NIM : 701220045
Kelas : 1E (Sistem Informasi)
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia. Pancasila tela ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa
Indonesia (Bakry, 14: 157). Perjanjian luhur maksudnya adalah nilai-nilai Pancasila sebagai
jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati oleh pendiri negara (political consensus)
sebagai dasar negara Indonesia (Bakry, 1994: 161). Pancasila disepakati oleh seluruh rakyat
Indonesia sebagai milik bangsa yang harus diamalkan serta dilestarikan.
E. Esensi dan Urgensi Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa Depan
Sebagai sebuah filsafat, di dalam Pancasila terkandung sebuah pandangan, nilai- nilai
serta suatu pemikiran yang menjadikannya inti utama dari sebuah ideologi. Pancasila sebagai
sebuah filsafat merupakan cerminan sebuah pemikiran yang kristis dan rasoinal tentang
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa secara mendasar dan
menyeluruh. Filsafat Pancasila ditujukan untuk semua orang dan bukan hanya untuk bangsa
Indonesia saja, sebab didalamnya terkandung konsep kehidupan secara luas dan tidak
terbatas. Sebab didalam Pancasila menjelaskan tentang keberadaan Tuhan serta kehidupan
masyarakat Indonesia yang majemuk adalah sesuatu yang nyata (real).
Dilihat dari segi aksiologi, Pancasila memiliki nilai-nilai yang mendasari terciptanya
sebuah hak dan kewajiban warga negara didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang majemuk. Nilai-nilai tersebut merupakan cerminan dari kehidupan bangsa
yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila sebagai dasar negara berperan
sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia yangmenuntun kita dalam bersikap. Pancasila dapat
memberikan arah tentang hukum harus menciptakan keadaan negara yang lebih baik dengan
berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena pandangan
Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian sehingga perbedaan apapun ang ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan
yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang
kokoh (Muzayin, 1992: 16). Hasil Survei yang dilakukan KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni
2008 menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot secara tajam,
yaitu 48,4% responden berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu menyebutkan silai- sila
Pancasila secara benar dan lengkap. Pancasila dijadikan sebuah ideologi perekat bagi
pembentukan negara-bangsa yang kemudian kita kenal dengan Indonesia. Nilai-yang
terkandung didalam Pancasila, dengan unsur 5 sila yang ada tersebut adalah nilai-nilai dan
cita-cita yang tidak dipaksakan dari luar, melainkan saripati digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia.
Hal ini kemudian mengakibatkan Pancasila kehilangan tujuan utama sebagai pemersatu
dan sebagai nilai dasar bangsa. indoktrinasi yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru
melalui pelaksanaan P4 (Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila) yang digunakan
hanya sebagai control terhadap masyarakat untuk mengamankan kekuasaan, berlanjut dengan
pelaksanaan asas tunggal pada era 80-an bagi seluruh organisasi politik. Hal ini sangat jauh
bertentangan dengan sifat Pancasila sebagai Ideologi yang terbuka yang bersifat dinamis
(tanpa kehilangan nilai-nilainya) dan menghargai serta melindungi kemajemukan (Bhineka
Tunggal Ika). Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi negara terlahir dan telah
membudaya di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Pada kenyataannya, nilai-nilai Pancasila masih belum dapat dipahami dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.