DI SUSUSUN OLEH :
NIM : 2020011044077
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena tanpa berkat dan rahmat-Nya penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini
pada waktunya. Makalah ini berisi tentang ESTER Dalam Bidand kimia beserta
uraian-uraiannya.
Terimakasih kami ucapkan pula kepada Ibu Dolfina C Koirewoa,S.pd.,M.pd
selaku dosen mata kuliah Kimia dasar yang telah memberikan tugas ini, penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, baik dari segi isi maupun redaksinya. Makalah ini jauh dari
kesempurnaan, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun agar
penulis dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca maupun penulis sendiri.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I.............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..........................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................2
C. TUJUAN............................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................................2
A. PENGERTIAN...............................................................................................................2
B. STRUKTUR ESTER......................................................................................................2
C. TATA NAMA................................................................................................................2
D. SIFAT-SIFAT.................................................................................................................2
E. REAKSI –REAKSI........................................................................................................2
F. CARA – CARA PEMBUATAN ESTER.......................................................................2
G. KEGUNAAN ESTER.....................................................................................................2
BAB III..........................................................................................................................................2
PENUTUP......................................................................................................................................2
A. KESIMPULAN..............................................................................................................2
B. SARAN..........................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Senyawa-senyawa kimia dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Yaitu
senyawa berasal dari makhluk hidup (organisme) maka senyawa tersebut dikatagorikan
sebagai senyawa organik. Sedangkan yang diperoleh dari mineral (benda mati)
dikatagorikan sebagai senyawa anorganik. Senyawa organik adalah senyawa-senyawa
yang dibentuk oleh unsur karbon yang memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia
yang khas. Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur
lain semata-mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar. Kimia Karbon dalam
sejarahnya populer dengan nama Kimia Organik. Ilmu ini pada awalnya didefinisikan
sebagai ilmu kimia yang mempelajari senyawa kimia yang dihasilkan oleh mahluk hidup,
beserta senyawa-senyawa turunannya. Karena itulah, senyawa-senyawa tersebut
sebelumnya sering disebut sebagai senyawa organik. Dengan berjalannya waktu, semakin
banyak senyawa organik yang dapat disintesis oleh manusia, sehingga me runtuhkan
mitos bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh mahluk hidup. Penyebutan
“senyawa karbon” dihadirkan oleh para ilmuwan untuk menggantikan istilah “senyawa
organik”. Karena senyawa yang dapat dihasilkan oleh mahluk hidup amatlah beragam,
maka sejak awal ilmuwan yang menggeluti kimia karbon berusaha menggolongkan
senya-wa tersebut secara sistematis, dan merumuskan tatacara penamaan senyawa yang
juga sistematis.
Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung gugus
-COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuah gugus
hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil seperti metil atau etil,
atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu senyawa ester ?
C. TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar lebih memahami tentang senyawa
ester berupa; rumus umum, tata nama senyawa, sifat-sifat, dan kegunaan dari ester atau
alkil alkanoat, serta untuk memenuhi tugas kimia organik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Senyawa ester merupakan salah satu turunan senyawa asam karboksilat. Pada
struktur senyawa ester, atom H pada gugus karboksil (-OH) diganti dengan gugus alkil.
Oleh karena itu ester juga disebut alkil alkanoat.
(–OH) dengan gugus –OR’.
B. STRUKTUR ESTER
Senyawa alkil alkanoat mempunyai:.
Gugus fungsi : – COO –
Rumus molekul : CnH2nO2, n = jumlah atom karbon, R = gugus alkil (CnH2n+1)
rumus struktur : R-COOR’
R dan R’ merupakan gugus alkil, bisa sama atau tidak.
Contoh :
1) CH3 – COO – CH3 , R = R’ yaitu CH3
2) CH3 – CH2 – COO – CH3 , R = CH3–CH2(C2H5) dan R’ = CH3
C. TATA NAMA
Berdasarkan aturan IUPAC, penamaan ester yang merupakan turunan alkana
disusun dengan menyebut nama gugus alkil terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan
nama alkanoatnya.
