ALKENA
Guru Pembimbing :
Disusun Oleh :
1. Bagus Prayetno
2. Een Mandayanti
3. Okta Priza Nurlaily
4. Rizkha Dhea Anandha
5. Ulfa Fitriyani
6. Yohanita Rini Saputri
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini
tersusun atas atom karbon dan atom-atom yang lain yang terkait pada atom karbon, seperti
hydrogen, oksigen, nitrogen,dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling
sederhana adalah senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponene
utama minyak bumi dan gas alam.
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari senyawa karbon yang hanya tersusun
dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Pembakaran sempurna senyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran
tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida(CO2),
dan karbon monoksida(CO). sumber utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi
berwarna merah muda dengan adanya air. Seangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi
dengan menggunakan air barit ( Ca(OH)2 ata Ba(OH)2 melalui reaksi
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa organic)
oleh Friederick Wohler dengan memanaskan ammonium sianat menjadi urean di laboratorium.
Atom karbon memiliki empat electron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di
samping. Keempat electron valensi tersebut dapta membentuk empat ikatan kovalen melalui
penggunaan bersama pasangan electron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan
kovalen tunggal dengan empat atom hydrogen membentuk molekul metana (CH 4). Selain dapat
beikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom
karbon lain, baaik ikatan kovalen tunggal mauoun rangkap dua tauapun tiga, seperti pada etana,
etena dan etuna.
Senyawa hidrokarbon dibagi menjadi dua berdasarkan jenis ikatannya yaitu senyawa
hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh
merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal, baik rantai lurus maupun
bercabang, misalnya Alkana. Adapun senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga, misalnya Alkena dan
Alkuna.
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa hidrokarbon digolongkan menjadi tiga yaitu
hidrokarbon alifatik, siklik, dan aromatic. Hidrokarbon alifatik merupakan senyawa
hidrokarbon dengan dengan rantai karbon terbuka. Hidrokarbon alifatik dapat berupa
hidrokarbon jenuh atau hidrokarbon tidak jenuh.
1. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
2. Senyawa alifatik tidak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan
rangkap dua atau rangkap tiga,jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena, jika
memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Senyawa hidrokarbon aromatic merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup
yang membentuk cincin berzena atau terdapat ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang
bergantian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana rumus umum alkana, alkena, alkuna?
2. Apa perbedaan alkana, alkena, dan alkuna?
3. Bagaimana keisomeran pada alkana, alkena,dan alkuna?
4. Bagaimana rumus struktur beserta nama alkane, alkena, dan alkuna
yang mengandung 5 atom C?
C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan penjelasan tentang pengertian senyawa hidrokarbon.
2. Menjelaskan pengertian dari Alkana,Alkena,dan Alkuna.
3. Memaparkan perbedaan dan keisomeran Alkana,Akena, dan Alkuna.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALKANA
1. Rumus Umum Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana.
Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen.
Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh
merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai
lurus maupun bercabang.
Dari rumus umum CnH2n+2 jika diketahui jumlah atom karbon, maka jumlah H dapat
ditentukan demikian pula sebaliknya. Nama-nama beberapa alkana tidak bercabang yang
sering disebut dengan deret homolog dapat dilihat pada tabel berikut:
CONTOH: 3–metilheksana
3. Keisomeran Alkana
Isomer merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi
mempunyai rumus struktur (bentuk) berbeda. Keadaan tersebut disebabkan adanya
proses isomeriasi. Isomeriasi adalah peristiwa perubahan struktur senyawa
karbon,misalnya dari rantai lurus, menjadi rantai bercabang tanpa di sertai perubahan
rumus molekul.
B. ALKENA
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus fungsi
alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C). Rumus umum alkena
adalah CnH2n .Alkena termasuk senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Alkena biasa dikenal
dengan istilah olefin. Istilah ini berasal dari kata olefiant artinya gas yang berbentuk
minyak.
Atom karbon yang berikatan rangkap (C=C) diberi nomor yang menunjukkan ikatan
rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.Contoh:
Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya diberi tambahan diena
(untuk dua ikatan rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan rangkap).
Contoh:
4. Keisomeran
Isomer alkena dibedakan menjadi tiga isomer posisi, isomer kerangka, dan isomer
geometri.
1) Isomer posisi
Isomer posisi terjadi jika dua atau lebih senyawa alkena mempunyai rumus molekul
sama, tetapi letak letak ikatan rangkap dua berbeda.
2) Isomer kerangka
Isomer kerangka terjadi jika dua atau lebih senyawa alkena mempunyai rumus
molekul sama, tetapi rumus struktur (letak gugus bercabang) berbeda.
3) Isomer geometri
Isomer ini terdiri atas dua bentuk yaitu cis atau trans. Isomer cis terjadi jika gugus-
gugus alkil atau atom yang sama pada atom C ikatan rangkap terletak pada sisi sama.
C. ALKUNA
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga
antaratom C pada rantai karbonnya. Oleh karena itu terdapat satu ikatan rangkap tiga
pada rantai karbonnya, alkuna menjadi kekurangan satu atom H dibanding alkena
sehingga alkuna mempunyai rumus umum: CnH2n-2.
a. Pemberian nama pada alkuna menyerupai tata nama elkana yakni mengganti
akhiran –ana pada alkana terkait dengan akhiran –una.
b. Rantai atom karbon terpanjang adalah rantai atom karbon yang mengandung
ikatan ganda tiga
c. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai yang memungkinkan ikatan
ganda tiga mempunyai nomor serendah mungkin.
d. Pada penulisan nama, atom C yang mengandung atom ikatan ganda tiga
ditunjukan dengan nomor.
3. Sifat-sifat alkuna
Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik
didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar larut
dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa
jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip
dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin
besar maka titik didihnya makin tinggi. Sifat Kimia Alkuna:
1. Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya
reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran reaksi adisi pada alkuna.
2. Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
3. Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
4. Reaksi alkuna dengan hidrogen halide
5. Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan
alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov.
6. Reaksi alkuna dengan hydrogen.
7. Polimerisasi alkuna
8. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan
menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan
atom lain
9. Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan
menghasilkan CO2 dan H2O
10. 2CH=CH + 5 O2 à 4CO2 + 2H2O
4. Keisomeran Alkuna
Pada alkuna terdapat isomer rantai dan isomer posisi. Isomer alkuna dimulai dari
butana. Contoh isomer rantai:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya,
senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hydrogen dan
atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya
minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari
2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon
dalam molekulnya.
Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan yang
tidak dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam bidang sandang,
pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam kegunaannya
sehari-hari.
B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksi senyawa
hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa,
karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan,
keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan.
tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogmerko.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kimia-senyawa-hidrokarbon.html (diakses
kamis 3/12/2015)
http://putriaswantihsn.blogspot.co.id/2015/03/alkana-alkena-alkuna-beserta-sifat.html (diakses
jum’at 4/12/2015)
https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/23/tatanama-alkana-alkena-dan- alkuna/(diakses
jum’at 4/12/2015)