Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

GEOGRAFI KELAS XI MIPA SEMESTER I

GURU GEOGRAFI
Andi Ayu Mustika Utami Azis

DISUSUN OLEH
Azhar NS

SMA NEGERI 12 MAKASSAR


KELAS XI MIPA 2
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini sudah selesai kami susun


dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih


jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala
masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi
makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang limbah


dan manfaatnya untuk masyarakan ini bisa memberi ma mafaat utaupun
inpirasi pada pembaca.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3

Pendahuluan..........................................................................................................4

Pembahasan...........................................................................................................5

Bab I................................................................................................................5

Bab II...............................................................................................................10

Bab III..............................................................................................................16

Bab IV.............................................................................................................21

PENUTUP.............................................................................................................24

Kesimpulan......................................................................................................24

Saran................................................................................................................24

Daftar Pustaka.................................................................................................24

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Kepulauan terluas di dunia yang terdiri atas lebih dari
17.504 pulau dengan 13.466 pulau telah diberi nama. Sebanyak 92 pulau terluar sebagai garis
pangkal wilayah perairan Indonesia ke arah laut lepas telah didaftarkan ke Perserikatan Bangsa
Bangsa. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km dan terletak pada posisi sangat
strategis antara Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Pasifik. Luas daratan
mencapai sekitar 2.012.402 km2 dan laut sekitar 5,8 juta km2 (75,7%), yang terdiri 2.012.392
km2 Perairan Pedalaman, 0,3 juta km2 Laut Teritorial, dan 2,7 juta km2 Zona Ekonomi
Ekslusif (ZEE).
Sebagai Negara Kepulauan yang memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang,
sektor maritim dan kelautan menjadi sangat strategis bagi Indonesia ditinjau dari aspek
ekonomi dan lingkungan, sosial-budaya, hukum dan keamanan. Meskipun demikian, selama
ini sektor tersebut masih kurang mendapat perhatian serius bila dibandingkan dengan sektor
daratan.
Oleh karena itu, penulisan makalah ini diharapkan dapat membantu perkembangan dan
kemajuan bangsa Indonesia dalam mewujudkan Indonesia sebagai Negara Maritim yang maju
serta sebagai Poros Maritim Dunia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana letak, luas, dan batas wilayah Indonesia?
2. Bagaimana karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia?
3. Bagaimana potensi pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini, sebagai berikut:


1. Dapat mengetahui letak, luas, dan batas wilayah Indonesia.
2. Dapat mengetahui karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia.
3. Dapat menjelaskan potensi pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia.

4
PEMBAHASAN
BAB I

“POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM


DUNIA”
A. Letak, Luas Dan Batas Wilayah Indonesia
1. Letak Wilayah Indonesia
Letak merupakan tempat dimana wilayah itu berada. Letak memiliki ciri-ciri :
(1) Tidak pernah sama persis dan (2) Tidak pernah bersinggungan atau berhimpitan.
sebagaimana kita ketahui, Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS dan
antara 95º BT- 141ºBT. Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang
dan bujur. Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan
khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan belahan
selatan. Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0°. Garis
lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari.
Dan Garis bujur adalah Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang
menghubungkan kutub utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180° garis bujur
timur (BT) dan 180° garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0° dimulai dari Kota
Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu
daerah.
Indonesia terletak pada daerah tropis dengan suhu Rata-rata 27°C atau antara
18°C-33°C. Hal ini tentu saja akibat pengaruh dari garis lintang, Indonesia menjadi
Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi, menerima penyinaran matahari
sepanjang tahun,  dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara tinggi. Namun
wilayah yang sangat menerima dampak disaat kemarau tinggi yaitu Nusa Tenggara,
Sulawesi, Maluku atau dengan kata lain bagian timur Indonesia (selain Papua). Hal ini
dikarenakan daerah tersebut merupakan pulau-pulau dengan daratan yang kecil sehingga
ketika kemarau cadangan air tanah sedikit akibat kurangnya infiltrasi ketika hujan.
Sementara itu hujan masih turun ketika musim kemarau, hal ini terjadi pada wilayah
pesisir barat sumatera, Bengkulu, Jawa barat. Hujan yang turun ini merupakan hujan
Zenit, merupakan suatu proses hujan yang berdasarkan atas pengembangan dari udara
yang dipanasi, jadi akan terus naik dimana pada waktu naik temperature akan turun
sampai suatu saat terjadi kondensasi,maka timbul hujan.

2. Luas Wilayah Indonesia

5
Untuk apakah kita mengetahui luas suatu Negara itu?? Apa pentingnya? Jawabnya
tentu saja penting. Manfaat mengetahui luas suatu Negara yaitu untuk mengetahui batas,
keamanan, kesejahteraan (potensi SDA dan SDM). Karena semakin luas suatu Negara,
potensi nya lebih baik. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana pencapaian suatu
bangsa. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya
3.257.483 km². Dan dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara   : Pulau Rando 6°LU-95°BT , Pulau Sekating 5°LU, dan Pulau Miangas 4°30’LU
Barat   : masih berbatasan dengan Pulau Rondo
Selatan : Pemana (Selatan pulau Roti) 11°LS -123°BT
Timur  : Wilayah DAS Fly di Papua 141°BT
3. Batas Wilayah Indonesia
Indonesia harus mempunyai batas-batas wilayah yang jelas dan dapat membedakan
dengan wilayah lain. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan pengelolaan,
pengawasan, dan perlindungan Negara. Batas terbagi dua, batas politik dan batas fisik.
a.  Batas Politik, dilandaskan berdasarkan :
 Kesepakatan 1824 antara Beanda dan Kerjaan Inggris , dalam membagi
wilayah kekuasaan
 Keputusan Pengadilan tetap Internasional tahun 1928
 Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en Maritimr Kringen Ordonantie),
pembagian wilayah laut berdasarkan Laut Teritorial dan Laut Pedalaman
 Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang lebar wilayah laut dinyatakan
12 mil
 UU no 7 tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor Timur ke NKRI
 Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982, membagi jenis batas laut
berdasarkan batas laut territorial, Batas Landas Kontinen, dan ZEE.
b. Batas Fisik
Merupakan batas wilayah indonesia berdasarkan daratan dan perairan.  Dan
batas Negara Indonesia yaitu :
Utara  : Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km, Singapura,
Filipina, dan Laut Cina Selatan
Selatan : Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
Barat   : Samudra Indonesia
Timur  : Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km, Timor
Leste, dan Samudra Pasifik

B. Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia


1. Wilayah Daratan Indonesia
a. Dataran Tinggi
Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas
terletak pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada
di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat
dingin dan segar.
b. Dataran Rendah

6
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan
memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia
daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan
kegiatan penduduk yang sangat beragam.
Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat perkebunan tebu atau kelapa, lahan
pertanian, industri dan pemukiman. Contohnya:
1. Pegunungan
2. Gunung
3. Pantai
4. Tanjung
5. Delta

2. Wilayah perairan Indonesia


Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi yang
digenangi air.Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga
bagian dari keseluruhan luas wilayah negara. Karakteristik yang termasuk dalam wilayah
perairan:
a. Danau
Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat
luas dan digenangi oleh air yang dikelilingi daratan. Berdasarkan proses
terjadinya, danau dibedakan menjadi:
 Danau Vulkanik
Danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas
vulkanisme / gunung berapi.
 Danau Tektovulkanik
Danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran
aktivitas tektonisme dan vulkanisme.
 Danau Bendungan Alami
Danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah
sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi.
 Danau Karst
Danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur.
 Danau Glasial
Danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya
daerah es yang kemudian terisi air.
 Danau Buatan
Danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia.
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari
dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.Sungai pada bagian awal berukuran
kecil yang bermula dari daerah pegunungan. Sedangkan yg mengalir ke tempat yg lebih rendah
akhirnya bermuara di danau / laut.
7
2. Sungai
Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas, digenangi air yang dalam dan paling rendah.
Laut menghubungkan antar pulau lainnya. Wilayah indonesia sekitar dua sepertiganya
merupakan lautan, namun konsinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman
sengketa batas wilayah dengan negara tetangga.
3.Laut
Rawa adalah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air, biasanya banyak
terdapat tumbuhan air. Di indonesia terdapat 3 jenis Rawa yaitu:
4.Rawa
Rawa air tawar yaitu berair tawar dan airnya tidak mengalami pergerakan. Rawa ini biasanya
berada di hutan-hutan dengan lokasi yang dekat dengan aliran sungai. Air rawa jenis ini bersifat
asam, karena banyaknya sisa-sisa makhluk hidup yang membusuk.
Rawa air tawar
Rawa air asin biasanya rawa jenis ini berada di wilayah dekat pantai. Pada rawa jenis ini, air
dapat mengalami pergerakan, sehingga dapat tergantikan. Hal ini terjadi karena adanya
gelombang laut pasang yang merendam sebagian atau seluruh kawasan rawa. Air rawa jenis ini
biasanya tidak terlalu asam
Rawa air asin
Rawa air payau berisi campuran antara air tawar dan air asin. Rawa ini biasanya berada di dekat
muara sungai dan airnya dapat mengalami pergerakan, sehingga dapat tergantikan. Air rawa jenis
ini biasanya tidak terlalu asam.
Rawa air payau
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga
sisinya. Oleh karena itu letaknya yg strategis, Teluk banyak dimanfaatkan sebagai Pelabuhan.
Teluk adalah kebalikan dari Tanjung dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis
pantai yg sama.
5.Teluk
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau. Negara indonesia dikenal
sebagai negara maritim karena memiliki wilayah laut yg terbentang luas. Selat juga
dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau.
6.Selat
merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki kedalaman lebih dari 1.000
meter. Wilayah indonesia diapit oleh dua samudra yaitu samudra pasifik dan hindia.

C. Peran Indonesia

Kekayaan sumber daya alam indonesia sebagian telah dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan bangsa Indonesia. Sebagian lainnya masih berupa potensi yang belum
dimanfaatkan karena berbagai keterbatasan seperti kemampuan teknologi dan ekonomi.

8
Kekayaan sumber daya alam tersebut meliputi bahan tambang, hutan, laut, dan sebagainya.
Gambaran umum kekayaan sumber daya alam dan perbandingannya dengan beberapa negara
maju di dunia akan dijelaskan pada bagian ini.
1. Hutan
Hasil hutan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Contohnya
barang atau perkakas di rumah. Sebagian di antaranya terbuat dari kayu atau bambu
yang berasal dari hutan. Selain itu, hutan juga menghasilkan berbagai jenis bahan
untuk obat-obatan. Hutan indonesia juga dimanfaatkan penduduk untuk sumber
pangan, misalnya buah-buahan dan sejumlah binatang buruan.

2. Minyak Bumi
Potensi minyak bumi Indonesia terus mengalami penurunan karena
dimanfaatkan terus-menerus. Bahkan saat ini, Indonesia telah mulai mengimpor
minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tak lagi mencukupi.
Minyak bumi dimanfaatkan sebagi sumber energi kendaraan bermotor, mesin pabrik,
dan lain-lain. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagian menggunakan minyak bumi
untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tindakan
penghematan listrik maupun bahan bakar minyak agar cadangannya tidak cepat habis.
3. Batu Bara
Potensi minyak bumi Indonesia terus mengalami penurunan karena
dimanfaatkan terus-menerus. Bahkan saat ini, Indonesia telah mulai mengimpor
minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tak lagi mencukupi.
Minyak bumi dimanfaatkan sebagi sumber energi kendaraan bermotor, mesin pabrik,
dan lain-lain. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagian menggunakan minyak bumi
untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tindakan
penghematan listrik maupun bahan bakar minyak agar cadangannya tidak cepat habis.
4. Gas Alam
Sumber daya alam yang banyak tersedia di Indonesia adalah gas alam.
Indonesia memiliki cadangan gas alam sebesar 2,8 triliun meter kubik (97 triliun kaki
kubik). Jumlah ini tidak terlampau besar jika dibandingkan dengan jumlah gas alam
yang dihasilkan beberapa penghasil gas alam lainnya. Cadangan gas alam Indonesia
hanya 1,5% dari cadangan gas alam dunia. Negara yang memiliki cadangan gas alam
secara berurutan: Rusia 48 triliun meter kubik, Iran 27 triliun meter kubik, dan Qatar
26 triliun meter kubik. Walaupun persentasenya kecil, namun Indonesia merupakan
negara pengekspor gas alam terbesar di dunia. Negara tujuan ekspor gas alam
Indonesia adalah Jepang, Korea, Taiwan, China, dan Amerika Serikat.
5. Sumber Daya Laut
Kekayaan laut Indonesia juga terlihat dari keanekaragaman hayati biota laut.
Laut Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies
biota terumbu karang. Oleh karena itu, tidak heran jika Indonesia merupakan negara
dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia

9
BAB II

“FLORA DANA FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA”


A. Karakteristik Bioma Di Dunia

KARAKTERISTIK BIOMA DUNIA


Bioma merupakan bagian dari biosfer yang merupakan bentang lahan darat (landscape) yang
mempunyai karakteristik khas berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna
tertentu. Bioma dipermukaan bumi secara umum dapat dibedakan menjadi: hutan hujan tropis,
hutan gugur, padang rumput (steppa), sabana, gurun, taiga, dan tundra.1. 
1. Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah bioma hutan yang selalu basah atau lembab, dan memiliki
keanekaragaman vegetasi/tumbuhan yang sangat tinggi dan lebat.
Bioma ini dapat ditemukan disekitar wilayah khatulistiwa (0°–10°LU/LS). Ciriciri hutan
hujan tropis di antaranya sebagai berikut.

a. Memiliki curah hujan sangat tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu lebih dari 2.000
mm/tahun.
b. Memiliki pohon-pohon utama yang mempunyai ketinggian antara 20–40 m.
c. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar, serta hijau sepanjang tahun.
d. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat menembus dasar
hutan karena tertutup pepohonan yang lebat.
e. Permukaan tanahnya lembab dan sering tergenang air.
f. Suhu udara antara 25°- 26°C.

2. Bioma Hutan Gugur


Bioma hutan gugur merupakan bioma yang vegetasinya didominasi oleh tumbuhan peluruh
atau tumbuhan yang menggugurkan daunya pada musim tertentu. Pada bioma ini mengalami
empat musim, yaitu panas, gugur, dingin, dan semi. Ciri-ciri bioma hutan gugur, di
antaranya sebagai berikut:

a. Memiliki curah hujan yang tinggi dan merata antara 750 – 1.000 mm/tahun.
b. Suhu rata-rata mencapai ±50°C.
c. Vegetasi pada bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar, tajuk yang rapat,
hijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim dingin.
d. Memiliki jenis tumbuhan yang relatif sedikit. Musim panas yang hangat dan musim
dingin yang tidak terlalu dingin.
e. Terletak di daerah yang mengalami empat musim yakni musim panas, dingin, semi dan
gugur.

3. Bioma Padang Rumput (Steppa)


Steppa atau padang rumput merupakan ekosistem yang didominasi oleh vegetasi berbagai
jenis rumput dan tidak ada pohon dan semak-semak besar di wilayah itu. Ciri-ciri bioma
padang rumput (Steppa), di antaranya sebagai berikut:

a. Curah hujan rendah yang mencapai 25 – 50 mm/tahun.


b. Rendahnya tingkat porositas tanah meyebabkan rumput tumbuh dengan subur.

10
c. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian 3 – 3,5 meter, misalnya
rumput Bluestem dan Indian Grasses.

4. Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak-semak
seperti palem dan akasia. Sabana tumbuh di wilayah tropis sampai subtropis. Persebaran
bioma sabana teradapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia (Nusa
Tenggara Timur). Ciri-ciri bioma sabana, di antaranya sebagai berikut.

a. Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)


b. Memiliki suhu panas sepanjang tahun.
c. Memiliki curah hujan yang sedang dan tidak teratur antara 100–150 mm/tahun
d. Porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengarian) cukup baik.

5. Bioma Gurun
Bioma gurun atau padang pasir merupakan daerah yang berada di daerah sub tropis dan
menerima curah hujan tahunannya kurang dari 250 mm/tahun.
Ciri-ciri bioma gurun, di antaranya sebagai berikut.

a. Memiliki curah hujan yang sangat rendah ± 250 mm/tahun.


b. Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan).
c. Memiliki perbedaan suhu udara yang sangat tinggi antara siang dan malam, sehingga
suhu udara pada siang hari sangat panas (450 C) sedangkan pada malam hari sangat
dingin (00 C).
d. Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air.
e. Kelembapan udara rendah.
f. Tingkat deflasi (pengikisan tanah) tinggi.

6. Bioma Taiga
Taiga adalah suatu hutan yang di dalamnya hanya terdiri dari satu spesies pohon. Misalnya
pinus, conifer(berdaun jarum), dan sejenisnya. Hewan yang terdapat di daerah ini antara lain
rubah, beruang hitam, serigala ajag, moose, dan burung-burung yang berimigrasi ke selatan
musim gugur. Ciri-ciri bioma taiga, di antaranya sebagai berikut.

a. Suhu pada bioma taiga mencapai 90°F atau lebih pada musim panas.
b. Memiliki musim dingin yang berlangsung cukup panjang dan daerah ini sangat basah
karena penguapannya rendah.
c. Musim kemarau yang panas sangat singkat yakni berlangsung 1-3 bulan.
d. Jenis tumbuhan sangat sedikit, umumnya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.

7. Bioma Tundra
Bioma tundra adalah kawasan yang berada di sekitar kutub utara dan sebagian di selatan.
Pada bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis
rumput-rumputan berbunga kecil dan lumut. Selain itu, fauna yang ditemukan pada bioma
tundra, adalah beruang dan rusa kutub. Ciri-ciri bioma tundra di antaranya sebagai berikut.

a. Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju atau es.

11
b. Mempunyai musim dingin yang pajang dan gelap serta musim panas yang panjang dan
terang, karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
c. Usia tumbuh tanaman sangat pendek yaitu berkisar antara 30-120 hari (4 bulan) saja.
d. Fauna yang terdapat pada bioma tundra kebanyakan adalah hewan yang memiliki bulu
dan lapisan lemak yang tebal, agar dapat menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.

B. Faktor-faktor yang memengaruhi sebaran flora dan fauna


1. Faktor Iklim
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu,
kelembaban udara, angin, dan curah hujan
a. Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara
langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata,
akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka
suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan
dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah
dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh
makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis
tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab,
dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas
dan kering.
b. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.
Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat
berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi
manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.
c. Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses
fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida
(CO2 ) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer sebagai
hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi
merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan
kehidupannya.
d. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi
lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme
terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-
tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga
menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-
tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.
e. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air
dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan
dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan
baru. 2. Faktor tanah Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat
kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan.
2. Faktor tanah

12
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah
berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan. Faktor tanah dsebut pula faktor edafik yang
berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran
vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan
meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.
3. Faktor topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat
erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan
kelengasan udara.
4. Faktor Biotik (Manusia, hewan dan tumbuh – tumbuhan)
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya
daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan
melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan
dari suatu tmpat ke tempat lainnya

C. Persebaran Jenis Jenis Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia

 Persebaran flora di indonesia:

1. Hutan hujan tropis


a. Hutan pantai
b. Hutan Mangrove
c. Hutan rawa
d. Hutan tropika datara rendah
e. Hutan hujan pegunungan rendah
f. Hutan hujan pegunungan tinggi
g. Hutan subalpin
h. Hutan kerangas

2. Hutan musim tropis


a. Hutan musim gugur daun
b. Hutan musim yang selalu hijau

3. Sabana

 Persebaran fauna di indonesia:


1. Fauna Tipe Asiatis
2. Fauna Tipe Peralihan
3. Fauna Tipe Australis

 Persebaran Flora di Dunia:


1. Bioma Hutan Hujan
2. Bioma Hutan Musim
3. Bioma Padang Rumput
4. Bioma Gurun
5. Bioma Taiga
6. Bioma Tundra
13
7. Bioma Samudra

 Persebaran Fauna di Dunia:

1. Kawasan Fauna Nearktik


2. Kawasan Fauna Neotropik
3. Kawasan Fauna Ethiopian
4. Kawasan Fauna Palearktik
5. Kawasan Fauna Oriental
6. Kawasan Fauna Australian

D. Konservasi Flora dan Fauna Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam


Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-undangan, Konservasi [sumber daya
alam hayati] adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Cagar alam dan
suaka margasatwa merupakan Kawasan Suaka Alam (KSA), sementara taman nasional,
taman hutan raya, dan taman wisata alam merupakan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).

Cagar alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tunbuhan, satwa, atau
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami. Suaka margasatwa mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau
keunikan jenis satwanya.

Taman nasional mempunyai ekosistem asli yang dimanfaatkan untuk tujuan


penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Taman hutan raya untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata dan rekreasi. Taman wisata alam dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi
alam.

E. Pemanfaatan Flora Dan Fauna Indonesia Sebagai Sumber Daya Alama


1. Sumber Pangan
Flora dan fauna adalah sumber pangan paling utama bagi manusia. Seperti golongan
flora yaitu beras, singkong, gandum, buah-buahan, dan sebagainya. Serta golongan
fauna termasuk hewan ternak dan hasil produk turunannya merupakan kebutuhan utama
untuk manusia sebagai sumber pangan sehari-hari. Sumber pangan yang berasal dari
flora dan fauna tidak akan habis jika terus dikembangbiakan.

2. Peternakan
Usaha udidaya hewan ternak tidak hanya bermanfaat sebagai sumber pangan saja.
Akan tetapi sebagai aktivitas ekonomi bagi manusia. Hewan ternak dijual, sedangkan
hasilnya digunakan untuk kebutuhan yang lainnya.

3. Perikanan
Perikanan lebih fokus menjadi usaha pengembangbiakan ikan dan segala biota air
(air tawar, payau, maupun asin).

14
4. Sumber Pendapatan atau Devisa
Berbagai jenis kayu yang terdapat di hutan Indonesia dapat dijadikan bahan baku
industri kerajinan dansebagai perabotan rumah tangga. Jenis hewan dan bagian dari
tumbuhan tertentu dapat dimanfaatkan oleh industri kosmetik. Kemudian
diperjualbelikan di dalam maupun luar negeri sehingga mendatangkan devisa bagi
negara.

5. Hiasan
Salah satu alasan bagi manusia membutuhkan kebutuhan tersiernya guna memenuhi
kesenangan hati karena adanya keindahan yang dapat dilihatnya. Flora dan fauna juga
bisa dimanfaatkan manusia untuk kepuasan dan kesenangan ini. Salah satunya dengan
menjadikannya sebagai hiasan. Tidak hanya jenis flora dan fauna yang masih hidup
dapat digunakan sebagai hiasan akan tetapi bagian-bagian dari tubuh hewan dapat
digunakan sebagai hiasan. Misalnya gading gajah, kepala rusa, kulit harimau atau buaya,
dan sebagainya.

6. Tradisi atau Budaya


Di Indonesia, banyak flora dan fauna digunakan untuk salah satu bentuk budaya
suatu wilayah. Misalnya karapan sapi di Madura. Di Madura menjadikan perlombaan
balap sapi dan akan mendatangkan nilai ekonomi untuk daerahnya.

7. Sumber Energi
Manusia memanfaatkan flora dan fauna sebagai energi. Misalkan kerbau dan sapi
digunakan untuk membajak sawah, kayu kering digunakan sebagai penghasil api untuk
memasak atau keperluan lain, kotoran kuda, sapi, dan ternak lainnya digunakan sebagai
bahan bakar alternatif.

15
BAB III

“Pengelolaan Sumber Daya Alama Indonesia”


A. Klasifikasi Sumber Daya

1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources). 


Sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan dapat dibentuk kembali oleh alam
dalam siklus yang relatif cepat. Contoh : air, udara, tanah

2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources)


Sumber daya alam jenis ini terdapat dalam jumlah yang sangat terbatas karena tidak ada
penambahan jumlah dan proses pembentukannya memerlukan waktu ribuan hingga
jutaan tahun. Contoh : Minyak bumi, batu bara, gas alam
B. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam Kehutanan, Pertambangan, Kelautan, dan
Pariwisata di Indonesia
1. Potensi dan Sebaran Sumber Daya Kehutanan di Indonesia
a. Fungsi Ekonomis
b. Fungsi Klimatologis
c. Fungsi Edafik
d. Fungsi Hidrologis
e. Fungsi Konservasi
2. Potensi dan Sebaran Sumber Daya Pertambangan di Indonesia
a. Barang Tambang Golongan A
1) Minyak Bumi
2) Gas Bumi
3) Batu Bara
4) NIkel
5) Timah Putih
b. Barang Tambang Golongan B
1) Emas
2) Perak
3) Platina
4) Intan
5) Belerang
6) Besi
7) Tembaga
8) Bauksit
c. Barang Tambang Golongan C
1) Pasir vukanik
2) Obsidian
3) Batu Granit
4) Marmer
5) Kaolin
6) Mangan
16
7) Pasir Kuarsa

3. Potensi dan Sebaran Sumber Daya Kelautan di Indonesia


Di dalam laut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi kekayaan
laut tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, emas,
nikel, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang ada di bawah permukaan laut.
Kekayaan lain dari sumber daya laut adalah sumber daya alam berupa mangrove,
terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya ini dikenal dengan sumber daya pesisir.

