Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

“MANFAAT YANG DAPAT DIAMBIL DARI SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA”

Disusun Oleh :

 ANGGITA DARYANTI (19010410060)


 ALMA FREZA
 ALDI KURNIAWAN
 FRISKA
 RUMLAH NUR AINI
 THERESIA PUTRI
 NUR SALIM

PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1) EKONOMI MANAJEMEN Mata


Kuliah : Sejarah Pergerakan Nasional Dosen : Bpk. Dr. Benedictus Ren-
ny S ce,SH,SE,MH

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Jl. Proklamasi No. 1, Babarsari, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Tambak Bayan,


Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar filsafat Negara republik Indonesia yang secara resmi di
sahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD
1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersama – sama
batang tubuh UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar Filsafat Negara
Republik Indonesia mengalami berbagai interpretasi dan manipulasi politik sesuai
dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang berlindung di
balik legitimasi Ideologi Negara Pancasila. Dengan lain perkataan dalam kedudukan
yang seperti ini Pancasila tidak lagi di letakkan sebagai dasar Filsafatserta pandangan
hidup Bangsa dan Negara Indonesia melainkan di reduksi, dibatasi dan di manipulasi
demi kepentingan politik penguasa pada saat itu.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas gerakan Reformasi berupaya untuk
mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar Negara Republik
Indonesia, yang hal ini direalisasikan melalui Ketetapan Sidang Istimewa MPR tahun
1998 No. XXVIII/MPR/1998 disertai dengan pencabutan P-4 dan sekaligus juga
Pencabutan Pancasila sebagai salah satunya asas bagi Orsospol di Indonesia. Ketetapan
tersebut sekaligus juga mencabut mandate MPR yang diberikan kepada Presiden atas
kewenangannya untuk membudayakan Pancasila melalui P-4 dan asas tunggal
Pancasila. Monopoli pancasila demi kepentingan kekuasaan oleh penguasa inilah yang
harus segera di akhiri.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang :
1. Bagaimana Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia?
2. Bagaimana penjelasan tentang manfaat yang dapat diambil dari sejarah perjuangan
bangsa Indonesia?
3. Hal apa sajakah yang patut dijadikan pelajaran hidup Perjuangan Bangsa dalam Ke-
merdekaan Indonesia?
4. Bagaimana Manfaat Belajar Sejarah?

C. Tujuan Penulisan
Dengan tersusunnya makalah ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui
tentang, sejarah perjuangan bangsa Indonesia sehingga senantiasa tergugah untuk selalu
berusaha mempertahankan Negara kesatuan republik Indonesia yang kita cinta ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai dasar Negara RI sebelum di sahkan pada tanggal 18 agustus 1945
oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta
teramalkan dalam kehidupan sehari- hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi
pancasila yang berupa nilai- nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia
sendiri, sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis pancasil. Nilai-nilai
tersebut kemudian diangkat dan drirumuskan secara formal oleh para pendiri negar
untuk dijadikan sebagai dasar filsafat Negara Indonesia. Proses perumusan pancasila
secara formal tersebut dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI pertama,”9” sidang
BPUPKI kedua, serta akhirnya di sahkan secara YURIDIS sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia.
Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan pelbagai cara dan
bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai hubungannya
dengan sejarah lahirnya pancasila. Karena sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak
berabad-abad yang lalu itu panjang sekali, maka perlulah ditetapkan tonggak-tonggak
sejarah tersebut, yakni peristiwa- peristiwa yang menonjol, terutama dalam
hubungannya dengan pancasila.
B. Apa Saja Manfaat Mempelajari Sejarah?
1.Belajar sejarah dapat mengetahui kejadian dimasa lampau

Dengan belajar sejarah dapat memberikan manfaat kepada anda sendiri tentang apa yang

terjadi dimasa lampau. Dimana kejadian dimasa lampau manusia purba belum mengenal

tulisan, mencari makanpun dengan berburu. Kejadian-kejadian yang terjadi dimasa

lampau tersebut dapat memberikan pengalaman dalam menghadapi dan memecahkan

suatu permasalahan dalam kehidupan seperti didunia ekonomi, politik, sosial dan

budaya.
2. Belajar sejarah dapat dijadikan sebagai profesi

Sebagai ilmu yang terbuka, siapapun yang ingin menulis dan menjadi sejarawan boleh

saja. Asalkan hasil yang ditulisnya memang tentang kejadian yang sebenarnya dan dapat

dipertanggung jawabkan serta memiliki bukti yang akurat.

Dengan mempelajari dan mengetahui kejadian yang terjadi dimasa lampau dapat

menjadikan anda tidak hanya sebagai profesi sejarawan. Tetapi juga sebagai guru

sejarah, penulis sejarah, peneliti sejarah, seorang arkeolog dan sebagainya

Belajar sejarah dapat dijadikan sebagi gambaran dan pedoman bagi suatu bangsa

Setiap bangsa memiliki sejarah masing-masing, meskipun ada juga bangsa yang tidak

memiliki peninggalan-peninggalan di kejadian masa lampau. Tanpa adanya sejarah,

masyarakat maupun bangsa tidak akan jadi seperti sekarang ini.

menjadi lebih layak. Perjuangan yang dilakukan oleh pahlawan-pahlawan terdahulu

dimasa lampau dapat Sejarah membentuk identitas setiap masyarakat menjadi yang

lebih baik dan sempurna serta kehidupanpun menjadikan bangsa merdeka seperti

sekarang.

Dengan adanya kejadian tersebut sejarah dapat dijadikan gambaran dan pedoman bagi

suatu bangsa untuk mempertahankan, membela dan menjadikan bangsa lebih baik lagi.

4. Sejarah dapat memberikan kesenangan dan kegembiraan


5.
Mempelajari sejarah dapat membuat hati anda senang dan penuh dengan rasa

kegembiraan. Karena cerita-cerita yang terkandung dalam sejarah merupakan sebuah

karya seni budaya.

Sama halnya dengan cerita-cerita dongeng ataupun roman. Bahasa dan alur ceritanya

sangat indah dan menarik untuk di ikuti.

5. Belajar sejarah dapat membuat bangkit dari keterpurukan


Sejarah tidak hanya dijadikan sebagai pembelajaran, tetapi juga sebagai inspirasi untuk
membuat bangkit dari keterpurukan. Misalnya saja, bangsa Indonesia dibawah
kekuasaan jepang mengalami kemiskinan yang merata, mengalami penderitaan dan
pengkhianatan yang dilakukan oleh bangsa jepang.

Setelah kekuasaan jepang jatuh pada perang dunia ke II, Indonesia bangkit dari semua
keterpurukan yang terjadi. Dengan perjuangan dan kerja keras yang penuh semangat
akhirnya indonesia dapat merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dibawah pimpinan Ir.
Soekarno.

C. 6 Hal dari Perjuangan Bangsa dalam Kemerdekaan Indonesia yang Patut


Dijadikan Pelajaran Hidup.

Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki sejarah panjang tentang perjuangan para
pahlawannya dalam meraih kemerdekaan. Sejarah ini tentu tidak boleh kita lupakan
begitu saja. Namun juga, dibalik sejarah tersebut tersimpan hikmah-hikmah kehidupan
yang bisa kita terapkan hingga saat ini.

1. Bahwa segala hal butuh prosesudha


Suatu hal yang berharga pasti memerlukan proses demi mewujudkannya.
Dalam ipospedia dijelaskan secara singkat tentang runtutan peristiwa bersejarah
sebelum terjadinya proklamasi kemerdekaan.

Seperti halnya kemerdekaan Negara Indonesia ini, kesuksesan, atau apapun tujuan
hidup kita saat ini memerlukan proses untuk menjadi nyata. Jadi, jangan pernah
menyerah meskipun kegagalan sering kali menghampiri, karena semua akan indah pada
waktunya.

2. Bahwa untuk menuju kesuksesan kita tetap memerlukan orang lain.ANTARA FOTO/Moch
Asim
Sejarah membuktikan bahwa ada banyak sekali pihak yang terlibat demi mewujudkan
kemerdekaan kita. Tidak mungkin Indonesia akan merdeka jika hanya satu orang yang
memperjuangkannya, kan? Oleh karena itu, dalam mewujudkan impian kita, sama
sekali tidak ada salahnya jika kita meminta pertolongan orang lain. Karena segalanya
memang lebih mudah jika dipikul bersama.

3. Sebelum mengambil keputusan, kita perlu memikirkan segalanya dengan matangA


FOTO/Yulius Satria Wijaya
Semua tentu tahu bahwa sebelum menyatakan secara langsung mengenai kemerdekaan
Indonesia, Bung Karno dan para tokoh lainnya sudah mempersiapkan hal tersebut
matang-matang. Dalam "Fakta Detik-detik Proklamasi" yang ditulis oleh Pratama,
dijelaskan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak terjadi begitu saja tanpa pemikiran dan
persiapan yang mendalam.

Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari. Alangkah lebih baik apabila kita sudah
memikirkan segalanya masak-masak sebelum mengambil langkah besar dalam hidup
kita. Sehingga resiko yang akan terjadi bisa kita hadapi dengan pikiran yang lebih
tenang.
4. Perbedaan bukan halangan untuk bersama-sama menuju sukses, justru
sebaliknyaANTARA FOTO/Indrayadi TH
Seringkali kita menganggap bahwa orang yang berada satu tim dengan kita baik dalam
pekerjaan ataupun dalam tugas sekolah/kuliah haruslah orang yang memiliki banyak
kesamaan dengan kita. Padahal, berkaca dari sejarah kemerdekaan Indonesia saja kita
bisa tahu pasti bahwa kesamaan tidak menjamin kesuksesan.

Justru dari perbedaan yang beragam yang dimiliki seluruh rakyat Indonesia lah kita
semua bisa merdeka seperti saat ini. Maka, hargailah perbedaan yang ada, terutama
perbedaan pendapat antar sesama, karena bisa jadi itu akan membawa kita pada
kesuksesan yang kita tuju.

5. Jangan mudah merasa puas dan bangga, teruslah belajar dan memperbaiki diriANTARA
FOTO/Ampelsa
Ketika meraih dinyatakan merdeka, Indonesia dan seluruh rakyatnya tidak sekonyong-
konyong merasa puas dan menghentikan perjuangan. Hingga saat inipun kita semua
masih berbenah demi merdeka yang seutuhnya.

Sudah sepatutnya hal ini kita terapkan pula dalam kehidupan sehari-hari. Apapun tujuan
kita, saat tujuan itu tercapai, jangan mudah merasa puas dan bangga. Buatlah tujuan
baru yang akan menghantarkan kita pada kesuksesan yang sesungguhnya.

6. Masa lalu yang pahit bukan untuk diratapi, tapi untuk dijadikan pelajaran demi masa
depan yang lebih cerahtria Wijaya
Saat ini, kita sudah berada di masa kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan di
masa lalu. Kita boleh berkabung dan bersedih untuk para pejuang yang gugur pada
masa itu, tapi jangan meratap. Saatnya kita bangkit dan meneruskan perjuangan mereka,
demi tercapainya Indonesia Jaya.

Begitupula dalam setiap aspek kehidupan kita. Sepahit apapun masa lalu yang kita
alami. Semuanya bukan untuk ditangisi terus menerus. Kita juga harus terus memupuk
semangat agar di masa depan, kita mampu tersenyum bahagia.

D. Manfaat Belajar Sejarah

1. Menginspirasi Suatu Pergerakan

Banyak pergerakan terinspirasi dari sejarah.

Contohnya peristiwa penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed (pada 1453) :


Adalah Sultan Mehmed yang mengakhiri dahaga penaklukkan Konstantinopel. Tahu
darimana dia dapat inspirasi? Dari sejarah penaklukkan demi penaklukkan oleh Nabi
Muhammad!
Tidak hanya sampai disitu, sejarah kekalahan demi kekalahan dan keberhasilan kaum
muslimin dipelajarinya betul-betul. Dicatatnya dan dijadikan pembelajaran.
Bagaimana dengan sekarang?
Ada banyak sekali inspirasi dan pelajaran yang kita dapat dari peristiwa pergerakan
nasional :

 Kegagalan pemberontakan PKI melawan Belanda disebabkan kurangnya kesabaran


dan keterburu-buruan.
 SI dan PKI menjadi terpecah-pecah karena adanya keputusan Komunis melawan
Islam. Akibatnya, Belanda mampu meredam pergerakan.
 Hampir semua peristiwa perlawanan melawan Belanda pada abad 17 dan 18
mengalami kegagalan – karena bersifat kedaerahan.
 Melawan Belanda pada abad 20 di Indonesia berarti dipenjara dan diasingkan. Dan
banyak tokoh bersedia untuk itu.
 Portugis dapat diusir dari Nusantara pada abad 16 karena bersatunya 3 poros
kekuatan Aceh – Demak – Ternate untuk melawannya.
 Dan seterusnya…
Nah, apa yang bisa anda dapatkan dari semua peristiwa tersebut untuk diaplikasikan
dalam pergerakan saat ini? (pergerakan misalnya berorganisasi, membuat blog yang
besar, membuat perusahaan, dsb.)
Banyak sekali bukan?
Memang sejarah setiap era sangatlah berbeda. Solusinya pun akan berbeda di setiap era
sejarah. Ada ungkapan “kamu tak akan pernah menemukan sungai yang sama dua kali
(karena air sungai terus mengalir)”
Tapi dengan melihat sejarah, kita bisa terinspirasi dan belajar dari hal-hal yang telah
terjadi.

2. Membantu Kita Mencari Bukti Peradaban

Sejarah bisa ditemukan dalam bentuk apa saja. Dari tulisan-tulisan, koin-koin, atau
cerita dari mulut ke mulut.
Dan dari situlah kita bisa mendapatkan bukti peradaban – kalau dulu pernah ada
peristiwa hebat di tanah tempat kita berdiri.
Misalnya koin era Majapahit, dan tulisan-tulisan tentang Majapahit, dan pahatan
tentang Majapahit dapat menjadi bukti peradaban adanya Majapahit.

3. Menentukan Asal-Usul

Menentukan asal-usul sangatlah memerlukan sejarah. Dari konteks paling kecil sampai
yang paling besar.
Misalnya kita memanfaatkan sejarah silsilah keluarga untuk mengetahui asal-usul kita.
Hal ini tidak hanya membuat kita mengetahui asal-usul, tapi juga memberi kepuasan.
Tapi sejarah memiliki andil yang sangat besar.
Yaitu dalam penentuan wilayah Indonesia :
Dalam sidang BPUPKI terjadi perdebatan mengenai wilayah Indonesia setelah
merdeka. Terdapat 4 opsi saat itu :
 Bekas Hindia Belanda
 Hindia Belanda ditambah Borneo, Papua, dan Timor dan kepulauan sekelilingnya
 Hindia Belanda ditambah Borneo utara, Papua dan Timor semua
 Hindia Belanda minus Papua

Semua opsi tersebut dipilih karena berbagai faktor sejarah, kesamaan bahasa, bentuk
pulau, dan peradaban.
Kalau kita lihat Papua, tidak ada kesamaan geografis dan wilayahnya. Disini Papua bisa
diberikan kemerdekaan sendiri. Seperti yang didukung Mohammad Hatta, “jangan-
jangan kita tidak puas hanya dengan Papua saja, tapi juga Solomon terus ke Laut
tengah. Apakah kita bisa mempertahankan wilayah yang begitu luas? Seolah kita ini
sebelum merdeka, sudah menganjurkan politik imperialisme. Mau ini mau itu….
Janganlah kita mengeluarkan alasan yang agak menyerupai semangat imperialistis.”
Tapi hal tersebut dibantah dan seperti kita ketahui sekarang Papua telah menjadi bagian
Indonesia.
Kenapa dibantah? Karena sejarah :
 Papua dulunya adalah bagian kerajaan Tidore
 Di Digul, Papua, adalah tempat pembuangan para pejuang kemerdekaan
 Papua juga adalah wilayah Hindia Belanda, merasakan penderitaan yang sama
dengan wilayah Indonesia yang lain

Tanpa adanya sejarah tersebut, tidak bisa kita tentukan asal-usul wilayah Indonesia,
khususnya wilayah Papua di Indonesia.
Dalam contoh ini pula kita bisa melihat kalau kekuatan sejarah bisa mengalahkan akar
geologis yang berlainan.
Itulah andil sejarah (dan orang yang mempelajarinya). Tapi kita harus ingat juga : jangan
hanya jadikan sejarah sebagai patokan untuk melakukan sesuatu.

4. Meningkatkan Kemampuan Analisa

Apa hubungannya sejarah dengan kemampuan analisa?


Erat sekali! Lihat :
Sebagian dari sejarah adalah peristiwa penaklukan, perang, demonstrasi, dan revolusi.
Demonstrasi, revolusi, dsb. itu menyebabkan perubahan arah sejarah
Darisini kita belajar menganalisa apa yang bisa menyebabkan perubahan arah sejarah
Banyak sekali peristiwa sejarah yang mengubah arah sejarah dan menciptakan sejarah
baru :
 Revolusi Prancis
 Revolusi Indonesia
 Konferensi Asia-Afrika
 Perang Dunia
 Dan seterusnya…

Dari belajar mengenai sejarah-sejarah itu kita bisa tahu : kenapa revolusi bisa terjadi,
siapa dalangnya, apa dampaknya, seberapa besar pengaruhnya. Hal ini meningkatkan
kemampuan analisa kita akan semua informasi sejarah yang ada – untuk membuat
kesimpulan (meski kesimpulan itu telah ada dan sudah dianalisis).
Misalnya kita bisa melihat peristiwa kegagalan Perang Jawa terhadap Belanda. Darisini
ada beberapa catatan :
 Siapa dalangnya?
 apa sebabnya?
 Terakhir dan terpenting : kenapa bisa gagal?

Pertanyaan ‘kenapa bisa gagal?’ itu meningkatkan kemampuan analisa kita. Menggali
lembar-lembar sejarah dan menemukan fakta-fakta – lalu menarik kesimpulan kenapa
pemberontakan tersebut bisa gagal.

5. Mengetahui Mimpi-Mimpi Masa Lalu untuk Merealisasikannya (Yang Belum


Terwujud)

Ingat, sejarah adalah segala peristiwa yang tercatat, yang terbukti.


Termasuk tulisan-tulisan adalah bukti sejarah…
...Dan banyak tulisan (buku) yang dibuat tokoh-tokoh besar selain membuat kita
mengetahui sejarah dan pemikiran saat itu, juga membuat kita mengetahui impian si
tokoh untuk sejarah [masa] yang akan datang.
Impian tersebut tidak harus jelas. Tapi bisa juga terlihat dari pemikiran dan tindakan
mereka…
Misalnya :
 Tan Malaka dalam buku-nya : Madilog berusaha menghilangkan feodalisme
(berpaku pada takhayul) di Indonesia.
 Soe Hok Gie dari catatan hariannya : Catatan Seorang Demonstran dan tulisan-
tulisannya bermimpi untuk melihat keadaan persamaan hak antara suku, agama, ras,
dan warna kulit. Semua orang hanya berusaha untuk membangun dunia yang lebih
baik.
 Tokoh-tokoh pahlawan abad 17, 18, dan 19 berusaha membuat Indonesia merdeka –
meski sifatnya masih kedaerahan.
 Dan seterusnya…

Yang mana yang sudah terealisasi : baru nomor 3.


