Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER


Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok pada
Mata Pelajaran
“Kimia Farmasi”

DISUSUN OLEH:
Andriani Triaprialia Ningsih
Liony Octavia Wulandari
Varrensa Lidia Jannah
Nadia Yulianti
Noor Maulida

Smk Maestro Islamic School


Banjarmasin
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
tidak lupa pula kami ucapkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Asam Karboksilat dan Ester”
ini tepat pada waktunya.
Melalui tulisan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini,
Sebagai penulis, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca mengenai
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Tata Nama ............................................................................................................... 2
B. Pembuatan ............................................................................................................... 4
C. Sifat-sifat ................................................................................................................. 4
D. Pemakaian Dalam Kehidupan Sehari-Hari ............................................................. 6
E. Penggolongan Ester Dan Kegunaannya .................................................................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam karboksilat merupakan bagian dari senyawa hidrokarbon, karena asam
karboksilat juga disusun oleh unsur karbon dan hidrogen. Asam karboksilat juga
disebut asam alkanoat yang merupakan segolongan asam organik alifatik yang
memiliki gugus fungsional karboksil. Asam karboksilat merupakan turunan dari
alkana dimana sebuah atom H dari alkana diganti gugus –COOH. Rumus umum
asam karboksilat adalah R-COOH atau CnH2nO2.
Ester merupakan golongan senyawa kimia organik yang mengandung gugus -
COOR dengan R adalah gugus alkis atau aril. Ester adalah salah satu kelas dari
kelas-kelas senyawa organic yang cukup banyak memiliki manfaat. Senyawa ini
dapat diubah menjadi senyawa-senyawa lain.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan beberapa rumusan
masalah diantaranya:
1. Apa saja tata nama dari asam karboksilat dan ester?
2. Bagaimana pembuatan dari asam karboksilat dan ester?
3. Apa saja sifat-sifat dari asam karboksilat dan ester?
4. Apa saja kegunaan dari asam karboksilat dan ester dalam kehidupan sehari-
hari?
5. Apa saja penggolongan ester dan kegunaannya?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tata Nama
1. Asam Karboksilat
Pada sistem IUPAC nama asam diturunkan dari nama alkana, akhiran adiganti
dengan oat di depannya ditambah kata asam, jadi senyawa ini disebut golongan
asam alkanoat.
Untuk senyawa yang mempunyai isomer, tata namanya sama seperti pada
aldehid karena gugus fungsinya sama-sama berada pada ujung rantai C.
Untuk senyawa senyawa asam alkanoat yang memiliki rumus struktur cabang
aturan pemakaian penamaan IUPAC adalah :
• Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan
mengandung gugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama.
• Penomoran atom C di mulai dari atomC gugus fungsi.
• Penulisan nama dimulai dengan nama cabang atau gugus lain yang disusun
menurut abjad kemudian nama rantai pokok. Karena gugus fungsi pasti
nomor satu, jadi nomor gugus fungsi tidak perlu disebutkan. Contoh:

Asam karboksilat yang mempunyai dua gugus fungsi disebut asam


alkanadioat. Sedangkan, asam yang mempunyai tiga gugus fungsi disebut
asam alkanatrioat. Contoh:

2
Untuk rantai tidak bercabang, penamaan didasarkan pada sumber
penghasilnya, contoh:

2. Ester
Penamaan tidak begitu berbeda dengan asam karboksilat, hanya mengganti
kata “asam” dengan kata “alkil”. Nama umum (IUPAC) ester adalah alkil
alkanoat.

3
B. Pembuatan
1. Asam Karbosilat
Asam karboksilat dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu:
• Oksidasi alkohol primer atau aldehida dengan suatu oksidator
• Hidrolisis senyawa alkana nitril pada suhu tinggi dan asam kuat
2. Ester
Ester dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu:
• Mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol dalam suanana asam
(dalam asam sulfat pekat).
• Mereaksikan perak karboksilat dengan alkil halida.
• Mereaksikan anhidrida asam alkanoat dengan alkohol.
• Mereaksikan halogen asam alkanoat dengan alkohol.

C. Sifat-sifat
1. Asam Karbosilat
Sifat Fisika Asam Karbosilat
• Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa
organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
• Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter,
aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding.
• Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan
meningkatnya berat molekul.
• Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam
air.

