Anda di halaman 1dari 20

SOAL MODUS

1. Modus dari data pada tabel berikut adalah ...

a. 20,5 + ¾ .5
b. 20,5 + 3/25 .5
c. 20,5 + 3/7 .5
d. 20,5 - ¾ .5
e. 20,5 - 3/7 .5
Pembahasan:
Rumus modus untuk data kelompok adalah:

Dengan:
tb = tepi bawah
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
c = panjang kelas
Pada soal diketahui data:

Sehingga nilai modus dapat kita cari:

Mo = 20,5 + 3/7.5
Jawaban: C
2. Modus dari data pada tabel distribusi frekuensi berikut adalah ...

a. 34,50
b. 35,50
c. 35,75
d. 36,25
e. 36,50
Pembahasan:
Rumus modus untuk data kelompok adalah:

Dengan:
tb = tepi bawah
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
c = panjang kelas
Pada soal diketahui data:

Sehingga nilai modus dapat kita cari:

Mo = 29,5 + 6/10.10
Mo = 29,5 + 6
Mo = 35,5
Jawaban: B
SOAL MEDIAN

Contoh Soal No. 1

Sebanyak 26 orang mahasiswa terpilih sebagai sampel dalam penelitian kesehatan di sebuah
universitas. Mahasiswa yang terpilih tersebut diukur berat badannya. Hasil pengukuran berat
badan disajikan dalam bentuk data berkelompok seperti di bawah ini.

Hitunglah median berat badan mahasiswa!

Jawab:

Sebelum menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu dibuat tabel untuk menghitung
frekuensi kumulatif data. Tabelnya adalah sebagai berikut.

Selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai yang akan digunakan pada rumus.

Jumlah data adalah 26, sehingga mediannya terletak di antara data ke 13 dan 14. Data ke-13
dan 14 ini berada pada kelas interval ke-4 (61 – 65). Kelas interval ke-4 ini kita sebut kelas
median.

Melalui informasi kelas median, bisa kita peroleh batas bawah kelas median sama dengan
60,5. Frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah 9, dan frekuensi kelas median sama
dengan 5. Diketahui juga, bahwa panjang kelas sama dengan 5.

Secara matematis bisa diringkas sebagai berikut:


xii = 60,5
n = 26
fkii = 9
fi = 5
p=5

Dari nilai-nilai tersebut dapat kita hitung median dengan menggunakan rumus median data
berkelompok.

Sehingga median berat badan mahasiswa adalah 64,5 kg.

Contoh Soal No. 2


Berikut ini adalah data berat badan 50 orang mahasiswa jurusan statistika yang telah
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval berat badan. Hitunglah median berat badan
mahasiswa tersebut.

Jawab:
Hitung terlebih dahulu frekuensi kumulatif dari data tersebut. Selanjutnya tentukan kelas
interval yang memuat median data.

Karena jumlah data (mahasiswa) adalah 50, maka median data terletak pada data ke-25 dan
data ke-26.
Dari hasil penghitungan frekuensi kumulatif di atas, dapat kita ketahui bahwa median terletak
pada kelas interval ketiga, yaitu kelas interval 70 – 74. Frekuensi kelas interval dimana
median terletak adalah 15, sedangkan frekuensi kumulatif sebelum kelas interval median
adalah 16.

Selain itu dapat kita ketahui juga bahwa panjang interval adalah 5 dan batas bawah kelas
median adalah 69,5.

Secara matematis, nilai-nilai tersebut dapat kita tulis dalam notasi sebagai berikut.
xii = 69,5
n = 50
fkii = 16
fi = 15
p=5

Dengan menggunakan rumus median data berkelompok di atas, kita dapat mengetahui
median berat badan mahasiswa.

Dengan demikian median berat badan mahasiswa jurusan statistika adalah 72,5 kg.

