Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ALKANA, ALKENA,ALKUNA

Disusun Oleh :
1. Defrina Siregar
2. Elsa Sakinah
3. Kobul Pangidoan
4. Lutfi Nasution
5. Mahrani Dewi

Dosen:
Emmi Juwita Siregar,S. Pd, M. Pd

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS PALUTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karuni-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Alkana, Alkena dan Alkuna. Dengan terselesaikannya makalah ini kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini dibuat bertujuan sebagai referensi pembelajaran mengenai
Alkana, Alkena, Alkuna di mata kuliah KIMIA. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar pada maklah ini. Untuk itu kami menundang
pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang dapat membangun kami. Dan
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Gunungtua oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. ALKANA.......................................................................................................3
B. ALKENA.......................................................................................................11
C. ALKUNA.......................................................................................................16
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN..............................................................................................21
B. SARAN..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri
dari senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom
karbon (C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen
yang berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa
karbon yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-
lain.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon
terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka
dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya,
senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak
jenuh.
Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon.
sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan
koevalen antar atom karbon.oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,para ahli melakukan pergolongan
hidrokarbon berdasarkan strukturnya,danjenis ikatan koevalen antar atom karbon
dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon
terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka
dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya,
senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak
jenuh.
1. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.

1
2. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat
ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan
alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini penulis merumuskan
masalah yang akan dibahas:
1. Apa pergertian dari Alkana, Alkena dan Akuna?
2. Bagaimana rumus umum dari Alkana, Alkena dan Akuna?
3. Bagaimana tata nama dari Alkana, Alkena dan Akuna?
4. Apa saja sifat-sifat dan reaksi dari Alkana, Alkena dan Akuna?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang dibahas di makalah ini maka penulisan makalah ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan tentang senyawa hidrokarbon.
2. Memberi pengertian dari Alkana, Alkena dan Akuna.
3. Memaparkan rumus umum dan cara tata nama yang benar dari Alkana,
Alkena dan Akuna.
4. Memberikan pengetahuan tentang sifat-sifat beserta kegunaan dari Alkana,
Alkena dan Akuna dalam kedupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alkana
a. Rumus Umum Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon
dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Senyawa alkana mempunyai rumus :
CnH2n + 2
Dari rumus umum di atas jika diketahui jumlah atom karbon maka jumlah
H dapat ditentukan demikian pula sebaliknya. Nama-nama beberapa alkana tidak
bercabang yang sering disebut sebagai deret homolog dapat dilihat pada tabel
berikut:

3
b. Tata Nama Alkana
Perbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan
menyebabkan berbedaan sifat alkana yang bersangkutan. Banyaknya
kemungkinan struktur senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian nama
yang dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Aturan
pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh IUPAC agar dapat digunakan
secara internasional.
1. Rantai tidak bercabang (lurus)
Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi
alawal n- (normal). Contoh:
CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 = n-pentana

2. Jika rantai karbon bercabang, maka:


a. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke
ujung yang lain. Rantai induk diberi nama alkana.
b. Penomoran, berilan nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang.
c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk.
Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya. Perhatikan beberapa gugus alkil berikut:

4
d. Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana bercabang:
Nomor cabang-nama cabang nama rantai induk. Jika terdapat lebih dari
satu alkil sejenis, maka tulis nomor-nomor cabang dari alkil sejenis dan
beri awalan alkil dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan
jumlah alkil sejenis. Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka nama-
nama alkil disusun menurut abjad.
c. Sifat-sifat Alkana
a. Sifat fisik
1. Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air.
Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika
alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa
jenisnya lebih kecil daripada 1.
2. Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke
16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
3. Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih
semakin kecil.

5
b. Sifat kimia
1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon
dioksida dan uap air.
3. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F 2, Cl2, Br2, I2), atom-
atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
Reaksi-reaksi pada senyawa alkana :
1. Reaksi Substitusi
` Pada reaksi subsitusi terjadi pergantian atau pertukaran suatu atom/gugus
atom oleh.
atom atau gugus lain.

6
2. Reaksi Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti
KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi
yang cepat dengan oksingen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut
pembakaran atau combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan
sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2 O,
terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan
sejumlah kalor (eksoterm)
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2 → CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai
penghasil kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen
tidak mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran
tidak sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya
sampai pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
CH4 + O2 → C + 2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston
mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak
sempurna. Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya
dalam pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.
3. Reaksi halogenasi

7
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi.
Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari
alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut
reaksi substitusi.
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut
juga klorinasi dan brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif
dengan senyawa organik sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi
dengan alkana.
Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan
halogen dalam mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.

4. Reaksi Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat.
Reaksi antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam
alkana sulfonat. dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus –SO3H.
Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1. Contoh

5. Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika
terdapat karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.

6. Reaksi Pirolisis
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan
jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan
dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek.

8
Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam
pembuatan karbon-black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki
struktur bahan bakar minyak, yaitu, berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya
dan mendapatkan senyawa alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik.
Cracking biasanya dilakukan pada tekanan tinggi dengan penambahan suatu
katalis (tanah liat aluminium silikat).
d. Keisomeran Alkana

Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana
yang mengandung tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti
CH4, C2H6 dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom
dalam struktur ikatannya sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur
molekul sama. Perhatikan gambar di bawah ini:

Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi
rumus struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul
C4H10mempunyai dua kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom
karbonnya seperti di bawah ini:

9
Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan
hanya pada kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka. Untuk
pentana (C5H12) memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-
atom karbonnya yaitu:

Kita dapat menyimpulkan dari 2 contoh di atas bahwa semakin bertambah


jumlah atom C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak
isomernya seperti yang tertera ditabel bawah ini:

e. Kegunaan dan Bahaya Alkana


Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak
bumi. Kegunaan alkana, sebagai :
 Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black (tinta,cat,semir,ban).
 Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified Petrolium Gases).
 Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis.

10
 Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam
merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik
seperti alcohol, asam cuka, dan lain-lain.
 Bahan baku indutri. Berbagai produk industry seperti plastic, detergen,
karet sintesis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi
atau gas alam.

Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah

Sisa destilasi :
a. Minyak mudah menguap, minyak pelumas, lilin dan vaselin.
b. Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari m. bumi.
Sedangkan Bahaya alkana adalah:
 Metana bersifat eksplosif (mudah meledak) ketika bercampur dengan
udara (1 – 8% CH4).
 Alkana suku rendah lainnya juga mudah meledak apabila bercampur
dengan udara.
 Alkana suku rendah yang berbentuk cairan sangat mudah terbakar.
 Pentana, heksana, heptana, dan oktana digolongkan sebagai senyawa
yang berbahaya bagi lingkungan dan beracun.
 Isomer rantai lurus dari heksana bersifat neurotoksin.
 Alkana dengan halogen, seperti kloroform, juga dapat bersifat
karsinogenik.
 Sumber Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan
rantai terbuka dan semua ikatan atom karbon-karbonnya merupakan ikatan

11
tunggal. Nama alkana dimulai dari metana, etana, propana, butana, pentana,
heksana, heptana, oktana, nonana, dekana. Nama alkana ditentukan dari jumlah
atom C-1 sampai C-10. C-1 merupakan metana sampai dengan C-10 yaitu dekana.
Rumus umum alkana : CnH2n+2.
Sumber utama alkana adalah bahan bakar fosil dalam bentuk minyak bumi
dan gas alam. Minyak bumi mengandung alkana. Mulai dari rantai terpendek
sampai rantai terpanjang, sedangkan gas alam mengandung alkana rantai pendek.

B. ALKENA
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan
sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling
sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan
dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu
kelompok hidrokarbon.
Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4)
Senyawa aromatikseringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur
dan ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena.
a. Rumus Umum Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap
disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan
seterusnya. Rumus umum alkena adalah :
CnH2n
b. Tata Nama Alkena
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi
dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
2) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.

12
b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu
ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
(bukan berdasarkan posisi cabang).
c) Penamaan, dengan urutan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
c. Sifat-sifat Alkena
1) Sifat Fisis
1. Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku
berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika
cairan alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan
membentuk lapisan yang saling tidak bercampur. Karena kerapatan
cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di atas
lapisan air.
2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena
lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.

13
2) Sifat Kimia (Reaksi-reaksi Alkena)
Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap.
Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut:

a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)


Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1) Gas hidrogen (H2)
CH2 = CH2+ H2
etana
CH3– CH3
etena
(2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
CH2 = CH – CH3 + Br2
Propena
(3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu
atom H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah
memiliki atom H lebih banyak.
b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2 O2 2 CO + 2 H2O

c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul molekul
sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:

14
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 – CH2 –]n

d. Keisomeran Alkena
Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus
kimia C4H8 sama seperti senyawa alkana. Jenis isomer yang dapat terjadi pada
senyawa alkena yaitu isomer struktur dan isomer geometri.
a. Isomer Struktur
1. Isomer Kerangka/ Rantai

2. Isomer posisi
Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan
rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama.

b. Isomer geometri
Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar
(melintir) sebab jika diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya
memerlukan energi cukup besar sehingga mengakibatkan ketegaran diantara
ikatan rangkap tersebut. Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan
isomer tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk 2-
butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.

15
c. Isomer Fungsional
Isomer fungsional pada alkena dimulai dari propena (C3H6)

e. Kegunaan Alkena

Kegunaan Alkena sebagai :


 Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
 Untuk memasakkan buah-buahan
 Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.

 Sumber Alkena
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan
katalis, yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena,
khususnya suku-suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting,
misalnya untuk membuat plastik, karet sintetis, dan alkohol.
Di alam, sumber alkena berada dalam jumlah yang kecil, sehingga alkena
harus disintesis dari gas alam dan minyak bumi melalui reaksi perekahan.
Kegunaan alkena sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik di industri,
seperti plastik, farmasi dan insektisida.
C. ALKUNA

16
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap
tiga. Salah satunya adalah etuna yang disebut juga sebagai asetilen dalam
perdagangan atau sebagai pengelasan.
a. Rumus Umum Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung
ikatan rangkap tiga. Untuk alkuna dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki
atom H sebanyak 6. Sedangkan untuk alkena dengan jumlah atom C sebanyak 4
memiliki atom H sebanyak 8.Jadi, rumus umum alkuna adalah:
CnH2n – 2
b. Tata Nama Alkuna
1) Untuk alkuna rantai lurus, dinamakan sesuai dengan alkana dengan jumlah
atom karbon yang sama, namun diakhiri dengan -una. Berikut adalah alkuna
dengan jumlah atom karbon 2-10 disebut:
 Etuna, C2H2
 Propuna, C3H4
 Butuna, C4H6
 Pentuna, C5H8
 Heksuna, C6H10
 Heptuna, C7H12
 Oktuna, C8H14
 Nonuna, C9H16
 Dekuna, C10H18
2) Alkuna rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga.
b) Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom
C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil.
c) Penamaan, dengan urutan:
• nomor C yang mengikat cabang
• nama cabang
• nomor C yang berikatan rangkap tiga

17
• nama rantai induk (alkuna)
c. Sifat-sifat Alkuna
1) Sifat Fisis
Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena.
Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar,
tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan
pada suku yang tinggi berwujud padat.

2) Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)


 Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, untuk menjenuhkan ikatan
rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyakmemerlukan
pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
 Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena danalkuna adalah reaksi adisi
dengan H 2, adisi dengan halogen (X 2 ) dan adisi dengan asam halida
(HX). Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan
alkuna berlaku aturan Markovnikov yaitu : “ Jika atom C yang berikatan
rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akanjumlah
atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit
mengikat atom H” “ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah
atom H sama banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang
mempunyai rantai C paling panjang “
d. Keisomeran Alkuna
Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan
rumus kimia (C4H6) memiliki jenis isomer yaitu isomer struktur. Pada

18
pembahasan berikut akan dijelaskan mengenai isomer struktur senyawa alkuna.
Perhatikan dua isomer yang dimiliki butuna (C4H6).
a. Isomer Posisi

Pada pentuna C5H8 memiliki 3 isomer seperti di bawah ini:

b. Isomer kerangka/ rantai

c. Isomer Fungsi

e. Kegunaan Alkuna
Kegunaan Alkuna sebagai :
o etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
o untuk penerangan
o Sintesis senyawa lain
 Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las. Ketika asetilena
dibakar dengan oksigen maka dapat mencapai suhu 3000º C. Suhu tinggi

19
tersebut mampu digunakan untuk melelehkan logam dan menyatukan
pecahan-pecahan logam.
 Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga
digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan
poliakrilonitril.
 Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa digunakan
untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halida untuk melangsungkan
reaksi adisi. Dengan demikian sangat penting untuk menambah panjang rantai
senyawa organik.
 Sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik, seperti etanol, asam
asetat, dan vinil klorida.
 Sebagai bahan bakar untuk obor oksiasetilena yang digunakan untuk
pengelasan dan pemotongan logam. Hal ini dikarenakan reaksi antara etuna
dan O2 murni dapat melepas panas yang mencapai 2.500-3.0000 C.
f. Sumber Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-
karbon rangkap tiga. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan karbon-karbon rangkap
tiga disebut alkadiuna, sedangkan yang mempunyai 1 ikatan karbon-karbon
rangkap dan 1 ikatan karbon rangkap tiga disebut alkenuna. Tiga nama pertama
dari alkuna antara lain, etuna, propuna, butuna. Rumus umum alkuna : CnH2n-2.
Tata nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran ana menjadi una.
Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk, penomoran, dan
cara penulisan, sama seperti pada alkena. Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis
penting hanyalah etuna (C2H2). Nama lain etuna adalah asetilena. Dalam industri
asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempurna. Dalam jumlah
sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air.
Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid).
Jika diperhatikan, gas karbid berbau tidak sedap. Namun sebenarnya gas asetilena
murni tidaklah berbau busuk bahkan sedikit harum.
Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena yang dibuat dari batu karbid tidak
murni, tetapi mengandung campuran. Perlu diketahui bahwa gas forfin juga

20
bersifat racun. Jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap, sehingga orang akan
menghindarinya.
Alkuna ditemukan dalam gas rawa, batu=bara, dan minyak bumi. Tetapi dalam
jumlah yang sedikit. Jadi industri harus mensintesis alkuna. Satu alkuna sintetis
yang penting adalah etuna(asetilena).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan
rangkap (C=C-). Alkena yang paling sederhana adalah etena, dengan rumus
molekul C2H4. Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan
karbon-karbon rangkap tiga (. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga
disebut alkadiuna, yang mempuntai 1 ikatan rangkap dua dan 1 ikatan rangkap
tiga disebut alkenuna. Alkuna yang paling sederhana adalah etena dengan rumus
molekul C2H2.
B. Saran

21
Adapun saran yang dapat penulis ajukan adalah agar kiranya pembaca
sekalian memahami lebih lanjut tentang senyawa alkena dan alkuna. Karena jika
demikian akan sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

http://kumulanmakalah.blogspot.com/2016/03/makalah-alkena-dan-akuna.html
diakses pada tanggal 04 Oktober 2023
KIMIA Jilid 1 untuk SMA kelas X ( PENERBIT ERLANGGA) diakses pada
tanggal 04 Oktober 2023
LKS KIMIA untuk SMA kelas X semester II ( Kharisma ) diakses pada tanggal
04 Oktober 2023
www.google.com diakses pada tanggal 04 Oktober 2023
www.wikipedia.com diakses pada tanggal 04 Oktober 2023
www.kumpulaninfo.com diakses pada tanggal 04 Oktober 2023

22
23

Anda mungkin juga menyukai