Apakah trauma yang paling sering terjadi bagi para diver? Dekompresi (keadaan medis dimana
akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang
menyumbat aliran darah serta system syaraf? Ternyata bukan. Trauma yang paling sering terjadi
bagi para diver adalah ear injuries yang sering juga disebut dengan barotrauma. Barotrauma
adalah trauma yang disebabkan oleh tidak seimbangnya tekanan antara di dalam telinga
(telingan tengah) dan diluar telinga ketika penyelam bergerak turun ke dalam laut.

II. Kecelakaan dalam Diving

Dalam menyela, jangan pernah abaikan rasa nyeri di telinga walaupun


rasa nyeri yang dirasakan sangat rendah. Bisa jadi rasa nyeri tersebut merupakan infeksi awal
dari anggunya fungsi telinga bagian tengah. Pengalaman Diane dibawah ini dapat menjadi
pelajaran bagi para penyelam, khususnya para beginner.

Diane tidak bisa menghilangkan rasa tidak nyaman ditelinganya. Rasa sakit tetap ada di dalam
telinganya sekuat apapun dia berusaha menghilangkan rasa sakit itu. Akan tetapi Diane tetap
mengabaikan rasa sakit itu karena diane sangat ingin melihat bangkai helicopter pada dasar laut
tempat dia menyelam. Diane ingin menjadi yang pertama mendokumentasikan bangkai
helicopter tersebut dengan dirinya ada di kokpit helicopter. Diane menyelam dengan posisi
kepala dibawah dan mulai menuju ke tempat bangkai helicopter dengan kecepatan tinggi. Rasa
sakit ditelinganya semakin memburuk. Diane berhenti sebentar dan menggoyangkan kepalanya.
Akhirnya pendengarannya kembali normal sampai akhir proses penyelaman.

Beberapa jam setelah selesai menyelam dan mengunggah foto bangkai helicopter yang berhasil
didapatkannya, Diane beristirahat dirumah. Akan tetapi, rasa tidak nyaman ditelinganya sangat
mengganggu istirahatnya. Diane tidak bisa mendengar dengan baik dan telinga terasa nyeri.
Semakin lama, rasa nyeri yang dirasakan Diane makin parah. Akhirnya, Diane memutuskan ke
rumah sakit dan dokter mendiagnosa kalau Diane menderita gangguan gendang telinga (Middle-
ear barotrauma).

Sumber: www.booksbyeric.com by Eric Douglas

Analisa Kecelakaan
Middle-ear barotrauma merupakan trauma yang sering dialami oleh para penyelam. Sebagian
besar penyelam mengalami trauma ini beberapa kali dalam pengalaman menyelam mereka,
walaupun terkadang situasinya tidak separah yang dialami Diane pada cerita diatas.

Seringkali trauma ini disebakan oleh kesalahpahaman akan anatomi telinga. Para penyelam
sering beranggapan ditelinga mereka terdapat air ketika telinga terasa tidak nyaman setelah
menyelam sehingga mereka menggunakan eardrop untuk membersihkan air di dalam telinga.

Page 1 of 4
Resti Ayu Lestari
25314707
Industrial Higiene

Jika eardrops tidak bisa menghilangkan rasa tidak nyaman di telinga, mungkin saja gangguan ini
terjadi pada telinga bagian tengah.

Jika saluran eustasia terhalang selama menyelam, seperti oleh gejala dingin, maka saluran ini
tidak mungkin diekualisasi. Ketika tekanan yang diterima tubuh bertambah, saluran eustasia
collapse, membuat ekualisasi tekanan udara luar dan gendang telinga tidak akan terjadi. Ketika
hal ini terjadi, maka tubuh akan berupaya untuk menyeimbangkan tekanan dengan melepaskan
plasma atau darah ke telinga bagian tengah. Hal ini menyebabkan telinga penyelam terasa
penuh.

Pada kasus Diane diatas, Diane masih memiliki sisa rasa pengap di telinga nya saat penyelaman
sebelumnya-mungkin disebabkan oleh cairan yang ada di telinga tengah. Hal ini merupakan
upaya tubuh untuk menyeimbangkan tekanan dalam tubuh dengan di luar tubuh. Pada
penyelaman berikutnya, trauma ini semakin memburuk. Gendang telinga diane berlubang pada
penyelaman kedua ini ketika tubuh tidak bisa lagi menoleransi perbedaan tekanan. Proses
perlubangan ini menyebabkan air laut masuk ke telinga tengah, yang mengakibatkan pusing dan
infeksi. Penggunaan antibiotik dapat menyembuhkan infeksi dan Diane dapat kembali menyelam
setelah dua bulan kemudian.

Barotitis media ini adalah paling umum permasalahan medis dalam scuba diving, mempengaruhi
40% dari penyelam. Permasalahan ini dapat dijelaskan oleh penerpan dari hukum Boyle yang
berpotensi diperburuk oleh struktur dari tuba eustachian. Hukum Boyle menjelaskan bahwa
tekanan dan volume memiliki hubungan terbalik di dalam rongga udara yng tertutup. Itu jugalah
yang menjelaskan mengapa perubahan volume terbesar terjadi di permukaan, dimana resiko
terbesar untuk middle ear squeeze terjadi di dekat permukaan. Pada saat penyelam menyelam
kebawah, tekanan hidrostatik dari air akan mendesak membran timpani kedalam, dan volume di
rongga telinga tengah berkurang. Untuk mengatasi hal tersebut penyelam dapat melakukan
equalisasi udara melalui tuba eustachius sehingga tekanan telinga tengah sama dengan tekanan
lingkungan.

Pada kedalaman 1.2 msw ( 4 fsw), menghasilkan tekanan yang berbeda 90 mmHg, katup medial
dari tuba eusthacius menjadi kolaps dan tersumbat. Pada titik ini, usaha equalisasi atau valsava

Page 2 of 4
Resti Ayu Lestari
25314707
Industrial Higiene

dari telinga tengah dapat tidak berhasil. Penyelam harus naik keatas untuk menyesuaikan
tekanan telinga tengah dengan tekanan lingkungan.

Jika penyelam tidak menghiraukan gejala awal dari barotitis media dan membiarkan perbedaan
tekanan mencapai 100-400 mmHg (pada kedalaman 1.3-5.3 msw), perbedaan tekanan tersebut
dapat menyebabkan pecahnya membran timpani. Pada beberapa kasus, masalah bagi penyelam
dapat diperparah oleh masuknya air dingin ke telinga tengah dan ini dapat menyebabkan
vertigo.

Gejala Squeeze Telinga Tengah


a. Nyeri telinga saat menyelam kebawah
b. Telinga terasa penuh
c. Pendengaran berkurang pada telinga yang terpengaruh
d. Tinitus (telinga berdenging) ringan
e. Vertigo, diperparah apabila membran timpani pecah dan air dingin masuk ke telinga tengah
menyebabkan mual, muntah, dan disorientasi dibawah air.
f. Pada pemeriksaan audiometri terdapat conductive hearing loss

III. Safety Diving

Pencegahan

a. Perhatikan kondisi telinga sebelum menyelam. Jangan paksakan menyelam terlalu jauh ke
dasar lautan jika telinga terasa sakit. Jika tidak dapat melakukan ekualisasi, segera naik
kepermukaan;
b. Hati-hati ketika menggunakan obat-obatan sebelum meyelam. Seluruh official
merekomendasikan untuk tidak menggunakan obat sinus, akan tetapi banyak penyelam
melakukannya. Jika kita memutuskan untuk menggunakan obat sinus untuk membantu
menyeimbangkan tekanan, pastikan akan terus efektif selama proses penyelaman;
c. Penyelam melakukan equalisasi pada saat hendak menyelam dari permukaan, karena pada
kedalaman 1.2 m tuba eusthacius terkunc
Penanganan
a. Dekongestan, Analgetik, Topikal nasal spray;
b. Antibiotik apabila membran timpani pecah;
c. Membran timpani yang pecah akan sembuh 1-3 bulan, apabila dalam 1 bulan tidak sembuh
dapat dilakukan operasi;
d. Tanpa komplikasi sembuh sendiri 3-7 hari;
e. Antihistamin;
f. Penyelam diistirahatkan sampai gejala hilang.

Page 3 of 4
Resti Ayu Lestari
25314707
Industrial Higiene

IV. Referensi
Aldi. 2013. Middle Ear Barotrauma/ Barotitis Media.
https://dokteraldi.wordpress.com/author/dokteraldi/.akses tanggal 11 Oktober 2014.

Eric Douglas. 2013. Lessons for Life: Save your eardrum. www.booksbyeric.com.akses tanggal 11
Oktober 2014.

Anderson,Ian. 2014. Diving And Boating Safety Manual Environmental Health and Safety. Florida
Atlantic University :Florida.

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai