Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“MASALAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Rahmatullah Jafar, S.Ip., M.Si

DISUSUN OLEH:

1. AHMAD AKHYAR (D071201064)


2. EKA MUSTIKAWATY HAIRUL (D071201022)
3. HAIKAL FIQRI MAHMUD (D071201036)
4. M. AL RIFQI RAHMAN (D071201078)
5. NABILA LUTFITAH (D071201008
6. WILDA FITRIYANI (D071201050)

KELAS A

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MASALAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang masalah-masalah yang pernah terjadi di Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Rahmatullah Jafar, S.Ip., M.Si, selaku dosen pada
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 17 November 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang dikenal sebagai
Nusantara,yang artinya negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke, dan didiami oleh ratusan juta penduduk. NKRI dikenal juga sebagai
negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga
tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbedabeda tetapi tetap satu
juga”.

Indonesia mengalami bererapa kali pergantian bentuk negara, mulai dari tanggal 6-15 Desember
1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS), kemudian tanggal 27 Desember 1949
belanda mengakui kedaulatan Indonesia berubah menjadi Negara Serikat, bangsa Indonesia
bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada 17 Agustus
1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan. Tujuan
NKRI adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu pada alinea ke 4 yang
berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social”.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak
untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri
bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk
menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh
rakyat. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Kita sebagai generasi penerus
wajib turut serta dalam usaha membela negara. Menjaga sikap dan perilaku dalam
mempertahankan NKRI.

Untuk mengetahui pengertian NKRI, contoh – contoh masalah NKRI, serta cara menjaga
keutuhan NKRI, dalam makalah ini penulis akan mengulasnya kembali pada bab pembahasan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi penulis dan pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari NKRI?
2. Apa pengertian dari disintegrasi?
3. Sebutkan kasus kasus disintegrasi di Indonesia!
4. Berikan solusi atau alternatif penyelesaian dari kasus kasus disintegrasi!
5. Bagaimana upaya pemerintah untuk menjaga keutuhan NKRI?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini ialah :

1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan


2. Untuk menambah wawasan bagi kami para mahasiswi
3. Memaknai lebih dalam lagi apa makna dari NKRI
4. Menganalisis kasus-kasus disintegrasi yang pernah terjadi di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian NKRI
Sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai jiwa nasionalisme, kita harus mempunyai
kesadaran dan semangat cinta tanah air, semangat dan cinta tanah air dibuktikan dengan
pemahaman kita mengenai NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan UUD
1945, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Pengertian NKRI itu sendiri secara umum adalah
suatu negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau, diapit oleh dua samudera dan dua benua,
terdiri dari ratusan juta penduduk, beriklim tropis, rnemiliki dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau, tentunya keragaman pulau dan penduduk ini menyebabkan keanekaragaman
budaya dan adat istiadat yang berlainan, berdaulat, adil, makmur, dan tercemin dalam satu ikatan
yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

1. Makna NKRI

NKRI yang merupakan wujud proklamasi kemerdekaan memiliki dengan kondisi bangsa
Indonesia yang majemuk.

1. Keutuhan wilayah, meliputi seluruh pulau dengan segenap tanah, air dan udara yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke.

2. Keutuhan khasanah budaya meliputi adat istiadat, karya cipta dan hasil pemikiran

3. Bangsa Indonesia dan suku-suku di seluruh wilyah NKRI.

4. Keutuhan Sumber Daya Alam (SDA), meliputi seluruh kekayaan alam berupa barang
tambang, flora dan fauna beserta seluruh plasma nutfahnya.

5. Keutuhan penduduk atau Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi keutuhan orangnya,
statusnya, keselamatan bahkan kesejahteraannya.

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan merupakan jiwa lahirnya NKRI karena menyadari tentang
keragaman bangsa Indonesia. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bangsa
Indonesia secara jelas dapat dipahami dari dasar negara Pancasila dan konstitusi negara, UUD

2. Manfaat adanya persatuan kesatuan dalam kehidupan bernegara dapat kita rasakan,
manfaat bisa disebutkan sebagai berikut:

1) Keutuhan dan keamanan tetap terjaga


2) Memperkuat jati diri bangsa
3) Adanya kemajuan bangsa dalam segala bidang
4) Tercipta suasana tentram dan nyaman

Berdirinya sebuah negara memiliki empat syarat yaitu memiliki wilayah, penduduk, memiliki
pemerintah dan adanya pengakuan dari negara lain. NKRI merupakan sebuah negara yang
memiliki filsafat pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda suku
bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat namun tetap satu jua.

NKRI sangatlah penting untuk menyatukan kehidupan bangsa, banyak sekali upaya-upaya untuk
menjadikan indonesia bersatu sangatlah sulit namun dengan rasa yakin bahwa indonesia akan
tetap mempertahankan kesatuan negara. Sebgai generasi penerus bangsa kita merasa terpanggil
untuk turut serta dalam usaha membela negara. Walau pemerintahan terpuruk, jangan sampai
kita ikut terpuruk dan memusuhi bangsa sendiri, ingat kita tidak mengabdi kepada pemerintah,
tetapi kita mengabdi kepada indonesia.

Negara Kesatuan Replubik Indonesia tidak bisa diubah atau di pecah belah karena memiliki
pedoman hidup pancasila dan UUD 1945 sangat kuat dan melekat dalam pancasila yang
didalamnya terdapat 5 sila yang tidak membeda-bedakan antara ras, suku, budaya, agama,
bahasa dan adat istiadat. Semua yang ada di bumi Indonesia adalah satu, dan kita sebagai bangsa
Indonesia jangan terpengaruh oleh bangsa lain yang dapat menghancurkan warga negara
Indonesia.

B. Pengertian dan Bentuk Disintegrasi

1. Pengertian Disintegrasi

Pengertian disintegrasi menurut beberapa para ahli, salah satunya diungkapkan oleh Soekanto
Soekamto, yang menyatakan bahwa disintegrasi ini merupakan suatu keadaan yang terdapat
dalam masyarakat dalam situsi ketidakaturan, hal tersebut di dasari pada memudarnya norma dan
juga nilai yang sudah ada.

Secara sederhana disintegrasi merupakan bentuk perilaku setiap individu atau masyarakat yang
hidup dalam keadaan ketidakteraturan, salah satu penyebabnya bisa dikarenakan adanya
perubahan sosial yang terus menerus terjadi di setiap sisi kehidupan.

2. Bentuk-bentuk Disintegrasi

Jika dilihat dari bentuknya, disintegrasi dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, di
antaranya :

1) Disintegrasi Sosial
Disintegrasi sosial merupakan ketidakadanya fungsi dan norma yang berjalan. Kondisi tersebut
bisa terjadi dikarenakan adanya masyarakat yang kurang merasa puas dengan kondisinya,
sehingga ia ingin melakukan perubahan-perubahan secara fundamental.

Contoh Kasus:

 Tindakan pertikaian antar kelompok beragama yang dipicu karena adanya sikap
intoleransi dalam kehidupan sosial.
 Terjadinya kerusuhan dan perusakan karena ada perkataan yang bernada rasial oleh
seorang guru terhadap muridnya di Wamena.

2) Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa merupakan perpecahan hidup dalam masyarakat yang disebabkan karena
adanya pengaruh negara lain atau negara sendiri. Salah satu penyebab adanya disintegrasi bangsa
adalah tidak dapat menerima suatu perbedaan (kemajemukkan), sehingga tidak timbul sikap
toleransi.

Contoh Kasus:

 Konflik antar agama di suatu daerah yang disebabkan karena diskriminasi terhadap kaum
minoritas.
 Konflik antara suku lampung dengan bali yang terjadi di kabupaten mesuji, dan
menyebabkan kematian.
 Terjadinya tragedi 1998 yang menuntut Presiden Soeharto untuk turun jabatan sebagai
Presiden Republik Indonesia.

3) Disintegrasi Keluarga

Disintegrasi keluarga dapat didefinisikan sebagai disorganisasi keluarga yang disebabkan karena
adanya kekurang pahaman antar anggota keluarga. Fakta ini dapat dilhat seperti adanya kasus
perceraian, broken home, pisah ranjang, KDART, dan lain sebagainya.

3. Faktor Penyebab Disintegrasi

Permasalahan yang menyebabkan adanya disintegrasi, diantaranya sebagai berikut :

1. Konfik

Konflik ini menjadi faktor yang melatar belakangi seseorang melakukan disintegrasi. Pengertian
konflik ini sendiri merupakan suatu kondisi ketidakpuasan masyarakat terhadap kedaan yang
ada. Kekuarang terimaan tersebutlah yang pada akhirnya menyababkan mereka tidak lagi berada
dalam persatuan.

2. Peperangan
Faktor yang melatarbelangi lahirnya disintegrasi ini ialah peperangan, baik peperangan yang
dilakukan antar suku, etnis, maupun juga dalam perbedaan budaya. Peperangan tersebut dapat
menimbulkan dampak yang begitu besar seperti dampak material serta juga imaterial.

3. Pertikaian

Pertikaian ini seringkali menjadi landasan dasar suatu kelompok masyarakat berpecah belah
antara satu dengan lainnya. Kondisi masyarakat seperti inilah yang menjadi dasar mengapa
masyarakat dalam pertikaian rawan dengan disintegrasi.

4. Kesenjangan Sosial

Bentuk kesenjangan sosial ini menjadi saah satu alasan masyarakat berpecah belah. Hal tersebut
lantaran starta sosial ini dibedakan dari masyarakat kaya serta miskin. Permasalah pendudukan di
Indonesia seperti ini pada akhirnya menjadikan banyak sekali kepentingan yang lebih
mengutamakan si kaya serta miskin.

4. Contoh Kasus Disintegrasi yang Pernah Terjadi di Indonesia

Berikut ini beberapa contoh kasus disintegrasi yang pernah terjadi di Indonesia

1. Demonstrasi 98

Salah satu fenomena sosial yang sampai menciptakan disintegrasi bangsa adalah demontrasi 98.
Pada saat itu pemerintah Orde Baru dibrontak oleh semua lapisan masyarakat Indonesia,
terutama mahasiswa. Kondisi tersebut dikarenakan , pemerintah Orba sangat otoriter, sehingga
banyak sekali kejadian yang tidak dapat diketahui publik. Praktek Korupsi, kolusi, dan
nepotisme menjalar di semua tingkat pemerintahan. Pembangunan sangat tersentralistik,
sehingga terjadi krisis ekonomi (moneter) pada tahun tersebut.

Puluhan BUMN terjual guna membayar hutang negara yang semakin tinggi. Banyak aktivis
demokrasi yang diculik dan dihilangkan, dan beberapa kasus pelanggaran HAM lainnya.

2. Peperangan Antar Agama di Papua

Baru-baru ini kasus peperangan antar warga masyarakat terjadi di Papua, terutama Umat Islam
dan Jamaat Kristen. Kejadian peperangan tersebut banyak disebabkan karena kurangnya rasa
toleransi yang dimiliki oleh penduduk Papua.

Toleransi merupakan hal yang sangat penting, mengingat dengan sikap ini masyarakat bisa
memiliki sikap kesetaraan dalam pemikiran. Sedangkan merupakan penerimaan masyarakat
untuk membaur menjadi satu dalam perbedaan.

3. Gerakan Aceh Merdeka


Contoh lainnya, yang bisa disebutkan sebagai bagian dari disintegrasi bangsa adalah Gerakan
Aceh Merdeka (GAM). Gerakan ini mempunyai tujuan untuk memisahkan diri dari Indonesia
dan menjadi negara yang menerapkan syariat Islam.

Salah satu alasan munculnya GAM menurut ahli, disebabkan karena ketidakmerataan
pembangunan antar di Jawa dan di Aceh. Oleh karena itu, masyarakat di sana sebagian besar
melakukan inisiasi untuk merdeka.

4. PKI

Disintegrasi yang juga pernah dialami masyarakat Indonesia lainnya, ialah mengenai PKI yang
terjadi pada masa Orde Lama. Pada masa itulah PKI ialah sebagai partai komunis ini melakukan
kudeta pemerintahan dengan membunuh banyak jendral-jendral.

5. Alternatif Pencegahan Disintegrasi di Indonesia

1. Memberikan pemahaman tentang patriotisme

Upaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus memiliki
jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara
jauh lebih berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun juga
kelompok. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang harus ditanamkan
oleh setiap individu.

Mereka harus sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia harus tetap menjadi
negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai “NKRI harga mati”. Lalu
bagaimana jika ada keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang dilakukan adalah dengan
berdiskusi melalui lembaga-lembaga yang memang bertugas sebagai pihak penengah untuk
penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan begitu, sikap maupun tindakan yang dilakukan
berdasarkan argumentasi dan bukan sentimen. Hal ini akan mencegah terjadinya disintegrasi
bangsa yang dapat merugikan semua pihak.

2. Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalisme

Primodalisme merupakan sebuah pandangan atau sikap yang memegang kuat mengenai hal-hal
yang sudah dibawa sejak kecil. Hal-hal tersebut bisa berhubungan dengan tradisi, kepercayaan,
adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai meninggalkan primodalisme sempit
yang bisa mempengaruhi stabilitas berbangsa dan bernegera.

Selain itu, tindakan-tindakan lainnya yang berhubungan atau berpotensi menimbulkan KKN atau
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa memicu
munculnya rasa ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian masyarakat berpotensi
melakukan perlawan yang akhirnya mengakibatkan disintegrasi bangsa.
3. Rakyat harus punya sikap selektif

Tidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang saat ini sudah berusaha untuk memecah
belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan dengan membawa isu-
isu yang sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah semakin
maju dimana berita akan sangat mudah menyebar melalui media sosial.

Oleh karena itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif di dalam membaca dan
memilih berita yang muncul atau sedang viral. Tidak semua berita yang viral tersebut terbukti
benar alias fakta. Masyarakat harus pandai mengecek kebeneran dari berita atau isu-isu yang
dimunculkan oleh berbagai akun di media sosial. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah
termakan isu tersebut.

4. Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat

Upaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan
masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-lembaga yang
sebelumnya dinilai masyarakat memiliki kredibilitas dan netralitas. Lalu bagaimana
mengatasinya? Pemerintah harus benar-benar mampu membangun kepercayaan mereka dengan
penjelasan dan berbagai bukti yang dilakukan.

5. Melawan berbagai gerakan separatis

Pemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang dapat
mengganggu stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan
masyarakat di dalam mengakses berita tersebut. Pemerintah harus menjelaskan secara jelas
mengenai gerakan yang mereka lawan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Dengan begitu,
disintegrasi bangsa bisa dicegah.

Upaya Lain Dalam Penanggulangan dan Pencegahan Disintegrasi Nasional

Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil, diperlukan pula
tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh integrasi nasional antara lain :

a. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.

b. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.

c. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan
pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
e. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan
bijaksana, serta efektif.

C. Upaya Menjaga Keutuhan NKRI


Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia.
Namun, semua mengerucut pada 4 hal penting berikut yaitu kembali kepada Pancasila, UUD
1945, dan Bhinneka Tunggal Ika serta usaha pertahanan negara. Berikut adalah upaya menjaga
keutuhan NKRI :

1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-


hari.

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara Indonesia, serta falsafah hidup
sejatinya benar-benar menjadi pedoman hidup yang harus dihayati dan diamalkan ke dalam
setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat
terjaga. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada zaman Orde Baru dikenal dengan 36
Butir Pancasila. Setelah masa reformasi bergulir, nilai-nilai ini mengalami perubahan menjadi 45
butir Pancasila.

Berikut adalah ke-45 butir Pancasila yang menjadi pedoman perilaku bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjaga keutuhan NKRI :

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.
 Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa


dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Sila Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan

 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
 Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

2. Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan bangsa

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu cara
merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke Bhinnekaan itu
sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan.
3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi/UUD 1945.

Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mengacu pada konstitusi.
Dalam UUD 1945 telah diatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga Negara.
Kewajiban warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan demikian
akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib. (baca ; Hak dan
Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945 – Peran Konstitusi dalam Negara Demokrasi)

4. Melaksanakan usaha pertahanan Negara

Segala ketentuan mengenai pertahanan Negara tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara. Sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
Negara”.

1. Hakikat, Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pertahanan Negara

Adapun yang menjadi hakikat, dasar, tujuan dan fungsi pertahanan Negara sesuai dengan UU
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara adalah sebagai berikut :

Pasal 2 berbunyi : “Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta
yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan pada kekuatan sendiri”.

Pasal 3 berbunyi :

(1)Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan
umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional dan kebiasaan
internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai.

(2)Pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan.

Pasal 4 berbunyi :

“Pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
bentuk ancaman.

Pasal 5 berbunyi :

“Pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan”.
2. Penyelenggaraan Pertahanan Negara

Penyelenggaraan pertahanan Negara sebagaimana yang tercantum dalam UU No 3 Tahun 2002


tentang Pertahanan Negara adalah :

Pasal 6 berbunyi :

“Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan, daya
tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman”.

Pasal 7 :

(1) Pertahanan negara, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, diselenggarakan oleh pemerintah
dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan negara.

(2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara
Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan dan
komponen pendukung.

(3) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman non militer menempatkan lembaga
pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat
ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.

Pasal 8 berbunyi :

(1) Komponen cadangan, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta
sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna
memperbesar dan memperkuat komponen utama.

(2) Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan,
serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.

(3) Komponen cadangan dan komponen pendukung, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2), diatur dengan undang-undang.

Pasal 9 berbunyi :

(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diselenggarakan melalui:

a. pendidikan kewarganegaraan;
b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;

c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara
wajib; dan

d. pengabdian sesuai dengan profesi.

3. Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara


wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang.

Pasal 10 berbunyi :

(1) Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

(2) Tentara Nasional Indonesia, terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara.

(3) Tentara Nasional Indonesia bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk:

a. mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah;

b. melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa;

c. melaksanakan Operasi Militer Selain Perang; dan

d. ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang berbentuk kepulauan
atau nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang sekaligus juga memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu negara persatuan adalah merupakan satu
negara, satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu
pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa
yaitu Indonesia. NKRI dikenal juga sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, ras,
suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal
Ika” yang artinya “berbedabeda tetapi tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara
Indonesia. Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.

B. SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com. (2020, 02 November).NKRI: Latar Belakang, Makna dan Tujuan.Diakses pada 17 November 2020,
pada https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/11/180000169/nkri--latar-belakang-makna-dan-tujuan?
page=all#page2

kompasiana.com.(2017, 12 Juli). Pentingnya NKRI dalam Kehidupan Bangsa Indonesia. Diakses pada 17
November 2020, pada https://www.kompasiana.com/amp/maftuhatul/pentingnya-nkri-dalam-kehidupan-bangsa-
indonesia_5965dd11cf5b5a2fd4712552

sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id. (2017). Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diakses pada 17


November 2017, pada https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Makna-NKRI-
2017/menu4.html

matob.web.id.(2020, 30 April). Disintegrasi : Pengertian, Penyebab, Analisa dan Contoh.Diakses pada


17 November 2020, pada https://matob.web.id/note/disintegrasi-penyebab-analisa-dan-contoh/

khanfarkhan.com.(2020). Contoh Disintegrasi Bangsa, Nasional dan Sosial. Diakses pada 17 November
2020, pada https://khanfarkhan.com/contoh-disintegrasi/

al-waie.id.(2020, 27 Oktober). Disintegrasi: Akar Masalah dan Solusinya. Diakses pada 17 November
2020, pada
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr9DtRPcbNfeWwAfHNXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzIEdn
RpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1605624271/RO=10/RU=https%3a%2f%2fal-waie.id%2fanalisis
%2fdisintegrasi-akar-masalah-dan-solusinya%2f/RK=2/RS=BpgROK0PfocTtgZpfKjJmoxMHHM-

guruppkn.com.(2016, 15 Juni). 4 Upaya Menjaga Keutuhan NKRI. Diakses pada 11 November


2020, pada https://guruppkn.com/upaya-menjaga-keutuhan

Anda mungkin juga menyukai