Feodalisme masih ada. Banyak sekali pertentangan antar agama, suku, dan ras.
Adalah tugas kita untuk melihat catatan sejarah, impian para pemikir di Indonesia. Dan
mewujudkannya.

6. Memberi Kesenangan dan Kegembiraan


Tanyakan saja pada orang yang belajar sejarah…
Mereka senang sekali belajar sejarah!
Kenapa?
Banyak sekali alasannya, yang jelas mereka bahagia. Tapi alasan paling sahih (juga
dialami oleh saya sendiri) adalah :
Orang yang belajar sejarah mendapat pengetahuan baru.
Bayangkan rasa senang anda ketika mendapatkan jawaban saat ulangan. Kurang-lebih
begitu pula sensasi orang yang belajar sejarah.
Mengetahui hal baru. Kemudian makin penasaran lagi akan sejarah dunia. Sejarah yang
hebat membuat kita gembira, senang, terinspirasi.
Dan kadang sejarah yang tragis membuat kita sedih.
Semua itu membuat kita terpacu untuk membuat hari yang lebih baik…

7. Menjadi Inspirasi Pembuatan Karya Sastra

Karena banyak sekali aspek sejarah yang mesti dipelajari.


Jadi dalam beberapa kasus, belajar sejarah juga bisa menginspirasi orang yang pintar
menulis cerita untuk membuat sebuah masterpiece.

8. Meningkatkan Rasa Persatuan Bangsa

Setiap bangsa adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan.


Dan kesamaan-kesamaan itu dicatat oleh sejarah. Termasuk Indonesia.
Apa kesamaan kita, dari Sabang sampai Merauke?
 Sama-sama menderita dijajah Belanda (dan bangsa Barat lain)
 Sama-sama berjuang untuk lepas darinya
 Memiliki tujuan yang sama : merdeka
 Memiliki sejarah masa lalu yang berkaitan erat

Jika kita belajar sejarah, otomatis kita akan ketahui hal-hal seperti itu.
Mungkin kita tidak sadar. Tapi beberapa bukti seperti “oh… ternyata dulu aceh, demak,
dan ternate pernah ngelawan portugis ya!” membuat kita merasa lebih erat sebagai
bangsa.

9. Bisa Belajar Kepemimpinan

Apa yang bisa kita pelajari? Sangat banyak! Telah ditulis teladan-teladan
kepemimpinan dari orang-orang tersebut. Apa yang mereka miliki, bagaimana mereka
berusaha, apa keutamaan mereka.
Darisitu kita bisa contoh teladan-teladan yang baik untuk jadi pemimpin.

10. Bisa Melihat Dunia dari Berbagai Sudut Pandang


Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan.
Disaat satu pihak yang menang, yang lainnya kalah. Disaat satu pihak mendapat
keberlimpahan, satu pihak lainnya mendapat kekurangan.
Disinilah berbagai sudut pandang datang. Dari peristiwa sejarah yang kelam.
Bagaimana rasanya jadi orang Belanda abad 19 sampai 20? Merasa bahagia, senang,
tapi tidak tahu penderitaan rakyat karena imperialisme bangsanya.
Bagaimana rasanya jadi orang Indonesia setelah melihat penderitaan rakyat Timor dari
sudut pandang mereka?
Darisinilah kita lihat berbagai sudut pandang. Bagaimana peristiwa imperialisme
Belanda itu dimata orang-orang Belanda dan bagaimana di mata rakyat Indonesia.
Di satu sisi kita melihat semua orang Belanda pada abad 20 itu sebagai bajingan. Di sisi
lain ada juga orang Belanda merasa simpati.
Di satu sisi kita melihat rakyat Timor tidak tahu terima kasih. Tapi disisi mereka?
Itulah gunanya sejarah. Fakta-fakta yang terpampang.
Dan kita hanya harus jujur dan menerima sejarah itu. Baik atau buruknya.

