0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
136 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia, mulai dari periode pengusulan, perumusan, hingga pengesahannya. Dokumen ini juga menjelaskan sumber-sumber historis, sosiologis, dan politis atas Pancasila serta dinamika dan tantangan Pancasilanya dalam sejarah bangsa.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
BAB 2 PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia, mulai dari periode pengusulan, perumusan, hingga pengesahannya. Dokumen ini juga menjelaskan sumber-sumber historis, sosiologis, dan politis atas Pancasila serta dinamika dan tantangan Pancasilanya dalam sejarah bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia, mulai dari periode pengusulan, perumusan, hingga pengesahannya. Dokumen ini juga menjelaskan sumber-sumber historis, sosiologis, dan politis atas Pancasila serta dinamika dan tantangan Pancasilanya dalam sejarah bangsa.
Ganesa Ari 2001021009 Rena Sundariwati 2001021017 Wiwik Nurul Faida 2001021019 Siti Nur Khofifah 2001021021 Firman Ihsanul Arif 2001021022 Garibul Jalil 1701021043 Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia 1. Periode Pengusulan Pancasila Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpunan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa. Perhimpunan Indonesia menghimbau agar segenap suku bangsa bersatu teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian, disusul lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan momen-momen perumusan diri bagi bangsa Indonesia. 2. Periode Perumusan Pancasila Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 - 16 Juli 1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal dengan nama “Piagam Jakarta”. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut: 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 3. Periode pengesahan pancasila Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno, Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa militer Jepang di Asia Selatan ke Saigon untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang pernah dijanjikan. Rancangan pernyataan kemerdekaan yang telah dipersiapkan oleh BPUPKI yang diberi nama Piagam Jakarta, akhirnya tidak dibacakan pada 17 Agustus 1945 karena situasi politik yang berubah. Berikut Contoh Teks Proklamasi PROKLAMASI
Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas Nama Bangsa Indonesia Soekarno-Hatta ALASAN DIPERLUKANNYA PENDIDIKAN PANCASILA 1. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan karsa yang perlu dikelola dan dikembangkan secara terus-menerus. Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut. 2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Sikap mental, tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. 3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata. 4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. 5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar negara Indonesia. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia 1. Sumber Historis Pancasila Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, sila Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang beranekaragam, tetapi pengakuan tentang adanya Tuhan sudah diakui. 2. Sumber Sosiologis Pancasila Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan) secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu nilai yang dapat ditemukan dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang adalah nilai gotong royong. 3. Sumber Politis Pancasila Sebagaimana diketahui bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa Indonesia, termasuk pengalaman dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Nilai-nilai Pancasila, misalnya nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan pedesaan yang pola kehidupan bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin dalam sila keempat yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia 1. Argumen tentang Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa Dinamika Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Misalnya pada masa pemerintahan presiden Soekarno, terutama pada 1960- an NASAKOM lebih populer daripada Pancasila.
2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga nilai- nilai Pancasila menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara. Salah satu contohnya, pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS dalam TAP No.III/MPRS/1960 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa Depan 1. Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Pancasila pada Hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur- unsur sebagai berikut: Alasan filosofis berdirinya suatu negara, setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila. 2. Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia dikarenakan hal-hal berikut: Pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain, penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu, melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.