SOAL SIMPANGAN BAKU

1. Simpangan baku dari data 7, 7, 6 , 11, 7, 5, 6, 7 adalah...


a. ½ √11
b. ½ √13
c. ½ √15
d. ½ √17
e. ½ √19
Pembahasan:
Rumus untuk mencari simpangan baku adalah:

Dengan:
S = simpangan baku
xi = data
x ̅ = rata-rata data
n= banyak data
Sebelumnya kita cari dulu rata-ratanya:

Simpangan bakunya (S) =


Jawaban: A

2. Simpangan baku dari data 2, 3, 4, 5, 6 adalah ...


a. √15
b. √10
c. √5
d. √3
e. √2
Pembahasan:
Rumus untuk mencari simpangan baku adalah:

Dengan:
S = simpangan baku
xi = data
x ̅ = rata-rata data
n= banyak data
Sebelumnya kita cari dulu rata-ratanya:
x ̅ = (2+3+4+5+6)/5 = 20/5 = 4
Simpangan bakunya (S) =

= √2
Jawaban: E
SOAL HISTOGRAM

Tinggi badan siswa kelas XI SMAN 1 SAMPANG


SOAL POLIGON FREKUENSI

Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam distribusi
bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi.

PENYELESAIAN
SOAL OGIVE

Ogive naik dan ogive turun

Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius.
Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu
X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan
pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang
disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila
grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun
apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive turun data
di atas adalah sebagai berikut.
SOAL JARAK TITIK KE TITIK

SOAL 1

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm. Titik P terletak di tengah garis
AE. Tentukan jarak titik P ke B dan titik P ke C.

Penyelesaian:
Kita gambar dulu bentuk kubusnya, maka akan tampak seperti gambar di bawah ini:

Perhatikan segitiga siku-siku ABP pada sisi ABFE, panjang AP = ½ AE = 6 cm, maka:
PB2 = AB2 + AP2
PB2 = 122 + 62
PB2 = 144 + 36
PB2 = 180
PB = √180
PB = 6√5 cm
Jadi, jarak titik P ke B adalah 6√5 cm

Perhatikan segitiga siku-siku ACP, panjang AC merupakan diagonal sisi kubus yakni:
d = s√2
d = 12√2 cm
dengan menggunakan teorema Pythagoras maka panjang PC yakni:
PC2 = AC2 + AP2
PC2 = (12√2)2 + 62
PC2 = 288 + 36
PC2 = 324
PC = √324
PC = 18 cm
Jadi, jarak titik P ke C adalah 18 cm
SOAL 2

Jarak dari titik A ke C merupakan panjang diagonal bidang atau sisi pada kubus
ABCD.EFGH, panjang diagonal sisi atau bidang dapat dicari dengan dua cara yakni dengan
menggunakan teorema pythagoras dan dengan rumus. Untuk menggunakan teorema
Pythagoras yakni:
AC2 = AB2 + BC2
AC2 = 102 + 102
AC2 = 200
AC = √200
AC = 10√2 cm
Sedangkan untuk dengan rumus dapat menggunakan rumus:
d = s√2
d = 10√2 cm
Jadi jarak titik A ke C yakni 10√2 cm
Jarak titik A ke G merupakan panjang diagonal ruang kubus. Panjang diagonal ruang pada
kubus dapat dicari dengan teorema Pythagoras dan dengan rumus. Untuk cara teorema
Pythagoras yakni:
AG2 = AC2 + CG2
AG2 = (10√2)2 + 102
AG2 = 200 + 100
AG = √300
AG = 10√3 cm
Sedangkan untuk dengan rumus dapat menggunakan rumus:
d = s√3
d = 10√3 cm
Jadi jarak titik A ke G yakni 10√3 cm
SOAL JARAK TITIK KE GARIS

soal 1.

Berdasarkan gambar diatas, diketahu panjang rusuknya 6 cm, dan x merupakan titik yang
terletak di tengan AB. Tentukanlah :

a. jarak titik X ke garis DE

b. jarak titik X ke garis CE

Penyelesaian :

Diket : rusuk = 6 cm

Dit :

a. X ke DE ?

b. X ke CE ?

Jawab :

Karena soalnya sama persis dengan contoh soal 1 maka kita pergunakan perhitungan dari
contoh soal satu.
a.

DE = AH serta ME = ½ DE = ½ AH = ½.6√2 = 3√2, sehingga dengan menggunakan


pythagoras maka

MX = √(EX²-ME²)

MX = √[(3√5)²-(3√2)²]

MX = √(45 – 18)

MX = √27

MX = 3√3 cm

b.

CE = HB serta NE = ½CE = ½ HB = ½ 6√3 = 3√3, dengan menggunakan pythagoras maka

NX = √(EX²-NE²)

NX = √[(3√5)²-(3√3)²]

NX = √(45-27)

NX = √18

NX = 3√2 cm
SOAL 2

Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm, titik P adalah tepat ditengah CG,
tentukan jarak titik C ke garis AP!

Pembahasan
Posisi titik C dan garis AP pada kubus sebagai berikut:

Cari panjang AP terlebih dahulu,

dilanjutkan menentukan jarak C ke AP,

SOAL JARAK TITIK KE BIDANG

soal 1.

Jika rusuk kubus diatas adalah 6 cm, dan titik x merupakan titik tengah AB maka tentukanlah
jarak titik X ke bidang CDEF ?
Penyelesaian :

Diket : rusuk 6 cm

Dit : X ke CDEF ?

Jawab :

Jika kita perhatikan gambar diatas, jarak titik X ke bidang CDEF merupakan panjang garis
dari titik X ke titik Z yang tegak lurus terhadap bidang CDEF, maka

ZX = ½ AH = ½ 6√2 = 3√2 cm

SOAL 2

Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk 8 cm.

Jarak titik E ke bidang BDG adalah...

A. 1/3 √3 cm

B. 2/3 √3 cm

C. 4/3 √3 cm

D. 8/3 √3 cm

E. 16/3 √3 cm
(UN Matematika 2012)

Pembahasan
Perhatikan gambar berikut.

Posisi titik E dan bidang BDG


Garis merah adalah jarak yang akan dicari, dimana garis tersebut harus tegak lurus dengan
bidang BDG. Tambahkan garis-garis bantu untuk mempermudah

Perhatikan segitiga EQG yang akan digunakan sebagai acuan perhitungan.

Panjang-panjang yang diperlukan adalah


PQ = 8 cm, sama panjang dengan rusuk kubus.
EG = 8√2 cm, diagonal bidang kubus.
Mencari panjang GQ dengan phytagoras, dengan QC adalah setengah dari diagonal sisi = 4√2

Kemudian pada segitiga EPQ berlaku

ER tidak lain adalah jarak titik E ke bidang BGD.


SOAL RAGAM

Soal 1

Diberikan data sebagai berikut:


6, 7, 8, 8, 10, 9

Tentukan:
a) Ragam (variansi)

Pembahasan
Pertama kali cari rata-ratanya dulu:

Sehingga

a) Ragam (variansi)
Untuk menentukan ragam atau variansi (S2) ,

Sehingga
RATAAN DATA DAN RATAAN SEMENTARA

Mencari nilai rata rata data dengan rata rata sementara 27, maka nilai rata-rata tersebut adalah
27 + (\frac{-165}{50}). Rata-rata adalah perbandingan antara jumlah data dengan banyaknya
data. Rumus rata-rata untuk data kelompok adalah:

x = \frac{\sum f_{i}.x_{i}}{\sum f_{i}}

atau bisa juga dengan menggunakan rataan sementara xs, yaitu

x = x_{s} + \frac{\sum f_{i}.d_{i}}{\sum f_{i}}

Keterangan

x = rata-rata

xs = rata-rata sementara

xi = titik tengah interval kelas ke i

fi = frekuensi kelas ke i

di = xi – xs

∑ = jumlah

Pembahasan

Diketahui

Rataan sementara: xs = 27

Nilai Frekuensi (fi)

10 – 14 4

15 – 19 8

20 – 24 15

25 – 29 16

30 – 34 4

35 – 39 3

Ditanyakan

Rata-rata
Jawab

Untuk menentukan rata-rata dengan rataan sementara,

kita cari titik tengah interval tiap kelas yaitu dengan cara ditambah lalu bagi 2 . Misal titik
tengah interval kelas I (10 – 14) yaitu xi = \frac{10 + 14}{2} + \frac{24}{2} = 12

selanjutnya untuk titik tengah kelas berikutnya tinggal bertambah 5 saja yaitu 12, 17, 22,
27 dan seterusnya

Setiap xi kita kurangi dengan rataan sementara yaitu 27 agar diperoleh nilai “di”

Nilai xi di = (xi – 27) fi fi × di

10 – 14 12 –15 4 –60

15 – 19 17 –10 8 –80

20 – 24 22 –5 15 –75

25 – 29 27 0 16 0

30 – 34 32 5 4 20

35 – 39 37 10 3 30

JUMLAH 50 –165

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh

∑ fi = 50

∑ fi.di = –165

Jadi rata-rata data tersebut adalah:

x = x_{s} + \frac{\sum f_{i}.d_{i}}{\sum f_{i}}

x = 27 + (\frac{-165}{50})

Jawaban B

Sebanyak 21 orang pekerja dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya. Data tinggi
badan dibuat dalam bentuk kelas-kelas interval. Hasil pengukuran tinggi badan adalah
sebagai berikut.
Frekuensi
Tinggi Badan
(fi)(f_i)(fi)
151 - 155 3
156 - 160 4
Frekuensi
Tinggi Badan
(fi)(f_i)(fi)
161 - 165 4
166 - 170 5
171 - 175 3
176 - 180 2

Hitunglah rata-rata tinggi badan pekerja dengan menggunakan titik tengah, simpangan rata-
rata sementara dan cara koding!

Jawab:

1. Menggunakan titik tengah (cara biasa)

Proses penghitungan rata-rata dengan menggunakan titik tengah dibantu dengan


menggunakan tabel di bawah ini.

Titik Tengah Frekuensi


Tinggi Badan
(xi)(x_i)(xi) (fi)(f_i)(fi) fi⋅xif_i \cdot x_ifi⋅xi
151 - 155 153 3 459
156 - 160 158 4 632
161 - 165 163 4 652
166 - 170 168 5 840
171 - 175 173 3 519
176 - 180 178 2 356
Jumlah 21 3458

Dari tabel di atas diperoleh ∑i=1kfi=21∑i=1kfixi=3458\sum_{i=1}^k f_i = 21 \qquad


\sum_{i=1}^k f_ix_i = 3458i=1∑kfi=21i=1∑kfixi=3458 Dengan begitu dapat kita hitung
rata-rata data berkelompok sebagai berikut. xˉ=345821=164,67\bar x = \frac {3458}{21} =
164,67xˉ=213458=164,67
2. Dengan menggunakan simpangan rata-rata sementara

Sebelum menghitung rata-rata data berkelompok menggunakan simpangan rata-rata


sementara, kita terlebih dahulu menetapkan rata-rata sementaranya. Misalkan rata-rata
sementara yang kita tetapkan adalah 160. Selanjutnya kita bisa membuat tabel penghitungan
sebagai berikut.

Titik Tengah Frekuensi di=d_i=di=


Tinggi Badan f1⋅dif_1 \cdot d_if1⋅di
(xi)(x_i)(xi) (fi)(f_i)(fi) 160−xi160 - x_i160−xi
151 - 155 153 3 -7 -21
156 - 160 158 4 -2 -8
161 - 165 163 4 3 12
166 - 170 168 5 8 40
171 - 175 173 3 13 39
176 - 180 178 2 18 36
Titik Tengah Frekuensi di=d_i=di=
Tinggi Badan f1⋅dif_1 \cdot d_if1⋅di
(xi)(x_i)(xi) (fi)(f_i)(fi) 160−xi160 - x_i160−xi
Jumlah 21 98

Dari tabel di atas diperoleh xˉs=160∑i=1kfi=21∑i=1kfidi=98{\bar x}_s =160 \qquad


\sum_{i=1}^k f_i = 21 \qquad \sum_{i=1}^k f_id_i = 98xˉs=160i=1∑kfi=21i=1∑kfidi=98
Hasil rata-rata hitung menggunakan simpangan rata-rata adalah
xˉ=160+(9821)=160+4,67=164,67\bar x = 160 + \left (\frac {98}{21} \right ) = 160 + 4,67 =
164,67xˉ=160+(2198)=160+4,67=164,67

Anda mungkin juga menyukai