Penulisan nama ester secara trivial mirip dengan penamaan asam karboksilat.
Perbedaannya, nama asam diganti dengan nama gugus alkil yang menggantikan posisi
atom H
Contoh lain :
D. SIFAT-SIFAT
1. Sifat Fisis Alkil Alkanoat
a) Alkil alkanoat suku rendah merupakan zat cair yang mudah menguap dengan bau
harum dari beberapa buah-buahan dan bunga-bungaan
e) Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya.
Alkil alkanoat dapat bereaksi dengan basa berbentuk garam dan alkohol
R COOR’ + KOH → R – COOK + R’ – OH
Alkil alkanoat alkohol
E. REAKSI –REAKSI
1. Reaksi Hidrolisis
Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis ester dalam suasana
asam menghasilkan asam karboksilat dan alkohol, namun bila reaksi hidrolisis
dilangsungkan dalam suasana basa diperoleh garam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis
ester dengan basa disebut reaksi Penyabunan (Saponifikasi).
Contoh :
2. Reaksi Reduksi
Ester dapat direduksi dengan H2 menggunakan katalisator Ni dan dihasilkan dua
buah senyawa alkohol.
R – COOR’ + 2 H2 → R – CH2 – OH + R’ – OH
Contoh:
Reaksi antara ester dengan ammonia menghasilkan suatu amida dan alkohol.
Reaksi ini disebut amonolisis. Reaksi ammonolisis tidak memerlukan katalis.
2. Reaksi Esterifikasi
Contoh :
CH3 - CH2 – COOH + HO – CH2 – CH3 → CH3 – CH2 – COO – CH2 – CH3 + H20
Jika suatu ester direaksikan dengan alkohol maka diperoleh ester baru dan
alkohol baru. Reaksi ini dapat berlangsung dalam suatu asam atau basa dengan pola
umum:
Sebagai contoh, bila 1 mol asam asetat direaksikan dengan 1 mol etanol dibawah
pengaruh katalis H2SO4, maka pada waktu tercapainya kesetimbangan diperoleh etil
asetat dan air dengan jumlah mol yang sama, dan asam asetat dan etanbol dalam
jumlah mol yang sama pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa katalis H+
yang berperan dalam pembentukan ester juga berperan dalam reaksi yang sebaliknya.
Jika kita menambahkan sebuah asam klorida kedalam sebuah alkohol, maka
reaksi yang terjadi cukup progresif (bahkan berlangsung hebat) pada suhu kamar
menghasilkan sebuah ester dan awan-awan dari asap hidrogen klorida yang asam dan
beruap. Sebagai contoh, jika kita menambahkan etanol krlorida kedalam etanol, maka
akan terbentuk banyak hidrogen klorida bersama dengan ester cair etil etanoat.
c. Pembuatan ester dari alkohol dan anhidrida asam
G. KEGUNAAN ESTER
Ester memiliki beberapa kegunaan yaitu:
1. Senyawa alkil alkanoat dengan rantai pendek (yang berasal dari asam alkanoat suku
rendah dengan alkohol suku rendah) banyak terdapat pada biuah-buahan yang
menimbulkan aroma dari buah tersebut, sehingga disebut ester buah-buahan. Senyawa
alkil ini banyak disintesis sebagai penambah rasa atau essen.
Rumus Strutur Nama Ester Aroma atau terdapat di
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a Ester atau alkiil alcohol merupakan seyawa karbon turunan karbondrat
b Beberapa sifat ester adalh mudah mengagapa di bandingkan dengan asam atau alcohol
pembentuk nya , ester berbaru harum dan bayak terdapat pada buah buahanester sedikit
dalam larut serta didik dikti beku ester lebih rendah.
c Reaksi ester meliputi :
Ereaksi hidrolisis
Reaksi denga anomia
Transertifikasi dan sebagainya
d Ester memilikih isomer structural dan isomer fungsional dengan asam karbohidrat.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi “ESTER” yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.