Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf adalah kasus khusus dari pelabelan graf. Pelabelan disini
maksudnya, yaitu memberikan warna pada titik-titik pada batas tertentu. Ada tiga
macam pewarnaan graf, yaitu pewarnaan titik, pewarnaan sisi, dan pewarnaan
wilayah (region).
1. Mewarnai Titik
Teorema 8.1.
b). Jika H sebuah graph bagian dari graph G, maka χ (H) ≤ χ (G)
1
Teorema 8. 2.
a). Jika graph G adalah graph komplit (lengkap) dengan n titik, maka χ
(G) = n.
Graf lengkap K n memiliki x ( G ) =nsebab semua titik saling terhubung
sehingga diperlukan n warna.
b). Jika graph G adalah graph kosong, maka χ (G) = 1
Teorema 8.3.
Misalkan G graph tak kosong. Graph G bipartisi jika dan hanya jika χ
(G) = 2
Graf bipartite K m , n mempunyai x ( G ) =2, satu untuk titik – titik V 1 dan satu
untuk titik V2.
Teorema 8,4.
Jika Cn adalah sikel dengan n titik, maka χ (G) = {23 ,, jika n genap
jikan ganjil
Teorema 8.5.
χ(G) ≤ Δ(G) kecuali jika G adalah sebuah graf lengkap atau sebuah
odd cycle (teori Brook)
Untuk graf – graf yang lain tidak dapat dinyatakan secara umum bilangan
kromatiknya.
χ(G) ≥ 3 jika dan hanya jika G memiliki subgraf yang merupakan K3 dan C3.
Untuk setiap graf planar, berlaku Teorema Empat Warna, yaitu χ(G) ≤ 4. χ(G)
≤ 4, untuk semua graf planar G. Teori ini lebih dikenal dengan nama four-color
theorem, yang dinyatakan oleh P.J.Heawood pada 1890 (pertama kali ditulis
oleh Augustus De Morgan pada 1852), tetapi tidak terbukti sampai pada tahun
2
1976, ketika teori ini kemudian dibuktikan oleh Kenneth Apple dan Wolfgang
Haken dari Universitas Illinois di Urbana Champaign.
A b c d e
a - * * * -
b * - * * *
c * * - * -
d * * * - *
e - * - * -
Penyelesaiannya :
Gambar terlebih dahulu graf yang bersesuaian, dengan dua titik berdampingan
jika bahan kimia harus tersimpan terpisah. Hingga akhirnya nanti akan didapat
bilangan kromatiknya adalah 4, sehingga dibutuhkan 4 tempat.
3. Polinomial Kromatik
3
Misal G adalah graf sederhana, dan misalkan PG (K ) adalah jumlah cara
mewarnai titik G dengan K warna, sehingga tidak ada dua titik berdampingan
(berhubungan) yang berwarna sama. Fungsi PG (K ) disebut polinomial
kromatik. PG disebut fungsi kromatik dari G. Polinom kromatik adalah suatu
fungsi P(G,t) yang menghitung jumlah t-warna dari graf G.
Tampak bahwa, untuk fungsi graf G yang diberikan adalah merupakan bentuk
polinom dari t. Sebagai contoh diambil dari graf diatas dengan t=4, P(G,t) = t(t
− 1)2(t − 2), maka P(G,t) = 72.
Jika G adalah graf lengkap Kn, maka PG ( K )=k ( k−1 ) ( k −2 ) …(k −n+1)
Graf Petersen t(t − 1)(t − 2)(t7 − 12t6 + 67t5 − 230t4 + 529t3 − 814t2 + 775t −
352)
Keterangan :
P(G,0) = 0 • P(G,1) = 0 jika G terdiri dari sebuah simpul. • P(G,t) = 0, jika t <
χ(G). • P(G, − 1) adalah jumlah dari orientasi acyclic dari G
4
nol. o Koefisien dari tk tidak nol. o P(G,t) = P(G1,t) P(G2,t) ⋯ P(Gk,t)
Sebuah graf G dengan n simpul merupakan sebuah pohon jika dan hanya jika
P(G,t) = t(t − 1)n − 1.
Kesatuan dari hasil evaluasi, P'(G,1) merupakan invarian dari kromatik θ(G)
yang bergantung pada tanda.
Teorema : Misalkan G adalah sebuah graf sederhana dan G-e dan G/e adalah
graf-graf yang didapatkan dari G dengan menghilangkan dan mengkontrasikan
sebuah rusuk e. Maka PG(k) = PG-e(k) – PG/e (k).
Ketika suatu graf G berisi sebuah loop, menurut teorema, graf tersebut tidak
dapat diwarnai sama sekali, sehingga P(G,t) = 0.
Jika e bukan sebuah loop, maka polinom kromatik memenuhi suatu Recurrence
relation. P(G,t) = P(G − e,t) − P(G / e,t),
5
v₁
c. Gunakan warna ke dua (II) untuk mewarnai titik dengan derajat tertinggi
berikutnya.
d. Ulangi penambahan warna – warna sampai semua titik terwarnai.
Contoh:
Warnailah graph G di bawah ini dengan menggunakan Algoritma Welch
Powell.
v1 v2
V6 v7 v3
v5 v4
G
dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Titik v1 v3 v5 v7 v2 v4 v6
Deraja 5 4 4 4 3 3 3
warna a b b c c a d
dengan warna a dan warnai titik lain (yaitu titik v4) yang tidak
6
3) Lanjutkan mewarnai titik yang mempunyai derajat tertinggi berikutnya
yaitu titik v3 (dengan derajat 4) dengan warna b, dan cari titik lain yang
warnai titik v5 dengan warna yang sama dengan titik v3 yaitu warna b.
yaitu titik v7 (dengan derajat 4) dengan warna c, dan cari titik lain yang
warnai titik v2 dengan warna yang sama dengan titik v7 yaitu warna c.
5) Kemudian warnai titik terakhir yang belum terwarnai yaitu titik v 6 dengan
warna d.
v1(a) v2(c)
v5(b) v4(a)
berarti χ(G) = 4.
5. Mewarnai Peta
7
graf yang terbentuk merupakan graf planar. Graf planar ialah graf yang dapat
digambarkan pada bidang datar sedemikian sehingga tidak ada garis-garisnya
yang saling berpotongan. Bilangan kromatik pada graf planar tidak lebih dari
empat. Sehingga dalam pewarnaan sebuah peta, cukup hanya menggunkan
empat warna saja. Warna yang digunakan dalam pewarnaan peta adalah hijau,
kuning, merah, dan biru.
Definisi:
Pewarnaan wilayah pada graf adalah pemberian warna pada wilayah di graf
sedemikian sehingga setiap dua wilayah yang bertetangga (terhubung
langsung) memiliki warna yang berbeda.
r 1=¿ hijau
r 2=¿ merah
r 3=¿ biru
r 4 =¿ merah
r 5=¿ hijau
r 6 =¿ biru
Khusus pada pewarnaan wilayah, peta atau wilayah yang diwarnai atau
diselesaikan masalahnya harus dibentuk menjadi graf planar terlebih dahulu.
Graf planar adalah graf yang dapat digambarkan pada bidang datar sedemikian
sehingga tidak ada garis-garisnya yang saling berpotongan. Setelah dibentuk
ke graf planar, selanjutnya dibentuk menjadi graf dual dimana setiap ruang
dalam wilayah di graf planar dijadikan sebagai sebuah titik, dan titik-titik yang
bertetangga dihubungkan oleh sebuah garis. Dengan demikian, pewarnaannya
menggunakan konsep pewarnaan titik.
1. Buatlah titik dual dari peta yang diberikan tanpa membuat titik diluar
8
wilayah dalam peta.
2. Warnai peta dengan mewarnai titik yang telah dibuat tadi dengan
menggunakan algoritma welch – powell.
3. Warna pada titik tersebut menjadi warna wilayah dimana titik tersebut
berada.
Contoh 2 :
9
Gambar : Peta Kecamatan Tekarang
Penyelesaian:
a) Dari peta ini dibuat menjadi graf planar. Berikut disajikan graf planar dari
peta wilayah Kecamatan Tekarang.
b) Selanjutnya, dari graf planar dibentuk menjadi graf dual, dimana setiap
desa direpresentasikan sebagai titik dan desa-desa yang berdampingan
direpresentasikan sebagai garis. Berikut disajikan graf dual dari graf planar.
10
c) Lebih lanjut, yang dilakukan adalah mengurutkan derajat titik yang
tertinggi ke yang terendah dengan algoritma Weich Powell.
Deraj 4 4 2 2 2 2 2
at
d) Dari tabel di atas diperoleh bahwa Desa Sari Makmur dan Desa
Sempadian memiliki degree yang paling banyak yaitu 4. Dengan demikian,
kedua desa ini memiliki letak wilayah yang strategis dibandingkan desa
lainnya. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan pada peta dengan cara mencari
bilangan kromatik dari graf dual yang telah terbentuk. Titik (desa) dengan
derajat tertinggi terlebih dahulu diberi warna, setelah itu, titik yang
bertetangga dengannya harus diberi warna yang berbeda. Selanjutnya
dilakukan dengan cara yang sama sehingga dari graf dual diperoleh bahwa
jumlah warna untuk pewarnaan peta desa di Kecamatan Tekarang adalah
sebanyak 3 warna.
11
e) Berdasarkan di atas, diperoleh bahwa peta wilayah Kecamatan Tekarang
yang terdiri dari 7 desa dapat diwarnai setidaknya 3 warna. Desa Sari Makmur
dan Desa Cepala diwarnai merah, Desa Matang Segarau, Desa Tekarang dan
Desa Merubung diwarnai biru, Desa Rambayan dan Desa Sempadian diwarnai
ungu. Pada Gambar di bawah ini adalah peta Kecamatan Tekarang yang
diwarnai dengan warna yang diperoleh dari pewarnaan graf.
6. Mewarnai Rusuk
Definisi :
12
mengatakan bahwa indeks kromatik dari G adalah k dan ditulis sebagai
χ ' (G )=k
Jika g adalah sebuah graf sederhana dengan derajat titik terbesar Δ , maka
Δ≤ χ ' (G ) ≤ Δ+1.
Teorema 2
Soal-soal:
1. Beri warna pada graf berikut, kemudian tentukan bilangan kromatik dari graf-
graf berikut
13
2. Jadwal perkuliahan akan dibuat. Karena beberapa mahasiswa ingin mengikuti
beberapa mata kuliah, jadwal mata-mata kuliah tertentu tidak boleh bersamaan,
seperti diperlihatkan oleh tanda bintang dalam tabel berikut. Berapa banyak
waktu perkuliahan yang dibutuhkan untuk mejadwalkan seluruh tujuh mata
kuliah tersebut?
a B C D e f G
a - * * * - - *
b * - * * * - *
c * * - * - * -
d * * * - - * -
e - * - - - - -
F - - * * - - *
G * * - - - * -
a. Graf lengkap K7
Dengan berapa banyak cara graf tersebut dapat diwarnai dengan sepuluh warna?
Powell.
14
5. Tentukan warna minimal dari peta berikut.
6. Beri warna pada garisnya dan Tentukan indeks kromatik dari graf berikut :
15
Kunci Jawaban
Titik E C F B D A G H
Derajat 5 4 3 3 3 2 2 2
Warna Merah Kuning Hijau Hijau Hijau Merah Merah Kuning
Karena ada 3 warna maka χ(G) = 3
b.
Titik H A D F B C E G
Derajat 5 4 4 4 3 3 3 2
Warna merah Biru kuning Biru merah Kuning Hijau Merah
Karena ada 4 warna maka χ(G) = 4
16
3. Jawaban Nomer 3
a. Graf lengkap K 7
PG ( K )=k (k −1)6
c. Dengan berapa banyak cara graf a & b dapat diwarnai dengan 10 warna
PG ( 10 )=10 (10−1)(10−2)(10−3)(10−4)(10−5)(10−6)(10−7)
Titik H A D F B C E G
Deraja 5 4 4 4 3 3 3 2
t
Warna a b b c a c c a
17
Graph G di atas dapat diwarnai dengan menggunakan 3 warna, berarti
χ(G) = 3.
Tittik E D B C A G F
Deraja 5 4 4 3 2 2 2
t
18
6. Karena graf mengandung titik berderajat 3, maka χ ' (G )=3
7.
Daftar Pustaka
Afriantini, Helmi, & Fran, F. (2019). PEWARNAAN TITIK, SISI, WILAYAH PADA
GRAF DAN PENERAPANNYA. Bimaster Ilmiah. Stat. dan Terapannya, 773-
782.
Lubis, E. (n.d.). Pewarnaan Graf. Retrieved April 18, 2020, from Academia.edu:
https://www.academia.edu/28637354/PEWARNAAN_GRAF
Rizkia, L. (n.d.). Pewarnaan Graf. Retrieved April 18, 2020, from academia.edu:
https://www.academia.edu/3682167/PEWARNAAN_graph
19
Wilson, R. J. (2009). Pengantar Teori Graf. Penerbit Erlangga.
20