Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Negara Republik Indonesia

Disusun Oleh

Nama : Nike Fadillah

Kelas : XII IPA 1

Guru Pembimbing : Zustiwismi

SMAN 1 PANGKALAN KOTO BARU

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PROVINSI SUMATERA BARAT

TP. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
negara republik indonesia (nkri) dengan baik.tidak lupa solawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada rasulullah saw, keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya.

Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran ppkn.saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak atau sumber yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah pentingnya persatuan dan kesatuan
dalam nkri dapat dibuat dengan sebaik baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya minta maaf jika di dalam makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa yaitu allah swt.dan kekurangan pastinya milik
kita sebagai manusia. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pangkalan, Januari 2022

Siska Melani Oktavia


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI....................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang........................................................................................... 1

B.Rumusan masalah..................................................................................... 1

C.Tujuan........................................................................................................ 2

BAB 2 ISI

A.Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa............................................... 3-6

B.Kehidupan Bernegara dalam Konsep.................................................... 6-7

Negara Kesatuan Republik Indonesia

C.Faktor Pendorong dan Penghambat....................................................... 7-8

Kesatuan Bangsa Indonesia

D.Perilaku yang Menunjukkan Sikap ....................................................... 8

Menjaga Keutuhan NKRI

BAB 3 PENUTUP

A.Kesimpulan................................................................................................ 9

B.Saran ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejak tahun 1900 nama Indonesia menjadi lebih umum dikalangan akademik diluar
Belanda. Golongan nasionalis menggunakan nama Indonesia untuk ekspresi politiknya.
Adolf Bastian dari Universitas Berlin mempopulerkan nama Indonesia melalui bukunya
Indonesien order die inseln des malayischen arcipels (1884-1894). Kemudian sarjana
bahasa Indonesia pertama yang menggunakan nama Indonesia adalah Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) ketika ia mendirikan berita di Belanda dengan nama
Indonesisch Pers-Bureau di tahun 1913.
Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 telah mengakhiri rentetan
penderitaan bangsa Indonesia sebagai negara baru yang mempunyai kedudukan sejajar
dengan bangsa lainnya yang telah merdeka terlebih dahulu. Proklamasi Kemerdekaan
tidak akan pernah terjadi apabila tidak adanya persatuan dan kesatuan diantara warga
negara Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa harus kita jaga,supaya Negara Kesatuan
Republik Indonesia tetap menunjukkan eksistensinya dan menjadi negara mandiri yang
terbebas dari berbagai intervensi atau campur tangan asing.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa makna persatuan dan kesatuan bangsa?
2. Bagaimana kehidupan bernegara dalam konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)?
3. Apa saja faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
4. Apa saja faktor penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
5. Bagaimana perilaku yang menunjukkan sikap menjaga keutuhan NKRI?
C.TUJUAN

 Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi syarat kelulusan sekolah
 Tujuan Pembahasan
 Menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
 Mengetahui makna pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
 Mengembangkan sikap persatuan dan kesatuan di kehidupan sehari-hari.
 Menjadikan Indonesia negara yang makmur dan sejahtera dengan adanya
persatuan dan kesatuan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan ,kumpulan, dan sebagainya) dari
beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh. Dengan kata lain persatuan itu berkonotasi
disatukannya bermacam macam corak yang beragam kedalam suatu kebulatan yang utuh.
Konsep bangsa dalam subtansi ini adalah bangsa Indonesia yaitu bangsa yang menghuni
wilayah Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Dengan demikian, persatuan bangsa
mengandung pengertian persatuan bangsa Indonesia yang menghuni wilayah Nusantara.
Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa terkandung makna bahwa kita
senantiasa harus bersatu. Sejarah mengajarkan betapa pentingnya Persatuan dan Kesatuan
itu. Dengan persatuan dan kesatuan kita bisa bebas dari penjajahan Belanda.
Konsep kesatuan yang kita anut meliputi aspek alamiah (konsep kewilayahan) dan
aspek sosial ( politik,sosial,budaya,ekonomi,pertahanan dan keamanan). Kesatuan
wilayah meliputi darat, laut, dan udara. Kebulatan ini sesuai dengan politik kewilayahan
yang kita anut yakni Wawasan Nusantara. Berdasarkan konsep Wawasan Nusantara,
negara kita memiliki karakteristik berikut.
1. Negara kepulauan yang pengertiannya adalah suatu wilayah lautan yang
ditaburi pulau pulau besar dan kecil.
2. Konsep utamanya adalah manunggalnya wilayah laut, darat, dengan Wilayah udara.
3. Laut atau perairan merupakan wilayah pokok, bukan merupakan pelengkap
4. Laut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan, bukan pemisah antara
daratan dan pulau yang satu dengan yang lain.