4
Sifat Kimia Asam Karbosilat
• Asam karboksilat merupakan asam lemah. Makin pendek rantai karbon,
kekuatan asam makin bertambah.
• Asam karboksilat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam.
Reaksi ini disebut penetralan.
• Asam karboksilat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan ester.
Reaksi ini dikenal dengan nama reaksi esterifikasi.
• Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air sehingga pada umumnya
mempunyai titik didih tinggi.
• Mulai dari C1 sampai dengan C4 mudah larut dalam air. Makin panjang
rantai C-nya makin sukar larut dalam air.
• Adanya cabang akan mempengaruhi derajat keasaman. Cabang alkil akan
mengurangi keasaman, sedangkan jika cabangnya atom-atom halogen akan
menambah keasaman.
2. Ester
Sifat Fisika Ester
• Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat
molekulnya sebanding.
• Ester dapat larut dalam pelarut organik.
• Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.
• Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.
Sifat Kimia Ester
• Hidrolisis
Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.
• Reaksi dengan amonia
Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alkohol.
• Transesterifikasi
Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga
menghasilkan ester yang berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.
• Reaksi dengan pereaksi Grignard
Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton.
• Reduksi

5
Reduksi ester dengan katalis tembaga (II) oksida dan tembaga(II) kromat
akan menghasilkan alkohol primer.

D. Pemakaian Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Asam Karbosilat
Asam karboksilat banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari, di
antaranya adalah:
• Asam formiat (asam semut) banyak digunakan dalam industri tekstil,
penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks
(getah pohon karet).
• Asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet
makanan.
• Sebagai bahan pembuatan ester dengan cara mereaksi- kannya dengan
alkohol.
• Asam karboksilat suku tinggi dipergunakan untuk pembuatan sabun jika
direaksikan dengan basa, misalnya asam stearat, asam palmitat, dan lain-
lain.
2. Ester
Karena sifat yang dimilikinya, ester dimanfaatkan pada industri-industri
kosmetika, parfum, konfeksi, dan industri minuman. Bahkan campuran
beberapa ester dapat memberikan bau atau rasa dari buah tertentu.
Beberapa ester ada yang digunakan untuk pengobatan, misalnya etil asetat
(untuk penyakit kulit akibat parasit), fenil salisilat (antiseptik untuk usus), dll.
Selain itu etil asetat selain berbau harum juga berperan sebagai pelarut untuk
lak, cat kuku, zat pewangi, dan berbagai ester.
Ester dapat diekstraksi atau didistilasi dari tanaman (dapat berupa bunga, buah,
biji, daun, atau akar) dan juga dapat dari hewan. Ester dapat dibuat secara
sintetis dan kini diperdagangkan secara luas.

6
E. Penggolongan Ester Dan Kegunaannya
1. Penggolongan Ester
Ester merupakan senyawa yang termasuk dalam golongan antioksidan. Ester
merupakan golongan senyawa kimia organik. Sintesis ester dapat dilakukan
melalui reaksi esterifikasi anata asam karboksilat dengan alcohol. Apabila
asam galat direaksikan dengan suatu alcohol, maka diharapkan akan terbentuk
ester yang memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik
2. Kegunaan
• Ester memiliki bau yang harum (khas), sehingga banyak dipakai sebagai
essens buah-buahan.
• Ester digunakan untuk bahan pembuatan sabun.
• Ester digunakan untuk pembuatan mentega.
• Beberapa senyawa ester digunakan sebagai bahan untuk pembuat- an
benang.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah asam karboksilat merupakan salah satu
turunan dari senyawa alkana, dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus
karboksil. Asam karboksilat merupakan jenis asam lemah.Kekuatan asamnya
ditentukan oleh haraha konstanta kesetimbangan asamnya (Ka). Dengan basa kuat,
asam karboksilat akan bereaksi membentuk garam.
Ester atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat.
Ester mempunyai rumus struktur. Beberapa sifat ester adalah mudah menguap
dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya, ester berbau harum, dan
banyak terdapat pada buah-buahan, ester sedikit larut dalam air, serta titik didih dan
titik beku ester lebih rendah daripada asam karboksilat.

B. Saran
Sebaiknya unttuk mempermudah memahami materi asam karboksilat dan
ester ini hanya dibutuhkan keseriusan dalam belajar. Jika serius dan memang
memiliki semangat yang tinggi pastilah dapat dengar mudah memahami materi
ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fundamentals of College Chemistry, Second Edition. USA:


Harper and RowPublishers.Tri Redjeki. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Das
ar I. Surakart
: Universitas SebelasMaret.
Kus Sri Martini. 1988. Prakarya Kimia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Lestari, S. 2004. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia. Kawan
Pustaka..
Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik. Jakarta: Aksara Baru.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga : Jakarta.
Wilbraham, A.C., dan Matta M.S. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati.
Bandung: ITB.
Wood, Jesse H; Keenan, Charles W and Bull, William E. 1968.

Anda mungkin juga menyukai