Anda di halaman 1dari 77

GRAPH PLANAR DAN PEWARNAAN GRAPH

Dr. D. L. Crispina Pardede, D.E.A.


Dr. Ricky Agus Tjiptanata, S.T., S.Si., M.M.
LINGKUP MATERI
Penerapan
Pewarnaan Simpul 6 1 Graph Planar

Algoritma 5 2 Dual dari Graph


Planar
Pewarnaan Simpul

Bilangan 4 3 Pewarnaan Simpul


Kromatik
Graph Planar
Graph yang dapat digambarkan pada bidang datar
tanpa ada ruas yang berpotongan
Graph Planar
Bagaimana memeriksa apakah sebuah graph merupakan graph
planar?
A B
A B A B

C D
C D C D

Beri nama semua Gambar semua ruas Ruas dapat digambar tanpa ada ruas
simpul graph tanpa ada yang yang berpotongan.
berpotongan. Jadi, graph tersebut merupakan graph
planar.
Graph Planar
Beberapa jenis graph Apakah semua graph tersebut
merupakan
Cn: Cycle dengan n simpul
graph planar?
Kn: Graph lengkap dengan n simpul
Km,n: Graph biparti lengkap dengan m+n simpul
Tn: Pohon dengan n simpul
Wn: Graph roda (wheel) dengan n+1 simpul
Graph Planar
Cn: Cycle dengan n simpul

Cn adalah Graph Planar untuk sembarang n


Graph Planar
Kn: Graph lengkap dengan n simpul

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

Kn adalah Graph Planar untuk n  4 Kn bukan Graph Planar untuk n > 4


Graph Planar
Km,n: Graph biparti lengkap dengan m+n simpul

K3,3
K12 K1,3 K2,2 K2,3 Tidak Planar

Km,n adalah graph planar jika tidak mengandung graph bagian K3,3
Graph Planar
Tn: Pohon dengan n simpul

Tn adalah graph planar untuk sembarang n.


Graph Planar
Wn : Graph roda (wheel) dengan n+1 simpul

W3 W4

Wn adalah graph planar untuk sembarang n.


Dodecahedron Sebagai Graph
Planar
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Octahedron Sebagai Graph
Planar
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Icosahedron Sebagai Graph
Planar
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Region Pada Graph Planar
Graph planar memiliki Region (daerah) yang dibatasi oleh sebuah
perjalanan tertutup (cycle).

REGION II

REGION I
Region Pada Graph Planar
Derajat Region pada graph planar ditentukan oleh panjang
perjalanan tertutup yang membatasi region.

REGION II

REGION I
Derajat (REGION I) = 5.
Derajat (REGION II) = 5.
Region Pada Graph Planar
Jumlah derajat semua region pada graph planar sama dengan dua
kali banyaknya ruas graph tersebut.

REGION II

REGION I
Jumlah ruas = 5 Derajat (REGION I) = 5.
Derajat (REGION II) = 5.
Jumlah derajat region = 10
Region Pada Graph Planar
Ada berapa region pada graph G = (V,E)?
Hitung derajat setiap regionnya.
Apakah jumlah derajat region sama dengan dua kali jumlah ruas graph?

G = (V,E) I
A B Derajat (REGION I) = 3.
III
Derajat (REGION II) = 3.
Derajat (REGION III) = 3.
II IV
Derajat (REGION IV) = 3.
C D Jumlah derajat region = 12
E  = 6
Formula Euler Pada Graph Planar
Pada graph planar G=(V,E) berlaku n(V) - n(E) + n(R) = 2.
dimana
n(V) : banyaknya simpul.
n(E) : banyaknya ruas.
n(R) : banyaknya region.
Formula Euler Pada Graph Planar
Diketahui graph planar G=(V,E).
G=(V,E) Jelas bahwa
II n(V) = 4
A B
n(E) = 6
III
I Terdapat 4 (empat) region,
IV
yaitu region I, II, III, IV.
C D Jadi, n(R) = 4

n(V) - n(E) + n(R) = 4 – 6 + 4 = 2


Dual dari Graph Planar
Graph Dual adalah dual dari graph planar.
Region dari graph planar menjadi Simpul pada graph dualnya.
Dual dari Graph Planar
G = (V,E) GD = (VD, ED)

I
I
A B

II III
IV

III II IV
C D
Pewarnaan Graf (Graph Coloring)
Pewarnaan Graf adalah pemberian warna terhadap simpul dari graf sedemikian sehingga dua simpul
yang berdampingan (atau bertetangga) mempunyai warna yang berbeda (atau tidak sama). Dikenal juga
sebagai pewarnaan simpul (Vertex Coloring).
C
Kita katakan graf G berwarna n bila graf tersebut menggunakan n warna.
Contoh 1:
K3
K2
A A B A B

G1 G2 G3
G1 berwarna 1
G2 berwarna 2 3 buah graf berbeda
G3 berwarna 3
Pewarnaan Graf (Graph Coloring)
Contoh 2: 3 buah graf yang sama, tetapi menggunakan jumlah warna yang berbeda

G1 G2 G3
G1 berwarna 4
G2 berwarna 3
G3 berwarna 2 TANTANGAN pada pewarnaan graf ini adalah Penggunaan Jumlah Warna
yang paling sedikit
Bilangan Kromatik
Penggunaan Jumlah Warna pada graf yang paling sedikit dikenal dengan bilangan Kromatik.
Jumlah minimum warna yang dibutuhkan dalam pewarnaan graf G disebut bilangan Kromatik dari G.

Ditulis dengan K(G) atau (G)


Contoh 3:

Graf K4 memiliki bilangan kromatik 4


K4
Bilangan Kromatik
Contoh 4:
A A A

G B
F B
E B

F C
E C

D C D E D

K5 K6 K7

Graf Lengkap Kn akan memiliki bilangan kromatik n


Bilangan Kromatik
Contoh 5:

G1

G2
Graf G1 dan G2 (berupa graf Tree / Pohon)
memiliki bilangan kromatik 2
Bilangan Kromatik
Contoh 6:

B3,3 K3,3

Graf B3,3 merupakan Graf Bipartisi, Sedangkan Graf K3,3 merupakan Graf Bipartisi Lengkap.
Keduanya memiliki bilangan kromatik 2
Bilangan Kromatik
Contoh 6:

B3,3 K3,3

Graf B3,3 di atas dapat dipartisi menjadi 2, yakni partisi kiri dan partisi kanan. Sedangkan Graf K3,3 di atas
dapat dipartisi menjadi 2, yakni partisi atas dan bawah
Graf Bipartisi memiliki bilangan Kromatik 2
Teorema:
Pernyataan berikut adalah ekivalen:
(1) G Berwarna 2
(2) G adalah Bipartisi
(3) Setiap sirkuit dalam G mempunyai panjang genap

Teorema tersebut dapat terlihat pada contoh 5 dan 6 sebelumnya.


Terlihat pula bahwa graf pohon (Tree) merupakan graf bipartisi.
Bilangan Kromatik
Contoh 7:
A A
A A

H B
F B G B
E B

G C
F C
E C
F D
D C E D
D E

C5 C6 C7 C8

Graf Cycle genap akan memiliki bilangan kromatik 2,


sedangkan Graf Cycle ganjil akan memiliki bilangan kromatik 3
Dalam melakukan pemberian warna simpul (sekaligus menentukan bilangan kromatik) pada pewarnaan
graf, kita dapat melakukannya berdasarkan intuisi kita.
Untuk graf dengan ukuran kecil (baik jumlah simpul maupun jumlah ruas nya sedikit), maka penggunaan
intuisi masih dapat dilakukan dengan akurat.
Sedangkan untuk graf dengan ukuran besar, kita membutuhkan langkah-langkah yang lebih jelas dan
teratur. Hal ini juga diperlukan bila kita melakukannya dengan bantuan komputer. Untuk itu diperlukan
suatu algoritma.
Salah satu algoritma yang ada dan banyak dipergunakan adalah Algoritma Welch Powell.
Algoritma Pewarnaan Graf
Algoritma Welch Powell
Secara umum, langkah-langkah algoritma Welch Powell sebagai berikut:
Mula-mula kita urutkan semua simpul berdasarkan derajatnya, dari derajat besar ke derajat kecil.
Ambil warna pertama, warnai simpul pertama (dalam urutan simpul tadi), kemudian simpul berikutnya
yang tidak berdampingan, terus menerus, berdasarkan urutan, sampai sudah tidak bisa digunakannya
warna tersebut.
Kemudian kita lanjutkan dengan warna kedua, dan seterusnya, sampai semua simpul telah diberi warna.
Algoritma Pewarnaan Graf
Algoritma Welch Powell
Algoritma ini memberikan cara mewarnai sebuah graf dengan memberi label simpul-simpulnya sesuai
dengan urutan derajatnya.
Langkah 1 (melabel simpul sesuai dengan urutan derajatnya). Label simpul V1, V2, ..., Vn sedemikian
hingga derajat (V1) ≥ derajat (V2) ≥ ... ≥ derajat (Vn).
Langkah 2 (warnai simpul yang belum berwarna pertama dari urutan yang ada, dengan sebuah warna
baru. Berikan warna yang belum digunakan (warna baru) pada simpul belum berwarna yang pertama
dari urutan simpul yang ada. Berikan warna baru ini pada setiap simpul belum berwarna yang tidak
berdampingan/bertetangga/berdekatan dengan setiap simpul yang telah diwarnai dengan warna baru
tersebut. Lakukan hal itu pada semua simpul dalam urutan yang ada secara terurut,
Langkah 3 (memeriksa apakah simpul grafnya telah diwarnai semua). Jika masih terdapat simpul yang
belum berwarna, maka kembalilah ke langkah 2.
Langkah 4 (selesai). Pewarnaan graf telah dilakukan.
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 1: Membuat urutan simpul berdasarkan derajat simpul dari
A besar ke kecil

Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3

D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin

Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna

Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru

D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin

Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna W1

Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru

D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin

Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna W1 W2 W2

Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru

D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin

Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna W1 W2 W3 W2 W3

Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru

D C

Selesai. Diperoleh jumlah warna minimumnya adalah 3


Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A

H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna

G C

F D

E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A

H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W1

G C

F D

E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A

H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W1 W2

G C

F D

E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A

H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W3 W1 W2 W3

G C

F D

E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A

H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W3 W1 W2 W3 W4

G C

F D

E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A

H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W3 W1 W2 W3 W4 W5

G C

F D

Selesai. Diperoleh jumlah warna minimumnya adalah 5


Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A E B C D F G H
A

H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W1 W2 W3 W5 W2 W3 W5

G C

F D

Selesai. Diperoleh jumlah warna minimumnya (yang benar)


adalah 4
Penerapan Pewarnaan Graf
Penerapan pewarnaan Graf, yang dalam hal ini merupakan masalah penentuan bilangan bilangan
kromatik dari sebuah masalah.
Beberapa contoh permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan model graf, khususnya
dalam konteks penentuan bilangan kromatiknya, disajikan seperti berikut ini:
- Penjadwalan
- Penggunaan Ruangan
- Pewarnaan Lahan (Peta)
- Pewarnaan Garis
Permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan pewarnaan graf adalah
permasalahan yang dapat dibawa kedalam model graf, dimana setiap ruas garis yang dibentuk
mencerminkan sesuatu yang tidak boleh bersamaan
Contoh Permasalahan 1:
Berikut ini adalah Daftar Mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah yang diselenggarakan pada semester
ini.

Untuk Ujian Akhir Semester, Anda diminta untuk menyusun jadwal ujian tersebut. Guna
meningkatkan prestasi mahasiswa, maka jadwal tersebut dibuat sedemikian sehingga setiap
mahasiswa maksimal hanya mengikuti ujian 1 mata kuliah dalam 1 hari. Sedangkan untuk
mempercepat proses koreksi, dialokasikan jumlah hari pelaksanaan ujian seminimal mungkin.
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
1
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
7 2

6 3

5 4

Model Graf diperoleh dengan membuat simpul yang


mewakili Mata Kuliah
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
1
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
7 2

6 3

5 4

Model Graf dilanjutkan dengan membuat ruas yang


mewakili Mata Kuliah yang tidak boleh dijadwalkan
bersamaan waktunya (tidak boleh pada hari yang sama)
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
1
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
7 2

6 3

5 4

Model Graf dilanjutkan dengan membuat ruas yang


mewakili Mata Kuliah yang tidak boleh dijadwalkan
bersamaan waktunya (tidak boleh pada hari yang sama)
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
1
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
7 2

