Anda di halaman 1dari 14

ALJABAR ABSTRAK

“GROUP HOMOMORFISMS”

Dosen Pengampu: Dr. Karyati, S. Si., M. Si.

Disusun oleh:

DESMAIYANTI

1970925036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
GROUP HOMOMORPHISMS

Pada Bab ini kita akan mempelajari satu ide yang paling fundamental dalam aljabar yaitu
mengenai homomorfisma. Homomorfisma berasal dari bahasa Inggris yaitu “homo” yang artinya
sama dan “morphe” yang artinya bentuk. Konsep grup homomorfisma, pertama kali
diperkenalkan oleh Camille Jordan pada tahun 1870 dalam bukunya Traite’ des substitution.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang homomorfisma ada baiknya kita mengingat
definisi isomorfisma, yaitu:
“Suatu isomorfisma ϕ dari G ke G merupakan pemetaan bijektif (one-to-one dan onto) dari G ke
G yang mempertahankan operasi kedua grup sehingga ϕ ( ab )=ϕ (a) ϕ (b), dengan a,b, ∈G ”
Dari definisi tersebut terlihat ada 3 syarat sebuah fungsiϕ dikatakan isomorfisma yaitu:
1. Injektif (one-to-one)
2. Surjektif (onto)
3. ϕ ( ab )=ϕ (a)ϕ ¿) (Pengawetan operasi)
Jika syarat (1) dan (2) dihilangkan maka fungsi ϕ disebut homomorfisma.

A. DEFINISI DAN CONTOH


1. DEFINISI HOMOMORFISMA

“Suatu Homomorfisma ϕ dari grup G ke grup G adalah pemetaan dari G ke G yang


mempertahankan operasi grup sehingga ϕ ( ab )=ϕ (a)ϕ (b), dengan a,b, ∈G ”

Contoh homomorfisma:
¿ ¿
a. Pemetaan ϕ :GL ( 2 , R ) → R ( R adalah grup bilangan real tidak nol di bawah operasi
perkalian) dengan ϕ ( A )=det A adalah homomorfisma
Bukti:
Ambil A, B ∈GL (2 , R ) dengan ϕ ( A )=det A dan ϕ ( B )=det B
Akan dibuktikan ϕ ( AB ) =ϕ ( A ) ϕ ( B )
ϕ ( AB ) =det (A ¿ B)¿
¿det A det B
¿ ϕ ( A ) ϕ (B )
¿ ¿ ¿
b. Pemetaan ϕ : R → R ( R adalah grup bilangan real tidak nol di bawah operasi perkalian)
dengan ϕ ( x )= |x| adalah homomorfisma
Bukti:
¿
Ambil x, y ∈ R dengan ϕ ( x ) = |x| dan ϕ ( y )= |y|
Akan dibuktikan ϕ ( xy )= ϕ ( x ) ϕ ( y )
ϕ ( xy )= |xy|
= |x|.|y|
= ϕ (x) ϕ ( y)
c. Pemetaan ϕ : R[ x ]→ R[ x ] ( R[ x ] grup polynomial dengan koefisien bilangan real di
bawah operasi penjumlahan) dengan ϕ ( f )=f ' adalah homomorfisma
Bukti:
Ambil f, g ∈ R [x ]dengan ϕ ( f ) = f ' dan ϕ ( g )= g'
Akan dibuktikan ϕ ( f + g )=ϕ ( f ) + ϕ ( g )
'
ϕ ( f + g )=( f + g)
' '
¿ f +g
¿ ϕ (f )+ ϕ ( g)
d. Pemetaan ϕ :Z → Z n yang didefinisikan oleh ϕ ( m )=m mod n adalah homomorfisma
Contoh ϕ :Z → Z 8 dengan ϕ ( x )=x mod 8
Bukti:
Ambil x, y ∈ Z dengan ϕ ( x )= x mod 8 dan ϕ ( y )= y mod 8
Akan dibuktikan ϕ ( x+ y )=ϕ ( x ) + ϕ ( y )
ϕ ( x+ y )=(x + y )mod 8
¿ x mod 8+ y mod 8
¿ ϕ ( x )+ ϕ ( y )
e. Pemetaan ϕ : R → R R di bawah operasi perkalian) dengan ϕ ( x )= x2 adalah homomorfisma
Bukti:
Ambil x, y ∈ R → dengan ϕ ( x ) = x2 dan ϕ ( y )= y2
Akan dibuktikan ϕ ( xy )= ϕ ( x ) ϕ ( y )
ϕ ( xy )= (xy)2
¿ x2 y2
¿ ϕ ( x )ϕ ( y )
f. Pemetaan ϕ : R → R ( R di bawah operasi penjumlahan) dengan ϕ ( x )= x2 adalah bukan
homomorfisma
Bukti:
Ambil x, y ∈ R → dengan ϕ ( x ) = x2 dan ϕ ( y )= y2
Akan dibuktikan ϕ ( xy )= ϕ ( x )+ ϕ ( y )
ϕ ( x+ y )= (x+y)2
2 2
¿ x +2 xy + y
2 2
≠x +y
≠ ϕ (x )+ϕ ( y )
2. DEFINISI KERNEL DARI HOMOMORFISMA

“Kernel dari homorfisma ϕ dari grup G ke grup G adalah himpunan yang memenuhi
Ker ϕ ={ x ∈G| ϕ ( x )=e , e ∈G }“

Contoh Kernel Homomorfisma:


¿
a. Untuk ϕ :GL ( 2 , R ) → R ( R¿ adalah grup bilangan real tidak nol di bawah operasi
perkalian) dengan ϕ ( A )=det A
Identitas dari R¿ adalah 1 (di bawah operasi perkalian).
Agar diperoleh kernel maka
ϕ ( A )=e=1…..(1) sedangkan
ϕ ( A )=det A …..(2)
Karna (1) dan (2) maka det A = 1
Maka det matriks yang sama dengan satu adalah SL( 2 , R ). Akibatnya
∴Ker ϕ = {SL( 2 , R )}
b. Untuk ϕ : R¿ → R ¿( R¿ adalah grup bilangan real tidak nol di bawah operasi perkalian)
dengan ϕ ( x )= |x|
Identitas dari R¿ adalah 1 (di bawah operasi perkalian)
Agar diperoleh kernel maka
ϕ ( x )= e = 1…..(1) sedangkan
ϕ ( x )= |x|……(2)
Karna (1) dan (2) maka |x| = 1
Maka x = 1, -1. Akibatnya
∴Ker ϕ = {-1, 1}
c. Untuk ϕ :Z → Z 8 dengan ϕ ( x )=x mod 8
Identitas Z 8 adalah 0
Agar diperoleh kernel maka
ϕ ( x )=e=0 …….(1) sedangkan
ϕ ( x )=x mod 8……(2)
Karna (1) dan (2) maka x mod 8 = 0
Maka x adalah kelipatan 8
∴Ker ϕ = {8x | x∈ Z }
d. Untuk ϕ : R → R ( R di bawah operasi perkalian) dengan ϕ ( x )= x2
Identitas R dibawah operasi perkalian adalah 1
Agar diperoleh kernel maka
ϕ ( x )= e = 1…..(1) sedangkan
ϕ ( x )= x2………(2)
Karna (1) dan (2) maka x2 = 1
Maka x = 1,-1
∴Ker ϕ = {-1, 1}
B. SIFAT-SIFAT HOMOMORFISMA
1. SIFAT-SIFAT PADA ELEMEN HOMOMORFISMA
Teorema 10.1:
Andai ϕ adalah homomorfisma dari sebuah grup G ke grup G dan g∈ G, maka
a. ϕ membawa identitas dari G terhadap identitas dari G
b. ϕ ( g n)= ¿ untuk semua n ∈ Z
c. Jika | g | berhingga maka | ϕ ( g) | membagi | g |
d. Ker ϕ adalah sebuah subgroup dari G
e. ϕ ( a ) =ϕ ( b ) jika dan hanya jika a Ker ϕ=b Ker ϕ
f. Jika ϕ ( g )=g ' maka ϕ −1 ( g ' )={ x ∈G | ϕ ( x )=g ' }=g Ker ϕ
Bukti Teorema 10.1
a. ϕ membawa identitas dari G terhadap identitas dari G
Misalkan e adalah elemen identitas pada G dan e adalah elemen identitas pada G
Akan dibuktikan ϕ ( e )=e
Ambil a ∈ G maka
a=ae
ϕ ( a ) = ϕ ( ae )
ϕ ( a )= ϕ ( a ) ϕ ( e )
−1 −1
[ ϕ ( a) ] ϕ ( a )= [ ϕ ( a ) ] ϕ ( a ) ϕ ( e )
e=e ϕ ( e )
e=ϕ ( e )
b. ϕ ( gn )= ¿ untuk semua n ∈ Z
Ambil g ∈G dan n ∈ Z
n
ϕ ( g )= ϕ (g . g . g . g … . g) = ϕ ( g ) . ϕ ( g ) . ϕ ( g ) . ϕ ( g ) … . ϕ ( g )=[ ϕ (g) ]
n

sebanyak n sebanyak n
c. Jika | g | berhingga maka | ϕ (g) | membagi | g |
Misalkan | g | = n maka gn=e (definisi order of elemen), maka
ϕ ( g ) =ϕ ( e )
n

n
( ϕ( g) ) =ϕ ( e ) (ingat ϕ ( e )=e sifat (a))
n
( ϕ( g) ) =e maka menurut definisi order of elemen
| ϕ ( g )∨¿ = n
Karna | g | = n dan | ϕ ( g )∨¿ = n maka | ϕ ( g) | membagi | g |
d. Ker ϕ adalah sebuah subgroup dari G
Akan dibuktikan
(1) Ker ϕ ≠ ∅
Menurut definisi Ker ϕ ={ x ∈G| ϕ ( x )=e , e ∈G } maka jelas Ker ϕ ≠ ∅
(2) Ker ϕ tertutup pada operasi G
Misalkan x, y ∈ Ker ϕ akan dibuktikan xy ∈ Ker ϕ
Karna x, y ∈ Ker ϕ maka ϕ ( x )=e dan ϕ ( y )=e
ϕ ( xy )=ϕ ( x ) ϕ ( y )=e e=e
Karna ϕ ( xy )=e maka terbukti xy ∈ Ker ϕ
∴ Ker ϕ tertutup pada operasi G
(3) Setiap elemen Ker ϕ memiliki invers
Misalkan x ∈ Ker ϕ akan dibuktikan x-1 ∈ Ker ϕ
Karna x ∈ Ker ϕ maka ϕ ( x )=e
Maka ϕ ( x−1 )=( ϕ ( x ) )
−1

−1
¿ ( e ) =e
Sehingga terbukti x-1 ∈ Ker ϕ
∴ Setiap elemen Ker ϕ memiliki invers
Karena (1), (2) dan (3) maka disimpulkan bahwa Ker ϕ adalah subgroup dari G
e. ϕ ( a ) =ϕ ( b ) jika dan hanya jika a Ker ϕ=b Ker ϕ
(⟹ ¿ Ambil a, b ∈ Ker ϕ maka ϕ ( a ) =e dan ϕ ( b ) =e
ϕ ( a ) =ϕ ( b )

ϕ ( b ) ϕ ( a )=ϕ ( b ) ϕ ( b )
−1 −1

ϕ ( b−1 ) ϕ ( a )= e
ϕ ( b−1 a )=e
Maka b−1 a ∈ Ker ϕ
Ingat: Menurut lemma sifat-sifat koset aH = bH jika dan hanya jika a−1 b ∈ Ker ϕ
Karna b−1 a ∈ Ker ϕ maka b Ker ϕ =a Ker ϕatau b Ker ϕ =a Ker ϕ
(⟸ ¿ Misalkan a Ker ϕ=b Ker ϕ
Maka a−1 b ∈ Ker ϕ (lemma sifat koset)
Menurut definisi jika a−1 b ∈ Ker ϕ maka ϕ ( a−1 b )=e

ϕ ( a b )=e
−1

ϕ ( b ) ϕ ( a )= e
−1

ϕ ( b ) ϕ (b ) ϕ ( a)= e ϕ ( b )
−1

e ϕ ( a )= e ϕ ( b )
ϕ ( a ) =ϕ ( b )
f. Jika ϕ ( g )=g' maka ϕ −1 ( g' )={ x ∈G | ϕ ( x )=g ' }=g Ker ϕ
Akan dibuktikan :
(1) ϕ −1 ( g' ) ⊆g Ker ϕ
Ambil x ∈ ϕ−1 ( g ' )
Diketahui ϕ ( g )=g' dan ϕ ( x )=g ' maka ϕ ( g )=ϕ ( x )
Maka menurut sifat (e), g Ker ϕ=x Ker ϕ
(Ingat: lemma sifat-sifat koset aH=bH jika dan hanya jika a ∈ bH )
Akibatnya, x ∈ g Ker ϕ
Karna x ∈ ϕ−1 ( g ' ) dan x ∈ g Ker ϕ maka ϕ −1 ( g' ) ⊆ g Ker ϕ
(2) g Ker ϕ ⊆ ϕ −1 ( g' )
Ambil y ∈ Ker ϕ maka ϕ ( y )=e
Diketahui ϕ ( g )=g'
Maka ϕ ( gy )=ϕ ( g ) ϕ ( y )
= g ' e = g'
Akibatnya gy ∈ ϕ−1 ( g ' )
Karna y ∈ Ker ϕ maka g y ∈ g Ker ϕ
Karna g y ∈ g Ker ϕ dan gy ∈ ϕ−1 ( g' ) akibatnya g Ker ϕ⊆ ϕ −1 ( g' )
∴ Karna ϕ −1 ( g' ) ⊆g Ker ϕ dan g Ker ϕ ⊆ ϕ −1 ( g' ) maka terbukti ϕ −1 ( g' )=g Ker ϕ
2. SIFAT-SIFAT SUBGRUP PADA HOMOMORFISMA
Teorema 10.2:
Andai ϕ adalah sebuah homomorfisma dari grup G ke G dan H adalah sebuah subgrup
dari G. Maka:
a. ϕ (H )= { ϕ ( h )| h∈ H } adalah subgrup dari G
b. Jika H siklik maka ϕ ( H ) juga siklik
c. Jika H abelian maka ϕ (H ) juga abelian
d. Jika H normal di G maka ϕ ( H ) normal di ϕ ( G )
e. Jika | Ker ϕ | = n maka ϕ adalah pemetaan n-to-one dari G onto ϕ ( G )
f. Jika |H| = n maka | ϕ ( H )∨¿ membagi n
g. Jika K adalah subgroup dari G maka ϕ −1 ( K )= { k ∈ G } adalah sebuah subgroup dari G
h. Jika K adalah subgroup normal dari G maka ϕ −1 ( K )= { k ∈G∨ϕ ( k ) ∈ K } adalah juga
subgroup normal dari G
i. Jika ϕ adalah onto (surjektif) dan Ker ϕ={e } maka ϕ adalah isomorfisma dari G ke G
Bukti Teorema 10.2
a. ϕ (H )= { ϕ ( h )| h∈ H } adalah subgrup dari G
Diketahui H ⊆ G akan dibuktikan:
(1) ϕ ( H ) ≠ ∅
Karna H adalah subgroup dari G maka terdapat e ∈ H sehingga ϕ ( e )=e , dengan
e∈ϕ (H )
∴ϕ( H ) ≠∅
(2) ϕ ( H ) tertutup pada operasi G
Ambil x , y ∈ ϕ ( H ) maka x=ϕ ( x ) dan y=ϕ ( y ) akan dibuktikan x y ∈ ϕ ( H )
Maka x y=ϕ ( x ) ϕ ( y )=ϕ ( xy )
Karna ϕ ( xy ) ∈ ϕ ( H ) maka x y ∈ ϕ ( H )
∴ ϕ ( H ) tertutup pada operasi G
(3) Setiap elemen pada ϕ ( H ) memiliki invers
Ambil x ∈ ϕ ( H ) sehingga x=ϕ ( x ) akan dibuktikanada x−1 ∈ ϕ ( H )
Maka x−1=( ϕ ( x ) ) =ϕ ( x −1 )
−1

Karna ϕ ( x−1 ) ∈ϕ ( H ) maka terbukti x−1 ∈ ϕ ( H )


∴ Setiap elemen pada ϕ ( H ) memiliki invers
Karna (1), (2), dan (3) terbukti ϕ (H )= { ϕ ( h )| h∈ H } subgrup dari G
b. Jika H siklik maka ϕ ( H ) juga siklik
Misal H = ⟨ g ⟩ akan dibuktikan ϕ ( H )= ⟨ ϕ (g) ⟩
Karna H = ⟨ g ⟩ maka ada a ∈ H sedemikian sehingga a=gn
Ambil a ∈ ϕ ( H ) dengan a=ϕ (a) maka
a=ϕ ( a )
¿ ϕ ( gn )
n
¿ (ϕ ( g) )
n
Karna a ∈ ϕ ( H ) dan a dapat dinyatakan dalam ( ϕ ( g ) )
maka terbukti ϕ ( H )= ⟨ ϕ (g) ⟩
c. Jika H abelian maka ϕ (H ) juga abelian
H abelian maka untuk a,b ∈ H berlaku ab = ba
Ambil a ∈ ϕ ( H )dan b ∈ ϕ ( H ) dengan a=ϕ (a) dan b=ϕ (b)
akan dibuktikan a b=b a maka
a b=ϕ ( a ) ϕ ( b )
¿ ϕ (ab)
=ϕ ( ba )
= ϕ ( b ) ϕ ( a )=b a
d. Jika H normal di G maka ϕ ( H ) normal di ϕ ( G )
H ⊲G maka untuk a ∈ G dan b∈ H terdapat b-1 ∈ H sedemikian sehingga bab-1∈ H .
Ambil a ∈ ϕ ( G ) dan b , b−1 ∈ ϕ ( H ) dengan a=ϕ (a), b=ϕ ( b ) , dan b−1=ϕ(b−1) maka
b , a . b−1=ϕ ( b ) ϕ (a)ϕ (b−1)
= ϕ (bab−1 ¿ karna bab-1∈ H maka
Artinya ϕ (bab−1 ¿ ∈ ϕ ( H ) sehingga b , a . b−1 ∈ ϕ ( H )
∴ ϕ ( H ) ⊲ ϕ (G)
e. Jika | Ker ϕ | = n maka ϕ adalah pemetaan n-to-one dari G onto ϕ ( G )
Untuk membuktikan sifat ini gunakan sifat 6 pada teorema 10.1 dan ingat bahwa
semua koset pada Ker ϕ=ϕ −1 ( e ) banyak elemennya sama.
f. Jika |H| = n maka | ϕ ( H )∨¿ membagi n
Untuk membuktikan sifat ini misalkan ϕ H menunjukan batasan dari ϕ pada elemen H .
Maka ϕ H adalah homomorfisma dari H onto ϕ H .
Misalkan | Ker ϕ H | = t maka menurut sifat (e) berlaku |ϕ H ∨t = |H|
Artinya | ϕ ( H )∨¿ membagi n
g. Jika K adalah subgroup dari G maka ϕ −1 ( K )= { k ∈ G } adalah sebuah subgroup dari G
Untuk membuktikan sifat ini kita gunakan Tes Subgrup Satu Langkah.
 e ∈ ϕ−1 ( K ) sehingga ϕ −1 ( K ) ≠ ∅
Ambil k 1 , k 2 ∈ ϕ ( K ) , maka menurut definisi ϕ −1 ( K )akan ada ϕ ( k 1 ) , ϕ ( k 1 ) ∈ K
−1

Akan ditunjukkan k 1 k 2−1 ∈ ϕ−1 ( K )
Maka
ϕ ( k 1 k 2−1) = ϕ ( k 1 ) ϕ ( k 2−1 )
−1
¿ ϕ (k1 ) ( ϕ ( k2))

Artinya ϕ ( k 1 k 2 ) ¿ ϕ (k1 ) ( ϕ ( k2 ))
−1 −1
memenuhi definisi ϕ −1 ( K )

Dengan kata lain k 1 k 2−1 ∈ ϕ−1 ( K )


∴ ϕ−1 ( K ) ⊆ G
h. Jika K adalah subgroup normal dari G maka ϕ −1 ( K )= { k ∈G∨ϕ ( k ) ∈ K } adalah juga
subgroup normal dari G
Agar dapat membuktikan ϕ −1 ( K ) subgroup normal dari G maka harus dibuktikan
−1
ϕ ( K ) ⊆G (telah terbukti pada sifat (g) dan K ⊲G
 K ⊲G maka untuk a ∈ K dan b∈G terdapat b-1 ∈ H sedemikian sehingga
bab-1∈ K
Ambil a ∈ Gdan b , b−1 ∈ ϕ−1 ( K ) dengan b=ϕ (b), dan b−1=ϕ (b−1) maka
b . a . b−1=ϕ ( b ) ϕ(a)ϕ (b−1)
= ϕ (bab−1 ¿
Artinya ϕ (bab−1 ¿ ∈ ϕ−1 ( K ) sehingga b , a . b−1 ∈ ϕ−1 ( K )
∴ ϕ−1 ( K ) ⊲ G
j. Jika ϕ adalah onto (surjektif) dan Ker ϕ={e } maka ϕ adalah isomorfisma dari G ke G .
Pembuktian sifat ini mengikuti dari sifat (e)

3. COROLLARY : KERNEL ADALAH SUBGROUP NORMAL


“Andai ϕ adalah sebuah grup homomorfisma dari G ke G maka Ker ϕ adalah subgroup
normal dari G”

Bukti:
Akan ditunjukkan:
(i) Ker ϕ ⊆G
Menurut teorema 10.1 bagian d terlihat Ker ϕ ⊆G
(ii) Ker ϕ ⊲G
Menurut definisi Ker ϕ ={ x ∈G| ϕ ( x )=e , e ∈G }
Ambil g∈G dan x ∈ Ker ϕ dengan ϕ ( x )=e akan dibuktikan gxg-1∈ Ker ϕ
ϕ ( gx g−1 ) = ϕ ( g ) ϕ ( x ) ϕ ( g−1 )
¿ ϕ ( g ) e ϕ ( g−1 )
¿ ϕ ( g ) ϕ ( g−1 )
¿ ϕ ( g g−1 )
¿ ϕ ( e )= e
Karnaϕ ( gx g−1 ) = e maka gxg-1∈ Ker ϕ
Maka terbukti Ker ϕ ⊲G
Karna (i) dan (ii) maka dapat disimpulkan Ker ϕ adalah subgroup normal dari G
4. CONTOH TEOREMA 10.1 DAN TEOREMA 10.2
a. Contoh 1
Pemetaan ϕ :C ¿ →C ¿ dengan ϕ ( x )=x 4
 Karna (xy )4=x 4 y 4 maka ϕ homomorfisma
¿
 Identitas dari C adalah 1
 Maka Ker ϕ={ x|x 4=1 }={ 1 ,−1 , i ,−i }
 Karena | Ker ϕ∨¿ 4 makaBerdasarkan teorema 10.2 sifat 5 maka ϕ adalah pemetaan
4-to-1
 Misalkan ϕ ( x )=2 maka x 4 =2 akibatnya x = √4 2
maka berdasarkan teorema 10.1 sifat 6
ϕ ( √ 2 )=¿x Ker ϕ= {{√4 2 ,− 4√2 , √4 2 i ,−√4 2i }
−1 4

b. Contoh 2
Pemetaan ϕ : Z 12 → Z12 dengan ϕ ( x )=3 x
 Karna 3(x+y) = 3x + 3y maka ϕ homomorfisma
 Identitas dari Z12 adalah 0
Maka ϕ ( x )=0 sehingga 3 x=0 mod 12 maka x = 0, 4, 8
Maka Ker ϕ={ 0,4,8 }
 Karena | Ker ϕ∨¿ 3 maka berdasarkan teorema 10.2 sifat 5 maka ϕ adalah pemetaan
3-to-1
 ϕ ( 2 )=3 ( 2 )=6 maka menurut teorema 10.1 sifat 6
ϕ ( 6 ) =¿ x+ Ker ϕ = 2 + { 0,4,8 }={ 2,6,10 }
−1

C. TEOREMA ISOMORFISMA PERTAMA


1. TEOREMA 10.3:
“Andai ϕ sebuah grup homomorfisma dari G ke G maka pemetaan dari G/Ker ϕ to ϕ ( G )
diberikan oleh g Ker ϕ → ϕ ( g ) adalah isomorfisma. Ditulis G/Ker ϕ ≈ ϕ ( G ).
a. Bukti Teorema 10.3
Misalkan ψ :g Ker ϕ → ϕ ( g )dengan ψ ( g Ker ϕ ¿=ϕ ( g ) akan dibuktikan ψ memenuhi
(1) Well defined
Jelas ψ : g Ker ϕ → ϕ ( g )dengan ψ ( g Ker ϕ)=ϕ ( g )
(2) Akan dibuktikan ψ injektif
Ambil x Ker ϕ , y Ker ϕ ∈G/Ker ϕ dengan x Ker ϕ =¿ y Ker ϕ akan ditunjukkan
ϕ ( x )=ϕ ( y )
Karna x Ker ϕ =¿ y Ker ϕ maka x y −1 ϵ Ker ϕ ingat Ker ϕ = {g∈G∨ϕ ( g )=e}
Akibatnya
ϕ ( x y )= e
−1

ϕ ( x) ϕ( y ) = e
−1

ϕ ( x ) ( ϕ( y) )−1 = e
ϕ ( x )=e ϕ ( y)
ϕ ( x )=ϕ( y )
(3) Akan dibuktikan ψ surjektif
Ambil k ∈ ϕ ( G ) , dengan ϕ ( a ) =k akan ditunjukan ada a Ker ϕ ∈G/Ker ϕ sehingga
ψ ( a Ker ϕ ) =k
Karna ψ ( a Ker ϕ ) =ϕ ( a )=k
Maka ψ surjektif
(4) ψ mempertahankan operasi
Ambil x Ker ϕ , y Ker ϕ ∈G/Ker ϕ
ψ ( x Ker ϕ y Ker ϕ ) =ψ ( x y Ker ϕ )
=ϕ ( xy )
=ϕ ( x ) ϕ( y )
=ψ ( x Ker ϕ ) ψ ( y Ker ϕ )

b.Contoh Teorema 10.3


¿
Pemetaan ϕ : GL ( 2 , R ) → R dengan ϕ ( A )=detA dengan Ker ϕ=¿{SL( 2 , R )}= {A ∈
GL ( 2 , R )∨det A=1 }(lihat contoh kernel).
Misalkan H= {A ∈ GL ( 2 , R )∨det A=± 1}
Maka menurut teorema 10.3:
¿
 Pemetaan ϕ ( A )=detA dari GL ( 2 , R ) / Ker ϕ=GL ( 2, R ) / SL ( 2 , R ) ke R menyebabkan
GL ( 2 , R ) /SL ( 2 , R ) ≈ R¿
¿ ¿
 Pemetaan ϕ ( A )=( detA )2 dari GL ( 2 , R ) ke R menyebabkan GL ( 2 , R ) / H ≈ R
c. Corollary Teorema 10.3
“Jika ϕ adalah homomorfisma dari grup berhingga G ke
G maka|ϕ ( g )|membagi∨G∨dan∨G∨¿”

2. TEOREMA 10.4
“Setiap subgroup normal dari grup G adalah kernel dari homomorfisme dari G. Disisi
lain, sebuah subgroup normal N adalah kernel dari pemetaan g→ gN dari G ke G/N”
a. Bukti Teorema 10.4
Definisi ϕ : G→ G/N dengan ϕ ( g )=gN . ¿Pemetaan ini disebut homomorfisma natural
dari G ke G/N). Maka ϕ ( xy )=( xy ) N =xNyN =ϕ ( x ) ϕ ( y ) . Selain itu, g∈ Ker ϕ jika dan
hanya jika gN = ϕ ( g )=¿ N. Benar jika dan hanya jika g∈ N.
b. Contoh Teorema 10.4
U(8) memiliki kernel dari homomorfisma di U(8) yaitu subgroup normal U(8) yaitu
H={1,3}, K={1,5}, dan L={1,7}.
U(8)⊕ Z memiliki kernel dari homomorfisma di U(8)⊕ Z yaitu subgroup normal U(8)
⊕ Z yaitu ϕ −1 ( H ), ϕ −1 ( K ) , ϕ−1 ( L )

Daftar Pustaka

Gallian, J.A. 2017. Contemporary Abstract Algebra Ninth Edition. Newyork: Houghton Mifflin
Company

Anda mungkin juga menyukai