BAB 1. PENDAHULUAN
Asia Tenggara meliputi Semenanjung Indocina dan Melayu serta beberapa kepulauan di sekitarnya.
Terdiri atas sebelas negara yang dapat dibedakan menjadi dua kawasan, yaitu kawasan benua
(Myanmar, Thailand, Kampuchea, Laos, Vietnam, dan Malaysia Barat) dan kawasan kepulauan (Malaysia
Timur, Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Timor Leste, dan Filipina).
Di wilayah Asia khususnya Asia Tenggara terdapat sebuah bentuk kerjasama yang dituangkan dalam
sebuah organisasi bernama ASEAN. Kerjasama regional ini berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5
negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Kelima negara tersebut menyepakati
Deklarasi Bangkok yang isi pokoknya adalah bahwa mereka bersepakat untuk bekerjasama dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong tercapainya perdamaian regional. Keanggotaan
ASEAN mengalami perkembangan ketika Brunei Darussalam diterima sebagai anggota penuh pada
tanggal 8 Januari 1984, dan Vietnam menambah jumlah anggota ASEAN menjadi 7 setelah resmi
diterima sebagai anggota pada tanggal 28 Juli 1995. Keikutsertaan Myanmar dan Laos menambah
anggota ASEAN menjadi 9 anggota.
BAB 2. PEMBAHASAN
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini membuat bangsa
lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah
mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda ke
Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura,
Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan
bangsa Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam;
serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa besar keinginan
bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara. Terbentuk pada tahun 8 Agustus 1967 ditandai
dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Pada saat itu, Deklarasi Bangkok ditandatangini oleh lima
perwakilan negara yaitu Mentri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan. Mereka
merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan tersebut menimbulkan
perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat untuk
membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia, malaysia, Thailand,
Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan di tepi Pantai
Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima orang yang merupakan wakil
dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi
Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka
dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation). ASEAN
didirikan pada saat perang dingin berlangsung, hal itu yang membedakan ASEAN dengan organisasi
internasional lainnya. ASEAN bukan merupakan organisasi regional pertama yang ada di Asia Tenggara.
Sebelum ASEAN terbentuk terdapat beberapa organisasi regional di Asia Tenggara namun ruang lingkup
dan anggota negara yang terbatas yaitu SEATO (Southeast Asia Treaty Organiszation), ASA (Association
of South East Asia), dan Maphilindo. Berdirinya ASEAN merupakan hasil dari rasa kepercayaan yang
tinggi terhadap sesama anggotanya. Adanya rasa kepercayaan yang tinggi dan keinginan untuk tetap
menjaga hubungan baik dengan sesama negara di Asia Tenggara mendorong terbentuknya ASEAN. Pada
awal mula pembentukan ASEAN beranggotakan lima negara yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura,
Thailand dan Philipina. Kelima negara tersebut merupakan negara pemrakarsa ASEAN. Keanggotaan
ASEAN terbuka untuk negara-negara Asia Tenggara, oleh karena itu, pada perkembangannya negara-
negara Asia Tenggara lainnya turut bergabung dalam ASEAN diantaranya yaitu Brunei Darussalam,
Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Negara-negara anggota ASEAN memiliki bentuk pemerintahan
yang berbeda-beda, oleh karena itu, negara-negara ASEAN memiliki prinsip non interference yaitu
prinsip yang tidak mencampuri urusan negara lain.
Factor-factor terbentuknya ASEAN dibedakan menjadi factor internal dan eksternal sebagai berikut:
§ Factor internal, yaitu adanya tekad bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-
sama sebagai bekas negara jajahan barat.
§ Faktor eksternal yaitu adanya perang Vietnam (Indo-Cina) dan sikap RRC ingin mendominasi Asia
Tenggara
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan
Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN.
Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN. Negara
Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997.
Kampuchea tidak mau ketinggalan. Negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada
tanggal 16 Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi
anggota ASEAN.
Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih memperkuat
nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;
2. Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan, ekonomi,
dan sosial budaya yang lebih luas;
3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas dari
semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan dunia
secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis
5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif, dan
terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan investasi, yang
di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya
pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh; arus modal yang lebih
bebas;
7. Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan hukum,
dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental,
dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;
8. Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala bentuk
ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
10. Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang
pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui
penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya manusia,
kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12. Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin bebas dari
narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13. Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh lapisan
masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses integrasi
dan pembangunan komunitas ASEAN;
14. Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan
keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15. Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan penggerak utama
dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam arsitektur kawasan yang
terbuka, transparan, dan inklusif.
Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;
Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan perdagangan, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat;
Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dan regional agar semakin
mempererat anggota ASEAN;
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN adalah
untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan
ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
Sejak Asean berdiri, Indonesia telah mengambil peran yang sangat penting. Peran pertama Indonesia
ditunjukkan dengan ikut mendirikan Asean. Selanjutnya Indonesia diberi kepercayaan sebagai
penyelenggara KTT Asean I. KTT ini dilaksanakan di Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976. Salah satu
kesepakatan yang dihasilkan KTT Asean I adalah pembentukan Sekretariat Asean di Jakarta. Adapun
yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asean pertama adalah H.R. Dharsono, seorang putra
Indonesia. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa negara kita cukup berperan besar dalam Asean.
Indonesia juga berperan dalam menciptakan perdamaian. Indonesia banyak membantu negara-negara
anggota Asean lain yang sedang mengalami konflik. Indonesia pernah menjadi penengah konflik antara
Vietnam dan Kamboja. Konflik ini terjadi karena Vietnam menduduki Kamboja. Indonesia menjadi
penengah kedua belah pihak sejak tahun 1987. Akhirnya, pada Konferensi Paris untuk Kamboja tahun
1991, Kamboja dan Vietnam menyepakati perjanjian damai.
Peran penting lainnya adalah saat Indonesia menjadi penengah antara Pemerintah Filipina dan Moro
National Front Liberation (MNLF). Baik Pemerintah Filipina maupun MNLF sepakat untuk melakukan
pertemuan di Indonesia dan membuat perjanjian damai.
Pada KTT Asean ke-9 tanggal 7‒8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas
Asean (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial-kebudayaan, dan
ekonomi.
Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia
menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu adalah Pertemuan Tingkat Menteri
Asean (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan Asean (Asean Regional Forum), Pertemuan
Kementerian Kawasan mengenai Penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan beberapa
pertemuan lainnya.
Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca Gempa Bumi dan Tsunami pada Januari 2005. Pertemuan
ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana Tsunami pada 26 Desember
2004. Negara Asean yang terkena tsunami adalah Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk
mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi
Asean ke-40.
Pada KTT Asean ke 19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan rumah, salah satu
catatan penting peran Indonesia dalam Asean adalah kesepakatan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia
Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ). Traktat yang sebelumnya sudah
disusun di Bangkok, Thailand akhirnya bisa diratifikasi selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Lewat
traktat ini, negara-negara anggota berkewajiban untuk tidak mengembangkan, memproduksi, atapun
membeli, mempunyai atau menguasai senjata nuklir.
Bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dalam ASEAN meliputi berbagai bidang, diantaranya kerjasama
dalam bidang ekonomi, perdagangan dan pariwisata, sektor pangan, pertanian dan kehutanan, sektor
industri, pertambangan dan energi , sektor keuangan dan perbankan, dan kerjasama dalam bidang
sosial budaya, pendidikan serta kerjasama dengan pihak swasta.
Sejak KTT I di Bali tahun 1976, para menteri ekonomi ASEAN telah meningkatkan kegiatan mereka.
Dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN dinyatakan bahwa dalam rangka kerjasama di bidang ekonomi
beberapa program kegiatan telah disetujui, yaitu antara lain :
Kegiatan-kegiatan sektor ini telah mencapai banyak hasil yang nyata. Sejak bulan Januari 1978 telah
berlaku perjanjian Preferensi Perdagangan. Perjanjian tersebut telah disahkan oleh kelima negara
anggota ASEAN pada tahun 1977. Selama ini pengurangan tarif pada umumnya berkisar antara 10%-
20%. Pengurangan sebesar ini dirasakan sangat kurang dan mulai tahun 1981 diharapkan semua negara
ASEAN dapat melaksanakan pengurangan sampai 20%-25% untuk komoditi yang tercantum dalam PTA.