11. Memunculkan Rasa Empati


Seperti nomor 10, banyak sekali sejarah penderitaan.
Misalnya sejarah Yahudi di Jerman.
Dari berbagai sudut pandang kita melihat bagaimana nasib mereka pada masa Hitler.
Mungkin kita melihat mereka sebagai bajingan, tapi bagaimana perasaan mereka saat
itu? Bagaimana jika kita ada disana?
Dari catatan Soe Hok Gie kita melihat wajah Indonesia tahun 60-an, penderitaan
rakyatnya.
Dari catatan Tan Malaka kita lihat nasib kuli kontrak pada masa Belanda dan romusha
pada masa Jepang.
Semua itu membuka mata hati kita. Membuat kita jadi lebih perasa. Yang kemudian
memunculkan rasa empati pada kehidupan sehari-hari.

12. Memberi Kekuatan Mental


Kekuatan mental ini bisa berbentuk apa saja.
Contohnya :

 Setelah membaca biografi Sultan Mehmed, semangat saya untuk belajar bertambah
kuat
 Setelah membaca komik biografi Isaac Newton, saya jadi giat belajar fisika
 Setelah membaca sejarah perjuangan kemerdekaan, saya jadi tidak pantang
menyerah
 Setelah membaca biografi Mohammad Hatta yang suka baca buku, saya jadi terpacu
untuk makin giat baca buku
 Setelah membaca mengenai keberanian Soe Hok Gie, saya memiliki kepercayaan
diri lebih
 Dan sebagainya…

13. Menambah Kosakata


Mungkin ini terdengar klise.
Tapi sadar atau tidak, makin sering anda belajar sejarah, makin banyak kosakata yang
anda tahu.
Dan kosakata tersebut tidak hanya sekedar ‘tahu’, tapi ‘tahu benar’.
Kenapa bisa ‘tahu benar’? Karena saat belajar sejarah, kita tidak lihat KBBI! Tapi lihat
langsung contohnya, dampaknya, dsb.
Misalnya apa? Revolusi, komunisme, marxisme, kapitalisme, imperialisme, proletar,
dsb., dan secara tidak langsung, hal tersebut juga membuat kita untuk tidak jadi orang
yang sok tahu.
14. Meningkatkan Kualitas Memori
Yang ini tak perlu banyak dijelaskan. Sudah jelas bukan?
1. Belajar sejarah = mengetahui berbagai peristiwa.
2. Faktor peningkatan kualitas memori = tahu banyak peristiwa.
3. Berarti, belajar sejarah = meningkatkan kualitas memori

15. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi


Belajar sejarah, sama seperti belajar yang lain-lain juga perlu fokus dan konsentrasi.
Saat belajar sejarah kita mesti menggali informasi dari banyak buku, tulisan, dll. Itu
membutuhkan konsentrasi dan fokus.

16. Memperluas Pikiran

Belajar sejarah berarti mengetahui banyak sekali peristiwa-peristiwa dan pemikiran dari
latar belakang yang berbeda.
Pemikiran-pemikiran dan peristiwa tersebut akan membuka pikiran kita,
memperluasnya.
Kita jadi tahu penyebab-penyebab dari peristiwa sejarah dan pemikiran dibaliknya. Hal
tersebut jelas akan menambah wawasan dan memperluas pikiran.
Misalnya :

 apa yang menyebabkan revolusi di Indonesia


 apa yang menyebabkan keruntuhan Majapahit
 apa yang menyebabkan kejayaan Napoleon
 apa yang menyebabkan revolusi prancis
 apa yang menyebabkan revolusi kaum proletar
Semua pertanyaan-pertanyaan inilah yang kita cari dan dapatkan saat belajar sejarah.
Dan bersamaan dengan itu berkembanglah pikiran kita.
Lihat saja pemikir hebat bangsa ini, Ir. Sukarno. Kata-kata “jangan sekali-kali
melupakan sejarah” tidak datang dengan sendirinya bukan?

17. Membantu Kita untuk Berpikir Kritis

Dengan melihat sejarah berarti melihat berbagai sudut pandang.


Hal ini mengharuskan kita untuk mengolah informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh
sesuatu.
Jadi, kita belajar untuk melakukan analisa terlebih dahulu sebelum menyimpulkan.
Sehingga tidak dengan mudah mengatakan jika “semua orang Belanda itu jahat”,
“Majapahit adalah simbol persatuan nusantara”, dsb. Tapi lihat orang sekarang. Mudah
sekali men-cap seseorang dan percaya dengan judul-judul bombastis dari media
mencurigakan.
Itulah salah satu pentingnya belajar sejarah.

18. Meningkatkan IQ

Kenapa belajar sejarah bisa meningkatkan IQ?


Mendapat pengetahuan baru

 Melatih untuk berpikir dan berandai-andai terhadap suatu permasalahan masa lalu
 Berpikir abstrak (harus klasifikasi, analisa, berlogika, dsb. sederhanya, bukan hanya
belajar permukannya saja).
Tapi yang harus kita ingat, maksud dari belajar sejarah adalah mengetahui suatu sejarah
dan seluk-beluknya. BUKAN menghafal!
Karena dengan sejarah kita belajar untuk melihat problem masa lalu.
Sedangkan dengan menghafal, kita tidak ‘berpikir’ dan tak akan pernah tahu masalah
yang sesungguhnya.

19. Membuat Kita Lebih Sering Berpikir

Dengan melihat problem masa lalu saat belajar sejarah, otak kita jadi lebih aktif untuk
berpikir dan menganalisa (bukan menghafal!)
Dan kadang kita bisa menemukan peristiwa yang mirip saat kita belajar sejarah antara
peristiwa A dan B, atau bahkan peristiwa pada masyarakat saat ini.
Hal ini merangsang kembali otak kita untuk berpikir.

20. Membuat Kita Lebih Percaya Diri


Dengan belajar sejarah, ada banyak sekali kosakata (lihat contoh nomor 13),
pengetahuan, dan wawasan yang kita punya.
Semua hal ini tentu saja membuat kita lebih percaya diri dalam masyarakat atau suatu
kelas diskusi.

21. Menambah Habit [Kebiasaan] Baru yang Baik


Kalau kita belajar sejarah tokoh-tokoh besar, pasti punya banyak kebiasaan yang patut
dicontoh.
Yang paling banyak tentu saja : mereka suka membaca buku.
Ada lagi? Carilah pelajaran apa yang mereka suka. Bagaimana sikapnya sehari-hari.
Hal-hal tersebut akan menjadi contoh buat kita. Dan memberi kita habit atau kebiasaan
baru untuk dilaksanakan sehari-hari.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam sejarah Indonesia terdapat dua kerajaan kuno yang besar dan megah yaitu
Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Para ahli masih berbeda pendapat letak yang pasti
kerajaan Sriwijaya
Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan pelbagai cara dan
bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai hubungannya
dengan sejarah lahirnya pancasila. Karena sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak
berabad-abad yang lalu itu panjang sekali, maka perlulah ditetapkan tonggak-tonggak
sejarah tersebut, yakni peristiwa- peristiwa yang menonjol, terutama dalam
hubungannya dengan pancasila.
Dalam sejarah Indonesia terdapat dua kerajaan kuno yang besar dan megah yaitu
Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Para ahli masih berbeda pendapat letak yang pasti
kerajaan Sriwijaya.
Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak
dibiarkan begitu saja oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak semula imprealisme itu
menjejakkan kakinya di Indonesia.
Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di
kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki
Koiso pada tanggal 7 September 1944. pemerintah Jepang membentuk BPUPKI.

B. Saran-saran
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia harus kita pertahankan, sebagai generasi muda
Indonesia selayaknya kita mempertahankan hasil perjuangan ini melalui cara yang
sesuai dengan bidang yang kita geluti.

Anda mungkin juga menyukai