6 3

5 4

Model Graf yang diperoleh


Langkah Penyelesaian:
Berikut ini tabel yang menunjukkan hubungan antara simpul, derajat simpul, dan warna.
1

7 2

Simpul 2 4 6 1 3 5 7
Derajat Simpul 4 4 4 3 3 3 3
Warna
6 3

Penyelesaian dengan menggunakan Algoritma Welch Powell,


dimana simpul diurutkan berdasarkan derajatnya
5 4
Langkah Penyelesaian:
Berikut ini tabel yang menunjukkan hubungan antara simpul, derajat simpul, dan warna.
1

7 2

Simpul 2 4 6 1 3 5 7
Derajat Simpul 4 4 4 3 3 3 3
Warna W1 W1 W1 W2 W2 W2 W2
6 3

Bilangan kromatiknya 2
5 4
Jadi, banyak minimum hari berbeda yang dibutuhkan ada 2, yaitu:
Hari ke-1 jadwal ujian MK 2,4,6 (SIA, PBO, SBP)
Hari ke-2 jadwal ujian MK 1,3,5,7 (Graf dan Analisis Algoritma, SBD 1, IMK, Grafik Komputer)
Contoh Permasalahan 2:
Ada 6 jenis zat kimia yang perlu disimpan di gudang. Beberapa pasang dari zat itu tidak dapat disimpan
di tempat yang sama, karena campuran gasnya bersifat eksplosif. Untuk zat-zat semacam itu perlu
dibangun ruangan-ruangan terpisah yang dilengkapi ventilasi dan penyedot udara keluar yang berlainan.
Jika lebih banyak ruangan dibutuhkan, berarti lebih banyak biaya yang dikeluarkan. Karena itu perlu
diketahui berapa banyak minimal ruangan yang diperlukan untuk dapat menyimpan semua zat kimia itu
dengan aman.
Berikut ini adalah daftar pasangan zat kimia yang tidak dapat disimpan di tempat/ruangan yang sama.
Zat kimia tidak dapat bersama dengan zat kimia
A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C
F B, D

Berapa banyak minimal ruangan berbeda untuk menyimpan semua zat kimia itu secara aman?
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
A
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell

Zat kimia tidak dapat bersama dengan zat kimia F B

A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C E C

F B, D

D
Model Graf diperoleh dengan membuat simpul yang
mewakili Zat Kimia
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
A
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell

Zat kimia tidak dapat bersama dengan zat kimia F B

A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C E C

F B, D

D
Model Graf dilanjutkan dengan membuat ruas yang
mewakili Zat Kimia yang tidak dapat saling bersama dalam
sebuah ruangan
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
A
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell

Zat kimia tidak dapat bersama dengan zat kimia F B

A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C E C

F B, D

Model Graf yang diperoleh


A

Berikut ini tabel yang menunjukkan hubungan antara simpul, derajat simpul, dan warna.
Simpul B D A E F C F B

Derajat Simpul 4 3 2 2 2 1
Warna

Penyelesaian dengan menggunakan Algoritma Welch Powell, E C


dimana simpul diurutkan berdasarkan derajatnya

D
A

Berikut ini tabel yang menunjukkan hubungan antara simpul, derajat simpul, dan warna.
Simpul B D A E F C F B

Derajat Simpul 4 3 2 2 2 1
Warna W1 W2 W3 W2 W3 W1

Bilangan kromatiknya 3 E C
Jadi, banyak minimum ruang berbeda atau terpisah yang
dibutuhkan ada 3, yaitu:
ruangan 1 menyimpan zat B dan C
D
ruangan 2 menyimpan zat D dan E
ruangan 3 menyimpan zat A dan F
Contoh Permasalahan 3:
Pada penggambaran peta lahan seperti di bawah ini, dikehendaki dapat terlihat jelas batas lahannya.
Untuk maksud itu, maka lahan tersebut akan diberi warna. Yang diinginkan adalah penggunaan jumlah
warna seminimal mungkin.

B
A

K
D E

C
G H

F
I J
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell

Model Graf diperoleh dengan


membuat simpul yang
mewakili Lahan
B
A

K
D E

C
G H

F
I J
Langkah Penyelesaian:
Model Graf dilanjutkan
dengan membuat ruas yang
mewakili Lahan-lahan yang
B tidak boleh berwarna sama
A

K
D E

C
G H

F
I J
Model Graf dari Permasalahan

B
A

K
D E

C
G H

F
I J
Simpul K E F B C D G H I A J
Derajat Simpul 8 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3
Warna W1 W2 W2 W3 W3 W1 W1 W3 W3 W2 W2

Penyelesaian Model Graf


menggunakan Algoritma
Welch Powell, diperoleh hasil
B seperti di atas
A

K
D E

C
G H

F
I J
Simpul K E F B C D G H I A J
Derajat Simpul 8 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3
Warna W1 W2 W2 W3 W3 W1 W1 W3 W3 W2 W2

Pewarnaan yang telah


dilakukan pada Model Graf
sesuai hasil Algoritma Welch
B Powell seperti di atas
A

K
D E

C
G H

F
I J
Proses pengembalian hasil model graf
ke permasalahan semula

B
A

K
D E

C
G H

F
I J
Hasil Pemberian Warna Lahan

B
A

K
D E

C
G H

F
I J
Contoh Permasalahan 4:
Berikut ini diminta untuk memberikan warna pada ruas yang ada, dimana ruas-ruas yang menempel
(incidence) dengan simpul yang sama, harus memiliki warna yang berbeda.

G1 G2 G3

Pemberian warna pada ruas, merupakan bentuk pewarnaan graf yang diimplementasikan pada obyek
ruas dari graf
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell

B B
Model Graf diperoleh dengan
membuat simpul yang
E
mewakili Ruas
F
A C A C A C

D D B

G1 G2 G3
Langkah Penyelesaian:

B B
Model Graf dilanjutkan
dengan membuat ruas yang
E
mewakili ruas-ruas yang tidak
F boleh berwarna sama
A C A C A C

D D B

G1 G2 G3
Model Graf dari Permasalahan
B B

E
F
A C A C A C

D D B

G1 G2 G3
Simpul A B C D E F
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W1 W2 W3 W3

G2
B B
Penyelesaian Model Graf
menggunakan Algoritma
E
Welch Powell, diperoleh hasil
F seperti di atas dan di bawah
A C A C A C

D D B

G1 G3

Simpul A B C D Simpul A B C
Derajat Simpul 2 2 2 2 Derajat Simpul 2 2 2
Warna W1 W2 W1 W2 Warna W1 W2 W3
Simpul A B C D E F
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W1 W2 W3 W3

G2
B B
Pewarnaan yang telah
dilakukan pada Model Graf
E
sesuai hasil Algoritma Welch
F Powell seperti di atas dan di
A C A C A C bawah

D D B

G1 G3

Simpul A B C D Simpul A B C
Derajat Simpul 2 2 2 2 Derajat Simpul 2 2 2
Warna W1 W2 W1 W2 Warna W1 W2 W3
Proses pengembalian hasil model graf
ke permasalahan semula
:
B B

E
F
A C A C A C

D D B

G1 G2 G3
Hasil Pemberian Warna Ruas

G1 G2 G3
Teorema dalam pewarnaan ruas
Teorema 1
Jika G adalah graf sederhana yang derajat maksimum simpulnya adalah m,
maka bilangan kromatiknya (G) adalah m  (G)  m+1

Hubungan antara banyaknya simpul graf lengkap dan bilangan kromatik untuk graf itu dapat dirumuskan dalam
teorema berikut ini.
Teorema 2
(Kn) = n, jika n ganjil dan n > 1
(Kn) = n-1, jika n genap

Teorema 3
Jika G adalah graf sederhana bipartisi yang derajat maksimum simpulnya adalah m,
maka (G) = m.
Daftar Pustaka
Suryadi, H.S. Teori Graf Dasar, Jakarta: Gunadarma

Discrete Mathematics and Its Applications (3rd edition). Kenneth H Rosen. McGraw-Hill Inc. Singapore,
1995

L Toscano, S Stella, and E Milotti, Using graph theory for automated electric circuit solving, [tersedia:
https://core.ac.uk/download/pdf/53745212.pdf]

Rinaldi Munir, Diktat Kuliah Matematika Diskrit Bandung:ITB

Anda mungkin juga menyukai