Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga tugas akhir semester ini dapat terselesaikan. Tugas akhir semester ini
direkontruksi dengan judul Organisasi Konferensi Islam (OKI). Penulisan tugas
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
matakuliah Organisasi dan Administrasi Internasional DR.Leny M. Kallau-Tamunu,
SU.
Tugas ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang di peroleh dari
buku panduan yang berkaitan dengan Organisasi dan Administrasi Internasional
khususnya yang berkaitan dengan Organisasi Konferensi Islam, serta infomasi dari
media Internet yang berhubungan dengan Organisasi Konfrensi Islam, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Organisasi dan
Administrasi Internasional atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas ini.
Penulis harap, dengan membaca tugas ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Organisasi Konferensi
Islam, khususnya bagi penulis. Memang Tugas ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah
yang lebih baik.
Hormat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
OKI didirikan di Rabat, Maroko oleh negara-negara Islam yang bersidang 25
September 1969 untuk membahas situasi yang sedang berkembang dan berdasarkan
Deklarasi Rabat, sepakat untuk membentuk sebuah organisasi yang nantinya dikenal
dengan OKI dan secara resmi dibentuk pada bulan Mei 1971.
Lahirnya OKI adalah sebagai reaksi terhadap pembakaran Masjid Al Aqsha
yang terletak di kota Al Quds (Yurusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh Israel
dan sejak tahun 1967 menduduki Yerusalem. Tindakan Israel ini menggemparkan
umat Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu Raja Husein dari Maroko segera
menyerukan bersatu menuntut pertanggungjawaban Israel. Masjid Aqso dibangun
oleh Nabi Daud dan pernah menjadi simbol persatuan umat Islam.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis
memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan
masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Apa Tujuan Didirikannya Organisasi Konferensi Islam?
2. Prinsip Apa Yang Dibangun Oleh Organisasi Konferensi Islam?
3. Bagaimana Struktur Dari Organisasi Konferensi Islam?
4. Bagaimana Struktur Keanggotaan Organisasi Konferensi Islam?
5. Kegiatan Apa Yang Dibangun Oleh Organisasi Konferensi Islam?
6. Bagaimana Peran Indonesia Dalam Keanggotaan Organisasi Konferensi
Islam?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan tugas ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Tujuan Didirikannya Organisasi Konferensi Islam?
2. Untuk Mengetahui Prinsip Organisasi Konferensi Islam?
3. Untuk Mengetahui Struktur Organisasi Konferensi Islam?
Organisasi
Konferensi Islam?
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari tugas ini adalah, agar mahasiswa dapat menambah
pengetahuan dan mengetahui mengenai Organisasi Konferensi Islam (OKI), baik dari
tujuannya, prinsip, Struktur Keanggotaan, Kegiatan, dan juga peran Indonesia dalam
Keanggotaan Organisasi Konferensi Islam.
1.5 Ruang Lingkup
Tugas ini membahas mengenai Organisasi Multinasional Berdasarkan
Solidaritas Agama Islam (OKI) dan Tujuan didirikannya OKI, Serta
membahas mengenai Prinsip, Struktur dan Kegiatan Organisasi Konferensi
Islam.
BAB II
METODE PENULISAN
tugas
ini
berdasarkan
metode
deskriptif
analistis,
yaitu
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
3.1. Latar Belakang Pembentukan Organisasi Konferensi Islam (OKI)
OKI didirikan di Rabat, Maroko oleh negara-negara Islam yang bersidang 25
September 1969 untuk membahas situasi yang sedang berkembang dan berdasarkan
Deklarasi Rabat, sepakat untuk membentuk sebuah organisasi yang nantinya dikenal
dengan OKI dan secara resmi dibentuk pada bulan Mei 1971.
Lahirnya OKI adalah sebagai reaksi terhadap pembakaran Masjid Al Aqsha
yang terletak di kota Al Quds (Yurusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh Israel
dan sejak tahun 1967 menduduki Yerusalem. Tindakan Israel ini menggemparkan
umat Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu Raja Husein dari Maroko segera
menyerukan bersatu menuntut pertanggungjawaban Israel. Masjid Aqso dibangun
oleh Nabi Daud dan pernah menjadi simbol persatuan umat Islam.
Dari peristiwa ini kemudian muncullah ide dari umat Islam untuk mengadakan
konsolidasi dalam rangkan membebaskan kota Yerusalem dari cengkeraman Zionis
Israel. Seruan itu mendapat sambutan baik dari para menteri negara-negara anggota
Liga Arab. Pertemuan itu disepakati untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) negara-negara Islam dalam waktu singkat. Sebagai tindak lanjut dari
pertemuan tersebut, pada tanggal 22-25 September 1969 diselenggarakan KTT
negara-negara Islam I di Rabat, Maroko. Konferensi Tingkat Tinggi yang dihadiri 28
negara Islam itu menghasilkan beberapa keputusan yaitu:
1. Mengutuk pembakaran Masjid Al Aqsha oleh Israel
2. Menuntut dikembalikannya kota Yerusalem sebagaimana sebelum perang
tahun 1967
3. Menuntut penarikan tentara Israel dari seluruh wilayah Arab yang diduduki
4. Menetapkan pertemuan tingkat Menlu di Jeddah pada bulan Maret 1970
Untuk meningkatkan kerjasama bangsa-bangsa Islam di dunia, kemudian pada
tanggal 24-28 April 1978 diadakan KTT OKI di Dakar, Senegal yang dihadiri oleh
Menlu negara anggota sebanyak 42 orang. Adapun isu atau masalah yang
diagendakan adalah:
1. Persoalan Palestina
2) Tahun 1965 : Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di Jeddah Saudi Arabia
yang mencetuskan ide untuk menjadikan umat Islam sebagai suatu kekuatan yang
menonjol dan untuk menggalang solidaritas Islamiyah dalam usaha melindungi
umat Islam dari zionisme khususnya.
3) Tahun 1967 : Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh karenanya
solidaritas Islam di negara-negara Timur Tengah meningkat.
4) Tahun 1968 : Raja Faisal dari Saudi Arabia mengadakan kunjungan ke beberapa
negara Islam dalam rangka penjajagan lebih lanjut untuk membentuk suatu
Organisasi Islam Internasional.
5) Tahun 1969 : Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al Agsha. Peristiwa
tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan umat Islam terhadap Zionis
Israel.
Seperti telah disebutkan diatas, Tanggal 22-25 September 1969 diselenggarakan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Islam di Rabat, Maroko untuk
membicarakan pembebasan kota Jerusalem dan Mesjid Al Aqsa dari cengkeraman
Israel. Dari KTT inilah OKI berdiri.
3.2. Tujuan Didirikannya OKI
Secara
umum
tujuan
didirikannya
organisasi
tersebut
adalah
untuk
Memberi
semangat
dan
dukungan
kepada
rakyat
Palestina
dalam
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Organisasi Konferensi Islam beranggotakan negara Islam dan negara yang
mayoritas pendukungnya beragama Islam.
2. Pokok persoalan yang menjadi latar belakang berdirinya Organisasi
Konferensi Islam adalah dengan terabakarnya Masjid Al Aqsha dan
perebutan Yerusalem tahun 1967 oleh Zionisme Israel.
3. Organisasi
Konferensi
Islam
dalam
perkembangannya
tidak
lagi
Daftar Pustaka
Teuku May Rudy, Organisasi dan Administrasi Internasional, 2nd edition, PT Refika
Aditama, Bandung, Juni 2005.
Added Dawisha(Ed.), Islam in Foreign Policy, Cambridge University Press,
Cambridge, 1983
http://tegoehthunat.blogspot.com/2010/06/kemelut-di-timur-tengah-danorganisasi.html