Bagaimana perwujudan konsep kesatuan bangsa dalam aspek sosial? Dalam aspek
sosial, kesatuan tersebut diwujudkan dalam beberapa aspek kehidupan berikut.

1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik


 Bahwa keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan
satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan mitra seluruh bangsa,
serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
 Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam
berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat
dalam arti yang seluas luasnya.
 Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam
mencapai cita-cita bangsa.
 Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara,
yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
 Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik
yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD NRI tahun 1945.
 Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan kesatuan hukum, dalam arti
bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
 Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan bangsa lain, ikut menciptakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabadikan untuk kepentingan
nasional.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
 Bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal
dan milik bersama bangsa, keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.
 Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah,
tanpa meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam
mengembangkan ekonominya.
 Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan
ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan antara ditujukan bagi kemakmuran rakyat.
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
 Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan yang serasi dengan tingkat kemajuan masyarakat yang sama , merata ,
dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan
bangsa.
 Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu. Corak ragam budaya yang
ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati
oleh seluruh bangsa Indonesia.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan
 Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi
seluruh bangsa dan negara.
 Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam
pembelaan negara.

Konsep selanjutnya, yaitu konsep keempat yang tercakup dalam substansi persatuan
dan kesatuan bangsa adalah integrasi nasional. Integrasi nasional adalah suatu proses
penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sehingga
menghasilkan keserasian dalam kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor integratif bangsa bangsa sebagai perekat persatuan yaitu sebagai


berikut.

1. Pancasila
2. UUD NRI Tahun 1945
3. Sang Saka Merah Putih
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
5. Bahasa Indonesia
6. Sumpah Pemuda

Konsep kelima yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa adalah
nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi
atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara.

Konsep terakhir yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa
adalah patriotisme. Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-galanya untuk
kejayaan tanah air, bangsa, dan negara. Adapun ciri-ciri patriotisme diantaranya sebagai
berikut.

1. Cinta tanah air.


2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
4. Berjiwa pembaharu.
5. Tidak kenal menyerah.

B.Kehidupan Bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI)

1.Konsep NKRI Menurut UUD NRI Tahun 1945

Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan


perubahan UUD NRI Tahun 1945. Perubahan tersebut dimulai dari adanya ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara nyata mengandung semangat agar
Indonesia bersatu, baik sebagaimana tercantum dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasal
yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
dituangkan dalam lima Pasal, yaitu: pasal 1 ayat (1), pasal 18B ayat (2), pasal 25A, dan pasal
37 ayat (5) UUD NRI Tahun 1945 serta rumusan pasal-pasal yang mengukuhkan NKRI dan
keberadaan lembaga-lembaga dalam UUD 1945. Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia dipertegas dalam alinea keempat UUD NRI Tahun 1945 yaitu “......dalam
upaya membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.

Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya


merupakan kesatuan dari ribuan pulau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudra
Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia.

2.Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan. Hal ini dapat dibuktikan dari nama lain atau
julukan terhadap Indonesia yaitu Nusantara, yang berarti diantara nusa/pulau.

