MATEMATIKA
”Bab 4 GEOMETRI DIMENSI 3 (titik garis dan bidang)”
Disusun oleh :
Dasep Sopiana, S.Pd
SMKN 5 BANDUNG
( SEKOLAH MENGENGAH KEJURUAN 5 BANDUNG )
Jl. Bojong Koneng No.37A, Sukapada, Cibeunying Kidul,
Kota Bandung, Jawa Barat 40191
Materi Bab 4
Materi Jarak pada Dimensi Tiga
Dimensi tiga merupakan pembahasan yang melibatkan bangun ruang. Pembahasan materi jarak pada dimensi
tiga meliputi jarak antara unsur ruang. Unsur ruang pada dimensi tiga tersebut bisa berupa titik, garis, atau
bidang. Di sini, idschool akan mengulas lebih jauh mengenai materi jarak pada dimensi tiga yang meliputi jarak
titik ke titik, jarak titik ke garis, jarak titik kek bidang, jarak garis ke garis, jarak garis ke bidang, dan jarak
bidang ke bidang.
Setiap pembahasan materi jarak pada dimensi tiga akan dilengkapi dengan contoh soal dan pembahasannya. Hal
ini bertujuan agar sobat idschool dapat lebih memahami materi jarak pada dimensi tiga. Sebenarnya,
kebanyakan cara untuk menyelesaikan soal dalam materi jarak pada dimensi tiga hanya menggunakan rumus
dalam teorema pythagoras dan luas segitiga. Kuncinya adalah cermat mengamati posisi titik, garis, atau bidang.
Untuk ulasan materi jarak pada dimensi tiga yang akan pertama dibahas adalah jarak titik ke titik. Simak uraian
di bawah.
Di mana a dan b merupakan sisi tegak dan c merupakan sisi miring dari sebuah segitiga siku-siku.
Diketahui dua titik A dan B dengan koordinat berturut-turut adalah A ( X1,Y1,Z1 ) dan A ( X2,Y2,Z2 ). Jarak
titik A dan B dapat dicari menggunakan rumus berikut.
Contoh soal di bawah merupakan contoh soal dan pembahasan mencari jarak antara dua titik yang diketahui
koordinatnya. Selain itu juga diberikan contoh soal mencari jarak titik ke titik yang terletak pada bangun ruang.
Simak baik-baik kedua contoh soal dan pembahasan di bawah.
Pembahasan :
Panjang PB = ½ . 6 = 3cm dengan menggunakan rumus kita
phytagoras, kita akan peroleh nilai AP seperti terlihar pada cara berikut.
Pembahasan:
Perhatikan gambar berikut!
Dengan mudah kita dapat mengetahui bahwa CH, CF, dan FH merupakan
diagonal sisi. Sehingga dapat disimpulkan bahawa:
Selanjutnya, perhatikan segitiga CFH yang terdapat pada bangun ruang diatas, jika segitiga CFH digambar
ulang akan terlihat seperti gambar berikut.
Jarak C ke FH = CC’ adalah
CF = √(6√2)² - (6/2√2)²
= √72-(36/4.2)
= √144/2 – 36/2
= √108/2
= √108/√2.√2/√2
= √36.3/√2.√2/√2
= √36.√3/√2 . √2/√2
= 6√3/√2 = 3√6
Cara untuk menentukan jarak titik ke Bidang hampir sama dengan jarak
titik ke garis. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan proyeksi
titik pada bidang terkait. Jarak titik ke bidang dinyatakan oleh jarak titik ke
proyeksi titik pada bidang. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa jarak antara
titik A ke bidang adalah panjang garis tegak lurus dari titik A ke bidang .
Perhatikan gambar di bawah untuk lebih jelasnya.
Jarak titik A pada bidang sama dengan jarak AA’ dengan titik A’ merupakan titik
proyeksi A pada bidang.
Pembahasan:
Jarak titik D terhadap bidang ACH sama dengan jarak DD’ di mana D’ merupakan
titik proyeksi D pada bidang ACH yang terletak pada garis HH’.
Sehingga,
DH' = ½ BD = 3√2 cm
DH = 6 cm
Selanjutnya,
HH' = √DH² + DH'²
HH' = √6² + (3√2)²
HH' = √36 +18
HH' = √54
HH' = √9 . 6
HH' = √9 . √6
HH' = 3√6 cm
½ . HH' . DD' = ½ . DH . DH
HH' . DD' = DH' .DH
DD' = DH' . DH/HH'
DD' = 3√2 . 6/3√6
DD' = 18√2/3√6
DD' = 6√2/√6 . √6/√6
DD' = 6√2.√6/√6.√6
DD' = 6√12/6
DD' = 6√4 . 3/6
DD' = 6 . √4 .√3/6
DD' = 6 . √4 .√3 = 2√33
Jadi, jarak D ke bidang ACH adalah 2√3 cm.
Jarak antara dua garis atau jarak garis ke garis adalah panjang ruas garis
yang menghubungkan antara garis pertama dan garis kedua, di mana ruas garis
tersebut tegak lurus dengan garis pertama dan garis kedua. Cara yang harus
dilakukan adalah mengambil sebuah titik yang merupakan bagian dari garis
pertama. Kemudian, proyeksikan titik tersbut pada garis ke dua. Sekarang dua titik
tersebut terhubung oleh sebuah garis yang tegak lurus. Garis inilah yang
menyatakan jarak garis ke garis. Secara lebih detailnya, sobat idschool dapat
melihat pada gambar di bawah.
Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Antara Dua Garis (Jarak garis ke garis)
Diketahui panjang rusuk kubus di atas adalah 10 cm. Titik P dan titik Q berturut-
turut merupakan titik tengah dari rusuk AB dan BC. Jarak garis PQ ke garis EG
adalah ….
Pembahasan:
Perhatikan garis PQ dan garis EG!
Mencari panjang QN :
QN = ½ PQ
QN = ½ . 5√2
QN = 5/2√2 cm
Sehingga,
BN = √BQ² - QN²
BN = √5² - (5/2√2)²
BN = √25 – 25/4 . 2
BN = √100/4 – 50/4
BN = √50/4
BN = √25/2 . 2
BN = √25 . √2/2
BN = 5√2/2
BN = 5/2√2 cm
FM = ½ . 10√2 = 5√2 cm
Jarak antara garis dan bidang merupakan jarak antara garis dengan garis
proyeksinya pada bidang. Prisip cara mencari jarak garis ke bidang hampir sama
dengan mencari jarak garis ke garis. Bedanya, proyeksi pada jarak garis ke garis
dilakukan antara garis ke garis, proyeksi garis ke bidang dilakukan antara garis
ke bidang. Unruk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah.
Jawab:
Jarak garis AE ke bidang BDHF diwakili oleh panjang AP. (AP^ AE) dan (AP ^ BDHF)
AP = ½ AC(AC^ BDHF)
= ½.8√2
= 4√2
Jadi jarak A ke BDHF = 4√2 cm
Jarak antara dua bidang atau jarak bidang ke bidang adalah panjang ruas garis yang
saling tegak lurus pada kedua bidang tersebut. Sama seperti pembahasan
sebelumnya, sobat idschool perlu melakukan proyeksi titik yang merupakan bagian
dari satu bidang ke titik lain yang merupakan bagian dari bidang ke dua. Sehingga,
jika kedua titik tersebut ditarik garis lurus akan saling tegak lurus dengan kedua
bidang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah.
Penyelesaian:
Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
Perhatikan bidang FPQ dan bidang DRS! Untuk mencari jarak kedua bidang tersebut
Anda harus mencari panjang DY dan FY pada bangun datar jajargenjang DYFX.
Sekarang cari panjang BY dengan teorema Phytagoras juga dengan siku-siku di Y di mana QY = ½ PQ = 3√2
cm, maka:
BY = √(BQ2 – QY2)
BY = √(62 – (3√2)2)
BY = √(36 – 18)
BY = 3√2 cm
Sekarang cari panjang FY dengan teorema Phytagoras juga dengan siku-siku di B, maka:
FY = √(BY2 + BF2)
FY = √((3√2)2 + 122)
FY = √(18 + 144)
FY = 9√2 cm
DY = BD – BY
DY = 12√2 cm – 3√2 cm
DY = 9√2 cm
Jajargenjang DYFX jika digambarkan akan menjadi seperti gambar berikut ini.
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Jarak titik G ke diagonal BE adalah ....
A. 3√6 cm
B. 6√6 cm
C. 9√6 cm
D. 3√10 cm
E. 9√10 cm
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm. M adalah titik tengah EH. Jarak M ke AG adalah
….
A. 4√6 cm
B. 4√5 cm
C. 4√3 cm
D. 4√2 cm
E. 4 cm
4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 10 cm. Jika titik M tengah-tengah AB, jarak titik E ke
CM adalah ….
A. √30 cm
B. 5√2 cm
C. 5√3 cm
D. 2√30 cm
E. 5√5 cm
5. Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk adalah 8 cm. Jarak titik E ke bidang BGD adalah ….
A. 1/3 √3 cm
B. 2/3 √3 cm
C. 4/3 √3 cm
D. 8/3 √3 cm
E. 16/3 √3 cm
6. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Titik P adalah titik potong AH dan ED dan
titik Q adalah titik potong FH dan EG. Jarak titik B ke garis PQ adalah ...
A. √22 cm
B. √21 cm
C. 2√5 cm
D. √19 cm
E. 3√2 c
7. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm. M adalah titik tengah EH. Jarak titik M ke AG
adalah ...
A. 4√6 cm
B. 4√5 cm
C. 4√3 cm
D. 4√2 cm
E. 4 cm
8. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6√3 cm. Jarak Bidang ACH dan EGB adalah ...
A. 4√3 cm
B. 2√3 cm
C. 4 cm
D. 6 cm
E. 12 cm
9. Diketahui kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk kubus adalah 12 cm. Titik P terletak pada perpanjangan
rusuk DC sehingga CP : DP = 1 : 3. Jarak titik P dengan bidang BDHF adalah ...
A. 6√2 cm
B. 9√2 cm
C. 12√2 cm
D. 16√2 cm
E. 18√2 cm
10. Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan ABCD adalah persegi yang memiliki panjang AB = 4 dan
TA = 6 cm. Jarak titik C ke garis AT = ...
A. 114114√14 cm
B. 2323√14 cm
C. 3434√14 cm
D. 4343√14 cm
E. 3232√14 cm
Essay!!!
1. Diketahui kubus ABCD. EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. misalkan P merupakan perpotongan
diagonal bidang ADEH. Hitung jarak titik P dan titik B !
4.
Diketahui, kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6
cm. Hitunglah jarak bidangAFH ke bidang BDG.
5. Diketahui kubus ABCD. EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Hitunglah jarak garis GH ke bidang
CDEF?