Anda di halaman 1dari 29

BAB I

GEOMETRI RUANG
A. Jarak antara titik dengan titik
Definisi
Jarak antara dua buah titik adalah panjang garis yang menghubungkan kedua titik itu.

Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Titik P,Q dan R berturut-turut
terletak pada pertengahan garis AB, BC, dan Bidang ADHE. Hitunglah jarak :
a. Titik P ke titik R
b. Titik Q ke titik R
Penyelesaian :
a . Perhatikan bahwa Δ PAR siku−siku di A
1
AP= AB=4 cm
2
1 1 1
AR = AH = √ AD 2 + DH 2 = √ 82 + 82 =4 √ 2
2 2 2

PR=√ AP 2 + AR 2 = 4 2 + ( 4 √ 2 ) = √ 48=4 √ 3
2

Jadi jarak titik P ke titik R adalah 4 √ 3 cm


b . Perhatikan bahwa Δ QRS siku−siku di S
1
QS=8 cm dan RS= AE=4 cm
2
QR =√ QS 2 + RS 2 =√ 82 +4 2 =√ 80=4 √ 5
Jadi jarak titik Q ke titik R adalah 4 √ 5 cm

Tugas :
Suatu bangunan berbentuk kubus dengan panjang sisi 10 m. Jika titik P adalah perpotongan
diagonal salah satu sisinya, kemudian R adalah perpotongan diagonal sisi lainnya yang
saling tegak lurus, tentukan jarak dari titik P ke titik R.

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


B. Jarak antara titik dengan garis
1. Kedudukan titik terhadap garis

Ada dua kemungkinan kedudukan titik terhadap garis, yaitu titik terletak pada garis
Atau titik terletak diluar garis.
2. Definisi :

Jarak antara titik dengan garis adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik tersebut
yang tegak lurus terhadap garis itu
Contoh :
Sebuah mainan anak-anak berbentuk limas segi empat beraturan. Jika dimisalkan mainan tersebut

adalah limas T.ABCD dengan panjang rusuk alas 12 cm dan panjang rusuk tegak 12 √2 cm ,
tentukan jarak titik A ke garis TC
Penyelelesaian :
1 . Jarak A ke TC= AP
AC= diagonal persegi=12 √2

AR = √ AC 2−PC 2 = ( 12 √2 ) −( 6 √2 )
2 2

= √2 ( 144−36 )= √2 ( 108 )=6 √6


Jadi jarak titik A ke garis TC adalah 6 √ 6 cm

Tugas :
Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan panjang rusuk alas 8 cm dan panjang rusuk
tegak 12 cm. Tentukan jarak titik A ke garis TC.

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


C. Jarak antara titik dengan bidang
1. Kedudukan titik terhadap bidang
a. Titik terletak pada bidang
Sebuah titik dikatakan terletak pada bidang jika titik tersebut dapat dilalui oleh bidang
b. Titik diluar bidang
Sebuah titik dikatakan berada diluar bidang jika titik tersebut tidak dapat dilalui oleh
bidang
2. Definisi
Jarak antara titik dengan bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus dan
menghubungkan titik tersebut dengan bidang.

Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Tentukan jarak titik C ke
Bidang BDG.
Penyelesaian :

Pr oyeksi titik C ke bidang BDG terletak pada pada garis GG '


BD=AC=8 √ 2 cm
1
CG ' = AC=4 √ 2 cm
2
CG=8 cm
ΔGCG ' siku−siku di C , denganteorema pythagoras diperoleh

GG '=√ (CG ' )2 + (CG )2 = ( 4 √ 2 ) +82 =4 √6
2

Dengan perbandingan luas , diperoleh L ΔGCG '=L ΔGG ' C


1 1
x CG ' x CG= x GG ' x CC '
2 2
1 1
x 4 √ 2 x 8 = x 4 √ 6 x CC '
2 2
1
x 4 √2 x 8
2 8
CC '= = √3 m
1 3
x 4 √6
2
Jadi jarak titik Q ke titik R adalah 4 √ 5 cm

Tugas :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm. Tentukan jarak dari titik
C ke bidang BDG.

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


BAB II
STATISTIKA
A. Istilah-istilah Dalam Statistika
I. Pengertian Statistika, Statistik, Populasi, dan Sampel
Definisi
Statistik adalah ilmu pengetahuan tentang metode pengumpulan data, pengolahan, penafsiran,
dan penarikan kesimpulan dari data penelitian.
Keterangan-keterangan berupa angka disebut data kualitatif, sedangkan keterangan-keterangan
bukan angka disebut data kualitatif.
Ada dua macam data kuantitatif yaitu:
- Data diskrit yaitu data yang diperoleh dari hasil perhitungan
- Data kontinu yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran

Istilah statistik digunakan untuk menggambarkan sekumpulan data yang telah disusun
kedalam data atau diagram. Ilmu yang mempelajari tentang statitik disebut statistika.
Ada dua macam Statistika yaitu:
- Statistika deskriptif berkaitan dengan metode pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran
data secara deskriptif (uraian)
- Statistk inferensia berkaitan dengan metode penarikan kesimpulan

Dalam statistika ada tiga macam ukuran penting yaitu:


1. Ukuran pemusatan data yang mencakup:
 Rataan hitung (mean)
 Modus
 Median
2. Ukuran penyebaran data yang mencakup:
 Jangkauan
 Jangkauan antar kuartil
 Simpangan rata-rata
 Ragam (varians)
 Simpangan baku

II. Pengumpulan Data


Setiap keterangan yang diperoleh dari suatu penelitian disebut datum, sedangkan
sekumpulan datumdisebut data. Pengumpulan data atau pendataan dilakukan dapat
dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan langsung (observasi), atau dengan
menggunakan angket.
B. Penyajian Data Statistika
Data statistika dapat disajikan dalam bentuk daftar bilangan, tabel distribusi frekuensi, ataupun
diagram.
1. Daftar Bilangan
Data tunggal dapat dituliskan sebagai daftar bilangan .
Contoh :
Data berat badan 10 orang dalam kg adalah: 41, 43, 45, 47, 52, 44, 50, 53, 46, 47.

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


2. Tabel Distribusi Frekuensi
Ada dua macam tabel distribusi frekuensi
a. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Aktifitas :
Berikut ini adalah data tinggi badan siswa dalam satu kelas (dalam cm)
150 151 155 155 152 156 154 158 157 160
153 152 154 158 152 157 155 159 151 155
151 155 153 152 155 153 155 154 156 158
154 150 157 154 151 155 159 152 155 154
Lengkapi tabel berikut.

Tinggi Badan Banyak Siswa

150 2

151 4

152 …

153 …

… …

… …

… …

… …

… …

… …

… …

Berdasarkan tabel diatas, jawablah pertanyaan berikut:


a. Berapa jumlah seluruh siswa?
b. Berapa perbandingan dan persentase siswa dengan tinggi badan 155 cm?
c. Berapa perbandingan dan persentase dengan tinggi badan 160?
d. Adakah tinggi badan siswa yang lebih dari 160 cm?

Contoh:
Berikut ini adalah nilai ulangan matematika dari 40 siswa.
4 7 6 7 5 7 8 9 6 6 5 7 9 10 4 5 8 7 3 6
6 5 7 6 8 6 7 4 3 8 8 5 9 7 6 8 4 8 4 3
Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data diatas
Penyelesaian
Nilai Ulangan Banyak Siswa
3 3
4 5
5 5
6 8
7 8
8 7
9 3
10 1

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Tugas :
1. Dilakukan penelitian minat belajar matematika pada SMAN 1 Bungku dengan jumlah
seluruh kelas 24 rombel. Kelas X = 8 rombel ( 5 MIPA dan 3 IPS), kelas XI = 8 rombel
(5 MIPA dan 3 IPS), dan kelas XII = 8 rombel (5 NIPA dan 3 IPS).
Tentukan:
a. Populasi dan sampel dari data tersebut
b. cara pengambilan sampel dari data tersebut
2. Data sbb: 8, 1, 3, 4, 7, 5, 2, 1, 4, 6, 3, 7, 3, 1, 6
Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data tersebut

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


b. Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok

Jika sekumpulan data memiliki jumlah dan variasi data yang cukup banyak, maka
data tersebut dapat disederhanakan dengan cara mengelompokkannya dalam
kelas-kelas yang disebut tabel distribusi frekuensi data berkelompok.
1). Istilah-istilah yang berhubungan dengan Distribusi Frekuensi Data Berkelompok
a. Kelas Interval adalah kelas-kelas yang memuat beberapa data tertentu.
b. Batas Kelas adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas interval.
c. Tepi Kelas:
* Tepi atas ( a ) kelas adalah batas atas kelas + 0,5
t

* Tepi bawah ( a ) kelas adalah batas atas kelas -0,5


t
d. Panjang Kelas atau lebar kelas yaitu selisih antara tepi atas dan tepi bawah dari
setiap kelas interval yang sama
e. Titik Tengah Kelas adalah setengah dari jumlah batas bawah kelas dan batas atas
kelas.
2). Cara Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menentukan nilai data terbesar ( x maks )
dan data terkecil ( x min )
, kemudian
menentukan jangkauan (J) dengan rumus :
J = X makx−X min
b. Menentukan banyaknya kelas interval. Salah satu cara menentukan banyaknya kelas
interval (k) dari n buah data adalah berdasarkan aruran Sturgess, yaitu:
k =1+3,3 log n
c. Menentukan panjang kelas ( c ) dengan dengan rumus :
J
c=
k
d. Menyusun daftar distribusi frekuensi dengan menetapkan kelas-kelas sehingga nilai
statistic minimum termuat dalam kelas interval terendah, tetapi tidak harus sebagai
batas bawah kelas. Selaniutnya menetapkan frekuensi tiap kelas yang dapat dilakukan
dengan menggunakan turus.

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Contoh:
Dari 45 kali pengukuran isi dari kemasan (dalam milliliter), diperoleh data sbb:
123 125 131 120 128 126 124 125 122
121 129 126 124 123 122 120 125 126
123 122 123 134 125 125 126 128 135
120 131 126 124 133 126 127 123 126
122 123 125 123 132 124 132 128 124
Buatlah daftar distribusi frekuensi berkelompok dari data tersebut.
Penyelesaian:
 Data pengukuran tersebut terdiri dari 45 data, sehingga n = 45.

 Nilai statistik minimum,


X min =120 dan nilai statistik maksimum
X maks =135

 Jangkauan
(J )= X maks−X min = 135 – 120 = 15
 Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 45 = 6,548…, dibulatkan menjadi k = 6
J 15
c= = 2,5
 Panjang kelas k 6 dibulatkan ke atas menjadi c = 3 agar semua nilai data
tercakup dalam kelas interval.
 Tabel distribusi frekuensi :

Hasil Pengukuran
Titik Tengah ( xi ) Turus
Frekuensi ( f i)
(dalam millimeter)

120-122 121 llll ll 8

123-125 124 llll llll llll lll 18

126-128 127 llll llll l 11

129-131 130 lll 3

132-134 133 Llll 4

135-137 136 L 1

∑ f i=45
Tugas :
1. Data sebagai berikut :
41 59 45 52 53 60 43 39 40 44
40 43 41 46 50 49 48 42 51 51
50 52 44 45 42 40 40 51 50 53
58 55 52 60 48 47 43 50 55 59
a. Tentukan nilai statistik maksim dan nilai statistik minimum
b. Tentukan banyaknya kelas interval
c. Tentukan panjang kelas
d. Buatlah daftar distribusi frekuensi data berkelompok

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


c. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif dan Frekuensi Relatif
Tabel distribusi frekuensi kumulatif dapat disusun dari tabel distribusi frekuensi
berkelompok. Terdapat dua jenis frekuensi kumulatif, yaitu frekuensi kumulatif kurang

dari tepi atas ( f k ≤t a ) dan frekuensi kumulatif lebih dari tepi bawah ( f k ≥t b ) .
Setiap frekuensi ( i ) dalam tabel distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam
f
persentase disebut frekuensi relatif. Frekuensi

relatif (f r) dapat ditentukan dengan rumus :


fi
f r= x 100 %
n
Contoh :
Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data berikut :

Hasil Pengukuran
Frekuensi ( f i)
(dalam millimeter)

120-122 8

123-125 18

126-128 11

129-131 3

132-134 4

135-137 1

∑ f i=45
Penyelesaian :

Hasil Pengukuran Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Kumulatif


(dalam cm) ( f i) Relatif Kumulatif Relatif
( f i)
f k≤t a f k≥t b f kr ≤t a f kr ≥tb
120-122 8 17,8 8 45 17,8 100

123-125- 18 40 26 37 57,8 82,2

126-128 11 24,4 37 19 82,2 42,2

129-131 3 6,7 40 8 88,9 17,8

132-134 4 8,9 44 5 97,8 11,1

135-137 1 2,2 45 1 100 2,2

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Tugas :

Hasil Pengukuran Frekuensi


(dalam cm)

20-24 7

25-29 9

30-34 4

35-39 8

40-44 2

Buatlah tabel distribusi frekuensi kumulatif relatif berdasarkan tabel diatas


3. Diagram Batang
Dalam penyajian dengan diagram batang, data disajikan dalam bentuk batang persegi
panjang yang digambarkan vertikal atau horizontal dengan lebar sama.

Contoh :
Berikut data tinggi badan 40 siswa di suatu kelas
150 151 155 155 152 156 154 158 157 160
153 152 154 158 152 157 155 159 151 155
151 155 153 152 155 153 155 154 156 158
154 150 157 154 151 155 159 152 155 154
Buatlah diagram batang dari data tersebut
Penyelesaian:

10
8
6
4
2
0
150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160

4. Diagram Garis
Diagram garis digunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan perkembangan suatu
data dari waktu ke waktu.
Contoh:
Begitu ini jumlah desa di suatu provinsi pada tahun 2013 – 2019.

Tahun Jumlah Desa

2013 406

2016 186

2019 232

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Gambarlah diagram garis dari data tersebut
Penyelesaian:

500
400 .
300
200
100
0
2013 2016 2019

5. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran digunakan untuk menunjukkan perbandingan antar item data dengan
cara membagi lingkaran dalam juring-juring lingkaran yang sudut pusatnya sesuai dengan
perbandingan tersebut.
Contoh:
Daftar jumlah siswa kelas XII MIPA dengan buah yang paling disukai adalah sebagai berikut:

Jenis Buah Banyaknya Siswa

Jeruk 4

Apel 10

Mangga 12

Nanas 6

Anggur 3

Lain-lain 5

Buatlah diagram lingkaran yang sesuai dengan data tersebut.


Penyelesaian:
Jumlah seluruh siswa adalah 4 + 10 + 12 + 6 + 3 + 5 = 40

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Perbandingan dan persentase untuk masing-masing pelajaran adalah sebagai berikut.
4 10 12 6
Jeruk= =10 %, Apel= =25 %, Mangga= =30 %, Nanas= =15 %
40 40 40 40
5 1
Lain−lain= =12 %
40 2
Jika diubah dalam ukuran derajat, maka diperoleh sudut pusat sebagai berikut:
4
Jeruk = x 360 °= 36 °
40
10
Apel = x 360 °=90 °
40
12
Mangga = x 360 °=108 °
40
6
Nanas = x 360 °=54 °
40
3
Anggur = x 360 °= 27 °
40
5
Lai−lain= x 360 °= 45°
40

Tugas:
1. Nilai ulangan matematika dari 40 siswa adalah sebagai berikut:
5 4 8 5 4 9 5 9 10 6
7 9 8 7 5 5 7 7 6 5
10 9 9 7 6 6 7 6 7 8
7 4 5 4 6 8 9 10 8 8
Perhatikan data tersebut kemudian gambarlah
a. Diagram batang
b. Diagram garis
2. Berikut ini data banyaknya gempa dengan skala richter besar (SR > 5,0) di Indonesia
pada tahun 2013.

Provinsi Banyaknya Gempa

Sumatera 36

Jawa 14

Bali 3

Nusa Tenggara 12

Sulawesi 9

Maluku 30

Papua 17

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Berdasarkan data di atas, gambarlah diagram lingkaran.

6. Histogram

Diagram suatu tabel distribusi frekuensi disebut histogram. Gambar histogram


berbentuk diagram batang dimana antara dua batang yang berdampingan saling
berimpit.
Langkah-langkah untuk membuat histogram suatu data berkelompok adalah sbb:
a. Menggmbar sumbu horizontal (untuk nilai) dan sumbu vertical (untuk frekuensi).
b. Menggambar persegi panjang untuk setiap interval. Alas persegi panjang menunjukkan
panjang kelas (c), yaitu dari tepi bawah kelas sampai tepi atas kelas, sedangkan tinggi
persegi panjang menunjukkan frekuensinya.
c. Diatas tiap persegi panjang dapat ditulis frekuensi masing-masingagar histogram mudah
dibaca.

Contoh:
Data sebagai berikut

Nilai Frekuensi
120-122 8
123-125 18
126-128 11
129-131 3
132-134 4
135-137 1

Gambarlah histogram dari data pada tabel

18

11

4
3
1
0
119,5 122,5 125,5 128,5 131,5 134,5 137,5

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


7. Poligon Distribusi Frekuensi

Jika titik tengah dari sisi atas tiap persegi panjang yang berdekatan pada histogram
dihubungi, maka akan diperoleh grafik garis yang di sebut poligon distribusi frekuensi.
Selain dengan cara tersebut, poligon distribusi frekuensi dapat dibuat dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menambahkan satu kelas interval sebelum kelas pertama dan satu kelas interval sesudah
kelas terakhir
b. Menentukan titik tengah setiap kelas interval
c. Menggambarkan sumbu horizontal dan sumbu vertical
d. Menggambarkan titik-titik dengan titik tengah kelas interval sebagai absis dan frekuensi
kelas interval sebagai ordinat.
e. Menghubungkan titik-titik yang berdekatan dengan suatu garis lurus.

Contoh:
Data sebagai berikut
Nilai Frekuensi
120-122 8
123-125 18
126-128 11
129-131 3
132-134 4
135-137 1

Gambarlah poligon distribusi frekuensi dari data pada tabel diatas.

Penyelesaian:

18………………….

11…………………………...

8 ……….….

4 …………………………………………...
3 ……………………………………
1 ……………………………………………………
0
118 121 124 127 130 133 136 139

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Tugas :
Berikut nilai ulangan matematika dari 40 siswa
Nilai Banyaknya siswa
51-60 6
61-70 10
71-80 14
81-90 7
91-100 3
Buatlah
a. Histogram
b. Poligon frekuensi

8. Ogive
Tabel distribusi frekuensi kumulatifyang disajikan dalam bentuk kurva disebut frekuensi
kumulatif atau ogive. Ogive terdiri dari ogive positif (ogive kurang dari) dan ogive negatif
(ogive lebih dari).Ogive positif dibentuk dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi atas
sebagai absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat. Sementara itu ogive negatif dibentuk
dengan menghubungkan titik-titik dengan tepi bawah sebagai absis dan frekuensi kumulatif
sebagai ordinat.
Contoh:
Tabel sebagai berikut

Nilai Frekuensi
120-122 8
123-125 18
126-128 11
129-131 3
132-134 4
135-137 1

Gambarlah ogive positif dan ogive negatif dari data tersebut.

Frekuensi kumulatif

45-…………………………………………………………………………….
44-………………………………………………………………….
40-……………………………………………………..
37-…………………………………………...
30-
26-....................................
20-
15-
8-……………………..
5-
0 . . . . . . . Nilai

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


119,5 122,5 125,5 128,5 131,5 134,5 137,5
Ogive Positif

Frekuensi kumualatif

45-…….

37-…………….

19 -....................................

8 -……………………………………………..
5 -………………………………………………………….
1 -……………………………………………………………………...
0 . . . . . . . . Nilai
119,5 122,5 125,5 128,5 131,5 134,5 137,5
Ogive Negatif

Tugas:
Diketahui tabel sebagai berikut

Nilai Banyaknya siswa


51-60 6
61-70 10
71-80 14
81-90 7
91-100 3
Gambarkan :
a. Ogive positif
b. Ogive negative

C. Ukuran Pemusatan Data


1. Ukuran Pemusatan Data Untuk Data Tunggal
a. Mean (Rataan Hitung)
Mean (rataan hitung) dapat dinyatakan sebagai jumlah seluruh nilai data dibagi banyaknya
data.
Mean data tunggal dirumuskan dengan:
x1 + x2 + x 3 +. ..+ x n
x=
n

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Contoh:
Pada suatu kelas telah diumumkan hasil ulangan matematika yang diadakan minggu
kemarin. Rata-rata nilai 100 siswa adalah 40. Kemudian, ditemukan bahwa nilai 38
tertulis 83. Berapakah rata-rata yang sebenarnya.
Penyelesaian:
Total nilai = 100 x 40 = 4000. Karena nilai 38 tertulis 83, maka total nilai yang
tepat = 4000 – 83 + 38 = 3955. Untuk mencar nilai rata-rata yang sebenarnya berarti
3955
=39 ,55
total nilai yang tepat dibagi dengan jumlah siswa, sehingga 100
b. Modus (Mode)
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang mempunyai frekuensi
terbesar.

Modus dinotasikan dengan


M
o
c. Median
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama banyaknya
setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Median dinotasikan dengan


Me

Misal terdapat data


x 1 +x 2 +x 3 , .. . , x n dengan x 1 < x 2 < x 3 ... < x n
x n +1
n+1
Jika n ganjil, maka mediannya adalah nilai ke- 2
( )
, yaitu : M e=
2

n
Jika n genap, maka mediannya adalah setengah dari jumlah nilai data ke- 2

data ke-
( )
n
2
1
(
+ 1 , yaitu : M e= x n + x n
2 2 2 +1 )
Contoh:
Tentukan mean, modus, dan median dari data berikut:
a. 10, 15, 14, 11, 11, 6, 11, 14, 16
b. 18, 24, 30, 28, 24, 17, 24, 17, 24, 26, 19, 20

Penyelesaian:
a. Banyaknya data n = 9
10+15+14 +11+ 11+ 6+11+14+16 108
x= = =12
9 9
M o =11
Data yang telah diurutkan: 6, 10, 11, 11, 11, 14, 14, 15, 16
M e=x 9+1 =x5 =11
2
b. Banyaknya data n = 10
18+24 +30+28+24 +17+24+ 26+19+20 230
x= = =23
10 10

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


M o =24
Data yang telah diurutkan: 17, 18, 19, 20, 24, 24, 24, 26, 28, 30
1 1 1
M e=
2 2 ( 2
+1 2 )
x 10 + x 10 = ( x 5 + x 6 ) = ( 24 +24 )=24
2

Tugas:
Tentukan mean, modus, dan median dari data berikut:
1. 8, 1, 3, 4, 7, 9, 2, 1, 4, 6, 3, 7, 3, 1, 6
2. 10, 12, 8, 9, 13, 17, 11, 8, 5, 4, 8, 3, 1, 9, 15, 14
3. Dari data berikut, batas kelulusan siswa adalah nilai rata-ratanya.

Nilai 4 5 6 7 8 9 10

Frekuensi 4 4 14 10 5 3 2

Berapa persenkah siswa yang lulus?


2. Ukuran Pemusatan Data Untuk Data Berkelompok
a. Mean
Untuk data yang disajikan dalam daftar distribusi frekuensi data berkelompok, maka rataan
hitungnya dapat ditentukan dengan rumus:
k
∑ f i xi
i=1
x= k
∑fi
i=1
dengan : x i=titik tengah kelas ke−i
f i =frekuensi dari x i
k =banyaknya kelas int erval
Contoh:
Skor dari sebuah tes yang diikuti oleh 40 orang tercatat sebagai berikut:

Skor 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

Banyaknya Siswa 1 2 5 12 11 6 3

Tentukan rataan hitung dari data pada tabel diatas.

Penyelesaian:
Tabel diatas dapat kita lengkapi menjadi tabel berikut:

Skor
Frekuensi (
f i)
Titik Tengah ( xi) f i xi

30 – 39 1 34,5 34,5

40 – 49 2 44,5 89

50 – 59 5 54,5 272,5

60 – 69 12 64,5 774

70 – 79 11 74,5 819,5

80 – 89 6 84,5 507

90 – 99 3 94,5 283,5

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


7 7
∑ f i=40 ∑ f i xi =2780
i =1 i =1

7
∑ f i xi
i=1 2780
x= = =69 , 5
7 40
∑ fi
i=1
Jadi rataan hitungnya adalah 69,5

b. Modus
Untuk data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, maka modusnya dapat
ditentukan dengan rumus:

M o =t b +
( )
d1
d 1 +d 2
xc

dengan : t b =tepi bawah kelas


d 1 =selisih frekuensi kelas mod us dengan kelas sebelumnya
d 2 =Selisih frekuensi kelas mod us dengan kelas sesudahnya
c =Panjang kelas int ernterval
Contoh:
Skor dari sebuah tes yang diikuti oleh 40 orang tercatat sebagai berikut:

Skor 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

Banyaknya Siswa 1 2 5 12 11 6 3

Tentukan modus dari data pada tabel diatas.


Penyelesaian:
Frekuensi kelas modus adalah 12 terletak pada kelas 60 – 69
Panjang kelas interval c = 10
Tepi bawah kelas modus = 60 – 0,5 = 59,5
d 1 =12−5=7
d 2 =12−11=1

M o =59 ,5+ ( )
7
7+1
70
x 10=59 , 5+ =59 ,5+8 ,75=68 ,25
8
Jadi, nilai modusnya adalah 68,5
c. Median
Untuk data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, maka mediannya dapat
ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


( )
1
n−f k
2
M e=t b + xc
f
dengan :t b =tepi bawah kelas median
n =banyaknya data
f k = jumlah frekuensi (frekuensi kumulatif ) sebelum kelas median
f =frekuensi kelas median
c = panjang kelas int erval

Contoh:
Skor dari sebuah tes yang diikuti oleh 40 orang tercatat sebagai berikut:

Skor 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

Banyaknya Siswa 1 2 5 12 11 6 3

Tentukan median dari data pada tabel diatas.


Penyelesaian:
1 1
n= x 40=20
Banyaknya data n = 40, maka 2 2
Kelas median adalah 60 – 69 dan panjang kelas interval c = 10.
Tepi bawah kelas = 59,5

M e=59 , 5+ ( 20−8
12 ) x 10=59 , 5+( ) x 10=59 , 5+10=69 ,9
12
12
1. Diketahui tabel sebagai berikut:

Nilai 30 – 39 40 – 49 50 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 90 – 99

Frekuensi 2 5 10 22 44 30 7

Tentukan :
a. Rataan hitung
b. Modus
c. Median

D. Ukuran Letak
1. Ukuran Letak Data Untuk Data Data Tunggal
a. Kuarti untuk data tunggal
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi 4 bagian yang sama banyak, setelah data
diurutkan dari yang terkecila hingga yang terbesar.
Ada 3 buah kuartil yaitu: Kuartil pertama ( 1 ) , kuartilm kedua ( 2 ) , dan
Q Q

kuartil ketiga (Q3 ) .


Contoh:
Q
Tentukan Q1 , Q2 , dan 3 dari data berikut :

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


1. 3, 5, 7, 2, 1, 4, 7, 9
2. 9, 2, 3, 8, 4, 5, 9, 2, 8

Penyelesaian :
1. Banyaknya data n = 8
Data yang telah diurutkan: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 7, 9
1, 2, 3, 4 , 5, 7 , 7 , 9
↓ ↓ ↓
Q1 Q2 Q 3
1 1 1 1
Q1 = ( 2+3 )=2 ; Q2= ( 4+5 ) =4 ; Q3 =( 7+ 7 )=7
2 2 2 2
1 1
Jadi , Q1 =2 ; Q2 =4 ; Q 3 =7
2 2

2. Banyaknya data n = 9
Data yang telah diurutkan: 2, 2, 3, 4, 5, 8, 8, 9, 9
2 2, 3 , 4 , 5 , 8 , 8 , 9 , 9
↓ ↓ ↓
Q1 Q 2 Q3
1 1 1 1
Q 1 = ( 2+3 )=2 ; Q2= 5 ; Q3 = ( 8+9 ) =8
2 2 2 2
1 1
Jadi , Q1 =2 ; Q 2 = 5 ; Q 3=8
2 2
b. Desil adalah nilai yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama banyak, setelah data
diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Untuk menentukan desil dari data tunggal, digunakan rumus sebagai berikut:
D i= x i ( n+1 )
10
dengan : Di = desil ke−i
n = banyaknya data
i ( n+1 )
x i (n+1 ) = data pada uru tan ke−
10
10

Contoh :
Tentukan nilai desil ke – 4 dari data berikut :
4, 7, 5, 6, 6, 7, 8, 4, 9, 5, 2, 3, 6, 4, 8
Penyelesaian:
Data yang telah diurutkan:2, 3, 4, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9
4 ( 15+1 )
ke− =6,4
Desil ke – 4 adalah nilai yang terletak pada urutan 10
D 4 =x 6,4 =x 6 + 0,4( x 7 −x 6 )=5+0,4 ( 5−5 )=5+0=5
Jadi , nilai D 4 adalah 5

Tugas:

1. Tentukan
Q1 , Q2 , dan Q3 dari data berikut :

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


6, 2, 3, 4, 5, 8, 2, 3, 2, 7, 9
2. Tentukan nilai desil ke – 4 dari data berikut :
2, 4, 9, 8, 3, 7, 4, 5, 6, 7, 3, 8, 4, 2, 9

2. Ukuran Letak Data untuk Data Berkelompok


a. Kuartil untuk data berkelompok
Untuk data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok,
nilai kuartil ditentukan oleh rumus berikut:

( )
i
n−f i
4
Qi = xc
f
dengan : t i = tepi bawah kelas ke−i
n = banyaknya kelas
f k = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
f =frekuensi kelas kuartil
c =panjang kelas int erval
i = 1, 2, 3
Contoh:
Tentukan nilai kuartil dari data pada tabel berikut:

Frekuensi (
Skor f i) ( xi)
Frekuensi Kumulatif

30 – 39 1 1

40 – 49 2 3

50 – 59 5 8

60 – 69 12 20

70 – 79 11 31

80 – 89 6 37

90 – 99 3 40

Penyelesaian:

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Panjang kelas interval c = 10 dan banyaknya data n = 40
1 1 1 1 3 3
 n = (40) = 10; n= ( 40 )=20 ; dan n= ( 40 )=30
4 4 2 2 4 4
Letak Q1 pada frekuensi 10, di kelas 60 – 69, letak Q2 pada frekuensi 20,
Q
di kelas 60 – 69, dan letak 3 pada frekuensi 30, di kelas 70 – 79. Dengan
menggunakan rumus kuartil maka:

Q1 =59 ,5+ (
10−8
12 ) 20
x 10=59 , 5+ =59 , 5+1 ,67=61 , 17
12

Q2 =59 ,5+ (
20−8
12 ) x 10=59 ,5+10=69 , 5

Q3 =69 ,5+ (
30−20
11 )
x 10=69 ,5+9 , 09=78 , 59
Jadi , nilai Q1 =61 , 17 ; Q2 =69 ,5 ; Q 3 =78 , 59

b. Desil untuk Data Berkelompok


Untuk data berkelompok, nilai desil dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

( )
i
n−f k
10
Di=tb + xc
f
dengan : Di =desil ke−i
n =banyaknya data
f k =frekuensi kumulatif sebelum Di
f =frekuensi kelas yang memuat Di
c =panjang kelas int erval
i = 1, 2 , 3 , 4 ,. .. , 9
Contoh:
Tentukan nilai desil ke - 8 dari data pada tabel berikut:
Skor
Frekuensi( f i) ( xi)
Frekuensi Kumulatif

30 – 39 1 1

40 – 49 2 3

50 – 59 5 8

60 – 69 12 20

70 – 79 11 31

80 – 89 6 37

90 – 99 3 40

Penyelesaian:

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


( )
i
n−f k
D8 =t b +
10
f
x c=79 ,5+
32−31
6 ( )
x 10=79,5+1 ,67=81,17
Jadi desil ke – 8 adalah 81,17
Tugas:
Tabel sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
21 – 30 5
31 – 40 8
41 – 50 18
51 – 60 14
61 – 70 6
71 – 80 3
Tentukan:
Q Q Q
1. Tentukan 1 , 2 , dan 3 dari tabel diatas.
2. Tentukan desil ke – 6 dari tabel diatas.

E. Ukuran Penyebaran Data


1. Ukuran Penyebaran Data Tunggal
a. Jangkauan, Jangkauan Antar Kuartil, dan Simpangan Kuartil untuk Data Tunggal.

Jangkauan data atau rentang data atau range data (J) adalah selisih antara data
terbesar ( x maks ) , dengan data terkeci ( x min )
J =x maks −x min
Jangkauan antar kuartil atau hamparan (H) adalah selisih antara kuartil ketiga
dengan kuartil pertama.
H=Q3−Q1
Jangkauan semi antar kuartil atau simpangan kuartil (Qd ) adalah setengah kali
danjang hamparan.
1
Qd = ( Q −Q )
2 3 1
Contoh:
Diketahui data: 6, 3, 5, 3, 8, 9, 6, 10.
Tentukan jangkauan, jangkauan antar kuartil, dan simpangan kuartil dari data.
Penyelesaian:

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


3 , 3 , 5 , 6 , 6 , 8 , 9 , 10
↓ ↓ ↓
Q1 Q2 Q3
1 1 1 1
Q1 = ( 3+5 )=4 ; Q2 = ( 6+6 )=6 ; Q3 = ( 8+9 )=8
2 2 2 2
Jangkauan=x maks−x min 10−3=7
1 1
Jangkauan antar kuarti=Q3 −Q1=8 −4=4
2 2
1 1 1 1
Simpangan kuartil= ( Q3 −Q1 ) = x 4 =2
2 2 2 2
1 1
Jadi , nilai jangkauan=7 , nilai jangkauan antar kuartil=4 , dan simpangan kuartil=2
2 4
b. Simpangan Rata-Rata untuk Data Tunggal
Simpangan rata-rata atau deviasi rata-rata merupakan rata-rata jarak suatu data terhadap
rataan hitungnya. Nilai simpangan rata-rata untuk data tunggal dapat ditentukan dengan
rumus :
n
1
SR= ∑|x i −x|
n i=1
dengan : n=banyaknya data
x i =nilai data data ke−i
x =rataan hitung

Contoh:
Tentukan simpangan rata-rata dari data 2, 3, 6, 8, 9, 10, 12, 14
Penyelesaian:
2+3+6+8+9+10+12+14 64
x= = =8
8 8
1
SR= (|2−8|+|3−8|+|6−8|+|8−8|+|9−8|+|10−8|+|12−8|+|14−8|)
8
1
= ( 6+5+2+0+1+ 2+4+6 )=3 , 25
8
c. Ragam dan Simpangan Baku untuk Data Tunggal
x , x , x , . .., x n mempunyai rataan , maka ragam atau varians ( S2 ) dapat
Misalkan data 1 2 3
dtentukan dengan rumus:
n
1
S 2= ∑ ( x −x ) 2
n i=1 i
Sementara itu, simpanigan baku atau deviasibaku (S) dapat ditentukan dengan rumus:


n
1
s= √ x 2 = ∑ 2
n i=1
( x i−x )

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


dengan : n =banyaknya data
x i =nilai data ke−i
x =rataan hitung
Contoh:
Tentukan ragam dan simpangan baku dari data: 2, 3, 6, 8, 9, 10, 12, 14
Penyelesaian:
Banyaknya data, n=8 dan x=8 , maka
n
∑ ( x i −x )2=( 2−8 )2+ ( 3−8 )2+( 6−8 )2 + ( 8−8 )2+( 9−8 ) + ( 10−8 )2+ ( 12−82 ) + ( 14−8 )2
i=1
=36+ 25+4 +0+1+ 4+16+36=122
8
2 1 1
S = ∑ ( xi −x )2 = x 122=15 , 25
8 i=1 8
S=√ s 2= √ 15 , 25=3 , 91 (teliti hingga 2 tempat desimal)
2
Jadi , data tersebut mempunyai ragam S =15 , 25 , dan simpangan baku S=3 , 91

Tugas:
1. Tentukan Jangkauan, hamparan, dan simpangan kuartil dari data: 3, 5, 7, 9, 4, 2.
2. Tentukan ragam dan simpangan baku dari data: 7, 3, 2, 3, 4, 5, 7, 9
3. Ukuran Penyebaran Data untuk Data Berkelompok
a. Jangakauan Antar Kuartil dan Simpangan Kuartil untuk Data Berkelompok
Jangkauan antar kuartil atau hamparan (H) dengan rumus:
H=Q3 −Q1
Simpangan Kuartil (Q d ) dengan rumus:
1
Qd = ( Q −Q1 )
2 3

Contoh:
Tentukan hamparan dan Simpangan kuartil dari data jika diketahui
Q1 =61, 17 , Q3 =78 ,59
Penyelesaian:
H=Q3 −Q1 =78 , 59−61 , 17=17 , 42
1 1
Qd = ( Q 3−Q 1 )= ( 17 , 42 )=8 , 71
2 2
b. Simpangan Rata-rata untuk Data Berkelompok
Untuk data berkelompok nilai simpangan rata-rata ditentukan dengan rumus:
k
1
SR= ∑ f i|x i−x|
n i =1
dengan : x=rataan hitung
k=banyaknya kelas inetrval
x i =titik tengah kelas ke−i
k
n=∑ f i=banyaknya data
i=1
Contoh:
Tentukan simpangan rata-rata dari dari data pada tabel berikut:

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Skor
Frekuensi (
f i) Titik Tengah
|x i−x| f i|x i −x|
( xi )
30 – 39 1 34,5 35 35

40 – 49 2 44,5 25 50

50 – 59 5 54,5 15 75

60 – 69 12 64,5 5 60

70 – 79 11 74,5 5 55

80 – 89 6 84,5 15 90

90 – 99 3 94,5 25 75
7 7
∑ f i=40 ∑ f i|x i−x|=440
i =1 i =1

Penyelesaian:
x=69 , 5
k
1 1
SR= ∑ f i|x i−x|= x 440=11
n i=1 40
Jadi , simpangan rata−rata dari data pada tabel adalah 11

c. Ragam dan Simpangan Baku untuk Data Berkelompok


Untuk data berkelompok, nilai ragam dan simpangan baku dapat ditentukankan dengan rumus:
k
1
Ragam ( S )= 2
n
∑ f i ( x i− x ) 2
i=1

Simpangan baku ( S )=√ S 2


dengan : f i =frekuensi kelas ke−i
x i =titik tengah kelas ke−i
k
n=∑ f i=banyaknya data
i=1
k =banyaknya kelas int erval
x=rataan hitung
Contoh:
Tentukan ragam dan simpangan baku dari data
2 2
Frekuensi (
Skor f i) Titik Tengah
( x i−x ) f i ( xi −x )
( xi )

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


30 – 39 1 34,5 35 35

40 – 49 2 44,5 25 50

50 – 59 5 54,5 15 75

60 – 69 12 64,5 5 60

70 – 79 11 74,5 5 55

80 – 89 6 84,5 15 90

90 – 99 3 94,5 25 75
7 7
∑ f i=40 ∑ f i ( x i−x )2=7400
i =1 i =1

Penyelesaian:
7
1 1
Ragam ( S2 )= ∑ f i ( x i− x ) 2= x 7400=185
n i=1 40
Simpangan baku ( S )=√ S 2= √185=13 , 60
Jadi , ragam ( S 2 ) =185 dan simpangan baku S=13 , 60

Tugas:

Tabel sebagai berikut:


Nilai Frekuensi
21 – 30 5
31 – 40 8
41 – 50 18
51 – 60 14
61 – 70 6
71 – 80 3

Tentukan:
1. Jangkauan antar kuartil dan simpangan kuartil
2. Simpangan rata-rata
3. Ragam dan simpangan baku

Punyanya Uswatun Hasanah (Has)


Punyanya Uswatun Hasanah (Has)

Anda mungkin juga menyukai