Dua buah ruas garis pada suatu ruang bangun dapat memiliki
kedudukan sejajar, berpotong, atau bersilangan. Jarak kedua garis
atau jarak garis ke garis sama dengan panjang garis ℓ yang
menghubungkan 2 garis tersebut. Di mana, posisi garis ℓ tegak
lurus dengan kedua garis. Cara menghitung jarak garis ke garis
bergantung pada informasi apa yang diberikan pada suatu masalah
dan bagaimana posisi dari dua garis tersebut.
Jarak garis yang berpotongan sama dengan 0 atau tidak memiliki
jarak. Jarak garis sejajar sama dengan jarak terpendek dari kedua
garis yang sama dengan panjang garis ℓ (garis yang tegak lurus
dengan kedua garis). Dua buah garis sejajar terdapat pada satu
bidang yang sama dan kedua garis tidak memiliki titik potong.
Sedangkan jarak dua garis bersilangan sama dengan jarak
terpendek dari garis ke bidang yang memuat garis lain. Jarak
terpendek umumnya diperoleh dari panjang ruas garis yang tergak
lurus dengan garis dan bidang,
Soal:
Diketaui Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 6 cm.
Barapakah jarak garis AE ke garis CG?
Penyelesaian:
Kedudukan garis AE dan garis CG adalah sejajar yang terletak di
bidang ACGE. Jarak garis AE ke garis CG sama dengan diagonal sisi
kubus ABCD.EFGH. Sehingga jarak garis AE ke garis CG sama dengan
lentur√2 = 6√2 cm. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan
melalui gambar di bawah.
Pada dua garis yang bersilangan , jarak garis ke garis sama dengan
jarak bidang yang memuat masing-masing garis. Atau jarak dua
garis bersilangan sama dengan jarak terpendek dari satu garis ke
bidang yang memuat garis lain. Penentukan jarak garis ke garis
yang saling besilangan disesuaikan dengan posisi dari dua garis.
Misalnya, garis g dan garis h adalah dua garis bersilangan. Garis g
terletak pada bidang α dan garis h terletak pada bidang β. Jarak
garis g ke garis h sama dengan panjang ruas garis yang tegak lurus
dengan kedua bidang.
Soal:
Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang kubus 12 cm. Tentukan
jarak garis BF ke garis EG!
Penyelesaian:
Langkah pertama untuk mendapatkan jarak garis BF ke garis EG
adalah membuat bidang yang memuat garis EG dan sejajar dengan
garis BF, memperoleh bidang ACGE, Selanjutnya, ambil satu titik
pada garis BF dan proyeksikan pada bidang ACGE. Jarak setiap titik
pada garis BF ke bidang ACGE sama dengan jarak garis BF ke garis
EG.