1. Perikana Air Tawar


1) Ikan Mas
2) Gurame
3) Mujair
4) Nila
5) Lele
6) Belut
2. Perikanan Air Laut
1) Ikan
2) Rumput Laut
3) Kerang Kerangan
4) Terumbu Karang
3. Perikanan Air Payau
1) Ikan Bandeng
2) Udang
4. Potensi dan Sebaran Sumber Daya Pariwisata di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai macam sumber daya alam yang sangat melimpah di
berbagai daerahnya yang belum dikembangkan secara otimal. Sumber daya tersebut
bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang mendatangkan keuntungan bagi Negara dan
rakyat. Salah satunya yaitu dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam yang menarik,
sehingga banyak wisatawan asing maupun lokah yang tertarik akan keindahan dan
kelestariannya.
Potensi sebaran sumber daya pariwisata di Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu
pariwisata alam dan buatan. Pariwisata alam merupakan tempat wisata alam di
Indonesia yang murni dari alam itu sendiri tanpa ada campur tangan dari manusia.
Seandainya ada campur tangan manusia, maka manusia hanya membantu untuk
merawat dan menjaga agar kelestariannya tetap terjaga. Pariwisata alam sendiri
memiliki 2 macam, yaitu bentang alam dan flora fauna. Contoh dari bentang alam
seperti pegunungan, taman laut, pantai, dan sebagainya. Sedangkan contoh dari flora
fauna seperti Taman Nasional, Suaka Alam, dan sebagainya.
Sedangkan pariwisata buatan merupakan tempat wisata alam Indonesia dimana
pengadaan wisata tersebut diawali oleh manusia sendiri dan juga dikelola oleh manusia
dengan tujuan untuk membudidayakan suatu tanaman atau satwa maupun
mendatangkan keuntungan dengan menarik minat para wisatawan asing ataupun local.
Pariwisata buatan sendiri memiliki 2 macam, yaitu peninggalan bersejarah dan
budidaya. Contoh dari peninggalan bersejarah seperti berbagai candi yang dibangun
17
pada zaman dahulu dan peninggalan lainnya. Sedangkan contoh dari budidaya seperti
hutan wisata, perkebunan, dan sebagainya.

C. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Dalam Pembangunan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat AMDAL, merupakan


reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat.
Reaksi ini mencapai keadaan ekstrem sampai menimbulkan sikap yang menentang
pembangunan dan penggunaan teknologi tinggi. Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan
lingkungan adalah anti pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis
lingkungan sebagai lawan pelaksana dan perencana pembangunan.

Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL sebagai suatu alat untuk menentang
dan menghambat pembangunan. Dengan diundangkannya undang-undang tentang
lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaituNational Environmental Policy Act (NEPA) pada
tahun 1969. NEPA mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1970. Dalam NEPA pasal 102 (2)
(C) menyatakan,
“Semua usulan legilasi dan aktivitas pemerintah federal yang besar yang akan diperkirakan
akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan diharuskan disertai
laporanEnvironmental Impact Assessment (Analsis Dampak Lingkungan) tentang usulan
tersebut”.

Pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan dan/atau merusak lingkungan


hidup adalah pembangunan yang memperhatikan dampak yang dapat diakibatkan oleh
beroperasinya pembangunan tersebut. Untuk menjamin bahwa suatu pembangunan dapat
beroperasi atau layak dari segi lingkungan, perlu dilakukan analisis atau studi kelayakan
pembangunan tentang dampak dan akibat yang akan muncul bila suatu rencana
kegiatan/usaha akan dilakukan.

AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan
pemerintah no. 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan
bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
terhadap lingkungan hidup antara lain:

a.       jumlah manusia yang terkena dampak


b.      luas wilayah persebaran dampak
c.       intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d.      banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
e.       sifat kumulatif dampak
f.       berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
18
D. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Sumber daya alam adalah kekayaan alam yang berupa mahluk hidup atau benda mati yang bisa
memenuhi kebutuhan mahluk hidup. Jadi, pemanfaatan SDA berkelanjutan adalah prinsip yang
dilakukan untuk menjaga kelestarian SDA dalam jangka panjang. Pemanfaatan SDA
berkelanjutan dikembangkan dalam kegiatan pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata.
Keberhasilan pemanfaatan SDA tersebut juga dapat didudung dengan prinsip ekoefisien.

  1.  Pertanian Berkelanjutan

      Kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan tidak
terbarukan untik proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap
lingkungan serendah-rendahnya. Juga menitikberatkan pada pengolahan SDA yang
memanfaatkan produk hayati ramah lingkunga, biasanya diaplikasikan dalam kegiatan pertanian
organik.

             Manfaat pertanian berkelanjutan :


1)    Mampu meningkatkan produksi pertanian dam menjamin ketahanan pangan di dalam negeri
2)    Menghasilkan pangan dkualitas tinggi serta meminimalisasi kandungan bahan pencemar  
              kimia ataupun bakteri yang membahayakan.
3)    Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah, tidak meningkatkan erosi. 4)   
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan
              kesempatan kerja serta menyediakan penghidupan layak bagi petani.
5)     Tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di lingkungan
pertanian dan bagi yang mengonsumsi hasil pertanian.
6)     Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dilahan pertanian dan perdesaan
              serta melestarikam SDA dan keragaman hayati.
                
                2.  Pertambangan Berkelanjutan

      Kegiatan usaha tambang beresiko tinggi dan menumbulkan dampak terhadap lingkungan
fisik dan sosial. Alasan tersebut yang mendasari perlunya suatu pertambangann berkelanjutan.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batu Bara, kegiatan pertambangan berkelanjutan merupakan kegiatan yang diawali dengan
eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang. Tambang merupakan karunia
Tuhan YME  yang telah memberikan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Oleh karena
itu, sebaiknya peduli terhadap kelestarian lingkungan dengan cara meningkatkan pengetahuan
dan bertanggung jawab dalam mengelola pertambangan.  Mengelola dengan memperhatikan
prinsip ekoefisien dan ramah lingkungan akan meminimalisir dampak dari pertambangan.
    Terdapat 3 prioritas utama untuk memaksimalkan potensi pertambangan berkelanjutan.
   1. Menganalisis dampak dan keuntungan sosial, ekonomi, kesehatan, serta lingkungan selama
       siklus kegiatan pertambangan, keselamatan, dan kesehatan pekerja.
19
   2. Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan termasuk masyarakat adat dan lokal
serta kaum perempuan.
   3. Mengembangkan praktik pertambangan berkelanjutan melalui penyediaan dukungan teknis
serta pembanguna fasilitas dan keuangan kepada negara berkembang dan miskin.

  3. Industri Berkelanjutan

      Kegiatan industri berperan terhadap tiga hal secara signifikan, yaitu kepada faktor ekonomi,
faktor sosial, dan faktor lingkungan. Pengaruh industri terhadap ekonomi dan sosial adalah
pengaruh positif, dimana kegiatan industri menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan negara. Sementara itu, pengaruh industri terhadap lingkungan, yaitu berupa
pencemaran lingkungan adalah pengaruh yang merugikan. Kombinasi yang seimbang dari ketiga
faktor terpengaruh tersebut akan mewujudkan industri yang berkelanjutan.
      Oleh karena itu, pelaksanaan aktivitas di sektor industri perlu memperhatikan prinsip-prinsip
berikut.
    1.   Menggunakan SDA secara berkelanjutan.
    2.   Menjamin kualitas hidup masyarakat disekitar lokal penambangan.
    3.   Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system).

   Akan tetapi, ada hambatan bagi negara berkembang dalam melaksanakan kegiatan industri
berkelanjutan. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan industri berkelanjutan sebagai berikut.
    1,   Potensi sumber daya melimpah, tetapi pemanfaatannya belum optimal.
    2.   Dukungan pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
          masih kurang.
    3.   Kawasan industri dinegara berkembang belum terpadu secara sistematis dan hanya
kumpulan
          industri yang berdiri sendiri.

   4.  Pariwisata Berkelanjutan

      Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, pariwisata (masal) seringkali dituding sebagai
memberikan dampak negatif. Hal ini dikarenakan dalam pariwisata masal, interaksi dengan
lingkungan cenderung bersifat destruktif karena pariwisata mengeksploitasi sumber daya alam
dan kebudayaan lokal.. Menurut UNWTO, Pariwisata Berkelanjutan mempertimbangkan
dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang ditimbulkannya baik saat ini maupun di masa
mendatang; selain itu juga menjawab kebutuhan wisatawan, industri, lingkungan, dan populasi
setempat. Hal ini berlaku sama untuk pariwisata di semua ekosistem, baik kawasan perkotaan,
pesisir, pedesaan, pegunungan, dan sebagainya; dengan penekanan yang berbeda di masing-
masing ekosistem atau konteks masyarakat.

Manfaat pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan sebagai berikut.


 Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata yang menjamin kelestarian
lingkungan alam dan budaya setempat.
 Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan.
 Meningkatkan devisa negara dari jumlah kunjungan wisatawan asing.
 Memperluas lapangan kerja yang berorientasi pada faktor pendukung pariwisata sehingga
dapat menyerap angkatan kerja.

20
 Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi pemerintah daerah
yang berpotensi  meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
 Mendorong pembangunan daerah menunjang kegiatan wisata.

BAB IV

“KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, DAN ENERGI”


A. Pengertian Ketahanan Pangan, Bahan Industri, serta Energi Baru dan Terbarukan
1. Ketahanan Pangan
     Pengertian pangan menurut UU nomor 18 tahun 2012 adalah segala segala sesuatu
yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan perikanan,
peternakan baik yang di oleh maupun tidak di oleh yang di peruntukan sebagai makanan
dan minuman bagi konsumsi manusia.
     Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan ketahanan pangan
sebagai : kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan
terjangkau. Pengertian mengenai ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro,
yaitu tersedianya pangan yang cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya
kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.
     Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa
untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang
layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada
keragaman sumber daya local
2. Bahan Industri
Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa
Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi,
dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai
selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan
dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang
berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang
merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
3. Energi Baru & Terbarukan
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk
mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling
umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami,
dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil
tidak termasuk di dalamnya.
     Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi
berkelanjutan, karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat
panjang sehingga tidak perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para
21
pengusung energi non-nuklir tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi
berkelanjutan karena persediaan uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan
tahun. Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi
berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast
Breeder Reactor) karena cadangan bahan bakar nuklir bisa "beranak" ratusan hingga
ribuan kali lipat.
     Di sisi lain para penentang nuklir cenderung menggunakan istilah "energi
berkelanjutan" sebagai sinonim dari "energi terbarukan" untuk mengeluarkan energi
nuklir dari pembahasan kelompok energi tersebut. Energi terbarukan berasal dari
"proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses
biologi, dan panas bumi.
B. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan
untuk ketahanan Pangan Nasional.
Ketahanan pangan merupakan adanya pangan yang tersedia dan mampu untuk
dijangkau oleh masyarakat sepanjang hari dan dalam tahun-tahun ke depan juga masih
tersedia. Bisa juga dikatakan sebagai sebuah kemampuan untuk mencukupi kebutuhan
pangan dan masyarakat bisa untuk mendapatkannya.
Potensi yang ada di negara kita

1. Potensi pertanian, Indonesia berada di wilayah yang subur dan beriklim tropis.
Sehingga potensi padi sangat bagus. Selain itu ada jagung yang juga melimpah.
2. Potensi Perkebunan, negara kita juga terkenal dengan penghasil perkebunan yang
besar. Bahkan menjadi sumber daya yang diekspor seperti kopi, teh, tebu dan ada satu
perkebunan yang sebenarnya kurang begitu disukai oleh pemerhati lingkungan yaitu
sawi
3. Potensi Perikanan, Perikanan darat kita menghasilkan banyak sekali ikan seperti
ikan lele, nila, dan ikan tawar lainnya. Kemudian untuk perikanan laut juga melimpah
seperti tuna, cumi, udang dan sebagainya.
4. Potensi peternakan, ternak dengan hasil yang sangat dibutuhkan yaitu ayam, sapi
dan kambing. Kebutuhannya sangat tinggi di masyarakat kita.
C. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Untuk Penyediaan Bahan Industri
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui
system jalur pegunungan muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan
barang barang tambang. Selain barang tambang potensi alam Indonesia yang dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri berasal dari:
1. Industri Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman
pangan. Dengan adanya dua musim di Indonesia, rata-rata masyarakat Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani yang menanam padi atau berladang.
2. Industri Perkebunan
Orang Indonesia juga banyak yang hidup dari perkebunan. Beberapa jenis
tanaman yang diperlukan dalam industry juga biasanya ditanam di perkebunan,
nisalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya.
3. Industri Perternakan
22
Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan perternakan karena tanaman
tumbuh subur. Sedangjan manfaat dari perternakan yaitu dapat simanfaatkan
tenaganya, daging, kulit, susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian serta
membuka lapangan kerja peternak untuk masyarakat sekitarnya. Sayang sekali
peternakan Indonesia belum terolah dengan baik.
4. Industri Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Potensi perikanan laut Indonesia
sangat besar, karena hamper 60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut.
Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut dan tuna. Selain memiliki
laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air
darat yang melimpah. Semua potensi tersebut dapat digunakanuntuk mendukung
sector perikanan.
5. Industri Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan
kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya
tinggal beberapa jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-
hasil hutan. Sebagai Negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia
memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi. Contoh : kerajinan batik,
penbuatan anyam-anyaman, dan penggergajian kayu.

D. Potensi Dan Persebaran Sumber Daya Untuk Penyediaan Energi Baru Dan Terbarukan
Energi baru dan terbarukan adalah suatu energi yang dikembangkan dari pemanfaatan
sumber daya alam yang baru namun tidak merusak lingkungan. Indonesia sangat
diuntungkan dengan keadaan alam yang seperti sekarang ini. Ada beberapa sumber energi
baru yang bisa dimanfaatkan seperti :
1. Sinar matahari
Indonesia berada di wilayah tropis dengan potensi sinar matahari yang ada
terus sepanjang tahun. Energi dari sinar matahari ini bisa dimanfaatkan untuk
menyimpan energi yang akhirnya bisa digunakan untuk keperluan manusia seperti
kebutuhan listrik.
2. Tenaga Air
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya sungai besar yang
melimpah. Sumber daya sungai ini bisa digunakan untuk membuat sebuah
pembangkit PLTA. Sebenarnya PLTA ini sudah dikembangkan sejak jaman
Belanda namun kurang maksimal. Mungkin sekaranglah saatnya kita kembali
memikirkan untuk menggunakan tenaga air ini
3. Energi Panas Bumi
Energi yang berasal dari perut bumi dimana bisa digunakan untuk sumber
tenaga untuk keperluan industri seperti pertambangan. Energi panas bumi di
Indonesia baru 4% saja yang dimanfaatkan. Padahal potensi di Indonesia sangat
tinggi dan persebarannya banyak.
4. Tenaga Angin
Energi ini sudah banyak digunakan di negara Eropa seperti di Belanda. Di
sana energi tenaga angin ini digunakan untuk keperluan memompa air ke laut.
Potensi di Indonesia juga sangat tinggi. Pantai di Indonesia yang sangat banyak
23
ini sebenarnya bisa dicoba untuk dibangun potensi kincir angin sebagai sumber
PLTB.

PENUTUP
A . Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
♦ Geografi adalah ilmu pengetahuan yang melukiskan, menuliskan dan mencitrakan tentang
bumi beserta kehidupannya.
♦ Ruang lingkup geografi meliputi persebaran penduduk di muka bumi dan hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya. Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang
luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang geografi yang cukup singkat, namun
jika ingin lebih mengetahui tentang geografi dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun
sumber yang berhubungan dengan geografi.

DAFTAR PUSTAKA

Suparman, Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.


Kuswanto. 2004. Pengetahuan Sosial Geografi. solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Yani, Ahmad. 2008. Geografi Menyikap Fenomena Geosper. Bandung: Grapindo Media
Pratama.
Regariana, Meurah Cut. 2006. Geografi. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

24
25

Anda mungkin juga menyukai