Anda di halaman 1dari 13

KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

MENURUT TEORI KILPATRICK DAN FINDELL

(Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan Berfikir


Matematik Kelas 6B Jurusan Pendidikan Matematika)

Dosen Pengampu: Maifalinda Fatra S.Ag., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Maulida Nur Afra 11170170000012

Zulfa Inayah Widyastuti 11170170000040

Devina Mega Kusuma 11170170000048

Rahma Bella Aghnia 11170170000060

Annisa Disha Fitriyanti 11170170000072

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020
KISI-KISI INSTRUMEN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Menurut Teori Kilpatrick dan Findell

Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : 12/Ganjil


Materi Pokok : Dimensi Tiga Jumlah Soal : 15
Kurikulum : 2013 Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Jarak dalam Ruang (antar titik, titik ke garis, dan
titik ke bidang)
4.1 Menentukan Jarak dalam Ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik
ke bidang)
Indikator Pemahaman Konsep Indikator Soal Butir Soal
Menyatakan ulang konsep yang telah Siswa mampu menyatakan ulang
dipelajari. konsep-konsep yang telah 1,2,3
dipelajari pada dimensi tiga.
Mengklasifikasikan objek objek Siswa mampu mengelompokkan
berdasarkan dipenuhi atau tidaknya suatu objek berdasarkan sifat
4,5,6
persyaratan untuk membentuk tertentu pada bangun ruang
konsep tersebut dimensi tiga
Siswa mampu menerapkan konsep
jarak titik ke titik, jarak titik ke
Menerapkan konsep secara
bidang, dan jarak bidang ke 7, 8, 9
algoritma.
bidang secara algoritma pada
bangun ruang tiga dimensi.
Siswa mampu menyajikan konsep
Menyajikan konsep dalam berbagai dalam bentuk gambar representasi
macam bentuk representasi matematika mengenai jarring- 10, 11, 12
matematika jaring dan proyeksi garis dalam
dimensi tiga
Siswa mampu mengaitkan
Mengaitkan berbagai konsep berbagai konsep matematika dan
13, 14, 15
(internal dan eksternal matematika) diluar matematika dalam dimensi
tiga.
Soal dan Pembahasan:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Limas!


Pembahasan:
Limas merupakan bangun ruang yang terdiri dari satu bidang alas dan selimut bangun
yang berbentuk bidang-bidang segitiga. Satu titik dari masing-masing segitiga saling
bertemu di sebuah titik disebut titik puncak limas

2. Buktikan apakah volume tabung sama dengan 3 kali volume kerucut yang ketiganya
memiliki tinggi dan jari-jari yang sama besar dengan tabung?
Pembahasan:

Vtabung= 3 x Vkerucut
1
Vtabung= 3 x (3 . 𝜋𝑟 2 𝑡)

Vtabung= 𝜋𝑟 2 𝑡

Dari pembuktian diatas terbukti bahwa volume tabung sama dengan tiga kali volume
kerucut yang memiliki tinggi dan jari-jari yang sama besar dengan tabung.

3. Jelaskan kedudukan-kedudukan garis terhadap garis!


Pembahasan:

Dua buah garis dapat dikatakan sebagai berikut :

 Berpotongan, jika kedua garis bertemu di sebuah titik


 Berhimpit, jika seluruh titik yang dilewati garis g juga dilewati garis h
 Sejajar, jika kedua garis berada pada bidang yang sama dan tidak akan bertemu pada
suatu titik
Bersilangan, jika masing-masing garis berada pada bidang yang saling bersilangan tegak
lurus
4. Pada bangun ruang kubus dapat diketahui terdapat ada 12 rusuk dimana rusuk tersebutlah
yang menghubungkan 2 titik sudut. Panjang rusuk jugalah yang menjadi jarak antar 2 titik
atau pada bangun ruang rusuk sering disebut garis. Sebutkan rusuk yang terdapat pada
kubus berikut.

Pembahasan:

Berdasarkan sifat yang disebutkan pada soal, dapat diketahui bahwa rusuk atau garis yang
ada adalah AB, AE, AF, FB, AD, DC, BC, DH, HG, GC, EH, dan FG

5. Pada kubus panjang rusuknya adalah a. Apabila dihitung jarak antar titik dari titik E, maka
jarak dari titik E ke titik mana saja yang berjarak 2 ?
Pembahasan:
Diketahui sebuah kubus dengan rusuk 𝑎. Jarak dari titik E ke
titik lain yang akan dicari yaitu 𝑎 2. Dari sisi yang berada di
depan kita dapat menggunakan metode trials and errors atau
kita coba ke semua titik sampai mendapatkan jawaban benar.
 Jarak EF = a (salah)
 Jarak EA = a (salah)
 Jarak EB = 𝑎2 + 𝑎2 = 2𝑎2 = 𝑎 2
Ternyata yang memiliki jarak𝑎 2 adalah titik E ke titik B. Maka dapat
dicari pula pada seluruh sisi yang bersinggungan dengan titik E bahwa
titik D dan G memiliki posisi yang sama dengan titik B yang berarti
jarak dari titik E ke B sama dengan jarak titik E ke D dan G.
Jadi, dari titik E yang berjarak 𝑎 2 adalah ke titik B, D dan G.

1
6. Pada gambar kubus berikut panjang rusuknya adalah b. Sebuah titik A akan berjarak2 𝑏 2

apabila diukur jarak antara titik dengan garis. Garis mana saja yang jaraknya dengan titik
1
A adalah 2 𝑏 2 ?
Pembahasan:
Diketahui sebuah kubus dengan rusuk 𝑏. Jarak dari titik A ke sebuah garis yang akan
1
dicari yaitu2 𝑏 2. Menggunakan metode trials and errors atau kita coba ke semua garis
yang mungkin sampai mendapatkan jawaban benar.

Misalnya kita coba mencari jarak dari titik A ke garis EB


artinya kita mencari jarak terdekatnya apabila dilukiskan terlihat titik A tegak lurus
dengan garis EB misalkan titik yang menjadi persinggungan
adalah titik O. Maka jarak titik A ke titik O dapat dicari dengan Panjang EB = 𝑏 2
perbandingan luas 2 segitiga.
Luas I = Luas II
1 1
𝑏. 𝑏 = 𝐴𝑂. 𝑏 2
2 2
𝑏 = 𝐴𝑂 2
𝑏 1
= 𝐴𝑂 = 𝑏 2
2 2
1
Ternyata yang memiliki jarak 2 𝑏 2 adalah dari titik A ke garis EB. Maka dapat dicari
pula pada seluruh sisi yang bersinggungan dengan titik A bahwa garisED dan DB
memiliki posisi yang sama dengan garis EB ke titik A yang berarti jarak dari titik A ke EB
sama dengan jarak titik A ke ED dan DB.
1
Jadi, dari titik A yang berjarak 2 𝑏 2 adalah ke garis EB, ED dan DB.

7. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 2a cm. Hitunglah panjang ruas garis
HB!
Pembahasan:
Perhatikan gambar berikut.
Pertama, lihat segitiga ABD (siku-siku di A)
Panjang BD bisa ditentukan dengan pythagoras
𝐵𝐷 2 = 𝐴𝐷 2 + 𝐴𝐵2
= (2𝑎)2 + (2𝑎)2
= 4𝑎2 + 4𝑎2
𝐵𝐷 = 8𝑎2
𝐵𝐷 = 2𝑎 2 𝑐𝑚

Panjang HB juga bisa ditentukan menggunakan rumus Pythagoras


𝐻𝐵2 = 𝐻𝐷 2 + 𝐷𝐵2
= (2𝑎)2 + (2𝑎 2)2
= 4𝑎2 + 8𝑎2
𝐻𝐵 = 12𝑎2
𝐻𝐵 = 2𝑎 3 𝑐𝑚
8. Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan ABCD adalah persegi yang memiliki panjang
AB = 4 cm dan TA= 6 cm. Hitunglah jarak titik C ke garis AT!
T

D C

A B

Pembahasan:
Sketsa soalnya seperti berikut ini

Dengan pythagoras dapat ditentukan panjang AC,


𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶 2
= (4)2 + (4)2
= 16 + 16
𝐴𝐶 = 32
𝐴𝐶 = 4 2 𝑐𝑚

Dari segitiga ACT diperoleh nilai x

9. Diketahui sebuah balok PQRS.TUVWdengan panjang 15 cm, lebar 7 cm, dan tinggi 5 cm.
Hitunglah jarak antara bidang alas PQRS dan bidang atas TUVW.

Pembahasan:
Jarak bidang PQRS dengan bidang TUVW sama dengan tinggi balok tersebut.
Dengan demikian jarak kedua bidang adalag 5 cm.

10. Buatlah jaring-jaring dari bangun ruang dibawah ini.

Pembahasan:

Jaring-jaring balok dan prisma segitiga:

11. Diketahui kubus PQRS.TUVW, lukislah proyeksi garis RV pada bidang QSV.

Pembahasan:

1) Akan dilukis proyeksi RV pada bidang QSV. Untuk memproyeksikan garis maka kita
harus memproyeksikan titik R dan V pada bidang QSV proyeksi titik V tetap pada
titik V. Kemudian kita cari proyeksi titik R terhadap bidang QSV.
2) Bidang SQV tegak lurus bidang QRV berakibat proyeksi titik R pada bidang SQV
adalah R’ diasumsikan RR’ tegak lurus bidang SQV. Jadi hasil proyeksi garis VR
pada bidang SQV adalah garis VR’.

12. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Jika S merupakan titik potong diagonal AH dan ED.
Lukislah proyeksi titik S pada bidang ADGF.

Pembahasan:

a. Proyeksikan titik S pada garis EH dan garis AD. Hasil proyeksi titik S pada garis EH
dan garis AD adalah titik P dan V.

b. Proyeksikan titik P pada garis FG. Hasil proyeksi titik P pada garis FG adalah titik Q.
c. Hubungkan hasil proyeksi titik maka akan diperoleh segitiga VPQ

d. Proyeksikan titik S pada garis QV asumsikan garis SS’ tegak lurus dengan garis QV.
Jadi proyeksi ADGF adalah titik S’

13. Diketahui S adalah titik yang terletak di perpanjangan HD pada kubus ABCD.EFGH
dengan DS:HD = 1:2. Jika panjang rusuk kubus adalah 6 cm, jarak titik F ketitik S adalah

Pembahasan:

Bedasarkan perbandingan yang diberikan, titik S dipastikan berada di bawah kubus (di
bawah garis HD). Perhatikan sketsa gambar berikut.
Karena DS:HD = 1:2 dan HD = 6 cm, maka
1
DS = 2 × 6 = 3 cm, sehingga HS = 9 cm
Karena HF diagonal bidang kubus, maka jelas HF = 6 2 cm.
Dengan menggunakanTeorema Pythagoras, diperoleh
2
SF = 𝐻𝑆 2 + 𝐻𝐹 2 = 92 + 6 2 = 81 + 72 = 153 = 3 17 cm
Jadi, jarak titik S adalah3 17 cm

14. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 6 cm. Titik P, Q dan R berturut-turut adalah
titik tengah rusuk EH, BF dan CG. Titik S adalah titik potong garis AC dan BD. Jarak
titik S kebidang PQR adalah…
Pembahasan:

Perhatikan sketsa gambar berikut.

Kita misalkan titik U di tengah FG, titik W di tengah BC, titik V di tengah UW, dan
titik T merupakan titik potong bidang PQR dan garis SU. Dalam hal ini,
panjang ST merupakan jarak titik S kebidang PQR.

Perhatikan segitiga siku-siku SWU.


Diketahui bahwa SW=3 cm dan WU=6 cm sehingga dengan
menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh
SU = 𝑆𝑊 2 + 𝑊𝑈2 = 32 + 62 = 9 + 36 = 45 = 3 5 cm

Segitiga SWU sebangun dengan segitiga TVU (sudut-sudut-sisi), sehingga dengan


menggunakan konsep kesebangunan, diperoleh
𝑆𝑈 𝑊𝑈
=
𝑉𝑈 𝑇𝑈

3 5 6
=
3 𝑇𝑈
6
5=
𝑇𝑈
6 6
𝑇𝑈 = = 5 𝑐𝑚
5 5
Dengandemikian,
6 9
ST = SU – TU = 3 5 − 5 5 = 5 5 𝑐𝑚
9
Jadi, jaraktitik S kebidang PQR adalah5 5 𝑐𝑚

15. Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 8 cm. Titik K terletak pada
perpanjangan rusuk DA dengan perbandingan KA:KD =1:3.
Jarak titik K kebidang BDHF adalah…
Pembahasan:

Diketahui bahwa K merupakan titik pada perpanjangan AD dan KA:KD=1:3. Secara


implisit, kita mengetahui bahwa K harus berada di perpanjangan depan AD berdasarkan
perbandingan tersebut. Dengan kata lain, K berada lebih dekatdengan A seperti pada
gambar berikut.

Jarak titik K kebidang BDHF sama dengan jarak titik K ke


titik O pada BD sehingga KO⊥BD. Karena KA:KD=1 : 3

mengimplikasikan KA:AD=1:2 dan diketahui bahwa AD=8 cm, maka


haruslah KA=12×8=4 cm, sehingga KD=12 cm.
Panjang KB dapat ditentukan dengan
menggunakan Teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku KAB, yakni

𝐾𝐵 = 𝐾𝐴2 + 𝐴𝐵2 = 42 + 82 = 16 + 80 = 80 = 4 5 cm

Di lain itu, panjang BD=8 2 cm (diagonal bidang kubus).Sekarang, dapat


dibuat segitiga KBD seperti gambar berikut (perhatikan bahwa BA⊥KD).

Dengan menggunakan prinsip kesamaan luas segitiga, diperoleh

1 1
× 𝐵𝐷 × 𝐾𝑂 = × 𝐾𝐷 × 𝐴𝐵
2 2

8 2 × 𝐾𝑂 = 12 × 8

12 × 8 12
𝐾𝑂 = = = 6 2cm
8 2 2

Jadi, jarak titik K kebidang BDHF adalah 6 2cm.

Anda mungkin juga menyukai