Dalam upaya meningkatkan ekspor, diusahakan kerjasama dengan pemerintah Belanda dan Pasar
Bersama Eropa. Selanjutnya pada tahun 1981 telah dibuka ASEAN Trade Promotin Centre di Rotterdam
yang didahului oleh suatu ASEAN Food Fair. Dalam rangka mengingkatkan ekspor ke Jepang dan untuk
menggalakkan investasi serta arus wisata Jepang ke Negara-negara ASEAN, dengan kerjasama
pemerintahan Jepang, telah didirikan ASEAN Promotion Centre Of Trade, Investment and Tourism di
Tokyo. Dalam sector pariwisata ini sendiri telah diusulkan sebuah proyek mengenai ASEAN sebesar 25%
potongan tarif biasa dalam rangka kerjasama dengan perusahaan-perusahaan penerbangan ASEAN.
Sesuai dengan kesepakatan ASEAN, salah satu program kerjasama ASEAN yang sangat penting adalah
dalam bidang pangan. Sebagi kelanjutan kerjasama dalam bidang pangan tersebut, pada tanggal 4
Oktober 1979 para Menteri Luar Negeri ASEAN telah menandatangani ASEAN Security Reserver
Agreement. Cadangan tersebut mengutamakan beras dan dititikberatkan untuk keperluan darurat tanpa
terlalu mempersoalkan masalah harga. Jumlah penyangga beras yang telah disepakati dalam Food
Security Reserve tersebut dibagi di antara keenam Negara ASEAN.
Pada tahun 1978 telah diselesaikan suatu Draft Basic Agreement In ASEAN Industrial Projects (Konsep
Persetujuan Dasar tentang Proyek-Proyek Industri ASEAN). Kemudian perjanjian tersebut ditandatangani
oleh Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN pada tahun 1980. Dalam hubungan ini, pada tahap pertama
telah disepakati pendirian sebuah proyek industry ASEAN di tiap-tiap Negara anggota yakni :
Pada tahun 1981 atas usaha ASEAN Banking Council (Dewan Perbankan ASEAN) telah dibentuk ASEAN
Finance Coorporation dengan Modal US $100 juta. Jumlah ini dibagi rata antara negara-negara ASEAN.
ASEAN Swap Arrangement (Rencana Swap ASEAN) adalah persetujuan yang ditandatangani pada tanggal
5 Agustus 1977. Badan ini memungkinkan salah satu Negara anggota yang menghadapai masalah
likuiditas untuk menukarkan mata uangnya ke dalam US $ 100 juta, kemudian dinaikkan menjadi US $
200 juta melalui persetujuan tambahan yang ditandatangani pada tanggal 26 September 1978
Di dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN (Declaration Of ASEAN Concord) khususnya untuk bidang sosial
budaya ditetapkan kerangka kerjasama sebagai berikut:
1. Kerjasama dalam bidang pembangunan sosial, dengan penekanan pada kesejahteraan golongan
berpendapatan rendah dan penduduk pedesaan, melalui perluasan kesempatan kerja yang produktif
dengan pembayaran yang wajar.
2. Bantuan bagi ikut sertanya secara aktif semua aktor dan lapisan masyarakat ASEAN, terutama
kaum wanita dan pemuda, dalam usaha pembangunan.
3. Intensifikasi dan perluasan kerjasama yang telah ada dalam menanggulangi masalah
perkembangan penduduk di dalam wilayah ASEAN dan dimana mungkin, menyusun teori strategi baru
dalam bekerjasama dengan badan-badan internasional yang bersangkutan.
4. Intensifikasi kerjasama antar Negara anggota sebagaimana juga dengan badan-badan internasional
yang berhubungan dengan itu dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan
pengedaran obat bius secara tidak sah.
3. Menyebarluaskan pengkajian masalah-masalah Asia Tenggara melalui kerjasama yang lebih erat
antara lembaga-lembaga nasional.
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian khususnya di
kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang politik dan keamanan
dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast
Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear Weapon-
Free Zone/SEANWFZ).
Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang politik dan
keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja sama politik dan
keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal Assistance in
Criminal Matters/MLAT).
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.
Dalam hal ini pemerintah Singapura setiap tahun menawarkan beasiswa kepada Negara-negara ASEAN
lainnya. Untuk periode 1981-1982 telah ditawarkan sebanyak 93macam latihan khusus. Diantara latihan
yang dberikan adalah penglolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri,
komunikasi bahari dan lain-lain.
Negara-negara ASEAN untuk tahun 1980-1981 memanfaatkan beasiswa untuk belajar di Universitas di
Negara-negara ASEAN sendiri dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund
(Dana Beasiswa ASEAN-Jepang). Juga ada beasiswa yang diberikan oleh Negara Belgia.
Perhatian Negara ketiga terhadap ASEAN makin lama semakin besar. Perhatian itu antara lain berupa
bantuan-bantuan yang diberikan oleh Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Masyarakat Eropa.
Para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui suatu kebijaksanaan untuk meningkatkan peran serta
pihak swasta ASEAN dalam kerjasama ASEAN. Kamar dagang dn Industri ASEAN (ASEAN Chamber Of
Commerce and Industri-CCI) adalah suatu badan swasta ASEAN yang menghimpun dan
mengkoordinasikan kerjasama sektor swasta ASEAN.
Dalam hubungan ini ASEAN-CCI telah mengambil prakarsa bagi pendirian proyek industri komplementasi
ASEAN dan industri ASEAN, ASEAN Industrial Joint Venture. Kini telah mulai pula diadakan kontak
dengan kelompok kerja Pangan, Pertanian dan Kehutanan (Working Group On Food, Agriculture dan
Foresty).
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non militer dan non
politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan
sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-program pembangunan di segala
bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju. Pada intinya hubungan
Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional di kawasan Asia
Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa bangsa Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan
kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah
Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun beberapa tahun
setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara
bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia
Tenggara.
3.2 Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus membantu
mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut
merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri. Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang
terbesar, kita harus lebih menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Dalam proses pembuatan makalah ini, disadari ataupun tidak masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki dalam penyempurnaan penulisan makalah ini, oleh karena itu perlu kiranya pembaca
memperdalam lagi kajian mengenai topik yang dibahas khususnya menyangkut detailnya pokok bahasan
kajian. Sehingga diharapkan pembaca dapat menghubungkan serta membandingkan makalah ini dengan
literatur yang relevan guna memperoleh informasi atau pengetahuan yang sempurna. Kepada para
pembaca hendaknya tidak hanya mengacu pada makalah ini, dan dimohon kritik dan saran didalam
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
May, Rudi. 2008. Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: Pustaka Pelajar
Wirhayanto, A. Kardiyat. 2013. Sejarah Asia Tenggara : Dari Awal Tumbuhnya Nasionalisme Sampai
Terbangunnya Kerja Sama Asean. Diandra Primamitra.
http://www.uny.ac.id/berita/kesiapan-sdm-indonesia-menghadapi-afta-2015.html
Berbagi
6 komentar:
makasih ya tapi saya beri saran agar leih jelas lagi tahu gak sih
Balas
Balasan
Clara Ningsi4 Agustus 2017 10.52
Assalamualaikum.. Sya Clara Ningsi, Dulunya seorang TKI Malaysia,, Ingin berbagi pengalaman sy di
dunia togel & Baru kali ini jga saya benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D Dan
alhamdulillah saya dpat Rp 250 juta dan semua ini, berkat bantuan angka gaib dari AKI AGENG Karna
cuma Beliaulah yang memberikan angka ritual yg di jamin 100% tembus,, awalnya saya bergabung hanya
memasang 100 ribu karna saya gak terlalu percaya.. dan hasilnya ternyata benar-benar
tembus dan kini saya gak ragu-ragu lagi untuk memasang angkanya..
Buat anda yg butuh angka gaib yang dijamin tembus, Hubungi AKI AGENG DI NO: (( -082-348-127-678- ))
Kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH SWT dan terima kasih banyak kepada
AKI AGENG.
Ini bukti nyata bukan rekayasa,,, Mana ada kemenangan tanpa keberanian dan kejujuran.
Saya berkomentar di dalam blog ini cuma menyampaikan kisah nyata siapa tahu ada teman2 butuh
bantuan..
Balas
Dewa Togel4 Oktober 2016 05.34
====================================
Balas
mau main taruhan bola online, aman dan terpercaya. agent sbo ibc maxbet resmi. dengan promo bonus
member baru dafftar segera di https://goo.gl/OQKZcJ
Whatsapp : +8498764303
BBM : 7AABD79C
WeChat : fifagol
LINE : fifagol
Facebook : https://www.facebook.com/fifa.gol.7
atau mau liat gambar sexy abg https://goo.gl/8QSaFv atau tante sexy https://goo.gl/Hm3qfT berita bola
pun ada https://goo.gl/ltFSUY yuk berkunjung
Balas
Balas
aa
aa
Balas
Beranda
About Me
Foto saya