Negara Indonesia memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan-keunggulan tersebut


menurut Dadang Sundawa diantaranya sebagai berikut.
 Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar yaitu menempati urutan keempat
di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat.
 Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya seperti adat
istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya.
 Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara
sehingga sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap
satu pandangan yaitu memandang bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
 Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia.
 Memiliki tata krama atau kerahmatamahan.
 Letak wilayahnya yang amat strategis.
 Keindahan alam Indonesia yang tidak diragukan lagi seperti pantai di Bali.
 Salah satu keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur yang menarik wisatawan untuk
datang ke Indonesia.
 Wilayahnya sangat luas yaitu 5.193.250 km² .
 Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam.

C.Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Indonesia

1.Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Ada 3 faktor pendorong persatuan dan kesatuan dalam negara republik Indonesia yaitu:

A.Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang menunjukkan kebulatan tekad seluruh


pemuda Indonesia yang merupakan unsur utama perjuangan bangsa dalam melawan
penjajahan untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam perjuangan meraih
kemerdekaan. Dalam isi rumusan sumpah pemuda terkandung nilai utama satu tanah air, satu
bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia. Ikrar satu satu tanah, satu bangsa, dan satu bahasa
telah menjadi penyemangat Indonesia untuk bersatu
B. Pancasila
Pancasila dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam NKRI karena nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila bersifat universal atau menyeluruh artinya tidak hanya
diciptakan untuk satu suku bangsa saja.

C. Bhinneka Tunggal Ika

Inti dari semboyan bhinneka tunggal ika adalah adanya persatuan dalam perbedaan.
Kondisi bangsa Indonesia yang diliputi oleh berbagai perbedaan dapat dipersatukan dengan
melaksanakan semboyan bhinneka tunggal ika.

2. Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

A.Kebhinnekaan/ Keberagaman pada masyarakat Indonesia

B.Geografis (wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan yang memiliki

Karakteristik yang berbeda-beda).

C.munculnya gejala etnosentrisme (menonjolkan kelebihan-kelebihan

budayanya dan merendahkan budaya suku lain).

D. Melemahnya nilai budaya bangsa

E. Pembangunan yang tidak merata.

D. Perilaku yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan

Kesatuan Republik Indonesia

Ketika berada di rumah kita dapat menampilkan sikap rukun melalui perilaku saling
menghormati dan menyayangi dengan anggota keluarga yang lain.

Dalam kehidupan di Sekolah, kita dapat menampilkan sikap dan perilaku saling
menolong dan saling berbagi dengan teman, menghargai pendapat teman, dan tidak
membeda-bedakan teman dalam bergaul.

Dalam kehidupan bermasyarakat kita harus tetap menjaga kerukunan warga dengan
sikap saling tolong menolong, saling menghormati, dan saling menjaga perasaan.
BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya


merupakan kesatuan dari ribuan pulau. Negara Indonesia terletak diantara Samudera Pasifik
dan Samudra Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia. Ada 3 faktor yang dapat
memperkuat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu
Sumpah Pemuda, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu


kewajiban dari setiap warga negara Indonesia. Sejak awal kemerdekaan para tokoh bangsa
telah membentengi diri dengan merumuskan dasar negara yaitu Pancasila. Dengan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila maka bangsa Indonesia akan selalu bersatu padu dan
terhindar dari berbagai pertentangan dan perselisihan.

B.SARAN

NKRI adalah harga mati. Pernyataan tersebut mengandung makna yang sangat dalam.
Pernyataan tersebut menggambarkan sikap dan cita-cita bahwa Negara Indonesia
diperjuangkan kemerdekaannya untuk mewujudkan konsep negara kesatuan yang
diimplementasikan di bumi Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut telah banyak
pengorbanan dilakukan oleh para pahlawan. Hal tersebut di lakukan karena mereka
mempunyai semangat kebangsaan. Semangat itulah yang harus kita jaga dan selalu mewarnai
setiap perilaku kita.
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor MS. 2009.Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.

Internet

Buku Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Kelas VISI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai