Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PRODUKSI

I. PENGERTIAN MAJANEMEN PRODUKSI


Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian
produksi itu sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa
yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga
kerja, danskills (organizational, managerial and technical skills)
(Assauri, 1978). Proses produksi yang berjalan dengan lancer dan baik
merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan.
Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik,
maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan
kegiatan produksi tersebut.
Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan
suatu organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap
tantangan yang timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi,
perubahan organisasi, dan lingkungan dalam aspek kegiatan industri
jika tanpa adanya suatu manajemen yang efektif. Menurut Manullang
(1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produksi
merupakan kegiatan untuk menambah atau menciptakan manfaat yang
terdiri atas penambahan manfaat bentuk, manfaat waktu, dan manfaat
tempat atau gabungan di antaranya.
Oleh karena itu, manajemen produksi dapat diartikan sebagai
proses manajemen yang diterapkan dalam kegiatan atau bidang
produksi dalam sebuah perusahaan.
Manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor
produksi sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk dan jasa
yang lebih berdaya guna melalui proses manajemen yang terdiri dari
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pengarahan, dan pengendalian (Sumarni dan Soeprihanto, 2000).

II. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi-fungsi manajemen menurut Ahyari (1999), terdiri dari :


1. Perencanaan
Perencanaan adalah keputusan yang diambil sekarang untuk
dikerjakan pada waktu yang akan datang. Titik berat dari
perencanaan adalah pembuatan keputusan, dimana keputusan
tersebut akan dilaksanakan pada periode pelaksanaan.

2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan-
hubungan antar komponen-komponen organisasi dengan tujuan agar
segala kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.
Pengorganisasian memuat bagaimana kerjasama yang baik pada
lingkungan perusahaan yang berpengaruh pada produktivitas kerja.
Pengorganisasian menjelaskan tentang garis kewenangan dari
masing-masing elemen yang terlibat dalam produksi yang
digambarkan dalam struktur organisasi.
Komponen-komponen produksi yang harus diarahkan dalam
pengorganisasian meliputi pekerjaan yang harus dilakukan, orang
yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut, dan alat-alat yang
harus dipergunakan untuk menjalankan pekerjaan. Ketiga
komponen itu harus dikoordinasi dengan baik agar tujuan produksi
dapat dicapai.

3. Pengarahan
Pengarahan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar
tujuan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada
tujuan yang telah ditetapkan. Pengarahan ini dimaksudkan untuk
mengamankan pendapat dan aspirasi dari masing-masing staf dan
karyawan demi tercapainya tujuan perusahaan.

4. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian merupakan fungsi manajemen yang berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut
tenaga kerja, pengembangannya sampai pada usaha agar setiap
tenaga karyawan dapat memberi daya guna maksimal kepada
perusahaan. Fungsi ini juga merupakan suatu proses menajemen
yang menyangkut kerja sama dalam melaksanakan tugas antar
bagian maupun antar masing-masing pihak secara baik. Proses ini
membutuhkan peranan komunikasi timbal balik antar atasan dan
bawahan, begitu pula sebaliknya.

5. Pengawasan atau pengendalian


Pengawasan atau pengendalian adalah suatu proses sistematik
untuk mengevaluasi apakah aktivitas-aktivitas organisasi telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau
tidak. Apabila belum dilaksanakan, maka dilakukan diagnosis faktor
penyebabnya untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan.

Dengan adanya manajemen yang diterapkan dalam kegiatan


produksi suatu perusahaan, maka hasil dari produksi tersebut dapat
menghasilkan output yang baik pula. Manajemen yang digunakan
tersebut disebut manajemen produksi.
III. TUJUAN DAN FUNGSI DASAR MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi bertujuan mengatur penggunaan faktor-
faktor produksi yang ada sedemikian rupa sehingga proses produksi
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Fungsi dasar manajemen produksi menurut Sastrodipoera (1994)
dibagi menjadi tujuh sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan Produk
Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produksi akhir.
Perencanaan produksi umumnya mempunyai tiga jenis kegiatan
yaitu urutan kerja, penjadwalan, dandispesing.Dispesing ini
merupakan perintah kepada karyawan untuk memulai pekerjaan
sesuai dengan jadwal dan urutan kerja yang sudah disusun.

2. Fungsi Perencanaan Proses


Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode terbaik,
paling efektif dan efisien untuk mengkombinasikan sumber-sumber
daya yang ada dan untuk menghasilkan produksi yang sesuai
dengan perencanaan produksi.

3. Fungsi Persediaan
Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku,
mutu, waktu, dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya
serendah mungkin.

4. Fungsi Pengawasan
Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai
dengan rencana produksi.

5. Fungsi Pengawasan Mutu


Berhubungan dengan pemeliharaan mutu produksi sehingga
sesuai dengan keinginan pasar.
6. Fungsi Pengawasan biaya
Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan
antara biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan.

7. Fungsi Pengangkutan
Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan tepat
dan dengan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya.

IV. KESIMPULAN
Dalam mengoperasikan suatu kegiatan, peranan manajemen ini
sangat penting sehingga antara satu aspek dengan aspek yang lainnya
tidak berjalan sendiri- sendiri. Suatu manajemen diterapkan dalam
perusahaan agar setiap input atau faktor produksi dikombinasikan
dengan baik dan dalam prosesnya prinsip efisiensi dapat lebih
diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai