Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya satu sama
lain. Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut :
Titik berada pada garis karena garis itu melalui titik. Contohnya titik A, P, dan titik B
pada gambar 2.
Titik berada di luar garis karena garis itu tidak melalui titik. Contohnya titik Q.
Kedudukan titik terhadap bidang
Contohnya titik P
Contohnya titik Q
1. Garis berada terletak pada bidang contohnya garis AB,AC, dll (gambar 4). Garis
berada pada bidang karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
2. Garis memotong atau menembus bidang yaitu contohnya garis PQ. Garis
menembus/memotong bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada
bidang itu (titik tembus).
3. Garis sejajar dengan bidang contohnya garis RS. Garis sejajar dengan bidang
karena garis itu sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu
atau tidak memiliki satupun titik persekutuan.
Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada bidang α
juga terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga
terletak pada bidang α.
1. Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari
bidang 1 terhadap bidang 2 juga tegak lurus.
2. Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga
bidang dapat berupa garis atau titik.
Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.
Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah panjang ruas garis
AA’, dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada garis g. Dengan perkataan lain
jarak antara titik A dan garis g ditentukan dengan cara menarik garis dari titik A tegak
lurus garis g sehingga memotong garis g dititik A’, maka garis AA’ adalah jarak antara
titik A dan garis g. (lihat gambar 11 (a) ).
Jika garis g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang tersebut, maka
untuk menentukan jarak antara titik A dan garis g ditempuh dengan membuat garis AB
yang tegak lurus bidang, kemudian tariklah garis BC yang tegak lurus garis g, sehingga
diperoleh panjang ruas garis AC yang merupakan jarak antara titik A dan garis g. (lihat
gambar 11 (b) ).
c. Jarak antara titik dan bidang
Jarak antara titik A dan bidang α adalah panjang ruas garis AA’. Dengan titik A’
merupakan proyeksi titik A pada bidang α .
Jarak antara garis g dan h yang sejajar adalah garis AB, dengan titik A adalah sebarang
titik pada garis g dan titik B merupakan proyeksi titik A pada garis h.
b. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar
Jarak antara garis g dan bidang α = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus bidang α dan
garis g).
Bidang α sejajar dengan bidang β maka jarak kedua bidang = panjang ruas garis
AB ( AB tegak lurus dengan kedua bidang).
Sudut Antara Garis dan Bidang
Sudut adalah kemiringan yang dihasilkan antara garis dengan garis atau garis dengan
bidang. Sudut pada dimensi tiga biasa disimbolkan dengan α, β, atau θ. Jika garis b
tidak tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α adalah sudut
lancip yang dibentuk oleh garis g dan proyeksi garis g pada bidang α.
1. Jika garis B tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α
adalah 900
2. Jika garis B terletak pada bidang α atau sejajar dengan bidang α maka sudut
antara garis B dan bidang α adalah 00
Soal Nomor 2
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk 88 cm. Jarak
titik BB ke garis HCHC adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 12√ 2 cm122 cm D. 8 cm8 cm
B. 8√ 5 cm85 cm E. 4√ 6 cm46 cm
C. 8√ 3 cm83 cm
Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 3
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk 66 cm. Jarak antara
titik BB dan EGEG adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 3√ 6 cm36 cm D. 6√ 6 cm66 cm
B. 4√ 6 cm46 cm E. 7√ 6 cm76 cm
C. 5√ 6 cm56 cm
Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.
√ 2 cmBG=62 cm
Panjang BOBO dapat ditentukan dengan Teorema Pythagoras.
BO=√BG2−OG2 =√ (6√ 2 )2−(3√ 2 )2 =√72−18=√ 54 =3√ 6 cmBO=BG2−OG
2=(62)2−(32)2=72−18=54=36 cm
Jadi, jarak BB ke EGEG adalah 3√ 6 cm 36 cm
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 4
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm8 cm. MM adalah titik
tengah EHEH. Jarak titik MM ke garis AGAG sama dengan ⋯⋅⋯⋅
A. 4√ 6 cm46 cm D. 4√ 2 cm42 cm
B. 4√ 5 cm45 cm E. 4 cm4 cm
C. 4√ 3 cm43 cm
Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 5
Panjang rusuk kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH adalah 12 cm12 cm. Jika PP titik
tengah CGCG, maka jarak titik PP ke garis HBHB adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 8√ 5 cm85 cm D. 6√ 2 cm62 cm
B. 6√ 5 cm65 cm E. 6 cm6 cm
C. 6√ 3 cm63 cm
Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 6
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm4 cm.
Jika QQ adalah titik tengah rusuk FGFG, maka jarak titik QQ ke garis BDBD adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 2√ 6 cm26 cm D. √ 14 cm14 cm
B. 2√ 5 cm25 cm E. 2√ 2 cm22 cm
C. 3√ 2 cm32 cm
Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 7
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk aa cm. Jarak
titik EE ke bidang diagonal BDHFBDHF adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 12a√ 3 cm12a3 cm D. 12a cm12a cm
B. 12a√ 2 cm12a2 cm E. 14a cm14a cm
C. 14a√ 2 cm14a2 cm
Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.