Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH IPS

ASEAN

Disusun oleh :
Nama : SEPTIYAN PRIAMBODO
No. Absen : 27
Kelas : VIII A

SMP NEGERI 1 SUBAH


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allahswt., karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini sesuai waktunya. Kami mencoba
berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu pembaca
dalam memahami pelajaran IPS yang merupakan judul dari Makalah kami, yaitu “ASEAN
(Association of South East Asian Nation)”. Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah ini
dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah ini masih ada kekurangan sehingga
kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata pelajaran IPS agar
dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Subah, Agustus 2020


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia.
Bahkan, binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti
pernah melihat sekelompok semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika
hanya seekor semut yang mengangkut benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian
itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan negara. Inti kejadian
tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja sama. Sebuah
negara kecil dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama dengan negara-
negara kecil lainnya. Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara Asia
Tenggara.
Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga
negara-negara yang merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk
organisasi yang dinamakan ASEAN (Association of South East Asian
nation). ASEAN merupakan perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang
didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filipina,
Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita
tentang hal-hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini
telah dikaji tentang salah satu organisasi yang beperan dalam meningkatkan
hubungan internasional, yaitu ASEAN (Association Of South East Asian
Nation).

C. Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?
2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !
4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !
5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !
6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN


Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah
Indonesia, Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand,
Vietnam, Kampuchea, dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat
melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya.
Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia
Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda ke
Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa Inggris atas
Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa Spanyol dan
Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas indonesia;
penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam; serta penjajahan
bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa besar
keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri
dari penjajahan. Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan.
Persamaan-persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada
lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat untuk membentuk sebuah
organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura,
dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan
pertemuan di tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut
dihadiri oleh lima orang yang merupakan wakil dari lima negara. Kelima
orang tersebut sebagai berikut.
1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri
Indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat Khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi,
yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).

B. Negara-Negara Anggota ASEAN


Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984,
negara Brunei Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada
tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN.
Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan kesembilan
ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea tidak mau ketinggalan.
Negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada tanggal 16
Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah
yang menjadi anggota ASEAN.
C. Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang.
Adapun lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.

Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :


1. Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat
dua buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam. Lingkaran
luar berwarna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran
dalam berwarna putih melambangkan kesucian dan ketulusan.
2. Batang padi berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah anggota ASEAN.
Warna kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan
persahabatan.
4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.

Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.


1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN
2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-negara
ASEAN.
3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia
umumnya.

D. Tujuan Dibentuknya ASEAN


Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang
memuat hal-hal sebagai berikut.
1. Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta
lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di
kawasan;
2. Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik,
keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir
dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai
dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan
harmonis;
5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat
kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif
untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu
lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya pergerakan
pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh; arus modal
yang lebih bebas;
6. Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di
ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7. Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan
aturan hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan
kebebasan-kebebasan fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;
8. Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh,
segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
9. Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan
lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan,
pelestarian warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;
10. Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih
erat di bidang pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat
ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat
ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang
pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12. Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan
terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat
ASEAN;
13. Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya
seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan
memperoleh manfaat dari, proses integrasi dan pembangunan komunitas
ASEAN;
14. Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih
tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15. Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan
penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra
eksternal dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.

Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :


1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3. Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi;
4. Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan
perdagangan, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup rakyat;
5. Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dan
regional agar semakin mempererat anggota ASEAN;

Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya


ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan
Asia Tenggara.

E. Struktur Organsisasi ASEAN


Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan
utama yang akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal
2 kali setahun. KTT merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang
dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri
dari para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi
Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils);
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga
pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan
ASEAN (ASEAN Political-Security Community Council/APSCC), Dewan
Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/AECC),
dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community
Council/ASCC);
4. Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5. Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang
terdiri dari wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan
berkedudukan di Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil
sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8. ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan
promosi HAM di ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen
ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk
pembentukan identitas ASEAN.
10. Entities associated with ASEAN.

F. Kerja Sama ASEAN


Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang
ekonomi, sosial budaya, dan politik pertahanan.
1. Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan
hambatan- hambatan ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian
negara- negara anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja
sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama di sektor perindustrian,
perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN
(AFTA).
2. Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang
kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan
teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan
sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan,
penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian
publik.
3. Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan
perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja
sama dalam bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat
politik, seperti berikut ini.
a. kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And
Neutrality/ZOPFAN);
b. Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and
Cooperation/TAC in Southeast Asia);
c. Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast
Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama
dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum
(ARF). Beberapa bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara
lain sebagai berikut.
1. Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana ( Treaty on
Mutual Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).
2. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on
Counter Terrorism/ACCT).
3. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM)
yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan
melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
4. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5. kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup
pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang,
penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut,
kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
6. Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta
kelembagaan antarparlemen.

G. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN


Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang
bersifat non militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan
stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan sehingga membantu Indonesia
untuk melanjutkan program-program pembangunan di segala bidang dan
mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju. Pada intinya
hubungan Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan
organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-
bangsa Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama.
Lima negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah
Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan
pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima,
namun beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya
bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya
ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan
Asia Tenggara.

B. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk
itu, kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu
sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa
kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus
lebih menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai