DIMENSI TIGA
Guru Pembimbing :
Susy Anjani, M. Pd.
DISUSUN OLEH
1.Aulia Pebiani
2.Dwi Marshella
3.Muammer Ananda Maulana
4.Muhammad Abiyu Shayqif
5.Nurifah Yulianingsih
6.Rayhan Magabi
A. LATAR BELAKANG
dalam bentuk yang lebih realistis, seperti model bangunan, mesin, atau
sangat penting dalam grafika komputer dan pemodelan 3D. Hal ini
mendekati realitas. Dalam bidang ilmu biologi dan kedokteran, dimensi tiga
digunakan dalam pencitraan medis seperti CT scan dan MRI untuk
ruang pada dimensi tiga terdiri dari kubus, balok, bola, tabung, kerucut,
prisma dan limas. Adapun dalam dimensi tiga ini Anda akan mempelajari
jarak antara dua titik. Pada materi dimensi tiga, jarak dua titik ini dapat
titik dengan garis tertentu akan sama dengan jarak terdekat dari dua
mencari garis dari titik ke garis yang bentuknya adalah sudut siku-siku. Jadi,
selain menggunakan rumus Pythagoras, jarak titik dan juga garis bisa
diketahui dengan perbandingan luas dua segitiga. Ada banyak garis yang
bisa dibuat melalui titik P dan memotong garis K. Namun, garis yang tepat
tegak lurus hanya ada satu garis. Dari gambar di atas, bisa dilihat jika garis
tersebut adalah garis g. Jadi, garis g memotong tegak lurus garis Q dan
berada pada titik Q. Dengan begitu, bisa diketahui apabila jarak titik P ke
garis K juga sama dengan panjang ruas garis PQ. Sementara itu, dalam
materi dimensi tiga dapat diketahui juga mengenai jarak titik dan juga
bidang. Bisa dilihat dari titik A jika dibuat garis g, itulah yang disebut
dengan tegak lurus bidang. Syarat yang bisa memenuhi disebut sebagai garis
tegak lurus bidang adalah minimal tegak lurus dengan dua garis di bidang
tersebut. Jadi, garis g memotong bidang pada titik P’. Jadi, P’ adalah
proyeksi tegak lurus titik P di bidang tersebut. Sementara itu, jarak titik P di
bidang tersebut sama dengan panjang ruas garis PP’. Garis sejajar adalah
dua buah garis yang tidak saling berpotongan namun memiliki kemiringan
yang sama sehingga sejajar satu sama lain. Hubungan antara dua bidang,
kalian masih ingat, bahwa hanya bidang bidang yang sejajar saja yang
mempunyai jarak, untuk dua bidang yang berimpit atau berpotongan, kedua
bidang tersebut tidak mempunyai jarak. hubungan antara dua bidang, yaitu
masih ingat, bahwa hanya bidang bidang yang sejajar saja yang mempunyai
jarak, untuk dua bidang yang berimpit atau berpotongan, kedua bidang
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
kedua titik tersebut. Jarak ini dapat diukur menggunakan berbagai metode,
tergantung pada dimensi ruangnya (2D atau 3D) dan konteks matematika
yang digunakan.
Jawab =
HB = p²+12 + t²
= 82 +62 +42
= √676
HB = 26
adalah … cm.
Jawab =
= √82+42
= √64+16
= √80
AP = 4√5
= √128 +16
= √144
CP=12
maka AC = 8√2=8√2
Perhatikan segitiga CAP, dengan dalil steward maka AQ. PC PQ. AC²+ CQ. AP² -
PQ.CQ. PC
AQ² = 2 x 32+2 × 20 – 18
AQ² = 86
AQ = √86
AQ = 2√17
cm.
Jawab =
DG= √DF²-GF²
= √4² - 2²
= √16 - 4
= √12
DG= 2√3
= √36+12
= √48
AG=4√3
Jarak titik ke garis pada dimensi tiga atau R3 sama dengan jarak titik
ke proyeksi titik tersebut pada garis, Antara titik dan proyeksi titik pada garis
dapat dihubungkan oleh sebuah garis yang disebut garis proyektor. Sifat garis
proyektor adalah tegak lurus terhadap garis yang memuat titik proyeksi.
garis proyektor.
Contoh soal
EP = ½ EH = 4 cm
DQ = ½ AB = 12 cm
Cari panjang AP
AP = √(AE2 + EP2)
AP = √(142 + 42)
AP = √(196 + 16)
AP = √212
AP = 14,6 cm
Cari panjang AQ
AQ = √(AD2 + DQ2)
AQ = √(82 + 122)
AQ = √(64 + 144)
AQ = √208
AQ = 14,4 cm
Cari panjang HQ
HQ = √(DH2 + DQ2)
HQ = √(142 + 122)
HQ = √(196 + 144)
HQ = √340
HQ = 18,4 cm
Cari panjang PQ
PQ = √(HP2 + HQ2)
PQ = √(42 + √3402)
PQ = √(16 + 340)
PQ = √356
PQ = 18,9 cm
AP = 14,6 cm, AQ = 14,4 cm, dan PQ = 18,9 cm. Untuk mencari luas segitiga
L ΔAPQ = √[s(s-AP)(s-AQ)(s-PQ)]
s = ½ (AP + AQ + PQ)
s = ½ (AP + AQ + PQ)
s = ½ (14,6 + 14,4 + 18,9)
s = ½ (47,9)
s = 23,95
L ΔAPQ= √[s(s-AP)(s-AQ)(s-PQ)]
L ΔAPQ= √[23,95(23,95-14,6)(23,95-14,4)(23,95-18,9)]
L ΔAPQ= √[23,95(9,35)(9,55)(5,05)]
L ΔAPQ= √10.799,7
L ΔAPQ = ½ x PQ x AX
103,9 = ½ x 18,9 x AX
103,9 = 9,45 x AX
AX = 103,9/9,45
AX = 10,99 cm
BD2 = 288
BD = √288
BD = 12√2 cm
Dengan rumus yakni:
d = s√2
BD = AB√2
BD = (12 cm)√2
BD = 12√2 cm
rumus t maka:
t = (a/2)√3
AX = (a/2)√3
AX = (4/2)√3
AX = 2√3
C. JARAK KE BIDANG
Jarak titik ke bidang adalah panjang ruas garis yang ditarik dari suatu titik sampai
memotong
tegak lurus suatu bidang. Misalnya, Anda akan menentukan jarak titik T yang
terletak di luar
bidang α ke bidang α.
Balok
Contoh soal
phytagoras:
PQ = √(BP2 + BQ2)
PQ = √(62 + 62)
PQ = √(36 + 36)
PQ = 6√2 cm
BY = √(BQ2 – QY2)
BY = √(62 – (3√2)2)
BY = √(36 – 18)
BY = 3√2 cm
Kubus
Contoh soal
Jawab :
BP = 24
7√2 cm
Contoh soal
AE = ½AC = 7 cm
Garis sejajar adalah dua buah garis yang tidak saling berpotongan
namun memiliki kemiringan yang sama sehingga sejajar satu sama lain.
Kubus
CQ dimana garis AG
memotong kedua garis tersebut di titik M dan N. Ini artinya jarak
Contoh soal
CQ!
MN adalah
1 1
Panjang MN = AG = X 6√ 3 = 2√ 3
3 3
Limas
dengan AB = 4 dan TA = 6.
Contoh soal
Jika P terletak pada pertengahan AT dan Q
PQ dan AC adalah
TR = √ 62−¿¿ ¿ = √ 36−8 = √ 28 = 2√ 7
1
RS = TR
2
1
2 √
RS = .2 7
RS = √ 7 cm
Balok
AB = 3 cm, BC = 1 cm dan CG
= 2 cm.
Contoh soal
= +
2 2 2
AC AB BC
2 2 2
AC = 3 + 1
2
AC = 10
AC = √ 10
dan berpotongan. Hanya bidang bidang yang sejajar saja yang mempunyai
jarak, untuk dua bidang yang berimpit atau berpotongan, kedua bidang
Kubus
Kubus KLMN.OPQR
cm.
Contoh soal
LQN!
Langkah 1: Mencari BA = 12 cm
Langkah 2: Mencari BQ
BQ = ½ OQ = ½ 12√2 = 6√2 cm
Langkah 3 mencari AQ
AQ = √(〖BA〗^2+〖BQ〗^2 )
AQ = √(12^2+〖(6√2)〗^2 )
AQ = √(144+72)
AQ = √216 = √(36×6)
AQ = 6√6 cm
½ × BT = ½ × BQ × BA
AQ × BT = BQ × BA
6√6 × BT = 6√2 × 12
BT = (12√3)/3 = 4√3 cm
Jadi, jarak antara bidang KPR dan bidang LQN adalah 4√3 cm.
Limas
AB,CD,TD DAN TA
Contoh soal
1
TOV : OV = AB = 4 cm
2
√
TO = √ TB2−OB 2 = 82−(4 √ 2) = 4√ 2 cm
2
TV = √ TC2−CV 2 = √ 82−42 = 4√ 3 cm
Konsep luas segitiga TOV :
1 1
.TO.OV = .TV.ON
2 2
¿.OV = TV.ON
4√ 2 . 4 = 4 √ 3 . ON
4 √2 4
ON = = √6
√3 3
4
Jadi jarak PQRS dan TBC adalah
3 √6
Balok
Contoh soal
CG, sebab AE tegak lurus dengan bidang ABCS dan bidang EFGH
Jadi, Jarak bidang ABCS dan bidang EFGH = Panjang rusuk = 3 cm.
dan berpotongan. Tentunya kalian masih ingat, bahwa hanya bidang bidang
yang sejajar saja yang mempunyai jarak, untuk dua bidang yang berimpit
Balok
Balok ABCD.EFGH
berukuran 8x10x6.
Q pada AD dengan
Contoh soal
BFPQ adalah
AA= 4,8
AQ =6
Kubus
Kubus ABCD.EFGH dengan panjang
dan tegak lurus AFH yaitu bidang ACGE dimana kedua bidang
Contoh soal
AQ.
1
AP = .AC = 3√ 2 cm
2
PQ = CG = 6 cm
AQ = √ AP2 + PQ 2 = √ ¿ ¿ ¿ = 3√ 6 cm
1 1
.AP.PQ = .AQ.PM
2 2
AP.PQ = AQ.PM
3 √ 2.6 = 3√ 6.PM
6
PM = = 2√ 3
√3
Jadi, jarak PG dan AFH adalah 2√ 3 cm.
Limas
= TC = TD = 4 m. Panjang sisi
alas = AB = BC = CD = DA = 8
m
Contoh soal
AC = √ AB2 + BC 2
AC = √ 82 +82
AC = 8√ 2 m
demikian,
1 1
AE = AC = 8√ 2 = 4√ 2 m
2 2
berikut.
TE = √ TA 2− AE2
TE = √ 4 2+ ¿ ¿ ¿
TE = 4√ 3 m
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dimensi tiga sering disebut dengan istilah bangun ruang karena
memiliki isi/ruang/volume. Dimensi tiga merupakan suatu bangun yang
memiliki volume/isi/ruang dan ukuran (panjang, lebar dan tinggi). Bangun
ruang pada dimensi tiga terdiri dari kubus, balok, bola, tabung, kerucut,
prisma dan limas. Adapun dalam dimensi tiga ini Anda akan mempelajari
konsep kedudukan titik, kedudukan garis, dan kedudukan bidang dalam
sebuah bangun 3 dimensi. Unsur-unsur dimensi tiga yang pertama yakni
jarak antara dua titik. Pada materi dimensi tiga, jarak dua titik ini dapat
dijelaskan sebagai panjang garis yang menghubungkan kedua titik
tersebut.
Dalam mencari jarak antara kedua titik yang panjangnya sudah diketahui,
maka cara umum yang bisa digunakan adalah dengan mengaplikasikan
rumus Pythagoras. Pada materi dimensi tiga, jarak suatu titik dengan garis
tertentu akan sama dengan jarak terdekat dari dua komponen tersebut.
Untuk menentukan jarak terdekatnya yakni dengan mencari garis dari titik
ke garis yang bentuknya adalah sudut siku-siku. Jadi, selain menggunakan
rumus Pythagoras, jarak titik dan juga garis bisa diketahui dengan
perbandingan luas dua segitiga. Ada banyak garis yang bisa dibuat melalui
titik P dan memotong garis K. Namun, garis yang tepat tegak lurus hanya
ada satu garis. Dari gambar di atas, bisa dilihat jika garis tersebut adalah
garis g. Jadi, garis g memotong tegak lurus garis Q dan berada pada titik
Q.
B. Saran
Desain didaktis merupakan rancangan aktivitas belajar yang
dikembangkan berdasarkan prediksi respon siswa dengan berdasarkan pada
learning obstacle, termasuk memperhatikan learning trajectory dan theory of
didactical situation. Learning obstacle yang menjadi kunci dalam konsep
jarak titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga adalah concept image
dari jarak titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Concept image
dari jarak titik, garis, dan bidang akan menjembatani siswa dalam
melakukan prosedur selanjutnya dalam menyelesaikan permasalahan jarak
dalam ruang dimensi tiga. Berdasarkan hal tersebut, Peneliti menyarankan
dalam penyusunan desain didaktis konsep jarak titik, garis, dan bidang
dalam ruang dimensi tiga lebih memperkuat kembali pengonstruksian
konsep jarak titik, garis, dan bidang melalui situasi- situasi, baik berupa
masalah atau pun rangkaian aktivitas pembelajaran. Concept image dari
jarak titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga tidak dapat
dilepaskan dari materi prasyarat seperti proyeksi orthogonal titik, garis, dan
bidang sehingga dalam mengembangkan desain didaktis konsep jarak
disarankan adanya situasi-situasi yang secara khusus membangun
pemahaman siswa terhadap materi prasyarat tersebut.
LAMPIRAN
Latihan soal:
1.
Tentukan jarak titik H ke
garis AC pada balok
ABCD.EFGH diatas,
dengan panjang AB = 8 cm,
CG = 4 cm, dan BC = 6 cm.
2.
Diketahui limas beraturan T.ABCD. Panjang
rusuk tegak dan panjang rusuk alas 4 cm.
Tentukan jarak titik A ke TB! Perhatikan
ΔABT merupakan segitiga sama sisi yang
panjang sisinya 4 cm. Jarak titik A ke garis
BT adalah garis AX. Pada segitiga sama sisi
yang panjang sisinya a, jarak dari titik sudut
ke sisi di depannya atau tinggi segitiga
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
t = (a/2)√3
3.
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan P dan Q
berturut-turut adalah titik tengah HG dan BC. Jika
panjang rusuk kubus tersebutadalah 4 cm, maka jarak P
ke Q adalah
4.
Jarak titik B ke bidang ACGE pada kubus ABCD.EFGH
adalah
5.
Diketahui kubus ABCD. EFGH, titik P,Q,R
di pertengahan rusuk AD, BC, dan CG. Irisan
bidang yang melalui P, Q dan R dengan
kubus berbentuk ….
6.
7.
9.
Pada kubus ABCD.EFGH, P adalah titik tengah FG dan titik
Q adalah titik tengah FB. Perpanjangan HP dan AQ
berpotongan di perpanjangan EF di titik R. Jika panjang
rusuk kubus adalah 2, maka perbandingan volume
EAH.FQP : volume ABCD.EFGH adalah . . . .
10.