Anda di halaman 1dari 17

ALKANA, ALKENA dan ALKUNA

Disusun Oleh :
ANDINI PUTRI NASUTION (190140057)
ARDIE SURYA PRADANA ( 190140055) MHD
AKBAR ADITYA R ( 190140042) ERI
SANTANA PLAWI (190140052) LENY
PERMATA SARI (190140043)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat
dan karuni-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai Alkena. Dengan terselesaikannya makalah ini kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Makalah ini dibuat bertujuan sebagai referensi pembelajaran mengenai Alkena di mata kuliah
KIMIA ORGANIK. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Untuk itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang dapat membangun
kami. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Lhokseumawe, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. ALKANA
a. RUMUS UMUM ALKANA..............................................................
b. TATA NAMA ALKANA..................................................................
c. SIFAT-SIFAT ALKANA..................................................................
d. KEISOMERAN ALKANA................................................................
e. KEGUNAAN DAN BAHAYA ALKANA.......................................
2. ALKENA
a. RUMUS UMUM ALKENA..............................................................
b. TATA NAMA ALKENA..................................................................
c. SIFAT-SIFAT ALKENA...................................................................
d. KEISOMERAN ALKENA................................................................
e. KEGUNAAN ALKENA....................................................................
3. ALKUNA
a. RUMUS UMUM ALKUNA..............................................................
b. TATA NAMA ALKUNA…..............................................................
c. SIFAT-SIFAT ALKUNA…..............................................................
d. KEISOMERAN ALKUNA................................................................
e. KEGUNAAN ALKUNA...................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…..........................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari
senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon
(C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen
yang berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa hidrokarbon merupakan
senyawa karbon yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam,
plastik dan lain-lain.

Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon


terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka
dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya,
senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak
jenuh.

Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. sifat
senyawa- senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan
koevalen antar atom karbon.oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,para ahli melakukan pergolongan
hidrokarbon berdasarkan strukturnya,danjenis ikatan koevalen antar atom
karbon dalam molekulnya.

Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon


terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka
dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya,
senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak
jenuh.

1. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya
berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
2. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini penulis
merumuskan masalah yang akan dibahas:
1. Apa pergertian dari Alkena ?
2. Bagaimana rumus umum dari Alkena ?
3. Bagaimana tata nama dari Alkena?
4. Apa saja sifat-sifat dan reaksi dari Alkena ?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang dibahas di makalah ini maka penulisan makalah ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan tentang senyawa hidrokarbon.
2. Memberi pengertian dari Alkena.
3. Memaparkan rumus umum dan cara tata nama yang benar dari Alkena.
4. Memberikan pengetahuan tentang sifat-sifat beserta kegunaan dar Alkena
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

1. ALKENA
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh
dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling
sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus
fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon.

Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) Senyawa
aromatikseringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-
ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena.
a. Rumus Umum Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena,
yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya. Rumus
umum alkena adalah :

CnH2n

Tata Nama Alkena


1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan
mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
2) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.
b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu
ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor
terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
c) Penamaan, dengan urutan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
b. Sifat-sifat Alkena
1) Sifat Fisis
1. Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku
berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika
cairan alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan
membentuk lapisan yang saling tidak bercampur. Karena kerapatan
cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di atas
lapisan air.
2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon
alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya
sama.

2) Sifat Kimia (Reaksi-reaksi Alkena)


Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap.
Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut:
a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1)
Gas hidrogen (H2)
CH2 = CH2+ H2
etana CH3– CH3
etena
(2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
CH2 = CH – CH3 + Br2
Propena
(2) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu atom
H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah
memiliki atom H lebih banyak.

b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)


Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O. C2H4 + 3 O2 2 CO2 +
2 H2O
Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2 O2 2 CO + 2 H2O

c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul molekul sederhana
(monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 – CH2 –]n
c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul molekul sederhana (monomer)
menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 – CH2 –]n

d) Keisomeran Alkena
Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia C4H8 sama
seperti senyawa alkana. Jenis isomer yang dapat terjadi pada senyawa alkena yaitu isomer
struktur dan isomer geometri.

ISOMER STRUKTUR
Isomer Kerangka / Rantai
Isomer posisi

Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-
karbon dalam molekul yang sama.

ISOMER GEOMETRI

Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir) sebab jika
diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan energi cukup besar
sehingga mengakibatkan ketegaran diantara ikatan rangkap tersebut. Akibat dari ketegaran,
ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua
isomer untuk 2-butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.

Isomer Fungsional
Isomer fungsional pada alkena dimulai dari propena (C3H

6)

e) Kegunaan Alkena

Kegunaan Alkena sebagai :

• Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)


• Untuk memasakkan buah-buahan
• Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
Sumber Alkena
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan
katalis, yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena,
khususnya suku-suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting,
misalnya untuk membuat plastik, karet sintetis, dan alkohol.

Di alam, sumber alkena berada dalam jumlah yang kecil, sehingga


alkena harus disintesis dari gas alam dan minyak bumi melalui reaksi
perekahan. Kegunaan alkena sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa
organik di industri, seperti plastik, farmasi dan insektisida.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap (C=C-).
Alkena yang paling sederhana adalah etena, dengan rumus molekul C2H4. Alkuna adalah
hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga (. Senyawa yang
mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna, yang mempuntai 1 ikatan rangkap dua dan
1 ikatan rangkap tiga disebut alkenuna. Alkuna yang paling sederhana adalah etena dengan
rumus molekul C2H2.

B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis ajukan adalah agar kiranya pembaca sekalian memahami
lebih lanjut tentang senyawa alkena dan alkuna. Karena jika demikian akan sangat berguna bagi
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://kumulanmakalah.blogspot.com/2016/03/makalah-alkena-dan-akuna.html
KIMIA Jilid 1 untuk SMA kelas X ( PENERBIT ERLANGGA)
LKS KIMIA untuk SMA kelas X semester II ( Kharisma )
www.google.com
www.wikipedia.com
www.kumpulaninfo.com

Anda mungkin juga menyukai