Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan,


binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat
sekelompok semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika hanya seekor semut
yang mengangkut benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi
orang, masyarakat, bahkan negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan,
kebersamaan, atau menjalin kerja sama. Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila
saling bekerja sama dengan negara-negara kecil lainnya. Contoh yang lebih nyata
adalah negara-negara Asia Tenggara.

Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga negara-negara


yang merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk organisasi yang
dinamakan ASEAN (Association of South East Asian nation). ASEAN merupakan
perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8
Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok
oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

2. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita


tentang hal-hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah
dikaji tentang salah satu organisasi yang beperan dalam meningkatkan hubungan
internasional, yaitu ASEAN (Association Of South East Asian Nation).

3. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?
2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !
4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !
5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !
6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN

Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia,


Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam,
Kampuchea, dan Laos.

Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini
membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-
15 bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris,
Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin
berdagang. Penjajahan bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan
Indonesia; Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan
bangsa Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan
Vietnam; serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata
betapa besar keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.

Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari


penjajahan. Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-
persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di
wilayah Asia Tenggara sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara
tersebut adalah Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan
di tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima
orang yang merupakan wakil dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai
berikut.

1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri


indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.

2
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui


penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi,
yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).

2 Negara-Negara Anggota ASEAN

Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia,


Thailand, Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei
Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli
1995, negara Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar
menjadi anggota kedelapan dan kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997.
Kampuchea tidak mau ketinggalan. Negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh
ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia
Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN

3. Lambang ASEAN

Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun


lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.

Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :

1. Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat


dua buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam. Lingkaran luar
berwarna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam
berwarna putih melambangkan kesucian dan ketulusan.
2. Batang padi berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah anggota ASEAN.
Warna kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan
persahabatan.
4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.

Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.

1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN

3
2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-negara
ASEAN.
3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia umumnya.

4. Tujuan Dibentuknya ASEAN

Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat


hal-hal sebagai berikut.

1. Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta


lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;
2. Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik,
keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan
bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai
dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan
harmonis;
5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat
kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif
untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas
barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku
usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh; arus modal yang lebih
bebas;
6. Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di
ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7. Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan
aturan hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan
kebebasan-kebebasan fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;
8. Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh,
segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
9. Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan
lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan,
pelestarian warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;

4
10. Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di
bidang pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan
penguatan Komunitas ASEAN;
11. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN
melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber
daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12. Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan
terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13. Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya
seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan
memperoleh manfaat dari, proses integrasi dan pembangunan komunitas
ASEAN;
14. Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih
tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15. Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan
penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra
eksternal dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.

Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan


kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3. Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan,
dan administrasi;
4. Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan perdagangan,
perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup
rakyat;
5. Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dan regional
agar semakin mempererat anggota ASEAN;

Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya


ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya,
dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

5
5. Struktur Organsisasi ASEAN

Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama yang
akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT
merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara
ASEAN;

1. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari


para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan
Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils);
2. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga
pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN
(ASEAN Political-Security Community Council/APSCC), Dewan Komunitas
Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/AECC), dan
Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community
Council/ASCC);
3. Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
4. Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri
dari wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan
di Jakarta.
5. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil
sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
6. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
7. ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan
promosi HAM di ASEAN.
8. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN
dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan
identitas ASEAN.
9. Entities associated with ASEAN.

6
6. Kerja Sama ASEAN

Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang
ekonomi, sosial budaya, dan politik pertahanan.

1) Kerja Sama Ekonomi

Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan-


hambatan ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara- negara
anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi
mencakup berbagai kerja sama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan
Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).

2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya

Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan,


penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi,
penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial,
pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan
narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.

3) Kerja Sama Politik dan Keamanan

Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.

a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And


Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC
in Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia
Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam
bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF).

7
Beberapa bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai
berikut.

a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual


Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on
Counter Terrorism/ACCT).
c) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM)
yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan
melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
d) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup
pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang,
penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut,
kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta
kelembagaan antarparlemen.7. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung
Dalam ASEAN

Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non
militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan
keteraturan di kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-
program pembangunan di segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi
bangsa yang lebih maju. Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling
menguntungkan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi


regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia
Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang
sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri
Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun


beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam
Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk
meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta
mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

B. Saran

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita
harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena
bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.

Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih
menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai