Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon.
Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon,
seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa
karbon paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai
komponen utama minyak bumi dan gas alam.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna
senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan
pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H 2O),
karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).
Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal ini tidak
dipungkiri, karena atom karbon yang memiliki sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa
hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh
karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,
para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan
koevalen antar atom karbon dalam molekulnya.
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan dalam
menjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat
masak, alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang diberikan
oleh produk - produk dari hidrokarbon, namun masih ada beberapa orang yang belum
mengetahui produk – produk yang dihasilkan dari hidrokarbon.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah senyawa hidrokarbon itu?
2. Bagaimana karateristik dan klasifikasi hidrokarbon?
3. Apa itu Alkana, Alkena dan Alkuna ?
4. Apa manfaat dari senyawa hidrokarbon ?

C. Manfaat
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan
wawasan mengenai seluk beluk senyawa hirokarbon bagi kalangan pelajar maupun
kalangan umum. Sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai penggolongan
senyawa hidrokarbon dan pemanfaatannya dalam kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Senyawa hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon ( C ) dan hidrogen ( H ).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan
dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon
alifatik.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.
Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H 2O) dan
karbondioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber
utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi
dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan
adanya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan
air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di
laboratorium.

Karbon organic Karbon anorganik

Di dalam strukturnya terdapat rantai atom Di dalam strukturnya tidak terdapat rantai
karbon. atom karbon.
Struktur molekulnya dari yang sederhana
Struktur molekulnya sederhana
sampai yang besar dan kompleks

Mempunyai isomer Tidak mempunyai isomer

Mempunyai ikatan kovalen Mempunyai ikatan ion

Titik didih/leleh tinggi


Titik didih/leleh rendah

Mudah larut dalam air


Umumnya tidak mudah larut dalam air

Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil terhadap pemanasan

Reaksi umumnya berlangsung lambat Reaksi berlangsung lebih cepat

KEKHASAN ATOM KARBON


Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di
samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui
penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan
kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH 4). Selain
dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan
atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada
etana, etena dan etuna (lihat pelajaran Tata Nama Senyawa Organik).

2
Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan
terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau
siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon. Jika satu atom hidrogen pada metana
(CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen
pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan
seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.

B. Penggolongan Senyawa Hidrokarbon


Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya
a. Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
c. Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
d. Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.
keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener

Berdasarkan kerangkanya
a. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan Senyawa hidrokarbon
rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon
terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap 2 atau
rangkap 3.
b. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
 Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup
yang mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
 Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
tertutup yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal
yang bergantian. atau dapat ditulis.

Hidrokarbon berdasarkan klasifikasi tatanama organik terbagi atas :


1. Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana. Hidrokarbon
ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk
hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama
pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang.
Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapi rumus strukturnya berbeda dinamakan
isomer struktur.
a. Sifat Fisis Alkana
Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena sampai
heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk
alkana yaitu benzena, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.
Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:
a) titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik
didihnya lebih tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).

3
b) kerapatannya makin besar
c) viskositas alkana makin naik.
d) volatilitas alkana makin berkurang

b. Sifat Kimia Alkana


Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia
zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya,
yaitu:
- Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan
C-H tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan
energi masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H.
Energi tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada
pembakaran elpiji di atas.
- Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat
dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang
menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen
dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti
asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana
akan dibahas di sini, yakni: pembakaran alkana, perengkahan (craking)/eliminasi
alkana, dan reaksi substitusi alkana oleh halogen.
1. Pembakaran Alkana
2. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana
3. Reaksi Substitusi Alkana oleh Halogen

Deret Homolog Alkana


Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum
yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai
beda CH2atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan
cabang yang nomor cabangnya sama.

Sifat-sifat deret homolog alkana :


o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

No. Rumus Nama


1. CH4 Metana
2. C2H6 Etana
3. C3H8 Propana
4. C4H10 Butana
5. C5H12 Pentana
6. C6H14 Heksana
7. C7H16 Heptana
8. C8H18 Oktana
9. C9H20 Nonana
10. C10H22 Dekana

4
2. Alkena
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus fungsi
alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C)
a. Sifat Fisik Alkena
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan
titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel
titik didih dan massa jenis alkana berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang
membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang
bermuatan positif sebagian.

