Anda di halaman 1dari 16

MENGIDENTIFIKASI ALKANA, ALKUNA, DAN

ALKENA

Guru Pembimbing :

Rusmala Dewi, S.Pd

Disusun Oleh :

1. Bagus Prayetno
2. Een Mandayanti
3. Okta Priza Nurlaily
4. Rizkha Dhea Anandha
5. Ulfa Fitriyani
6. Yohanita Rini Saputri

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI SUMATERA


SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
SMA NEGERI 1 BELITANG
TAHUN PELAJARAN
2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Alkana, Alkena dan Alkuna. Dengan
terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini dibuat bertujuan sebagai referensi pembelajaran mengenai senyawa organik
yakni Alkana, Alkena, dan Alkuna. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima kritikan dan saran dari
ibu pembimbing Bu Rusmala Dewi S.Pd. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita sekalian.

Belitang, 10 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………………………. 1
C. TUJUAN PENULISAN …………………………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. ALKANA ………………………………………………………………………………………………………………… 2
1. RUMUS UMUM ALKANA ……………………………………………………………………………… 2
2. TATA NAMA ALKANA ……………………………………………………………………………… 2
3. SIFAT-SIFAT ALKANA ……………………………………………………………………………… 4
4. KEISOMERAN ALKANA ……………………………………………………………………………… 5
B. ALKENA ……………………………………………………………………………… 5
1. RUMUS UMUM ALKENA ……………………………………………………………………………… 5
2. TATA NAMA ALKENA ……………………………………………………………………………… 6
3. SIFAT-SIFAT ALKENA ……………………………………………………………………………… 7
4. KEISOMERAN ALKENA ……………………………………………………………………………... 8
C. ALKUNA ……………………………………………………………………………… 8
1. RUMUS UMUM ALKUNA ……………………………………………………………………………… 8
2. TATA NAMA ALKUNA ……………………………………………………………………………… 9
3. SIFAT-SIFAT ALKUNA ……………………………………………………………………………… 9
4. KEISOMERAN ALKUNA ……………………………………………………………………………… 9
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………………………. 11
SARAN ……………………………………………………………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………. 12
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini
tersusun atas atom karbon dan atom-atom yang lain yang terkait pada atom karbon, seperti
hydrogen, oksigen, nitrogen,dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling
sederhana adalah senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponene
utama minyak bumi dan gas alam.
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari senyawa karbon yang hanya tersusun
dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Pembakaran sempurna senyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran
tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida(CO2),
dan karbon monoksida(CO). sumber utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi
berwarna merah muda dengan adanya air. Seangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi
dengan menggunakan air barit ( Ca(OH)2 ata Ba(OH)2 melalui reaksi

CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) + CaCO3 (s) + H2O (l)

Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa organic)
oleh Friederick Wohler dengan memanaskan ammonium sianat menjadi urean di laboratorium.
Atom karbon memiliki empat electron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di
samping. Keempat electron valensi tersebut dapta membentuk empat ikatan kovalen melalui
penggunaan bersama pasangan electron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan
kovalen tunggal dengan empat atom hydrogen membentuk molekul metana (CH 4). Selain dapat
beikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom
karbon lain, baaik ikatan kovalen tunggal mauoun rangkap dua tauapun tiga, seperti pada etana,
etena dan etuna.
Senyawa hidrokarbon dibagi menjadi dua berdasarkan jenis ikatannya yaitu senyawa
hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh
merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal, baik rantai lurus maupun
bercabang, misalnya Alkana. Adapun senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga, misalnya Alkena dan
Alkuna.
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa hidrokarbon digolongkan menjadi tiga yaitu
hidrokarbon alifatik, siklik, dan aromatic. Hidrokarbon alifatik merupakan senyawa
hidrokarbon dengan dengan rantai karbon terbuka. Hidrokarbon alifatik dapat berupa
hidrokarbon jenuh atau hidrokarbon tidak jenuh.
1. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
2. Senyawa alifatik tidak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan
rangkap dua atau rangkap tiga,jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena, jika
memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Senyawa hidrokarbon aromatic merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup
yang membentuk cincin berzena atau terdapat ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang
bergantian.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana rumus umum alkana, alkena, alkuna?
2. Apa perbedaan alkana, alkena, dan alkuna?
3. Bagaimana keisomeran pada alkana, alkena,dan alkuna?
4. Bagaimana rumus struktur beserta nama alkane, alkena, dan alkuna
yang mengandung 5 atom C?

C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan penjelasan tentang pengertian senyawa hidrokarbon.
2. Menjelaskan pengertian dari Alkana,Alkena,dan Alkuna.
3. Memaparkan perbedaan dan keisomeran Alkana,Akena, dan Alkuna.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALKANA
1. Rumus Umum Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana.
Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen.
Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh
merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai
lurus maupun bercabang.

a. Sifat-sifat Umum Alkana


1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya
maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah…dan bila jumlah atom C sama
maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)

b. Sifat Fisis Alkana


Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena sampai
heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk
alkana yaitu benzena, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.
Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:
1. Titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik
didihnya lebih tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).
2. Kerapatannya makin besar
3. Viskositas alkana makin naik.
4. Volatilitas alkana makin berkurang

c. Sifat Kimia Alkana


Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia
zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:
Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H
tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi
masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi
tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di
atas.
Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap
non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana
dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya,
alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat , basa kuat dan
oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana akan
dibahas di sini, yakni:
1. Pembakaran Alkana
2. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana
3. Reaksi Substitusi Alkana oleh Halogen

Dari rumus umum CnH2n+2 jika diketahui jumlah atom karbon, maka jumlah H dapat
ditentukan demikian pula sebaliknya. Nama-nama beberapa alkana tidak bercabang yang
sering disebut dengan deret homolog dapat dilihat pada tabel berikut:

2. Tata Nama Alkana


Tata nama senyawa Alkana dikenal dengan nomenklatur, aturan pemberian nama
di atur secara internasional oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied).
Sebelum mempelajari cara penanaman alkana, perlu memahami mengenai gugus alkil.
a) Gugus Alkil
Gugus alkil adalah senyawa alkana yang kehilangan satu atom H. Alkil
mempunyai rumus umum CnH2n+1. Penamaan alkil sesuai alkananya, tetapi
berakhiran -ana pada alkana diganti -il.
b) Tata Nama
1) Alkana Rantai Lurus (Tidak Bercabang)
Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih,maka nama alkana di
beri awalan n-(normal), contoh:
CH3- CH2 -CH2- CH2 -CH3 = n-pentana
CH3- CH2-CH3 = n-propana

2) (1) Tentukan rantai utama


(2) Penomoran Alkana Rantai Bercabang
dekat dengan cabang.
(3) Cabang alkana di substitusikan dengan alkil : CnH2n+2 -> CnH2n+1
(4) Alki-alkil yang tidak sejenis di tuliskan berdasarkan urutan abjad
(butil,etil,iso-,metil,propil).
(5) Alkil-alkil sejenis penulisannya di gabung dengan diberi awalan di-(2), tri(3), 4-
(tetra), 5-(penta).

CONTOH: 3–metilheksana
3. Keisomeran Alkana
Isomer merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi
mempunyai rumus struktur (bentuk) berbeda. Keadaan tersebut disebabkan adanya
proses isomeriasi. Isomeriasi adalah peristiwa perubahan struktur senyawa
karbon,misalnya dari rantai lurus, menjadi rantai bercabang tanpa di sertai perubahan
rumus molekul.
B. ALKENA

1. Rumus Umum Alkena

Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus fungsi
alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C). Rumus umum alkena
adalah CnH2n .Alkena termasuk senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Alkena biasa dikenal
dengan istilah olefin. Istilah ini berasal dari kata olefiant artinya gas yang berbentuk
minyak.

a. Sifat-sifat Umum Alkena


1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)
4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara
(pada konsentrasi 3 – 34 %)
6. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”

b. Sifat Fisika Alkena


Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan titik
didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih
dan massa jenis alkana berikut ini. Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan
alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh
adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh
hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.

c. Sifat Kimia Alkena


Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut gugus
fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi
diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang
ditandai dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan
α) dengan atom atau gugus tertentu. Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi
polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida
dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi
maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.

2. Tata Nama Alkena


Sama Seperti Alkana, semakin banyak atom C yang saling berikatan maka akan semakin
banyak jenis senyawa yang terbentuk, oleh karena itu diperlukan suatu sistem untuk
penamaannya, dan hal ini telah diatur oleh komisi tata nama dari himpunan kimia sedunia
atau IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama Alkena
diturunkan dari nama Alkana yang sesuai (yang jumlah atom karbonnya sama) dengan
mengganti akhiran ana menjadi ena.
Contoh:
Alkana : C2H6 = etana
Alkena : C2H4 = etena

1) Alkena rantai lurus

Atom karbon yang berikatan rangkap (C=C) diberi nomor yang menunjukkan ikatan
rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.Contoh:

2) Alkena dengan rantai bercabang


a. Rantai induk yaitu rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
b. Penomoran rantai induk diawali dari yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan
cabang yang terdekat.
c. Urutan penulisan nama: nomor cabang, nama cabang, nomor ikatan rangkap, nama
alkena (rantai induk).
3) Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap

Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya diberi tambahan diena
(untuk dua ikatan rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan rangkap).
Contoh:

3. Sifat Umum Alkena

a. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap 2


b. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
c. Sifat fisiologis lebih aktif (sebagai obat tidur)
d. Sifat sama dengan Alkana, tetapi lebih reaktif
e. Gas tidak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi
3-34%)
f. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking

4. Keisomeran
Isomer alkena dibedakan menjadi tiga isomer posisi, isomer kerangka, dan isomer
geometri.

1) Isomer posisi
Isomer posisi terjadi jika dua atau lebih senyawa alkena mempunyai rumus molekul
sama, tetapi letak letak ikatan rangkap dua berbeda.

2) Isomer kerangka
Isomer kerangka terjadi jika dua atau lebih senyawa alkena mempunyai rumus
molekul sama, tetapi rumus struktur (letak gugus bercabang) berbeda.

3) Isomer geometri
Isomer ini terdiri atas dua bentuk yaitu cis atau trans. Isomer cis terjadi jika gugus-
gugus alkil atau atom yang sama pada atom C ikatan rangkap terletak pada sisi sama.
C. ALKUNA

1. Rumus Umum Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga
antaratom C pada rantai karbonnya. Oleh karena itu terdapat satu ikatan rangkap tiga
pada rantai karbonnya, alkuna menjadi kekurangan satu atom H dibanding alkena
sehingga alkuna mempunyai rumus umum: CnH2n-2.

2. Tata Nama Alkuna

Berdasarkan Sistem IUPAC:

a. Pemberian nama pada alkuna menyerupai tata nama elkana yakni mengganti
akhiran –ana pada alkana terkait dengan akhiran –una.
b. Rantai atom karbon terpanjang adalah rantai atom karbon yang mengandung
ikatan ganda tiga
c. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai yang memungkinkan ikatan
ganda tiga mempunyai nomor serendah mungkin.
d. Pada penulisan nama, atom C yang mengandung atom ikatan ganda tiga
ditunjukan dengan nomor.

3. Sifat-sifat alkuna

Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik
didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar larut
dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa
jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip
dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin
besar maka titik didihnya makin tinggi. Sifat Kimia Alkuna:
1. Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya
reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran reaksi adisi pada alkuna.
2. Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
3. Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
4. Reaksi alkuna dengan hidrogen halide
5. Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan
alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov.
6. Reaksi alkuna dengan hydrogen.
7. Polimerisasi alkuna
8. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan
menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan
atom lain
9. Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan
menghasilkan CO2 dan H2O
10. 2CH=CH + 5 O2 à 4CO2 + 2H2O
4. Keisomeran Alkuna
Pada alkuna terdapat isomer rantai dan isomer posisi. Isomer alkuna dimulai dari
butana. Contoh isomer rantai:

Contoh isomer posisi:


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya,
senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hydrogen dan
atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya
minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari
2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon
dalam molekulnya.

Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan yang
tidak dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam bidang sandang,
pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam kegunaannya
sehari-hari.

B. Saran

Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksi senyawa
hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa,
karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan,
keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan.
tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.
DAFTAR PUSTAKA

Buku KIMIA SMA kelas XI Intan Pariwana

http://blogmerko.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kimia-senyawa-hidrokarbon.html (diakses
kamis 3/12/2015)

http://putriaswantihsn.blogspot.co.id/2015/03/alkana-alkena-alkuna-beserta-sifat.html (diakses
jum’at 4/12/2015)

https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/23/tatanama-alkana-alkena-dan- alkuna/(diakses
jum’at 4/12/2015)

Anda mungkin juga menyukai