Anda di halaman 1dari 19

Dimensi Tiga: Jarak Garis ke Garis

Dua buah ruas garis pada suatu ruang bangun dapat memiliki
kedudukan sejajar, berpotong, atau bersilangan. Jarak kedua garis
atau jarak garis ke garis sama dengan panjang garis ℓ yang
menghubungkan 2 garis tersebut. Di mana, posisi garis ℓ tegak
lurus dengan kedua garis. Cara menghitung jarak garis ke garis
bergantung pada informasi apa yang diberikan pada suatu masalah
dan bagaimana posisi dari dua garis tersebut.
Jarak garis yang berpotongan sama dengan 0 atau tidak memiliki
jarak. Jarak garis sejajar sama dengan jarak terpendek dari kedua
garis yang sama dengan panjang garis ℓ (garis yang tegak lurus
dengan kedua garis). Dua buah garis sejajar terdapat pada satu
bidang yang sama dan kedua garis tidak memiliki titik potong.
Sedangkan jarak dua garis bersilangan sama dengan jarak
terpendek dari garis ke bidang yang memuat garis lain. Jarak
terpendek umumnya diperoleh dari panjang ruas garis yang tergak
lurus dengan garis dan bidang,

Jarak Garis ke Garis


Secara umum, jarak garis ke garis adalah panjang ruas garis yang
menghubungkan antara garis pertama dan garis kedua. Di mana
garis ruas tersebut saling tegak lurus dengan garis pertama dan
garis kedua. Cara menghitug jarak garis ke garis tersebut digunakan
pada posisi garis saling sejajar dan dua garis bersilangan .
Sedangkan pada dua garis yang berpotongan tidak memiliki jarak
atau jarak garis ke garis sama dengan
Pada dua garis yang saling sejajar dilakukan dengan membuat
sebuah garis yang saling tegak lurus. Sebagai contoh diketahui garis
g sejajar dengan garis h . Sebuah garis ℓ tegak lurus dengan garis g
dan garis h. Jarak garis g dan garis h sama dengan panjang garis ℓ .

Soal:
Diketaui Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 6 cm.
Barapakah jarak garis AE ke garis CG?
Penyelesaian:
Kedudukan garis AE dan garis CG adalah sejajar yang terletak di
bidang ACGE. Jarak garis AE ke garis CG sama dengan diagonal sisi
kubus ABCD.EFGH. Sehingga jarak garis AE ke garis CG sama dengan
lentur√2 = 6√2 cm. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan
melalui gambar di bawah.
Pada dua garis yang bersilangan , jarak garis ke garis sama dengan
jarak bidang yang memuat masing-masing garis. Atau jarak dua
garis bersilangan sama dengan jarak terpendek dari satu garis ke
bidang yang memuat garis lain. Penentukan jarak garis ke garis
yang saling besilangan disesuaikan dengan posisi dari dua garis.
Misalnya, garis g dan garis h adalah dua garis bersilangan. Garis g
terletak pada bidang α dan garis h terletak pada bidang β. Jarak
garis g ke garis h sama dengan panjang ruas garis yang tegak lurus
dengan kedua bidang.
Soal:
Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang kubus 12 cm. Tentukan
jarak garis BF ke garis EG!
Penyelesaian:
Langkah pertama untuk mendapatkan jarak garis BF ke garis EG
adalah membuat bidang yang memuat garis EG dan sejajar dengan
garis BF, memperoleh bidang ACGE, Selanjutnya, ambil satu titik
pada garis BF dan proyeksikan pada bidang ACGE. Jarak setiap titik
pada garis BF ke bidang ACGE sama dengan jarak garis BF ke garis
EG.

Jarak garis BF ke garis EG sama dengan setengah diagonal sisi kubus


ABCDE.EFGH seperti yang ditunjukkan pada cara di bawah.
Soal
Memperpanjang panjang kubus kubus di atas adalah 10 cm. Titik P
dan titik Q berturut-turut merupakan titik tengah dari tepi AB dan
BC. Jarak garis PQ ke garis EG adalah …

Perhatikan garis PQ dan garis EG! Jarak garis PQ terhadap garis EG


sama dengan jarak titik M ke titik N.
Sebelum menentukan panjang MN, terlebih dahulu kita perlu
menghitung panjang beberapa ruas garis.
PB = QB = 5 cm (P dan Q merupakan titik tengah masing-masing
tetangga)

Mencari panjang PQ: Berdasarkan teorema Phytagoras, maka


dapat diperoleh panjang PQ dengan cara berikut.
Mencari panjang PQ: (menggunakan teorema Phytagoras)
PQ2 = BP2 + BQ2
PQ2 = 52 + 52
PQ2 = 25 + 25 = 25 × 2
PQ = √(25×2)
PQ = √25 × √2 = 5√2 cm

Mencari panjang QN:


QN = 1 / 2 ×PQ
QN = 1 / 2 × 5√2
QN = 5 / 2 √2 cm
Mencari panjang BN: (Gunakan teorema pythagoras untuk segitiga
BNQ yang siku-siku di N)
Mencari panjang FM: (setengah panjang diagonal sisi kubus)
FM = 1 / 2 ×10√2 = 5√2 cm
Jarak Garis ke Bidang
Perhatikan gambar berikut ini.
Gambar di atas merupakan sebuah bidang α dengan garis k.
Kemudian garis k dan bidang α tersebut dihubungkan sebuah garis
AB yang tegak lurus dengan garis dan bidang tersebut. Jarak garis
AB tersebut merupakan jarak garis k dengan bidang α. Jarak garis
ke bidang adalah panjang garis proyeksi garis pada bidang. Untuk
memantapkan pemahaman anda tentang jarak garis ke bidang.
Contoh Soal 2
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini.
Diketahui panjang rusuk kubus di atas 8 cm dan titik P , titik Q, titik
R, serta titik S berada di tengah-tengah rusuk kubus tersebut.
Hitunglah jarak garis PQ ke bidang DRS!
Penyelesaian:
Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.

Perhatikan bidang DRS dan garis PQ! Garis YZ merupakan jarak


antara bidang DRS dengan garis PQ di mana DX tegak lurus dengan
garis YZ. Dengan menggunakan contoh soal no 1, maka HX = BY =
2√2 cm, DY = 6√2 cm dan XY = 4√6 cm
Sekarang cari panjang DX dengan teorema Phytagoras, yakni:
DX = √(DH2 + HX2)
DX = √(82 + (2√2)2)
DX = √(64 + 8)
DX = √72
DX = 6√2 cm

Maka gambarnya menjadi:


Sekarang cari panjang DO dengan menggunakan teorema
phytagoras, yakni:
DO = √(DY2 – OY2)
DO = √((6√2)2 – (2√6)2)
DO = √(72 – 24)
DO = √48
DO = 4√3 cm
Dengan menggunakan konsep luas segitiga maka:
DX . YZ = XY . DO
6√2 . YZ = 4√6 . 4√3
6√2 . YZ = 16√18
6√2 . YZ = 16 . 3√2
YZ = 16/2
YZ= 8 cm
Jadi jarak garis PQ ke bidang DRS adalah 8 cm.
Jarak Bidang ke Bidang
Jarak antara dua bidang atau jarak bidang ke bidang adalah
panjang ruas garis yang saling tegak lurus pada kedua bidang
tersebut. Sama seperti pembahasan sebelumnya, sobat idschool
perlu melakukan proyeksi titik yang merupakan bagian dari satu
bidang ke titik lain yang merupakan bagian dari bidang ke dua.
Sehingga, jika kedua titik tersebut ditarik garis lurus akan saling
tegak lurus dengan kedua bidang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar di bawah.
Contoh Soal

Anda mungkin juga menyukai