Deret Homolog Alkena


Pemberian nama alkena sesuai dengan pemberian nama alkane hanya mengganti akhiran –
ana dengan –ena. Deret homolog senyawa alkena dapat dilihat di bawah ini.
No. Rumus Nama
1. C2H4 Etena
2. C3H6 Propena
3. C4H8 Butena
4. C5H10 Pentena
5. C6H12 Heksena
6. C7H14 Heptena
7. C8H16 Oktena
8. C9H18 Nonena
9. C10H20 Dekena

3. Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-C C-).
Memiliki sifat yang sama dengan alkena namun lebih reaktif. Dan memiliki rumus
CnH2n-2.
a. Ciri – ciri Alkuna
1) Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga
2) Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
3) Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
4) Sifat-sifat :
- Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
- Suatu gas, tak berwarna, baunya khas

b. Sifat Fisika Alkuna


Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik
didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Perhatikan tabel berikut.
Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut organik seperti
karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari air.
Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C
harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.

5
c. Sifat Kimia Alkuna
• Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi
adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
• reaksi adisi pada alkuna.
• Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
• Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
• Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan
alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov.
Perhatikan reaksi berikut:
• Reaksi alkuna dengan hidrogen
• Polimerisasi alkuna
• Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan
menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom
lain.
• Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan
menghasilkan CO2 dan H2O.
• 2CH=CH + 5 O2 � 4CO2 + 2H2O

Deret Homolog Alkuna


Asetilena adalah induk deret homolog alkuna, maka deret ini juga disebut deret
asetilena.

Atom Rumus Nama


C Molekul
1 - -
2 C2H2 Etuna
3 C3H4 Propuna
4 C4H6 Butuna
5 C5H8 Pentuna
6 C6H10 Heksuna
7 C7H12 Heptuna
8 C8H14 Oktuna
9 C9H16 Nonuna
10 C10H18 Dekuna

C. Tata Nama Senyawa


1. Tata Nama Alkana
Berdasarkan deret homolog alkane di dapat bahwa selisih antara alkana yang jumlah
atom C–nya berbeda 1 selalu sama, yaitu –CH 2atau 14 satuan massa atom sehingga
membentuk suatu deret yang disebut deret homolog (deret sepancaran). Berdasarkan
deret homolog senyawa alkana, senyawa alkana memiliki rumus umum
CnH2n+2
Berdasarkan rumus strukturnya, senyawa alkana dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
rantai lurus dan rantai bercabang. Berikut beberapa contoh senyawa alkana rantai
bercabang.

Aturan Penamaan Senyawa Alkana Rantai Bercabang

6
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa tersebut merupakan
senyawa alkana.
2. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga rantai cabang menempel pada
atom C yang bernomor paling kecil.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
5. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), nama rantai cabang yang menyambung dengan
nama rantai lurus.

Aturan Penamaan Senyawa Alkana Rantai Bercabang Lebih dari 1


1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa tersebut merupakan
senyawa alkana.
2. Tentukan rantai induk terpanjang dan jumlah rantai cabangnya yang paling banyak.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga salah satu rantai cabang
menempel pada atom C yang paling kecil.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
5. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Tuliskan nomor cabang 1 diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang 1, nomor
cabang 2 diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang 2, ditulis bersambung dengan
nama rantai lurus. Nama alkil disusun berdasarkan abjad.
7. Jika rantai cabang memiliki gugus alkil yang sama, rantai cabang diberi nama sesuai
jumlah atom C dan jumlah rantai cabangnya.
8. Tuliskan nomor-nomor cabang, diikuti tanda (-), nama jumlah rantai cabang dan gugus
alkil ditulis bersambung dengan nama rantai lurus.

D. Tata Nama Alkena


Alkena mempunyai rumus umum CnH2n, dengan n= 2, 3, …Alkena yang paling
sederhana adalah C2H4, etilena, dimana kedua atom karbonnya terhibridisasi sp2 dan
ikatan ikatan rangkap duanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi. Senyawa
alkena sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya karet dan plastik.
Tata nama alkena mirip dengan alkana hanya saja ,hanya mengantikan akhiran –ana
menjadi –ena .
Tata nama struktur alkena,aturannya adalah sebagai berikut :’
 Rantai utama ( rantai terpanjang) harus mengandung ikatan rangkap dua
 Atom C yang memiliki ikatan rangkap dua harus memiliki nomor terkecil
 Aturan –aturan lain sama dengan aturan pada tata nama alkana
 Urutan penyebutan :
a. Rantai tidak bercabang :
no. ikatan rangkap – nama alkena
b. Rantai bercabang :
no.cabang – nama cabang-nomor ikatan rangkap – nama alkena

E. Tata Nama Alkuna


Rumus umum alkuna yaitu : CNH2N-2; n = jumlah atom C.
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana
menjadi una . Tata nama alkuna bercabang seperti penamaan alkena.
 Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
 Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap.

7
 Ikatan diberi nomor untuk menunjukkan letak ikatan rangkap
 Penulisan cabang-cabang sama seperti alkena.
 Urutan penamaan :
Nomor cabang – Nama cabang – Nomor ikatan rangkap – Nama rantai utama.

F. Penggunaan Hidrokarbon Dalam Kehidupan


1. Alkana
a. Gas Alam
Hampir 80 % gas alam tersusun dari senyawa alkana yaitu metana (rumus CH 4)
dan 20% sisanya terdiri dari senyawa alkana lainnya seperti etana, propana, dan
juga butana. Gas alam yang diolah dan dikemas dalam tabung bisa menjadi
bahan bakar alternatif selain minyak bumi. Gas alam yang ditaruh pada suhu
minus 160 derajat akan berubah wujud menjadi cair yang kita kenal dengan
Liquified Petroleum Gas (populer dengan nama elpiji). Dalam bentuk inilah gas
alam terasa sekali kegunaanya di kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, las,
bahan bakar kendaraan (BBG), dan lain – lain.

b. Metil Klorida atau Monoklor Metana (CH3Cl)


Seiring dengan kesadaran banyak pihak tentang penggunaan gas freon yang
sudah tidak ramah lingkungan lagi, muncul yang namanya Metil Klorida.
Senyawa yang dihasilkan dari reaksi subtitusi alkana dengan gas klor ini banyak
digunakan sebagai pada pendingan kulkas. Zat ini lebih ramah lingkungan karena
tidak merusak ozon.

c. Kloroform (CHCl3)
Kegunaan senyawa alakan berikutnya adalah kloroform. Kloroform merupakan
hasil reaksi subtitusi metana dengan gas klor berlebih. Zat ini berupa cairan yang
sering digunakan sebagai agen anastetik atau pemati rasa atau lebih dikenal
dengan nama obat bius. Dalam dunia medis zat ini sangat penting guna
membantu mengurangi rasa sakit saat operasi. Tidak hanya itu, kloroform pada
suhu kamar punya wujud cair sering digunakan sebagai bahan pelarut organik.

d. Karbon Tetraklorida
Di dalam tabung pemadam kebakaran ada salah satu senyawa alkana yaitu
Karbon Tetraklorida namanya. Zat ini ampuh untuk memadamkan api dengan
cepat. Sama dengan kloroform, zat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pelarut
nonorganik.

e. Minyak Tanah
Hampir semua produk olahan minyak bumi tersusun dari senyawa alkana. Salah
satunya yang sering kita manfaatkan adalah minyak tanah. Walaupun sekarang
sudah jarang yang memakai tapi sobat tidak bisa mengelak kalau dulu minyak
yang satu ini sangat berguna. Minyak tanah berasal dari minyak bumi yang
difraksinasi sehingga menghasilkan berbagai produk salah satunya minyak tanah.

f. Butana
Berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.

g. Oktana

8
Komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu bensin.

2. Alkena
Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena (PE).Propena,
digunakan untuk membuat plastik Beberapa kegunaan monomer dan polimer, yaitu
polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.

3. Alkuna
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal sebagai gas karbit dihasilkan dari batu
karbit yang dengan air :

CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom
hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa
hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat
ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon
berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan
yang tidak dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam bidang
sandang, pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam
kegunaannya sehari-hari.

B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksisenyawa
hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga
bisa, karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan
keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut
pada kegagalan. tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.

10

Anda mungkin juga menyukai